Anda di halaman 1dari 10

A.

KONSEP DASAR PERSALINAN


1. PENGERTIAN PERSALINAN
Persalinan Normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin ( Saifudin, Abdul Bari 2010).
Menurut WHO(World Health Organization) persalinan normal adalah persalinan 
yang dimulai secara spontan beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap
demikian selama proses persalinan, bayi dilahirkan spontan dengan presentasi
belakang kepala pada usia kehamilan antara 37 hingga 42 minggu lengkap.
Menurut Depkes RI (2008) persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan
selaput ketuban keluar dari uterus ibu persalinan dianggap normal jika prosesnya
terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya
penyulit.

2. PENYEBAB PERSALINAN
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori menghubungkan
dengan faktor hormonal,struktur rahim,sirkulasi rahim,pengaruh tekanan pada
saraf dan nutrisi (Hafifah, 2011).
a) Teori penurunan hormone
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone progesterone
dan estrogen. Fungsi progesterone sebagai penenang otot –otot polos rahim
dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila
progesterone turun.
b) Teori placenta menjadi tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan kekejangan
pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
c) Teori distensi Rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-otot
rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
d) Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus franterrhauss). Bila
ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul
kontraksi uterus.
e) Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan dalam
kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser,
amniotomi pemecahan ketuban), oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin
menurut tetesan perinfus.

3. TANDA-TANDA PERSALINAN
1.      Tanda Permulaan Persalinan
a.       Lightening / settling / Droping yaitu kepala turun memasuki
pap,terutama pada primigravidan, pada Multipara tidak begitu kentara
b.      Perut kelihatan lebih melebar, fundus utesi turun
c.       Susah kencing / sering kencing, karena kandung kemih tertekan
d.      Perasaan sakit perut dan pingggang, karena kontraksi uterus
e.       Serviks lembek, mulai mendatar , sekresinya bertambah
2.      Tanda-Tanda In Partu
a.       Rasa sakit, karena his yang semakin kuat, sering dan teratur
b.      Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan –
robekan kecil pada serviks
c.       Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
d.      Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
(Haffieva, 2011).

4. MACAM-MACAM HIS
Ada 5 macam kontraksi, yaitu:
1) Kontraksi dini
Biasanya terjadi saat awal kehamilan yakni pada trimester pertama.
Kondisi ini terjadi saat tubuh sedang dalam proses adaptasi perubahan
kehamilan. Ditandai dengan perut terasa kencang di usia kehamilan muda
yang disebabkan oleh meregangnya jaringan ikat disekitar Rahim.
2) Kontraksi palsu
Kontraksi ini umumnya terjadi pada kehamilan usia 32-34 minggu dan
berlangsung selama 30 menit. Untuk mengatasi kotraksi ini, ibu hamil
diharapkan untuk merelaksasikan diri dengan berendam air hangat.
3) Kontraksi saat berhubungan intim
Hormone prostaglandin yang ada pada sperma dapat menyebabkan
kontraksi pada Rahim yang bisa mengakibatkan keguguran atau kelahiran bayi
premature. Untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan diharapkan
pada usia kehamilan bulan 4.
4) Kontraksi inersia
Kontraksi ini sering terjadi pada ibu dengan proses persalinan yang lemah,
pendek, dan tidak sesuai dengan fase. Disebabkan oleh kelainan fisik pada ibu
karena adanya kekurangan nutrisi dan gizi saat hamil.
5) Kontraksi persalinan
Kontraksi ini terjadi menjelang pesalinan normal pada ibu hamil.
Kontraksi persalinan biasanya berlangsung 3kali dalam 10 menit dengan
durasi 20-40 detik. Namun pada fase ini frekuensi kontraksi meningkat
menjadi 5kali dalam 1 menit yangdisertai dengan keluarnya lendir bercampur
dengan darah, pecah ketuban, dan dorongan ingin mengejan.

