Anda di halaman 1dari 9

Accelerating the world's research.

NUTRISI DAN GIZI BURUK


riyun riyani

Related papers of the best related papers 

Ajeng Puspitasari

nurlita mala

Ade Lusiani

1
Fakultas Kedokteran dan Ilmu"ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
E"mail: sari_fkunsoed@yahoo.com

!
"
# $"# % &
! ! $ % & ’

(
" # $"# %
)" # $"# % *"
# $"# % + !
&
$ %

,, !
Mandala of Health. Volume 4, Nomor 1, Januari 2010 Krisnansari, Nutrisi dan Gizi Buruk

- % kembali meningkat menjadi 8,8% pada tahun 2005.


Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan seluruh
Indonesia terjadi penurunan kasus gizi buruk yaitu
Malnutrisi yaitu gizi buruk atau Kurang
pada tahun 2005 terdata 76.178 kasus kemudian
Energi Protein (KEP) dan defisiensi mikronutrien
turun menjadi 50.106 kasus pada tahun 2006 dan
merupakan masalah yang membutuhkan perhatian
39.080 kasus pada tahun 2007. Penurunan kasus gizi
khusus terutama di negara"negara berkembang,
buruk ini belum dapat dipastikan karena penurunan
yang merupakan faktor risiko penting terjadinya
kasus yang terjadi kemungkinan juga disebabkan
kesakitan dan kematian pada ibu hamil dan balita 1.
oleh adanya kasus yang tidak terlaporkan ( ).
Di Indonesia KEP dan defisiensi mikronutrien
Mencuatnya kembali pemberitaan di media massa
juga menjadi masalah kesehatan penting dan
akhir"akhir ini mengenai balita gizi buruk yang
darurat di masyarakat terutama anak balita 2. Kasus
ditemukan dan meninggal menunjukkan sistem
kematian balita akibat gizi buruk kembali berulang,
surveilans dan penanggulangan dari berbagai instansi
terjadi secara masif dengan wilayah sebaran yang
terkait belum optimal4.
hampir merata di seluruh tanah air.
Sejauh pemantauan yang telah dilakukan temuan Pasien–pasien yang masuk ke rumah sakit

kasus tersebut terjadi setelah anak"anak mengalami dalam kondisi status gizi buruk juga semakin

fase kritis. Sementara itu, perawatan intensif baru meningkat. Umumnya pasien–pasien tersebut adalah

dilakukan setelah anak"anak itu benar"benar tidak balita. Salah satu tanda gizi buruk balita adalah berat

berdaya. Berarti sebelum anak"anak itu memasuki badan balita di bawah garis merah dalam Kartu

fase kritis, perhatian terhadap hak hidup dan Menuju Sehat (KMS) balita. Masalah gizi buruk

kepentingan terbaiknya terabaikan3. balita merupakan masalah yang sangat serius, apabila
tidak ditangani secara cepat dan cermat dapat
Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara
berakhir pada kematian. Gizi buruk lebih rentan pada
dini melalui intensifikasi pemantauan pertumbuhan
penyakit akibat menurunnya daya tahan tubuh,
dan identifikasi faktor risiko yang erat dengan
pertumbuhan dan perkembangan yang tidak optimal,
kejadian luar biasa gizi seperti campak dan diare
sampai pada kematian yang akan menurunkan
melalui kegiatan surveilans. Prevalensi balita yang
kualitas generasi muda mendatang. Hal ini telah
mengalami gizi buruk di Indonesia masih tinggi.
membukakan mata kita bahwa anak balita sebagai
Hasil Susenas menunjukkan adanya penurunan
sumber daya untuk masa depan mempunyai masalah
prevalensi balita gizi buruk yaitu dari 10,1% pada
yang sangat besar4. Apalagi penyakit penyerta yang
tahun 1998 menjadi 8,1% pada tahun 1999 dan
sering pada gizi buruk seperti lingkaran setan, yaitu
menjadi 6,3% pada tahun 2001. Namun pada tahun
penyakit"penyakit penyerta justru menambah
2002 terjadi peningkatan kembali prevalensi gizi
rendahnya status gizi anak. Penyakit"penyakit
buruk dari 8,0% menjadi 8,3% pada tahun 2003 dan
penyerta yang sering terjadi adalah Infeksi Saluran
60
Mandala of Health. Volume 4, Nomor 1, Januari 2010 Krisnansari, Nutrisi dan Gizi Buruk

