PERKEMBANGAN TANAMAN
“JAGUNG”
Disusun Oleh :
XII MIPA 6
Jl. Jl. Ayip Usman No.26, Kaligandu, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42116
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan hasil pertumbuhan dan perkembangan tanaman “jagung” ini
dengan baik.
Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas mata pelajaran Biologi di SMA Negeri 5 Kota
Serang. Laporan ini berisi tentang hasil pengamatan kami terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung selama 30 hari.
Dalam penyusunan laporan ini, kami telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:
Ibu Lenny Karmila, selaku guru pembimbing kami yang telah memberikan bimbingan
dan arahan kepada kami selama penyusunan laporan ini.
Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada kami.
Teman-teman kami yang telah membantu kami dalam proses pengamatan dan
pengumpulan data.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan laporan ini di masa yang akan
datang.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama bagi para siswa yang mempelajari
mata pelajaran Biologi.
Penulis
Daftar Pustaka
BAB I........................................................................................................ 4
Pendahuluan.........................................................................................4
BAB II....................................................................................................... 6
Rumusan Masalah.................................................................................6
Tujuan Penelitian..................................................................................6
Manfaat Penelitian................................................................................7
BAB III.................................................................................................... 10
Landasan Teori....................................................................................10
Hipotesis............................................................................................. 12
BAB IV.................................................................................................... 13
Metode Penelitian...............................................................................13
Waktu Dan Tempat..........................................................................13
Alat dan Bahan.................................................................................13
Petunjuk Kerja..................................................................................14
BAB V..................................................................................................... 15
Hasil Dan Pembahasan........................................................................15
Tabel Pengamatan............................................................................15
Pembahasan Tabel...........................................................................16
BAB VI.................................................................................................... 21
Kesimpulan..........................................................................................21
Daftar Pustaka....................................................................................... 24
LAMPIRAN..............................................................................................25
BAB I
Pendahuluan
Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia yang memiliki sumber karbohidrat yang
cukup tinggi dan merupakan salah satu tanaman pangan terpenting di dunia. Jagung dapat
tumbuh di berbagai jenis tanah dan iklim, sehingga mudah untuk dibudidayakan. Jagung juga
memiliki banyak manfaat, baik untuk manusia maupun untuk hewan.
Bagi manusia, jagung dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, seperti nasi jagung, bubur
jagung, tepung jagung, dan jagung rebus. Jagung juga dapat digunakan sebagai bahan baku
industri, seperti pakan ternak, etanol, dan plastik. Bagi hewan, jagung dapat digunakan sebagai
pakan ternak, baik untuk ternak unggas maupun ternak ruminan.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor
genetik, faktor lingkungan, maupun faktor budidaya. Faktor genetik merupakan faktor yang
menentukan sifat-sifat dasar tanaman jagung, seperti ukuran, bentuk, dan warna. Faktor
lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
jagung, seperti suhu, cahaya, air, dan nutrisi. Faktor budidaya merupakan faktor yang dapat
dikendalikan oleh manusia, seperti jarak tanam, pemupukan, dan pengendalian hama dan
penyakit.
Fase perkecambahan
Fase vegetatif
Fase generatif
Pada fase perkecambahan, tanaman jagung akan tumbuh dari biji. Pada fase ini, tanaman jagung
akan tumbuh akar, batang, dan daun.
Pada fase vegetatif, tanaman jagung akan tumbuh batang dan daun secara pesat. Pada fase ini,
tanaman jagung akan mulai menghasilkan bunga.
Pada fase generatif, tanaman jagung akan menghasilkan buah dan biji. Pada fase ini, tanaman
jagung akan mulai memasuki masa panen.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dapat diukur melalui berbagai parameter,
seperti tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat kering tanaman, dan jumlah tongkol.
