Anda di halaman 1dari 2

TUGAS DISKUSI 1

Hari/Tanggal : Minggu, 17 Oktober 2021

Nama Mahasiswa : Choirun Nisa’

NIM/Kelas : 031264102 / 6B Manajemen

Email Mahasiswa : annisaq9@gmail.com

Mata Kuliah : Manajemen Perubahan

Skor Sumber Tugas


No Tugas Partsipasi
Maksimal Partisipasi

1 PT. Hero Supermarket Tbk selaku pengelola Skor BMP


memutuskan menutup seluruh gerai Giant di maksimal Manajemen
Indonesia per akhir Juli 2021 (money.kompas.com). 100 poin. Perubahan,
Modul 1.
Coba saudara analisa penutupan tersebut dari sudut
pandang manajemen perubahan

Hasil Analisa :

Perubahan merupakan suatu pergantian kondisi dari kondisi lama ke kondisi yang baru.
Perubahan juga bisa diartikan pulla sebagai pengurangan terhadap sebuah kondisi, dimana selama
sesuatu itu tidak sama dengan keadaan sekarang maka itulah yang dinamakan dengan perubahan
Proses berlangsungnya perubahan ada dua jenis, yaitu perubahan dengan skala makro (organisasi) dan
perubahan dengan skala mikro (masyarakat).

Kasus yang dibahas kali ini adalah PT Hero Supermarket Tbk, atas keputusannya menutup
gerai Giant di Indonesia dengan alasan bahwa pihak perusahaan ingin memfokuskan bisnisnya
pada brand lain yang dimiliki. Brand ini antara lain IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket,
yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan dengan Giant. Sementara
untuk IKEA, bisnis ritel yang menyediakan perabotan rumah tangga, ini akan mengembangkan bisnis
daring (online) dan menambah jaringan toko fisik. Selain proyek pembangunan toko baru yang sedang
berlangsung di Jakarta Garden City dan Kota Baru Parahyangan, Bandung, yang rencana pembukaan
keduanya dilakukan akhir 2020.

Namun disisi lain, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja Kemnaker, Indah Anggoro Putri, mengutarakan jika Giant menutup usaha semata-mata
dikarenakan faktor bisnis. Selain persaingan bisnis yang ketat, usaha Giant juga terdampak pandemi
Covid-19.

Segmentasi Giant adalah para pelanggan yang menginginkan belanja dengan harga yang hemat,
sehingga hal itu diyakini tidak mengganggu jalannya Hero Supermarket.
Bahkan di tahun 2013, Hero melakukan strategi bisnis dengan membagi gerai Giant menjadi dua yakni
Giant Ekstra dan Giant Ekspres. Perubahan ini juga diikuti dengan perubahan konsep dan pembedaan
yang jelas antara kedua format tersebut, di mana Giant Ekstra akan menjadi pemimpin pasar dalam
harga murah dengan produk yang lengkap untuk kebutuhan bulanan konsumen. Sementara, Giant
Ekpres akan menjadi pemimpin pasar dalam harga murah dengan pelayanan cepat untuk melayani
kebutuhan mingguan konsumen. Di masa jayanya, Hero sudah membangun hingga 100 gerai Giant di
berbagai kota di Indonesia dengan jumlah karyawan mencapai 14.000.
Mengintip kondisi laporan keuangannya pada 2020 lalu, perusahaan tersebut tercatat mengalami
kerugian sebesar Rp 1,2 triliun. Angka kerugian tersebut lebih parah jika dibandingkan pada 2019 lalu
yang hanya sebesar Rp 33,18 miliar. Selain itu, pendapatan perusahaan berkode emiten HERO itu juga
mengalami penurunan pada 2020. Sepanjang 2020, total pendapatan perusahaan tersebut sebesar Rp
8,89 triliun. Jumlah pendapatan tersebut turun jika dibandingkan pada 2019. Pada 2019, jumlah
pendapatan HERO sebanyak Rp 12,18 triliun. Beban pokok pendapatan perusahaan tersebut pada 2020
turun, menjadi Rp 8,89 triliun. Di 2019 lalu, beban pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp 12,18
triliun. Namun, beban usaha HERO pada 2020 mengalami kenaikan menjadi Rp 3,55 triliun. Angka itu
lebih tinggi jika dibandingkan 2019 yang hanya sebesar Rp 3,48 triliun.

Dengan informasi demikian, bisa ditarik kesimpulan bahwa Giant mengalami kegagalan dalam
perubahan.

Perubahan diatas terjadi karena adanya perubahan pola belanja pelanggan. Saya menilai bahwa
perubahan konsumen yang awalnya belanja serba offline, sekarang karena adanya pandemi Covid-19,
belanja menjadi Online. Disamping itu, karena adanya trend pelanggan yang terus berubah. Sampai
pada akhirnya Giant diputuskan untuk ditutup.

Anda mungkin juga menyukai