DISUSUN OLEH :
EGAR SAMUDERA
(NIM : 210103015)
A. DEFINISI
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan
manusia. Proses menua merupakan proses sepajang hidup, tidak hanya dimulai dari
suatu waktu tertentu, tapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan
proses alamiah yang berarti telah melalui 3 tahap kehidupannya yaitu anak, dewasa, dan
tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun psikologis. Memasuki usia tua
berarti mengalami kemunduran, misalnya pemunduran fisik yang ditandai dengan kulit
yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas,
penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat, dan postur tubuh tidak proporsional.
WHO dan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut
usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan bahwa umur 60 tahun adalah usia
permulaan tua. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang
berangsur-angsur mengakibatkan perubahan yang kumulatif, merupakan proses
menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh
yang berakhir dengan kematian.
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan
untuk mememperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan
memperbaiki kerusakan yang diderita.
Proses menua merupakan proses yang terus-menerus (berkelanjutan) secara
alamiah dan umumnya dialami oleh semua makhluk hidup. Misalnya dengan terjadinya
kehilangan jaringan pada otot, susunan pada saraf dan jaringan lain, hingga tubuh mati
sedikit demi sedikit.
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Menurut Stanley dan Patricia, 2011 Pemeriksaan laboatorium rutin yang perlu diperiksa
pada pasien lansia untuk mendeteki dini gangguan kesehatan yang sering dijumpai pada
pasien lansia yang belum diketahui adanya gangguan / penyakit tertentu (penyakit
degeneratif) yaitu :
1. Pemerikasaan hematologi rutin
2. Urin rutin
3. Glukosa
4. Profil lipid
5. Alkalin pospat
6. Fungsi hati
7. Fungsi ginjal
8. Fungsi tiroid
9. Pemeriksaan feses rutin
F. PENATALAKSANAAN
1. Pendekatan Fisik
Perawat memperhatikan kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian-kejadian yang
dialami klien lanjut usia semasa hidupnya, perubahan fisik pada organ tubuh, tingkat
kesehatan yang masih bisa dicapai dan dikembangkan, dan penyakit yang dapat
dicegah atau ditekan progresivitasnya.
2. Pendekatan psikis
Di sini perawat mempunyai peranan penting untuk mengadakan pendekatan adukatif
pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai supporter, interpreter terhaadap
segala sesuatu yang asing, sebagai penamung rahasia yang pribadi dan sebagai
sahabat yang akrab. Perawat hendaknnya memiliki kesabaran dan ketelitian dalam
memberikan kesempatan dan waktu yang cukup banyak untuk menerima berbagai
bentuk keluhan agar para lanjut usia merasa puas. Perawat harus selalu memegang
prinsip “Triple S”, yaitu sabar, simpatik, dan service. Bila perawat ingin mengubah
tingkah laku dan pandangan mereka terhadap kesehatan, perawat bisa melakukannya
secara perlahan dan bertahap, perawat harus dapat mendukung mental mereka kea rah
pemuasan pribadi sehingga seluruh pengalaman yang dilaluinya tidak menambah
beban, bila perlu diusahakan agar dimasa lanjut usia ini mereka dapat merasa pua dan
bahagia.
3. Pendekatan sosial
Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu upaya
perawat dalam pendekatan social. Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama
dengan sesame klien lanjut usia berarti menciptakan sosialisasi mereka. Pendekatan
social ini merupakan suatu pegangan bagi perawat bahwa orang yang dihadapinya
adalh mahluk social yang membutuhkan orang lain. Dalam pelaksanaannya perawat
dapat menciptakan hubungan social antara lanjut usia dan lanjut usia maupun lanjut
usia dan perawat sendiri. Perawat memberikan kesempatan yang seluas-luasnya
kepada para lajut usia untuk mengadakan komunikasi dan melakukan rekreasi,
misalnya jalan pagi, menonton film, atau hiburan-hiburan lain. Para lanjut usia perlu
dirangsang untuk mengetahui dunia luar, seperti menonton tv, mendengar radio, atau
membaca majalah dan surat kabar. Dapat disadari bahwa pendekatan komunikasi
dalam perawatan tidak kalah pentingnya dengan upaya pengobatan medis dalam
proses penyembuhan atau ketenangan para klien lanjut usia.
4. Pendekatan spiritual
Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya
dengan Tuhan atau agama yang di anutnya, terutama bila klien lanjut usia dalam
keadaan sakit atau mendekati kematian.
G. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Perawat mengkaji perubahan pada perkembanga fisiologis, kognitif dan perilaku sosial
pada lansia
1. Perubahan psikologis
a. Perubahan fisik penuaan normal yang perlu dikaji :
Kepala dan leher Kepala Tulang nasal, wajah menajam, & angular
J. EVALUASI
Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan keadaan pasien (hasil
yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan.
Tujuan dalam evaluasi keperawatan adalah mengakhiri rencana tindakan keperawatan,
memodifikasi rencana tindakan keperawatan, meneruskan rencana tindakan
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Patricia Gonce Morton et.al. 2011. Keperawatan Kritis: Pendekatan Asuhan Holistic ed.8;
alih bahasa, Nike Esty wahyuningsih. Jakarta: EGC
Potter dan Perry. 2005. Fundamental keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta:
EGC.
Psychologymania. 2012. Pengertian-lansia-lanjut-usia. Diakses pada hari Minggu, 07
Desember 2014. http://www.psychologymania.com/2012/07/pengertian-lansia-lanjut-
usia.html
Stanley, Mickey dan Patricia Gauntlett Beare. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik.
Jakarta: EGC.
Wilkinson, Judith. 2011. Buku saku diagnosa keperawatan: diagnose NANDA, intervensi
NIC, Kriteria hasil NOC, ed.9. Alih bahasa, Esty Wahyuningsih; editor edisi bahasa
Indonesia, Dwi Widiarti. Jakarta: EGC
Depkes, R.I.., 1991., Petunjuk Menyusun Menu Bagi Lanjut Usia., Depkes, Jakarta.
Hartono., 2001., Upaya-upaya Hidup Sehat Sampai Tua, Depot Informasi Obat, Jakarta.
Hurlock, 1999., Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Erlangga, Jakarta.
Kiat-kiat Hidup Sehat., http://www.geocities.com/aguscht/tipdua.html.
Monks, dkk, 2002., Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya.
Yogyakarta. Gajah Mada University Press.
Nugroho, 2000., Keperawatan Gerontik. EGC, Jakarta.
Nugroho., (1995)., Perawatan Lanjut Usia, EGC, Jakarta.
Usia Lanjut., http://www.infokes.com/today/artikelview.html?item_ID=223&topik
=usialanjut 2×4 Cara Hidup Yang Alami Untuk Sehat., http://www.rasopareso.i-
p.com/sehat8.html
http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita/asp?id=2003111205501906
http://www.idionline.org/arsip/list_makalah.php?offset=90
Watson, 2003., Perawatan pada Lansia. EGC, Jakarta.