PROPOSAL
Memenuhi Persyaratan
Diajukan Oleh :
INDAH ASTUTIK
NPM. 191003612011979
2023
PENGARUH KETERLIBATAN KERJA DAN PELATIHAN
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT.IDS MEDICAL SYSTEM SEMARANG
INDAH ASTUTIK
NPM. 191003612011979
Dr.Prihatin, TPH, MT
Penguji 1
Pembimbing
Penguji 2
NRP:1113116
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah, serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan
judul: “Pengaruh Keterlibatan Kerja dan Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
PT.IDS Medical System Semarang”.
Proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada
Strata-1 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas 17 Agustus
1945 Semarang. Proposal ini disusun dengan bekal ilmu pengetahuan ysng terbatas yang jauh
dari kata sempurna, sehingga tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka sulit
bagi penulis untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Ibu Dra. Nurchayati, SE, MM, Akt, CA, selaku dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 Semarang.
2. Ibu Dr. Dra. Hikmah, SE, MSi, selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 Semarang.
3. Bapak Drs Galuh Juniarto, SE, MM, selaku Ketua Program Studi Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Semarang.
4. Ibu Dra. Endang Swastuti, MM, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktunya dan telah dengan sangat sabar dalam memberikan bimbingan, motivasi,
masukan-masukan, pengarahan dan saran yang sangat berguna bagi penulis.
5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mengasuh serta menberikan bekal ilmu selama penulis
menempuh studi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945
Semarang.
6. Pimpinan dan seluruh karyawan PT.IDS Medical System Semarang, yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di PT.IDS Medical System
Semarang
7. Sahabat-sahabatku dan semua pihak yang telah merelakan waktu dan pikirannya untuk
membantu kelancaran dan penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada semua
pihak yang telah memberikan segala bantuan tersebut diatas. Akhirnya, besar harapan penulis
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Penyusun
iii
Indah Astutik
NPM. 191003612011979
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAHAN..............................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................vii
1. PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Pertanyaan Penelitian.......................................................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian..............................................................................................................5
1.5 Manfaat Penelitian............................................................................................................5
2. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................6
2.1 Telaah Teori......................................................................................................................6
2.1.1 Kinerja.......................................................................................................................6
2.1.2 Keterlibatan Kerja......................................................................................................9
2.1.3 Pelatihan Kerja.........................................................................................................12
2.2 Penelitian Terdahulu.......................................................................................................15
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Rumusan Hipotesis...................................................20
2.3.1 Pengaruh Keterlibatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.....................................20
2.3.2 Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan..........................................21
3. METODE PENELITIAN.....................................................................................................22
3.1 Populasi dan Sampel.......................................................................................................22
3.2 Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel................................................................22
3.3 Metode Pengumpulan Data............................................................................................25
3.4 Pengujian Instrumen Penelitian......................................................................................25
3.4.1 Uji validitas..............................................................................................................26
3.4.2 Uji Reliabilitas.........................................................................................................26
3.5 Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian.........................................................................26
3.5.1 Deskripsi Hasil Penelitian........................................................................................26
iv
3.5.2 Analisis Hasil Penelitian..........................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................30
LAMPIRAN.............................................................................................................................34
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
1. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Penelitian
Sebuah organisasi dituntut untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan yang
selalu mengalami perubahan dan peningkatan persaingan. Organisasi yang tidak mampu
menyesuaikan hasil kinerjanya, maka akan berpotensi kalah dalam persaingan. Sumber
Daya Manusia (SDM) merupakan kunci sukses sebuah organisasi dalam menghadapi
persaingan di era global. Sumber daya manusia merupakan kemampuan terintegrasi dari
daya fikir dan daya fisik yang dimiliki oleh individu. Sumber daya ini dibangun
bertujuan agar mampu bersaing dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan
sebelumnya sangat tergantung pada kemampuan karyawan dalam menjalankan tugas-
tugas yang diberikan.
Sumber daya manusia adalah sumber daya yang mempunyai akal dan perasaan,
keinginan, keterampilan, pengetahuan, dorongan serta karya yang dapat dihasilkan
untuk perusahaan (Arianty et al., 2016) Semua hal tersebut berpengaruh pada
perusahaan untuk mencapai tujuan. Walaupun teknologi dan perkembangan informasi
memadai, apabila tanpa sumber daya manusia, perusahaan akan sulit untuk mencapai
tujuannya. Manajemen sumber daya manusia adalah proses menangani berbagai
masalah yang berhubungan dengan karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja
lainnya yang bertujuan agar kegiatan organisasi dapat tercapai sesuai dengan yang telah
direncanakan.
Kinerja adalah hasil kerja individu atau kelompok dalam suatu organisasi dalam
rangka mencapai tujuan organisasi dan nantinya akan dijadikan dasar penilaian atas
tercapai atau tidaknya target dan tujuan organisasi tersebut. Di dalam pencapaian target
dan tujuan organisasi tersebut tidak mudah, baik organisasi milik pemerintah atau milik
swasta. Salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan adalah bergantung pada kinerja
sumber daya manusia yang secara langsung, atau tidak langsung memberi kontribusi
pada perusahaan. Dalam hal tersebut perusahaan berkewajiban memperhatikan
kebutuhan karyawan baik yang bersifat materil maupun yang bersifat non materil.