.     1. Berdasarkan Cara Persalinan


a.       Persalinan spontan
Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan
melalui jalan lahir.
b.      Persalinan Buatan
Bila persalinan dengan bantuan tenaga luar,missal ekstraksi dengan forceps .
atau dilakukan dengan operasi caesaria.
c.       Persalinan Anjuran
Bila kekuatanyang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan
rangsangan ,missal pemberian oksitosin, prostagiandin dan pemecahan
ketuban.
2.      Berdasarkan usia kehamilan dan Berat janin yang dilahirkan
a.       Abortus, adalah pengeluaran hasil konsepsi dengan kehamilan kurang
dari 22 minggu dan BB kurang dari 500 gram.
b.      Imatur, adalah partus dengan umur kehamilan 22-<28 minggu dan BB
500-<1000 gram.
c.       Prematur adalah partus  dengan umur kehamilan 28-<37 minggu dan BB
1000-<2500 gram.
d.      Aterm adalah partus dengan umur kehamilan 37-<40 minggu dan BB
2500 gram atau lebih.
e.       Posterm / serotinus adalah partus dengan umur kehamilan > 42 minggu.

5. FAKTOR YANG BERPERAN DALAM PERSALINAN


a) Passage ; jalan lahir
b) Passanger ; hasil konsepsi (janin dan plasenta)
c) Power ; kekuatan ibu (his dan tenaga mengejan)
d) Psyche ; psikologis ibu (kecemasan dan kesiapan menghadapi persalinan)
e) Position ; posisi ibu saat bersalin
f) Penolong

6. MEKANISME PERSALINAN

Tahapan mekanisme turunnya kepala janin menurut Mochtar (2011)


1. Kepala terfiksasi pada PAP (engagement)
2. Turun (descent)
3. Fleksi
4. Fleksi maksila
5. Putar paksi dalam di dasar panggul.
6. Ekstensi: terjadi moulage kepala janin, ekstensi, hipomoklion:
uuk di bawah simfisis.

7. Ekspulsi kepala janin: berturut-turut lahir uub, dahi, muka dan dagu
8. Rotasi eksternal: putar paksi luar (restitusi).
9. Ekspulsi total: cara melahirkan bahu depan, bahu belakang,
seluruh badan dan ekstremitas.

7. PATUS SET
Partus set adalah set alat bedah yang digunakan oleh petugas
medis/dokter/bidan untuk menangani persalinan normal.
Partus Set  terdiri dari :
a. 2 pasang Handscoon (sarung tangan steri)
b. 1 buah Kateter Nelaton
c. 2 buah klem koher
d. 1 buah koher
e. 1 gunting Episotomi
f. 1 gunting Tali Pusat

8. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Kala I (Fase Laten)
1) Pengakajian
Integritas ego
Klien tampak tenang atau cemas.
a) Nyeri atau ketidaknyamanan
Kontraksi regular, terjadi peningkatan frekuensi durasi atau keparahan.
b) Seksualitas
Servik dilatasi 0-4 cm mungkin ada lender merah muda kecoklatan atau
terdiri dari flek lendir.

2) Diagnosa Keperawatan
a) Ansietas b/d krisis situasi kebutuhan tidak terpenuhi.
b) Kurang pengetahuan tentang kemajuan persalinan b/d kurang mengingat
informasi yang diberikan, kesalahan interpretasi informasi.
c) Risiko tinggi terhadap infeksi maternal b/d pemeriksaan vagina berulang
dan kontaminasi fekal.
d) Risiko tinggi terhadap kekurangan cairan b/d masukan dan peningkatan
kehilangan cairan melalui pernafasan mulut.
e) Risiko tinggi terhadap koping individu tidak efektif b/d ketidakadekuatan
system pendukung.

3) Intervensi
a. Kala I (Fase Aktif)
1) Pengkajian
a) Aktivitas istirahat
Klien tampak kelelahan.
b) Integritas ego
Klien tampak serius dan tampak hanyut dalam persalinan ketakutan tentang
kemampuan mengendalikan pernafasan.
c) Nyeri atau ketidaknyamanan
Kontraksi sedang, terjadi 2, 5-5 menit dan berakhir 30-40 detik.
d) Keamanan
Irama jantung janin terdeteksi agak di bawah pusat, pada posisi vertexs.
e) Seksualitas
Dilatasi servik dan 4-8 cm (1, 5 cm/jam pada multipara dan 1,2/ jam pada
primipara).
2) Diagnosa Keperawatan
a) Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik dari bagian presentasi.
b) Perubahan eliminasi urin b/d perubahan masukan dan kompresi mekanik
kandung kemih.
c) Risiko tinggi terhadap koping individu tidak efektif b/d krisis situasi.
d) Risiko tinggi terhadap cedera maternal b/d efek obat-obatan pertambahan
mobilitas gastrik.
e) Risiko tinggi terhadap kerusakan gas janin b/d perubahan suplay oksigen dan
aliran darah.
3) Intervensi
Kala II
1) Pengkajian
a) Aktivitas/ istirahat
- Melaporkan kelelahan.
- Melaporkan ketidakmampuan melakukan dorongan sendiri/ teknik
relaksasi.
- Lingkaran hitam di bawah mata.

