Anda di halaman 1dari 9

TEORI BIOLOGI

Teori ini berfokus pada proses fisiologi dalam kehidupan seseorang dari lahir sampai meninggal.
Perubahan pada tubuh dapat secara independen atau dapat dipengaruhi oleh faktor luar yang
bersifat patologis. Teori biologi dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

1. Teori Stokastik/ Stochastic Theories

Bahwa penuaan merupakan suatu kejadian yang terjadi secara acak/ random dan akumulasi
setiap waktu. Teori ini terdiri dari :

a) Error Theory

Teori kesalahan didasarkan pada gagasan di mana kesalahan dapat terjadi di


dalam rekaman sintese DNA. kesalahan ini diabadikan dan secepatnya didorong kearah
sistem yang tidak berfungsi di tingkatan yang optimal. Jika proses transkripsi dari DNA
terganggu maka akan mempengaruhi suatu sel dan akan terjadi penuaan yang berakibat
pada kematian.

b) Free Radical Theory/ teori radikal bebas

Teori ini menyatakan bahwa penuaan disebabkan akumulasi kerusakan ireversibel


akibat senyawa pengoksidan. Radikal bebas adalah produk metabolisme selular yang
merupakan bagian molekul yang sagat reaktif. Molekul ini mempunyai muatan
ekstraselular kuat yang dapat menciptakan reaksi dengan protein, mengubah bentuk dan
sifatnya ; molekul ini juga dapat bereaksi dengan lipid yang berada dalam membran sel,
mempengaruhi permeabilitasnya, atau dapat berikatan dengan organel sel lainnya
(Christiansen dan Grzybowsky, 1993).

Proses metabolisme oksigen diperkirakan menjadi sumber radikal bebas terbesar


(Hayflick, 1987), secara spesifik, oksidasi lemak, protein dan karbohidrat dalam tubuh
menyebabkan formasi radikal bebas. Polutan lingkungan merupakan sumber eksternal
radikal bebas.
c) Cross-Linkage Theory

Teori ini seperti protein yang metabolisme tidak normal sehingga banyak
produksi sampah didalam sel dan kinerja jaringan tidak dapat efektif dan efisien.

d) Wear and Tear Theory

Teori ini mengatakan bahwa manusia diibaratkan seperti mesin. Sehingga perlu
adanya perawatan. Dan penuaan merupakan hasil dari penggunaan.

2. Teori Nonstokastik/ NonStochastic Theories

Proses penuaan disesuaikan menurut waktu tertentu

a) Programmed Theory

Pembelahan sel dibatasi oleh waktu, sehingga suatu saat tidak dapat regenerasi kembali.

b) Immunity Theory

Mutasi yang berulang atau perubahan protein pasca translasi, dapat menyebabkan
berkurangnya kemampuan system imun tubuh mengenali dirinya sendiri. Mutasi somatic
menyebabkan terjadinya kelainan pada antigen permukaan sel, maka hal ini dapat
menyebabkan system imun tubuh mengalami perubahan, dan dapat dianggap sebagai sel
asing. Hal inilah yang menjadi dasar terjadinya peristiwa autoimun. Dilain pihak, system
imun tubuh sendiri daya pertahanannya mengalami penurunan pada proses penuaan dan
daya serangnya terhadap sel kanker mengalami penurunan.

TEORI PSIKOLOGI (PSYCHOLOGIC THEORIES AGING)

Teori ini akan menjelaskan bagaimana seseorang berespon pada tugas perkembangannya.
Pada dasarnya perkembangan seseorang akan terus berjalan meskipun orang tersebut telah
menua.

1. Teori Hierarki Kebutuhan Manusia Maslow (Maslow’s Hierarchy of Human Needs)


Dari hierarki Maslow kebutuhan dasar menusia dibagi dalam lima tingkatan dari
mulai yang terendah kebutuhan fisiologi, rasa aman, kasih sayang, harga diri sampai pada
yang paling tinggi yaitu aktualisasi diri. Seseorang akan memenuhi kebutuhan tersebut
dari mulai tingkat yang paling rendah menuju ke tingkat yang paling tinggi.

