Anda di halaman 1dari 11

Nama: Juwita Sonya

NIM: 540200050
Jurusan: Akutansi Pagi
Dosen Pembimbing: Nelly Astuti, S.E., M.M.

BIAYA MUTU

Biaya mutu (the cost of quality) dan akuntansi untuk kehilangan dalam proses produksi
(accounting for production losses)

Definisi Biaya mutu : biaya untuk mencapai mutu, biaya yang terjadi karena kurangnya mutu,
dan cara meminimalkan biaya mutu.

Bagi konsumen mutu berarti kemudahan dalam memperoleh barang, keamanan, dan kenyamanan
dalam mempergunakannya serta dapat memenuhi selera. Dari beberapa definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa mutu adalah keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa dalam
tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.

Sehubungan dengan hal ini, ada dua jenis mutu yaitu (Supriyono, 1994: 377):
a. Mutu rancangan (Quality of Design) Adalah suatu fungsi berbagai spesifikasi produk.
Mutu rancangan yang lebih tinggi biasanya ditunjukkan oleh dua hal yaitu tingginya
biaya pemanufakturan dan tingginya harga jual

b. Mutu kesesuaian (Quality of Conformance) Adalah suatu ukuran mengenai bagaimana


suatu produk memenuhi semua spesifikasi, jika produk memenuhi semua spesifikasi
rancanagn produk tersebut cocok digunakan. Dari dua jenis mutu di atas, mutu
kesesuaian harus menerima tekanan yang lebih besar. Ketidaksesuaian untuk memenuhi
persyaratan biasanya akan menimbulkan masalah yang lebih besar bagi perusahaan.
Sehingga produk yang dihasilkan harus sesuai dengan spesifikasi rancangan dan
persyaratan.

Klasifikasi biaya mutu dibagi menjadi tiga yaitu:

1. biaya pencegahan (prevention cost ) : biaya yang terjadi untuk mencegah terjadinya
kegagalan produk, termasuk komponen mesin yang bermutu tinggi untuk proses
produksi, pemeliharaan produk, dan pelatihan untuk karyawan mulai dari manajemen
puncak sampai yang terbawah untuk memperbaiki mutu produk.
2. biaya penilaian (appraisal cost) : biaya yang  terjadi untuk mendeteksi legagalan produk,
biaya penilaian meliputi : biaya inspeksi(selama dan setelah proses produksi), biaya
pengujian bahan baku, biaya informasi kepuasan pelanggan terhadap produk.
3. biaya kegagalan (failure cost) : biaya untuk kegagalan produk ini dibagi menjadi dua
yaitu : biaya kegagalan internal : kegagalan yang terjadi akibat : kerusakan mesin, cacat
produk, terhentinya produksi karena kerusakan yang menimbulkan biaya kerusakan
mesin, biaya sisa bahan baku, biaya cacat produk, dan biaya pengerjaan kembali. Biaya
kegagalan eksternal : biaya yang terjadi setelah produk dijual, meliputi :biaya
garansi,biaya penangana keluhan pelanggan, biaya hilangnya penjualan akibat
ketidakpuasan pelanggan.

Manajemen mutu total (total quality manajemen/ TQM) 


Adalah pendekatan tingkat perusahaan terhadap perbaikan mutu  yang berusaha untuk
memperbaiki mutu disemua proses dan aktivitas.dengan tujuan untuk menjalankan bisnis yang
berlaku bagi seluruh bidang fungsional dan karyawan perusahaan. Karakteristik  TQM berikut
bersifat umum untuk semuanya :

1. tujuan perusahaan bagi semua aktivitas bisnisnya adalah untuk melayani pelanggan.
2. manajemen puncak memimpin secara ktif dalam perbaikan mutu, hal ini sangat
berpengaruh bagi karyawan untuk memberi pengertian akan pentingnya mutu produk.
3. semua karyawan terlibat secara aktif dalam perbaikan mutu
4. perusahaan memiliki system untuk mengidentifikasikan masalah mutu, mengembangkan
solusi, dan menetapkan tujuan perbaikan mutu, dengan diadakannya diskusi
(brainstorming) antara beberapa manajer dengan karyawan.
5. perusahaan menghargai karyawannya dan memberikan pelatihan yang continue serta
pengakuan atas pencapaian

