Anda di halaman 1dari 64

MODUL PEMBELAJARAN

SISTEM INFORMASI
KEPERAWATAN

Disusun oleh :
Ns. Uswatun Khasanah, M. Epid
Jurusan S1 KeperawatanSTIKes Widya
Dharma Husada TangerangTA.
2020/2021
VISI - MISI
STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG

VISI
Pada tahun 2024 menjadi Lembaga pendidikan yang profesional, berwawasan
global, unggul dalam pelatihan kesehatan, dan siap menghadapi dunia kerja masa
kini dan mendatang berdasarkan moral agama.

MISI

1. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan vokasi, akademik dan profesi yang


berbasis kompetensi nasional dan global.

2. Melakukan pendidikan yang berkualitas berdasarkan metode dan konsep


evidencebased learning proses dan student centered learning berbasis pelatihan
kesehatan

3. Menyelenggarakan kegiatan penelitian yang unggul baik dasar, terapan dan


kebijakan inovatif dan diakui secara nasional maupun internasional

4. Mendarmabaktikan keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi,


humaniora seni kepada masyarakat yang berwawasan kesehatan nasional dan
internasional.

5. Mengembangkan kelembagaan yang berorientasi pada mutu dan mampu


bersaing ditingkat nasional dan internasional.
VISI MISI
PRODI PENDIDIKAN NERS

VISI
Pada tahun 2024 menjadi Jurusan yang unggul dalam bidang Keperawatan dan
pelatihan kesehatan di komunitas perkotaan kawasan regional dan nasional

MISI

1. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan vokasi, akademik dan profesi yang


berbasis kompetensi nasional dan global.

2. Melakukan pendidikan yang berkualitas berdasarkan metode dan konsep


evidencebased learning proses dan student centered learning berbasis pelatihan
kesehatan

3. Menyelenggarakan kegiatan penelitian yang unggul baik dasar, terapan dan


kebijakan inovatif dan diakui secara nasional maupun internasional

4. Mendarmabaktikan keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi,


humaniora seni kepada masyarakat yang berwawasan kesehatan nasional dan
internasional.
TOPIK 1

KONSEP DASAR INFORMASI

A. System
Sistem merupakan kumpulan dari unsur/elemen-elemen yang saling
berkaitan/berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contoh : Sistem Komputer terdiri dari : Software,
Hardware, Brainware
Menurt Menurut Jerry FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu, sedangkan Menurut Ludwig Von
Bartalanfy ; Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar
relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
B. Syarat-Syarat Sistem :

1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.


2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting
daripada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
C. Karakteristik Sistem :
Karakteristik system terdiri dari
1.Komponen (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja
sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun
kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap
subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu
dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai
suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan
dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar
dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem,
maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan
dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipandang sebagai suatu kesatuan, karena dengan batas sistem ini fungsi dan
tugas dari subsistem yang satu dengan lainnya berbeda tetapi tetap saling berinteraksi.
Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)


Segala sesuatu diluar dari batas sistem yang mempengaruhi operasi dari suatu sistem.
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Lingkungan
luar yang menguntungkan harus dipelihara dan dijaga agar tidak hilang pengaruhnya,
sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dimusnahkan dikendalikan agar tidak
mengganggu operasi sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)


Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
Untuk membentuk satu kesatuan, sehingga sumber-sumber daya mengalir dari
subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya. Dengan kata lain output dari suatu
subsistem akan menjadi input dari subsistem yang lainnya.

5. Masukan sistem (Input)


Merupakan energi yang dimasukkan ke dala m sistem. Masukan dapat berupa
Masukan Perawatan (Maintenance Input) adalah energi yang dimasukkan supaya sistem
tersebut dapat beroperasi. Masukan Sinyal (Signal Input) adalah energi yang diproses
untuk didapatkan keluaran.

Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk
diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)


Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem. Meliputi : Keluaran yang
berguna, contohnya Informasi yang dikeluarkan oleh komputer. Dan Keluaran yang
tidak berguna yang dikenal sebagai sisa pembuangan, contohnya panas yang
dikeluarkan oleh komputer
7. Pengolah Sistem (Process)
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang
diinginkan. Contoh CPU pada Komputer, Bagian Produksi yang mengubah bahan baku
menjadi barang jadi, Bagian akuntansi yang mengo lah data transaksi menjadi laporan
keuangan.

8. Tujuan Sistem (Goal)


Setiap sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang mempengaruhi input
yang dibutuhkan dan output yang dihasilkan. Dengan kata lain suatu sistem akan
dikatakan berhasil kalau pengoperasian sistem itu mengenai sasaran atau tujuannya.
Sistem yang tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

D. Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok :

1. Pemakai ; Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan
eksekutif.
2. Manajemen ; Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai
yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen
sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum
yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan
keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang
berhubungan dengan orang, waktu dan uang, misalnya ; “ sistem tersebut harus
mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu harus dikembangkan dalam waktu enam
bulan dengan melibatkan programmer dari departemen w, dengan biaya sebesar x”.
3. Pemeriksa ; Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami
organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan
perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya
berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan
sejenis.
4. Penganalisa sistem
Fungsi- fungsinya antara lain sebagai :
a. Arkeolog ; yaitu yang menelusuri baga imana sebenarnya sistem lama berjalan,
bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem
lama.
b. Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan
pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
c. Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara
lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya
yang mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang sama.
d. Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih
berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa
sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang
lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi
porsi penganalisa sistem.
5. Pendesain sistem ; Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa
kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian
ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh
programmer.
6. Programmer ; Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah
diterima dari pendesain.
7. Personel pengoperasian ; Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer
misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak,
pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang
berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan
sistem.
E. Informasi
Data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan
seseorang yang menggunakan data tersebut (McFadden dkk,1999). Data yang telah
diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang (Davis, 1999)

F. Siklus Informasi
G. Ciri-ciri informasi
1. Benar atau salah
2. Baru
3. Tambahan
4. Korektif
5. Penegas (Davis, 1999)

H. Trasformasi Data menjadi Informasi


Menurut Siregar (1992), alih bentuk data menjadi informasi melalui empat langkah
pokok yaitu
1. pengumpulan data,
2. pengolahan data,
3. penyajian data dan
4. analisis data.
I. Sistem Informasi
Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yg terintegrasi dengan maksud yang sama
untuk mencapai suatu tujuan (McLeod, 1995).
System Informasi adalah suatu cara yang sudah tertentu untuk menyediakan
informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses
dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan.

Evaluasi
1. Apa yang dimaksud dengan system?
2. Sebutkan syarat-syarat Sistem?
3. Apa yang dimaksud dengan system informasi?
4. Sebutkan ciri-ciri informasi?
TOPIK 2

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

A. SISTEM
1. Defenisi Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu
kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut
beberapa ahli :

a. Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang
digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.
b. Leod (1995), sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
c. Scott (1996), sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan
(processing), serta keluaran (output).
d. Jerry Fith Gerald (Jogiyanto : 2000) dalam buku Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi
pengarang Agus Mulyanto mendefinisikan “sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
e. Jimmy L.Goal (2008:9), “sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya
yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta
menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila
suatu unit macet atau terganggu, unit lainnya pun akan terganggu untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan tersebut”.
f. Agus Mulyanto dalam bukunya (2009 : 1) mendefinisikan sistem secara umum sebagai
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu
sebagai satu kesatuan.
g. Agus Mulyanto (2009 : 2) mendefinisikan sistem dalam bidang sistem informasi
sebagai “sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk
mencapai tujuan bersama dengan menerima proses input serta menghasilkan input
dalam proses transformasi yang teratur”.
h. Sutarman (2009:5), “sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan
saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian
suatu tujuan utama”.
i. Jogiyanto (2009:34), “sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan
dengan pendekatan komponen”.

Pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling
berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan,
proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

B. Komponen

Komponen Sistem (components sistem), dimana suatu sistem terdiri dari


sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Suatu
sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi
di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Apabila suatu sistem merupakan salah satu
dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka disebut subsistem, sedangkan sistem yang
lebih besar tersebut adalah lingkungannya. Sistem atau pendekatan sistem mempunyai
beberapa komponen yakni :

1. masukan (input), sesuatu yang dimasukan ke dalam sistem yang berasal dari lingkungan
2. pengolahan (processing), suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan
mengubah masukan menjadi keluaran
3. keluaran (output), suatu hasil dari proses pengolahan sistem yang dikeluarkan ke lingkungan
4. balikan/umpan balik (control)
5. Lingkungan luar sistem (environments), segala sesuatu di luar batas suatu sistem yang
mempengaruhi kerja sistem.
C. DATA DAN INFORMASI
1) Data
a. Definisi
Data merupakan sebuah kata yang memiliki sifat jarak luas plural. Data merupakan
bentuk jamak dari istilah datum. Datum merupakan satu buah fakta atau rincian
peristiwa. Lebih tepatnya adalah satu bagian saja dari fakta atau rincian peristiwa yang
terjadi. Karena setiap peristiwa dan fakta tidak hanya terdiri dari satu buah fakta dan
penjelasan, maka dari itu, kita jarang menggunakan istilah datum untuk mencerminkan
fakta dan rincian dari peristiwa tersebut. Menurut beberapa ahli :
 Agus Mulyanto (2009:15), “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian (event) adalah sesuatu yang
terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu
objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk
tunggal data item.
 Agus Mulyanto (2009 :16) mengemukakan bahwa data merupakan material
atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh
langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang
lebih bermakna.
 Evi indriyani dan Humdiana (2009:18), “Data adalah fakta-fakta,
simbol/karekter, data mentah atau observasi yang menggambarkan suatu
fenomena tertentu. Misalnya temperatur sekarang, harga suatu suku cadang, dan
umur anda, semua itu adalah data.

