Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

Pandemi Covid 19 telah memberikan dampak besar pada berbagai bidang. Salah
satu bidang yang berdampak akibat Covid 19 di Indonesia adalah bidang pendidikan.
Banyak Perguruan Tinggi yang melakukan pembelajaran secara daring (online). Dalam
hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah telah melarang Perguruan
Tinggi untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka. Pemberlakuan perkuliahan tatap
muka dilaksanakan agar dapat memutus rantai penularan virus covid 19. Peniadaan
aktivitas perkuliahan tatap muka menjadi kuliah daring merupakan solusi untuk tetap
menjalankan kegiatan belajar mengajar di masa pandemic covid 19. Hal ini berhubungan
dengan perkembangan teknologi, perkembangan teknologi informasi memiliki pengaruh
besar terhadap perubahan dalam setiap bidang kehidupan.
Solusi atas pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemic adalah dengan
menerapkan pembelajaran daring, sehingga dapat menekan angka penyebaran virus.
Pembelajaran daring memberikan kebebasan kepada siswa untuk mendapatkan informasi
secara luas dari berbagai sumber. Pembelajaran daring (online) mampu meningkatkan
keterampilan dalam menggunakan perangkat teknologi informasi. Dalam pelaksanaan
pembelajaran daring tentunya tidak dapat terlepas dari peran teknologi. Teknologi dapat
mempermudah segala kebutuhan dalam proses belajar mengajar. Teknologi digital dalam
lembaga pendidikan sebagai sarana pendukung dalam pembelajaran, baik sebagai sarana
dalam mengakses informasi sumber belajar ataupun sebagai sarana penunjang kegiatan
belajar dan berkaitan dengan tugas.
Perkembangan teknologi yang semakin berkembang, saat ini banyak platform
yang dapat membantu pelaksanaan pembelajaran daring seperti e-learning, Google
Classroom, Edmodo, Moodle, Rumah belajar, dan bahkan platform dalam bentuk video
conference sudah semakin banyak diantaranya Google meet, Zoom, dan Visco Webex.
evaluasi pembelajaran daring membuat siswa menjadi lebih mandiri, karena lebih
menekankan pada student centered. Mereka lebih berani untuk mengemukakan pendapat
dan ide-idenya. Serta pemerintah juga telah menyediakan beberapa platform yang dapat
digunakan peserta didik untuk belajar dan dapat digunakan sebagai sumber belajar.
Akuntansi merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa pada
awal semester di Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan. Sebagaian besar
mahasiswa mengeluh karena perkukuliahan dilakukan secara daring. Banyak mahasiswa
yang mengeluh, dikarenakan perkuliahan daring banyak menambah biaya untuk
keperluan kuota, belum ditambah lagi dengan tugas yang membekak menjadikan
mahasiswa malas serta jenuh untuk mengerjakan tugas perkuliahan. Khususnya pada
mata kuliah fisika dasar yang dirasa sulit karena banyak rumus dan hitungan. Mahasiswa
seringkali protes karena kurang paham dengan apa yang diajarkan dosen secara daring.
Dalam hal ini dosen harus mampu membuat perangkat pembelajaran atau rencana
pembelajaran yang efektif dilakukan secara daring meliputi Rencana Pembelajaran
Semester (RPS), Satuan Acara Perkuliahan (SAP), model atau metode pembelajara,
pemilihan media pembelajaran serta instrumen evaluasi.
Penggunaan rencana pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan pembelajaran
daring akan membantu dalam penyampaian materi secara daring, sehingga dimungkinkan
mahasiswa dapat memahami apa yang dijelaskan oleh dosen pengampu mata kuliah
fisika dasar. Pemilihan media pembelajaran berbasis multimedia merupakan salah satu
solusi untuk membuat mahasiswa mampu memahami materi pelajaran dengan baik.
Dosen pengampu mata kuliah harus mampu mendesain media semenarik mungkin, agar
materi dapat diterima dengan baik oleh mahasiswa. Media pembelajaran yang menarik
dan menyenangkan akan mampu menghilangkan rasa bosan dalam pembelajaran.
Perkuliahan daring mahasiswa memerlukan variasi tersendiri untuk menghilangkan
kejenuhan. Penggunaan media pembelajaran yang menarik dalam perkuliahan online,
kreativitas dosen sangat diperlukan dalam pembelajaran guna menghindari rasa bosan.
Tingkat kepuasan mahasiswa merupakan salah satu tolok ukur mutu e-learning.
Tingkat kepuasan mahasiswa pengguna e-learning bisa menunjukkan mahasiswa
menikmati proses pembelajaran online. Pembelajaran yang bermutu akan memiliki
tingkat kepuasan yang tinggi bagi penggunanya. Penelitian persepsi mahasiswa dalam
pembelajaran online, mahasiswa merasa bahwa pembelajaran online kurang mendukung
dalam proses belajar mengajar sehingga dosen dapat memfasilitasi mereka dengan
membuat grup di media sosial untuk berinteraksi dan meningkatkan atmosfer lingkungan
belajar diantara anggota kelas.
Penilaian pembelajaran daring mata kuliah Akuntasi dilakukan melalui pemberian
tugas , review jurnal dan tugas terstruktur yang dapat dikirimkan melalui Google
Classroom masing - masing mata kuliah. Dalam hal evaluasi secara daring, tugas menjadi
instrumen paling penting. Melalui tugas, dosen bisa melihat kosistensi mahasiswa dalam
mengerjakannya. Berdasarkan fakta di atas, maka penulis melakukan penelitian untuk
melihat persepsi mahasiswa pada pembelajaran daring pada mata kuliah Akuntansi
Universitas Negeri Medan selama pandemic covid 19.
BAB II

METODE PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN

METODE PENELITIAN
Pada survei yang dilakukan, responden merupakan mahasiswa Universitas Negeri
Medan. Pengambilan data survei dilakukan secara online, karena kondisi mahasiswa yang
berada di kediaman masing masing jadi data yang diambil ialah data yang diperoleh dari
hasil pengisian kuisioner .