Wujud dari perhatian, usaha, serta dorongan yang dapat dilakukan oleh perusahaan
terhadap karyawannya, salah satunya adalah dengan melaksanakan promosi jabatan
yang objektif serta penempatan yang tepat. Organisasi dapat dikatakan berhasil ketika
kinerja karyawan organisasi tersebut baik. Sesuai dengan pendapat (A. Mangkunegara,
2013) yang mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan adalah keterlibatan kerja dan pelatihan kerja
Selain faktor keterlibatan kerja, faktor pelatihan kerja juga sangat mempengaruhi
kinerja karyawan. pelatihan merupakan tahapan yang sangat penting karena dianggap
akan mampu menumbuhkan dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan
karyawan yang nantinya akan bekerja di sebuah perusahaan. Pelatihan kerja adalah
kegiatan untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan,
dan pengetahuan dari para karyawan sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.
Menurut laporan industri majalah pelatihan saat itu menyebutkan sebagian unit bisnis di
Amerika Serikat menghabiskan sekitar USD 5 Juta per tahun untuk memberikan
pelatihan kepada karyawannya yang masing masing mendapatkan sekitar 40 jam setiap
tahunnya (Bohlander, 2012). Pelatihan dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan
berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci, dan rutin
(Handoko, 2001). Dalam kegiatan pelatihan ini tidak hanya karyawan baru yang akan
mendapat pelatihan, tetapi karyawan yang sudah lama bekerja juga perlu mengikuti
pelatihan, karena adanya tuntutan pekerjaan yang dapat berubah akibat perubahan
lingkungan kerja, strategi, dan lain sebagainya.
2
kinerja karyawan, namun berbeda dengan hasil penelitian (Munparidi & Sayuti, 2020)
yang menyatakan keterlibatan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan. Hasil penelitian (Darmawan et al., 2017) menyatakan bahwa pelatihan kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, namun berbeda dengan hasil
penelitian (Randy, 2016) yang menyatakan bahwa pelatihan kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan. Untuk lebih jelasnya mengenai perbedaan hasil
penelitian atau research gap, dapat dilihat pada tabel berikut:
3
dan berbincang dengan karyawan lain. Para karyawan juga merasa terbebani saat
diberikan tugas lain karena mereka tidak dapat menyelesaikan tugas sebelumnya dengan
tepat waktu. Untuk lebih jelasnya mengenai beberapa permasalahan atau fenomena gap,
dapat dilihat pada tabel berikut:
No Keterangan Jumlah %
1 Tidak tepat waktu dalam bekerja 8 53
2 Tidak memprioritaskan kerja 4 26
3 Bermalas-malasan 3 21
Jumlah 15 100
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat bahwa sekitar 53% karyawan masih tidak
tepat waktu dalam bekerja, 26% karyawan tidak memprioritaskan kerja, dan 21%
karyawan bermalas-malasan. Survei yang telah dilakukan terhadap 15 orang karyawan
setidaknya ada 8 karyawan yang tidak tepat waktu dalam bekerja, 4 karyawan tidak
memprioritaskan kerja, dan 3 karyawan bermalas-malasan.
4
1. Bagaimana pengaruh keterlibatan kerja terhadap kinerja karyawan PT.IDS Medical
System Semarang?
1.Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam melakukan penelitian,
serta memberikan sumbangan konseptual bagi kajian akademika ilmu Manajemen
Sumber Daya Manusia mengenai pengaruh keterlibatan kerja dan pelatihan terhadap
kinerja karyawan
2.Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
b. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian yang akan datang dan juga
menjadi acuan dari penelitian yang sejenis.
5
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Telaah Teori
2.1.1 Kinerja
a. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik merupakan salah satu aspek yang sangat penting agar
mampu merangsang seseorang dari luar dirinya
6
b. Kemampuan
c. Disiplin Kerja
Penilaian kerja adalah suatu penilaian yang dilakukan kepada pihak manajemen
perusahaan baik para karyawan maupun manajer yang selama ini telah melakukan
perkerjaannya.
Menurut (Sutrisno, 2010) mengajukan enam kinerja primer yang dapat digunakan
untuk mengukur kinerja karyawan yaitu:
a. Kualitas
Merupakan tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan kegiatan mendekati
kesempurnaan atau mendekati tujuan yang diharapkan.
b. Kuantitas
Merupakan jumlah yang dihasilkan, misalnya jumlah rupiah, unit, siklus kegiatan
yang dilakukan.
c. Batas waktu
Merupakan sejauh mana kegiatan diselesaikan pada waktu yang dikehendaki, dengan
memperhatikan koordinasi output lain serta waktu yang tersedia untuk kegiatan
orang lain.
7
Merupakan tingkat sejauh mana penggunaan sumber daya organisasi (manusia,
teknologi, dan material) dimaksimalkan untuk mencapai hasil tertinggi atau
pengurangan kerugian diri setiap unit penggunaan sumber daya.
e. Kebutuhan Pengawasan
Merupakan tingkat sejauh mana seorang pekerja dapat melaksanakan suatu fungsi
pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan seorang supervisor untuk mencegah
tindakan yang kurang diinginkan.
f. Integritas Pribadi
Merupakan tingkat sejauh mana karyawan memelihara harga diri, nama baik, dan
kerjasama diantara rekan kerja dan bawahan.
4. Indikator Kinerja
Setiap perusahaan memiliki indikator yang berbeda-beda dalam menilai kinerja
para karyawannya. (Malayu, 2012) Mengemukakan terdapat beberapa indikator umum
yang berkaitan dengan kinerja, yaitu:
Berdasarkan kajian teori kinerja karyawan yang telah dikemukakan di atas, maka
dalam penelitian ini konsep kinerja karyawan adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh
seorang pegawai sesuai dengan standar dan kriteria yang telah ditetapkan dalam jangka
waktu tertentu dengan indikator sebagai berikut:
a. Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan
yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan
pegawai.
b. Kuantitas. Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti
jumlah unit, jumlah siklus aktifitas yang diselesaikan.
c. Ketepatan waktu. Merupakan tingkat aktifitas diselenggarakan pada awal waktu
yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktifitas.