Pengertian data dapat disimpulkan yaitu fakta mentah atau rincian peristiwa yang belum
diolah, yang terkadang tidak dapat diterima oleh akal pikiran dari penerima data
tersebut, maka dari itu data harus diolah terlebih dahulu menjadi informasi untuk dapat
di terima oleh penerima. Data dapat berupa angka, karakter, simbol, gambar, suara, atau
tanda-tanda yang dapat digunakan untuk dijadikan informasi. Suatu informasi bisa saja
menjadi data apabila informasi tersebut digunakan kembali untuk pengolahan sistem
informasi selanjutnya. Dalam dunia komputer data adalah segala sesuatu yang disimpan
di dalam memori menurut format tertentu.

2) Informasi
Informasi merupakan kumpulan data, yang sudah diolah sedemikain rupa, sehingga
nantinya dapat memberikan informasi dan juga manfaat bagi kalangan tertentu ataupun
bagi semua orang. Dalam prosesnya, data yang sudah dihimpun dan juga sudah
dimiliki, kemudian diolah sedemikian rupa, sehingga data tersebut kemudian dapat
menghasilkan sesuatu yang berguna dan juga informatif. Menurut beberapa ahli :

 McFadden dkk (1999) dalam buku Agus Mulyanto (2009 : 16) mengemukakan
bahwa informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga
meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.
 Jimmy L.Goal (2008 :8), “Informasi adalah data yang telah diproses atau diolah
ke dalam bentuk yang berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang
sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau
nantinya”.
 Jogiyanto (2008:36), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
berguna bagi para pemakainya”.
 Jurnal CCIT (2007:68) informasi didefinisikan oleh Hartanto sebagai
berikut:“Informasi adalah sebagai suatu data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna bagi pemakainya (user). Sumber informasi adalah data.

Pengertian Informasi adalah hasil pengolahan data yang sudah dapat diterima oleh
akal pikiran penerima informasi yang nantinya dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan. Informasi dapat berupa hasil gabungan, hasil analisa,
hasil penyimpulan, dan juga hasil pengolahan sistem informasi komputerisasi.

D. Perbedaan Data dengan Informasi

1. Menurut Agus Mulyanto (2009 : 12), “Informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data
merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata”.
2. Data lebih cenderung ke penjelasan singkat atau sebuah gagasan yang belum
menjelaskan sebuah peristiwa atau hasil kegiatan, data juga tidak bisa digunakan untuk
pengambilan keputusan sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data yang
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
3. Data terkadang tidak dapat digunakan dan diterima oleh akal pikiran penerima,
sedangkan informasi dapat berguna dan dapat diterima oleh akal pikiran penerima.
4. Data tidak memilki makna apapun sedangkan Informasi sudah memiliki suatu makna
tertentu.
5. Data dapat berbentuk fakta, rincian, dan juga segala bentuk pengamatan empiris
(observasi dan wawancara) terhadap suatu peristiwa. Sedangkan informasi adalah data
yang sudah diolah dengan menggunakan beragam teknik tertentu.
6. Bagi orang awam, data tidak dapat dipahami maksudnya, Sedangkan ketika membaca
suatu informasi, maka mereka sudah mampu memahami arti dari informasi tersebut.
7. Data mempunyai lingkup lebih detail dan bersifat teknis, sedangkan informasi
menghasilkan penjelasan yang dapat dipakai untuk mengambil keputusan. Data
penjualan misalnya merupakan penjelasan yang bersifat mentah, tetapi informasi
penjualan per bulan akan dipakai oleh manajemen untuk mengambil suatu keputusan.

E. KESEHATAN
1. Definisi sehat
Dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu sebagai berikut ;
 Pepkins,mendefinisikan sehat sebagai keadaan keseimbangan yang dinamis dari
badan dan fungsi-fungsinya sebagai hasil penyesuaian yang dinamis terhadap
kekuatan-kekuatan yang cenderung menggangunya. Badan
seseorang bekerja secara aktif untuk mempertahankan diri agar tetap sehat
sehingga kesehatan selalu harus dipertahankan
 Pender (1982), sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan
dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan
tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk
mempertahankan stabilitas dan integritas structural.
 Linda Ewles & Ina Simmet (1992),yang dikutip oleh A.E. Dumatubun dalam Jurnal
Antropologi Papua 2002, seperti berikut:

1. Konsep sehat dilihat dari segi jasmani, yaitu dimensi sehat yang paling nyata
karena perhatiannya pada fungsi mekanisme tubuh.
2. Konsep sehat dari segi mental, yaitu kemampuan berpikir dengan jernih dan
koheren. Istilah mental dibedakan dengan emosional dan sosial walaupun ada
hubungan yang dekat di antara ketiganya.
3. Konsep sehat dilihat dari segi emosional, yaitu kemampuan untuk mengenal emosi
seperti takut, kenikmatan, kedukaan, dan kemarahan, dan untuk mengekspresikan
emosi-emosi secara cepat.
4. Konsep sehat dilihat dari segi sosial, berarti kemampuan untuk membuat dan
mempertahankan hubungan dengan orang lain.
5. Konsep sehat dilihat dari aspek spiritual, yaitu berkaitan dengan kepercayaan dan
praktek keagamaan, berkaitan dengan perbuatan baik secara pribadi, prinsip-
prinsip tingkah laku, dan cara mencapai kedamaian dan merasa damai dalam
kesendirian.
6. Konsep sehat dilihat dari segi societal, yaitu berkaitan dengan kesehatan pada
tingkat individual yang terjadi karena kondisi-kondisi sosial, politik, ekonomi dan
budaya yang melingkupi individu tersebut. Adalah tidak mungkin menjadi
sehat dalam masyarakat yang “sakit” yang tidak dapat menyediakan sumber-
sumber untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan emosional. (Djekky,2001: 8)

Menurut UU 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, menyatakan bahwa sehat adalah


keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus
dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan
sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.

2. Defenisi Kesehatan
Ada beberapa pendapat tentang definisi kesehatan yairu:
a. Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah Nasional Ulama tahun 1983,
merumuskan kesehatan sebagai ketahanan ‘jasmaniah, ruhaniyah, dan sosial’ yang
dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan
tuntunan-Nya, dan memelihara serta mengembangkannya.
b. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktifsecara sosial, dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan
adalah upaya penaggulangan, dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan, dan persalinan.
c. Kesehatan adalah kondisi optimal dari pikiran dan fisik seseorang yang
memungkinkan orang tersebut dapat menjalani hidup yang berkualitas dan produktif
baik secara sosial maupun ekonomi. Kesehatan berorientasi pada upaya
memaksimalkan potensi individu baik secara fisik, intelektual, emosional, sosial,
spiritual dan lingkungan. Kondisi alami dari kesehatan adalah terbebas dari penyakit,
cedera ataupun segala sesuatu yang menganggu sistem metabolik makhluk hidup
terutama manusia.
d. Kesehatan adalah keadaan prima baik secara mental dan fisik sehingga seseorang
dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan baik dalam lingkungannya.
e. Kesehatan adalah kemampuan merawat diri sendiri yang ditunjukkan dengan
menjaga dan meningkatkan fungsi tubuh, kejiwaan, spiritual dan sosial.
f. Menurut WHO (World Health Organization) Kesehatan adalah suatu keadaan fisik,
mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau
kelemahan.
g. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara
sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan
pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya, dan orang
lain.
Dalam “Undang-undang No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan & Undang-
undang No.29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran “

1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis
2. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara, dan meningkatkan kesehatan
yang dilakukan oleh pemerintah, dan atau masyarakat.
3. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan, dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
4. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan.
5. Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna

3. Ruang Lingkup Kesehatan


Ruang lingkup kesehatan ada tiga, yaitu :
1. Kesehatan Jasmani/fisik
Individu dikatakan sehat secara jasmani apabila seluruh fungsi organnya berjalan
dengan normal, berpenampilan bersih dan rapi, tidak gemuk dan tidak kurus, dan
berpola hidup sehat serta teratur, tidak hanya terlihat sehat dari luar tetapi memang tidak
memiliki keluhan bahwa dirinya sakit. Dengan kata lain, terwujud apabila sesorang
tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif
tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami
gangguan.
2. Kesehatan Mental/Jiwa
Memiliki pikiran dan jiwa yang stabil dan terkontrol. Kesehatan mental sanagat erat
hubungannya dengan kesehatan dan stabilitas jiwa seseorang.
Mencakup 3 komponen di dalam kesehatan jiwa, yakni pikiran, emosional, dan
spiritual.
1. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
2. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan
dan mengontrol perasaan/emosinya, misalnya senang/gembira, marah, takut,
khawatir, sedih dan sebagainya,
3. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa
syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana
ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Pemenuhan kebutuhan spiritual diperlukan
agar jiwa dapat merasa damai dan tenteram. Misalnya sehat spiritual dapat
dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual
adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan
agama yang dianutnya.
3. Kesehatan dari aspek sosial ekonomi
Seseorang dikatakan sejahtera atau sehat secara sosial apabila segala sesuatunya
terpenuhi dengan baik (makanan/pangan, pakaian/sandang, serta tempat tinggal/papan
yang layak. Terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan
yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau
keluarganya secara finansial. Kesejahteraan adalah sesuatu yang relatif, tergantung
pada keadaan budaya dan tingkat kemakmuran suatu daerah. Bagi mereka yang belum
dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan
ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif
secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti,
misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau
pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.

