Anda di halaman 1dari 42

BAB 2 : Tinjauan Pustaka

2.1 kajian situasi


A. HAL HAL YANG DILAKUKAN SAAT MELAKUKAN KAJIAN
Keputusan perencanaan sering kali dibuat dengan cepat dan terkadang tanpa adanya
analisis yang cermat atas data yang tersedia. Penilaian situasi adalah proses sistematis
untuk mengumpulkan, menganalisis, mensintesis, dan mengkomunikasikan data untuk
menginformasikan keputusan perencanaan. Informasi dari penilaian situasi dapat
digunakan untuk menginformasikan perkembangan tujuan program, sasaran, khalayak
sasaran, dan kegiatan. Penilaian situasional dilakukan untuk:
- Antisipasi tren dan masalah yang dapat mempengaruhi implementasi program
yang direncanakan.
- Identifikasi keinginan, kebutuhan, dan aset komunitas.
- Mengatur prioritas.
- Menginformasikan keputusan tertunda terkait program yang direncanakan.
- Membantu menulis proposal pendanaan.

Menurut Kompetensi Inti untuk Kesehatan Masyarakat di Kanada, semua praktisi


kesehatan masyarakat harus mampu "... mengumpulkan, menilai, menganalisis dan
menerapkan informasi ... untuk membuat keputusan berbasis bukti ... dan membuat
rekomendasi untuk pengembangan kebijakan dan program."

Enam langkah strategis untuk melakukan penilaian situasi

Langkah 1: Identifikasi pertanyaan kunci yang akan dijawab

Langkah pertama dalam penilaian situasi adalah menentukan apa yang perlu diketahui
untuk menginformasikan keputusan perencanaan. Gunakan tiga pertanyaan umum dan
sub-pertanyaan di bawah ini untuk membentuk arah penilaian situasi dan
mengembangkan pertanyaan penelitian yang dilakukan.

1. Bagaimana situasinya?
Contoh:
- Apa dampak situasi saat ini terhadap hasil kesehatan, kualitas hidup
dan biaya sosial lainnya, seperti polusi suara dan udara atau
peningkatan pengeluaran perawatan kesehatan?
- Kelompok orang mana yang berisiko lebih tinggi mengalami masalah
kesehatan dan kualitas hidup lebih buruk?
- Pengaturan atau situasi apa yang berisiko tinggi, atau menimbulkan
peluang unik untuk intervensi?
- Bagaimana pemangku kepentingan lokal memandang situasi? Apa
kapasitas mereka untuk bertindak? Apa minat, mandat, aktivitas
mereka saat ini?
- Apa kebutuhan, persepsi dan arahan yang didukung dari anggota
komunitas kunci yang berpengaruh dan komunitas pada umumnya?

2. Pengaruh apa yang membuat situasi menjadi lebih baik dan lebih buruk?
Contoh:
- Perilaku kesehatan berisiko tinggi atau negatif apa dari berbagai
kelompok orang yang memengaruhi situasi?
- Apa penyebab atau kondisi mendasar yang mendorong perilaku ini
(yaitu penyebab tingkat individu, komunitas, organisasi, atau sistem)?
Adakah faktor pelindung yang dapat menghindari atau membantu
meringankan situasi (seperti komunitas yang dapat dilalui dengan
berjalan kaki atau hubungan orang tua-anak yang kuat)?
- Kekuatan dan kelemahan apa yang ada dalam organisasi Anda yang
dapat memengaruhi tindakan Anda? Peluang dan ancaman apa di
lingkungan Anda yang dapat memengaruhi tindakan Anda?

3. Tindakan apa yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi situasi tersebut?
Contoh:
- Apa yang organisasi lain lakukan, atau telah lakukan di masa lalu,
untuk mengatasi situasi ini? Secara khusus, kebijakan, program, dan
dukungan lingkungan lokal apa yang sedang dikembangkan atau
diterapkan dalam masyarakat? Data evaluasi apa yang tersedia untuk
kegiatan ini?
- Bukti apa yang ada untuk mendukung berbagai tindakan (yaitu, praktik
terbaik atau yang direkomendasikan)?

Langkah 2 Kembangkan rencana pengumpulan data

Pertanyaan yang dikembangkan pada langkah pertama akan menentukan data yang
perlu dikumpulkan. Terlalu banyak data bisa membuat kewalahan, namun perlu
pengembangkan rencana yang komprehensif. Membuat rencana pengumpulan data
akan memungkinkan untuk mengatur dengan jelas sumber data, tugas, dan orang yang
bertanggung jawab.pastikan bahwa rencana pengumpulan data mencakup beragam:
jenis data (misalnya, indikator status kesehatan komunitas, pemindaian lingkungan,
atau praktik terbaik); metode pengumpulan data (misalnya, survei, tinjauan dokumen,
atau tinjauan pustaka); dan sumber data (misalnya, organisasi mitra, komunitas, atau
pemerintah) untuk penilaian situasi.

Langkah 3 Kumpulkan data


Setelah mengidentifikasi pertanyaan penelitian, langkah selanjutnya adalah
mengumpulkan data. Ada dua jenis pengumpulan data - pengumpulan data primer dan
pengumpulan data sekunder.
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri atau secara langsung, misalnya
melalui survei, wawancara informan kunci, atau kelompok fokus. Saat sedang
mengumpulkan data primer, penting untuk memastikan bahwa orang yang
mengumpulkan data memiliki keterampilan yang tepat untuk melakukannya dengan
benar. Memastikan bahwa pengumpulan data primer dilakukan dengan cara yang etis,
termasuk mekanisme persetujuan yang diinformasikan.

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh orang lain, misalnya, oleh
pemerintah provinsi atau federal, peneliti, atau organisasi mitra. Jika melakukan
pencarian literatur, pastikan untuk mendokumentasikan strategi pencarian, istilah, dan
kriteria inklusi dan pengecualian. Penting juga untuk menilai secara kritis literatur
yang ditemukan.

Langkah 4 Atur, sintesis, dan ringkas data

Jumlah data yang dihasilkan selama penilaian situasi bisa sangat banyak. Salah satu
cara termudah untuk mengatur informasi yang dikumpulkan adalah dengan mengatur
data berdasarkan setiap pertanyaan kunci awal. Misalnya, jika pertanyaannya adalah
"Kelompok orang mana yang berisiko lebih tinggi terhadap masalah kesehatan dan
kualitas hidup?" mengatur temuan yang menjawab pertanyaan ini bersama-sama.

Cara lain untuk mengatur data Anda:


- Fokus pada 20% informasi yang menyampaikan 80% temuan terpenting
(dikenal sebagai Hukum Pareto).
- Gunakan bagan dan peta (misalnya, pemetaan pikiran [5]) untuk menyajikan
representasi visual dari informasi.
- Bagilah setiap informasi penting menurut tema.
- Pisahkan data di antara anggota komite perencanaan. Minta mereka untuk
mengulasnya dengan memikirkan beberapa pertanyaan spesifik, misalnya,
populasi prioritas apa yang harus menjadi fokus kita?
- Tunjuk satu orang untuk setiap pertanyaan penelitian. Mintalah setiap orang
meninjau semua data, tetapi hanya mencari jawaban atas pertanyaan penelitian
khusus mereka.
- Urutkan data berdasarkan tingkat kepentingan relatif sumber. Kemudian,
mulai dari bagian atas tumpukan, prioritaskan data berdasarkan waktu dan
sumber daya Anda.

Untuk lebih memahami temuan dapat menggunakan SWOT untuk melihat tren
eksternal yang memengaruhi situasi. Analisis SWOT dapat membantu untuk
menentukan fasilitator dan hambatan untuk memperbaiki situasi.
Langkah 5 Komunikasikan informasi

Pikirkan tentang informasi apa yang perlu diketahui oleh setiap pemangku
kepentingan yang berbeda, dan cara terbaik untuk menyampaikannya kepada mereka.
Salah satu strateginya adalah mengembangkan rencana komunikasi yang mencakup
audiens utama, tujuan komunikasi, saluran, dan produk komunikasi. Terkadang dapat
menggunakan produk komunikasi yang sama untuk audiens yang berbeda - selama
gaya komunikasi mereka dan tujuan komunikasi untuk kedua audiens tersebut selaras.