peningkatan mutu secara berkelanjutan


peningkatan mutu secara berkelanjutan memerlukan usaha konstan dari setiap orang dalam
perusahaan mutu meningkat sejalan dengan berlalunya waktu, proses perbaikan yang
berkelanjutan yang tidak pernah berakhir.
Konsep peningkatan mutu secara berkelanjutan adalah optomasi yang dimaksudkan sebagai
pendekatan statis guna menemukan solusi terbaik – laba besar-biaya terkecil. peningkatan mutu
secara berkelanjutan bersifat dinamis karena gagasan bahwa kondisi ideal bukanlah suatu hal
absolute yang dapat diketahui.
Mengukur dan melaporkan biaya mutu
Biaya mutu dalam perusahaan biasanya cukup tinggi ; mencapai 20% dari pendapatan
Kebanyakan biaya dari berbagai jenis kegagalan produk Yang menimbulkan biaya tersebut
diatas dapat diukur dan dilaporkan seiap periode baik perkuartal, perbulan atau lebih sering lagi.
Akuntansi Untuk Kerugian Proses Produksi (Production Losses) Dalam
Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan

Akuntansi Untuk Kerugian Proses Produksi (Production Losses) Dalam Perhitungan


Biaya Berdasarkan Pesanan meliputi biaya bahan baku sisa, baiaya barang cacat, biaya
pengerjaan kembali atas barang cacat. Sebagian besar dari kerugian ini diakibatkan oleh
kurangnya mutu dan sebaiknya dihilangkan jika memungkinkan.

Akuntansi untuk bahan baku sisa


Bahan baku sisa dibagi menjadi 3 :

1. serbuk sisa yang tertinggal setelah bahan baku diproses


2. bahan baku cacat yang tidak dapat digunakan maupun di retur ke pemasok.
3. bagian-bagian yang rusak akibat kecerobohan karyawan atau kegagalan mesin.

Contoh : woodco manufacturingcompany mengumpulkan serpihan kayu sisa senilai $ 500 ,.


Maka jurnalnya adalah :

Kas (piutang usaha)                            500


            Penjualan bahan baku sisa (atau pendapatan lain-lain)           500

Jumlah yang diakumulasikan dapat di kreditkan ke harga pokok penjualan, sehingga mengurani
total biaya yang dibebankan ke pendapatan.

Kas (atau piutang usaha)                     500


HPP                                                     500

Jumlah yang diakumulasikan dapat di kreditkan ke pengendali overhead pabrik, sehingga


meminimalkan biaya overhead, ayatnya sebagai berikut :

Kas (atau piutang usaha)                     500


            Pengendali overhead pabrik                500

Penjualan bahan baku sisa dapat diperlakukan sebagai pengurang biaya bahan baku yang
dibebankan kepesanan tersebut. Ayatnya sbb:

Kas (atau piutang usaha)                     500


            Barang dalam proses                           500

Untuk menghilangkan kebutuhan inspeksi manajemen harus mengidentifikasikan pemasok dari


bahan baku cacat , lalu mencari sumber alternative lain dari bahan baku bermutu tinggi, atau
bekerja sama dengan pemasok tersebut guna memperbaiki mutu baku yang merekasediakan.
Akuntansi biaya barang cacat (spoiled goods)

Asumsikan bahwa plastico  Inc. memproduksi 1000 kursi plastic dg desain khusus untuk pizza
king Inc, berdasarkan no pesanan  876 setelah diproduksi 100 unit kursi, pelanggan mengubah
spesifikasi. 100 kursi ini tidak dapat oleh pelanggan dan tidak dapat diperbaiki sehingga dapat
diterima oleh pelanggan. Plastico dapat menjual 100 kursi itu sebagai barang bekas senilai @
$10 dan ditambah 1000 unit kursi yang dipesan sehingga jumlahnya 1100. total biaya nya yaitu:
Bahan baku                 $ 22000
Tenaga kerja                     5500
Overhead pabrik            11000
Total biaya pesanan        38500
Ayat jurnal untuk penyelesaian pesanan tersebut dan pengiriman ke pelanggan adalah sbb:

Persediaan barang cacat          1000


HPP                                        37500
            Barang dalam proses               38500

Plastico biasanya menjual hasil produksinya dg harga 150% dari biaya. Ditagihkan pada pizza
king Inc. sebesar 56250 ayat jurnalnya  :
Piutang usaha (atau kas)         56250
Penjualan                                 56250
Saat barang cacat kemudian dijual, ayat jurnalnya adalah :