Penelitian tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung telah banyak dilakukan oleh
para ahli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung, serta untuk mendapatkan varietas jagung
unggul yang memiliki produktivitas tinggi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung adalah
jarak tanam. Penelitian menunjukkan bahwa jarak tanam yang optimal untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung adalah 70 cm x 70 cm. Jarak tanam yang terlalu rapat akan
menyebabkan persaingan antar tanaman dalam mendapatkan cahaya dan nutrisi, sehingga
pertumbuhan tanaman akan terhambat. Sebaliknya, jarak tanam yang terlalu renggang akan
menyebabkan pemanfaatan lahan kurang optimal.
Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung adalah
pemupukan. Penelitian menunjukkan bahwa pupuk yang paling berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman jagung adalah pupuk nitrogen (N). Pupuk nitrogen akan membantu
tanaman jagung dalam membentuk jaringan vegetatif, seperti batang dan daun. Selain pupuk
nitrogen, tanaman jagung juga membutuhkan pupuk fosfor (P) dan kalium (K) untuk
pertumbuhan dan perkembangannya.
Hama dan penyakit juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung.
Beberapa hama yang sering menyerang tanaman jagung adalah ulat grayak, penggerek batang,
dan penggerek tongkol. Beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman jagung adalah bulai,
karat daun, dan hawar daun. Untuk mengendalikan hama dan penyakit, petani dapat
menggunakan pestisida nabati atau pestisida kimia.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung yang optimal akan menghasilkan produktivitas
jagung yang tinggi. Produktivitas jagung dapat ditingkatkan dengan menggunakan varietas
jagung unggul, mengelola lahan dengan baik, dan melakukan pemupukan dan pengendalian
hama dan penyakit secara tepat.
Peningkatan produktivitas jagung sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus
meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Jagung juga merupakan bahan baku industri
yang penting, sehingga peningkatan produktivitas jagung akan mendukung pertumbuhan industri
di Indonesia.
BAB II
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tentang penanaman jagung dengan bantuan sinar matahari adalah untuk
mengetahui pengaruh faktor-faktor terkait sinar matahari terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung. Tujuan penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut:
Manfaat penelitian dengan penanaman jagung dengan bantuan sinar matahari yang relevan
dengan tujuan penelitian
Berikut adalah manfaat penelitian dengan penanaman jagung dengan bantuan sinar matahari
yang relevan dengan tujuan penelitian:
Pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung
Intensitas cahaya matahari merupakan faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung. Cahaya matahari diperlukan oleh tanaman jagung untuk
fotosintesis, yaitu proses pembentukan karbohidrat dari air dan karbon dioksida.
Peningkatan intensitas cahaya matahari akan meningkatkan laju fotosintesis, sehingga tanaman
jagung akan tumbuh lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak biomassa. Namun, intensitas
cahaya matahari yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada daun tanaman jagung.
Berikut adalah manfaat penelitian tentang pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung:
Pengaruh durasi penyinaran matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung
Durasi penyinaran matahari merupakan faktor penting lain yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman jagung. Durasi penyinaran matahari yang optimal untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung adalah 12-14 jam per hari.
Peningkatan durasi penyinaran matahari akan meningkatkan laju fotosintesis, sehingga tanaman
jagung akan tumbuh lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak biomassa. Namun, durasi
penyinaran matahari yang terlalu lama dapat menyebabkan tanaman jagung menjadi stres.
Berikut adalah manfaat penelitian tentang pengaruh durasi penyinaran matahari terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung:
Meningkatkan produktivitas tanaman jagung dengan memberikan durasi penyinaran
matahari yang optimal.
Meningkatkan kualitas hasil panen tanaman jagung dengan mengurangi stres pada
tanaman jagung yang disebabkan oleh durasi penyinaran matahari yang terlalu lama.
Sinar ultraviolet diperlukan oleh tanaman jagung untuk proses pembentukan klorofil. Sinar
tampak diperlukan oleh tanaman jagung untuk fotosintesis. Sinar inframerah diperlukan oleh
tanaman jagung untuk proses pematangan biji.
Berikut adalah manfaat penelitian tentang pengaruh kualitas cahaya matahari terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung:
Pengaruh interaksi antara intensitas cahaya matahari, durasi penyinaran matahari, dan kualitas
cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung
Interaksi antara intensitas cahaya matahari, durasi penyinaran matahari, dan kualitas cahaya
matahari juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung.