Langkah 6 Pertimbangkan bagaimana melanjutkan perencanaan

Sekarang saatnya memanfaatkan temuan yang sudah ada dan memutuskan langkah
selanjutnya. Mempertimbangkan:
- Bagaimana Anda memandang kemampuan Anda untuk memengaruhi situasi
dengan waktu, sumber daya keuangan, dan mandat yang tersedia?
- Apa saja kesenjangan dalam kualitas atau kuantitas data, terkait dengan
harapan pemangku kepentingan?
- Bagaimana hal itu mungkin membatasi kemampuan Anda untuk membuat
keputusan berbasis bukti tentang sasaran, khalayak, sasaran, strategi, kegiatan,
dan sumber daya?
- Apa langkah Anda selanjutnya dalam proses perencanaan? Apakah Anda akan
melanjutkan sekarang, atau haruskah Anda meninjau kembali pertanyaan
penelitian, ruang lingkup proyek, atau sumber daya

Mengidentifikasi lingkungan industri dan lingkungan umum merupakan hal yang


sangat penting didalam bisnis, sudah terdapat beberapa perusahaan-perusahan besar
yang harus meninggalkan persaingan dikarenakan tidak mampu bersaing, salah
satunya penyebabnya dikarenakan tidak mampu menganalisis lingkungan eksternal
dan internal (Nofrizal & Soviyanti, 2018).
IFAS, internal strategic factory analysis summary adalah suatu suatu alat untuk
menemukan faktor-faktor strategis internal suatu lembaga disusun untuk merumuskan
faktor-faktor internal dalam kerangka strength and weaknesses. EFAS, eksternal
strategic factory analysis summary adalah suatu suatu alat untuk menemukan faktor-
faktor strategis eksternal suatu lembaga disusun untuk merumuskan faktor-faktor
eksternal dalam rangka opportunities and threats (Ediyanto, 2017).
B. Analisis SWOT
1. Definisi Analisis SWOT
SWOT merupakan merupakan singkatan dari variabel-variabel
penilaian. Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity
(kesempatan/peluang), Threats (ancaman/rintangan). Menurut Sammut-
Bonnici & Galea (2015), analisis SWOT adalah untuk mengevaluasi internal
(kekuatan dan kelemahan), dan eksternal peluang dan ancaman dalam
organisasi di lingkungan hidup. Analisis internal digunakan untuk
mengidentifikasi sumber daya, kemampuan, kompetensi, dan keunggulan
yang melekat pada organisasi. Analisis eksternal mengidentifikasi peluang dan
ancaman pasar dengan melihat di sumber daya pesaing, lingkungan industri,
dan lingkungan umum. (Sammut-Bonnici & Galea, 2015) . Analisis SWOT
adalah salah satu analisis yang digunakan oleh organisasi, perusahaan maupun
lembaga pemerintahan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan dari
organisasi, sebelum menetapkan tujuan dan tindakan yang logis atas analisis
tersebut (Fatimah, 2016). Dengan kata lain analisis SWOT sebagai sebuah
konsep dalam manajemen strategik, teknik ini menekankan mengenai perlunya
penilaian lingkungan eksternal dan internal, serta kecenderungan
perkembangan/perubahan di masa depan sebelum menetapkan sebuah strategi.

2. Tujuan Analisis SWOT


Tujuan adalah untuk menggunakan pengetahuan yang dimiliki
organisasi lingkungan internal dan eksternal dan untuk merumuskan
strateginya dengan tepat (Sammut-Bonnici & Galea, 2015), sedangkan
menurut Ifediora (2014), tujuan utama dari analisis SWOT adalah untuk
mengidentifikasi strategi yang akan menciptakan model bisnis spesifik
perusahaan yang paling baik dengan menyelaraskan sumber daya dan
kapabilitas organisasi atau dasar untuk mengevaluasi potensi dan keterbatasan
internal serta peluang dan ancaman.

3. Kegunaan Analisis SWOT


Kegunaan analisis SWOT Fatimah, (2016) diantaranya :
1) Digunakan untuk menganalisis kondisi diri dan lingkungan pribadi.
2) Digunakan untuk menganalisis kondisi internal lembaga dan
lingkungan eksternal lembaga.
3) Digunakan untuk mengetahui sejauh mana diri kita dalam lingkungan
kita.
4) Digunakan untuk mengetahui posisi sebuah perusahaan/organisasi di
antara perusahaan/organisasi yang lain.
4. Manfaat Analisis Swot
Manfaat analisis SWOT, menurut Fatimah (2016), manfaat dari
analisis SWOT adalah :
a. Dapat membantu melihat suatu persoalan dari empat sisi
sekaligus yang menjadi dasar sebuah analisis persoalan
b. Mampu memberikan hasil analisis yang cukup tajam sehingga
mampu memberikan arahan atau rekomendasi untuk
mempertahankan kekuatan sekaligus menambah keuntungan
berdasarkan sisi peluang yang ada, sambil mengurangi
kekurangan dan juga menghindari ancaman
c. Dapat membantu membedah organisasi dari empat sisi yang
dapat menjadi dasar dalam proses identifikasi dan dengan
analisis yang kita dapat menemukan sisi sisi yang terkadang
terlupakan atau tidak terlihat selama ini
d. Menjadi instrumen yang cukup ampuh dalam melakukan
analisis strategi, sehingga dapat menemukan langkah yang tepat
dan terbaik sesuai situasi pada saat itu
e. Dapat digunakan untuk membantu organisasi meminimalisasi
kelemahan yang ada serta menekan munculnya dampak
ancaman yang mungkin akan timbul

5. Faktor Analisis SWOT

Adapun faktor analisis SWOT menurut Fatimah (2016) adalah sebagai


berikut :
1) Strengths
Strengths merupakan suatu kondisi yang menjadi kekuatan. Dengan
mengenali aspek-aspek apa saja yang dapat menjadi kekuatan
organisasi maka langkah selanjutnya adalah mempertahankan dan
memperkuat kelebihan yang menjadi kekuatan tersebut.
2) Weakness
Weakness berkaitan dengan segala sesuatu yang menjadi kelemahan
atau kekurangan di tubuh organisasi. Pada dasarnya kelemahan adalah
suatu hal yang wajar namun akan bergantung dengan bagaimana
organisasi membangun kebijakan dalam menghadapi kelemahan
tersebut. Kelemahan ini dapat berupa lemahnya sumber daya manusia
(SDM), sarana prasarana, kurangnya sensitivitas menangkap peluang,
dll.
3) Opportunities
Opportunities atau peluang merupakan suatu kondisi lingkungan di
luar organisasi yang sifatnya menguntungkan dan dapat menjadi
senjata untuk memajukan organisasi. Peluang ini dapat dikategorikan
kedalam tiga tingkatan yaitu :
a. Low
Sesuatu dikatakan low (lemah) apabila memiliki daya tarik,
manfaat dan peluang yang kecil.
b. Moderate
Dikatakan moderate apabila ia memiliki daya tarik, manfaat
yang besar namun peluang pencapaiannya kecil atau
sebaliknya.
c. Best
Hal dikatakan baik apabila sesuatu tersebut memiliki daya
tarik, manfaat dan peluang tercapainya besar
4) Threats
Threats atau ancaman memiliki makna berlawanan dengan
peluang. Ancaman adalah kondisi eksternal yang dapat mengganggu
kelancaran berjalannya suatu organisasi. Ancaman sendiri dapat
dilihat dari tingkat keparahan pengaruhnya (seriousness) dan
kemungkinan terjadinya (probability of occurrence). Adapun
tingkatan dari ancaman ini adalah:
a. Major Threat

Major Threat adalah ancaman yang memiliki kemungkinan terjadinya


tinggi dan berdampak besar. Untuk menghadapinya diperlukan beberapa
planning dan strategi yang serius agar ancaman tidak mengancam
keberlangsungan organisasi.

b. Moderate Threat

Jenis ancaman ini memiliki kombinasi tingkat keparahan dan


kemungkinan terjadi. Memiliki kemungkinan tingkat keparahan yang
tinggi namun kemungkinan terjadinya rendah, atau sebaliknya.

c. Minor Threat

Ancaman ini memiliki dampak yang kecil dan kemungkinan terjadinya


pun kecil. Meskipun demikian, ancaman ini perlu dideteksi untuk
meminimalisir kemungkinan ancaman menjadi lebih serius.

