PENDAHULUAN
1.1.2 Trichoderma sp
Trichoderma sp. adalah sejenis cendawan / fungi yang termasuk kelas ascomycetes.
Trichoderma sp. memiliki aktivitas antifungal. Di alam, Trichoderma banyak ditemukan
di tanah hutan maupun tanah pertanian atau pada substrat berkayu. Jamur Trichoderma sp
merupakan salah satu jamur penghuni tanah yang berfungsi sebagai pupuk biologis dan
agens pengendali hayati terhadap mikroba lainnya khususnya dari kelompok penyakit
pathogen tanaman.
Di alam jamur Trichoderma banyak ditemukan pada tanah subur yang mengandung
bahan organik dengan lingkungan lembab atau tidak terkena sinar matahari secara
langsung seperti pada ekosistem hutan, perakaran bambu dan tanah subur lainnya. Dari
lingkungan tanah dengan kriteria seperti tersebut di atas, jamur Trichoderma sp dapat di
eksplorasi dengan cara mengambil sampel tanah kemudian dilakukan penumbuhan,
isolasi dan pemurnian pada media tumbuh PDA (Patato Dextrose Agar) dengan teknik
dilution atau pengenceran terhadap sampel tanah.
Selain itu jamur Trichoderma sp, dapat pula diisolasi, dimurnikan dan dikembangkan
secara sederhana dengan menggunakan umpan seperti belimbing wuluh tua, jagung rebus,
daging buah kelapa tua dan dengan media nasi.
Jamur Trichoderma sp masuk dalam klasifikasi Kerajaan : Fungi, Divisi :
Ascomycotina, Kelas : Sordariomycetes, Ordo: Hypocreales, Famili : Hypocreaceae dan
Genus : Trichoderma. Beberapa spesies jamur ini diantaranya: T. koningii, T. harzianum,
T. Viride.
Bentuk atau morfologi koloni Trichoderma sp. sangat bergantung pada media
tempat tumbuhnya. Pada media yang nutrisinya lebih banyak, koloni dapat terlihat lebih
putih . Konidia dapat terbentuk dalam satu minggu, warnanya dapat kuning, hijau atau
putih.
Trichoderma sp. merupakan salah satu jenis jamur yang dapat menjadi agen
pengendali hayati (APH) atau biokontrol karena bersifat antagonis bagi jamur lainnya,
terutama yang bersifat pathogen. Keterlibatan antagonis yang dimaksud dapat meliputi,
persaingan, parasitisme, predasi , atau pembentuk racun seperti antibiotik . Sebagai
agens hayati, Trichoderma berpotensi menjaga sistem ketahanan tanaman misalnya dari
serangan patogen seperti cendawan patogen. Pada pertanaman sengon yang rentan yang
terserang penyakit busuk akar (Phythopora sp., Fusarium sp., Ganoderma sp.),
pertanaman kubis yang rentan penyakit akar gada, penggunaan 'Trichoderma' sebagai
agen antagonis merupakan salah satu alternatif pengendalian yang direkomendasikan.