Misalnya, kombinasi intensitas cahaya matahari yang tinggi dan durasi penyinaran matahari yang
lama dapat menyebabkan stres pada tanaman jagung. Sebaliknya, kombinasi intensitas cahaya
matahari yang rendah dan durasi penyinaran matahari yang pendek dapat menyebabkan tanaman
jagung tidak tumbuh dengan optimal.
Berikut adalah manfaat penelitian tentang pengaruh interaksi antara intensitas cahaya matahari,
durasi penyinaran matahari, dan kualitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung:
Pengaruh penggunaan pupuk tambahan pada tanaman jagung yang ditanam dengan bantuan sinar
matahari
Berikut adalah manfaat penelitian tentang pengaruh penggunaan pupuk tambahan pada tanaman
jagung yang ditanam dengan bantuan sinar matahari:
Secara umum, manfaat penelitian tentang penanaman jagung dengan bantuan sinar matahari
adalah untuk meningkatkan produktivitas tanaman jagung. Produktivitas tanaman jagung dapat
ditingkatkan dengan memberikan faktor-faktor lingkungan yang optimal, seperti intensitas
cahaya matahari, durasi penyinaran matahari, kualitas cahaya matahari, dan penggunaan pupuk
tambahan.
BAB III
Landasan Teori
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan terpenting di dunia. Jagung dapat
tumbuh di berbagai jenis tanah dan iklim, sehingga mudah untuk dibudidayakan. Jagung juga
memiliki banyak manfaat, baik untuk manusia maupun untuk hewan.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor
genetik, faktor lingkungan, maupun faktor budidaya. Faktor genetik merupakan faktor yang
menentukan sifat-sifat dasar tanaman jagung, seperti ukuran, bentuk, dan warna. Faktor
lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
jagung, seperti suhu, cahaya, air, dan nutrisi. Faktor budidaya merupakan faktor yang dapat
dikendalikan oleh manusia, seperti jarak tanam, pemupukan, dan pengendalian hama dan
penyakit.
Intensitas cahaya matahari merupakan faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung. Cahaya matahari diperlukan oleh tanaman jagung untuk
fotosintesis, yaitu proses pembentukan karbohidrat dari air dan karbon dioksida.
Peningkatan intensitas cahaya matahari akan meningkatkan laju fotosintesis, sehingga tanaman
jagung akan tumbuh lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak biomassa. Namun, intensitas
cahaya matahari yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada daun tanaman jagung.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, intensitas cahaya matahari yang optimal untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung adalah 2000-3000 lux.
Peningkatan durasi penyinaran matahari akan meningkatkan laju fotosintesis, sehingga tanaman
jagung akan tumbuh lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak biomassa. Namun, durasi
penyinaran matahari yang terlalu lama dapat menyebabkan tanaman jagung menjadi stres.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, durasi penyinaran matahari yang optimal untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung adalah 12-14 jam per hari.
Kualitas cahaya matahari (panjang gelombang)
Sinar ultraviolet diperlukan oleh tanaman jagung untuk proses pembentukan klorofil. Sinar
tampak diperlukan oleh tanaman jagung untuk fotosintesis. Sinar inframerah diperlukan oleh
tanaman jagung untuk proses pematangan biji.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sinar tampak (400-700 nm) merupakan panjang
gelombang cahaya matahari yang paling penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
jagung.
Interaksi antara intensitas cahaya matahari, durasi penyinaran matahari, dan kualitas cahaya
matahari
Interaksi antara intensitas cahaya matahari, durasi penyinaran matahari, dan kualitas cahaya
matahari juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung.