Pernafasan Akut (ISPA), diare persisten, cacingan, dan energi, umur penderita, modifikasi disebabkan
tuberculosis, malaria dan HIV/AIDS5. oleh karena adanya kekurangan vitamin dan mineral
Gizi merupakan salah satu faktor penentu yang menyertainya. Gejala klinis gizi buruk ringan
utama kualitas sumber daya manusia. Gizi buruk dan sedang tidak terlalu jelas, yang ditemukan hanya
tidak hanya meningkatkan angka kesakitan dan pertumbuhan yang kurang seperti berat badan yang
angka kematian tetapi juga menurunkan kurang dibandingkan dengan anak yang sehat. Gizi
produktifitas, menghambat pertumbuhan sel"sel otak buruk ringan sering ditemukan pada anak"anak dari
yang mengakibatkan kebodohan dan 9 bulan sampai 2 tahun, akan tetapi dapat dijumpai
keterbelakangan. Berbagai masalah yang timbul pula pada anak yang lebih besar. Pertumbuhan yang
akibat gizi buruk antara lain tingginya angka terganggu dapat dilihat dari pertumbuhan linier
kelahiran bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah mengurang atau terhenti, kenaikan berat badan
(BBLR) yang disebabkan jika ibu hamil menderita berkurang, terhenti dan adakalanya beratnya
KEP akan berpengaruh pada gangguan fisik, mental menurun, ukuran lingkar lengan atas menurun,
dan kecerdasan anak, juga meningkatkan resiko bayi maturasi tulang terlambat, rasio berat terhadap tinggi
yang dilahirkan kurang zat besi. Bayi yang kurang normal atau menurun, tebal lipat kulit normal atau
zat besi dapat berdampak pada gangguan mengurang, anemia ringan, aktivitas dan perhatian
pertumbuhan sel"sel otak, yang dikemudian hari berkurang jika dibandingkan dengan anak sehat,
dapat mengurangi IQ anak. Faktor penyebab gizi adakalanya dijumpai kelainan kulit dan rambut. Gizi
buruk dapat berupa penyebab tak langsung seperti buruk berat memberi gejala yang kadang"kadang
kurangnya jumlah dan kualitas makanan yang berlainan, tergantung dari dietnya, fluktuasi musim,
dikonsumsi, menderita penyakit infeksi, cacat keadaan sanitasi dan kepadatan penduduk 6. Gizi
bawaan, menderita penyakit kanker dan penyebab buruk berat dapat dibedakan tipe kwashiorkor, tipe
langsung yaitu ketersediaan pangan rumah tangga, marasmus dan tipe marasmik"kwashiorkor. Tipe
perilaku dan pelayanan kesehatan. Sedangkan kwashiorkor ditandai dengan gejala tampak sangat
faktor"faktor lain selain faktor kesehatan, tetapi juga kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki
merupakan masalah utama gizi buruk adalah sampai seluruh tubuh, perubahan status mental,
kemiskinan, pendidikan rendah, ketersediaan pangan rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung,
dan kesempatan kerja. Oleh karena itu, untuk mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok, wajah
mengatasi gizi buruk dibutuhkan kerjasama lintas membulat dan sembab, pandangan mata sayu,
sektor6. pembesaran hati, kelainan kulit berupa bercak merah

Diagnosis gizi buruk dapat diketahui melalui muda yang meluas dan berubah warna menjadi

gejala klinis, antropometri dan pemeriksaan coklat kehitaman dan terkelupas, cengeng dan rewel.

laboratorium. Gejala klinis gizi buruk berbeda"beda Tipe marasmus ditandai dengan gejala tampak

tergantung dari derajat dan lamanya deplesi protein sangat kurus, wajah seperti orang tua, cengeng,
61
Mandala of Health. Volume 4, Nomor 1, Januari 2010 Krisnansari, Nutrisi dan Gizi Buruk

