Anda di halaman 1dari 4

HAND OUT

PENGELOLAAN HAMA TERPADU (PHT)


POKOK BAHASAN II :
DINAMIKA POPULASI HAMA DAN KERUSAKAN YANG DIAKIBATKAN

(Dian Astriani)

PERKEMBANGAN POPULASI HAMA

Pertumbuhan Populasi Organisme (Alle et al., 1955), dibagi dalam 5 tingkat


Lima tingkat pertumbuhan Populasi Organisme :

I. Periode peningkatan populasi yang tumbuh secara sigmoid :


Tahap A : Pembentukkan populasi
Tahap B : Pertumbuhan eksponensial
Tahap C : Menuju keseimbangan
II. Pencapaian aras atau letak keseimbangan
III. Tahap oskilasi dan fluktuasi : Bisa berjalan cukup lama tergantung berfungsinya
mekanisme umpan balik negatif.
IV. Periode penurunan populasi (pertumbuhan negatif)
V. Periode kepunahan populasi

Pertumbuhan Populasi : P2 = P1 + N – M + / - D

Keterangan :
P2 : Populasi akhir
P1 : Populasi permulaan
N : Natalitas (laju kelahiran)
M : Mortalitas (laju kematian)
D : Dispersal / penyebaran → - Emigrasi / penyebaran keluar
- Imigrasi / penyebaran masuk
 Pertumbuhan populasi positif : ( N + I ) > ( M + E )
 Pertumbuhan populasi negatif : ( N + I ) < ( M + E )

Mekanisme Umpan Balik Negatif (UBN) :


 Sistem yang memiliki semacam umpan balik untuk mengatur & mengendalikan dirinya.
 Beberapa output sistem digunakan untuk mengendalikan input bagi sistem pada waktu
mendatang
 Hasilnya akan membawa sistem menuju ke keadaan ideal.
 Sebailknya umpan balik positif akan membawa sistem menjauhi keadaan ideal.

Mekanisme umpan balik negatif → Membawa sistem semakin menuju ke keadaan ideal

Mekanisme Pengendalian Populasi dalam Ekosistem

Kondisi populasi organisme ditentukan oleh dua kekuatan di dalam ekosistem :


1. Kemampuan Hayati / Potensi Biotik :
Kemampuan organisme untuk berkembang biak dalam kondisi optimal.
2. Hambatan Lingkungan :
Faktor biotik & abiotik di ekosistem yang cenderung menurunkan fertilitas &
kelangsungan hidup individu dalam populasi organisme

1 | Handout PHT
Hambatan Lingkungan >< Daya Dukung Populasi
Potensi Biotik & Hambatan Lingkungan / Daya Dukung Populasi

Mekanisme Umpan Balik Negatif

EQUILIBRIUM POSITION
(KEDUDUKAN KESEIMBANGAN)
Hambatan Lingkungan
1. Faktor Ekstrinsik :
a. Faktor Biotik : makanan, predasi, kompetisi, dll.
b. Faktor Abiotik : iklim, tanah, air, dll.
2. Faktor Intrinsik :
Persaingan intraspesifik : teritorialitas, tekanan sosial.

Faktor Hambatan Lingkungan ~ Pengendalian Alami


* Density Dependent Factors (DDF) = Faktor Bebas Kepadatan
* Density Independent Factors (DIF) = Faktor Tergantung Kepadatan

Komponen Pengendalian Alami :

Pengendalian
Alami

Faktor
Faktor Bebas
Tergantung
Kepadatan
Kepadatan

Tidak Timbal
FISIK BIOLOGI Timbal Balik
Balik

 Faktor Bebas Kepadatan :

 Fisik  Biologi :
Tanah Ketersediaan inang
Suhu Kualitas Makanan
Kebasahan
Pergerakan air

 Faktor Tergantung Kepadatan

 Tidak Timbal Balik :  Timbal Balik :


Makanan Musuh alami :
Ruang - Parasitoid
Teritorial - Predator
- Patogen
- Herbivora

2 | Handout PHT
Mekanisme pengendalian alami

 Faktor Tergantung Kepadatan ; Timbal balik : musuh alami, seperti parasitoid


 Misalnya populasi penggerek batang (PBP) yang tinggi, akan mendapat tekanan dengan
adanya parasitoid telur Trichogramma spp. Sifat penekanan terhadap populasi PBP
semakin meningkat pada waktu populasi semakin tinggi, dan sebaliknya.

Faktor Tergantung Kepadatan; Tidak Timbal Balik : makanan dan ruang

 Semakin tinggi populasi PBP, jumlah makanan (tanaman padi) dan ruang akan semakin
terbatas sehingga akan saling berkompetisi untuk makanan & ruang yang sama.
 Semakin besar populasi jumlah makanan dan ruang tidak semakin meningkat, atau
jumlah populasi menurun jumlah makanan & ruang juga tidak menurun.
 Dari faktor-faktor pengendali alami yang berperanan utama dalam pengaturan dan
pengendalian populasi secara alami adalah Faktor Tergantung Kepadatan yang timbal
balik seperti musuh alami.

Aras keseimbangan populasi

 Dalam jangka waktu panjang di dalam ekosistem selalu terjadi keseimbangan populasi
organisme termasuk populasi hama, yang secara dinamik berfluktuasi di sekitar aras
keseimbangan populasinya masing-masing.
 Aras populasi dapat tinggi atau rendah, seperti yang kita harapkan pada populasi hama.
 Dalam mengelola agroekosistem manusia dapat mempengaruhi atau merubah letak aras
keseimbangan umum suatu spesies hama.
 Aras keseimbanagn dapat meningkat antara lain karena penggunaan pestisida yang tak
bertanggungjawab, sehingga akan membunuh musuh alaminya. Dapat juga karena
tersedia makanan yang disenangi terus menerus.

 Efek negatif aplikasi pestisida yang tidak bertanggung jawab a.l. :


- Resistensi hama
- Ledakan hama kedua

 Fig. Secondary Pest Explosion. This model shows what happens when growers apply a
broad-spectrum insecticide to control a primary pest even before an economic threshold

3 | Handout PHT
was realized (E.T. 1). While the material may have been appropriate for leafroller
control, it also impacted an effective predator that was nicely suppressing spider mites.
The net result is that spider mites, previously undetected players, rapidly increased
beyond their economic threshold (E.T. 2), thereby requiring an additional spray.
Message: Use of a selective material for leafrollers would have preserved the predators.

CATATAN : ...................

4 | Handout PHT

Anda mungkin juga menyukai