Anda di halaman 1dari 22

a.

LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN


1. Pengertian
 Kehamilan normal adalah keadaan ibu sehat, tidak ada riwayat obstetrik
buruk, ukuran uteruss sesuai dengan usia kehamilan, pemeriksaan fisik dan
laboratorium normal (Saifuddin, 2019).
 Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi tiga triwulan yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan
keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga ketujuh sampai 9 bulan
(Saifuddin, 2019).
 Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Sarwono,
2018).

2. Tanda-tanda Kehamilan
1) Tanda tidak pasti
a. Amenorea (berhentinya menstruasi)
 Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de
Graff dan ovulasi.
 Mengetahui HPTH dengan rumus neagle dapat ditentukan perkiraan
persalinan
b. Mual (nausea) dan muntah (emesis)
 Pengaruh estrogen dan progerteron terjadi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan
 Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang disebutkan
morning sicknes
 Dalam keadaal fisiologis keadaan ini dapat diatasi
 Akibat mual muntah nafsu makan berkurang
c. Ngidam (menginginkan makanan tertentu)
 Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam
d. Syncope (pingsan)
 Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala menyebabkan iskemia
susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan.
 Keadaan ini menghilang setelah kehamilan usia 16 minggu
e. Payudara tegang
 Pengaruh estrogen dan progesterone serta somamatropin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara.
 Payudara membesar dan tegang
 Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil
pertama
f. Sering miksi
 Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh dan sering miksi
 Pada triwulan kedua sudah menghilang
g. Konstipasi atau obstipasi
 Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus, sehingga
menyebabkan kesulitan untuk BAB
h. Pigmentasi kulit
 Sekitar pipi: cloasma gravidarum
 Keluarnya melanopore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.
 Dinding perut: strie lividae, strie nigra, linea alba makin hitam
 Sekitar payudara: * Hiperpigmentasi Areola Mamae
* Putting Susu Semakin Menonjol
* Kelenjar Montgomery Menonjol
* Pembulu Darah Menifes Sekitar Payudara
i. Epulis
 Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi bila hamil
j. varises
 karena pengaruh dari estrogen dan progesterone terjadi penampakan
pembulu darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
 Penampakan pembulu itu terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki,
betis dan payudara
 Penampakan pembulu darah ini dapat menghilang stelah persalinan
2) Tanda mungkin hamil
a. Pembesaran perut
Rahim membesar sesuai dengan usia kehamilannya.
b. Tanda hegar
Perlunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri
c. Tanda goodel
Perlunakan serviks, pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung
hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
d. Tanda chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks
e. Tanda piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Trejadi karena
ovum berimplantasi pada daerah yang dekat dengan kornu sehingga
daerah tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat me ningkatnya actomyosin di
dalam ototr uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadic, tidak nyeri,
biasanya timbul pada kehamilan delapan minggu, tetapi baru dapat
diamati dari pemeriksaan abdominal pada trimester ke tiga. Kontraksi
ini akan terus meningkat frekuensinya, lamanya, dan kekeuatannya
sampai mendekati persalinan.
g. Teraba ballottement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebekan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif
Untuk mendeteksi adanya hCG yang diprouksi oleh sinsiotropoblastik
sel selama kehamilan.

3) Tanda pasti hamil


a. Gerakan janin dalam rahim
 Terlihan alat / teraba gerakan janin
 Terba bagian – bagian janin
b. Denyut jantung janin
 Di dengar dengan laenec, alat kardiotokografi, alat Doppler.
 Dilihat dengan USG

