Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MENGELOLA KINERJA DAN MUTU


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar ilmu manajemen

Dosen pengampu : S.E., Zuriana, M.M

Dibuat oleh :

Kelompok 3

Kelvin Apriansyah 2112110063


M. Febriansyah Pratama 2112110066
Laily Elza Azizah 2112110064
Jessyca Putri Hariwijaya 2112110062
Lulut Khajar Marwati 2112110065

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI MANAJEMEN

INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA

2021
i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya
kami sekelompok dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Kami
menyadari bahwa tanpa berkat Tuhan dan bimbingan serta partisipasi berbagai pihak kami
tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Mengelola Kinerja dan Mutu”.
Makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.

Kelompok kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi materi maupun cara penulisan, karena kami menyadari keterbatasan waktu yang ada.
Namun demikian kami telah berupaya dengan waktu yang ada, sumber informasi dan
pengetahuan yang kami miliki untuk menyelesaikan makalah pengantar manajemen ini.
Untuk itu kami dengan terbuka menerima segala kritik dan saran dari pembaca.

Akhir kata kami selaku penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi
pembaca.

Bandar lampung, 26 September 2021

ii
DAFTAR ISI

Coven..................................................................................................................................i

Kata pengantar..................................................................................................................ii

Daftar isi...........................................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakan.........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1

1.3 Manfaat dan Tujuan Penulisan...............................................................................1

1.4 Tujuan....................................................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kontrol atau Pengendalian.....................................................................2

2.2 Kartu Score Berimbang............................................................................................3

2.3 Model Pengendalian.................................................................................................4

2.4 Kontrol Keuangan....................................................................................................6

2.5 Menejemen Kualitas Total (TQM)..........................................................................8

2.6 Trend Kendali Mutu.................................................................................................9

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................11

3.2 Saran....................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Untuk menjadi manajer yang baik kita harus dapat mengetahui bagaimana cara
untuk mengelola kinerja dan mutu dari perusahaan. Salah satu caranya adalah dengan
mengontrol aktivitas perusahaan. Aspek lain yang penting adalah kendali mutu. Manajer
harus dapat memastikan bahwa kinerja dan mutu perusahaan selalu terjaga dengan
membuat standar kerja yang jelas dan dapat diukur, kemudian mengukur kinerja yang ada,
kemudian membandingkan kinerja dengan standar kerja yang telah ditentukan dan yang
terakhir melakukan tindakan korektif apabila diperlukan, selain mengontrol kinerja, ada
banyak hal lain yang perlu dikontrol oleh manajer seperti keuangan dan lain sebagainya.
Masih ada banyak cara lain untuk mengelola kinerja dan mutu yang perlu kita pelajari
untuk menjadi seorang manajer andal.

1.2RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah cara mengelola kinerja dan mutu?

2. Apa saja anggaran yang biasanya digunakan manajer?

3. Apa saja teknik – teknik manajemen kualitas total?

1.3MANFAAT DAN TUJUAN PENULISAN

 Mengetahui tentang cara mengelola kinerja dan mutu

 Mengetahui tentang anggaran yang biasanya digunakan manajer

 Mengetahui tentang teknik – teknik manajemen kualitas total

1.4TUJUAN

 Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pengantar Manajemen

 Sarana belajar dan diskusi mahasiswa

1
MENGELOLA KINERJA DAN MUTU

2.1 Pengertian Kontrol atau Pengendalian


Kontrol adalah persoalan penting yang dihadapi setiap manajer di setiap organisasi,
tetapi manajer baru terkadang mengalami kesulitan untuk menentukan sejauh mana ia harus
menggunakan kontrolnya untuk membuat orang-orang tetap produktif tanpa menindas
motivasi dan kreativitas mereka. Manajer menghadapi banyak persoalan yangberhubungan
dengan control, di antaranya mengontrol:

a. proses kerja
b. mengatur perilaku pegawai
c. menyusun system dasar untuk mengalokasikan sumber daya keuangan,
menganalisiskinerja keuangan
d. mengevaluasi keseluruhan keuntungan.

Beberapa panduan untuk menciptakan kebijakan penggunaan yang dapat diterima


yang efektif tetapi juga adil, berkenaan dengan penggunaan internet ditempat kerja :

o Pastikan bahwa para pegawai memahami bahwa mereka tidak memiliki hak hukum
atas privasi di tempat kerja
o Buat kebijakan penggunaan internet tertulis
o Jelaskan proses pendisiplinannya
o Tinjau kembali kebijakan pada jangka waktu tertentu

Kurangnya kontrol dapat memberikan dampak yang dapat memmbahayakan bagi kesehatan
suatu organisasi, merusak reputasinya dan mengancam masa depannya.