D. Sistem Informasi Kesehatan

1. Defenisi

Sistem informasi terdiri dari dua kata, yaitu System dan Information. Sistem adalah
kumpulan elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan informasi
adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang (Davis, 1999).

Dalam buku Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi pengarang Agus Mulyanto menjelaskan
bahwa menurut :
1. Bodnar dan Hopwood (1993) dalam buku Acounting Information System edisi kelima
mendefinisikan sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang
dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
2. James alter, sistem informasi adalah “kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang dan
teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”
3. Gelinas, Oram dan Wiggins, sistem informasi adalah “suatu sistem buatan manusia yang secara
umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk
menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada
pemakai”.
4. Turban, McLean dan Waterbe, sistem informasi adalah “sistem yang mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis, dan mneyebarkan informasi untuk tujuan spesifik”.
5. Dari beberapa definisi menurut para ahli, maka Agus mulyanto (2009 : 29) mendefinisikan
sistem informasi sebagai suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan
prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk
mencapai suatu tujuan.
6. Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah integrasi antara perangkat, prosedur dan kebijakan
yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung
pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
7. Sistem informasi kesehatan adalah gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk
mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik
informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pemantauan kinerja sistem kesehatan. Informasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan
program kesehatan mulai dari analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi,
pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi.

Peraturan perundang undangan, bagian atau ranah yang menyebutkan sistem informasi
kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi
desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang
petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota.
Kebutuhan akan data dan informasi disediakan melalui penyelenggaraan Sistem Informasi
Kesehatan, yaitu dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis data serta penyajian
informasi.
Menurut WHO, sistem informasi kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building
block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu Negara. Keenam komponen
(building block) sistem kesehatan tersebut adalah:

1. Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)


2. Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi kesehatan)
3. Health worksforce (tenaga medis)
4. Health system financing (system pembiayaan kesehatan)
5. Health information system (sistem informasi kesehatan)
6. Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan
secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan sekarang ini
sudah menggunakan konsep sistem komputerisasi dimana komputer berperan membantu
penyelesaian masalah dengan cepat, tidak terencana secara baik sebuah sistem informasi adalah
faktor utama kegagalan sebuah sistem informasi untuk itu sebuah sistem informasi harus di
rencanakan secara matang

3) Komponen

 Komponen sistem informasi menurut Andri Kristanto (2007 : 13) mengemukakan ada enam
macam, diantaranya :
1. Input merupakan semua data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi, seperti
dokumen-dokumen, file-file dan formulir-formulir.
2. Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang kemudian akan
disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya akan diolah menjadi suatu output yang
akan digunakan oleh penerima.
3. Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah diolah menjadi suatu
informasi yang berguna dan dapat dipakai penerima.
4. Teknologi merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukkan input, mengolah input
dan menghasilkan keluaran.
5. Basis Data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan satu dengan lain yang
disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah menggunakan perangkat lunak.
6. Kendali merupakan semua tindakan yang diambil untuk menjaga sistem informasi tersebut
agar dapat berjalan dengan lancar dan tidak mengalami gangguan

Menurut Agus Mulyanto (2009:31), “sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang
dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia,
hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang
sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun dalam kenyataannya, tidak semua sistem
informasi mencakup kelima komponen tersebut”. berikut merupkan penjelasan komponen dari
sistem informasi :

1. Sumber daya manusia.

Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk
mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir adalah orang-
orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, sedangkan pakar
sistem informasi orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.

2. Sumber daya Hardware.

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi.
Sumber daya ini tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti
lembaran kertas dandisk magnetic atau optikal.

3. Sumber daya Software.

Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk
memproses informasi. Sumber daya ini tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa
prosedur.

4. Sumber daya data.

Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan sebuah sistem informasi,
melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi.
5. Sumber daya jaringan.

Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer,


memproses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software
komunikasi. Sumber daya ini dapat berupa media komunikasi seperti kabel, satelit dan
dukungan jaringan seperti modem, software pengendali.

Sistem Informasi dibagi kesehatan dibagi menjadi lima domain yang berbeda, yaitu ;

1. Penentu kesehatan, yang meliputi factor risiko, perilaku, keturunan, lingkungan, social
ekonomi dan demografi
2. Input sistem kesehatan, yang meliputi kebijakan, pembiayaan, sumber daya dan organisasi.
3. Output sistem kesehatan, meliputi informasi, kemampuan pelayanan dan kualitas.
4. Hasil sistem kesehatan, meliputi pemanfaatan pelayanan
5. Status kesehatan, meliputi angka kematian, kesakitan atau ketidakmampuan dan
kesejahteraan.

Evaluasi

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan system informasi kesehatan?


2. Seutkan 6 komponen utama dalam mambangun system ketahanan suatu negara?
3. Jelaskan domain system inofrmasi bagi kesehatan?
TOPIK 3

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

A. Pendahuluan

Pendokumentasian Keperawatan merupakan hal penting yang dapat menunjang


pelaksanaan mutu asuhankeperawatan. (Kozier,E. 1990). Selain itu dokumentasi keperawatan
merupakan bukti akuntabilitas tentang apayang telah dilakukan oleh seorang perawat kepada
pasiennya. Dengan adanya pendokumentasian yang benarmaka bukti secara profesional dan
legal dapat dipertanggung jawabkan.Pendokumentasian pada pemberian asuhan keperawatan
dapat dilakukan secara manual atau berbasis komputer.

Menurut Holmas (2003) terdapat beberapa keuntungan utama dari dokumentasi


berbasis computer yaitu:

1. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah dan cepat
diketahui
2. Kualitas, meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan
waktu perawat berfokus pada pemberianasuhan
3. Accessibility & legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik
tentang semua pasien dan suatu lokasi(Ratna Sitorus, 2006)
B. Sistem Informasi keperawaan
Sistem Informasi Keperawatan (SIK) merupakan integrasi data, informasi, dan pengetahuan
untuk mendukung pasien dan perawat dalam pengambilan keputusan di
seluruh peran perawat dan pengaturan, dengan menggunakan struktur informasi, proses, dan
teknologi (Thompson, 2002). Sistem informasi keperawatan (SIK) juga membantu sistem
klinik dalam mengelola data keperawatan dan juga kegiatannya. (Dhake, 2013).Selain itu
memberikan manfaat di lingkungan rumah sakit apabila dikelola dengan baik, yaitu
menghemat waktu dalam melakukan pendokumentasian, data yang tercatat akan lebih aman
dan resiko untuk hilang jauh lebih sedikit daripada manual sehingga dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi dari staf perawat (Cheryl, 2007).
SIK umumnya mempunyai beberapa program yang dipergunakan untuk melaksanakan
berbagai fungsi klinik, pendidikan dan manajemen. Kebanyakan SIK mempunyai modul
untuk klasifikasi pasien, ketenagaan, penjadualan, manajemen personel dan pembuatan
laporan. SIK juga dapat dipergunakan untuk membuat perawatan pasien menjadi lebih efektif
dan ekonomis. Biasanya digunakan padakomponen klinik termasuk riwayat dan pengkajian
pasien, rencana dan pelayanan keperawatan, catatan perkembangan, pendidikan pasien dan
perencanaan pulang pasien. Semua ini dapat dilaksanakan di kantor keperawatan atau dengan
system yang lebih maju di sisi tempat tidur pasien. (Swansburg & Swanburg, 2001)

C. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan


Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan
ilmu keperawatan yangdisusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan
informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan
keperawatan (Gravea & Cococran,1989 dikutip oleh Hariyati, RT., 1999), Sedangkan menurut
ANA (Vestal, Khaterine, 1995 dikutip oleh Hariyati, RT., 1999) system informasi
keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi
dan pengetahuan tentang standar dokumentasi , komunikasi, mendukung proses pengambilan
keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan
kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan danmemberdayakan pasien untuk
memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu
organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan
dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan
untuk suatuorganisasi.Selanjutnya pendokumentasian keperawatan yang menggunakan
Sistem Informasi Manajemen Keperawatan,dimana fasilitas yang dibuat menjadi lebih
lengkap, bahkan menurut Jasun (2006) Sistem Informasi Manajemen Keperawatan
merupakan “papper less” untuk seluruh dokumen keperawatan
D. Program-Program Yang Dirancang Dalam SIM Keperawat

Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang dalam SIM Keperawatan antara lain