3. Adaptasi fisiologis dan psikologis masa kehamilan


1) Adaptasi fisiologis
a) Sitem reproduksi
1. Uterus
Uterus akan mengalami pembesaran akibat peningkatan hormone
estrogen dan progesteron, uterusakan mengalmi hipertrofi dan
hipervaskularisasi akibat dari pertumbuhan dan perkembangan janin,
pertambahan amnion dan perkembangan plasenta. Selain itu akan
terjadi perlunakan pada in hormone istmus uteri dan pembaesaran
plasenta pada satu sisi uterus.
2. Serviks
Terjadi hipervaskularisasi dan perlunakan pada serviks karena
peningkatan hormon estrogen dan progesteron
3. Vagina
Terjadi peningkatan produksi lendir oleh mukosa vagina,
hipervaskularisasi pada vagina.
4. Ovarium
Tidak terjadi pembentukan folikel baru dan hanya terlihat
perkembangan dari korpus luteum.
5. Payudara
Terjadi hiperfaskularisasi pembuluh darah akibat peningkatan
hormone estrogen dan progesteron. Selain itu juga terjadi
peningkatan hormon somatomamotropin untuk produksi
ASIsehingga menjadi lebih besar.
b) Sitem pencernaan
1. Mulut dan gusi
Peningkatan hormone estrogen dan progesterone meningkatkan
aliran darah ke rongga mulut, hipervaskilarisasi pembuluh darah
kapiler gusi sehingga terjadi edema dan hiperplastis, ketebalan epitel
berkurang sehingga gusi lebih rapuh, timbulnya mual muntah
menyebabkan kebersihan mulut terganggu dan meningkatkan rasa
asam di mulut.
2. Lambung
Terjadi relaksasi pada otot – otot pencernaan antaralain peristaltic di
lambung, sehingga pencernaan makanan oleh lambung menjadi
lebih lama dan mudah terjadi peristaltic balik ke esophagus. Selain
itu, pengaruh dari peningkatan hormon hCG juga dapat menyebekan
ibu hamil merasakan mual dan muntah
3. Usus halus dan usus besar
Relaksasi pada usus halus sehingga penyerapan makanan menjadi
lebih maksimal. Relaksasi juga terjadi pada usus besar sehingga
penyerapan air menjadi lebih lama.
c) Sistem kardiovaskular
Hipertrofi atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan oleh
peningkatan volume darah dan curah jantung. Karena diafragma
terdorong ke atas, jantung terangkat keatas dan berotasi kedepan.
d) Sitem perkemihan
Peningkatan sensitivitas kandung kemih dan pada tahap selanjutnya
merupakan akibat kompresi pada kandung kemih yang nantinya akan
menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya
berisi sedikit urin.
e) Sistem integument
1. Muka
Terjadi perubahan warna bercak hiperpigmentasikekocklatan pada
kulit di daerah tonjolan maksila dan dahi, khususnya pada wanita
hamil berkulit hitam akibat peningkatan hormone estrogen dan
progesterone serta hormone melanokortikotropin.
2. Kulit
Hipersensitifitas alergen plasenta sehingga menyebabkan gatal –
gatal dan peningkatan keringat karena peningkatan kelenjar
aporcrine akibat peningkatan hormone, kelenjar tersebut
meningkat akibat BB dan kegiatan metabolic yang meningkat serta
peningkatan aktivitas kelanjar sebasea.
3. Perut
Terdapat garis pigmentasi dari sifisis pubis sampai ke bagian atas
fundus di garis tengah tubuh di induksi hormone timbul.
f) System pernafasan
1. Hidung
Peningkatan vaskularisasi yang merupakan respon terhadap
peningkatan hormone estrogen, juga terjadi pada traktus
pernafasan atas. Karena pembesaran kapiler, terbentuklah edema
dan hyperemia di hidung, faring, laring, trachea dan bronkus.
2. Toraks dan diafragma
 Semakin membesarnya uterus maka akan mengalami desakan
pada diafragma sehingga diafragma naik 4 cm
 terjadi pelebaran sudut toraks dari 68º menjadi 103º
 peningkatan hormone progesteron menyebabkan peningkatan
pusat syaraf untuk konsumsi oksigen.
g) System neurologi dan muskulo skeletal
 Penurunan kalsium dan alkalosis terjadi akibat perubahan pada
sistim pernafasan, tekanan uterus pada syaraf, keletihan, dan
sirkulasi yang buruk pada tungkai
 Perubahan titik pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah
besar dan berat membuat wanita mengambil sikap yang dapat
menekan saraf ulnar, median, dan skiatik.
 Terjadi hipertensi postural yang berhungan dengan perubahan
hemodinamis
 Terjadi hipoglikemi