Kontrol organisasi adalah proses sistematis dalam mengatur aktivitas organisasi agar tetap
konsisten dengan pengharapan yang telah dibangun dalam

a. rencana,
b. target,
c. standar kinerja.

Untuk mengontrol suatu organisasi secara efektif, mangharuskan adanya informasi menganai
standar kinerja serta tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki penyimpangan yang terjadi.

2
 Memilih Standar dan Ukuran

Sebagian besar organisasi berfokus pada pengukuran dan pengawasan kinerja


keuangan, seperti penjualan, pendapatan, dan keuntungan. Namun para manajer makin
mengetahui keharusan untuk mengukur aspek-aspek kinerja yang tidak kasat mata lainnya
untuk mengelola aktivitas penciptaan nilai dari organisasi saat itu.

2.2 Kartu Skor Berimbang


Kartu Skor Berimbang adalah sistem kontrol manajemen komprehensif yang
menyeimbangkan ukuran keuangan tradisonal dengan ukuran operasional yang berhubungan
dengan faktor-faktor kesuksesaan penting yang ada di perusahaan.

Kartu Skor Berimbang memiliki 4 perspektif utama :

a)        Kinerja Keuangan

Aktivitas organisasi berkontribusi dalam memperbaiki kinerja jangka pendek dan


panjang. Terdiri atas pengukuran tradisional seperti pemasukan bersih dan pengembalian
investasi

b)        Layanan Pelanggan

Mengukur hal bagaimana pandangan pelanggan terhadap organisasi serta keterikatan


dan kepuasan pelanggan

c)         Proses Bisnis Internal

Berfokus pada statistik  produksi dan operasiona, seperti pemenuhan permintaan atas


biaya per permintaan.

d)        Keputusan Organisasi untuk Belajar dan Tumbuh

Berfokus pada seberapa baik sumber daya dan modal manusis dikelola demi masa
depan perusahaan.

3
2.3 Model Pengendalian

 Model Kontrol Umpan Balik

Semua sistem kontrol yang dirancang dengan baik akan melibatkan penggunaan
umpan balik untuk menentukan apakah kinerja memenuhi standar yang telah dibuat.

1.    Langkah-langkah Kontrol Umpan Balik

 Membangun Standar Kinerja


Mencerminkan aktivitas yang berkontribusi pada strategi organisasi secara
keseluruhan dengan cara yang signifikan, juga agar pegawai mengetahui apa yang
harus mereka lakukan dan dapat menentukan apakah aktivitas mereka sesuai target
 Mengukur Kinerja yang Ada
Dapat dilakukan dengan pengukuran kinerja kuantitatif, dimana harus
berhubungan dengan standar yang telah ditetapkan.Namun manajer juga harus turun
langsung untuk melihat bagaimana segala hal berjalan.
 Membandingkan Kinerja dengan Standar
Manajer harus melakukan pendekatan yang bersifat menyelidiki untuk
memperoleh pemahaman  yang luas dari faktor yang mempengaruhi kinerja. Kinerja
manajemen yang baik melibatkan penilaian subjektif dan diskusi bersama pegawai
serta analisis objektif terhadap data kinerja
 Melakukan Tindakan Korektif

2.    Aplikasi untuk Anggaran

Kontrol anggaran, salah satu metode yang paling sering digunakan dalam kontrol
manajemen, adalah proses penentuan target untuk pengeluaran organisasi, mengawasi hasil
dan membandingkannya dengan anggaran yang ada, dan membuat perubahan jika perlu.
Sebagai alat pengontrol, anggaran adalah laporan yang berisi, pengeluaran terkini dan
terencana untuk uang, aset, bahan mentah, gaji, dan sumber daya lainnya.

Unit dasar analisis untuk sistem kontrol anggaran disebut dengan pusat
pertanggungjawaban,Pusat tanggung jawab adalah departemen atau unit apa pun yang ada
dalam organisasi, dibawah pengawasan seorang pegawai yang bertangggung jawab atas
aktivitas departemen atau unit tersebut.

4
Anggaran yang biasanya digunakan manajer :

a) Anggaran Biaya
Terdiri atas biaya antisipasi dan biaya aktual untuk setiap pusat pertanggung-
jawaban dan untuk organisasi secara keseluruhan. Menunjukkan semua jenis biaya
atau dapat berfokus pada kategori tertentu.

b) Anggaran Pendapatan
Anggaran yang mengidentifikasikan pendapatan perkiraan dan pendapatan
aktual organisasi.

c) Anggaran Kas
Anggaran yang menghitung dan melaporkan arus kas dalam basis harian atau
mingguan untuk menjamin bahwa perusahaan memiliki kas yang cukup untuk
memenuhi kewajibannya.

d) Anggaran Modal
Anggaran yang merencanakan dan melaporkan investasi dalam aset-aset besar
untuk didepreasi setelah beberapa tahun.