8
d. Efektifitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang,
teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap
unit dalam sumber daya.
e. Kemandirian. Merupakan tingkat seorang pegawai yang nantinya akan dapat
menjalankan fungsi kerjanya.
Keterlibatan kerja merupakan salah satu variabel yang dapat digunakan untuk
memprediksi kondisi didalam organisasi, seperti tingkat ketidakhadiran dan turnover
(Prasetyo, 2016). Hal tersebut terjadi karena keterlibatan kerja dapat menunjukkan
tingkat integritas karyawan dengan pekerjaannya. Jika karyawan menyatu dengan
9
pekerjaannya, maka pekerjaan akan dipandang sebagai suatu yang sangat penting, akan
lebih melibatkan diri serta menyediakan lebih banyak waktu untuk melakukan
pekerjaan. Akibatnya karyawan yang memiliki keterlibatan kerja tinggi akan bersedia
untuk kerja lembur, ajarang terlambat, serta memiliki tingkat absen yang rendah.
Individu yang memliki keterlibatan kerja yang rendah adalah individu yang memandang
pekerjaan sebagai bagian yang tidak penting dalam hidupnya, memiliki rasa kurang
bangga terhadap perusahaan, kurang berpartisipasi dan kurang puas dengan
pekerjaannya.
Berdasarkan beberapa pendapat dan batasan yang dikemukakan para ahli di atas,
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa keterlibatan kerja merupakan komitmen seorang
karyawan terhadap pekerjaannya yang ditandai dengan karyawan memliki kepedulian
yang tinggi terhadap pekerjaan, adanya perasaan terikat secara psikologis terhadap
pekerjaan yang ia lakukan, dan keyakinan yang kuat terhadap kemampuannya dalam
menyelesaikan pekerjaan dan terlibat secara aktif terhadap pekerjaannya, serta
menyadari bahwa prestasi kerjanya merupakan hal yang penting bagi harga dirinya.
a. Variabel Personal
Menurut (Moynihan & Pandey, 2007) usia memiliki hubungan yang positif dan
signifikan dengan keterlibatan kerja, dimana karyawan yang usianyan lebih tua
cenderung lebih puas dan terlibat dengan pekerjaan mereka, sedangkan karyawan
yang usianya lebih muda kurang tertarik dan puas dengan pekerjaan mereka. Hal ini
memiliki kesamaan dengan penelitian (… & Westhuizen, 2008) menyatakan bahwa
10
variabel-variabel demografi lainnya seperti gaji memiliki hubungan dengan
keterlibatan kerja (Job Involvement). Sedangkan variabel psikologis mencakup
intrinsic/extrinsic need strength, nilai-niali kerja, locus of control, kepuasan terhadap
karakteristik/hasil kerja, usaha kerja, performansi kerja, absensi, dan intensi
turnover.
b. Variabel Situasional
11
Dimensi ini merujuk pada tingkat sejauh mana karyawan mengidentifikasikan diri
secara psikologis dengan pekerjaannya.
Dimensi ini merujuk pada tingkat sejauh mana rasa harga diri karyawan dipengaruhi
oleh kinerja yang dihasilkan.
Berdasarkan kajian teori keterlibatan kerja yang telah dikemukakan di atas, maka
dalam penelitian ini konsep keterlibatan kerja yang dimaksud adalah bentuk kesadaran
seorang karyawan dalam melibatkan peran dan kepedulian terhadap pekerjaan baik
secara fisik, pengetahuan dan emosional sehingga menganggap pekerjaan yang
dilakukannya sangat penting serta memiliki keyakinan kuat untuk mampu
menyelesaikannya. Indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Partisipasi Kerja
Partisipasi kerja merupakan keikut sertaan karyawan dalam hal operasional pada
sebuah perusahaan dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari.
b. Keikutsertaan
Dapat diartikan sebagai turut andilnya karyawan atau ikut dalam suatu kegiatan yang
dilakukan oleh suatu perusahaan.
c. Kerjasama
Kerjasama adalah keinginan untuk bekerja sama dengan kooperatif dan menjadi
bagian dari kelompok.
12
organisasi atau setidaknya mendekati apa yang diharapkan oleh organisasi. Pelatihan
biasanya dilaksanakan pada saat para pekerja memiliki keahlian yang kurang atau pada
saat suatu organisasi mengubah suatu sistem dan perlu belajar tentang keahlian baru.
a. Memperbaiki kinerja
b. Meningkatkan keterampilan karyawan
c. Menghindari keusangan manajerial
13
d. Memecahkan permasalahan
e. Orientasi karyawan baru
f. Persiapan promosi dan keberhasilan manajerial
g. Memperbaiki kepuasan untuk kebutuhan pengembangan personel
Bila suatu badan usaha menyelenggarakan pelatihan bagi karyawannya, maka perlu
terlebih dahulu dijelaskan apa yang menjadi sasaran daripada pelatihan tersebut. Dalam
pelatihan tersebut terdapat beberapa sasaran utama yang ingin dicapai.
