Anda di halaman 1dari 10

Tabanidae

Lalat famili Tabanidae termasuk dalam kelompok besar yang terdiri dari genus-genus
pernakan sari tumbuhan dan genus-genus pemakan darah, antara lain Chrysops (lalat tegopati ,
lalat tohpati atau lalat krisop), Tabanus ( lalat piteuk, lalat petak atau lalat pitak).
Lalat ini dikenal sebagai lalat yang besar dengan panjang 5 - 25 mm, tegap dan bentangan sayap
mencapai 6,5 cm. Mengalami metamorfosa sempurna dari telur, larva, pupa sampai dewasa
dalam waktu beberapa bulan sampai tahun tergantung spesies dan suhu sekitar. Masa pra dewasa
terutama dihabiskan pada tempat-tempat yang bersifat. akuatik atau semiakuatik, seperti
persawahan, rawa-rawa, lumpur atau kolam air tawar dan payau.

Lalat dewasa aktif pada siang hari dan hanya yang betina yang menghisap darah dan
bersifat anotogeni. Lalat ini tersebar hampir di seluruh dunia ( kosmopolitan) dan di Indonesia
sampai dengan tahun 1926 diketahui terdapat 21 jenis Chrysops, dan 67 jenis Tabanus. Jenis-
jenis yang masih ada sampai saat ini belum diketahui . Sejak dulu secara eksperimen lalat famili
Tabanidae terbukti sebagai vektor penyakit surra yang baik. Surra adalah salah satu bentuk
tripanosomiasis pada hewan yang disebabkan oleh Trypanosoma evansi. Menyerang bangsa
kuda, unta, ruminansia serta anjing dan kucing yang ditandai dengan kelemahan, anemia dan
ikterus, udema di bagian bawah tubuh, pengeluaran cairan mukus sampai purulen dari hidung
dan mata serta gejala-gejala syaraf pada yang kronis. Penyakit ini dianggap berasal dari Afrika
dan menyebar luas hampir di seluruh dunia. Di belahan Barat dikenal sebagai Surra Amerika
sedangkan di sebelah Timur mulai dari bagian paling barat Afrika sampai Filipina, termasuk
Indonesia dan kepulauan Samudera Hindia.

Genus Crysops

A. MORFOLOGI
Morfologi lalat Crysops menjelaskan ciri-ciri serta bagian-bagian dari lalat Crysops secara
umum. Lalat Crysops memiliki morfologi sebagai berikut.
 Terdiri dari 60 genus yang termasuk family Tabanidae hanya Chrysops yang berperan
sebagai vektor penyakit pada manusia. Nama lainnya adalah lalat Tabanid, dan lalat
rusa (deer fly)
 Tubuh kuat, warna mengkilap
 Lalat Chrysops ialah Tabanid kecil, memiliki antena langsing, mata berwarna terang,
abdomen berwarna kuning dengan garis-garis gelap
 Kebiasaannya dalam hutan yang teduh dan lapangan rumput savana. Lalat betina
menghisap darah, menyerang pagi dan sore menjelang malam

Ciri Lalat Rusa

Ukuran (panjang) hampir semua spesies 0,25-0,33 inci

Antena lebih panjang dari kepala, hampir seragam ramping

Sayap gelap atau bercak pada latar belakang yang jelas

Perilaku makan sebagian besar spesies akan menggigit manusia

Perilaku makan akan menggigit hewan stasioner

1. Telur
 Dalam kelompok pada bagian bawah daun tanaman air yg berlumpur
 Ukuran kecil 1-2,5 mm, warna putih kekuningan abu-abu hitam, bentuk melengkung /
seperti sigaret
 jumlah telur 100-1000 buah
 telur menetas dalam 5-7 hari, tergantung pada kondisi cuacanya
Gambar 1. Sebuah rusa terbang betina dewasa, Chrisops cincticornis, bertelur. Foto oleh
Jerry Butler, University of Florida.

Gambar 2. Deer terbang, Chrisops sp., Massa telur setelah gelap. Foto oleh Jerry Butler,
University of Florida.

Gambar 3. Habitat khas yang digunakan oleh lalat menggigit untuk telur peletakan. Foto
oleh John Capinera, University of Florida.

2. Larva
 Berada dalam air yang berlumpur, bentuk silindris, kedua ujung runcing, warna putih
kekuningan, coklat atau hijau bernoda hitam. Kepala kecil warna hitam, mempunyai
abdomen yang terbagi dalam 11-12 segmen
 Tiap segmen abdomen terdapat bagian seperti cincin yang melingkar & terdapat tonjolan
seperti kaki palsu / pseudopoda
 Ujung abdomen terdapat alat nafas / siphon dan alat sensoris yang bentuknya piriform
disebut organ grabers
 Habitat air berlumpur dan sisa daun yang membusuk, sifatnya predator, pemakan bangkai,
canibal, menggigit kaki manusia yang masuk kedalam lumpur
 Stadium larva dapat mencapai 3 tahun dan memiliki 6-13 stadium
 Larva matur memiliki ukuran 1 - 6 cm, bergerak ketempat kering berubah menjadi pupa
 Makanan zat organik yang membusuk

Gambar 4. Larva Khas spesies Tabanidae. Foto oleh Jason M. Squitier, University of
Florida.

3. Pupa
 Kepompong berwarna cokelat, bulat anterior, posterior lonjong, memiliki kaki dan sayap
melekat pada tubuh
 Menembus permukaan lumpur yang mengering dengan posisi terbalik
 Ukuran 6-35 mm, agak melengkung warna coklat
 Tubuh: cephalothorax dan abdomen, memiliki bagian lateral spirakel, ujung abdomen
terdapat 6 lobus berspina (caudal aster)
 Tahap pupa umumnya berlangsung 2-3 minggu
Gambar 5. Khas Tabanidae pupa. Foto oleh Jason M. Squitier, University of Florida.