rewel, kulit keriput, perut cekung, rambut tipis, Kalium total tubuh menurun terutama dalam sel
jarang dan kusam, tulang iga tampak jelas, pantat sehingga menimbulkan gangguan metabolik pada
kendur dan keriput. Tipe marasmik"kwashiorkor organ"organ seperti ginjal, otot dan pankreas.
merupakan gabungan beberapa gejala klinik Dalam sel otot kadar natrium dan fosfor anorganik
kwashiorkor – marasmus7. meninggi dan kadar magnesium menurun7.
Pengukuran antropometrik lebih ditujukan Kelainan organ sering terjadi seperti sistem
untuk menemukan gizi buruk ringan dan sedang. alimentasi bagian atas (mulut, lidah dan leher),
Pada pemeriksaan antropometrik, dilakukan sistem gastrointestinum (hepar, pankreas), jantung,
pengukuran"pengukuran fisik anak (berat, tinggi, ginjal, sistem endokrin sehingga gizi buruk harus
lingkar lengan, dan lain"lain) dan dibandingkan segera ditangani dengan cepat dan cermat 7.
dengan angka standar (anak normal). Untuk anak,
terdapat tiga parameter yang biasa digunakan, yaitu Gizi buruk merupakan masalah yang perlu

berat dibandingkan dengan umur anak, tinggi penanganan serius. Berbagai upaya telah dilakukan

dibandingkan dengan umur anak dan berat pemerintah antara lain melalui revitalisasi posyandu

dibandingkan dengan tinggi/panjang anak. dalam meningkatkan cakupan penimbangan balita,

Parameter tersebut lalu dibandingkan dengan tabel penyuluhan dan pendampingan, pemberian Makanan

standar yang ada. Untuk membandingkan berat Pendamping ASI (MP"ASI) atau Pemberian

dengan umur anak, dapat pula digunakan grafik Makanan Tambahan (PMT), peningkatan akses dan

pertumbuhan yang terdapat pada KMS. Pemeriksaan mutu pelayanan gizi melalui tata laksana gizi buruk

laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaan di Puskesmas Perawatan dan Rumah Sakit,

kadar hemoglobin darah merah (Hb) dan kadar penanggulangan penyakit menular dan

protein (albumin/globulin) darah. Dengan pemberdayaan masyarakat melalui Keluarga Sadar

pemeriksaan laboratorium yang lebih rinci, dapat Gizi (Kadarzi)4.

pula lebih jelas diketahui penyebab malnutrisi dan Masalah Gizi buruk tidak dapat diselesaikan
komplikasi"komplikasi yang terjadi pada anak sendiri oleh sektor kesehatan. Gizi buruk merupakan
tersebut. dampak dari berbagai macam penyebab, seperti
Pada gizi buruk terdapat perubahan nyata rendahnya tingkat pendidikan, kemiskinan,

dari komposisi tubuhnya seperti jumlah dan ketersediaan pangan, transportasi, adat istiadat
distribusi cairan, lemak, mineral, dan protein (sosial budaya), dan sebagainya. Oleh karena itu,

terutama protein otot. Tubuh mengandung lebih pemecahannyapun harus secara komprehensip.
banyak cairan. Keadaan ini merupakan akibat Perawatan balita gizi buruk dilaksanakan di

hilangnya lemak, otot dan jaringan lain. Cairan Puskesmas Perawatan atau Rumah Sakit setempat
ekstra sel terutama pada anak"anak dengan edema dengan Tim Asuhan Gizi yang terdiri dari dokter,

terdapat lebih banyak dibandingkan tanpa edema. nutrisionis/dietisien dan perawat, melakukan
62
Mandala of Health. Volume 4, Nomor 1, Januari 2010 Krisnansari, Nutrisi dan Gizi Buruk

perawatan balita gizi buruk dengan menerapkan 10 porsi kecil dan sering. Setiap 100 ml mengandung 75
langkah tata laksana anak gizi buruk meliputi fase kal dan protein 0,9 gram. Diberikan makanan
stabilisas untuk mencegah / mengatasi hipoglikemia, formula 75 (F 75). Resomal dapat diberikan apabila
hipotermi dan dehidrasi, fase transisi, fase anak diare/muntah / dehidrasi, 2 jam pertama setiap
rehabilitasi untuk tumbuh kejar dan tindak lanjut. ½ jam, selanjutnua 10 jam berikutnya diselang seling
Nutrisi berperan penting dalam dengan F758.
penyembuhan penyakit. Kesalahan pengaturan diet
dapat memperlambat penyembuhan penyakit. !"# $%&

