Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

MENGELOLA KINERJA DAN MUTU

Dosen Pengampu :

Dibuat oleh :
Kelompok 12

Syifa Atika Rifda 2211031122

Asyifa Nadia P 2211031127

Desti Tridiana P 2211031128

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya
kami sekelompok dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Kami
menyadari bahwa tanpa berkat Tuhan dan bimbingan serta partisipasi berbagai pihak kami
tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Mengelola Kinerja dan Mutu”.
Makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.

Kelompok kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi materi maupun cara penulisan karena kami menyadari keterbatasan waktu yang ada.
Namun demikian kami telah berupaya dengan waktu yang ada, sumber informasi dan
pengetahuan yang kami miliki untuk menyelesaikan makalah pengantar manajemen ini.
Untuk itu kami dengan terbuka menerima segala kritik dan saran dari pembaca.

Akhir kata kami selaku penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi
pembaca.

Bandar Lampung, 13 April 2023


DAFTAR ISI

Cover. .................................................................................................................................... i

Kata Pengantar ......................................................................................................................ii

Daftar Isi ......................................................................................................................... iii-iv

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah. .......................................................................................................... 5

1.3 Manfaat dan Tujuan Penulisan......................................................................................... 5

1.4 Tujuan. ............................................................................................................................ 6

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Mengelola Kinerja dan Mutu .......................................................................................... 7

2.2 Pengertian Kontrol ......................................................................................................... 7

2.3 Model Kontrol Umpan Balik ........................................................................................... 8

2.3.1 Langkah – Langkah Kontrol Suatu Organisasi .............................................................. 8

2.4 Balance Score Card ......................................................................................................... 9

2.4.1 BSC Berfokus pada Empat Perspektif Kinerja yang Berbeda ........................................ 9

2.4.2 Penggunaan BSC dalam Kinerja Organisasi................................................................ 10

2.5 Manajemen Kualitas Total ............................................................................................. 11

2.5.1 Teknik-Teknik TQM ..................................................................................................11

2.5.2 Faktor-Faktor Kesuksesan TQM .................................................................................12

2.6 Pengertian Six Sigma .................................................................................................... 13

2.6.1 Prinsip Six Sigma ....................................................................................................... 13


BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan. .................................................................................................................. 15

3.2 Saran ............................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................................................ 16


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Agar menjadi manajer yang baik kita harus dapat mengetahui bagaimana cara untuk
mengelola kinerja dan mutu dari perusahaan. Salah satu caranya adalah dengan mengontrol
aktivitas perusahaan. Aspek lain yang penting adalah kendali mutu. Manajer harus dapat
memastikan bahwa kinerja dan mutu perusahaan selalu terjaga dengan membuat standar kerja
yang jelas dan dapat diukur, lalu mengukur kinerja yang ada, kemudian membandingkan
kinerja dengan standar kerja yang telah ditentukan, serta yang terakhir melakukan tindakan
korektif apabila diperlukan, selain mengontrol kinerja, ada banyak hal lain yang perlu
dikontrol oleh manajer seperti keuangan dan lain sebagainya. Masih ada banyak cara lain
untuk mengelola kinerja dan mutu yang perlu kita pelajari untuk menjadi seorang manajer
andal.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah cara mengontrol/mengendalikan suatu organisasi?


2. Sebutkan serta jelaskan empat langkah dalam proses pengendalian suatu organisasi!
3. Jelaskan proses penggunaan balance score card dalam kinerja suatu organisasi!
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep TQM (Total Quality Management)!
5. Jelaskan prinsip-prinsip Six Sigma, pengurangan siklus waktu dan perbaikan terus-menerus
untuk suatu organisasi!