4. Dewasa
 Makanannya berupa cairan tumbuhan, betina menghisap darah mamalia, reptilia, burung
dan manusia pada siang hari yg cerah
 Kemampuan terbang jauh, istirahat di hutan / semak
 Gigitannya cukup dalam , sakit & timbul perdarahan pada hewan ternak (kuda, sapi,
kerbau, kera)
 Musim hujan populasi > musim kemarau
 Sebagian besar spesies laki-laki muncul sebelum betina
 Lalat jantan matanya bersebelahan dan agak renggang pada betina
 Antena bersegmen tiga
 Pada dada dan perut ditumbuhi bulu-bulu halus
 Rentan panjang 7-10 mm
 Warna kuning hingga hitam, memiliki garis-garis di perut, dan memiliki sayap berbintik-
bintik dengan bercak-bercak hitam
Gambar 6. Dewasa rusa terbang perempuan, Chrisops pikei Whitney. Foto oleh Sturgis
McKeever, Georgia Southern University; www.insectimages.org

B. SIKLUS HIDUP
Metamorfosis sempurna: telur-larva-pupa-dewasa

Lalat betina meletakkan 200-800 telur pada tumbuhan air, rumput dan batu karang.
Menetas 4-5 hari, melewati 6 kali pergantian kulit. Kemudian menjadi pupa. Lalat dewasa
keluar dari pupa 10-18 hari. Daur hidup di daerah tropik dalam waktu 4 bulan atau lebih,
di daerah dingin sampai 2 tahun.

C. VEKTOR PENYAKIT
Lalat Chrysops bertindak sebagai vektor dari cacing Loa loa yang menimbulkan penyakit
Loasis dan sebagai vektornya Chrysops dimidita dan Chrysops silacea. Vektor dari
Pasteurella tularensis yang menimbulkan penyakit Tularemia dan vektornya adalah Chrysops
discalis. Sebagai vektor dari penyakit Surra dan Anthrax vektornya adalah Tabanus striatus.

D. CIRI KHAS
Ciri khas dari lalat ini yaitu bentuk mulut yang condong ke bawah dan sayap polos atau
berbintik cokelat. Seperti pada gambar 6.
GENUS TABANUS

A. MORFOLOGI
Lalat Tabanus sp sering kali disebut sebagai lalat kuda atau horse fly. Ukuran tubuh lalat
ini cukup besar yaitu berkisar 10-25 mm, memiliki antena pendek yang terbagi dalam 3 segmen
dan berhabitat di daerah yang berair misalnya di rawa, sawah ataupun di aliran air yang berfungsi
sebagai tempat perindukan. (Soviana,1998 ; Hadi dkk.,2013)

Gambar 7. Lalat Tabanus sp : http://www.biopix.com/tabanus-sp_photo-76158.aspx

B. SIKLUS HIDUP
Tabanidae betina bertelur 100 sampai 1000 butir pada tumbuhan yang menggantung
diatas air, tumbuhan yang mengambang diatas air dan batang-batang diatas air. Telur diletakkan
dalam paket yang tertutup oleh sekresi yang kedap air, kira-kira seminggu larva menetas dan
jatuh kedalam air. Larva migrasi ke tanah yang lebih kering untuk menjadi pupa, biasanya
kurang dari 5 cm dari permukaan. Stadium pupa berakhir 5 hari sampai 3 minggu tergantung dari
jenisnya dan lalat dewasa muncul melalui sebuah celah diselubung pupa, merangkak ke
permukaan tanah, membuka sayapnya dan siap untuk makan.
Sumber : https://www.scribd.com/doc/109332731/Tabanus-Megalop-Dan-Tabanus-
Rubidus
C. VEKTOR PENYAKIT
Adapun Trypanosoma evansi yang ditularkan secara mekanik oleh lalat tabanus dapat
menyebabkan penyakit Surra pada kuda, sapi dan kerbau.
Sumber : http://civas.net/2014/02/25/trypanosomiasis-surra/2/

D. CIRI KHUSUS
Bagian mulut tergantung pada kepala, relatif pendek tetapi kuat dan tumpul. Sayap
lebar tanpa sisik atau bulu, tetapi vena sangat jelas.
Sumber : https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40250

SISTEM GERAK
Sistem gerak pada lalat Tabanidae adalah sayap dan kaki nya. Sayap lalat merupakan
sayap sejati yang kadang-kadang mempunyai sedikit sisik, tetapi lebih sering seluruhnya
membranosa. Pasangan sayap belakang diwakili oleh sepasang batang ramping yang berbungkul
disebut halter yang dipakai untuk keseimbangan.

Thoraks seperti bentuk kotak chitin, merupakan untuk melekatnya otot-otot kuat untuk
terbang. Mesotoraks yang membesar (ruas kedua) merupakan bagian utama dari toraks dan
memikul sayap membran yang besar, protoraks (ruas pertama ) dan metatoraks (ruas ketiga)
menjadi kecil yang menghubungkan toraks dengan kepala dan abdomentiap toraks mempunyai
sepasang kaki yang berwarna dan mempunyai duri-duri dan rambut. Kaki yang beruas-ruas dapat
berakhir sebagai kuku yang berambut yaitu pulvillus, yang mengeluarkan bahan perekat.

Sumber : http://amirulrosid.blogspot.com/2012/06/?m=1

Gambar 8. http://amirulrosid.blogspot.com/2012/06/?m=1

Anda mungkin juga menyukai