2) Adaptasi psikologis
Segera setelah terjadi peningkatan hormone estrogen dan progesterone dalam
tubuh, maka akan muncul berbagai macam ketidaknyamanan secara fisiologis
pada ibu misalnya mual, muntah, keletihan, dan pembesaran pada payudara.
Hal ini akan memicu perubahan psikologis seperti berikut:
1. Trimester pertama
 Ibu membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan, dan kesedihan
 Mencari tahusecara aktif apakah memang benar – benar hamil
dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan sering
memberitahukan kepada orang lain apa yang dirahasiakan.
 Hasrat melakukan seks berbeda – beda, ada yang menigkat ada
yang menurun.
 Bagi seorang suami sebagai seorang ayah akan timbul kebanggaan,
tetapi bercampur dengan keprihatinan akan kesiapa untuk mencari
nafkah bagi keluarganya.
2. Trimester kedua
 Ibu merasa sehat dan sudah terbisa dengan kadar hormone yang
tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai
berkurang.
 Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan
energy dan pikirannya lebih konstruktif
 Ibu merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman
seperti yang dirasakannya pada trimester pertama.
3. Trimester ketiga
 Ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya
 Ibu khwatir akan bayinya yang akan segera lahir sewaktu – waktu
 Ibu khawatir bayinya lahir tidak normal
 Ibu bersikap lebih melindungi bayinya dan menghindari orang atau
benda yang di anggap membahayakan bayinya.
 Ibu merasa takut akan sakit dan bahaya fisik yang akan timbul
pada saat melahirkan.
 Tidak nyaman dengan kehamilannya, ibu meras dirinya jelek dan
aneh
4. Pathway

(Sarwono, 2018).