1.3 MANFAAT DAN TUJUAN PENULISAN

 Mengetahui tentang cara mengontrol/mengendalikan suatu organisasi


 Mengetahui langkah-langkah dalam mengendalikan suatu organisasi
 Mengetahui proses penggunaan balance score card dalam kinerja suatu organisasi
 Mengetahui konsep TQM (Total Quality Management)
 Mengetahui prinsip-prinsip Six Sigma, pengurangan siklus waktu dan perbaikan terus-
menerus untuk suatu organisasi
1.4 TUJUAN

 Mahasiswa mampu memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen


 Mahasiswa mampu belajar dan berdiskusi satu sama lain
 Mahasiswa mampu memahami materi tentang mengelola kinerja dan mutu
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 MENGELOLA KINERJA DAN MUTU

Kontrol adalah persoalan penting yang dihadapi setiap manajer di setiap organisasi,
tetapi manajer baru terkadang mengalami kesulitan untuk menentukan sejauh mana ia harus
menggunakan kontrolnya untuk membuat orang-orang tetap produktif tanpa menindas
motivasi dan kreativitas mereka.

Manajer menghadapi banyak persoalan yang berhubungan dengan kontrol,


diantaranya mengontrol proses kerja, mengatur perilaku pegawai, menyusun sistem dasar
untuk mengalokasikan sumber daya keuangan, mengembangkan sumber daya manusia,
menganalisis kinerja keuangan, dan mengevaluasi keseluruhan keuntungan.

2.2 PENGERTIAN KONTROL

Kontrol organisasi adalah proses sistematis dalam mengatur aktivitas organisasi agar
tetapkonsisten dengan pengharapan yang telah dibangun dalam rencana, target, dan
standarkinerja. Menurut Douglas S Sherwin, inti dari dilakukannya kontrol adalah tindakan
yang menyesuaikan operasional dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, dan
dasarnya adalah informasi di tangan manajer
Untuk mengontrol organisasi secara efektif mengharuskan adanya informasi tentang
standar kinerja yang sebenarnya, serta tindakan-tindakan yang dilakukan untuk meperbaiki
penyimpangan yang terjadi. Kurangnya kontrol dapat memberikan dampak yang dapat
memmbahayakan bagi kesehatan suatu organisasi, merusak reputasinya dan mengancam masa
depannya.
2.3 MODEL KONTROL UMPAN BALIK

Semua sistem kontrol yang dirancang dengan baik akan melibatkan penggunaan
umpan balik untuk menentukan apakah kinerja memenuhi standar yang telah dibuat.

2.3.1 LANGKAH – LANGKAH KONTROL SUATU ORGANISASI

1. Membangun Standar Kinerja

Mencerminkan aktivitas yang berkontribusi pada strategi organisasi secara


keseluruhan dengan cara yang signifikan. Standar-standar harus ditentukan dengan jelas dan
tepat agar pegawai mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan dapat menentukan apakah
aktivitas mereka sesuai target.

2. Mengukur Kinerja yang Ada

Sebagian besar organisasi mempersiapkan laporan formal tentang pengukuran kinerja


kuantitatif yang ditinjau oleh manajer setiap hari, minggu, atau bulan. Pengukuran-
pengukuran ini harus berhubungan dengan standar-standar yang telah ditetapkan dalam
langkah pertama proses kontrol.

Pada sebagian besar perusahaan, manajer-manajer tidak hanya mengandalkan ukuran


kuantitatif semata. Mereka turun langsung untuk melihat bagaimana segala hal berjalan,
terutama untuk tujuan-tujuan seperti meningkatkan partisipasi pegawai atau meningkatkan
kepuasan pelanggan. Interaksi dengan pelanggan adalah hal yang penting bagi manajer untuk
benar-benar memahami apakah aktivitas perusahaan telah memenuhi kebutuhan pelanggan.

3. Membandingkan Kinerja dengan Standar

Ketika manajer membaca laporan komputer atau berjalan di pabrik, mereka


mengidentifikasi apakah kinerja yang sedang terjadi saat itu memenuhi, melampaui, atau
tidak mencapai standar. Manajer harus melakukan pendekatan yang bersifat menyelidiki
untuk memahami penyimpangan guna memperoleh pemahaman yang luas dari faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja. Kontrol manajemen yang baik melibatkan penilaian subjektif
dan diskusi bersama pegawai, serta analisis objektif terhadap data kinerja.

