2) ADAPTASI FISIOLOGI
1. Sitem reproduksi
a. Uterus
Uterus akan mengalami pembesaran akibat peningkatan hormone estrogen dan
progesteron, uterusakan mengalmi hipertrofi dan hipervaskularisasi akibat dari
pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan amnion dan perkembangan
plasenta. Selain itu akan terjadi perlunakan pada in hormone istmus uteri dan
pembaesaran plasenta pada satu sisi uterus.
b. Serviks
Terjadi hipervaskularisasi dan perlunakan pada serviks karena peningkatan
hormon estrogen dan progesteron
c. Vagina
Terjadi peningkatan produksi lendir oleh mukosa vagina, hipervaskularisasi pada
vagina.
d. Ovarium
Tidak terjadi pembentukan folikel baru dan hanya terlihat perkembangan dari
korpus luteum.
e. Payudara
Terjadi hiperfaskularisasi pembuluh darah akibat peningkatan hormone estrogen
dan progesteron. Selain itu juga terjadi peningkatan hormon somatomamotropin
untuk produksi ASIsehingga menjadi lebih besar.
2. Sitem pencernaan
a. Mulut dan gusi
Peningkatan hormone estrogen dan progesterone meningkatkan aliran darah ke
rongga mulut, hipervaskilarisasi pembuluh darah kapiler gusi sehingga terjadi
edema dan hiperplastis, ketebalan epitel berkurang sehingga gusi lebih rapuh,
timbulnya mual muntah menyebabkan kebersihan mulut terganggu dan
meningkatkan rasa asam di mulut.
b. Lambung
Terjadi relaksasi pada otot – otot pencernaan antaralain peristaltic di lambung,
sehingga pencernaan makanan oleh lambung menjadi lebih lama dan mudah
terjadi peristaltic balik ke esophagus. Selain itu, pengaruh dari peningkatan
hormon hCG juga dapat menyebekan ibu hamil merasakan mual dan muntah
c. Usus halus dan usus besar
Relaksasi pada usus halus sehingga penyerapan makanan menjadi lebih maksimal.
Relaksasi juga terjadi pada usus besar sehingga penyerapan air menjadi lebih
lama.
3. Sistem kardiovaskular
Hipertrofi atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan oleh peningkatan volume
darah dan curah jantung. Karena diafragma terdorong ke atas, jantung terangkat
keatas dan berotasi kedepan.
4. Sitem perkemihan
Peningkatan sensitivitas kandung kemih dan pada tahap selanjutnya merupakan
akibat kompresi pada kandung kemih yang nantinya akan menimbulkan rasa ingin
berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urin.
5. Sistem integument
a. Muka
Terjadi perubahan warna bercak hiperpigmentasikekocklatan pada kulit di daerah
tonjolan maksila dan dahi, khususnya pada wanita hamil berkulit hitam akibat
peningkatan hormone estrogen dan progesterone serta hormone
melanokortikotropin.
b. Kulit
Hipersensitifitas alergen plasenta sehingga menyebabkan gatal – gatal dan
peningkatan keringat karena peningkatan kelenjar aporcrine akibat peningkatan
hormone, kelenjar tersebut meningkat akibat BB dan kegiatan metabolic yang
meningkat serta peningkatan aktivitas kelanjar sebasea.
c. Perut
Terdapat garis pigmentasi dari sifisis pubis sampai ke bagian atas fundus di garis
tengah tubuh di induksi hormone timbul.
6. System pernafasan
a. Hidung
Peningkatan vaskularisasi yang merupakan respon terhadap peningkatan hormone
estrogen, juga terjadi pada traktus pernafasan atas. Karena pembesaran kapiler,
terbentuklah edema dan hyperemia di hidung, faring, laring, trachea dan bronkus.
b. Toraks dan diafragma
- Semakin membesarnya uterus maka akan mengalami desakan pada diafragma
sehingga diafragma naik 4 cm
- terjadi pelebaran sudut toraks dari 68º menjadi 103º
- peningkatan hormone progesteron menyebabkan peningkatan pusat syaraf
untuk konsumsi oksigen.
7. System neurologi dan muskulo skeletal
- Penurunan kalsium dan alkalosis terjadi akibat perubahan pada sistim
pernafasan, tekanan uterus pada syaraf, keletihan, dan sirkulasi yang buruk
pada tungkai
- Perubahan titik pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah besar dan berat
membuat wanita mengambil sikap yang dapat menekan saraf ulnar, median,
dan skiatik.
- Terjadi hipertensi postural yang berhungan dengan perubahan hemodinamis
- Terjadi hipoglikemi.
3) ADAPTASI PSIKOLOGI
Terjadi peningkatan hormone estrogen dan progesterone di dalam tubuh. Akan muncul
berbagai macam ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual, muntah,
keletihan, dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologis
seperti berikut:
1. Trimester pertama
- Ibu membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan,
dan kesedihan
- Mencari tahusecara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan sering memberitahukan kepada
orang lain apa yang dirahasiakan.
- Hasrat melakukan seks berbeda – beda, ada yang menigkat ada yang menurun.
- Bagi seorang suami sebagai seorang ayah akan timbul kebanggaan, tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapa untuk mencari nafkah bagi
keluarganya.
2. Trimester kedua
- Ibu merasa sehat dan sudah terbisa dengan kadar hormone yang tinggi, serta
rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai berkurang.
- Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energy dan
pikirannya lebih konstruktif
- Ibu merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakannya pada trimester pertama.
3. Trimester ketiga
- Ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya
- Ibu khwatir akan bayinya yang akan segera lahir sewaktu – waktu
- Ibu khawatir bayinya lahir tidak normal
- Ibu bersikap lebih melindungi bayinya dan menghindari orang atau benda
yang di anggap membahayakan bayinya.
- Ibu merasa takut akan sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada saat
melahirkan.
- Tidak nyaman dengan kehamilannya, ibu meras dirinya jelek dan aneh.
7) DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek dari
perubahan hormone
2. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan Penekanan kandung kemih karena
pembesaran uterus.
3. Kurang pengetahuan : Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya
informasi.
4. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
mempertahankan kenyamanan
5. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah abdomen yang
mengalirkan O2
8) RENCANA KEPERAWATAN
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek dari
perubahan hormone
b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung kemih karena
pembesaran uterus.
c. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya
informasi.
d. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
mempertahankan kenyamanan
e. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah abdomen yang
mengalirkan O2.
DAFTAR PUSTAKA
Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012), hlm. 111-116