Menurut Maslow semakin tua usia individu maka individu tersebut akan mulai
berusaha mencapai aktualisasi dirinya. Jika individu telah mencapai aktualisasi diri maka
individu tersebut telah mencapai kedewasaan dan kematangan dengan semua sifat yang
ada di dalamnya; otonomi, kreatif, independent dan hubungan interpersonal yang positif.

2. Teori Individualism Jung (Jung’s Theory of Individualism)

Menurut Carl Jung sifat dasar menusia terbagi menjadi dua yaitu ekstrovert dan
introvert. Individu yang telah mencapai lansia dia akan cenderung introvert, dia lebih
suka menyendiri seperti bernostalgia tentang masa lalunya.

Menua yang sukses adalah jika dia bisa menyeimbangkan antari sisi introvertnya dengan
sisi ekstrovertnya namun lebih condong kearah introvert. Dia tidak hanya senang dengan
dunianya sendiri tapi juga terkadang dia ekstrovert juga melihat orang lain dan
bergantung pada mereka.

3. Teori Delapan Tingkat Perkembangan Erikson (Erikson’s Eight Stages of Life)

Menurut Erikson tugas perkembangan terakhir yang harus dicapai individu adalah
ego integrity vs disapear. Jika individu tersebut sukses mencapai tugas ini maka dia akan
berkembang menjadi individu yang arif dan bijaksana (menerima dirinya apa adanya,
merasa hidup penuh arti, menjadi lansia yang bertanggung jawab dan kehidupannya
berhasil). Namun jika individu tersebut gagal mencapai tahap ini maka dia akan hidup
penuh dengan keputusasaan (lansia takut mati, penyesalan diri, merasakan kegetiran dan
merasa terlambat untuk memperbaiki diri).

4. Optimalisasi Selektif dengan Kompensasi (Selective Optimization with


Compensation)
Menurut teori ini, kompensasi terhadap penurunan tubuh ada 3 elemen yaitu:

a. Seleksi.

Adanya penurunan dari fungsi tubuh karena proses penuaan maka mau tidak mau harus
ada peningkatan pembatasan terhadap aktivitas sehari-hari.

b. Optimalisasi.

Lansia tetap menoptimalkan kemampuan yang masih dia punya guna meningkatkan
kehidupannya.

c. Kompensasi.

Aktivitas-aktivitas yang sudah tidak dapat dijalakan arena proses penuaan diganti dengan
aktifitas-aktifitas lain yang mungkin bisa dilakukan dan bermanfaat bagi alnsia.

TEORI KULTURAL

Ahli antropologi menjelaskan bahwa tempat kelahiran seseorang berpengaruh pada budaya yang
dianut oleh seseorang. Hal ini juga dipercaya bahwa kaum tua tidak dapat mengabaikan sosial
budaya mereka. Jika hal ini benar maka status tua dalam perbedaan sosial dapat dijelaskan oleh
sejarah kepercayaan dan tradisi.

Blakemore dan Boneham yang melakukan penelitian pada kelompok tua di Asia dan Afro –
Caribbean menjelaskan bahwa kaum tua merupakan komunitas yang minoritas yang dapat
menjamin keutuhan etnik, ras dan budaya.

Sedangkan Salmon menjelaskan tentang konsep “ Double Jeoparoly “ yang digunakan untuk
karakteristik pada penuaan.

Penelitian umum pada kelompok Afrika – Amerika dan Mexican American yaitu jika budaya
membantu umtuk menjelaskan karakteristik penuaan, maka hal ini merupakan tuntutan untuk
dapat digunakan dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Budaya adalah attitude, perasaan, nilai , dan kepercayaan yang terdapat pada suatu daerah atau
yang dianut oleh sekelompok orang kaum tua , yang merupakan kelompok minoritas yang
memiliki kekuatan atau pengaruh pada nilai budaya.Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
budaya yang dimiliki seseorang sejak lahir akan tetap dipertahankan sampai tua. Bahkan
mempengaruhi orang – orang disekitaryauntuk mengikuti budaya tersebut sehingga tercipta
kelestarian budaya.