6. Analisis SWOT sebagai Metode Evaluasi Perencanaan Strategis

Menurut Sammut-Bonnici & Galea (2015), metode evaluasi


perencanaan strategis yaitu sebagai berikut :

1) Analisis internal ( S-W)

Analisis internal yaitu kekuatan dan kelemahan, penting untuk


mengidentifikasi sumber kompetisi. Sumber daya perlu dikembangkan
dan dipertahankan untuk tetap kompetitif. Analisis eksternal meliputi :

- Keuangan
- Manajerial
- Infrastruktur
- Saluran distribusi
- Pemasaran
- Sumber daya inovasi
2) Analisis Eksternal (O-T)

Analisis eksternal untuk membantu organisasi mengenali


perkembangan dan implikasi masa depan. Analisis eksternal yaitu
peluang dan ancaman. Analisis internal meliputi :

- Politik
- Ekonomi
- Sosial budaya
- Teknologi
- Hukum
- Lingkungan
- Demografi
- Etis
- Peraturan

7. Matriks analisis SWOT

a. Pendekatan Kualitatif

Sumber Sammut-Bonnici & Galea (2015)

1) Strategi WO di kuadran pertama merupakan upaya untuk


memaksimalkan peluang yang muncul dari lingkungan luar dan
menghilangkan kelemahan internal organisasi yang menghambat
pertumbuhannya
2) Strategi SO kuadran kedua merupakan strategi ideal di mana organisasi
bisa memaksimalkan kekuatan dan peluang
3) Strategi ST di kuadran ketiga merupakan strategi yang perlu diambil
adalah meminimalkan masalah-masalah internal organisasi sehingga
dapat merebut peluang dengan lebih baik
4) Strategi WT di kuadran keempat merupakan situasi yang sangat tidak
menguntungkan, organisasi menghadapi berbagai ancaman dan
kelemahan internal.

b. Pendekatan Kuantitatif
1) Kuadran I (positif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang.


Strategi yang diberikan adalah progresif, yaitu organisasi dalam kondisi
prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan
ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara
maksimal.

2) Kuadran II (positif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi


tantangan yang besar. Strategi yang diberikan adalah diversifikasi strategi,
yaitu organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah
tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami
kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya.

3) Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat


berpeluang. Strategi yang diberikan adalah ubah strategi, yaitu organisasi
disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang
lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada
sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

4) Kuadran IV (negatif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi


tantangan besar. Strategi yang diberikan adalah strategi bertahan, yaitu
kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Disarankan
untuk menggunakan strategi bertahan dan mengendalikan kinerja internal.
Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.

2.2 konsep perencanaan


Definisi perencanaan
Perencanaan (planning), merupakan fungsi dasar dari manajemen dan semua
fungsi dalam manajemen tergantung dari fungsi perencanaan. Maksudnya fungsi-
fungsi yang lain dari manajemen tidak akan berjalan secara efektif tanpa adanya
perencanaan yang baik. Hal ini sesuai dengan definisi perencanaan dari Swansburg
dan Swansburg (1999), bahwa perencanaan adalah proses berkelanjutan yang diawali
dengan menetapkan tujuan, dan kemudian melaksanakannya sesuai dengan proses,
memberikan umpan balik dan melakukan modifikasi rencana jika diperlukan.
Menurut Fox dan Fox (1983) sebagai seni merumuskan sebelumnya skema rinci
untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Definisi lain tentang perencanaan strategis
seperti yang didefinisikan oleh Drucker (1974) adalah proses yang berkelanjutan dan
sistematis dalam membuat keputusan pengambilan risiko dengan pengetahuan tentang
pengaruhnya terhadap masa depan, upaya pengorganisasian sistematis yang
diperlukan untuk mengambil keputusan dan akhirnya dapat diukur sehingga tercapai
hasil yang diharapkan.
Untuk menerapkan perencanaan strategis keperawatan, tim manajemen
keperawatan baik dalam pendidikan maupun keperawatan, harus terlebih dahulu
menetapkan tujuan. Setelah tujuan ditetapkan, perencanaan strategis dilakukan baik
proses pengambilan keputusan awal maupun yang sedang berlangsung untuk
pencapaian tujuan.
Perencanaan merupakan langkah utama yang penting dalam keseluruhan
proses manajemen agar faktor produksi yang biasanya sangat terbatas dapat diarahkan
secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, oleh karena itu
perencanaan harus mengandung unsur-unsur yang dapat menjawab What, Why,
Where, When, Who dan How.

Pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud adalah :

1. Tindakan apa yang harus dikerjakan? Penjelasan dan perincian kegiatan yang
dibutuhkan, sumber daya yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan tersebut agar
apa yang menjadi tujuan dapat dihasilkan

2. Apa sebabnya tindakan itu harus dilaksanakan? Penjelasan mengapa rencana itu
harus dikerjakan dan mengapa tujuan tertentu harus dicapai

3. Dimana tindakan itu harus dikerjakan? Penjelasan tentang tempat/lokasi secara


fisik dimana rencana kegiatan harus dikerjakan sehingga tersedia sumber daya yang
dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan itu
4. Kapan rencana itu harus dikerjakan? Penjelasan kapan dimulainya tindakan dan
kapan selesainya di setiap unit organisasi dengan penggunaan standar waktu yang
telah ditentukan

5. Siapa yang mengerjakan tindakan itu? Petugas yang akan melakukan kegiatan atau
tindakan baik jumlah maupun kualifikasi keahlian, pengalaman maupun pendidikan
6. Bagaimana cara melaksanakan kegiatan itu? Penjelasan secara rinci teknik-teknik
melakukan kegiatan yang ditetapkan sehingga tindakan yang dimaksud akan dapat
dijalankan dengan benar

Tujuan perencanaan

Berikut ini adalah tujuan perencanaan dalam manajemen:

1. Meningkatkan peluang untuk sukses

2. Menstimulasi berfikir analisis

3. Mencegah terjadinya krisis manajemen

4. Memfasilitasi berfikir kritis dan membuat keputusan secara fleksibel

5. Meningkatkan keterlibatan staf dan komunikasi

6. Menjamin biaya yang efektif

Komponen Perencanaan

Komponen penting dari proses perencanaan strategis yang dapat digunakan oleh
manajer perawat dalam praktik atau pendidikan meliputi: (1) kepemimpinan, (2)
lingkungan, (3) pangsa pasar, dan (4) proses perencanaan.

1. Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah komponen pertama yang diperlukan dalam proses perencanaan


strategis, seorang pemimpin perawat harus memiliki karakteristik kepemimpinan yang
mencakup kekuatan pribadi dan posisi, tingkat persiapan pendidikan yang tinggi,
filosofi manajerial yang baik, keterampilan komunikasi yang efektif, dan kemampuan
untuk memotivasi orang lain. Perencanaan strategis adalah inti dari peran manajer
yang efektif.

2. Lingkungan

Dalam perencanaan strategis yang efektif, seorang pemimpin harus memiliki


lingkungan yang dapat menerima perubahan - komponen kedua yang diperlukan dalam
proses perencanaan strategis. Unsur-unsur penting dalam lingkungan yang harus
dipertimbangkan meliputi tujuan organisasi, daya tanggap individu di lingkungan, dan
visi bersama dari bawahan. Tujuan organisasi harus komprehensif, progresif serta
futuristik, berorientasi pada kenyataan, dan responsif terhadap kebutuhan pangsa pasar.
Tujuan departemen harus ditetapkan dalam kaitannya dengan tujuan organisasi jika
ingin terjadi kesesuaian yang baik. Tujuan departemen harus memperkuat dan
meningkatkan tujuan organisasi, sehingga secara konkret mengoperasionalkan visi
organisasi yang lebih abstrak.