1. Standar Asuhan Keperawatan


Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional dengan mengacu pada
Diagnosa Keperawatanyang dikeluarkan oleh North American Nursing Diagnosis
Association, standar outcome keperawatan mengacupada Nursing Outcome Clasification
dan standar intervensi keperawatan mengacu pada Nursing InterventionClasification
(NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa Outcomes Project. Standar Asuhan Keperawatn ini juga
telahdilengkapi dengan standar pengkajian perawatan dengan mengacu pada 13 Divisi
Diagnosa Keperawatan yangdisusun oleh Doenges dan Moorhouse dan standar evaluasi
keperawatan dengan mengacu pada kriteria yangada dalam Nursing Outcome
Clasification (NOC) dengan model skoring.
2. Standart Operating Procedure (SOP)
(SOP) adalah uraian standar tindakan perawatan yang terdapat dalam standarasuhan
keperawatan. SOP merupakan aktifitas detail dari NIC.
3. Discharge Planning
adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat perawatan setelah pasien dirawat
dariirumah sakit. Dalam sistem, discharge planning sudah tersedia uraian dimaksud,
perawat tinggal print out yang selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien
pulang.
4. Jadwal dinas perawat
Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer, sehingga
penanggung jawab ruang tinggalmelakukan print.
5. Penghitungan angka kredit perawat.
Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan angka kredit,
dikarenakan persepsi yangberbeda antara Urusan Kepegawaian dengan tenaga perawat.
Disamping itu, kesempatan perawat untukmenghitung angka kredit sangat sedikit.
Sehingga penghitungan angka kredit banyak yang tertunda dan tidakvalid. Sistem yang
dibuat dalam SIM Keperawatan, angka kredit merupakan rekapan dari aktifitas
perawatsehari-hari, yang secara otomatis akan dapat diakses harian, mingguan atau
bulanan.
6. Daftar diagnosa keperawatan terbanyak
Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar input perawat sehari-
hari. Penghitungandiagnosa keperawatan bermanfaat untuk pembuatan standar asuhan
keperawatan.
7. Daftar NIC terbanyak
Adalah rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada masing-masing
diagnosa keperawatan yangada
8. Laporan Implementasi
Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada satu periode, yang
dapat difilter berdasarruang, pelaksana dan pasien. Laporan ini dapat menjadi alat
monitoring yang efektif tentang kebutuhanpembelajaran bagi perawat. Laporan
implementasi juga dapat dijadikan alat bantu operan shift.
9. Resume Perawatan
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus dicantumkan
dalam rekam medik.Resume perawatan bermanfaat untuk melihat secara global
pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jikapasien pernah dirawat di rumah sakit.
Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat pasien akan keluar dariperawatan. Komputer
telah merekam data-data yang dibutuhkan untuk pembuatan resume perawatan.

Evaluasi

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem informasi keperawatan


2. Apa fugsi sistem informasi bagi keperawatan?
TOPIK 4

SISTEM INFORMASI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT (SIRS)

A. Definisi
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan
dan penyajian data rumah sakit se Indonesia. Sistem informasi ini mencakup semua
Rumah Sakit umum maupun khusus, baik yang dikelola secara publik maupun privat
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1171/Menkes/Per/Vi/2011
Tentang Sistem Informasi Rumah Sakit
SIRS Suatu tatanan yang berurusan dgn pengumpulan data,pengelolaan data penyajian
informasi,analisis serta penyampaian informasi yg dibutuhkan utk kegiatan rumah sakit.
B. Tugas SIRS
Menyiapkan informasi untuk kepentingan pelayanan rumah sakit.Sistem itu sendiri,dan
sub sistemnya antara lain:sub sistem pengembangan dan operasional subsistem
Struktur hirarki: Sistem RS sbg sistem supra sistemnya.Ada input,output,proses dan
balikan dan kontrol.
C. Jenis SIRS
1. System informasi Klinik
Sistem informasi klinik merupakan sistem informasi yg secara langsung utk
membantu pasien dlm hal pelayanan medis.
Sistem informasi yg meliputi proses penyimpanan dan pengambilan informasi
dlm membantu kegiatan pelayanan langsung pada pasien.
Inti pokoknya adalah:
1. Proses penyimpanan dan pengambilan informasi
2. pembantu kegiatan pelayanan langsung pada pasien

Jenis Informasi Klinis

a. Komputer pembantu diagnosis.


Jenis ini meliputi: pengumpulan data baik dari anamnesis,pemeriksaan
fisik,laboratorium yg diperlukan penilaian atas data itu sehingga dpt
dibandingkan dgn yg normal dan ciri khusus suatu penyakit,sehingga
akan membantu menentukan diagnosis
b. Komputer pembantu pengobatan dan tindak lanjut
c. Sistem pemantauan pasien
d. Sistem Informasi rekam medis : Isinya antar lain, Data identitas pasien,
Resume hasil anamnese , Resume hasil pemeriksaan fisik
Resume terapi, Alergi obat ,dll
2. Sistem informasi administrasi
Sistem informasi Administratif merupakan sistem informasi yg membantu
pelaksanaan administrasi di RS
Contoh :
a. Sistem Informasi Administrasi
b. Sistem Informasi Billing Sistem
c. Sistem Informasi Farmasi
d. Sistem Informasi Penggajian
3. System informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen mrpkn sistem informasi yg membantu manajemen
rumah sakit dalam hal pengambilan keputusan. Contohnya Sistem Informasi
manajemen pelayanan, Sistem informasi keuangan dan Sistem informasi
pemasaran.
D. Manfaat SIRS
1. Permintaan tujuan dan target
2. Memperhatikan kebutuhan pelayanan
3. Alokasi sumber daya
4. Pengendalian mutu pelayanan
5. Evaluasi program
E. Peran SIRS
1. Pengendalian mutu pelayanan medis
2. Pengendalian mutu dan penilaian
3. produktifitas
4. Analisis pemanfaatan dan perkiraan kebutuhan
5. Perencanaan dan evaluasi program
6. Menyederhanakan pelayanan
7. Penelitian klinis
8. Pendidikan
F. Struktur Pangembilan Keputusan Di RS

G. Sistem informasi di RS
H. Alur data SIRS

Evaluasi

1. Apa yang dimaksud dengan SIRS


2. Ada berapa jenis SIRS
3. Jelaskan alur data SIRS
TOPIK 5

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN RUMAH SAKIT DI INDONESIA

A. Dasar Hukum
Sistem informasi rumah sakit di indonesia sudah dikembangkan sejak
tahun 1972, dengan dilkeluarkannya surat keputusan menteri kesehatan
nomer 651/XI-AU/PK/72 yang mengatur system pelaporan rumah sakit
sebagai pengganti system yang sebelumnya ada. Revisi ke tiga dengan
SK Menteri kesehatan RI No 691 A/menkes/SK/XII/84
B. Pencatatan Sistem rumah sakit
Pencatatan disini dimaksudkan pendokumentasikan segala informasi
medis seorang pasien kedalam rekam medis. Data pasien bisa
dikelompokkan menjadi 2 kelompok:
1. Data Sosial
2. Data Medis
Untuk memperoleh data medis ada beberapa hal yang haru
diperhatikan dokter dan ahi dibidang kes lainya yaitu:
a. mencatat secara tepat waktu,
b. up to date
c. Cermat
d. Lengkap
e. Dapat dipercaya dan menurut kenyataan berkaitan dengan masalah dan
pokok prihalnya
f. Bersifat subjektif----kesan jelas

Pencatatan melibatkan semua unit pelayanan di RS

Bentuk Catatan
Bentuk catatan dapat dibedakan menurut sifatnya yaitu:
1. kolektif: berbentuk buku yang sering disebut buku
REGISTRASI---sumber UTAMA data kegiatan RS
2. individual: dokumentasi segala tindakan yang diberikan kepada
seoarang pasien-------catatan berupa lembaran-lembaran yang
dinamakan remakam medis
C. Pengolahan Data Medis
Sebelum dilakukan pengolahan berkas-berkas RM diteliti kelngkapannya
baik isi maupun jumlah Reka dr sensus harian diolah untuk menyiapakan
laporan yang menyangkut RS, sedangkan formulir2 RM dioleh untuk
meyiapkan lampiran yang menyangkut Morbiditas dan Mortalitas
(depkes 1994)
D. Menyusun dan Analisis Data
Penyajian data menurut sifatnya:
1. Data deskriptif------menggambarkan keadaan apa adanya dan belum
meberikan gambaran makna daripada keadaan tersebut
2. Data analitik: sudah dapat memberikan makna dari pola keadaan
sesuatu sehingga dapat memberikan suatu informasi yg dapat
dipakai sebagi bahan tindak lanjut oleh pengambil keputusan
E. Pelaporan Sistem Rumah Sakit
Merupakan suatu alat organisasi yang bertujuan untuk dapat
menghasilakan laporan secara cepat dan akurat
Jenis laporan: dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu
1. laporan Interna Rumah sakit
Yaitu laporan yang dibuat sebagai masukan untuk menyusun konsep
rancangan dasar system informasi menajemen informasi
Indikasi laporannya yaitu: sensus harian: pasien masuk, keluar,
meninggal, lama rawat , hari perawatan, kegiatan persalinan,
pembedahan, tindakan medis dan kegiatan rawat jalan penunjang
2. Pelaporan externa rumah sakit
Yaitu laporan yang wajib dibuat oleh rumah sakit sesuai dengan
peraturan yang berlaku, ditunjukkan kepada depkes RI, Kanwil
Depkes RI (sekarang dinas propinsi, dinkes kabupaten/kota dibuat
sesuai kebutuhan Depkes RI, meliputi:
 Data kegiatan RS
 Data kegiatan Morbiditas (rawat jalan), rawat inap, penyakit
khusus, data inventaris rumah sakit, data peralatan rumah sakit
F. Priode Laporan
 Data kegiatan RS dibuat setiap tribulan berdasarkan catatatn harian
yang dikompilasi setiap bulan
 Morbiditas penyakit rawat jalan dilaporkan setahun sekali
 Morbiditas pasien rawat jalan dilaporkan setahun sekali
 Morbiditas penyakit khusus rawat inap dilaporkan setiap sebulan
sekali

Evaluasi

1. Apa yang dimaksud pencatata RS?


2. Apa yang perlu diperhatikan dalam pencatatan?
3. Sebutkan bentuk catatat?
4. Sebutkan jenis pelaporan di RS?
5. Sebutkan priode laporan di RS?