Kas (atau piutang usaha)         1000


Persediaan barang cacat          1000   

Contoh lain : by. Produksi @ kursi $ 35 (total by = 38500 dibagi 1100 unit), total by dicatat $
3500 ($ 35 dikali 100 unit kursi rusak) harga seluruh kursi rusak $ 1000, maka biaya yang tidak
tertutup dari penjualan adalah sebesar $ 2500 ($ 35 x 1000 unit) dan harga untuk pesanan =
52500 (35000 x 150 %), cacat yang diakibatkan oleh pihak internal menimbulkan laba yang
lebih rendah dibandingkan cacat yang diakibatkan oleh pelanggan, ayat jurnal untuk
penyelesaian dan pengiriman pesanan adalah sebagai berikut:
Persediaan barang cacat          1000
Pengendali overhead pabrik    2500
HPP                                         35000
            Barang dalam proses                           $ 38500

Piutang usaha                          52500


Penjualan                                             52500
Akuntansi untuk pengerjaan kembali (Rework)
Asumsikan bahwa heavy load fabricators Inc. memproduksi 200 trailer dengan desain khusus
berdsarkan pesanan no 901, biaya yang dibebankan dalah sbb :

Bahan baku                                                     8000


Tenaga kerja($ 10/jam x 1000 jam)                 1000
Overhead dibebankan ($ 40 / jam x 100 jam) 4000
 

Total biaya rework                                          13000


Ayat jurnal untuk mencatat biaya pengerjaan kembali pesanan no 901 sbb :
Barang dalam proses                           13000
            Bahan baku                                         8000
            Beban gaji                                           1000
            Overhead pabrik dibebankan              4000
Total biaya pesanan no 901 menjadi 213.000, asumsikan heavy load fabricators menagihkan
harga jual pesanan dengan mark up sebesar 50 % atas biaya ,  maka pesanan no 901 akan dijual
senilai 150 % dari 213000 atau 319500 saat pesanan no 901 dikirimkan ke pelanggan dibuatlah
ayat jurnal berikut :

HPP                             213000


Barang dalam proses               213000

Piutang usaha              319500


            penjualan                                 319500
akuntansi untuk kerugian proses produksi(production losses) dalam system perhitungn biaya
berdasarkan proses .
-          barang cacat yang diakibatkan kegagalan internal
diketahui pada pabrik cangkir memiliki data produksi sbb:
           
 jumlah unit di barang proses, persediaan awal                       4000                3000
jumlah unit dimulai di departemen pembentukan                   21000
jumlah unit ditransfer ke departemen pelapisan                     19000
jumlah unit yang diterima dari departemen pembentukan                              19000
jumlah unit ditransfer ke persediaan barang jadi                                            15000
jumlah unit di barang proses persediaan akhir                        3600                  4000
jumlah unit cacat selama periode berjalan                               2400                   3000

penyelia departemental melaporkan bahwa persediaan akhir barang dalam proses adalah
sepenuhnya selesai untuk bahan baku di kedua departemen ,  30 % selesai untuk biaya konversi
didepartemen pembentukan, 25 % di departemen pelapisan data biaya untuk bulan November
ialah :
barang dalam proses , persediaan awal :
            biaya dari departemen sebelumnya                                                           $ 1,396,00
            bahan baku                                                                  $ 615,00                      196,00
            tenaga kerja                                                                 $ 366,40                      310,00
            overhead pabrik                                                          $ 549,60                      310,00
biaya yang ditambahkan ke proses selama periode berjalan :
bahan baku                                                                  $ 3,885,00              $ 1,520,00
            tenaga kerja                                                                    2,273,60                 3,718,00
            overhead pabrik                                                             3,140,40                 3,718,00
 unit – unit yang ditransfer dari departemen pembentukan ke departemen pelapisan adalah
100% selesai untuk semua elemen biaya yang ditambahkan di departemen pembentukan,
sehingga unit-unit tersebut mencerminkan 19000 unit ekuivalen untuk bahan baku, sehingga
mewakili 3600 unit ekuivalen untuk bahan baku. Persediaan akhir hanya 30 % selesai untuk
biaya konversi , sehingga didapat = 30% x 3600 = 1080 unit ekuivalen untuk tenaga kerja dan
overhead . oleh karena bahan baku ditambahkan sebelum proses pembakaran dengan kondisi
80%  selesai  untuk biaya konversi, maka setiap unit cacat di departemen pembentukan berisi
satu unit ekuivalen untuk bahan baku (2400 unit ekuivalen) dan 80 % unit ekuivalen untuk biaya
konversi (2400 unit x 80% selesai= 1920 unit ekuivalen). Unit ekuivalen untuk setiap elemen
biaya di departemen pembentukan adalah :
                                                bahan baku                TNK               Overhead
unit ekuivalen ditransfer keluar          19000                          19000              19000 
unit ekuivalen di persediaan akhir      3600                            1080                1080
unit ekuivalen barang cacat                 2400                            1920                1920
                                                            25000                         
22000              22000
Rata-rata per unit ekuivalen di departemen pembentukan ditentukan sebagai berikut:
bahan baku                TNK               Overhead
biaya di persediaan awal                     $ 615,00                      366,40             549,60
by. dtambahkan slama periode brjln   3.885,00                      2.273,60          3.410,00
 