Misalnya, kombinasi intensitas cahaya matahari yang tinggi dan durasi penyinaran matahari yang
lama dapat menyebabkan stres pada tanaman jagung. Sebaliknya, kombinasi intensitas cahaya
matahari yang rendah dan durasi penyinaran matahari yang pendek dapat menyebabkan tanaman
jagung tidak tumbuh dengan optimal.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pupuk nitrogen (N) merupakan pupuk yang paling
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Pupuk nitrogen akan membantu tanaman
jagung dalam membentuk jaringan vegetatif, seperti batang dan daun. Selain pupuk nitrogen,
tanaman jagung juga membutuhkan pupuk fosfor (P) dan kalium (K) untuk pertumbuhan dan
perkembangannya.
Hipotesis
Hipotesis 1: Intensitas cahaya matahari yang tinggi akan meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung, tetapi intensitas cahaya matahari yang terlalu tinggi
dapat menyebabkan kerusakan pada daun tanaman jagung.
Hipotesis 2: Durasi penyinaran matahari yang lama akan meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung, tetapi durasi penyinaran matahari yang terlalu lama dapat
menyebabkan tanaman jagung menjadi stres.
Hipotesis 3: Sinar tampak merupakan panjang gelombang cahaya matahari yang paling
penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung.
Hipotesis 4: Kombinasi intensitas cahaya matahari yang tinggi dan durasi penyinaran
matahari yang lama dapat menyebabkan stres pada tanaman jagung.
Hipotesis 5: Penggunaan pupuk nitrogen akan meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung.
BAB IV
Metode Penelitian
Waktu:
Tempat:
Rumah
Alat:
Bahan:
Persiapan
Proses Penanaman
1. Buatlah lubang di pot atau polybag dengan jari telunjuk. Setiap pot lubangi dengan
kedalaman 3-5 cm.
2. Masukkan 2 buah bibit jagung di setiap lubangnya.
3. Tutup lubang dengan tanah. Jangan menekan tanah terlalu kencang.
Perawatan
Panduan penyiraman
Siramlah bibit jagung dengan air yang cukup hingga tanahnya basah.
Lakukan penyiraman secara teratur, terutama pada musim kemarau.
Hindari penyiraman berlebihan karena dapat menyebabkan akar tanaman membusuk.
Panduan pemupukan
Hama yang sering menyerang tanaman jagung antara lain ulat tanah, ulat daun, dan ulat
tentara.
Penyakit yang sering menyerang tanaman jagung antara lain bercak ungu, cendawan, dan
karat.
Lakukan pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan pestisida atau fungisida
yang sesuai.
Pemanenan
BAB V
Hasil Dan Pembahasan
Tabel Pengamatan
Jumlah Warna
Pembahasan Tabel
Pembahasan
Berdasarkan tabel pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung selama 1 bulan
dengan bantuan sinar matahari, dapat disimpulkan bahwa sinar matahari memiliki pengaruh yang
sangat besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung.
Pada hari ke-1, tanaman jagung masih berupa biji yang belum berkecambah. Namun, setelah
mendapatkan sinar matahari selama 4 hari, yaitu pada hari ke-5, tanaman jagung mulai
berkecambah dan muncul 1 daun berwarna hijau muda.
Pada hari ke-15, setelah mendapatkan sinar matahari selama 10 hari, tanaman jagung sudah
memiliki 2 daun berwarna hijau dan batang yang mulai tumbuh.
Pada hari ke-20, setelah mendapatkan sinar matahari selama 15 hari, tanaman jagung sudah
memiliki 3 daun berwarna hijau dan batang yang semakin panjang.
Pada hari ke-25, setelah mendapatkan sinar matahari selama 20 hari, tanaman jagung sudah
memiliki 3 daun berwarna hijau tua dan batang yang semakin kokoh.
Pada hari ke-30, setelah mendapatkan sinar matahari selama 30 hari, tanaman jagung sudah
memiliki 4 daun berwarna hijau muda dan batang yang mencapai ketinggian 41 cm.
Dari hasil pengamatan tersebut, dapat dilihat bahwa sinar matahari menyebabkan pertumbuhan
tanaman jagung menjadi lebih cepat dan optimal. Sinar matahari dibutuhkan oleh tanaman untuk
melakukan fotosintesis, yaitu proses pembentukan makanan. Makanan yang dihasilkan oleh
tanaman jagung digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut.