3. Pangsa Pasar

Komponen ketiga yang diperlukan dalam proses perencanaan strategis adalah pangsa
pasar, yang merupakan faktor eksternal organisasi dan mencakup iklim politik,
individu, dan kelompok yang membuat keputusan yang berdampak pada organisasi.
Tanpa keterlibatan dan dukungan dari elemen-elemen penting ini, bahkan pemimpin
yang dinamis dalam lingkungan yang optimal tidak dapat berhasil dalam
mengimplementasikan dan mewujudkan rencana strategis yang matang.

4. Proses Perencanaan
Komponen keempat yang diperlukan dari proses perencanaan strategis melibatkan (1)
penilaian, (2) mendefinisikan kembali tujuan dan sasaran, (3) implementasi tujuan, dan
(4) evaluasi.

Penilaian. Data harus dikumpulkan selama penilaian yang akan menjadi dasar
kebijakan dan program. Selama tahap penilaian, karakteristik dan kualitas masing-
masing komponen kepemimpinan, lingkungan, dan pangsa pasar - harus disurvei
secara rinci. Informasi yang dikumpulkan dari masing-masing komponen ini harus
dipertimbangkan dengan cermat sebelum melanjutkan pengembangan rencana. Sasaran
mungkin perlu didefinisikan ulang dan tujuan baru dirumuskan sebagai hasil dari data
yang dikumpulkan selama fase penilaian.

Mendefinisikan Ulang Tujuan dan Sasaran. Definisi ulang atau penyempurnaan


tujuan adalah hubungan yang menentukan antara penilaian dan implementasi. Sasaran
yang tidak proporsional dalam kaitannya dengan kepemimpinan, lingkungan, dan
pangsa pasar tidak akan berhasil.

Implementasi Tujuan. Implementasi rencana strategis membutuhkan jadwal jangka


panjang. Jadi, agar sebuah rencana menjadi efektif, ia harus memiliki tahapan
implementasi yang dikembangkan secara strategis. Implementasi bertahap diperlukan
untuk perencanaan jangka panjang. Penting untuk diingat bahwa perencanaan strategis
adalah proses yang memungkinkan rencana dibuat untuk masa depan daripada
menyelesaikan masalah langsung.

Evaluasi. Sifat perencanaan strategis jangka panjang menunjukkan bahwa redefinisi


dan penyempurnaan tujuan secara terus menerus diperlukan untuk menjaga kesesuaian
antara rencana dan kepemimpinan, lingkungan, dan pangsa pasar. Sifat siklus dari
proses evaluasi memfasilitasi perubahan.

PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN

Perencanaan manajemen Keperawatan diawali dengan perumusan tujuan institusi/ organisasi


yang dijelaskan dalam visi, misi, filosofi dan tujuan sebagai arah kebijakan organisasi.
Sebagai perawat, harus memahami tujuan organisasi ini supaya dapat bersinergi untuk
mencapai cita-cita/harapan organisasi.

1. Perumusan Visi

Istilah lain dari visi adalah mimpi, cita-cita. Visi merupakan dasar untuk membuat suatu
perencanaan sehingga disusun secara singkat, jelas, dan mendasar serta ada batasan waktu
untuk pencapaian. Visi merupakan pernyataan berisi tentang mengapa organisasi dibentuk.

2. Perumusan Misi

Misi adalah uraian yang berisi pernyataan operasional guna mencapai visi yang telah
ditetapkan.

3. Perumusan Filosofi

Filosofi adalah nilai-nilai dan keyakinan yang menyangkut keyakinan dan praktik
keperawatan dalam suatu organisasi (Swanburg, 1999)

4. Perumusan Tujuan

Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai sebagai arah kebijakan bagi organisasi untuk
menentukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara mencapainya. Tujuan mutlak
harus ada dalam organisasi pelayanan keperawatan. Untuk merumuskan tujuan yang baik
harus memenuhi syarat antara lain (Gillies, 1994):

a. Tujuan harus dapat menjelaskan arah

b. Tujuan harus memungkinkan untuk dicapai

c. Terukur artinya tujuan berisi ketentuan kuantitatif

d. Teradapat batasan waktu untuk pencapaian target

e. Pencapaian akhir setiap tujuan dapat diterima semua anggota organisasi

f. Kriteria dibuat untuk melihat seberapa besar tujuan tercapai

g. Setiap tujuan mendukung sasaran organisasi

JENIS PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN


Perencanaan dalam manajemen keperawatan berdasarkan jangka waktunya dibagi menjadi 3
jenis, yaitu perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang Perencanaan
jangka pendek atau yang disebut sebagai perencanaan operasional adalah perencanaan yang
dibuat untuk kegiatan dengan kurun waktu satu jam sampai dengan satu tahun. Perencanaan
jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan dengan kurun waktu antara
satu tahun sampai lima tahun (Marquis & Huston, 1998), sedangkan perencanaan jangka
panjang atau sering disebut perencanaan strategis adalah perencanaan yang dibuat untuk
kegiatan tigasampai 20 tahun (Swanburg, 1999). Dalam perencanaan di ruang perawatan
biasanya yang digunakan adalah perencanaan jangka pendek yaitu rencana harian, bulanan
dan rencana tahunan.

Menurut waktu pembuatan perencanaan dapat diklasifikasikan dalam: 1) Perencanaan reaktif


yaitu perencanaan yang disusun ketika adanya masalah aktual yang dihadapi saat ini. 2).
Perencanaan proaktif yaitu perencanaan yang disusun sebelum masalah timbul, antisipasi
terhadap perubahan kebutuhan dan meningkatkan kemampuan organisasi, sedangkan
menurut proses penyusunan perencanaan diklasifikasikan menjadi: Pendekatan
Perkembangan yang menguntungkan (Profitabel Growth Approach) dan pendekatan analisis
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Treat).

1) Pendekatan Perkembangan yang menguntungkan (Profitabel Growth Approach) yaitu


perencanaan yang dilakukan dengan menganalisa sarana produksi yang dimiliki dan
dihubungkan dengan kebutuhan yang muncul dari lingkungan. Mengusahakan terjadinya
keseimbangan antara sarana yang dimiliki dengan kebutuhan lingkungan. SALING
BANGUN : SA (Sarana Produksi) LING (Lingkungan masyarakat), BANGUN
(Perkembangan yang menguntungkan).

2) Pendekatan SWOT (Strenght, Wakness, Opportunity dan Threat) Rencana disusun dengan
proses perencanaan, dimulai dengan menganalisa faktor internal yang berhubungan dengan
kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weaknes), selanjutnya melakukan analisa faktor
eksternal yang berhubungan dengan peluang (Opportunity) dan tekanan/ancaman (Threat).
Setelah diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman selanjutnya disusun rencana
strategis untuk mencapai tujuan organisasi. Rencana strategis harus diterjemahkan ke dalam
rencana operasional yang mencantumkan target yang harus dicapai.

- proses perencanaan
Proses Perencanaan Strategis:
Terdapat 6 tahapan proses perencanaan strategis (Rezvani,2011) yaitu :
1. Merumuskan Misi Organisasi:
Misi setiap organisasi sebenarnya merupakan alasan utama untuk mendirikan dan mendirikan
organisasi itu dan mewakili filosofi eksistensial dari organisasi tersebut. Misi organisasi
menentukan tujuan masa depan dan kegiatan eksekutif organisasi itu. Oleh karena itu, misi
merupakan objek fundamental yang membedakan organisasi dari organisasi serupa lainnya.
Perumusan misi seperti itu harus dilakukan sedemikian rupa sehingga nilai-nilai dan prioritas
dan preferensi pengambil keputusan strategis harus tercermin di dalamnya.
2. Penetapan Sasaran (Utama dan Spesifik):
Setelah merumuskan misi organisasi, masalah yang muncul adalah bagaimana mencapainya.
Pada tahap ini, tujuan yang jelas pada periode waktu tertentu harus ditentukan sedemikian
rupa sehingga dapat merealisasikan misi organisasi. Perlu dicatat bahwa tujuan ini digunakan
sebagai dasar untuk perencanaan, pembuatan kebijakan dan penetapan standar kinerja yang
merupakan peran penting dalam keberhasilan organisasi. Oleh karena itu, bagian penting dari
proses perencanaan adalah memahami bagaimana tujuan, kebijakan, dan perumusan
perencanaan.