total biaya yg harus dipertggjwbkan   $ 4.500,00                   $ 2.640,00       $ 3.960,00


dibagi dengan unit ekuivalen                25.000                       22.000             22.000
                                                            $ 0,18                          $ 0,12             
$ 0,18
Laporan biaya produksi dengan biaya rata – rata tertimbang untuk departemen diilustrasikan di
tampilan 7-1
  Asumsikan perusahaan memiliki akun barang dalam proses yang terpisah untuk setiap
departemen produksi , ayat jurnal untuk mencatat transfer biaya dari departemen pembentukan
adalah :

Barang dalam proses –departemen pelapisan             9.120


Pengendali overhead pabrik                                        1.008
            Brg dalam proses-departemen pembentukan              10.128
Persediaan akhir = 25% x 4000 = 1000
(15 000 unit ekuivalen untuk biaya departemen sebelumnya, bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead)
    By Dep                   Bahan
     sblmnya                 baku        TNK          Overhead
unit ekuivalen ditransfer keluar          15000              15000       15000         15000
unit ekuivalen di persediaan akhir      4000                4000         1000           1000
unit ekuivalen barang cacat                 3000                3000         3000           3000
                                                           
25000              22000       19000         19000

Pengertian Biaya Kualitas (Quality Cost) dalam Produksi

Biaya Kualitas (Biaya Mutu) atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Quality Cost
adalah Biaya-biaya yang timbul dalam penanganan masalah Kualitas (Mutu), baik dalam rangka
meningkatkan Kualitas maupun biaya yang timbul akibat Kualitas yang buruk (Cost of Poor
Quality). Dengan kata lain, Biaya Kualitas (Quality Cost) adalah semua biaya yang timbul dalam
Manajemen Kualitas (Quality Management).

Feigenbaum (1961) dalam bukunya yang berjudul “Total Quality Control” menyebutkan bahwa
Biaya Kualitas terdiri dari 3 kategori utama, yaitu
-Biaya Pencegahan (Preventive Cost)
-Biaya Penilaian (Appraisal Cost)
-Biaya Kegagalan (Failure Cost).
Biaya Kegagalan kemudian dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu Biaya Kegagalan Internal (Internal
Failure Cost) dan Biaya Kegagalan Eksternal (External Failure Cost).

Biaya Pencegahan (Preventive Cost) adalah biaya yang dikeluarkan dalam mencegah terjadi
kegagalan pada proses pertamanya seperti Biaya Pelatihan (Training Cost) dan Biaya
Perencanaan Kualitas (Quality Planning).

Biaya Peniliaian (Appraisal Cost) adalah biaya yang timbul saat melakukan penyaringan atau
pendeteksian kegagalan produk seperti Biaya Pengujian, Inspeksi dan Proses Audit.

Sedangkan Biaya Kegagalan adalah Biaya yang timbul akibat buruknya kualitas ataupun
kegagalan produk yang tidak memenuhi standar pelanggan (Customer). Dalam Biaya Kegagalan
ini, terdapat lagi biaya kegagalan Internal yang terjadi akibat buruknya kualitas selama proses
produksi dan Biaya Kegagalan Eksternal yang terjadi akibat kegagalan produk yang telah dijual.
3 Kategori Utama Biaya Kualitas (Quality Cost) beserta contoh biaya-biaya yang akan timbul
dari Biaya Kualitas tersebut.