b) Sirkulasi
Tekanan darah meningkat 5-10 mmHg
a) Integritas ego
Dapat merasakan kehilangan kontrol / sebaliknya
b) Eliminasi
Keinginan untuk defekasi, kemungkinan terjadi distensi kandung kemih
c) Nyeri / ketidaknyamanan
- Dapat merintih / menangis selama kontraksi
- Melaporkan rasa terbakar / meregang pada perineum
- Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong
- Kontraksi uterus kuat terjadi 1,5 – 2 menit
f) Pernafasan
Peningkatan frekwensi pernafasan
g) Seksualitas
- Servik dilatasi penuh (10 cm).
- Peningkatan perdarahan pervagina
- Membrane mungkin rupture, bila masih utuh
- Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi
2) Diagnosa Keperawatan
a) Nyeri akut b/d tekanan mekanis pada bagian presentasi
b) Perubahan curah jantung b/d fluktasi aliran balik vena
c) Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit b/d pada interaksi hipertonik.
3) Intervensi
Kala III
1) Pengkajian
a) Aktivitas / istirahat
Klien tampak senang dan keletihan
b) Sirkulasi
- Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat dan kembali
normal dengan cepat.
- Hipotensi akibat analgetik dan anastesi.
- Nadi melambat

c) Makan dan cairan


Kehilangan darah normal 250 – 300 ml.
a) Nyeri / ketidaknyamanan
Dapat mengeluh tremor kaki dan menggigil
e) Seksualitas
-  Darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas
-  Tali pusat memanjang pada muara vagina.
2) Diagnosa Keperawatan
a) Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d kurang masukan oral,
muntah.
b) Nyeri akut b/d trauma jaringan setelah melahirkan.
c) Risiko tinggi terhadap cedera maternal b/d posisi selama persalinan.
3) Intervensi
Kala IV
1) Pengkajian
a) Aktivitas
Dapat tampak berenergi atau kelelahan
a) Sirkulasi
Nadi biasanya lambat sampai (50-70x/menit) TD bervariasi, mungkin lebih
rendah pada respon terhadap analgesia/anastesia, atau meningkat pada respon
pemberian oksitisin atau HKK,edema, kehilangan darah selama persalinan
400-500 ml untuk kelahiran pervagina 600-800 ml untuk kelahiran saesaria
b) Integritas Ego
Kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
c) Eliminasi
Haemoroid, kandung kemih teraba di atas simfisis pubis
d) Makanan/cairan
Mengeluh haus, lapar atau mual
e) Neurosensori
Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya anastesi spinal.
f) Nyeri/ketidaknyamanan
Melaporkan nyeri, missal oleh karena trauma jaringan atau perbaikan
episiotomy, kandung kemih penuh, perasaan dingin atau otot tremor.

g) Keamanan
Peningkatan suhu tubuh.
h) Seksualitas
Fundus keras terkontraksi pada garis tengah terletak setinggi umbilicus,
perineum bebas dan kemerahan, edema, ekimosis, striae mungkin pada
abdomen, paha dan payudara.
1) Diagnosa Keperawatan
a) Nyeri akut b/d efek hormone, trauma,edema jaringan, kelelahan fisik dan
psikologis, ansietas.
b) Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kelelahan/ketegangan
miometri.
c) Perubahan ikatan proses keluarga b/d transisi/peningkatan anggota leluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC


Setiono, Wiwing. (2014).
Hafifah. (2011). Laporan Pendahuluan pada Pasien dengan Persalinan Normal.
Dimuat dalam
http:///D:/MATERNITY%20NURSING/LP%20PERSALINAN/laporan-
pendahuluan-pada-pasien-dengan.html (Diakses tanggal 8 Maret 2019).
Depkes.(2008). Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: USAID.
Laporan pendahuluan persalinan normal. Dimuat dalam
http://lpkeperawatan.blogspot.com/2013/11/laporan-pendahuluan-persalinan-
normal.html#.U_h8ZMWSw0o (Diakses tanggal 24 Agustus 2014).

Anda mungkin juga menyukai