Dengan nutrisi akan memberikan makanan"makanan Energi 80"100 kkal/kgBB/hari


Protein 1"1,5 gram/kgBB/hari
tinggi kalori, protein dan cukup vitamin"mineral Cairan cairan 130ml/kgBB/hari
untuk mencapai status gizi optimal. Nutrisi gizi Fe Sulfas ferosus 200mg + 0,25 mg
asam folat, sirup besi 150 ml.
buruk diawali dengan pemberian makanan secara Vitamin A
Bayi < 6 ½ kapsul vitamin A dosis 100.000
teratur, bertahap, porsi kecil, sering dan mudah
bulan SI (warna biru)
diserap. Frekuensi pemberian dapat dimulai setiap 2 Bayi 6"11 1 kapsul vitamin A dosis 100.000
bulan Balita SI (warna biru)
jam kemudian ditingkatkan 3 jam atau 4 jam8.
12"60 bulan 1 kapsul vitamin A dosis 200.000
Penting diperhatikan aneka ragam makanan, SI (warna merah)
Vitamin lain
pemberian ASI, makanan, mengandung minyak,
Vitamin C
santan, lemak dan buah"buahan. Selain itu faktor Vitamin B
kompleks
lingkungan juga penting dengan mengupayakan Asam folat
pekarangan rumah menjadi taman gizi. Perilaku Mineral lain Pemberiannya dicampur dengan
Zinc F75, F100 dan F135
harus diubah menjadi Perilaku Hidup Bersih dan Kalium
Natrium
Sehat ( PHBS) dengan memperhatikan makanan gizi
Magnesium
seimbang, minum tablet besi selama hamil,
pemberian ASI eksklusif, mengkonsumsi garam b. Fase Transisi
beryodium dan memberi bayi dan balita kapsul Pada fase ini anak mulai stabil dan memperbaiki
5
vitamin A . jaringan tubuh yang rusak (,
). Diberikan F100, setiap 100 ml F100
mengandung 100 kal dan protein 2,9 gram. c. Fase
a. Fase Stabilisasi Rehabilitasi
Pada fase ini, peningkatan jumlah formula Terapi nutrisi fase ini adalah untuk mengejar
diberikan secara bertahap dengan tujuan memberikan pertumbuhan anak. Diberikan setelah anak sudah
makanan awal supaya anak dalam kondisi stabil. bisa makan. Makanan padat diberikan pada fase
Formula hendaknya hipoosmolar rendah laktosa, rehabilitasi berdasarkan BB< 7 kg diberi MP"ASI