HASIL PENELITIAN

Untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa pada pembelajaran daring, maka peneliti
membuat beberapa pertanyaan yang relevan untuk diisi secara jujur oleh responden
(mahasiswa) yang telah ditentukan. Berikut ini beberapa pertanyaan yang diajukan
kepada responden:

Berdasarkan gambar di atas bahwa didapatkan hasil 71,4% cukup setuju terhadap
komunikasi dengan dosen selama pembelajaran yang dilakukan secara daring ,
Mahasiswa setuju Didapatkan 14,3 % dan 14,3 % mahasiswa sangat tidak setuju dan
merasa tidak puas dengan komunikasi antara mahasiswa dengan dosen secara daring pada
semester ini.

Berdasarkan gambar di atas bahwa didapatkan hasil 47,6 % cukup setuju terhadap
pertanyaan kedua selama pembelajaran yang dilakukan secara daring , Mahasiswa setuju
Didapatkan 38,1
% dan 9,5% mahasiswa sangat tidak setuju dan merasa tidak puas dengan dukungan dari
dosen dalam memberikan materi secara daring dari sini bisa dilihat bahwa tingkst
kepuasan pada mahasiswa berbeda beda ternggantung mahasiswa itu sendiri.
Berdasarkan gambar di atas bahwa didapatkan hasil 47,6 % cukup setuju yaitu merasa
puasdengan antusias dan semangat dosen dalam pembelajaran daring , Mahasiswa setuju
Didapatkan 28,6% dan 14,3 % mahasiswa sangat tidak setuju dan mahasiswa sangat
setuju didapat 9,5 %.

Berdasarkan gambar di atas yaitu pertanyaan ke 4 bahwa didapatkan hasil 42,9 % cukup
setuju yaitu mahasiswa merasa puas dengan respon yang diberikan dosen selama
pembelajaran daring ,Mahasiswa setuju Didapatkan 33,3 % dan 14,3 % mahasiswa sangat
setuju dan mahasiswa sangat tidak setuju didapat 9,5 %.

Berdasarkan gambar dan juga pertanyaan ke 5 bahwa didapatkan hasil 47,6 % setuju
terhadap pembelajaran yang sudah dijadwal tertata selama pembelajaran yang dilakukan
secara daring , Mahasiswa cukup setuju Didapatkan 28,6 % dan 19 % mahasiswa sangat
tidak setuju dan merasa tidak puas .

Berdasarkan gambar dan juga pertanyaan ke 6 bahwa didapatkan hasil 42,9 % setuju
terhadap penyajian materi yang kosisten selama pembelajaran yang dilakukan secara
daring , Mahasiswa cukup setuju Didapatkan 38,1 % dan 14,3 % mahasiswa sangat tidak
setuju dan merasa tidak puas dengan penyajian materi yang terkadang tidak konsisten.

Berdasarkan gambar dan juga pertanyaan ke 7 bahwa didapatkan hasil 52,4 % cukup
setuju terhadap Bahasa yang digunakan dalam penyajian materi yang jelas dan mudah
dipahami selama pembelajaran yang dilakukan secara daring , Mahasiswa setuju
Didapatkan 33,3 % dan 9,5 % mahasiswa sangat tidak setuju dan merasa tidak puas
dengan bahasa yang digunakan kurang jelas dan susah dipahami

Berdasarkan pertanyaan ke 8 tentang masalah sinyal yang selalu dihadapi oleh


mahasiswa selama kuliah daring bahwa didapatkan hasil 47,6 % sangat tidak setuju
terhadap sinyal karena terkadang sinyal akan mati total jika kawasan mati lampu dan juga
hujan selama pembelajaran yang dilakukan secara daring , Mahasiswa setuju Didapatkan
33,3 % dan 14,3% mahasiswa setuju .

Berdasarkan pertanyaan ke 9 tentang seberapa puaskah atau adakah dukungan dari


pemerintah selama kuliah daring melalui subsidi kuota bahwa didapatkan hasil 38,1%
cukup setuju, Mahasiswa setuju Didapatkan 23,8 % , 23,8 % mahasiswa setuju dan 14,3
% mahasiswa sangat tidak setuju.
Berdasarkan pertanyaan ke 10 yang pertanyaanya seberapa puaskah mahasiwa
menggunakan system pembelajaran daring yang digunakan oleh mahasiswa selama
kuliah daring didapatkan hasil 42,9 % selama pembelajaran yang dilakukan secara daring
, Mahasiswa cukup setuju Didapatkan 28,6 % , 14,3% mahasiswa sangat setuju dan 14,3
mahasiswa sangat tidak setuju dari sini bisa dilihat bahwasanya perkuliahan secara daring
memiliki kepuasan yang berbeda tiap mahasiwa ada yang sangat setuju dan ada juga yang
sangat tidak setuju dalam system pembelajaran secara daring ini.

Anda mungkin juga menyukai