3. Jenis-jenis Pelatihan
Setiap pendidikan dan pelatihan yang akan diadakan harus selalu memperhatikan
sejauh mana pola pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan dapat menjamin
proses belajar yang efektif. Menurut (Widodo, 2015), jenis pelatiahn yang baisa
dilakukan dalam organisasi antara lain:
a. Efektifitas biaya
b. Materi program yang dibutuhkan
c. Prinsip-prinsip pembelajaran
d. Ketepatan dan kesesuaian fasilitas
e. Kemampuan dan preferensi peserta pelatihan
f. Kemampuan dan preferensi instruktur pelatihan
5. Indikator Pelatihan
Dimensi dan indikator pelatihan menurut (Veithzal, 2009), diantaranya:
14
a. Materi Pelatihan
Mengetahui kebutuhan akan pelatihan, sebagai hasil dari langkah pertama dapat
ditentukan materi pelatihan yang harus diberikan.
b. Metode Pelatihan
Sesuai dengan materi pelatihan yang diberikan, maka ditentukan metode atau
cara penyajian yang paling tepat. Penentuan atau pemilihan metode pelatihan
tersebut didasarkan atas materi yang akan disajikan
c. Pelatih (instruktur)
d. Peserta Pelatihan
Program pelatihan dapat tercapai sasaran hendaknya para peserta dipilih yang
benar-benar “siap dilatih” artinya mereka tenaga kerja yang diikut sertakan dalam
pelatihan adalah mereka yang secara mental telah dipersiapkan untuk mengikuti
program tersebut. Pada langkah ini harus selalu dijaga agar pelaksanaan kegiatan
pelatihan benar-benar mengikuti program yang telah ditetapkan.
e. Sarana Pelatihan
Berdasarkan kajian teori pelatihan kerja yang telah dikemukakan di atas, maka
dalam penelitian ini konsep pelatihan kerja yang dimaksud adalah sebuah proses yang
sistematis untuk mengajarkan atau meningkatkan pengetahuan, keahlian dan sikap yang
berkaitan dengan pekerjaan sehinggga karyawan semakin terampil, memiliki tanggung
jawab yang lebih baik serta memiliki kinerja yang lebih baik .
Indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Materi Pelatihan
2. Metode Pelatihan
3. Pelatih
4. Peserta Pelatihan
5. Sarana Pelatihan
15
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini yaitu dari
penelitian Pane & Wijaya (2021) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan
dan keterlibatan kerja dalam meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara Universitas
Sumatra Utara. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pelatihan, dan keterlibatan
kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Penelitian berikutnya dari Septiadi et al
(2017) yang meneliti pengaruh keterlibatan kerja terhadap kinerja dengan pemediasi
komitmen organisasi. Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa
keterlibatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dengan di mediasi
komitmen organisasi.
Penelitian Ibrahim et al (2017) yang meneliti mengenai pengaruh soft skill dan
metodologi pelatihan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian
selanjutnya dari Dusauw & Lengkong (2016) yang meneliti mengenai pengaruh
pelatihan, keterlibatan kerja, dan kompetensi terhadap kinerjakKaryawan pada PT.Bank
16
Sulut Go Manado. Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pelatihan,
keterlibatan kerja, dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT.Bank Sulut Go Manado.
Penelitian dari Randy (2016) yang meneliti mengenai Pengaruh Pelatihan Kerja dan
Pengembangan SDM terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Arita Prima Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pelatihan kerja berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan.
Ringkasan dari penelitian terdahulu akan disajikan dalam tabel sebagai berikut:
17
Penelitian, Tahun, dan Variabel
No
Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian
Kepuasan Kerja Kepuasan Kerja baik secara
Karyawan dan Kinerja Karyawan parsial maupun
Karyawan simultan
Variabel berpengaruh
Terikat: Kinerja positif dan
Karyawan signifikan
terhadap kinerja
karyawan.
4 Dewanto, (2022) Variabel Bebas: Regresi Pelatihan kerja,
Pengaruh Pelatihan Pelatihan Kerja, Linier keterlibatan kerja,
Kerja, Keterlibatan Keterlibatan Berganda keselamatan kerja
Kerja Karyawan, dan Kerja, berpengaruh
Keselamatan Kerja Keselamatan signifikan
Terhadap Kinerja Kerja terhadap kinerja
Karyawan PT.Karunia karyawan
Putra Samudra Variabel
Terikat: Kinerja
Karyawan
5 Rani & Mayasari, Variabel Bebas: Regresi Penilaian kinerja
(2015) Pengaruh Penilaian Linier memiliki
Penilaian Kinerja kinerja, Sederhana pengaruh positif
Terhadap Kinerja Motivasi yang signifikan
Karyawan dengan terhadap kinerja
Motivasi Sebagai Variabel karyawan.
Variabel Moderasi Terikat: Kinerja Penelitian ini juga
Karyawan menemukan
bahwa motivasi
tidak
mempengaruhi
hubungan antara
penilaian kinerja
dan kinerja
karyawan.
18
Penelitian, Tahun, dan Variabel
No
Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian
Desa (Lpd) Kabupaten Karyawan karyawan pada
Buleleng LPD Kabupaten
Buleleng.
8 Octavianus, (2018) Variabel Bebas: Regresi Variabel
Pengaruh Pengalaman Pengalaman, Linier Pengalaman
Kerja dan Pelatihan Pelatihan Berganda Kerja dan
Kerja Terhadap Kinerja Pelatihan Kerja
Karyawan PT.Telkom Variabel Bebas: secara bersama
Indonesia Cabang Kinerja sama memberikan
Manado Karyawan pengaruh yang
positif terhadap
Kinerja
Karyawan PT.
Telkom Indonesia
cabang Manado.