63
Mandala of Health. Volume 4, Nomor 1, Januari 2010 Krisnansari, Nutrisi dan Gizi Buruk

dan BB ≥ 7 kg diberi makanan balita. Diberikan . dapat diberikan sebagai nutrisi gizi buruk
makanan formula 135 (F 135) dengan nilai gizi yang terbuat dari bahan yang terdiri dari
setiap 100 ml F135 mengandung energi 135 kal dan KCl, tripotasium citrat, MgCl2.6H2O, Zn
8
protein 3,3 gram . asetat 2H2O dan
’ " CuSO4.5H2O, bahan ini dijadikan larutan.
Mineral mix ini dikembangkan oleh WHO dan
" ! " # ($ )&
Energi 100"150 kkal/kgBB/hari telah diadaptasi menjadi pedoman Tatalaksana Anak
Protein 2"3 gram/kgBB/hari Gizi Buruk di Indonesia. Mineral mix digunakan
Cairan 150ml/kgBB/hari
Fe Sulfas ferosus 200mg + 0,25 mg sebagai bahan tambahan untuk membuat / )
asam folat, sirup besi 150 ml.
Vitamin A
Bayi < 6 (ReSoMal) dan Formula WHO8.
½ kapsul vitamin A dosis 100.000
bulan SI (warna biru)
Bayi 6"11 1 kapsul vitamin A dosis 100.000
bulan Balita SI (warna biru) * "
12"60 bulan 1 kapsul vitamin A dosis 200.000 !+ # ’$,&
SI (warna merah)
Energi 150"200 kkal/kgBB/hari
Vitamin lain Diberikan sebagai multivitamin
Protein 3"4 gram/kgBB/hari
Vitamin C Diawali 5 mg, selanjutnya 1 Cairan 150 – 200 ml/kgBB/hari
Vitamin mg/hari Fe Berikan awal selama 4 minggu.
B Vitamin A
kompleks Bayi < 6 ½ kapsul vitamin A dosis
Asam folat bulan 100.000 SI (warna biru)
Mineral lain Pemberiannya dicampur dengan Bayi 1 kapsul vitamin A dosis
Zinc F75, F100 dan F135 6"11 100.000 SI (warna biru)
Kalium bulan 1 kapsul vitamin A dosis
Natrium Balita 12" 200.000 SI (warna merah)
Magnesium 60 bulan
Vitamin lain Diberikan sebagai multivitamin
Vitamin C
d. Fase tindak lanjut dilakukan di rumah setelah anak Vitamin B
kompleks
dinyatakan sembuh, bila BB/TB atau BB/PB ≥ "2 Asam folat
SD, tidak ada gejala klinis dan memenuhi kriteria Mineral lain Pemberiannya dicampur dengan
Zinc F75, F100 dan F135
selera makan sudah baik, makanan yang diberikan Kalium
dapat dihabiskan, ada perbaikan kondisi mental, Natrium
Magnesium
anak sudah dapat tersenyum, duduk, merangkak,
berdiri atau berjalan sesuai umurnya, suhu tubuh
berkisar antara 36,5 – 37, 7 oC, tidak muntah atau ) -+.- / "/0
1"
diare, tidak ada edema, terdapat kenaikan BB sekitar
KCl 1,792 Gram
50g/kg BB/minggu selama 2 minggu berturut" turut8. Tripotasium Citrat 0,648 Gram
MgCl2.6H2O 0,608 Gram
64
Mandala of Health. Volume 4, Nomor 1, Januari 2010 Krisnansari, Nutrisi dan Gizi Buruk

Zn asetat 2H2O 0,0656 Gram (2). Mencegah dan mengatasi hipotermi.


CuSO4.5H2O 0,0112 Gram Hipotermi jika suhu tubuh anak < 35oC , aksila 3
menit atau rectal 1 menit. Pengelolaannya ruang
Tiap kemasan dimaksudkan untuk membuat 20 ml penderita harus hangat, tidak ada lubang angin dan
larutan9. bersih, sering diberi makan, anak diberi pakaian,
2 3-"+ 10
tutup kepala, sarung tangan dan kaos kaki, anak
Bahan Makanan Per F75 F100 F135 dihangatkan dalam dekapan ibunya (metode
1000 ml
Formula WHO kanguru), cepat ganti popok basah, antibiotik.
Susu skim bubuk Mg 25 85 90 Dilakukan pengukuran suhu rectal tiap 2 jam sampai
Gula pasir Mg 100 50 65
Minyak sanyur Mg 30 60 75 suhu > 36,5oC, pastikan anak memakai pakaian,
Larutan elektrolit Ml 20 20 27
tutup kepala, kaos kaki. (3). Mencegah dan
Tambahkan air Ml 1000 1000 1000
s/d mengatasi dehidrasi. Pengelolaannya diberikan
Nilai Gizi
cairan Resomal
Energi Kkal 750 1000 1350
Protien G 9 29 33 $/ ) ) 70"100 ml/kgBB dalam 12 jam atau mulai
Laktosa G 13 42 48
Kalium Mmol 36 59 63
dengan 5 ml/kgBB setiap 30 menit secara oral dalam
Natrium Mmol 6 19 22 2 jam pertama. Selanjutnya 5"10 ml/kgBB untuk
Magnesium Mmol 4,3 7,3 8
Seng Mg 20 23 30 4"10 jam berikutnya, jumlahnya disesuaikan
Tembaga Mg 2,5 2,5 3,4 seberapa banyak anak mau, feses yang keluar dan
% Energy Protein " 5 12 10
% Energi Lemak " 36 63 67 muntah. Penggantian jumlah Resomal pada jam
Osmolaritas mosml 413 419 508
4,6,8,10 dengan F75 jika rehidrasi masih dilanjutkan
pada saat itu. Monitoring tanda vital, diuresis,
frekuensi berak dan muntah, pemberian cairan
dievaluasi jika RR dan nadi menjadi cepat, tekanan
(1). Mencegah dan mengatasi hipoglikemi.
vena jugularis meningkat, jika anak dengan edem,
Hipoglikemi jika kadar gula darah < 54 mg/dl atau
oedemnya bertambah. (4). Koreksi gangguan
ditandai suhu tubuh sangat rendah, kesadaran
elektrolit. Berikan ekstra
menurun, lemah, kejang, keluar keringat dingin,
Kalium 150"300mg/kgBB/hari, ekstra Mg 0,4" 0,6
pucat. Pengelolaan berikan segera cairan gula: 50 ml
mmol/kgBB/hari dan rehidrasi cairan rendah garam
dekstrosa 10% atau gula 1 sendok teh dicampurkan
(Resomal)
ke air 3,5 sendok makan, penderita diberi makan tiap
(5). Mencegah dan mengatasi infeksi. Antibiotik
2 jam, antibotik, jika penderita tidak sadar, lewat
(bila tidak komplikasi : kotrimoksazol 5 hari, bila
sonde. Dilakukan evaluasi setelah 30 menit, jika
ada komplikasi amoksisilin 15 mg/kgBB tiap 8 jam 5
masih dijumpai tanda"tanda hipoglikemi maka ulang
hari. Monitoring komplikasi infeksi ( hipoglikemia
pemberian cairan gula tersebut.
atau hipotermi)
65
Mandala of Health. Volume 4, Nomor 1, Januari 2010 Krisnansari, Nutrisi dan Gizi Buruk