Selain itu, sinar matahari juga berperan dalam pembentukan klorofil, yaitu zat hijau daun yang
berperan dalam proses fotosintesis. Klorofil yang dihasilkan oleh tanaman jagung akan
memberikan warna hijau pada daun. Semakin banyak sinar matahari yang diterima oleh tanaman
jagung, maka semakin banyak klorofil yang dihasilkan dan semakin hijau warna daunnya.
Berikut adalah beberapa efek dari sinar matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman jagung:
Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil panen yang optimal, tanaman jagung harus
mendapatkan sinar matahari yang cukup. Sinar matahari yang cukup dapat diperoleh dengan
menanam tanaman jagung di tempat yang terbuka dan terkena sinar matahari langsung.
Pertanyaan :
Termasuk ke dalam perkecambahan apa bibit yang sedang kalian tanam? Jelaskan!
Jawab :
Pada dasarnya, perkecambahan jagung dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Perkecambahan hipogeal
Perkecambahan hipogeal adalah jenis perkecambahan di mana kotiledon (daun lembaga) tetap
berada di dalam tanah. Pada perkecambahan hipogeal, radikula tumbuh menembus kulit biji dan
mengarah ke bawah, diikuti oleh plumula yang tumbuh ke atas.
Pada jagung, perkecambahan yang terjadi adalah perkecambahan hipogeal. Hal ini dapat dilihat
dari posisi kotiledon yang tetap berada di dalam tanah, sedangkan plumula tumbuh ke atas dan
keluar dari tanah.
Perkecambahan epigeal
Perkecambahan epigeal adalah jenis perkecambahan di mana kotiledon (daun lembaga) terangkat
ke atas permukaan tanah. Pada perkecambahan epigeal, radikula tumbuh menembus kulit biji dan
mengarah ke bawah, diikuti oleh plumula yang tumbuh ke atas dan mendorong kotiledon keluar
dari tanah.
Pada beberapa tanaman, seperti kacang hijau, perkecambahan yang terjadi adalah
perkecambahan epigeal. Hal ini dapat dilihat dari posisi kotiledon yang terangkat ke atas
permukaan tanah.
Proses perkecambahan jagung membutuhkan waktu sekitar 4 sampai dengan 5 hari. Adapun
urutan proses perkecambahan biji jagung, yaitu:
1. Imbibitsi
Tahap imbibitsi adalah tahap awal perkecambahan, di mana biji menyerap air dari lingkungan.
Air yang diserap oleh biji akan menyebabkan pembengkakan biji dan aktivitas enzim-enzim di
dalam biji menjadi aktif.
Pada tahap ini, dinding sel biji akan menebal dan mengeras. Hal ini bertujuan untuk melindungi
embrio dari kerusakan.
3. Pergeseran kotiledon
Pada tahap ini, kotiledon akan bergeser ke arah bawah untuk membuka jalan bagi plumula untuk
tumbuh.
4. Pembukaan koleoptil
Untuk membuat kecambah biji jagung, alat dan bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut.
Biji jagung
Air
Wadah
Kain kasa
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bibit yang sedang
kalian tanam?
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam bibit jagung itu sendiri, yaitu:
Benih
Benih merupakan faktor internal yang paling penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan bibit jagung. Benih yang berkualitas akan menghasilkan bibit yang sehat
dan kuat. Benih yang berkualitas ditandai dengan ukuran yang seragam, warna yang
cerah, dan tidak terserang hama dan penyakit.
Genetik
Faktor genetik merupakan faktor yang diturunkan dari induknya. Faktor genetik
menentukan sifat-sifat tanaman, seperti tinggi tanaman, warna daun, dan jumlah
tongkol.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar bibit jagung, yaitu:
Air
Air merupakan faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Air
dibutuhkan untuk proses fotosintesis, respirasi, dan transportasi zat-zat makanan.
Tanaman jagung membutuhkan air yang cukup dalam setiap fase pertumbuhannya.