4. Melakukan Tindakan Korektif

Manajer harus menentukan perubahan seperti apa, jika ada, yang dibutuhkan. Dalam
pendekatan tradisional atas ke bawah dalam melakukan kontrol, manajer akan melaksanakan
wewenang formalnya untuk membuat perubahan yang penting. Manajer dapat mendorong
pegawai untuk bekerja lebih keras, mendesain ulang proses produksi, atau memecat pegawai.

Manajer yang menggunakan pendekatan kontrol partisipatif akan berkolaborasi


dengan pegawai-pegawai untuk menentukan tindakan korektif yang diperlukan. Manajer ada
baiknya memberikan dorongan positif ketika kinerja berhasil memenuhi atau melampaui
standar.

2.4 BALANCE SCORE CARD

Balance Scorecard (BSC) adalah sebuah model manajemen kinerja yang digunakan oleh
organisasi untuk mengukur dan memantau kinerja mereka dari berbagai perspektif yang
berbeda. BSC didesain untuk membantu organisasi untuk memahami apakah strategi dan tujuan
mereka telah dicapai dan memastikan bahwa semua aspek organisasi bekerja sama untuk
mencapai tujuan itu.
Dengan menggunakan BSC, organisasi dapat memantau kinerja mereka dari perspektif yang
berbeda dan memastikan bahwa semua aspek organisasi bekerja sama untuk mencapai tujuan
dan strategi yang telah ditetapkan. Hal ini memungkinkan organisasi untuk merespons
perubahan lingkungan dengan lebih cepat dan lebih efektif, serta meningkatkan kinerja mereka
secara keseluruhan.

2.4.1 BSC BERFOKUS PADA EMPAT PERSPEKTIF KINERJA YANG BERBEDA

1. Perspektif Keuangan

Fokus pada kinerja keuangan organisasi, termasuk pendapatan, keuntungan, dan arus
kas.
2. Perspektif Pelanggan

Fokus pada kepuasan pelanggan dan bagaimana organisasi dapat meningkatkan nilai
yang mereka berikan kepada pelanggan.
3. Perspektif Proses Internal

Fokus pada efisiensi dan efektivitas proses bisnis internal organisasi, dan bagaimana
proses-proses ini dapat ditingkatkan untuk mencapai hasil yang lebih baik.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Fokus pada pengembangan sumber daya manusia organisasi, termasuk peningkatan


keterampilan, pengetahuan, dan budaya organisasi.

2.4.2 PENGGUNAAN BSC DALAM KINERJA ORGANISASI

1. Mengidentifikasi tujuan dan strategi organisasi dari masing-masing perspektif kinerja.


2. Mengukur kinerja organisasi dari masing-masing perspektif kinerja dengan menggunakan
indikator kinerja kunci (KPI).
3. Memantau kinerja organisasi secara berkala dan membuat perubahan strategi jika
diperlukan.
4. Menyelaraskan semua aspek organisasi, termasuk sumber daya manusia, sistem
informasi, dan keuangan, untuk mencapai tujuan dan strategi organisasi.

Dengan menggunakan BSC, organisasi dapat mengukur dan memantau kinerja mereka
secara holistik dan memastikan bahwa semua aspek organisasi bekerja sama untuk mencapai
tujuan dan strategi yang telah ditetapkan. Hal ini dapat membantu organisasi untuk
meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan dan menjadi lebih responsif terhadap
perubahan lingkungan.
2.5 MANAJEMEN KUALITAS TOTAL

Manajemen kualitas total (total quality management – TQM) adalah komitmen


seluruh anggota perusahaan untuk menanamkan kualitas ke dalam setiap aktivitas dengan
cara melakukan perbaikan terus menerus. Mengelola kualitas adalah hal yang harus
diperhatikan oleh semua organisasi.