9 Ibrahim et al., (2017) Variabel Regression From The
The Effect of Soft Skills Bebas:Soft skill, Analysis Research it can
and Training Training be concluded that
Methodology on Methodology trainign has a
Employee Performance positive and
Variabel significant effect
Terikat: on employee
Employee performance.
Performance
10 Dusauw & Lengkong, Variabel Bebas: Analisis Pelatihan,
(2016) Pengaruh Pelatihan, Regresi keterlibatan kerja,
Pelatihan, Keterlibatan Keterlibatan Linier dan kompetensi
Kerja, Dan Kompetensi Kerja, Berganda baik secara
Terhadap Kinerja Kompetensi parsial maupun
Karyawan Pada simultan
PT.Bank Sulut Go Variabel berpengaruh
Manado Terikat: Kinerja positif dan
signifikan
terhadap kinerja
karyawan pada
PT.Bank Sulut
Go Manado.
11 Randy, (2016) Pengaruh Variabel Bebas: Analisis Pelatihan kerja
Pelatihan Kerja dan Pelatihan Kerja, Regresi berpengaruh
Pengembangan SDM Pengembangan Linier negatif terhadap
terhadap Kinerja SDM Berganda kinerja karyawan.
Karyawan pada PT.
Arita Prima Indonesia Variabel
Terikat: Kinerja
Kinerja
19
Penelitian, Tahun, dan Variabel
No
Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian
Karyawan
12 Darmawan et al., (2017) Variabel Bebas: Analisis Pelatihan dan
Pengaruh Pelatihan dan Pelatihan, Regresi lingkungan kerja
Lingkungan Kerja Lingkungan Linier baik secara
terhadap Kinerja Kerja Berganda parsial maupun
Karyawan simultan
Variabel berpengaruh
Terikat: Kinerja positif dan
Karyawan signifikan
terhadap kinerja
karyawan.
13 Munparidi & Sayuti, Variabel Bebas: Analisis Keterlibatan kerja
(2020) Pengaruh Keterlibatan Regresi dan kinerja
Keterlibatan Karyawan Karyawan, Linier karyawan tidak
terhadap Kinerja Kepuasan Kerja Berganda terdapat pengaruh
Karyawan Melalui yang positif dan
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel signifikan
Variabel Mediasi Terikat: Kinerja
Karyawan
Sumber : Disarikan dari berbagai penelitian, 2023
20
Penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian (Pane & Wijaya, 2021) dimana hasil
penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara keterlibatan kerja
terhadap kinerja karyawan. Hal ini menggambarkan semakin tinggi tingkat keterlibatan
kerja maka kinerja karyawan juga akan semakin meningkat. Dari uraian di atas, maka
hipotesis yang diajukan adalah:
Menurut peneliti, salah satu unsur yang mempengaruhi kinerja karyawan PT.IDS
Medical System Semarang adalah pelatihan kerja. Melalui program pelatihan
diharapkan seluruh potensi yang dimiliki karyawan dapat ditingkatkan sesuai dengan
keinginan organisasi atau setidaknya mendekati apa yang diharapkan perusahaan.
Pelatihan biasanya dilakasanakn pada saat para pekerja memiliki keahlian yang kurang
atau pada saat suatu organisasi mengubah suatu sistem dan perlu belajar tentang
keahlian baru.
Peneliti ini juga diperkuat oleh penelitian (Safitri, 2019) dimana hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara pelatihan kerja terhadap kinerja
karyawan. Hal ini menggambarkan semakin tinggi ketertarikan karyawan dalam
mengikuti pelatihan kerja maka kinerja karyawan juga semakin meningkat. Dari uraian
diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah:
Keterlibatan Kerja
(X1) H1
Kinerja Karyawan
(Y)
21
Pelatihan Kerja
H2
(X2)
3. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditettapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017a). Sedangkan menurut
(Mulyatiningsih, 2012), populasi adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan, atau
benda yang memiliki karakteristik tertentu yang akan ditetili. Populasi akan menjadi
wilayah generalisasi kesimpulan hasil penelitian. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.IDS Medical System Semarang, dengan
jumlah sebanyak 58 karyawan, yang terbagi dalam:
Sampel adalah bagian dari elemen-elemen populasi yang terpilih (Sanusi, 2011),
sedangkan (Sugiyono, 2017b) juga mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang diambil dari populasi
harus benar-benar representatif artinya dapat mewakili dari jumlah populasi yang
digunakan. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang ada, karena
jumlah populasinya hanya sedikit (58) maka tehnik pengambilan sampelnya
menggunakan metode sensus. Penelitian sensus merupakan penelitian yang mengambil
suatu kelompok populasi sebagai sampel secara keseluruhan dan menggunakan
kuesioner yang terstruktur sebagai alat pengumpulan data yang pokok untuk
mendapatkan informasi yang spesifik (Akbar & Usman, 2008). Berdasarkan informasi
tersebut, maka penelitian ini merupakan jenis penelitian sensus dengan bantuan
22
kuesioner, dimana respondennya adalah seluruh karyawan PT.IDS Medical System
Semarang.
Variabel terikat atau dependen sebagai variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti
karena variabel ini yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya variabel
independen atau variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan adalah kinerja
karyawan (Y) yaitu
1. Keterlibatan Kerja
2. Pelatihan Kerja
Definisi
No Variabel Definisi Konsep Indikator Variabel
Operasional
1 Keterlibatan Keterlibatan kerja Keterlibatan kerja a. Partisipasi
Kerja adalah bentuk merupakan salah satu Kerja.
