Kerja K3
Hermita Dyah Puspita, S.Si.,MT.,IPM
Introduction
• Teori kecelakaan kerja atau bisa juga disebut teori penyebab kecelakaan kerja merupakan teori-
teori yang menguraikan penyebab dari kecelakaan di tempat kerja agar dapat disusun tindakan
pengendalian. Pengetahuan terhadap penyebab kecelakaan kerja K3 sangat penting untuk
mencegah kecelakaan yang sama agar tidak terulang kembali. Jika manajemen keselamatan kerja
efektif maka seharusnya tidak ada kecelakaan kerja yang terjadi.
• Menurut ISO 45001 tentang Sistem Manajemen Keseamatan dan Kesehatan Kerja, kecelakaan
kerja adalah kejadian yang muncul dari atau berkaitan dengan pekerjaan yang menghasilkan luka
atau penyakit akibat kerja. Menurut Hollnagel, Kecelakaan didefinisikan sebagai sebuah kejadian
yang singkat, tiba-tiba dan tidak dikehendaki yang menghasilkan hasil yang tidak diinginkan… dan
harus secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan aktivitas manusia bukan dari
peristiwa alam.
• “occurence arising out of, or in the course of, work that could or does result in injury and ill health”
(ISO 45001)
• Accidents have been broadly defined as:
• a short, sudden and unexpected event or occurrence that results in an unwanted and undesirable
outcome …and must directly or indirectly be the result of human activity rather than a natural
event’. (Hollnagel, 2004, p. 5)
Introduction
• Teori kecelakaan kerja atau bisa juga disebut teori penyebab kecelakaan kerja merupakan teori-teori
yang menguraikan penyebab dari kecelakaan di tempat kerja agar dapat disusun tindakan
pengendalian. Pengetahuan terhadap penyebab kecelakaan kerja K3 sangat penting untuk mencegah
kecelakaan yang sama agar tidak terulang kembali. Jika manajemen keselamatan kerja efektif maka
seharusnya tidak ada kecelakaan kerja yang terjadi.
• Menurut ISO 45001 tentang Sistem Manajemen Keseamatan dan Kesehatan Kerja, kecelakaan kerja
adalah kejadian yang muncul dari atau berkaitan dengan pekerjaan yang menghasilkan luka atau
penyakit akibat kerja. Menurut Hollnagel, Kecelakaan didefinisikan sebagai sebuah kejadian yang
singkat, tiba-tiba dan tidak dikehendaki yang menghasilkan hasil yang tidak diinginkan… dan harus
secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan aktivitas manusia bukan dari peristiwa alam.
• “occurence arising out of, or in the course of, work that could or does result in injury and ill health” (ISO
45001)
• Accidents have been broadly defined as:
• a short, sudden and unexpected event or occurrence that results in an unwanted and undesirable
outcome …and must directly or indirectly be the result of human activity rather than a natural
event’. (Hollnagel, 2004, p. 5)
Definisi dan Konsep
(Accident, Hazard, Risk, Safety)
• Incident adalah kejadian yang merupakan hasil dari serangkaian kejadian yang
tidak direncanakan/ tidak diinginkan/ tetapi masih dapat dikendalikan dan tidak
menimbulkan kerugian, baik materi maupun non materi baik yang menimpa diri
manusia, benda fisik berupa kekayaan atau aset, lingkungan hidup dan
masyarakat luas. Incident terjadi ketika faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik sudah
berproses membentuk suatu kejadian, namun dapat dikendalikan, sehingga
tidak menimbulkan kerugian.
Salah satu contoh dari Insident adalah "Near Miss", yang sering dikatakan
"nyaris" (KNC)
Accident adalah kejadian yang merupakan hasil dari serangkaian kejadian yang
tidak diinginkan dan tak terkendali. Accident dapat menimbulkan segala bentuk
kerugian, baik materi maupun non materi yang dapat menimpa diri manusia,
benda, lingkungan maupun masyarakat luas. Pada accident, faktor intrinsik dan
faktor ekstrinsik sudah berproses, tidak terduga dan tidak mampu dikendalikan.
Proses ini dapat berakibat suatu kejadian yang tidak menyebabkan cedera
(KTC), kejadian yang tidak diharapkan (KTD) atau bahkan kejadian sentinel (KS).
Apa yang dimaksud dengan Hazard (Bahaya)
di ISO / DIS 45001?
• DIS/ISO 45001 mendefinisikan bahaya sebagai “sumber atau
situasi yang berpotensi untuk menyebabkan cedera dan sakit”
(klausul 3.19). Dengan kata lain, sifat / ciri / karakteristik dari
proses produksi yang memiliki kemampuan untuk
membahayakan individu? Misalnya penggunaan bahan kimia
berbahaya dalam proses produksi, atau mesin yang memiliki titik
pinch yang perlu dijaga untuk melindungi orang-orang yang
menggunakannya. Bisa juga berupa posisi bekerja dalam kantor
yang membutuhkan tindakan tertentu yang dari waktu ke waktu
dapat menyebabkan cedera regangan berulang. Definisi bahaya
pada DIS/ISO 45001 tidak berubah secara signifikan
dibandingkan dengan standar OHSAS 18001: 2007, sehingga
bagi perusahaan yang sudah menerapkan sistem manajemen K3
OHSAS 18001 tidak perlu ada perubahan definisi bahaya
(hazard).
