NIM : 175020300111052
BIAYA MUTU
DAN
AKUNTANSI UNTUK KEHILANGAN DALAM PROSES PRODUKSI
BIAYA MUTU
Biaya untuk mencapai mutu
Definisi
Biaya Mutu
Karakteristik TQM :
1. Tujuan perusahaan atas semua aktivitas bisnisnya adalah untuk melayani
pelanggan.
2. Manajemen puncak memimpin secara aktif dalam perbaikan mutu.
3. Semua karyawan terlibat secara aktif dalam pebaikan mutu.
4. Perusahaan memiliki sistem untuk mengindentifikasikan masalah mutu,
mengembangkan solusi dan menetapkan tujuan perbaikan mutu.
5. Perusahaan menghargai karyawannya dan memberikan pelatihan terus menerus
serta pengakuan atas pencapaian.
Peningkatan Mutu secara Berkelanjutan
Cara yang terbaik untuk mengurangi biaya mutu total adalah mengurangi kondisi
kurangnya mutu.
Pendekatan terbaik :
Berkonsentrasi pada pencegahan yaitu mencari penyebab-penyebab
dari pemborosan dan inefisiensi, kemudianmengembangkan rencana
sistematis untuk menghilangkan penyebab-penyebab tersebut.
Pendekatan yang juga penting :
Penilaian kinerja. Inpeksi atas produksi guna mencari produk cacat
juga masih penting, juga diperlukan pendekatan pengendalian yang lebih
dinamis. Salah satu pendekatan semacam itu adalah pengendalian proses
secara statistik guna memonitor mutu produk dan mengurangi variabilitasnya
Pebaikan mutu secara berkelanjutan atau terus menerus memerlukan usaha konstan
dari setiap orang didalam perusahaan- baik manajemen maupun karyawan yang saling
bekerjasama.
Mengukur dan Melaporkan Biaya Mutu
Diperlukan Akuntan Manajemen yang mampu mengukur biaya mutu.
Pelaporan biaya mutu memberikan arahan dengan mengindikasikan
kesempatan-kesempatan untuk perbaikan yang substansial.
Biaya kegagalan dapat disebabkan karena bagian-bagian bermutu rendah
dari pemasok, mesin yang usang, desain produk yang buruk, atau faktor-
faktor lain di luar kendali manajer pusat biaya.
HPP 213.000
Barang dalam proses 213.000
Piutang 300.000
Penjualan 300.000
Rata-rata biaya per unit ekuivalen didepartemen pelapisan ditentukan sebagai berikut :
Jurnal mentransfer biaya dari Departemen Pelapisan :
Pesrsediaan Barang Jadi 14.700
Persediaan Barang Cacat 1.500
Pengendali FOH 1.440
Barang Dalam Proses 17.640
Jurnal saat barang cacat dijual :
Kas/Piutang Usaha 1.500
Persediaan Barang Cacat 1.500
Penyusutan (Shrinkage) Normal dalam Produksi
Dalam beberapa proses produksi, unit-unit fisik hilang melalui penguapan atau
proses alami lainnya yang tidak termasuk kegagalan internal.
Asumsi : Sweet-stuff Co. memproduksi sirup wafel di Departemen Pemasakan.Lalu
ditransfer ke Departemen Pembotolan. Bahan ditambahkan di awal proses Departemen
Pemasakan, dicampur, lalu dimasak dalam tong-tongbesar. Selama memasak,
sebagian bahan baku menguap.
Data produksi Departemen Pemasakan bulan Oktober :
Jumlah gallon di barang dalam proses, persediaan awal 4.000
Jumlah gallon dimulai di departemen pemasakan 26.000
Jumlah gallon ditransfer ke departemen pembotolan 20.000
Jumlah gallon barang dalam proses, persediaan akhir 5.000
Jumlah gallon hilang dalam proses sebelum perioda berjalan 5.000
Penyelia departemen melaporkan persediaan barang dalam proses sepenuhnya selesai
untuk bahan baku dan 25% untuk biaya koversi.
Data biaya November :
Barang dalam proses, persediaan awal
Biaya bahan baku 5.450
Biaya tenaga kerja 535
Overhead pabrik 1.070
Biaya yang ditambahkan ke proses selama perioda berjalan
Biaya bahan baku 32.550
Biaya tenaga kerja 7.540
Overhead pabrik 15.080
Unit ekuivalen tiap elemen biaya di Departemen Pemasakan :
Asumsikan perusahaan memiliki akun barang dalam proses yang terpisah untuk
setiap departemen produksi, sehingga jurnal transfer biaya dari Departemen
Pemasakan adalah :
BDP Departemen Pembotolan 53.200
BDP Departemen Pemasakan 53.200