KEHIDUPAN MANUSIA
KELOMPOK 4
DOSEN PEMBIMBING :
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2017-2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami yang telah memberikan
kesehatan jasmani da rohani sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
lancar. Sholawat serta salam tak lupa kami curahkan kehadirat Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah ke alam yang penuh
rahmat ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal. Namun, terlepas dari itu
semua kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat ataupun
inspirasi untuk para pembaca.
Palembang, 10 Oktober
2018
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
B.Tujuan
Tujuan penggunaan keperawatan transcultural adalah untuk mengembangkan
sains dan pohon keilmuan yang humanis sehingga tercipta praktik keperawatan
pada kultur yang spesifik dan universal (Leininger,1978) .Kultur yang spesifik
adalah kultur dengan nilai-nilai dan norma spesifik yang tidak dimiliki oleh
kelompok lain,seperti pada bahasa suku Dayak di Kalimantan,suku Kubu di
Jambi ,dan suku Asmat di Irian.Kultur yang universal adalah nilai-nilai dan
norma yang diyakini dan dilakukan oleh hampir semua kultur,seperti budaya
minum teh yang dapat membuat tubuh sehat(Leininger,1978),atau budaya
berolahraga agar dapat tampil cantik,sehat,dan bugar.
Perawat perlu memahami landasan teori dan praktik perawatan yang
berdasarkan budaya.Keberhasilan seorang perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan bergantung pada kemampuan menyintesis konsep
antropologi,sosiologi,dan biologi dengan konsep caring, proses keperawatan dan
komunikasi interpersonal kedalam konsep asuhan keperawatan transcultural
(Andrews & Boyle,1995).
B.Negosiasi budaya
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan
untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih
menguntungkan keseha-
tan. Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya
yang lebih mendukung peningkatan kesehatan misalnya klien sedang hamil
mempunyai pantang makan yang berbau amis,aka ikan dapat diganti dengan
sumber protein hewani yang lain.
C.Restrukturisasi budaya
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki
merugikan status kesehatan .Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup
klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok .Pola rencana hidup
yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan
keyakinan yang dianut.
2).Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai dengan latar
belakang budayanya yang dapat dicegah ,diubah,atau dikuranngi melalui
intervensi keperawatan(Andrew & Boyle,1995)
Perawat dapat melihat respon klien dengan cara mengidentifikasi
budaya yang mendukung kesehatan ,budaya yang menurut klien pantang
untuk dilanggar,dan budaya yang bertentanganan dengan
kesehatan.Budaya yang mendukung kesehatan seperti olahraga
teratur,membaca atau suka makan sayur.Budaya yang menurut klien
pantang untuk dilangar seperti hal yang tabu dilakukan atau makanan
pantang.Budaya yang bertentangan dengan kesehatan seperti merokok.
5.Pengunaan bahasa
Bahasa yang digunakan pada komunikasi lintas budaya perlu
mendapatkan perhatian khusus.Bahasadi tanah Jawa umumnya
bertingkat-tingkat bergantung dari lawan bicara yang dihadapi.Bila
kita memerhtikan orang jawa atau orang Sunda yang sedang berbiara
dengan lawan bicaranya,kita akan tahu dari bahasa yang digunakan.
1.4 Aplikasi Konsep dan Prinsip transcultural nursing di Sepanjang Daur Kehidupan
Manusia
Perawatan Kehamilan dan Kelahiran bayi pun dipengaruhi oleh aspek social
dan budaya dalam suatu masyarakat.Dalam ukuran tertentu ,fisiologi kelahiran secara
universal sama.Namun proses kelahiran sering ditanggapi dengan cara-cara yang
berbeda oleh aneka kelompok masya-rakat(Jordan,1993).Berbagai kelompok yang
memiliki penilain terhadap aspek kultural tentang kehamilan dan kelahiran
menganggap peristiwa itu merupakan tahapan yang harus dijalani dunia
Pebedaan yang mencolok antara penanganan kehamilan dan kelahiran oleh
dunia medis dengan dengan adat adalah orang yang menanganinya,kesehatan modern
penangan dokter dibantu oleh perawat,bidan,dan lain sebagainya tapi penanganan
dengan adat dibantu oleh dukun bayi.
Berdasarkan uraian di atas perawat harus mampu memahami kondisi kliennya
yang memiliki budaya berbeda.Perawat juga dituntut untuk memiliki keterampilan
dalam pengkajian buday yang akurat dan komprehensif sepanjang waktu berdasarkan
warisan etnik dan riwayat etnik,riwayat biokultural,organisasi social,agama,dan
kepercayaan serta pola komunikasi.Semua budaya mempunyai dimensi
lampau,sekarang dan mendatang untuk itu penting bagi perawat memahami orientasi
waktu wanita yang mengalami transisi kehidupan dan sensitive terhadap warisan
budaya keluarganya.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Saran