Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK IV

PENGERTIAN
 Asma merupakan penyakit inflamasi kronik pada jalan
napas yang dikarakteristikkan dengan
hiperresponsitas, edema mukosa, dan produksi
mukus. Inflamasi ini pada akhirnya berkembang
menjadi episode gejala asma yang berulang : batuk,
sesak dada, dan mengi (Susan C.Smeltzer,2014).
PENGERTIAN
 Asma adalah suatu keadaan dimana saluran napas
mengalami penyempitan karena hiperaktivitas
terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan
peradangan; penyempitan ini bersifat berulang namun
reversible, dan diantara episode penyempitan bronkus
tersebut terdapat keadaan ventilasi yang lebih normal
(sylvia A.dkk, yang dikutip oleh Amin Huda Nurarif,
2015)
KLASIFIKASI
 a. Asma bronkial
 b. Asma kardial
 Gejala asma paling umum adalah batuk (dengan atau tanpa
disertai produksi mukus), dan mengi (pertama-tama pada
 ekspirasi, kemudian dilanjutkan dengan inspirasi)
 Serangan asma paling sering terjadi pada malam hari atau
pagi hari
 Sesak dada atau dispneu
 Gejala tambahan, seperti diaforesis dan takikardia
Eksema, ruam, dan edema temporer merupakan reaksi
alergi yang biasanya menyertai asma
PENATALAKSANAAN
KEPERAWATAN
 1. Kaji status respirasi pasien dengan memonitor tingkat
keparahan gejala, suara napas, peak flow, oksimetri nadi,
dan tanda-tanda vital.
 2. Kaji riwayat reaksi alergi terhadap obat sebelum
memberikan medikasi.
 3. Identifikasi medikasi yang tengah digunakan oleh
pasien.
 4. Berikan medikasi sesuai yang diresepkan dan monitor
respons pasien terhadap medikasi tersebut medikasi
mungkin mencakup antibiotik jika pasien telah lebih dulun
mengalami infeksi pernapasan.
 5. Berikan terapi cairan jika pasien mengalami dehidrasi.
 6. Bantu prosedur intubasi, jika diperlukan.
ANALISA KEPERAWATAN
DATA FOKUS
 Data Subjektif :
 Klien mengatakan jika melakukan aktivitas berat
maka asma akan kambuh
 2. klien mengatakan penyakit asma merupakan
penyakit pernapasan yang membuat sesak napas
ANALISA KEPERAWATAN
 Data Objektif :
 1. Terlihat klien seperti kurang paham dalam
perawatan penyakit asma
 2. Terlihat lingkungan rumah kurang nya
pencahayaan, pengap, sumpek, terlihat kotor, dan
kurang nya ventilasi udara dan terlihat banyak nya
debu serta sawang-sawang disekitar ventilasi dan atap
dinding rumah.
ANALISA KEPERAWATAN
 MASALAH KESEHATAN
Asma
 DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko pola napas tidak efektif pada keluarga
berhubungan dengan ketidakmampuan anggota
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
mempunyai penyakit asma
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
 NOC
Label : Respiratory staus : Airway Patency Kepatenan
jalan napas dengan Kriteria hasil :
1. Frekuensi pernapasan dalam batas normal (16- 20
x/Menit)
2. Irama Pernapasan normal
INTERVENSI KEPERAWATAN
 NIC
 Label : Airway Management
 1. Pantau status oksigenasi
 2. Auskultasi bunyi napas dan catat area yang
ventilasinya menurun atau adanya suara tambahan
 3. Posisikan pasien untuk memaksimal kan ventilasi
 4. Lakukan fisioterapi dada sebagaimana mestinya
 5. Kelola pemberian oksigen
 6. Kolaborasi pemberian broncodilator sesuai indikasi
RASIONAL
 1.Untuk mengetahui status oksigenasi klien
 2.Adanya bunyi ronkhi menandakan terdapat penumpukan
sekret atau sekret berlebihan dijalan napas
 3.Posisi memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan
upaya pernapasan
 4.Fisioterapi dada/ back message dapat membantu
mengencerkan sekret yang ada dijalan nafas.
5.Meringankan kerja paru untuk memenuhi kebutuhan
oksigen serta memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh.
6.Broncodilator meningkatkan ukuran lumen percabangan
trakeobronkial sehingga menurunkan tahanan terhadap
aliran udara

Anda mungkin juga menyukai