(6). Mulai pemberian makan. Segera setelah dirawat, sembuh, tunjukkan kepada orang tua frekuensi dan
untuk mencegah hipoglikemi, hipotermi dan jumlah makanan, berikan terapi bermain anak,
mencukupi kebutuhan energi dan protein. Prinsip pastikan pemberian imunisasi boster dan vitamin A
pemberian makanan fase stabilisasi yaitu porsi kecil, tiap 6 bulan10.
sering, secara oral atau sonde, energi 100
kkal/kgBB/hari, protein 1"1,5 g/kgBB/hari, cairan 4 /
130 ml/kgBB/hari untuk penderita
marasmus, marasmik kwashiorkor atau Dilakukan untuk menindaklanjuti balita gizi
kwashiorkor dengan edem derajat 1,2, jika derajat 3 buruk pasca perawatan, di rumah tangga dengan
berikan cairan 100 ml/kgBB/hari. sasaran seluruh balita gizi buruk paska perawatan,
(7). Koreksi kekurangan zat gizi mikro Berikan balita 2T dan atau BGM. Dilakukan setelah kembali
setiap hari minimal 2 minggu ke rumah. Dilaksanakan oleh orangtua / pengasuh
suplemen multivitamin, asam folat (5mg hari balita didampingi petugas kesehatan dan kader.
1, selanjutnya 1 mg), ’ 2 mg/kgBB/hari, 0,3 Tindak lanjut pemulihan status gizi diberikan kepada
mg/kgBB/hari, besi 1"3 Fe anak BGM dan 2T yang tidak perlu dirawat, anak
elemental/kgBB/hari sesudah 2 gizi buruk pasca perawatan dan yang tidak mau
minggu perawatan, vitamin A hari 1 (<6 bulan dirawat, dengan ketentuan anak 2T dan atau BGM
50.000 IU, 6"12 bulan 100.000 IU, >1 tahun 200.000 tanpa perawatan, diberi MP"ASI/PMT sesuai umur
IU) selama 90 hari, bubur diberikan kepada bayi usia 6 –
(8). Memberikan makanan untuk tumbuh kejar 11 bulan, MP"ASI biskuit diberikan kepada anak
Satu minggu perawatan fase rehabilitasi, berikan umur 12 "24 bulan, anak umur 25 "59 bulan
F100 yang mengandung 100 kkal dan 2,9 g diberikan PMT. Pemberian MP"ASI/PMT bertujuan
protein/100ml, modifikasi makanan keluarga dengan agar anak tidak jatuh pada kondisi gizi buruk.
energi dan protein sebanding, porsi kecil, sering dan Anak gizi buruk pasca perawatan dan yang
padat gizi, cukup minyak dan protein. tidak mau dirawat, anak gizi buruk yang telah pulang
(9). Memberikan stimulasi untuk dari Puskesmas Perawatan atau Rumah Sakit, baik
tumbuh kembang. Mainan digunakan sebagai yang sembuh maupun pulang paksa akan mendapat
stimulasi, macamnya tergantung kondisi, pendampingan dan pemberian makanan formula 100
umur dan perkembangan anak sebelumnya. (F 100) / Formula modifikasi selama 30 hari,
Diharapkan dapat terjadi stimulasi psikologis, baik kemudian dilanjutkan dengan PMT/MP"ASI selama
mental, motorik dan kognitif. 90
(10). Mempersiapkan untuk tindak lanjut di rumah. hari
Setelah BB/PB mencapai "1SD dikatakan Pendampingan pasca perawatan dilakukan
untuk meningkatkan status gizi dan mencegah anak
66
Mandala of Health. Volume 4, Nomor 1, Januari 2010 Krisnansari, Nutrisi dan Gizi Buruk