Filosofi TQM berfokus pada kerja tim, peningkatan kepuasan pelanggan, dan
penurunan biaya. Organisasi-organisasi menerapkan TQM dengan cara mendorong manajer
dan pegawai untuk melakukan kolaborasi antar fungsi dan departemen, serta kolaborasi
dengan pelanggan dan pemasok, untuk mengidentifikasi area yang akan diperbaiki, tidak
peduli seberapa kecilnya perbaikan tersebut.

2.5.1 TEKNIK – TEKNIK TQM

1. Siklus Kualitas

Siklus kualitas (quality circle) adalah sebuah kelompok yang terdiri atas 6 hingga 12
pegawai sukarela yang bertemu secara rutin untuk membahas dan menyelesaikan masalah
yang memengaruhi kualitas kerja mereka.

2. Tolok Ukur

Tolok ukur (benchmarking) adalah proses terus menerus dalam mengukur produksi,
layanan dan praktik dengan dibandingkan pada pesaing-pesaing besar atau perusahaan-
perusahaan yang unggul di industrinya.

3. Six Sigma

Six Sigma adalah pendekatan kendali mutu yang memperhitungkan segala hal dan
menekankan pengejaran yang disiplin dan gigih untuk mencapai kualitas yang lebih tinggi
serta biaya yang lebih rendah.
4. Pengurangan Siklus Waktu

Siklus waktu (cycle time) merupakan langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan
untuk menyelesaikan suatu proses, seperti membuat reservasi penerbangan, memproses
permintaan lewat internet, dan membuka dana pensiun.

5. Perbaikan Terus - Menerus

Perbaikan terus menerus (continuous improvement) atau kaizen adalah pelaksanaan


sejumlah perbaikan tambahan yang kecil di semua area di organisasi secara terus-menerus.

2.5.2 FAKTOR – FAKTOR KESUKSESAN TQM

Faktor – Faktor Positif Faktor – Faktor Negatif


 Tugas-tugas yang ada menuntut  Ekspektasi manajemen biasanya

pegawai yang berketerampilan tinggi. tinggi


 TQM berguna untuk memperkaya  Manajer tingkat menengah merasa

pekerjaan dan memotivasi pegawai. tidak puas jika kehilangan wewenang.


 Keterampilan memecahkan masalah  Para pekerja tidak puas dengan
ditingkatkan untuk semua pegawai beberapa aspek kehidupan organisasi
 Partisipasi dan kerja tim digunakan  Pemimpin serikat pekerja tidak
untuk menghadang permasalahan yang disertakan dalam diskusi
signifikan kendalimutu
 Perbaikan terus-menerus adalah cara  Manajer menunggu inovasi yang
hidup besar dan dramatis
2.6 PENGERTIAN SIX SIGMA

Six sigma adalah suatu cara yang berfokus dalam meningkatkan kualitas. Six sigma
memiliki 2 kalimat dan pengertian yang berbeda, dimana kalimat six artinya 6 dan sigma yang
artinya satuan dari suatu standar deviasi yang dikenal dengan simbol σ. Maka six sigma dapat
disimbolkan menjadi 6σ.Adapun yang mengatakan bahwa six sigma adalah suatu cara yang
dilakukan oleh pihak perusahaan dalam mengembangkan kapasitas pada proses pengembangan
bisnisnya.
Jadi apabila semakin tinggi nilai sigma yang Anda miliki dalam bisnis Anda, maka
semakin kecil kemungkinan cacat pada suatu proses produk. Tujuan dilakukan hal ini agar
dapat meningkatkan kinerja dan meminimalisir adanya potensi kesalahan.Seperti yang kita tahu
bahwa dalam sebuah bisnis tentu harus memiliki suatu manajemen operasi dalam menciptakan
suatu yang baru dan merubah inovasi produk menjadi lebih baik lagi.
Seiring perkembangan revolusi industri pada saat ini, tentu banyak setiap perusahaan
dituntut dalam memberikan kualitas yang terbaik terhadap produk ataupun jasa yang
dihasilkan.