TOIK 7

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP2TP)

A. Definisi
pencatatan dan pelaporan yang harus dibuat oleh puskesmas dan direkapitulasi
setiap tingkat dengan waktu tertentu. Sistem ini satu kesatuan yang terdiri dari
komponen yang saling berkaitan, berintegrasi, dan punya tujuan tertentu,
merupakan gabungan berbagai macam kegiatan upaya yankes puskesmas
meringankan beban kerja puskesmas
B. Ruang Lingkup SP2TP
1. Konsep wilayah kerja Puskesmas, mencakup semua kegiatan Puskesmas
(Bidan Desa, Pustu, Pusling, Puskesmas dengan tempat tidur).
2. Jenis data yang dikumpulkan dan dicatat : ketenagaan Puskesmas, sarana
yang dimiliki Puskesmas dan kegiatan pokok Puskesmas (dalam maupun
luar gedung)
3. Laporan SP2TP dengan sistem tahun kalender : periode bulanan,
triwulan, dan tahunan
C. Program Puskesmas
1. Gizi : jumlah bayi dan batita, jumlah bumil, jumlah balita, jumlah vit.A
2. KIA : Kunjungan Neonatal ke-2 (N2); K-1; K-4; jumlah bumil yang
risti; jumlah persalinan oleh dukun; jumlah bayi BBLR <2500 gram;
dll
3. KB : efek samping, komplikasi
4. P2M: Imunisasi (bayi, bumil); DBD (abatisasi selektif, ABJ); Kusta
(jumlah penderita); ISPA (Penumonia)
5. Perawatan Kesehatan Masyarakat
6. Penyakit Gigi dan Mulut
7. Usaha Kesehatan Sekolah
8. Kesehatan Lingkungan
9. PSM (Peran serta masyarakat)
10. PKM (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

D. Sistem pencatatan dan pelaporan


Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3)/ SPP yaitu:
1. SPP di Loket Pendaftaran: sumber data yaitu kunjungan pasien, adapun data
yang dicatat yaitu: Identitas pasien; No. RM; Unit yang dituju; Cara
pembayaran
2. SPP di Pengobatan
3. SPP LB_1 = data kesakitan / LB=laporan bulanan
4. SPP LB_2 dan LPLPO (data obat-obatan)
5. SPP LB_3 = KIA
6. SPP LB_3 = Imunisasi
7. SPP LB_4 = Kegiatan Puskesmas
8. SPP LB_1S = Sentinel
E. Cakupan Rawat jalan
 Rawat jalan yaitu pelayanan keperawatan kesehatan perorangan, meliputi
observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik tanpa tinggal di ruang rawat
inap pada sarana kesehatan.
 Cakupan rawat jalan yaitu jumlah kunjungan kasus baru rawat jalan di sarana
kesehatan dalam kurun waktu 1 tahun
 Kunjungan pasien baru = seseorang yang berkunjung ke sarana yankes dengan
kasus penyakit baru
b. Mekanisme sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas
1. Jenis register yang dipakai oleh pelaksana program untuk pencatatan hasil kegiatan-
--- registrasi yang berlaku sesuai ketentuan dan kebutuhan program dalam
pemantauan dan evaluasi
2. Data yang diterima masing-masing pelaksana kegiatan :
a. Puskesmas (dalam maupun luar gedung);
b. BP, BKIA swasta
c. petugas
d. W1 dan W2 (KLB), dicatat dalam buku register masing-masing program
3. Masing-masing pelaksana program merekapitulasi data ke lembar transformasi dan
dipindahkan ke format laporan SP3 standard
4. Rekapitulasi bentuk laporan dikirim : koordinator SP3 ----- 2 lembar dan rangkap 2:
arsip dan dikirim ke koordinator SP3 Dati II (daerah Tingkat II), masing-masing
pengelola program terkait di Dati II
5. Pengolahan di Pemerintah Daerah (Dati II dan Dati I) :
o pengolahan data dari hasil laporan tingkat Puskesmas dilakukan Dati II dan hasil
entry data dikirimkan ke Koordinator SP3 Dati I,
o pengolahan data dari hasil laporan tingkat Dati II dan untuk pengelola program
mengolah data sesuai kebutuhan masing-masing program
Dati“: daerah tingkat
Frekuensi dan alur pelaporan
1. Laporan dari tingkat Puskesmas ke Dinkes dengan format standard
a. Laporan bulanan : LB1 (laporan bulanan data kesakitan); LB3 (Laporan
bulanan Gizi, KIA, KB, Imunisasi, P2M); LB2/LPLPO (laporan bulanan
data obat-obatan); LB4 (laporan kegiatan Puskesmas).
laporan tersebut dikirim setiap bulan ke Dinkes Dati II paling lambat tgl 5
bulan berikutnya, untuk laporan dari masing-masing Pustu, BP, KIA
swasta paling lambat tgl 2 bulan berikutnya ke pelaksana program di
Puskesmas
b. Laporan Triwulan : laporan kegiatan Puskesmas yang dilaporkan setiap
tanggal 5 bulan berikutnya dari bulan terakhir pada triwulan tsb ke Dinkes
Dati II
c. Laporan tahunan : dilaporkan paling lambat tgl 5 bulan Januari tahun
berikutnya, laporan hanya dibuat satu kali dalam satu tahun
Evaluasi

1. Apa yang dimaksud SP2TP


2. Sebutkan LingkupSP2TP
3. Jelaskan Sistem pencatatan dan pelaporan di pukesmas
4. Jelaskan dengan singkat alur pencatatan dan pelaporan di puskesmas

TOPIK 8

PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN

A. Pengertian Sistem Informasi Kesehatan (SIK)


Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah gabungan perangkat dan prosedur yang
digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian
umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan. Sistem informasi kesehatan adalah
integrasi antara perangkat, prosedur dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus
informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu
dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan
informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk
mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Menurut WHO, Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building
block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu negara. Keenam komponen
(building block) sistem kesehatan tersebut adalah:
a. Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)
b. Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi
kesehatan)
c. Health worksforce (tenaga medis)
d. Health system financing (sistem pembiayaan kesehatan)
e. Health information system (sistem informasi kesehatan)
f. Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)
Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan bagian dari sub
sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana
sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi
kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan
di semua jenjang, bahkan di Puskesmas atau Rumah Sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data,
namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan
adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.

B. Tujuan Sistem Informasi Kesehatan


Tujuan dari dikembangkannya sistem informasi kesehatan adalah:
a. Sistem informasi kesehatan (SIK) merupakan subsistem dari Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) yang berperan dalam memberikan informasi untuk pengambilan
keputusan di setiap jenjang adminisratif kesehatan baik di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten/kota atau bahkan pada tingkat pelaksana teknis seperti Rumah Sakit
ataupun Puskesmas
b. Dalam bidang kesehatan telah banyak dikembangkan bentuk-bentuk Sistem
Informasi Kesehatan (SIK), dengan tujuan dikembangkannya berbagai bentuk SIK
tersebut adalah agar dapat mentransformasi data yang tersedia melalui sistem
pencatatan rutin maupun non rutin menjadi sebuah informasi.

C. Manfaat Sistem Informasi Kesehatan


World Health Organisation (WHO) menilai bahwa investasi sistem informasi kesehatan
mempunyai beberapa manfaat antara lain:
1. Membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah
kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya
2. Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami, serta
melakukan berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan
Adapun manfaat adanya sistim informasi kesehatan dalam suatu fasilitas kesehatan
diantaranya:
 Memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan dan mendapatkan
pelayanan kesehatan
 Memudahkan fasilitas kesehatan untuk mendaftar setiap pasien yang
berobat
 Semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol dengan baik (bekerja secara
terstruktur).

D. Peranan SIK dalam Sistem Kesehatan Nasional di Indonesia


Menurut WHO, Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building
blocks” atau komponen utama dalam Sistem Kesehatan di suatu negara. Keenam komponen
(buliding blocks) Sistem Kesehatan tersebut ialah:
a. Servis Delivery (Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan)
b. Medical product, vaccines, and technologies (Produk Medis, vaksin, dan Teknologi
Kesehatan)
c. Health Workforce (Tenaga Medis)
d. Health System Financing (Sistem Pembiayaan Kesehatan)
e. Health Information System (Sistem Informasi Kesehatan)
f. Leadership and Governance (Kepemimpinan dan Pemerintahan)

Sistem Kesehatan Nasional Indonesia terdiri dari 7 subsistem, yaitu :


a. Upaya Kesehatan
b. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
c. Pembiayaan Kesehatan
d. Sumber Daya Mansuia (SDM) Kesehatan
e. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
f. Manajemen, Informasi, dan Regulasi Kesehatan
g. Pemberdayaan Masyarakat

E. Perkembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional di Indonesia


Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia telah dan akan mengalami 3 pembagian masa
sebagai berikut :
1. Era Manual (sebelum 2005)
2. Era Transisi (tahun 2005 – 2011)
3. Era Komputerisasi (mulai 2012)
Masing-masing Era Sistem Informasi Kesehatan memiliki karakteristik yang berbeda
sebagai bentuk adaptasi dengan perkembangan zaman (kemajuan Teknologi Informasi dan
Komunikasi - TIK).
2. Era Manual
Ciri-cirinya
 Aliran data terfragmentasi. Aliran data dari sumber data (fasilitas kesehatan) ke pusat
melalui berbagai jalan.
 Data dan Informasi dikelola dan disimpan oleh masing-masing Unit di Departemen
Kesehatan.
 Bentuk data : agregat.
 Sering terjadi duplikasi dalam pengumpulan data.
 Sangat beragamnya bentuk laporan.
 Validitas diragukan.
 Data sulit diakses.
 Karena banyaknya duplikasi, permasalahan kelengkapan dan validitas, maka data sulit
dioah dan dianalisis.
 Pengiriman data masih banyak menggunakan kertas sehingga tidak ramah lingkungan.