jatuh kembali pada kondisi gizi buruk kepada pada tahap tersebut. Formula yang dipilih dapat
keluarga dengan balita gizi buruk pasca perawatan disesuaikan dengan tahap dan tujuan dari
setelah kembali ke rumah oleh pelaksana pemberian tambahan nutrisi.
pendampingan adalah kader PKK/Posyandu dan
atau petugas kesehatan, kepala desa/lurah dan 3
TP"PKK desa/kelurahan . 10 1. Müller, Michael Krawinkel. Malnutrition and Health
in Developing Countries. 0 &1 2 &3G. 2, 2005; 173
(3) 279. CMA Media Inc. or its licensors.
, 5- - 3-"+ "6 " #7 2. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal
/ 1 89 /-1 8- /-1 8- /-1 8- Bina KesehatanMasyarakat Direktorat Bina
Gizi Masyarakat. " / 0
" 4’5 ! , 2008
Nilai Gizi Nilai Gizi Nilai Gizi Nilai 3. Yayasan Pemantau Hak Anak
dalam dalam dalam (YPHA).
100 cc 100 cc 100 cc Gizi dalam 6 ! ) 4’5 !- ! 7
cairan cairan cairan 100 cc 4 8!8 & !,
cairan !, 2009, Available www.ypha.go.id
Energi : 80 Energi : Energi : 100 Energi : 130 4. Anonim"1. Early Detection and Referral of Children
Kkal 100 Kkal Kkal Kkal with Malnutrition. 5
5 . 2008.
5. Anonim"2. ! & ! 4 ’ 5 ! ( ! 6 . 2009, Available
Protein : 3,5 Protein : 3,5 Protein : 3,5 Protein : 3 www.ypha.or.id/files/Lingkaran_setan.pdf
gr gr gr gr 6. Anonim"3. 4 ’ 5 ! . Available
Lemak : Lemak : Lemak : 4 Lemak : www.malukuprov.go.id/index.php?option=com
2,5 gr 3,5 gr gr 7,5 gr _content&view=article&id=66:gizi"
Bahan: buruk&catid=47:kesehatan&Itemid=, Kamis 07
Susu Susu skim: Susu
skim: Full "01"2010.
skim: 10 10 gr 10 gr cream:12 7. Solihin Pudjiadi. 4’ " & !.
gr (1 sdm) gr (1¼ Edisi keempat. 2000. FKUI. Jakarta.
sdm) 8. Anonim"4. ( 4 ’ " & ! 4 ’ 5 !. 2009. Available www.
Gula Gula pasir: 5 Gula pasir: 5 Atau Susu Mat.Inti 5 Tatalaksana Gizi Buruk"Aceh.pdf.
pasir: 5 gr gr gr segar: 100 9. Anonim"5. ) ! ( ! . 3 ! & ! " 4 ’ 5 !.
(1 sdt) gr (½ gls) 2008.Available www.gizi.net.
Minyak Minyak: 5 gr Margarine: Gula pasir: 10. Pelatihan TOT Fasilitator PKD Bagi Fasilitator
kelapa: 2½ (½ sdm) 5 gr 7,5 gr (1½ Gizi Kabupaten. 4’5 !.2005.
gr (½ sdt) sdt)
Margarine:
5 gr (½
sdm)

/
Gizi buruk merupakan masalah yang perlu
penanganan serius. Gizi buruk dapat mempengaruhi
kualitas sumber daya manusia. Masalah gizi buruk
dapat ditangani dengan pemberian asupan gizi yang
seimbang secara bertahap sesuai dengan kebutuhan
67

Anda mungkin juga menyukai