2.6.1 PRINSIP SIX SIGMA

1. Fokus pada konsumen

Pasti kamu pernah mendengar istilah “konsumen adalah raja”. Hal ini pun berlaku

dalam metodologi ini, dan sifatnya sangat penting. Six Sigma harus berhasil memaksimalkan

manfaat bagi konsumen. Oleh karena itu, bisnis yang berusaha menggunakan metode Six

Sigma harus memahami konsumennya dengan baik dan mengetahui apa yang memuaskan

mereka.
2. Mengukur value stream dan mengidentifikasi masalah

Melakukan pemetaan proses adalah hal yang wajib dilakukan untuk mengetahui potensi

masalah yang mungkin terjadi. Data harus dikumpulkan untuk mengidetifikasi masalah yang

perlu diselesaikan. Untuk implementasi Six Sigma yang efektif, penting untuk menentukan

tujuan yang jelas agar pengumpulan data dapat dilakukan dengan tepat.

3. Eliminasi proses yang tidak perlu

Setelah masalah ditemukan, lakukan perubahan proses untuk mengurangi aktivitas atau

proses yang tidak memberikan manfaat bagi produk akhir. Hal ini dilakukan untuk

meningkatkan kualitas dan efisiensi proses dengan membuatnya lebih lancar.

4. Partisipasi semua pihak

Agar strategi yang disusun berhasil, libatkanlah para stakeholder agar permasalahan dan

penyelesaiannya dapat diidentifikasi secara maksimal. Six Sigma dapat berdampak besar bagi

perusahaan. Oleh karena itu, semua orang yang terlibat harus benar-benar memahami konsep

dan aplikasinya dalam bisnis untuk mengurangi risiko kegagalan dan melancarkan proses.

5. Ekosistem yang fleksibel dan responsif

Dalam konsep Six Sigma, segala bentuk inefisiensi atau pemborosan harus

disingkirkan. Oleh karena itu, perusahaan harus membangun budaya perusahaan yang fleksibel

dan responsif khususnya dalam melakukan perubahan dalam prosedur agar lebih efektif. Semua

karyawan harus siap melakukan perubahan dengan cepat.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mengelola kinerja dan mutu adalah persoalan penting yang dihadapi setiap manajer di
setiap organisasi, tetapi terkadang manajer baru mengalami kesulitan untuk menentukan
sejauh mana ia harus menggunakan kontrolnya untuk membuat orang-orang tetap produktif.
Oleh karena itu sangatlah penting seorang manajer mengerti dan dapat menerapkan kontrol
yang harus dilakukan di sebuah perusahaan. Manajer dapat melakukan kontrol dengan
menerapkan kartu skor berimbang.

Selain harus mengontrol keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan


pembelajaran dan pertumbuhan, manajer juga harus selalu mengendalikan mutu produk atau
jasa yang dihasilkan perusahaan. Hal itu dikarenakan untuk membuat pelanggan setia
menggunakan produk kita yang berkualitas baik dan terjamin.

3.2 Saran

Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber
yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L. 2010. Era Baru Manajemen. Edisi 9 - Buku 2. Jakarta: Salemba
Empat.

Faustina, Vania. Katherine, Emily. Deva Annabelle. Ferlinda, Grace. Meihendra, Rizky.
2019. Mengelola Kinerja dan Mutu. Retrieved from :
https://www.scribd.com/document/405279542/MAKALAH-PENGAMEN-BAB-13-
MENGELOLA-KINERJA-DAN-MUTU-docx

Rahmalia, Nadiyah. 2022. Six Sigma. Retrieved from :


https://glints.com/id/lowongan/six-sigma/#.ZDbSoHZBzIV

Anda mungkin juga menyukai