Penganggaran adalah bagian yang penting dari perencanaan dan pengawasan


organisasi

Penganggaran dari atas ke bawah  merupakan proses penganggaran dimana


manajer tingkat menengah dan tingkat bawah menentukan target anggaran departemen
berdasarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan secara keseluruhan yang telah
dispesifikasi oleh manajer-manajer puncak.

Penganggaran dari bawah ke atas merupakan proses penganggaran dimana


manajer-manajer tempat bawah menganggarkan kebutuhan sumberdaya departemennya dan
melemparkannya ke atas untuk disetujui oleh manajer-manajer puncak.

5
2.4 Kontrol Keuangan

Kontrol keuangan tidak hanya menginformasikan apakah keuangan perusahaan besar


dalam posisi yang baik, tetapi kontrol keuangan juga bisa menjadi indikator berguna
menunjukan permasalahan kinerja lainnya. Misalnya layanan pelanggan atau keefektifan
tenaga kerja penjualan.

1.    Laporan Keuangan

Memberikan informasi dasar yang digunakan untuk melakukan kontrl keuangan dari
sebuah organisasi. Dua laporan keuangan besar, yaitu :

a)  Neraca keuangan

Menunjukkan posisi keuangan perusahaan yang berhubungan dengan aset( apa yang
dimiliki suatu perusahaan) ,ekuitas(perbedaan antara aset dan kewajiban serta nilai bersih
milik perusahaan dalam saham dan saldo laba)  dan kewajiban(utang yang dimiliki)  pada
waktu tertentu

b)    Laporan laba rugi

Meringkas kinerja keuangan perusahaan untuk interval tertentu, biasanya satu tahun.

Pendekatan Hierarki versus Pendekatan Desentralisasi

 Kontrol Hierarki adalah penggunaan aturan, kebijakan, hierarki wewenang, dan alat


formal lainnya untuk memengaruhi perilaku pegawai dan menilai kinerja.

 Kontrol Desentralisasi adalah penggunaan budaya perusahaan, norma kelompok,


dan fokus terhadap tujuan, daripada aturan dan prosedur, untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi.

 Manajemen Buka-Buku adalah berbagai informasi keuangan dan hasil-hasilnya


dengan semua pegawai di organisasi. Tujuannya adalah untuk membuat setiap
pegawai berfikir dan bertindak seperti seorang pemilik bisnis.

6
2.    Analisis  Keuangan : menafsirkan Angka

Analisis keuangan yang biasa dilakukan berfokus pada rasio, statistik yang
menunjukkan hubungan antara indikator-indikator kinerja seperti keuntungan dan aset,
penjualan, dan persediaan. Merangkum beberapa rasio keuangan, yang merupakan ukuran
dari :

1) Rasio Likuiditas
Perbandingan keuangan yang menunjukkan kemampuan organisasi untuk
memenuhi kewajiban utangnya.
Perhitungan : Rasio lancar – Aset Lancar/ kewajiban lancer

2) Rasio Keaktifan
Rasio keuangan yang mengukur kinerja internal organisasi yang berhubungan
dengan aktivitas penting yang ditentukan oleh manajemen.  Perhitungan :
Perputaran persediaan – jumlah penjualan/ inventaris rata rata
Rasio konversi(indikator dari keefektifan perusahaan dalam mengubah penelusuran
pelanggan ) – Permintaan pembelian/ pemeriksaan pelanggan

3) Rasio Keuntungan
Rasio keuangan yang menggambarkan keuntungan milik perusahaan yang
berkenaan dengan sumber daya keuntungan.
Perhitungan :
Margin keuntungan dari penjualan – pendapatan bersih / penjualan
Margin kotor – pendapatan kotor / penjualan
Pengembalian aset (ROA)- Pendapatan bersih/ jumlah asset

4) Rasio Leverage
Merupakan aktivitas pendanaan dengan uang pinjaman. Perhitungan :
Rasio utang – Jumlah utang/ jumlah aset

7
2.5 Manajemen Kualitas Total
Manajemen kualitas total adalah komitmen seluruh anggota perusahaan untuk
menanamkan kualitas ke dalam setiap aktivitas denagn cara melakukan perbaikan terus
menerus.

1.    Teknik-Teknik TQM

 Siklus Kualitas (Quality Circles)

Sebuah kelompok yang terdiri atas 6 hingga 12 pegawai sukarela yang bertemu secara
rutin untuk membahas dan menyelesaikan masalah yang memengaruhi kualitas kerja mereka.