Kategori Contoh Biaya yang perlu dikeluarkan


1. Biaya Pelatihan (Training Cost)
Biaya 2. Proses Capability Studies (Penelitian Kapabilitas Proses)
Pencegahan (Preventive 3. Vendor Survey
Cost) 4. Quality Planning and Design
1. Segala Jenis Pengujian (testing) dan Inspeksi
Biaya 2. Pembelian Peralatan Pengujian dan Inspeksi
Penilaian(Appraisal 3. Peninjauan Kualitas dan Audit (Quality Audit and Review)
Cost) 4. Biaya Laboratorium
1. Biaya Scrap dan pengerjaan ulang (Rework)
2. Biaya Perubahan Desain (Design Change)
Biaya Kegagalan(Failure 3. Biaya Kelebihan Persedian (Excess Inventory Cost)
Cost)Internal 4. Biaya Pembelian Bahan
1. Biaya Purna Jual  / Jaminan (Warranty)
2. Biaya Pengembalian Produk (Return and Recall)
Biaya Kegagalan(Failure 3. Biaya Penangan Keluhan Pelanggan
Cost)Eksternal 4. Biaya Ganti Rugi

Biaya akibat Kualitas Buruk / Cost of Poor Quality (COPQ)

Cost of Poor Quality (COPQ) adalah Biaya yang timbul akibat Kualitas Buruk atau kegagalan
produk yang tidak memenuhi standar pelanggan (Customer).  Perusahaan yang mampu
memperbaiki kualitasnya dan meng-eliminasi terjadi biaya COPQ ini akan dapat meningkatkan
Laba Perusahaan sehingga memiliki keunggulan dalam bersaing dengan kompetitornya.
Biaya-biaya yang timbul akibat buruknya Kualitas bukan hanya 3 Kategori utama yang
disebutkan diatas, tetapi terdapat juga kerugian-kerugian ataupun biaya-biaya tersembunyi
lainnya (Hidden cost) seperti Kerugian akibat kehilangan Proyek / Bisnis, Biaya Manajemen,
Kehilangan kepercayaan pelanggan, biaya kehilangan asset dan lain sebagainya. Biaya-biaya
tersebut ibaratnya seperti Gunung Es yang penampakannya di permukaan air adalah lebih sedikit
dibandingkan dengan yang tersembunyi di dalam air.
Salah satu Strategi yang dipergunakan oleh Manajemen Perusahaan untuk meng-eliminasi COPQ
(Cost of Poor Quality) adalah dengan menerapkan Metodologi Six Sigma. Dengan Six Sigma
Manajemen Perusahaan dapat meng-identifikasikan penyebab-penyebab terjadinya kegagalan
dan melakukan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan Kualitas secara keseluruhan.

PENGUKURAN, PELAPORAN, DAN PENGENDALIAN BIAYA


KUALITAS

A. Pengukuran Biaya Kualitas

Ada beberapa atribut atau dimensi yang dapat digunakan untuk menunjukkan harapan
konsumen akan suatu produk yaitu:

1. Performance,
Menunjukkan bagaimana suatu produk konsisten dalam melaksanakan fungsinya
2.  Aesthetics,
berhubungan dengan penampilan atau keindahan suatu produk
3.  Serviceability,
berhubungan dengan kemudahan untuk perbaikan dan pemeliharaan produk
4.  Features atau quality of design,
menunjukkan karakteristik produk yang membedakan produk dengan produk lain
5. Retiability,
menjelaskan kualitas dari profitabilitas kemampuan produk untuk memberikan fungsi
selam jangka periode waktu tertentu
6. Durability,
menunjukan jangka waktu suatu produk dapat berfungsi dengan baik
7. Quality of conformance,
menunjukan bagaimana suatu produk dapat memenuhi spesifikasi yang telah
Ditetapkan
8. Fitness of use,
   menunjukan kemampuan produk untuk memberikan manfaat yang dijanjikan
Produk dikatakan berkualitas apabila memenuhi 2 hal yaitu:
1.  Mutu rancangan (quality of design)
2.  Mutu kesesuaian (quality of conformance)

Biaya kualitas adalah biaya yang muncul karena adanya aktivitas kualitas yang muncul
karena rendahnya kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan atau kemungkinan adanya
kualitas produk yang rendah.
Aktivitas kualitas yang dilakukan perusahaan diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu:
1. Aktivitas pengendalian yang merupakan aktivitas untuk mencegah atau   mendeteksi
terjadinya produk yang kurang baik.
2. Aktivitas karena kegagalan yang merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk
merespon adanya produk yang kualitasnya rendah.