5. Asuhan keperawatan

1. PENGKAJIAN
 Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian
pada klien
 Jam :
 No. RM : Untuk dapat membedakan antara pasien dengan pasien
yang lain dalam suatu ruangan.
a. Data Subyektif
1) Biodata
a. Nama : nama ibu dan suami untuk mengenal,
memanggil, dan menghindari terjadinya kekeliruan.
b. Umur : ditanyakan untuk mengetahui umur ibu,
dimana kehamilan normal terjadi pada saat ibu berusia lebih dari
16 tahun dan kurang dari 35 tahun.
c. Agama : ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan
pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien. Dengan
diketahuinya agama pasien, akan memudahkan perawat melakukan
pendekatan di dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
d. Suku : untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal
dan menentukan carapendekatan serta pemberian asuhan.
e. Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai
dasar dalam memberikan asuhan.
f. Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan
sosial ekonomi klien dan apakah pekerjaanibu / suami dapat
mempengaruhi kesehatan klien / tidak.
g. Penghasilan : untuk mengetahui status ekonomi penderita
dan mengetahui pola kebiasaan ynag dapat mempengaruhi
kesehatan klien.
h. Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai
apakah lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta
mempermudah untuk melakukan kunjungan ulang.
2) Alasan Datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.
3) Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat
pengkajian. Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang
sangat penting untuk mengontrol kehamilan ibu.
4) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu
sebelumnya apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung,
darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu menderita
kanker ataupun tumor, serta untuk mengetahui apakah ibu pernah
dirawat di rumah sakit atau tidak.
5) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit
menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan
seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga apakah ibu
sedang menderita kanker ataupun tumor.
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:
a) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama
penyakit menular seperti TBC, hepatitis.
b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan
pembekuan darah, jiwa, asma.
c) Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan
kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur
wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah
melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai
karena hal ini bisa menurun pada ibu.
7) Riwayat Haid
Ditanyakan mengenai :
a) Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi
pada usia pubertas yaitu sekitar12-16 tahun.
b) Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal
/ dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju
sampai 3 hari atau mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang
biasa pada manusia adalah 25-32 hari.
c) Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti
darah sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita
biasanya lama haid ini tetap.
d) Keluhan yang dirasakan.
e) Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak.
8) Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang :
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah
a) Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum cukup
pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu melahirkan.
b) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi,
plasenta previa, pre-eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar /
macet, perdarahan setelah bayi lahir, BBLR.
9) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu
Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang
terdahulu apakah pernah ada komplikasi atau penyulit sehingga dapat
memperkirakan adanya kelainan atau keabnormalan yang dapat
mempengaruhi kehamilan selanjutnya.
10) Riwayat Kehamilan Sekarang
a) Berapa kali periksa dan dimana
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika segala
sesuatu normal sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu
pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap
minggu.
b) Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada
kehamilan 18 minggu pada primigravida dan kehamilan 16 minggu
pada multi gravida. Pengamatan pergerakan janin dilakukan setiap
hari setelah usia kehamilan lebih dari 28 minggu.
c) Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.
d) Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x dengan
interval minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah
mendapat TT 2x pada kehamilan yang lalu atau pada calon
pengantin. Maka TT cukup diberikan satu kali (TT boster).
Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan janin walupun
diberikan pada kehamilan muda.
e) Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa mual
hilang, minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
f) Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk menentukan
usia kehamilan, memberikan konseling tentang keluhan hamil
yang biasa, dan dapat mendeteksi adanya komplikasi.
11) Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya, ada
keluhan / tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB
apa.
12) Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a) Nutrisi
Nutrisi yang diperlukan ibu kamil: kalori, protein, kalsium, zat
besi, vitamin A, vitamin D, vitamin C, vitamin B, dan air. Bahan
makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat arang seperti
manisan dan gorengan perlu dikurangi untuk menghindari
kelebihan berat badan yang berlebihan.
b) Eliminasi
Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh sering
kencing, hal ini dipengaruhi oleh uterus yang semakin membesar
secara fisiologis dan pada akhir kehamilan biasanya ibu juga
mengeluh sering kencing karena kandung kemih tertekan oleh
kepala janin. Perubahan hormonal mempengaruhi aktifitas usus
halus dan usus besar sehingga mengakibatkan obstipasi. Sembelit
dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya
gerakan ibu hamil, tekanan kepala janin terhadap usus besar dan
rektum.
c) Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita hamil,
juga dianjurkan untuk tidur siang
Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik karena
istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan
jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan
perkembangan janin
d) Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak
melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya:
pekerjaan rumah tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi
jangan menimba, mengangkat air, dll. Pekerjaan dinas misal guru,
pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya dapat
mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya pekerjaan
di pabrik rokok, percetakan, yang mengeluarkan zat yang dapat
mengganggu janin dalam kandungannya
e) Personal Higiene
(1) Rambut harus sering dicuci.
(2) Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah
caries.
(3) Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan
kehamilan dan nifas, sebagai persiapan untuk produksi
makanan bayi oleh karena itu bila kurang kebersihannya bisa
menyebabkan infeksi.
(4) Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih.
Setelah BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang
dari depan ke belakang.
(5) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku
bisa tersembunyi kuman penyakit.
(6) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi
tidak hanya membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan,
karena pembuluh darah terangsang dan badan terasa nyaman.
(7) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih,
kalau dapat pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti
BH dan celana dalam.
13) Riwayat Psikososial dan Budaya
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya serta
bagaiamana tanggapan suami dan keluarga tentang kehamialn. Budaya
ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu
dan keluarga berhubungan dengan kepercayaan pada takhayul,
kebiasaan berobat dan semua yang berhubungan dengan kondisi
kesehatan ibu.
14) Pola Spiritual
Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.

b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.
- Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.
- Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan
tinggi badan kurang dari 145 cm kemungkinan panggul sempit
- Berat badan sebelum hamil :Mengetahui perubahan berat
badan sebelum hamil dan saat hamil adakah penambahan berat
badan atau penurunan berat badan.
- Berat badan sekarang :Selama kehamilan TM II dan III
pertambahan berat badan ± 0,5kg perminggu. Hinggaakhir
kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg
- Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila kurang
merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu yangkurang baik /
buruk, sehingga beresiko untuk melahirkan BBLR
- Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur
2) Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher
1) Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka ataulesi
2) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok dan
distribusi merata
3) Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema,
dan tidak pucat
4) Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterus
5) Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak
ada stomatitis, gigi tidak berlubang, gusi tidak
berdarah.
6) Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada
pembesaran kalenjar limfe dan tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
b. Payudara
1) Inspeksi :bentuk melingkar, simetris, hiperpig-mentasi
pada areola, puting susu menonjol, tidak ada retraksi atau
dimpling
2) Palpasi: tidak ada masa/ benjolan,tidak ada nyeri tekan, tidak
ada pembesaran kelenjar limfe, colostrum (-).
c. Abdomen
1) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat linea nigradan
pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan.
2) Palpasi