3. Evaluasi Sumber Daya Organisasi:


Langkah selanjutnya dalam proses perencanaan strategis adalah mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan organisasi dibandingkan dengan organisasi lain dan mengidentifikasi risiko
dan ancaman lingkungan dibandingkan dengan peluang yang tersedia di dalamnya.
Efektivitas strategi organisasi dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di lingkungan internal
dan eksternal organisasi. Salah satu cara yang berguna untuk memilih strategi yang tepat
adalah teknik “SWOT” yang dikemukakan oleh Anderson pada tahun 1980. Teknik ini
digunakan sebagai salah satu alat perencanaan strategis.

4. Perumusan Strategi:
Strategi dipandang sebagai alat yang akan digunakan oleh organisasi dalam upaya untuk
mencapai keselarasan. Melalui pencapaian dan penyelarasan sumber daya dan kemampuan,
organisasi membangun keunggulan kompetitif dan kemakmuran. Dengan kata lain, untuk
bertahan dan mendapatkan keunggulan kompetitif, organisasi perlu mengejar strategi yang
dikembangkan dengan baik dan jelas. Oleh karena itu, setelah evaluasi sumber daya dan
lingkungan organisasi, pilihan strategi yang sesuai untuk penggunaan yang optimal sangat
diperlukan. Strategi adalah pedoman yang jelas dikembangkan dan dirumuskan sebelumnya.
Strategi memiliki status evolusional yang berarti bahwa strategi pada dasarnya bukanlah
rencana yang disengaja dan sistematis tetapi seiring berjalannya waktu muncul sebagai pola
selama pengambilan keputusan penting.

5. Implementasi Strategi:
Setelah perumusan strategi, implementasinya harus diprogramkan. Strategi terbaik yang
dirumuskan tanpa penerapan yang benar tidak memiliki nilai praktis. Untuk implementasi
strategi terdapat hal yang harus diperhatikan, yaitu:
-Struktur organisasi yang sesuai dengan strategi.
-Koordinasi keterampilan, sumber daya, dan kemampuan organisasi.
-Ciptakan budaya organisasi yang sesuai dengan strategi baru organisasi.
-Kerja sama dan simpati antar manajer dan karyawan dari semua bagian dan unit organisasi.
Implementasi akan bergantung pada dukungan yang sesuai dari sistem perencanaan. Manajer
dan operator dalam organisasi memerlukan jumlah dan jenis informasi yang bervariasi untuk
membedakan peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan yang berbasis strategis.

6. Evaluasi Strategi:
Untuk menentukan seberapa besar tujuan yang dicapai, strategi yang diterapkan harus
dipantau dan dikendalikan. Evaluasi strategi mencakup tiga kegiatan utama berikut:
-Review prinsip utama strategi organisasi
-Bandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil aktual
-Mengambil tindakan korektif untuk memastikan akurasi kinerja dan operasi berdasarkan
rencana.
Sedangkan evaluasi strategi ada empat kriteria.
1. Stabilitas prosedur.
2. Kesesuaian dengan faktor lingkungan.
3. Kelayakan.
4. Memiliki keunggulan kompetitif

BAB 3

A. Kajian VISI MISI


1. VISI DAN MISI
VISI :

Menjadi fakultas berbasis riset dan berdaya saing internasional dengan keunggulan pada
peningkatan kualitas hidup manusia pada tahun 2024

MISI :

1. Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan yang profesional dan dapat


dipertanggungjawabkan dengan menerapkan penjaminan mutu untuk
meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan dengan daya saing
internasional

2. Menyelenggarakan riset keperawatan yang inovatif dengan tuntunan


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang berdaya saing
nasional dan internasional dengan keunggulan peningkatan kualitas hidup
manusia.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil riset yang


telah terintegrasi dengan menjunjung tinggi keluhuran budaya dalam
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dan kualitas hidup manusia.

B. Kajian situasi Man

Kajian Man dalam hal yaitu meliputi :

SUMBER DAYA MANUSIA Jenjang Jumlah


( orang)
Pendidikan

Tenaga Dosen Departemen

Keperawatan dasar
S2 12

S3 2

Keperawatan Medikal Bedah


S2 11
S3 1

Keperawatan Anak
S2 10

S3 1

Keperawatan Jiwa
S2 11

S3 1

Keperawatan Maternitas
S2 8

S3 1

Keperawatan Komunitas
S2 18

S3 1

Keperawatan Kritis
S2 8

Tenaga Kependidikan

Manajer sumber daya dan informasi


S1 1

Sekretaris
S1 1

Kerjasama
S1 1

Keuangan
S2 1
S1 1

D III 2

Sub bagian akademik


S2 1

S1 5

D III 2

Kepegawaian
S2 4

Arsiparis
S1 2

Informatika dan teknologi


S1 3

D IV 1

Jurnal
S1 2

Perpustakaan
S1 5

Sarana dan prasarana


S2 1

S1 10

Pranata Laboratorium Pendidikan


S1 8
Pusat Pendidikan Anak Sehat
S2 1

S1 2

Non Tenaga Kependidikan

CS - -

mahasiswa S1, Profesi, s2 - 671

C. Money

Dalam membangun kegiatan rangkaian pembelajaran dalam Fakultas tidak


luput dari sumber pendanaan, dalam hal ini kebutuhan akan pembiayaan
sangat diperlukan. Kebutuhan untuk proses pembiayaan antara lain:

● Biaya pembangunan Perguruan Tinggi Negeri


● Pendanaan dari masyarakat
● Biaya pendidikan
● Koperasi kampus
● Dana pinjaman
● Pengelolaan dana secara turun menurun
● Dana kas Perguruan Tinggi Negeri
● Kerjasama Tridharma Perguruan Tinggi Negeri
● Dana beasiswa
● Dana donatur
● Dana hibah
● Dana sumbangan alumni
● Pendapatan lainnya

D. Material

Dalam kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan lainnya Fakultas


Keperawatan Unpad memiliki sarana prasarana sebagai berikut
1. Ruang lecture

Peralatan yang terdapat di ruang lecture adalah kursi, meja, proyektor,


mic dan speaker. Kapasitas ruangan tidak cukup jika 1 angkatan
digabung untuk pembelajaran. Terdapat beberapa peralatan seperti
mic,speaker, dan proyektor dengan keadaan rusak.

2. Ruang tutorial

Ruang tutorial yang tersedia sudah banyak dengan kelengkapan


peralatan yang lengkap mulai dari meja, kursi, papan tulis, proyektor,
layar monitor. Keadaan semua peralatan baik dan cukup terawat.

3. Ruang pimpinan dan tenaga pendidik

Ruang pimpinan dan tenaga pendidik memiliki fasilitas yang memadai


dan mudah dijangkau.

4. Ruang laboratorium

Alat-alat di lab kurang lengkap, terdapat beberapa alat lab yang


mengalami kerusakan ringan dan beberapa alat jumlahnya masih
sedikit.

5. Ruang lab komputer

Komputer yang dimiliki sudah memadai dan kondisi komputer baik.

6. Perpustakaan

Koleksi buku di perpustakaan kurang lengkap. Fasilitas perpustakaan


seperti meja kursi dan stop kontak tersedia dengan kondisi yang baik.

7. Aula

Kondisi aula baik, fasilitas didalam aula lengkap namun beberapa mic
kondisinya kurang baik.

8. Musholla

Bangunan musholla baru, keadaan bangunan baik dan peralatan juga


terawat.

9. Wifi

Koneksi wifi kurang memadai.