Biaya kualitas terdiri dari 4 jenis biaya yaitu:


1. Prevention cost atau biaya pencegahan adalah biaya yang terjadi dalam upaya mencegah
adanya produk dengan kualits tidak baik.
2. Apprisial cost atau biaya pengukuran adalah biaya yang terjadi untuk menentukan suatau
produk memenuhi karakteristik yang ditetapkan atau sesuai dengan permintaan konsumen.
3. Internal failure cost atau biaya kegagalan internal adalah biaya atau kerugian ang terjadi
karena produk tidak memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan dan produk belum sampai
konsumen.
4. External failure cost atau biaya kegagalan eksternal adalah biaya atau kerugian yang terjadi
karena produk tidak memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan dan produk sudah sampai
konsumen .

Biaya kualitas dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis biaya yaitu:


1. Observable quality cost yaitu bioaya kualita yang dapat diketahui jumlahnya dari catatan
yang terdapat dalam system akuntansi yang digunakan perusahaan
2.  Hidden quality cost adalah merupakan biaya atau krugian yang muncul karena rendahnya
kualitas tetapi jumlah biaya ini tidak dapat diketahui dari catatan akuntansi
perusahaan. Jumlah biaya kualitas merupakan penjumlahan baik Observable quality cost
maupun Hidden quality cost. Untuk menentukan jumlah hidden quality cost diperlukan
estimasi.

Estimasi dapat dilakukan dengan cara berikut:


a. Multiplier method,penentuan hidden quality cost dengan cara yang sangat sederhana yaitu
dengan mengamsumsikan bahwa total biaya kegagalan eksternal adalah biaya eksternal yang
dapat diukur dikalikan dengan multiplier tertentu.
b. Market Researsh method,penentuan hidden quality cost dengan melakukan penelitian pasar.
c.  Taguchi Quality loss Function,penentuan hidden quality cost dengan  mengasumsikan bahwa
fungsi biaya kualitas adalah merupakan fungsi kuadrat.

B.     Pelaporan dan Penggunaan Biaya Kualitas

Biaya kualitas perlu dilaporkan agar dapat membantu manajemen dalam meningkatkan
perencanaan,pengendalian ,serta pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kualitas.
Terdapat 2 cara pelaporan biaya kualitas yaitu dengan Quality cost report serta Analisis.

C.    Produktivitas: Pengukuran dan Kontrol

Produktivitas adalah berkaitan dengan menghasilkan output secara efisien, dan secara
khusus membahas hubungan output dan input yang digunakan untuk menghasilkan output.
Efisiensi produktif total adalah titik di mana dua kondisi terpenuhi:
1. untuk setiap campuran input yang akan menghasilkan output yang diberikan, tidak lebih dari
setiap masukan yang digunakan daripada yang diperlukan untuk menghasilkan output
2. mengingat campuran yang memenuhi kondisi pertama, campuran paling mahal yang dipilih.
Pengukuran Produktivitas Parsial: Mengukur produktivitas untuk satu input pada suatu
waktu.
Ukur parsial = Output / Masukan
Mengukur Produktivitas Operasional: mengukur Partial mana kedua input dan output yang
dinyatakan dalam istilah fisik.
Mengukur Produktivitas keuangan: ukuran Partial mana kedua input dan output yang dinyatakan
dalam dolar.

Pengukuran Produktivitas yang Berkaitan dengan Laba


Untuk periode berjalan, menghitung biaya input yang akan digunakan dalam tidak adanya
perubahan produktivitas, dan membandingkan biaya ini dengan biaya dari input benar-benar
digunakan. Perbedaan biaya adalah jumlah di mana keuntungan berubah karena perubahan
produktivitas.
            Untuk menghitung masukan yang akan digunakan (PQ), gunakan rumus berikut:
PQ = Output Periode Berjalan / Rasio Produktivitas Periode dasar

Anda mungkin juga menyukai