Leopold I :
(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
(2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah
muka klien
(3) Rahim dibawah ke tengah
(4) Tinggi fundus uteri ditentukan
(5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus
uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong
adalah lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada
letak lintang fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau
bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di
atas simfisis
Leopold II :
(1) Kedua tangan pindah ke samping
(2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
(3) Tentukan letak punggung anak
(4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung
anak dan dimana letaknya bagian-bagian kecil).
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung
dengan satu tangan menekan di fundus

Leopold III :
(1) Dipergunakan satu tangan saja
(2) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
(3) Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan
apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang
oleh pintu atas panggul)
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung
dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.

Leopold IV :
(1) Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si
penderita.
(2) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian
bawah.
(3) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam
pintu atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke
dalam rongga panggul.
Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan
(a) Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran
tebesar kepala sudah melewati pintu atas panggul)
(b) Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran
terbesar kepala belum melewati pintu atas panggul).
Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah
danberapa masuknya bagian yang bawah ke dalam
ronggapanggul.

3) Pemeriksaan penunjang (laboratorium), (buku KIA)


4) Pemeriksaan Khusus
 Inspeculo : Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah
perdarahan berasal dari osteum uteri eksternum atau dari
kelaianan cervik dan vagina. Apabila perdarahan dari osteum uteri
eksternum, adanya plasenta harus dicurigai.
 USG : Untuk menentukan letak placenta.
5) Pemeriksaan Laboratorium
 Hb : Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan umum
pasien lemahserta pucat, kemungkinan pasien mengalami anemia.
 Urin : dicurigai ada protein urin yang memperberat
kehamilan

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek
dari perubahan hormone
b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan Penekanan kandung kemih
karena pembesaran uterus.
c. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya
informasi.
d. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
mempertahankan kenyamanan
e. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah
abdomen yang mengalirkan O2

3. INTERVENSI KEPERAWATAN

a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek


dari perubahan hormone
Tujuan : Ketidaknyamanan berkurang/ hilang
Kriteria Hasil :
1) Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan
diri yang tepat
2) Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan

INTERVENSI RASIONAL

1. Kaji faktor pencetus perasaan tidak Menentukan intervensi selanjutnya


nyaman yang dirasakan klien

2. Kaji TTV klien Ketidaknyamanan dapat diakibatkan


pola nafas, curah jantung,
temperature/suhu            yang tidak
stabil
3. Atur posisi klien senyaman mungkin posisi menentukan perasaan /
saat dilakukan pengkajian/ ketidajknyamanaan dari klien atau
pemeriksaan ibu hamiL

4. Ajarkan klien /ibu untuk posisi tubuh, porsi makan, dan


meminimalkan ketidaknyamanan aktivitas berlebih adalah faktor
saat berada dirumah dengan        penyebab munculnya       
mengatur posisi tubuh, porsi makan ketidaknyamanan saat hamil
(6 x dengan porsi sedikit), dan
aktivitas

5. Berikan lingkungan yang nyaman peningkatan kenyamanan bagi klien


bagi klien saat  pengkajian /
pemeriksaan
Kolaborasi pengobatan efektif dan aman pada
6. Kolaborasikan dengan dokter ahli ibu hamil
kandungan dalam tindakan
pengobatan bila perlu

b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung kemih karena


pembesaran uterus.
Tujuan : Masalah eliminasi urin dapat teratasi
kriteria hasil :
1) Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
2) Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi medis
3) Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada
daerah wajah dan ekstremitas

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji kenaikan berat badan 1. Mendeteksi penambahan BB
berlebih dan retensi cairan yang
tidak terlihat
2. Memberi penjelasan tentang 2. Penekan terjadi pada kandung
perubahan sistem perkemihan kemih akibat pembesaran uterus
selama kehamilan.
3. Menganjurkan ibu untuk 3. Meningkatkan perkusi ginjal
melakukan posisi miring saat tidur memobilisasi bagian edema