E. Metode

Metode yang digunakan yaitu :

Metode Pembelajaran Keterangan

Student Centered Learning Proses pembelajaran aktif di dalam


kelas besar yang di bimbing oleh
dosen

Tutorial (Small Group Discussion) Suatu proses pembelajaran aktif di


dalam diskusi kelompok kecil yang
difasilitasi oleh seorang tutor (dosen
klinik/dosen akademik) dan dipimpin
oleh seorang mahasiswa terpilih dan
dibantu oleh seorang sekretaris
terpilih

E-Learning Sebuah kegiatan pembelajaran yang


dilakukan secara Online

Laporan kasus (Case report) Suatu metoda pembelajaran dengan


melaporkan suatu kasus, bisa kasus
yang diambil kelompok atau
mandiri. Laporan kasus dilakukan
secara diskusi kasus dan juga tertulis
(dokumentasi).

Simulation Based Learning Suatu metoda pembelajaran yang


dilakukan melalui demonstrasi yang
dilakukan oleh dosen dan di
praktikkan oleh mahasiswa

Problem based learning Metoda pembelajaran untuk


memecahkan suatu kasus yang
diberikan oleh dosen tutorial / dosen
pembimbing

Presentasi Suatu metoda pembelajaran, yang


dilakukan secara berkelompok
dimana mahasiswa mengambil suatu
tema bisa berupa kasus,
menerapkan/menggunakan hasil
penelitian, hasil kajian atau pun issue
terkini di pelayanan yang kemudian
dipresentasikan.
Bedside Teaching Merupakan pembelajaran bersama
klien atau pasien. Peran perseptor
pada bedside teaching dapat sebagai
model pembelajaran melalui
demonstrasi ataupun mengamati
preseptee dalam pembelajaran
(Observasi).

Pre-Post Confrence Merupakan metoda pembelajaran


dengan menghadirkan
expert/seorang yang ahli untuk
memberikan lecture ataupun
membahas suatu permasalahan,
confrence dapat dilakukan di awal
dan atau ataupun diakhir
pembelajaran.

Praktik Klinik/Praktik Lapangan Suatu metoda pembelajaran yang


dilakukan dengan terjun langsung ke
lapangan untuk berinteraksi dengan
klien

Massive Open Online Course Sebuah metode pembelajaran online


(MOOC) Unpad yang pesertanya bersifat massive
atau tidak terbatas, terbuka bagi
siapapun, dengan konten yang bebas
untuk diakses dan difasilitasi oleh
dosen atau fasilitator.

F. Marketing

Strategi pemasaran yang dilakukan Fakultas Keperawatan Universitas


Padjadjaran adalah dengan menggunakan Strategi Penetrasi Pasar (Market
penetration). Strategi penetrasi pasar adalah sebuah strategi yang
mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk jasa yang dimiliki Fakultas
Keperawatan Unpad melalui upaya pemasaran yang lebih besar, misalnya
peningkatan pengeluaran untuk jumlah iklan dengan iklan yang unik dan lebih
kreatif. Tujuan dari dilakukannya strategi pemasaran ini adalah untuk
memperkenalkan dan meningkatkan ketertarikan siswa - siswa dari berbagai
daerah untuk masuk ke Fakultas Keperawatan Unpad. Fakultas Keperawatan
Unpad melakukan pemasaran melalui berbagai media, seperti
- Website kampus maupun website berita seperti kompas tv
- Media Sosial meliputi Youtube, Instagram, Twitter, Oa Line dan SMS
- Poster
- Brosur
- Seminar/webinar
- Baliho
- Penyuluhan

BAB 4

B. Analisis 5 M

no item aktual Ideal problem

1. man Data Subjektif : kurangnya


- Kita kekurangan dosen -Jumlah dosen tenaga dosen
karena dosen ada yang yang ditugaskan
studi lagi ke Luar Negeri untuk
- dosen tutorial yang menjalankan
biasanya lintas proses
departemen pembelajaran
Data Objektif : pada setiap
- meningkatnya tugas dosen prodi paling
karena jumlah mahasiswa sedikit 5 (lima)
yang banyak dengan orang
minimnya tenaga dosen
Sumber :
Permenristekdik
ti No 50 2018
tentang Standar
Nasional
Pendidikan
Tinggi Pasal 1

- 1 (satu) sks
pada proses
pembelajaran
berupa kuliah,
responsi, atau
tutorial, terdiri
atas: kegiatan
tatap muka 50
(lima puluh)
menit per
minggu per
semester,
kegiatan
penugasan
terstruktur 60
(enam puluh)
menit per
minggu per
semester,
kegiatan
mandiri 60
(enam puluh)
menit per
minggu per
semester.

- 1 (satu) sks
pada proses
pembelajara
n berupa
praktikum
praktik
kepada
lapangan,
penelitian,
pengabdian
masyarakat,
dan/atau
proses
pembelajara
n lain yang
sejenis, 170
(seratus
tujuh puluh)
menit per
minggu per
semester

sumber :
Permenristekdik
ti No 44 Tahun
2015 pasal 17

2 money Data Subjektif : - Pemerik Pengelolaan


dana yang
- Terdapat beberapa saan
kurang
keluhan mahasiswa terkait secara terorganisir
pendanaan yang berkala
mengalami kendala terkait
Data Objektif : pendana
- Menunggu waktu pencairan an
dana yang tidak sebentar - Terdapat
- Pengawasan dana keuangan transpara
tidak ketat dan transparan
nsi dana
- Proses pengajuan dana
dalam
terhambat
kegiatan
- Alur pengajuan keuangan yang
belum optimal akademi
- Proses pendanaan yamg tidak k dan
tepat waktu kemahas
- Pusat pendanaan dari lingkup iswaan
Universitas Padjadjaran
- Pengelol
- Biaya pemeliharaan yang
a
meningkat
keuanga
n
memiliki
kebijaka
n atas
pendana
an untuk
program
fakultas
- Terdapat
kebijaka
n yang
mengatu
r
pengelol
aan dana
- Fakultas
memiliki
dana
usaha
sendiri
untuk
menunja
ng
kegiatan
yang ada
dalam
program
fakultas

3 material Data Subjektif : - Adanya Kurangnya


Data Objektif : pemeliharaan pemeliharaan
Beberapa sarana dan prasarana secara berkala terhadap sarana
mengalami kerusakan seperti mic, dan teratur dan prasarana
speaker, proyektor dan beberapa sehingga sarana
alat di laboratorium serta prasarana
dapat terawat
dan memiliki
waktu pakai
yang lama.

4 Metode Data Subjektif : - Dosen Kurangnya


- Mahasiswa mengatakan menjelas fasilitas dan
bahwa sistem kan waktu mengajar
pembelajaran di Fkep materi dosen yang
sudah cukup baik, namun secara terbatas dalam
terkadang kurang efektif rinci dan proses
dikarenakan ada beberapa tidak pembelajaran
dosen yang menjelaskan terburu-
materi secara singkat dan buru
cepat sehingga mahasiswa sehingga
merasa kurang paham mahasis
tentang materi tersebut wa dapat
- Saya kadang merasa menerim
kurang efektif ketika a materi
pembelajaran di tutor tersebut
dikarenakan ada beberapa dengan
dosen yang mengundur mudah
dan menggabungkan - Sebaikn
jadwal tutorial ya
pembelaj
Data Objektif : aran
- Metoda pembelajaran di tutor
Fakultas Keperawatan dilakuka
cukup efektif namun ada n sesuai
beberapa kendala yang dengan
terjadi sehingga proses waktu
pembelajaran kurang yang
maksimal, misal ruang telah di
lecture yang kurang tentukan
memadai, ruang tutorial
yang kurang, dosen
terlambat memasuki kelas,
peralatan praktikum yang
kurang lengkap, sinyal
yang kurang memadai
ketika proses
pembelajaran e-learning