Cahaya matahari
Suhu
Kesuburan tanah
Kadar air tanah merupakan faktor yang berpengaruh terhadap ketersediaan air bagi
tanaman. Air dibutuhkan untuk proses fotosintesis, respirasi, dan transportasi zat-zat
makanan. Tanaman jagung membutuhkan kadar air tanah yang optimum, yaitu sekitar
60-70%.
Ketinggian tempat
Ketinggian tempat merupakan faktor yang berpengaruh terhadap suhu dan curah hujan.
Tanaman jagung dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi.
Penyakit dan hama merupakan faktor yang dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Tanaman jagung dapat diserang oleh berbagai macam
penyakit dan hama, seperti busuk batang, karat daun, dan kutu daun.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan bibit jagung yang tumbuh dan berkembang dengan
baik, perlu diperhatikan faktor-faktor internal dan faktor eksternal yang
mempengaruhinya.
BAB VI
Kesimpulan
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam bibit jagung itu sendiri,
yaitu:
Benih
Benih merupakan faktor internal yang paling penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung. Benih yang berkualitas akan menghasilkan bibit yang
sehat dan kuat. Benih yang berkualitas ditandai dengan ukuran yang seragam, warna
yang cerah, dan tidak terserang hama dan penyakit.
Genetik
Faktor genetik merupakan faktor yang diturunkan dari induknya. Faktor genetik
menentukan sifat-sifat tanaman, seperti tinggi tanaman, warna daun, dan jumlah
tongkol.
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar bibit jagung, yaitu:
Air
Air merupakan faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Air
dibutuhkan untuk proses fotosintesis, respirasi, dan transportasi zat-zat makanan.
Tanaman jagung membutuhkan air yang cukup dalam setiap fase pertumbuhannya.
Cahaya matahari
Kesuburan tanah
Kadar air tanah merupakan faktor yang berpengaruh terhadap ketersediaan air bagi
tanaman. Air dibutuhkan untuk proses fotosintesis, respirasi, dan transportasi zat-zat
makanan. Tanaman jagung membutuhkan kadar air tanah yang optimum, yaitu sekitar
60-70%.
Ketinggian tempat
Ketinggian tempat merupakan faktor yang berpengaruh terhadap suhu dan curah hujan.
Tanaman jagung dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi.
Penyakit dan hama merupakan faktor yang dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Tanaman jagung dapat diserang oleh berbagai macam
penyakit dan hama, seperti busuk batang, karat daun, dan kutu daun.
Dengan pengelolaan yang baik terhadap faktor-faktor tersebut, maka kualitas dan hasil
panen tanaman jagung dapat ditingkatkan.
Tambahan
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan
hasil panen tanaman jagung:
Dengan melakukan hal-hal tersebut, maka diharapkan petani dapat memperoleh hasil
panen yang optimal.
Daftar Pustaka
1. Mangelsdorf, P., Stoner, A. S., & Brown, W. L. (1974). Corn: Origin, History,
Technology, and Production. John Wiley & Sons.
2. El Hafid, A., El-Mehdawi, M. T., El-Fadl, H., & Shabala, S. (2017). The role of
sunlight in crop development. Frontiers in Plant Science, 8, 1870. DOI:
10.3389/fpls.2017.01870
3. Khush, G. S. S. (2009). Principles of Crop Production: Theory, Techniques, and
Technology. Pearson Education India.
4. Karssen, D., & Roelofs, W. W. (1988). Seed germination and seedling
establishment of maize (Zea mays L.) as affected by seed orientation in soil. Plant
and Soil, 110(2), 165-168. DOI: 10.1007/BF00012048
5. Hossain, K. M., Mollah, A. S. M. H., & Hossain, A. K. M. Z. (2019). Physiology of
Crop Production. CABI.
Sumber-sumber online:
Pastikan untuk memeriksa format yang sesuai dengan pedoman penulisan yang Anda
pilih, dan berikan tautan lengkap atau informasi seperti tahun akses untuk sumber
online jika diperlukan.
LAMPIRAN