3. Era Transisi
 Komunikasi data sudah mulai terintegrasi (mulai mengenal prinsip 1 pintu, walau beberapa
masih terfragmentasi).
 Sebagian besar data agregat dan sebagian kecil data individual.
 Sebagian data sudah terkomputerisasi dan sebagian masih manual.
 Keamanan dan kerahasiaan data kurang terjamin.

4. Era Komputerisasi
 Pemanfaatan data menjadi satu pintu (terintegrasi).
 Data individual (disagregat).
 Data dari Unit Pelayanan Kesehatan langsung diunggah (upload) ke bank data di pusat (e-
Health).
 Penerapan teknologi m-Health dimana data dapat langsung diunggah ke bank data.
 Keamanan dan kerahasiaan data terjamin (memakai secure login).
 Lebih cepat, tepat waktu dan efisien.
 Lebih ramah lingkungan.
Dalam Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah pengelolaan kesehatan
yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
Pengelolaan kesehatan diselenggarakan melalui pengelolaan administrasi kesehatan, informasi
kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran serta dan
pemberdayaan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, serta
pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pengelolaan kesehatan dilakukan secara berjenjang di pusat dan daerah dengan
memperhatikan otonomi daerah dan otonomi fungsional di bidang kesehatan.
Komponen pengelolaan kesehatan yang disusun dalam S K N dikelompokkan dalam
subsistem:
a. Upaya Kesehatan;
b. Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan;
c. Pembiayaan Kesehatan;
d. Sumber Daya Manusia Kesehatan;
e. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, Dan Makanan;
f. Manajemen, Informasi, Dan Regulasi Kesehatan; Dan
g. Pemberdayaan Masyarakat.

F. Sistem Informasi Kesehatan di Masa Depan


Dalam upaya mengatasi fragmentasi data, Pemerintah sedang mengembangkan aplikasi
yang disebut Sistem Aplikasi Daerah (Sikda) Generik. Sistem Informasi Kesehatan berbasis
Generik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Input pencatatan dan pelaporan berbasis elektronik atau computerized.
2. Input data hanya dilakukan di tempat adanya pelayanan kesehatan (fasilitas kesehatan).
3. Tidak ada duplikasi (hanya dilakukan 1 kali).
4. Akurat, tepat, hemat sember daya (efisien) dan transfaran. Tejadi pengurangan beban
kerja sehingga petugas memiliki waktu tambahan untuk melayani pasien atau
masyarakat.
5. Data yang dikirim (uploaded) ke pusat merupakan data individu yang digital di kirim ke
bank data nasional (data warehouse).
6. Laporan diambil dari bank data sehingga tidak membebani petugas kesehatan di Unit
pelayanan terdepan.
7. Puskesmas dan Dinas Kesehatan akan dilengkapi dengan peralatan berbasis komputer.
Petugas akan ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan untuk menerapkan Sikda

Evaluasi
1. Jelaskan ciri-ciri peprkembangan system informasi era manual?
2. Jelaskan ciri-ciri peprkembangan system informasi era Transisi
3. Jelaskan ciri-ciri peprkembangan system informasi era Komputer

TOPIK 9

SYSTEM INFORMASI BERBASIS COMPUTER

A. Definisi Sistem
SIstem adalah kumpulan elemen-elemen atau Komponen-komponen atau subsistem-
subsistem Yang Saling berintegrasi dan berinteraksi untuk Mencapai tujuan tertentu. Sebuah
system memiliki Sistem yang Lebih besar yang Dinamakan supra Sistem. SupraSistem
dimungkinkan memiliki sistem Yang Lebih besar, Sehingga dinamakan supra Dari Supra
Sistem.
Sebagai contoh system computer memiliki subsistem Perangkat lunak(software), Subsistem
perangkat Keras(hardware), Dan subsistem pengguna (Brainware). Sedangkan subsistem
hardware Terdiri Dari subsistem input, proses, Dan output. Sub system iinput Terdiri dari
Komponen seperti mouse, Keyboard, Suara, Dan Sebagainya
B. Tehnologi Informasi
Tehnologi Informasi Adalah Suatu Alat Untuk Mendukung Dan Menunjang Sebuah System
Informasi, Atau Menajamen System Informasi Yang Berbasisi Computer, Khususnya
Perangkat Keras (Khabib 2013). Tehnologi Informasi Memanfaatkan Computer Dan
Elektronik, Untuk Mengubah,menyimmpan, Memproses, Melindungi, Menstrasmisikan
Dan Memperoleh Informasi Secara Aman
Adapun 6 Fungsi Tehnologi Informasi yaitu
1. Penangkap (Capture): Menangkap Fakta, Kejadian Atau Data Yang Terkait Dengan
Pengetahuan Informasi Yang Diinginkan
2. Pengolah (processing): Mengkompilasikan,mengurutkan, Analisis Aktifitas Secara
Rinci
3. Menghasilakan (generating): Infrormasi Yang Berguna
4. Menyimpan (Strorage): Menyimpan Data Dan Informasi Dalam Suatu Media Tertentu
5. Pencari Kembali (Retrifal): Menelusuri, Mendapatkan Kemabali Atau Menyalin Data
Informasi Dan Informasi Yang Sudah Tersimpan
6. Trasmission: Mengirim Data Dan Informasi Dari Satu Lokasi Ke Lokasi Yang Lain
C. Database Managemen System (DBMS)
Merupakan Sofwere Atau Tools Yang Digunakan Untuk Membangun Sebuah System Basis
Data Pada System Informasi. DBMS Dapat Membantu Dalam Pemeliharaan Dan Pengolahan
Kumpulan Data Dalam Jumlah Yang Besar. Dengan DBMS Maka Data Akan Tersimpan
Dalam System Informasi Semakin Aman Dan Lebih Tertata

D. Sistem Berbasis Komputer


Sistem Berbasis Komputer Adalah Sistem Yang Komponen komponennya Atau Subsistem-
subsistemnya Terdiri Dari :
1. Orang
2. Perangkat Keras (Hardware) Komputer
3. Perangkat Lunak (Software) Komputer
4. Basis Data
5. Prosedur
6. Dokumentasi
E. Sistem Informasi
Informasi merupakan data Yang Telahdi Olah Menjadi Bentuk Yang Berarti Bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat Ini atau mendatang. Dasar
dari informasi adalah data, Kesalahan Dalam Memngambil Atau Menginput Data, Dan
Kesalahan Dalam Mengolah Data Akan Menyebabkan Kesalahan Dalam Memberikan
Informasi. Jadi Data YANG di Dapatkan dan diinput Harus Valid (Benar) Hingga Bentuk
Pengolahannya, Agar Bisa Menghasilkan Informasi Yang Dapat Dipercaya.
Informasi Diperoleh Dari Sistem Informasi (Information Systems) Atau Disebut Juga
Processing Systemsatau Information Processing Systems Atau Information-generating
Systems. Jadi Sistem Informasi adalah Suatu Sistem Di Dalam Suatu Organisasi Yang
Mempertemukan Kebutuhan Pengolahan Transaksi Harian, Mendukung Operasi, Bersifat
Manajerial Dan Kegiatan Strategi Dari Suatu Organisasi Dan Menyediakan Pihak Luar
Tertentu Dengan Laporanlaporan Yang Diperlukan.
F. Jaringan Komputer
Jaringan komputer Adalah Sustu Penghubung System Yang Didalamnya Terdiri Dari 2 Atau
Lebih Perangkat Lainnya Yang Dibuat Ata Dirancang Untuk Dapat Berkerjasama Dan
Terhubung, Dengan Tujuan Agar Dapat Berkomunikasi, Mengakses Informasi, Meminta
Dan Memberikan Layanan Atau Service Antara Unit Computer Satu Dengan Yang Lainnya
Fungsi dan manfaat jaringan Komuter
1. Menghemat Biaya-----perangkat Operasional Dapat Digunakan Searabersama-sama
Sehingga Bisa Mengekan Biaya
2. Mempercepat Proses Data Sharing (Berbagi Data)----------transfer Data Akan Lebih
Cepat , Dapat Menjangkau Jarak Danjangkuan Cukup Luas
3. Menjaga Informasi Tetap Up-to Date Dan Berkualitas-----mengakses Data Dari
Berbagai Tempat Yang Berbeda

Evaluasi
4. Apa yang dimaksud dengan tehnologi informasi?
5. Sebutkan fungsi Tehnologi Informasi?
6. Apa yang dimaksud dengan DBMS?
7. Sebutkan Komponen sistem Komputer?
TOPIK 10