TEORI SPIRITUAL

Pada dasarnya, ketika seseorang menjadi tua akan menjadi :

1. Menjauhkan diri dari hawa nafsu duniawi


2. Melaksanakan amanah agama yang dianut, dengan berdoa demi kententraman hidup
pribadi dan orang lain
3. Menuju penyempurnaan diri dan mengarah pada pencerahan atau pemenuhan diri untuk
dapat mengarah pada kemanunggalan dengan Illahi

Melalui pengalaman hidup, setiap orang akan berupaya menjadi lebih arif dan akan
mengembangkan dirinya ke labih yang berarti : melalui prestasi yang diraihnya di kala muda,
seseorang akan berupaya meraih nilai-nilai luhur di hari tua – khususnya keserasian hidup
dengan lingkungannnya.

Kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh usia lanjut sebagai upaya dalam meniti dan
meningkatkan taraf kehidupan spiritual yang baik antara lain :

1. Mendalami kitab suci sesuai agama masing-masing supaya kekurangan dan kesalahan
yang sudah dilakukan dapat diperbaiki
2. Melakukan latihan meditasi
3. Berdoa untuk menjalin hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan YME, dengan berani
dan terbuka mengakui kesalahan dan melakukan pertaubatan
4. Kotemplasi, pelibatan diri dalam kondisi dan situasi yang sesuai dengan kitab suci dan
diaplikasikan dalam kehidupan masa kini
Kegiatan-kegiatan di atas tersebut menyiapkan usia lanjut untuk kembali secara sempurna dan
utuh ke pangkuan Illahi.

DAFTAR PUSTAKA

Perry, Potter.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, Praktik. Edisi 4.
Jakarta . EGC.

Setiabudi, Toni.dkk.1999. Panduan Gerontologi Tinjauan Dari Berbagai Aspek Menjaga


Keseimbangan Kualitas Hidup Para Lanjut Usia. Jakarta : Gramedia.

Setiati, Siti. Dkk. 2000. Pedoman Pengelolaan Kesehatan Pasien Geriatric Untuk Dokter Dan
Perawat. Pusat informasi dan penerbitan bagian ilmu penyakit dalam. Jakarta : FK UI.

Tjokronegoro, Arjatmo. Dkk. 1999. Buku Ajar Geriatric Ilmu Kesehatan Lanjut Usia. Jakarta :
FK UI.

Hardywinoto, setiabudi tony. 1999. Panduan Gerontology Tinjauan Dari Berbagai Aspek. PT.
persada utamatirta lestari : Jakarta.

Carol A, Miller. 1999. Nursing Care Of Older Adult. Lippincott : Philadelphia.


Perubahan-perubahan yang terjadi pada usia lanjut

Menua merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki, mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya. Dengan
demikian menua ditandai dengan kehilangan secara progresif lean body mass (LBM = jaringan
aktif tubuh) yang sudah dimulai sejak usia 40 tahun disertai dengan menurunnya metabolisme
basal sebesar 2% setiap tahunnya yang disertai dengan perubahan disemua sistem didalam tubuh
manusia.

Beberapa perubahan fisiologis yang terjadi ketika memasuki usia lanjut adalah :

A. Perubahan pada panca indera terutama rasa


Sekresi saliva berkurang mengakibatkan pengeringan rongga mulut. Papil-papil pada
permukaan lidah mengalami atrofi sehingga terjadi penurunan sensitivitas terhadap rasa
terutama rasa manis dan asin. Keadaan ini akan mempengaruhi nafsu makan, dan dengan
demikian asupan gizi juga akan terpengaruh. Keadaan ini mulai pada usia 70 tahun.
Perubahan indera penciuman, penglihatan dan pendengaran juga mengalami penurunan fungsi
seiring dengan bertambahnya usia.
B. Esofagus
Lapisan otot polos esofagus dan sfingter gastro esofageal mulai melemah yang akan
menyebabkan gangguan kontraksi dan refluk gastrointestinal spontan sehingga terjadi
kesulitan menelan dan makan menjadi tidak nyaman.