 Tolok Ukur (Benchmarking)

Proses terus mnerus dalam mengukur produksi, layanan dan praktik dengan
dibandingkan pada pesaing – pesaing besar atau perusahaan yang unggul di industrinya.

 Six Sigma

Pendekatan kendali mutu yang memperhitungkan segala hal dan menekankan


pengejaran yang disiplin dan gigih untuk mencapai kualitas yang lebih tinggi serta biaya yang
lebih rendah.

 Pengurangan Siklus Waktu (Reduced cycle time)

Siklus waktu merupakan langkah yang diambil oleh perusahaan untuk menyelesaikan
suatu proses

 Perbaikan Terus Menerus (Continous improvement)

Pelaksanaan sejumlah besar perbaikan tambahan kecil di semua area organisasi secara
terus-menerus

2.    Faktor-faktor Kesuksessan TQM

Faktor positif :

o Tugas-tugas yang ada menuntut pegawai yang berketerampilan tinggi

8
o TQM berguna untuk memperkaya pekerjaan dan memotivasi pegawai
o Keterampilan memecahkan masalah ditingkatkan untuk semua pegawai
o Partisipasi dan kerja tim digunakan untuk menghadang permasalahan yang signifikan
o Perbaikan terus-menerus adalah cara hidup

Faktor negatif :

o Ekspektasi manajemen biasanya tinggi


o Manajer tingkat menengah merasa tidak puas jika kehilangan wewenang
o Para pekerja tidak puas dengan beberapa aspek kehidupan organisasi
o Pemimpin serikat pekerja tidak disertakan dalam diskusi kendali mutu
o Manajer manunggu inovasi yang besar dan dramatis

2.6 Trend Kendali Mutu


Banyak perusahaan menjawab realitas ekonomi yang berubah-ubah serta kompetisi
global dengan menilai kembali manajemen dan proses-proses di organisasinya sendiri,
diantaranya mekanisme kontrol.

1.    Standar Kualitas Internasional (International Quality Standards)

Daya dorong untuk melakukan manajemen kualitas di Amerika Serikat adalah


signifikasi yang meningkat dari ekonomi global.

Standar ISO 9000  merupakan standar yang merupakan hasil dari konsensus


internasional tentang syarat manajemen kualitas yang baik, sebagaimana yang diuraikan oleh
Internasional Organization for Standardization

2.    Sistem Kontrol Keuangan Baru (New Financial Control Systems)

 Pertambahan Nilai Ekonomis ( EVA )

Sistem kontrol yang mengukur kinerja yangberkenaan dengan keuntungan setelah


pajak dikurangi biaya modal yang diinvestasikan pada saat nyata.

9
 Pertambahan Nilai Pasar ( MVA )

Sistem kontrol yang mengukur perkiraan pasar saham terhadap nilai perusahaan
terdahulu dan proyek investasi modal yang diharapkan.

 Pembiayaan Berbasis Aktivitas ( ABC )

Sistem kontrol yang mengidentifikasi beragam aktifitas yang dibutuhkan untuk


menyediakan produk dan mengalokasikan biaya sesuai aktivitas tersebut.

 Tata Kelola Perusahaan

Sistem tata kelola organisasi sehingga kepentingan pemilik perusahaan dapat


dilindungi.

10
BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan
Kontrol adalah persoalan penting yang dihadapi setiap manajer di setiap organisasi,
tetapi terkadang manajer baru mengalami kesulitan untuk menentukan sejauh mana ia harus
menggunakan kontrolnya untuk membuat orang-orang tetap produktif. Oleh karena itu
sangatlah penting seorang manajer mengerti dan dapat menerapkan kontrol yang harus
dilakukan di sebuah perusahaan. Manajer dapat melakukan kontrol dengan menerapkan kartu
skor berimbang.

Selain harus mengontrol keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran
dan pertumbuhan, manajer juga harus selalu mengendalikan mutu produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan. Hal itu dikarenakan untuk membuat pelanggan setia menggunakan
produk kita yang berkualitas baik dan terjamin.

3.2Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang
lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Daft, R. L. (2019-2020). Resume BAB 13 Mengelola Kinerja Dan Mutu. Retrieved from resume-bab-
13-mengelola-kinerja-dan-mutu: https://www.studocu.com/id/document/universitas-
airlangga/pengantar-manajemen/resume-bab-13-mengelola-kinerja-dan-mutu/10187288

riskinuridarahmawati. (2012, desember jumat). Bab 13 : Mengelola Kinerja dan Mutu. Retrieved
from bab-13-mengelola-kinerja-dan-mutu.html:
http://riskinuridarahmawati.blogspot.com/2012/12/bab-13-mengelola-kinerja-dan-
mutu.html

12

Anda mungkin juga menyukai