(X1) kesadaran seorang variabel yang dapat b. Keikutsertaan.
karyawan dalam digunakan untuk c. Kerja sama.
melibatkan peran memprediksi kondisi
dan kepedulian didalam organisasi,
terhadap seperti tingkat
pekerjaan baik ketidakhadiran dan
secara fisik, turnover. Hal
23
Definisi
No Variabel Definisi Konsep Indikator Variabel
Operasional
pengetahuan dan tersebut terjadi
emosional karena keterlibatan
sehingga kerja dapat
menganggap menunjukan tingkat
pekerjaan yang integrasi antara
dilakukannya karyawan dengan
sangat penting pekerjaannya.
serta memiliki
keyakinan kuat
untuk mampu
menyelesaikanny
a
2 Pelatihan Pelatihan kerja Pelatihan adalah a. Materi Pelatihan
Kerja adalah sebuah sebuah proses untuk b. Metode
(X2) proses yang meningkatkan Pelatihan
sistematis untuk kompetensi c. Pelatih
mengajarkan atau karyawan dan dapat d. Peserta
meningkatkan melatih kemampuan, Pelatihan
pengetahuan, keterampilan, e. Sarana Pelatihan
keahlian dan keahlian, dan
sikap yang pengetahuan
berkaitan dengan karyawan guna
pekerjaan melaksanakan
sehinggga pekerjaan secara
karyawan efektif dan efisien
semakin terampil, untuk mencapai
memiliki tujuan suatu
tanggung jawab organisasi.
yang lebih baik
serta memiliki
kinerja yang lebih
baik
3 Kinerja Kinerja karyawan Kinerja adalah suatu a. Kualitas
Karyawan merupakan hasil kerja yang b. Kuantitas
(Y) kemampuan dicapai oleh seorang c. Ketepatan Waktu
karyawan dalam pegawai sesuai d. Efektifitas
menjalankan dengan standar dan e. Kemandirian
tugas untuk kriteria yang telah
mencapai ditetapkan dalam
keberhasilan jangka waktu
dalam bekerja tertentu.
yang pada
dasarnya kinerja
merupakan
sesuatu hal yang
bersifat individu,
24
Definisi
No Variabel Definisi Konsep Indikator Variabel
Operasional
karena setiap
karyawan
memiliki tingkat
kemampuan yang
berbeda dalam
mengerjakan
tugasnya.
Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber penelitian, 2023
25
d. Untuk jawaban “SS” sangat setuju diberi nilai =4
Selain dengan menggunakan kuesioner, hal lain yang digunakan dalam teknik
observasi yaitu wawancara. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila ingin mencari tahu latar belakang permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Selain
itu, pengumpulan data juga dilakukan melalui penelitian kepustakaan. Penelitian ini
dilakukan dengan menelaah bahan-bahan pustaka seperti buku-buku yang memuat teori-
teori, karya ilmiah atau jurnal penelitian dan bahan lain yang relevan dengan penelitian.
26
atau generalisasi (Sugiyono, 2017a). Manfaat yang diperoleh dari penggunaan analisis
deskriptif adalah mendapatkan gambaran lengkap dari data baik dalam bentuk verbal
atau numerik yang berhubungan dengan data yang kita teliti. Dalam penelitian ini tujuan
dari analisis deskriptif adalah untuk mendeskripsikan hal yang mempengaruhi kinerja
karyawan.
Y = a + β₁X₁ + β₂X₂ + e
Keterangan:
Y : Kinerja Karyawan
a : Konstanta
X₁ : Keterlibatan Kerja
X₂ : Pelatihan Kerja
e : error
Namun sebelum model regresi tersebut digunakan untuk analisis, terlebih dahulu
harus dilakukan pengujian dengan urutan sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013). Uji normalitas
pada penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
Pengambilan kesimpulan uji normalitas adalah sebagai berikut:
27
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis
regresi linier bergandayang berbasis SPSS. Untuk memastikan bahwa model regresi
yang diperoleh merupakan model yang terbaik, dalam hal ketepatan estimasi, tidak bias,
serta konsisten maka perlu dilakukan pengujian asumsi klasik (Juliandi, 2014) .
Uji asumsi klasik untuk memastikan persamaan regresi yang difungsikan tepat dan
valid. Sebelum melakukan analisa regresi berganda dan pengujian hipotesis, maka harus
melakukan beberapa uji asumsi klasik yang bertujuan untuk mengetahui apakah model
regresi yang digunakan sudah terbebas dari penyimpangan asumsi dan memenuhi
ketentuan untuk mendapatkan linier yang baik. Tujuan pengujian asumsi klasik ini
adalah untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan
memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias, dan konsisten.
a. Uji Multikolinearitas
b. Uji Heteroskedastisitas
a.) Jika nilai p signifikan > 0,05; maka tidak terjadi heteroskedastisitas
b.) Jika nilai p signifikan < 0,05; maka terjadi heteroskedastisitas
Koefisien Determinasi
28
mengkuadratkannya. Besarnya koefisien determinasi dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = r2 x 100%
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi
r 2 = Koefisien Korelasi
a.) Jika koefisien determinasi mendekati nol (0), maka pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen lemah.
b.) Jika koefisien determinasi mendekati satu (1), maka pengaruh variabel
independen terhadap veriabel dependen kuat.