C. Lambung
Pengosongan lambung lebih lambat, sehingga orang akan makan lebih sedikit karena
lambung terasa penuh, terjadilah anoreksia. Penyerapan zat gizi berkurang dan produksi asam
lambung menjadi lebih sedikit untuk mencerna makanan. Diatas umur 60 tahun, sekresi HCl
dan pepsin berkurang, akibatnya absorpsi protein, vitamin dan zat besi menjadi berkurang.
Terjadi overgrowth bakteri sehingga terjadi penurunan faktor intrinsik yang juga membatasi
absorbsi vitamin B12, Penurunan sekresi asam lambung dan enzim pankreas, fungsi asam
empedu menurun menghambat pencernaan lemak dan protein, terjadi juga malabsorbsi lemak
dan diare.

D. Tulang
Kepadatan tulang akan menurun, dengan bertambahnya usia. Kehilangan massa tulang terjadi
secara perlahan pada pria dan wanita dimulai pada usia 35 tahun yaitu usia dimana massa
tulang puncak tercapai. Dampaknya tulang akan mudah rapuh (keropos) dan patah,
mengalami cedera, trauma yang kecil saja dapat menyebabkan fraktur.

E. Otot
Penurunan berat badan sebagai akibat hilangnya jaringan otot dan jaringan lemak tubuh.
Presentasi lemak tubuh bertambah pada usia 40 tahun dan berkurang setelah usia 70 tahun.
Penurunan Lean Body Mass ( otot, organ tubuh, tulang) dan metabolisme dalam sel-sel otot
berkurang sesuai dengan usia. Penurunan kekuatan otot mengakibatkan orang sering merasa
letih dan merasa lemah, daya tahan tubuh menurun karena terjadi atrofi. Berkurangnya
protein tubuh akan menambah lemak tubuh. Perubahan metabolisme lemak ditandai dengan
naiknya kadar kolesterol total dan trigliserida.

F. Ginjal
Fungsi ginjal menurun sekitar 55% antara usia 35 – 80 tahun. Banyak fungsi yang mengalami
kemunduran, contohnya laju filtrasi, ekskresi, dan reabsorbsi oleh ginjal. Reaksi asam basa
terhadap perubahan metabolisme melambat. Pembuangan sisa-sisa metabolisme protein dan
elektrolit yang harus dilakukan ginjal menjadi beban tersendiri.

G. Jantung dan Pembuluh darah


Perubahan yang terkait dengan ketuaan sulit dibedakan dengan perubahan yang diakibatkan
oleh penyakit. Pada lansia jumlah jaringan ikat pada jantung (baik katup maupun ventrikel)
meningkat sehingga efisien fungsi pompa jantung berkurang. Pembuluh darah besar terutama
aorta menebal dan menjadi fibrosis. Pengerasan ini, selain mengurangi aliran darah dan
meningkatkan kerja ventrikel kiri,juga mengakibatkan ketidakefisienan baroreseptor
(tertanam pada dinding aorta, arteri pulmonalis, sinus karotikus). Kemampuan tubuh untuk
mengatur tekanan darah berkurang.

H. Paru-paru
Elastisitas jaringan paru dan dinding dada berkurang,kekuatan kontraksi otot pernapasan
menurun sehingga konsumsi oksigen akan menurun pada lansia.Perubahan ini berujung pada
penurunan fungsi paru.

I. Kelenjar endokrin
Terjadi perubahan dalam kecepatan dan jumlah sekresi,respon terhadap stimulasi serta
struktur kelenjar endokrin. Pada usia diatas 60 tahun terjadi penurunan sekresi
testosteron,estrogen,dan progesteron.

J. Kulit dan rambut


Kulit berubah menjadi tipis,kering,keriput dan tidak elastis lagi.Rambut rontok dan berwarna
putih,kering dan tidak mengkilat.

K. Fungsi imunologik
Penurunan fungsi imunologik sesuai dengan umur yang berakibat tingginya kemungkinan
terjadinya infeksi dan keganasan. Ada kemungkinan jika terjadi peningkatan pemasukan
vitamin dan mineral termasuk zinc, dapat meniadakan reaksi ini.

 
Perubahan akibat penuaan

No Sistem organ Morfologi dan fungsi

Anda mungkin juga menyukai