Apa yang dimaksud dengan Risiko ISO / DIS
45001?
• Risiko didefinisikan sebagai “kombinasi dari kemungkinan terjadinya peristiwa
yang berhubungan dengan cidera parah; atau sakit akibat kerja atau
terpaparnya seseorang / alat pada suatu bahaya ” (klausul 3.21). Jadi, bahaya
adalah sifat dari proses yang dapat merugikan individu, dan risiko adalah
kemungkinan bahwa itu akan terjadi bersama dengan seberapa parah akibat
yang akan diterima.
• Jadi, jika Anda memiliki dua pekerjaan kantor yang membutuhkan gerakan
berulang, tapi satu yang dilakukan setiap hari dan yang kedua dilakukan
sebulan sekali, risiko akan lebih tinggi pada pekerjaan pertama. Demikian
juga, jika Anda memiliki dua proses yang memerlukan penambahan bahan
kimia dalam proses produksi, dengan proses pertama membutuhkan bahan
kimia yang sangat berbahaya dan yang lainnya tidak, maka proses pertama
akan memiliki risiko lebih tinggi.
Apakah itu arti dari sebuah safety …?
• Menurut OHS Body of Knowledge dalam seri Models of Causation: Safety, 8 teori penyebab
kecelakaan kerja menjadi contoh dari 3 fase perkembangan teori:
• Fase Model Simpel Linear : Pada fase ini, para ahli berpendapat bahwa kecelakaan merupakan
gabungan dari rangkaian kejadian yang berinteraksi secara berurutan dengan yang lain sehingga
kecelakaan bisa dihindari dengan menghilangkan salah satu penyebab dalam urutan linear
tersebut.
• Fase Model Kompleks linear : model ini berdasarkan dari anggapan bahwa kecelakaan
merupakan hasil dari kombinasi tindakan tidak aman dan kondisi bahaya laten dalam sistem yang
mengikuti garis lurus. Faktor yang terletak paling jauh dari kecelakaan dijadikan sebagai perilaku
dari organisasi atau lingkungan dan faktor di sisi lainnya sebagai perilaku manusia di mana pada
titik itu manusia memiliki interaksi paling dekat kepada kecelakaan. Model ini berpendapat bahwa
kecelakaan dapat dicegah dengan fokus kepada memperkuat penghalang dan pertahanan.
• Fase Model kompleks non-linear: model ini menyatakan bahwa kecelakaan sebagai hasil dari
kombinasi berbagai macam variable yang berinteraksi secara mutual dan terjadi dalam lingkungan
dunia yang nyata. Menurut Hollnagel, hanya dengan melalui pengertian terhadap kombinasi dan
interaksi dari beberapa faktor ini, kecelakaan dapat dimengerti dan dicegah.
Model Teori Kecelakaan Kerja
Teori Domino dilanjutkan oleh Bird dan Germain (1985) yang menyatakan
bahwa urutan teori domino Heinrich telah mendukung pemikiran
keselamatan kerja selama 30 tahun. Mereka menyadari kebutuhan dari
manajemen untuk mencegah dan mengendalikan kecelakaan di mana
manajemen telah menjadi situasi yang kompleks disebabkan oleh
perkembangan tekhnologi. Mereka memperbaharui teori domino yang
ditambahkan dengan hubungan manajemen kepada penyebab dan efek
kecelakaan. Teori ini dilengkapi dengan tanda-tanda panah untuk
menjelaskan interaksi multi linear dari penyebab dan efek dari urutan. Model
ini kemudian disebut dengan model loss causation yang dijelaskan juga
dalam garis lurus dari 5 domino yang dihubungkan satu sama lain dalam
urutan linear.
Gambar Loss & Causation Theory
Model Kompleks Linear
Pada model energy-damage, “the hazard” sebagai sumber energi potensial yang dapat merusak
dan menimbulkan kecelakaan yang merupakan hasil dari ketidakmampuan untuk mengendalikan
energi. Pengendalian energi ini dapat saja berupa penghalang fisik atau struktural, pengaman,
proses dan prosedur. Bagian “space transfer mechanism” adalah sarana dimana energi dan
penerima dibawa bersama dengan asumsi bahwa mereka pada awalnya jauh dari satu sama lain.
“Recipient boundary” adalah permukaan yang terpapar dan rawan terhadap energi.
4. Model Urutan Waktu (time sequential model)
Model Swiss Cheese kemudian dikembangkan menjadi “Reason model on Systems Safety”. Model ini
memberikan dampak besar dalam dunia keselamatan dan kesehatan kerja karena telah membuat fokus
investigasi berubah dari menyalahkan individu kepada pendekatan yang tidak menyalahkan; dari
pendekatan personel ke pendekatan sistem; dari kesalahan aktif ke laten; dan dia fokus kepada bahaya,
pertahanan, serta kerugian.
Gambar Reason Model on System Safety
Model Kompleks Non Linear
7. STAMP (System Theoretic Accident Model and Process)