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji statistik t. Uji t dilakukan untuk
menguji hipotesis penelitian mengenai pengaruh dari masing-masing variabel bebas
secara parsial terhadap variabel terikat. Dengan pengambilan keputusan sebagai berikut
dengan cara:
29
DAFTAR PUSTAKA
…, & Westhuizen, C. Van Der. (2008). Graduate Unemployment In The Face Of Skills
Shortages: A Labour Market Paradox1. South African Journal ….
https://doi.org/10.1111/j.1813-6982.2008.00152.x
Abutayeh, B., & Al-Qatawneh, M. (2012). The effect of human resource management
practices on job involvement in selected private companies in Jordan. Canadian
Social Science.
http://flr-journal.org/index.php/css/article/view/j.css.1923669720120802.2256
Akbar, P. S., & Usman, H. (2008). Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.
Andrianto, K. (2014). Analisis Rasio Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan
Rokok Yang Tercatat Di BEI”(HM Sampoerna Tbk, Gudang Garam Tbk, Bentoel
Tbk)”. repository.widyakartika.ac.id. http://repository.widyakartika.ac.id/1172/
Anggereni, N. (2018). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Lembaga
Perkreditan Desa (Lpd) Kabupaten Buleleng. Jurnal Pendidikan Ekonomi
Undiksha. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPE/article/view/20139
Arianty, N., Bahagia, R., Lubis, A. A., & Siswadi, Y. (2016). Manajemen sumber daya
manusia. Medan: Perdana Publishing.
Aryaningtyas, A. T., & Suharti, L. (2013). … Kewirausahaan: Keterlibatan Kerja
Sebagai Pemediasi Pengaruh Kepribadian Proaktif dan Persepsi Dukungan
Organisasional terhadap Kepuasan Kerja. Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata
Indonesia.
Bazionelos. (2004). The big five of personality and work involvment. Journal of
Managerial Psycology.
Darmawan, Y. Y., Supartha, W. G., & ... (2017). Pengaruh pelatihan terhadap motivasi
kerja dan kinerja di Prama Sanur Beach-Bali. E-Jurnal Ekonomi Dan ….
https://ojs.unud.ac.id/index.php/EEB/article/download/24219/17264
30
Dessler. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Indeks.
Dewanto, A. (2022). Pengaruh Pelatihan Kerja, Keterlibatan Kerja Karyawan dan
Keselamatam Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Karunia Putra …. Journal of
Advances in Digital Business and ….
http://intropublicia.org/index.php/jadbe/article/view/19
Dusauw, A. C., & Lengkong, V. P. K. (2016). Pengaruh pelatihan, keterlibatan kerja
dan kompetensi terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Sulut Go Manado.
Jurnal EMBA: Jurnal Riset ….
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/14246
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IMB SPSS 21
Cetakan VII. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Handoko, T. H. (2001). Manajemen personalia dan sumber daya manusia, edisi kedua.
Yogyakarta: Bpfe.
Hasibuan, M. S. P. (2009). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, Edisi Revisi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hiriyappa, B. (2009). Organizational behavior. books.google.com.
https://books.google.com/books?hl=en%5C&lr=%5C&id=_XnPFi83cbkC
%5C&oi=fnd%5C&pg=PA1%5C&dq=hiriyappa%5C&ots=CtKux0kT5F
%5C&sig=Y9yHIHMFHqRrJ3PWyCBJEkIXGb4
Ibrahim, R., Boerhannoeddin, A., & ... (2017). The effect of soft skills and training
methodology on employee performance. European Journal of ….
https://doi.org/10.1108/EJTD-08-2016-0066
Indriartoro, N., & Supomo, B. (2016). Metodologi Penelitian Untuk Akuntansi Dan
Manajemen (Edisi 1). Jakarta: BPFE.
Irawan, D. (2010). Prevalensi dan faktor risiko kejadian diabetes melitus tipe 2 di
Daerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007). Thesis
Universitas Indonesia.
Jufrizen, J. (2015). Pengaruh Pengawasan dan Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja
pada Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara. 13 (2). Edisi Rajab.
Juliandi, A. (2014). Belajar SPSS.
Malayu, H. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT.Bumi Aksara.
Mangkunegara, A. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Remaja.
Rosda Karya, Bandung.
Mangkunegara, A. P., & Prabu, A. (2009). Manajemen sumber daya manusia.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Moynihan, D. P., & Pandey, S. K. (2007). The role of organizations in fostering public
service motivation. Public Administration Review. https://doi.org/10.1111/j.1540-
31
6210.2006.00695.x
Mulyatiningsih, E. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan (Cet. 1). Ke-
1, Alf. Bandung.
Munparidi, & Sayuti, A. J. (2020). Pengaruh Keterlibatan Karyawan terhadap Kinerja
Karyawan melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediasi. Jurnal Aplikasi
Manajemen Dan Bisnis, 1(1), 2020.
https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/JAMB/article/view/2031
Noe. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia: Mencapai Keunggulan Bersaing.
Selemba Empat.
Octavianus, W. R. (2018). Pengaruh Pengalaman Kerja Dan Pelatihan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan PT. Telkom Indonesia Cabang Manado. … Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan ….
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/20445
Pane, E. R., & Wijaya, M. (2021). Pelatihan dan keterlibatan kerja dalam meningkatkan
kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis (JIMBI), 2(2),
104–116. https://doi.org/10.31289/jimbi.v2i1.452
Prasetyo. (2016). Keterlibatan Kerja. Jakarta.
Prihatini, T., & Wardani, S. I. (2013). Pengaruh keterlibatan kerja dan komitmen
organisasi terhadap manajemen perubahan (studi pada divisi mineral PT Harita
Group). repository.perbanas.id.
https://repository.perbanas.id/xmlui/handle/perbanas/1225
Rachmawati, I. K. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama. Penerbit:
Andi, Yogyakarta.