5 Marketing Data Subjektif: Pemberian Kurangnya


- Saya lebih tertarik masuk informasi terkait informasi yang
kampus X karena Fakultas diperlukan oleh
memiliki Fakultas Keperawatan calon pendaftar
Keperawatan yang lebih yang selengkap fakultas
baik daripada kampus - lengkapnya
Unpad termasuk
- Saya lebih tertarik masuk kepastian biaya
Fakultas Kedokteran kuliah (UKT),
Unpad daripada masuk prospek kerja
Fakultas Keperawatannya yang jelas
karena perawat adalah (partner dengan
pembantu dokter dokter),
- Saya rasa tidak akan akreditasi dan
sanggup dengan biaya peringkat
kuliah di Fakultas diantara fakultas
Keperawatan Unpad keperawatan
Data Objektif: lainnya
- Peminat SBMPTN lebih
banyak memilih fakultas
keperawatan kampus X
daripada kampus Unpad
- Terdapat beberapa
mahasiswa baru Fakultas
Unpad yang tidak ikut
daftar ulang bahkan
pindah ke kampus lain

C. Analisis SWOT (5 M)

NO Item Strength Weakness Opportunity Threats

1. Man 1. kualitas 1.tenaga dosen 1. tingginya 1.banyaknya


sumber daya yang masih kesempatan persaingan
manusia yang kurang untuk untuk
unggul dan 2.masih melanjutkan melakukan riset
kompeten minimnya studi keluar dosen
(Minimal S2) rekrutmen negeri 2. pendanaan
dan ada yang S3 dosen baru 2. menghasilkan untuk riset
2. tenaga non 3. kurangnya mahasiswa yang masih kurang
pendidik yang guru besar di berkualitas 3. persaingan
kompeten fakultas 3. dukungan dengan PTN
4. tenaga non fakultas untuk lain yang lebih
3. motivasi tendik yang mendukung riset memperhatikan
dosen dan masih kurang 4. banyaknya SDM nya
mahasiswa 5. kurangnya kesempatan 4. persaingan
tinggi minat untuk mengikuti akademik di
4. setiap dosen mahasiswa kegiatan ilmiah tingkat regional
sudah dalam PKM nasional dan
melakukan riset 6.meningkatnya maupun internasional
n pengabdian beban tugas internasional 5. sistem riset
kepada dosen dengan 5. banyaknya masih belum
masyarakat mahasiswa peluang untuk efektif
6. kompetensi yang bertambah melakukan 6. masih
dosen dalam jumlah pengabdian adanya stigma
sistem mahasiswa dan kepada kurang baik
pembelajaran PSDKU masyarakat masyarakat
baru 7. 6. lulusan terhadap
pembelajaran meningkatnya keperawatan keperawatan
yang sudah e- tugas non yang dibutuhkan 7.
learning tendik di masyarakat perkembangan
(MOOC unpad) 7. sistem
7. mahasiswa pengembangan pembelajaran
berprestasi pendidikan, riset berbasis IT
dan pengabdian yang pesat
kepada
masyarakat yang
terbuka luas

2. Money 1. Terdapat 1.Kurangnya 1.Terbukanya 1.Persaingan


sumber sumber dana peluang dalam
dana dariatau pemasukan kerjasama untuk memperoleh
pemerint 2.Kurang mendanai sumber dana
ah terorganisirnya kegiatan atau 2.Tuntutan
2. Pengelol pengelolaan mendapatan kebutuhan dana
aan dana dana dana kemahasiswaan
yang 3.Kurang dan riset
transparajelasnya alur 1. Mahasiswa 3.Tuntutan
n pencairan dana mengandalkan kebutuhan
3. pembiay untuk kegiatan keringanan UKT sarana dan
aan yang kemahasiswaan prasarana
menyesu 4. Lamanya 2. berkurangnya 4.Perkembanga
aikan waktu dana pemerintah n sistem
dengan pencairan dana pembelajaran
pengahsi untuk kegiatan 3. pencairan dan teknologi
lan kemahasiswaan dana terlambat 5.Peningkatan
orang 5.Kurangnya harga atau
4. sentralisasi
tua pengalokasian pengeluaran
keuangan di
4. Fakultas dana untuk
Universitas 1. pemutusan
pengembangan
Keperaw kerjasama
fakultas 5. dana belum
atan beasiswa
seimbang sesuai
1. kerjasama
terbaik proporsi 2. pemutusan
dengan investor
di kerjasama
6. Manipulasi
2. peminat dengan investor
Indonesi fakultas data keuangan

a keperawatan 3. menurunnya
7. pengawasan
unpad tinggi peminat jalur
5. Fakultas keuangan tidak
mandiri
optimal
Keperaw 3.
Penyelenggaraa 4. penyedia
atan n Jalur Mandiri hibah semakin
berkurang
tertua
4.
kedua di penyelenggaraa 5. manajemen
n kampus keuangan yang
Indonesi tidak teratur
PSDKU
a
5. Sumber 6. harga pasar
6. Fakultas
dana hibah fasilitas
Keperaw meningkat
atan 6. sistem
akuntansi 7. status
memiliki berbasis standar ekonomi
Nursing akuntansi mahasiswa
keuangan
Center (SAK)
7. Fakultas
7. Kerjasama
Keperaw beasiswa
atan
memiliki
database
Publikasi
Penelitia
n
8. Unpad
memiliki
ATM
Center

3. Material 1. Gedung 1. Peralatan lab 1. Terjalinnya 1. Persaingan


fakultas yang kurang kerjasama fasilitas
masih baru lengkap antar laboratorium
2. Fasilitas yang 2. Beberapa program studi antar
ada masih alat di lab 2. Terbukanya fakultas
baru mengalami peluang keperawatan
3. Peralatan kerusakan kerjasama 2. Sarana dan
sudah 3. Terdapat dengan prasarana
modern peralatan universitas universitas
4. Peralatan seperti mic, lain lain yang
yang speaker dan 3. Terbukanya lebih
berkualitas proyektor peluang lengkap
5. Tersedianya yang rusak. kerjasama 3. Persaingan
komputer 4. Ruang dengan pihak fasilitas
yang lecture yang luar antar
memadai kurang 4. Menghasilka program
6. Perpustakaan memadai n lulusan studi
yang tertata 5. Buku yang 4. Perkembang
dengan rapi ataupun berkualitas an teknologi
7. Ruang aula jurnal yang 5. Pengembanga 5. Tuntutan
yang kurang n pendidikan kebutuhan
memadai lengkap 6. Meningkatny seluruh
baik untuk 6. Koneksi wifi a minat siswa civitas
pembelajaran yang kurang siswi 6. Perkembang
maupun memadai terhadap an sistem
kegiatan 7. Pemeliharaa fakultas pembelajara
seminar n sarana dan keperawatan n yang pesat
prasarana 7. Akses mudah 7. Biaya
masih untuk peralatan
kurang melakukan yang mahal
riset