TEHNOLOGI INFORMASI DALAM KEPERAWATAN

A. Pendahuluan
Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memegang peranan penting
dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan,. pelayanan keperawatan sangat
menentukan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. (Gillies 1996)
Dikarenakan tugas perawat yang selama 24 jam melayani klien dan jumlah perawat
yang mendominasi tenaga kesehatan di rumah sakit yaitu sekitar 40 -- 60 % ( Swanburg,
2000).
B. Tehnologi Keperawatan
Informatika keperawatan adalah penggunaan teknologi informasi sehubungan dengan
tiap fungsi yang ada dalam bidang keperawatan dan dilakukan oleh perawat dalam
pelaksanaan tugas mereka yang mencakup perawatan klien, administrasi,
pendidikan,dan penelitian (Hannah, 1985).
Informatika keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi, dan ilmu
keperawatan yang dirancang untuk membantu manajemen dan pemrosesan data,
informasi, dan pengetahuan keperawatan untuk menunjang praktek keperawatan dan
penyampaian layanan keperawatan (Graves & Corcoran, 1989).
Menurut Goossen (1996) Informatika keperawatan: adalah upaya ilmiah multidisiplin
untuk analisis, formalisasi, dan pemodelan cara perawat mengumpulkan dan mengelola
data, memproses data menjadi informasi dan pengetahuan, membuat keputusan
berbasispengetahuan dan inferensi bagi perawatan klien, serta menggunakan
pengetahuan empirik dan berdasarkan pengalaman ini untuk memperluas wawasan dan
meningkatkan kualitas praktek profesional mereka.
C. Sistem Informasi
Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu komputer, informasi
dan keperawatan yang disusun untuk mempermudah manajemen ,proses pengambilan
keputusan, dan pelaksanaan asuhan keperawatan.
Salah satu penggunaan sistem informasi keperawatan di kembangkan pada tahun 1960-
1970 -an adalah dengan pendokumentasian keperawatan terkomputerisasi.
Pendokumentasian terkomputerisasi memfasilitasi pembakuan klasifikasi asuhan
keperawatan sehingga menghilangkan ambiguitas dalam pendokumentasian
keperawatan. Menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem informasi keperawatan
berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan
pengetahuan tentang standar dokumentasi, komunikasi, mendukung proses
pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru,
meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan
memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan.
D. Sistem Informasi Berbasis Komputer
Komputer telah dikenal berpuluh -- puluh tahun lalu, tetapi rumah sakit lambat dalam
menangkap revolusi komputer. Perawat terlambat mendapatkan manfaat dari
komputer, usaha pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat terjadi pada
akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an, penggunaannya mencakup automatisasi
catatan perawat untuk menjelaskan status dan perawatan pasien dan penyimpanan hasil
sensus dan gambaran staf keperawatan untuk analisa kecenderungan masa depan staf.
Hal tersebut diatas memerlukan kominment pengambil kebijakan pimpinan RS
sehingga perkembangan system pendokumentasian berbasis computer di rumah sakit
dapat dilaksankan sehingga data yang dapat diakses setiap saat baik data keperawatan
ataupun data penunjang lain terkait data yang akan digunakan terhadap pelaporan dan
pengembanagan pelayanan kesehatan di Rumah sakit dapat dengan segera / real time
digunakan tanpa harus membuka tumpukan berkas di ruang Medikal Rekord RS
E. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan
Ada 4 fumgsi sistem informasi keperawatan yaitu
1. Proses perawatan pasien
Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada
pasien yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan
pengobatan, catatan keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja ,
administrasi pasien.
2. Proses manajemen bangsal
Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif menggunakan
menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara spesifik.
Mentransformasikan informasi pada manajemen yang berorientasi informasi dalam
pengambilan keputusan: jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal
keperawatan, jadwal dinas karyawan manajemen perseorangan, perencanaan
keperawatan, manajemen inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana,
manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi.
3. Proses komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang
memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review
data, transformasi data, dan segala bentuk pesan.
4. Proses pendidikan dan pelatihan
Pendokumentasian fungsi dan prosedural
F. Keuntungan
1. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
2. Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam
penyimpanan arsip.
3. Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.
4. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu
pengambilan keputusan secara cepat
5. Meningkatkan produktivitas kerja

Sedangkan menurut Holmes (2003,dalam Sitorus 2006), terdapat keuntungan utama


dari dokumentasi berbasis komputer yaitu

 Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan cepat
diketahui.
 Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus
meningkatkan waktu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
 Accessebility, legibility: mudah membaca dan mendapat informasi klinik
dari pasien dalam satu lokasi.
G. Aplikasi Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi klinis.
dokumentasi proses keperawatan sering kurang berkualitas.untuk meningkatkan
dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat maka perlu diterapkan
sistem infomasi keperawatan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.
komputer dapat mendukung dalam dokumentasi keperawatan akan membantu
meningkatkan kualitas dokumentasi. Namun dengan diterapkannya komputerisasi di
rumah sakit juga perlu diimbangi oleh kemampuan perawat dalam mengoperasionalkan
komputer.. (Docker, et all.,2003)

Evaluasi
1. Apayang dimaksud dengan tehnologi keperawatan?
2. Sebutkan fungsi sistem informasi keperawatan?
3. Jelaskan dengaan singkat aplikasi Sistem Informasi Dalam Dokumentasi
Asuhan Keperawatan?

TOPIK 11

STATISTICAL PACKAGE FOR THE SOCIAL SCIENCES (SPSS)

A. Definis SPSS
SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan untuk analisis statistik
cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan
menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah dipahami
untuk cara pengoperasiannya
B. Sejarah SPSS
SPSS (awalnya, Paket Statistik untuk Ilmu Sosial) dirilis di versi pertama yaitu pada tahun
1968 setelah dikembangkan oleh Norman H. Nie dan C. Hadlai Hull. Norman Nie sendiri
yaitu seorang ilmuan politik pasca sarjana di Stanford University, saat itu sedang
mengadakan Riset Profesor di Departemen Ilmu Politik di Stanford dengan Profesor
Emeritus Ilmu Politik di University of Chicago.
SPSS merupakan salah satu program aplikasi yang paling banyak digunakan untuk
analisis statistik dalam ilmu sosial. Hal ini digunakan oleh peneliti pasar, perusahaan survei,
peneliti kesehatan, pemerintah, peneliti pendidikan, organisasi pemasaran dan lain-lain.
SPSS asli manual (Nie, Bent & Hull, 1970) telah digambarkan sebagai salah satu “buku
sosiologi yang paling berpengaruh”. Selain analisis statistik, manajemen data (kasus seleksi,
file yang membentuk kembali, membuat data turunan) dan data dokumentasi (sebuah meta
data kamus disimpan di data file) adalah fitur dari perangkat lunak dasar.
C. Statistik yang termasuk software dasar SPSS
1. Statistik Deskriptif: Tabulasi Silang, Frekuensi, Deskripsi, Penelusuran, Statistik
Deskripsi Rasio
2. Statistik Bivariat: Rata-rata, t-test, ANOVA, Korelasi (bivariat, parsial, jarak),
Nonparametric tests
3. Prediksi Hasil Numerik: Regresi Linear
4. Prediksi untuk mengidentivikasi kelompok: Analisis Faktor, Analisis Cluster (two-
step, K-means, hierarkis), Diskriminan.

D. Kegunaan SPSS
SPSS dimanfaatkan oleh berbagai universitas, institusi, serta berbagai macam perusahaan di
dalam melakukan analisis data. Berikut adalah contoh penggunaan SPSS,
 Melakukan riset pemasaran (market research). Analisis data survey atau
kuesioner.Populer dipakai dalam penelitian akademik mahasiswa Populer digunakan
oleh keperluan pemerintahan seperti lembaga BPS.
 Membantu untuk pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan.
 Penelitian kesehatan masyarakat. Mendokumentasikan data.
 Representasi data statistik.
E. Fasilitas SPSS
1. Data Editor. Merupakan jendela untuk pengolahan data. Data editor dirancang
sedemikian rupa seperti pada aplikasi-aplikasi spreadsheet untuk mendefinisikan,
memasukkan, mengedit, dan menampilkan data.
2. Viewer. Viewer mempermudah pemakai untuk melihat hasil pemrosesan,
menunjukkan atau menghilangkan bagian-bagian tertentu dari output, serta
memudahkan distribusi hasil pengolahan dari SPSS ke aplikasi-aplikasi yang lain.
3. Multidimensional Pivot Tables. Hasil pengolahan data akan ditunjukkan dengan
multidimensional pivot tables. Pemakai dapat melakukan eksplorasi terhdap tabel
dengan pengaturan baris, kolom, serta layer. Pemakai juga dapat dengan mudah
melakukan pengaturan kelompok data dengan melakukan splitting tabel sehingga
hanya satu group tertentu saja yang ditampilkan pada satu waktu.
4. High-Resolution Graphics. Dengan kemampuan grafikal beresolusi tinggi, baik
untuk menampilkan pie charts, bar charts, histogram, scatterplots, 3-D graphics,
5. Database Access. Pemakai program ini dapat memperoleh kembali informasi dari
sebuah database dengan menggunakan Database Wizard yang disediakannya.
6. Data Transformations. Transformasi data akan membantu pemakai memperoleh data
yang siap untuk dianalisis. Pemakai dapat dengan mudah melakukan subset data,
mengkombinasikan kategori, add, aggregat, merge, split, dan beberapa perintah
transpose files, serta yang lainnya.
7. Electronic Distribution. Pengguna dapat mengirimkan laporan secara elektronik
menggunakan sebuah tombol pengiriman data (e-mail) atau melakukan export tabel
dan grafik ke mode HTML sehingga mendukung distribusi melalui internet dan
intranet.
8. Online Help. SPSS menyediakan fasilitas online help yang akan selalu siap
membantu pemakai dalam melakukan pekerjaannya. Bantuan yang diberikan dapat
berupa petunjuk pengoperasian secara detail, kemudahan pencarian prosedur yang
diinginkan sampai pada contoh-contoh kasus dalam pengoperasian program ini.
9. Akses Data Tanpa Tempat Penyimpanan Sementara. Analisis file-file data yang
sangat besar disimpan tanpa membutuhkan tempat penyimpanan sementara. Hal ini
berbeda dengan SPSS sebelum versi 11.5 dimana file data yang sangat besar dibuat
temporary filenya.
10. Interface dengan Database Relasional. Fasilitas ini akan menambah efisiensi dan
memudahkan pekerjaan untuk mengekstrak data dan menganalisnya dari database
relasional.
11. Analisis Distribusi. Fasilitas ini diperoleh pada pemakaian SPSS for Server atau untuk
aplikasi multiuser. Kegunaan dari analisis ini adalah apabila peneliti akan menganalisis file-
file data yang sangat besar dapat langsung me-remote dari server dan memprosesnya
sekaligus tanpa harus memindahkan ke komputer user.
12. Multiple Sesi. SPSS memberikan kemampuan untuk melakukan analisis lebih dari satu file
data pada waktu yang bersamaan.
13. Mapping. Visualisasi data dapat dibuat dengan berbagai macam tipe baik secara
konvensional atau interaktif, misalnya dengan menggunakan tipe bar, pie atau jangkauan
nilai, simbol gradual, dan chart.