Randy. (2016). Pengaruh Pelatihan Kerja dan Pengembangan SDM terhadap Kinerja
Karyawan pada PT. Arita Prima Indonesia, Tbk di Batam. Akademi Akuntansi
Permata Harapan Batam.
Rani, I. H., & Mayasari, M. (2015). Pengaruh penilaian kinerja terhadap kinerja
karyawan dengan motivasi sebagai variabel moderasi. Jurnal Akuntansi, Ekonomi
Dan …. https://jurnal.polibatam.ac.id/index.php/JAEMB/article/view/172
Rivai, V., & Sagala, E. J. (2011). Manajemen Sumber Daya. Manusia Untuk
Perusahaan Dari Teori Ke Praktik ….
Robbins, S. P., & Coulter, M. (2012). Management. England. Pearson Education
Limited.
Robbins, S. P., & Judge, T. (2009). Organizational behavior. books.google.com.
https://books.google.com/books?hl=en%5C&lr=%5C&id=9-jcsiS8RSoC
%5C&oi=fnd%5C&pg=PA1%5C&dq=robbins%5C&ots=0pvVDKCxtr
%5C&sig=IQWhJrFhCB7PGRPSaocJJ45NeyU
32
Safitri, D. E. (2019). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Dimensi.
https://journal.unrika.ac.id/index.php/jurnaldms/article/viewFile/2154/1480
Salinding, R. (2011). Analisis pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja
karyawan pada PT. Erajaya Swasembada Cabang Makasar. Universitas ….
Sanusi, A. (2011). Metodologi penelitian bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Sedarmayanti. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia,Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil M (cetakan kelima).
Septiadi, S. A., Sintaasih, D. K., & ... (2017). Pengaruh keterlibatan kerja terhadap
kinerja dengan pemediasi komitmen organisasional. E-Jurnal Ekonomi Dan ….
https://www.academia.edu/download/78276265/19926.pdf
Srivastava. (2009). Optimism, effects on relationship. Encyclopedia of human
rekationship.
Sugiyono. (2017a). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono. (2017b). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Supatmi, M. E., Nimran, U., & Utami, H. N. (2013). Pengaruh pelatihan, kompensasi
terhadap kepuasan kerja karyawan dan kinerja karyawan. Profit: Jurnal
Administrasi Bisnis. https://profit.ub.ac.id/index.php/profit/article/view/305
Sutrisno, E. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana.
Veithzal. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke
Praktik. PT.Raja Grafindo.
Veithzal, R. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Organisasi. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Jakarta.
Widodo, S. E. (2015). Manajemen pengembangan sumber daya manusia. Pustaka
Pelajar.
33
LAMPIRAN
KUESIONER
1. Pertanyaan berikut mengenai data pribadi dan data yang terkait dengan pekerjaan
Bapak/Ibu/Saudara/i serta data yang berhubungan dengan kepuasan kerja
Bapak/Ibu/Saudara/i dalam bekerja.
2. Jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/i hanya akan berarti apabila Bapak/Ibu/Saudara/i
menjawab setiap pertanyaan dengan jujur seseuai dengan fakta yang ada.
3. Jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan tidak akan mempengaruhi penilaian
kepegawaian Bapak/Ibu/Saudara/i.
4. Bapak/Ibu/Saudara/i tidak diminta menulis nama, jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/i
berikan akan tetap dirahasiakan.
Identitas Responden
Inisial responden :
Usia :
2. D III/Akademi/Sederajat
34
3. S1/D IV/Sederajat
4. S4/S3
Petunjuk:
Kami mohon bantuan Bapak/Ibu/Saudara/I memilih salah satu dari keempat pilihan
jawaban yang menurut Bapak/Ibu/Saudara/I anggap betul dengan memberi tanda check
list () pada kolom yang telah disediakan.
Contoh :
No Pernyataan STS TS S SS
Kebebasan untuk menggunakan pendapat
pribadi yang saya miliki dalam bekerja
Keterangan :
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
DAFTAR PERNYATAAN
N PERNYAATAAN STS TS S SS
O
Partisipasi Kerja
1 Saya selalu berpartisipasi aktif dalam
bekerja
Keikutsertaan
2 Saya selalu ikut andil/serta dalam setiap
tugas yang diberikan
Kerjasama
3 Saya mampu bekerjasama dalam
mengerjakan tugas yang diberikan
35
2. VARIABEL BEBAS PELATIHAN KERJA (X2)
N PERNYATAAN STS TS S SS
O
Materi Pelatihan
1 Materi pelatihan yang diberikan perusahaan
sesuai dengan kebutuhan karyawan
Metode Pelatihan
2 Metode pelatihan yang digunakan sesuai
dengan kesanggupan karyawan
Pelatih (instruktur)
3 Pelatih/instruktur menguasai materi yang
diajarkan
Peserta Pelatihan
4 Peserta mampu mengikuti semua pelatihan
yang diberikan
Sarana Pelatihan
5 Sarana pelatihan yang diberikan perusahaan
sesuai dengan kebutuhan karyawan
3. VARIABEL TERIKAT KINERJA (Y)
N PERNYATAAN STS TS S SS
O
Kualitas
1 Kualitas kerja yang saya miliki sesuai
dengan pekerjaan yang saya kerjakan
Kuantitas
2 Saya selalu dapat menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan yang ditargetkan
Ketepatan Waktu
3 Saya selalu tepat waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan
Efektifitas
4 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan
dengan efektif
Kemandirian
5 Saya mampu menyelesaikan tugas yang
diberikan secara mandiri
36