4. Anjurkan klien menghindari posisi 4. Posisi memungkinkan terjadinya


tegak atau supine dalam waktu sindrom vena kava dan
yang lama menurunnya aliran vena.
5. Berikan info mengenai perlunya 5. Memungkinkan diafragma
masukan cairan 6-8 gelas perhari menurun, membantu
mengembangkan ekspansi paru.

c. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya


informasi.
Tujuan : menambah wawasan tentang perawatan kehamilan
Kriteria Hasil :
1) Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan
2) Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
3) Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tingkat pendidikan ibu 1. Mengetahui tingkat pendidikan
ibu dapat memudahkan
memberikan penjelsan tentang
perawatan kehamilan

2. berikan penjelasan tentang 2. mencegah tingkat kekhawatiran


perubahan-perubahan biologis dan pada ibu selama kehamilan
psikologis normal pada ibu hamil

3. berikan imunisasi TT 0,5 ml IM 3. melindungi bayi pada saat lahir


dari tempat yang tidak bersih dan
mencegah bakteri menyerang
bayi baru lahir

4. lakukan diskusi tentang penyakit- 4. Membantu ibu mengetahui


penyakit yang dapat mempengaruhi tentang hal – hal yang beresiko
kehamilan, resiko komplikasi selama kehamilan
kehamilan, dan hal-hal yang dapat
membahayakan janin.

5. jelaskan rencana perawatan dan 5. Membantu ibu mengetahui hal –


pengobatan. hal yang perlu dilakukan saat
kehamilan dan proses pengobatan
jika terjadi sakit pada ibu

d. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk


mempertahankan kenyamanan
Tujuan : masalah gangguan tidur teratasi
Kriteria hasil :
1) Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
2) Klien mendaptkan istirahat yang maksimal

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji status, pola, frekuensi 1. Menentukan luas atau beratnya
pernafasan masalah

2. Kaji riwayat medis terdahulu, 2. Masalah lain dapat


misalnya : riwayat alergi, asma, mempengaruhi pola nafas dan
tuberculosis menurunkan oksigenasi jaringan
ibu/janin

3. Posisikan ibu dengan posisi 3. Menghindari masalah pola nafas


senyaman mungkin akibat posisi yang salah / kurang
tepat

4. Beri informasi pada ibu tentang 4. Menurunkan kemungkinan


kesulitan pernafasan dan program gejala pernafasan yang tidak
latihan yang realistis stabil / tidak efektif dan agar    
ibu dapat mengatasi apabila
terjadi sesak tiba-tiba

5. Berikan lingkungan yang nyaman, 5. Menghindari sesak akibat


aman, tenang, bebas dari asap rangsangan zat kimia yang
rokok / bau yang menyengat berbau menyengat

Kolaborasi

6. Kolaborasikan dengan dokter dalam 6. Tindakan efektif dan efisien


pemberian oksigen bila diperlukan dalam menangani sesak

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi keperawatan

5. EVALUASI
a. Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri
yang tepat
b. Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
c. Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
d. Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi medis
e. Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada daerah
wajah dan ekstremitas
f. Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan
g. Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
h. Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan
i. Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
j. Klien mendaptkan istirahat yang maksimal
k. Klien mengatakan sesak nafas berkurang
l. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi
pernafasan

6. Discharge planning
a. Pengobatan penyakit yang menyertai kehamilan
b. Pengobatan penyulit kehamilan
c. Menjadwalkan pemberian vaksinasi
d. Memberikan preparat penunjang kesehatan
 Vitamin: obimin AF, prenavit, vicanatal, barralat, biosanbe dan
sebagainya
 Tambahan preparat Fe
e. Menjadwalkan pemeriksaan ulang

7. Daftar pustaka
 Sarwono, M. (2018). Biologi Reproduksi. Yogyakarta: STIKES
Yogyakarta.
 Saifuddin, S. (2019). Konsep Antenatal Care. Diakses dari:
http://nerskiky.blogspot.com/2011/10/askep-anc.html
 Haerani, A. (2016). Konsep Kehamilan. Diakses dari:
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-konsep-dasar-
kehamilan-lengkap.html
 Syukriah, W. (2017). Konsep ANC kehamilan normal.
http://boulluwellwinda.blogspot.com/2017/04/konsep-kehamilan-
antenatal-care_29.html

Anda mungkin juga menyukai