Evaluasi

1. Jelaskan dengan singkat Sejarah SPSS?


2. Sebutkan dengan singkat fasilitas apa yang ada di SPSS?
TOPIK 12

CARA MENGINSTAL SPSS

1. Masukkan CD installer program SPSS


2. Klik icon setup---lalu pilih next
3. Pilih Single user license lalu klik next

4. Pilih I accept the terms in the license agreement lalu klik next
5.Isikan User Name dan Organization, lalu klik next

6.Pilih tempat penyimpanan penginstallan SPSS, jika sudah setuju klik next, kemudian
klik instal dan tunggu hingga proses instalasi selesai
6. Klik Cencel
Klik Yes

Pilih penyimpanan

Lalu pilih copy and replace


Klik continue

Tampilan SPSS
TOPIK 13

Dasar-Dasar Pengolahan Data Spss dan Cara Mengoprasikan Spss

- Data
Data adalah Hasil pencatatan peneliti baik yang berupa fakta ataupun angka (
Arikunto, 2010) Informasi yaitu kumpulan data yang sudah melalui proses
pengolahan sehingga dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi seseorang
yang kemudian digunakan untuk pengambilan suatu keputusan atau tindakan
- Menu SPS
1) Data View: Baris di dalam data view adalah nomor subjek Kolom
adalah banyaknya variabel

2) Varibel View
Baris di dalam variable view adalah variabel-variabel dari data,
Kolom adalah definisi dari tiap variabel

- Input Data
Menginput data dapat dilakukan dengan memasukkan data secara langsung ke data
editor dalam format SPSS maupun format lain (misal Micosoft Excel). Untuk
mengubah data yang sudah di-input dalam format lain menjadi format SPSS, dapat
menggunakan copy-paste atau meng-import-nya dari SPSS
- Data dalam Format SPSS
Memasukkan (entri) data dengan format SPSS dapat dilakukan langsung meng-
entri datanya di data view
Atau dengan mendefinisikan dahulu variabelnya di variable view
1. Nama:

Nama Adalah atau singkatan dari variabelNama atau singkatan variabel dibuat
dalam huruf kecil (di bawah versi 11.0). Karakter pertama harus huruf dan tidak
menggunakan spasi

2. Type
Umumnya yang digunakan adalah tipe NUMERIC (data berupa angka) dan
STRING (data berupa huruf). Untuk mengubah tipe variabel klik di pojok
kanan kotak type variable type

3. WIDTH: Adalah banyaknya karakter dari data yang akan dientri Berkaitan
dengan COLUMN
4. Decimal Adalah banyaknya angka desimal yang digunakan Default angka
desimal di SPSS adalah 2, Bila data (numeric) bilangan bulat, sebaiknya
desimal dibuat 0 (nol) untuk mengubah nilai desimal klik di pojok kanan
kotak

5. Label Adalah versi lengkap dari NAME, bisa banyak karakter Bisa huruf besar
dan menggunakan spasi Sebaiknya dituliskan, terlebih bila akan variabel
tersebut akan diolah lebih lanjut

7. Value : Digunakan untuk meng-coding data NOMINALUntuk membuat coding suatu


variabel
 klik di pojok kanan kotak values
 VALUE LABELValue untuk codingValue Label untuk definisi value
8
8. Missing
MISSING Digunakan bila dalam data yang akan diolah terdapat datum yang tidak terisi atau
tidak lengkap Sebaiknya data yang akan diolah lengkap Bila ada beberapa datum tidak terisi,
pilih angka yang tertentu sebagai tanda missing values atau kosongkan saja

9. Column: Adalah lebar tempat nama karakter dari NAME, Besarnya minimal sama dengan
besarnya nilai di WIDTH

10. Align : Sama seperti Align di Microsoft Word


Lebih baik terlihat apabila dibuat menjadi center, terutama untuk data berupa angka
Untuk mengubah menjadi Left/Centre/Right Klik di pojok kanan kotak Align

11. Measure
Adalah skala pengukuran dari variabel yang bersangkutan, Untuk mengubah skala
pengukuran klik di pojok kanan kotak scale. Skala pengukuran Interval dan Ratio dalam
SPSS adalah SCALE
TOPIK 14

PENYAJIAN DATA SPSS

A. Tujuan
Tujuan penyajian data yaitu data dapat komunikatif dan lengkap dan yang
disajikan dapat menarik perhatian pihak lain untuk membaca dan mudah
memahami.
1) Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang
merupakan hasil penelitian atau observasi,
2) Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti,
3) Memudahkan dalam membuat analisis data,
4) Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat,
cepat, dan akurat

B. Bentuk Penyajian data


1) Tulisan
Hampir semua bentuk laporan dari pengumpulan data diberikan
secara tertulis, mulai dari bagaiman proses pengambilan sampel,
pelaksanaaan pengumpulan data sampai analisis yang berupa
informasi dari pengumpulan data tersebut.
2) Tabel
Penyajian dta dalam bentuk tabel adalah penyejian dengan memakai
kolom dan baris
 Master tabel (tabel induk)
 Text tebel (uraian yang diambil dari tebel induk)
 agar sajian menjadi baik
 Judul tebel
 Nomer tabel
 Keterangan-keterangan
 Sumber
3) Grafik/diagram
Jenis-jenis grafik:
a. Histogram
Histogram adalah grafik yang diguanakan untuk menyajikan data
kontinu (pecahan)
Gambar

b. Frekunesi polygon
Penuajian frekeunsi polygon digunakan untuk data kontinu seperti
histogram. Membuat grafik frekeunsi polygon adalah dengan
menghubungan dari suatu balok-balok histogram. Keuntungan
frekuensi polygon adalah kita dapat melakukan perbandingan
penyebaran beberapa masalah yang digambar didalam satu gambar.
Contohnya:

c. Diagram garis
Diagram garis dihubakan untuk menggambarkan data diskrit atau data
dengan skala nominal yang menggambarkan perubahan dari waktu ke
waktu dari satu tempat ke tempat lain.
d. Diagram batang
Diagram batang digunakan untk menyajikan data diskrit atau data
dengan skala nominal maupun ordinal. Beda balok-balok diagram
batang dengan balok-balok histogram adalah pada histogram balok-
baloknya menyambung sebab histogram adalah menggambarkan data
kontinu. Gambar balok dapat vertical (berdiri) atau horizontal.

e. Diagram pinca (diagram lingkar=pie diagram)


Diagram lingkar digunnakan untuk menyajikan data diskrit atau data
dengan skala nominal dan ordinal atau disebut juga data kategori. Luas
satu lingkaran adalah 360 derajat

f. Diagram tebar
Diagram tebar adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan
hubungan dua macam variabel data kontinu yang diperkirakan ada
hubungan sumbu Y menggambarkan variabel dependen sedangkan
sumbu X menggambarkan variabel independen.
g. Pictogram
Pictogram adalah diagram yang digambar sesuai dengan objeknya,
misalnya ingin menunjukkan jumlah penduduk dengan menggambar
orang ,menggambarkan penyakit jangung dengan symbol jantung,
misalnya setiap penggambaran satu orang menunjukkan jumlah 10 juta
, 1 jantung menunjukkan 10 penderita jantung.

h. Mapgram
Digunakan map atau peta dari satu daerah, perasalahan yang akan
diagambarkan langsung di peta tersebut. Contohnya ingin
menggambarkan prevalensi kajadian DBD, prevalensi yang tinggi
diagmbarkan lebih gelap dari prevelensi yang sedang.
i. Steam and leaf plot
Penayajian data dalam bentuk distribusi, akan menghilangkan nilai
aslinya data-data tersebut. Untuk menghilangkan kelemahan ini suatu
penyajian disebut stem n leaves (batang dan daun)
Batang Daun Frek

10 9 1

20 0,0,0, 1,1, 2,2, 3 8

30 0,1,2,2,3,4, 5,6,7,8 10

40 0,0,1,1,2,2 6

j. Pareto chart
Pareto tidak lain dari diagram batang yang disusun dengan susunan
tinggi rendahnya batang sehingga dengan mudah diinterpretasi.

Evaluasi
1. Jelaskan tujuan penyajian data?
2. Sebutkan bentuk penyajian data

Anda mungkin juga menyukai