4. Metode 1. Fakultas 1. Kurang 1. Memiliki 1. Tuntuta


Keperaw terstruktur peluang n
atan nya dalam perguru
memiliki prospek
kegiatan an
akreditas kerja
iA pembelajar yang tinggi
2. Universit an luas sebagai
as 2. Akses 2. Memiliki center
Padjadja Jurnal akses of
ran Internasion yang excelent
memiliki al yang mudah 2. Persain
sistem untuk
kurang gan
pembelaj melakuk
aran 3. Kurangnya an riset antar
yang Fasilitas 3. Adanya prodi
cukup yang kesempat 3. Tinggin
baik memadai an ya
3. Sistem untuk meningk kompeti
Ujian di mendukun atkan si riset
Fakultas proses
g proses antar
Keperaw pembelaj
atan pembelajar aran institusi
dilakuka an melalui pendidi
n dengan 4. Keterbatas program kan
cara an waktu pertukara 4. Tuntuta
CBT dosen n n
4. Universit dalam mahasis terhada
as wa dan
penyampai p
Padjadja dosen
ran an materi 4. Adanya kemam
memiliki 5. Terlalu peluang puan
tempat banyak untuk lulusan
pembelaj tugas yang meningk 5. Persain
aran diberikan atkan gan
yang sehingga fasilitas yang
berstand mahasiswa laborator semakin
ard ium yang
kurang ketat
internasi memadai
onal maksimal guna antara
yaitu ketika menduku perguru
MOOC mengerjak ng/menin an
Unpad annya gkatkan tinggi
5. Fakultas 6. Metoda mutu khususn
Keperaw pembelajar proses ya pada
atan pembelaj
an yang jurusan
Unpad aran.
memiliki berbeda 5. Banyakn yang
laborator antara ya sejenis.
ium kampus praktisi/p 6. Perkem
tersendir utama dan akar bangan
i untuk PSDKU yang sistem
praktiku 7. Materi bersedia pembela
m bekerjasa
yang di jaran
Mahasis ma
wa peroleh dalam yang
6. Fakultas melalui memberi pesat
Keperaw metode kan berbasis
atan pembelajar kuliah IT
memiliki an lecture tamu 7. Adanya
aula lebih cepat 6. Banyakn perguru
yang ya
terlupakan an
cukup program
memadai ilmiah tinggi
yang diluar yang
dapat pergurua memilik
dijadikan n tinggi i
tempat yang metoda
untuk memung
yang
kuliah kinkan
bersama keterlibat lebih
7. Salah an adatif
satu mahasis terhada
metode wa dan p
pembelaj dosen perubah
aran di 7. Terbuka an.
Fakultas nya
Keperaw peluang
atan kerjasam
Unpad a dengan
yaitu instasi
mahasis lain
wa ditingkat
mengerja nasional/
kan case internasi
study onal
dan
melakuk
an case
report
agar
terbiasa
dan
terlatih

5. Marketing 1. Memiliki 1. Biaya 1. Publikasi 1. Banyak


modal pemasar seluruh nya
yang an yang kegiatan informa
cukup cukup mahasis si palsu
untuk mahal wa (hoax)
membay 2. Kurang 2. Lokasi 2. Perkem
ar nya berada di bangan
pemasar budaya tengah IPTEK
an literasi lingkung 3. Perkem
2. Universit masyara an bangan
as kat masyara prodi
Padjadja Indones kat Kepera
ran ia 3. Tingginy watan
termasuk 3. Banyan a angka kampus
kampus knya lulusan lain
terbaik alumni SMA 4. Persain
di yang 4. Terbuka gan
Indonesi kurang nya antara
a peduli respon fakultas
3. Universit 4. Sulitnya masyara keperaw
as informa kat atan
Padjadja si ke terhadap 5. Persain
ran daerah FKep gan
memiliki terpenci 5. Banyakn antara
citra l ya media prodi di
yang 5. Sulit sosial kampus
baik di menyed yang 6. Persain
mata iakan gratis gan
masyara media dan antara
kat yang diminati kepuasa
4. Fakultas unik banyak n
Keperaw dan orang kualitas
atan menarik 6. Banyakn fasilitas
termasuk 6. Masyar ya di
ke dalam akat penawar kampus
urutan lebih an 7. Krisis
tertinggi tertarik beasiswa keuanga
dibandin dengan 7. Memiliki n karena
gkan konten banyak pihak
Fakultas yang alumni tidak
Keperaw mengib yang bertang
atan ur sukses gung
lainnya daripad jawab
5. Memiliki a
relasi informa
dengan si
berbagai kampus
media 7. Stigma
partner masyara
6. Memiliki kat
banyak perawat
kegiatan adalah
mahasis pemban
wa yang tu
melibatk dokter
an
masyara
kat
7. Bekerja
sama
dengan
berbagai
lintas
sektoral
8.
BAB 5

PERENCANAAN

no masalah tujuan kegiata waktu media indikato sumber PJ


n r daya
keberha
silan
1. Kurangnya tujuan - 6 bulan pimpina pimpina
tenaga jangka monitor sekali n n
dosen panjang : ing dan fakultas Fakulta
bertamba evaluasi dan s,
hnya kinerja universi bagian
tenaga dosen tas, sumber
dosen di dalam bagian daya
fakultas tri sumber
keperawa dharma daya
tan perguru
Universit an
as tinggi
Padjadjar ( pendid
an ikan ,
riset
tujuan dan
jangka pengab
pendek : dian)
- secara
berkurang rutin
nya beban
tugas - 1 tahun
dosen rekrutm sekali
en
dosen
sesuai
dengan
mekanis
me
yang
telah
ditentuk
an
Univers
itas
Padjadj
aran
2 Pengelolaa Tujuan MeLak Setiap 6 Dokum Pimpina Kepala
n dana yang jangka ukan bulan entasi n bagian
kurang panjang : pemerik keuanga fakultas keuanga
terorganisir saan n, , n FKep
Pengelola secara media pimpina Unpad
an berkala informa n
kebijakan terkait si universi
pendanaa pendana fakultas tas,
nkeuanga an dan penang
n fakultas pendata gung
tersusun an jawab
secara keuanga pengelo
terorganis n yang laan
ir dan dikelola keuanga
tepat dan n fkep
waktu melaku
kan
Tujuan evaluasi
Jangka serta
Pendek : member
ikan
Setelah transpar
dilakukan ansi
nya uji pendana
coba an
selama
satu tahun
pembelaj
aran,
didapatka
n hasil
ditandai
dengan
evaluasi
sekitar
80%
warga
fakultas
merasaka
n
kepuasan
terhadap
pengelola
an
keuangan.
perbaikan
system
dan
regulasi
manajeria
l
keuangan
dalam
jangka
waktu 1
tahun uji
coba,
maka
system
tatakelola
manajeria
l
keuangan
fakultas
Keperawa
n unpad
berjalan
dengan
optimal
dengan
kriiteria
hasil:

>70%
Kema
FKep
merasaka
n system
keuangan
berjalan
dengan
baik
tanpa
hambatan
dan
sesuai
regulasi
yang
tepat.
3 Kurangnya Tujuan - Desemb Penang
pemelihara jangka Membu er 2020 gung
an terhadap panjang : at SOP jawab
sarana dan Terdapat yang sarana
prasarana sarana jelas dan
dan secara prasara
prasarana tertulis na fkep
yang mengen
memadai ai
dan pemaka
memiliki ian
waktu sarana
pakai dan
yang prasara
lama na
6 bulan
Tujuan - sekali
jangka Mendat
pendek: a secara
- berkala
Terciptan keadaan
ya sarana
suasana dan
pembelaj prasara
aran yang na yang
kondusif ada
karena 6 bulan
sarana - sekali
dan Pemelih
prasarana araan/
yang baik service
- sarana
Terlaksan dan
akannya prasara
seluruh na
kegiatan secara
akademik berkala 1 tahun
dan non sekali
akademik -
dengan Pemelih
lancar araan
dan
kalibras
i
berkala
alat uji
ukur
laborato
rium
4 Kurangnya Tujuan - 1 tahun Mahasis
fasilitas dan Jangka Mening sekali wa dan
waktu Panjang : katkan Dosen
mengajar Terdapat proses
dosen yang fasilitas pembel
terbatas yang ajaran
dalam memadai dengan
proses untuk memanf
pembelajar menunjan atkan
an g bahan/a
kegiatan lat ajar
pembelaj dan
aran laborato
rium
Tujuan dengan
Jangka optimal.
pendek : 3 bulan
Mengopti - sekali
malkan Melaku
fungsi kan
pembimbi Evaluas
ngan i pada
akademik setiap
/asistensi metode
oleh yang
dosen digunak
terhadap an
mata
kuliah
yang
diasuh

5 Kurangnya Tujuan: - - Setiap - - Enzel


informasi - Mempu ada Website Mahasis
yang Meningka blikasik kegiata - Media wa
diperlukan tnya an n Sosial - Dosen
oleh calon jumlah setiap - Setiap (Youtub -
pendaftar pendaftar kegiata bulan e, Civitas
fakultas Fakultas n dalam Instagra Akade
Keperawa mahasis semeste m, mik
tan wa r genap Twitter, -
unpad Facebo Petugas
- ok, Pemasa
Melaku Tiktok)- ran
kan - Poster
pemasar - Baliho
an besar - Brosur
besaran -
melalui Seminar
berbaga /Webin
i media ar
dengan -
unik Penyulu
dan han
kreatif

Anda mungkin juga menyukai