No JABATAN PERAN
INTERNAL PEMERINTAH
1. Kepala Badan selaku pengambil kebijakan tertinggi
Kesbangpol yang memberikan persetujuan,
dukungan, arahan dan petunjuk
dalam keseluruhan pelaksanaan
rancangan perubahan dan sebagai
penandatangan bukti pelayanan
2. Jenis Stakeholder
39
1) Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang;
2) Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang;
3) Kepala Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional;
b. Stakeholder Primer, merupakan stakeholder yang dipengaruhi secara langsung oleh
aksi perubahan pelayanan public ini. Stakeholder tersebut secara teknis mempunyai
kontribusi yang besar, sehingga merupakan stakeholder yang berperan
memperlancar terhadap keberhasilan aksi perubahan pelayanan publik yang
dilaksanakan. Stakeholder primer dalam aksi perubahan pelayanan publik ini
adalah:
1) Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Semarang;
2) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang;
3) Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang.
4) Kepala Bidang Ketahanan Kemasyarakatan;
5) Kepala Bidang Politik Dalam Negeri;
6) Kepala Sub Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;
7) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
8) Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;
9) Jabatan Fungsional Umum (JFU);
10)Non ASN.
c. Stakeholder Sekunder, merupakan stakeholder yang dipengaruhi secara tidak
langsung oleh aksi perubahan pelayanan publik ini. Stakeholder tersebut secara
teknis mempunyai kontribusi apabila ada kegiatan tertentu yang menyangkut tugas
dan fungsinya. Stakeholder sekunder dalam aksi perubahan pelayanan publik ini
adalah:
1) Pelaku Usaha;
2) Media Massa;
3) Pendidikan;
4) Biro Jasa;
5) Masyarakat.
40
3. Jejaring Kerja
Kaban
Kesbangp Sekban
Diskominfo ol Kesbangp
ol Kabid
+ Iwasnas
-
+ Kabid Ke
Disdukcapil tahanan
+
Kemasy.
+
-
Kabid
Disnaker -
+ Poldagri
+
+ +
- +
Pelaku - ++ Kasubid
Usaha Project Iwasban
+ -
- Leader + g
- +
+
+ -
-
Media - - Kasubag
Massa Umpeg
- -
Kasube
Pendidikan
- g Renev
-
+ - JFU
Biro Jasa
Non ASN
Masyarakat
KETERANGAN :
: Project Leader : Garis Komando
: Stakeholder Internal : Garis Koordinasi
: Stakeholder Eksternal Pemerintah + : Berpegaruh
: Stakeholder Eksternal Non Pemerintah - : Tidak Berpengaruh
Gambar IV.1
Netmap / Jejaring
41
Adalah stakeholder yang memiliki pengaruh rendah namun memiliki kepentingan
yang tinggi atas aksi perubahan.
d. Apathetics
Merupakan stakeholder yang memiliki pengaruh rendah dan kepentingan yang juga
rendah atas aksi perubahan, bahkan mungkin tidak mengetahui adanya aksi
perubahan.
Pembagian stakeholder-stakeholder tersebut dapat dilihat dalam tabel IV.3
sebagai berikut :
Tabel IV.3
Analisis Kepentingan Stakeholder
Internal
Eksternal Pemerintah
1 Diskominfo + - Latens
42
2 Disdukcapil - + Defender
3 Disnaker - + Defender
Eksternal Non
Pemerintah
1 Pelaku Usaha - + Defender
5 Masyarakat - + Defender
43
5. Kuadran Stakeholder
+
Influence
LATENS PROMOTERS
Interest
-
+
APATHETICS DEFENDERS
-
Gambar IV. 2
Analisis Stakeholder
Hasil analisis stakeholders diperoleh kelompok stakeholders :
Promotors : Kepentingan/ ketertarikan tinggi, kekuatan/pengaruh tinggi
Defenders : Kepentingan/ ketertarikan tinggi, kekuatan/pengaruh rendah
Latents : Kepentingan/ ketertarikan rendah, kekuatan/pengaruh tinggi
Apathetics : Kepentingan/ ketertarikan dan kekauatan/pengaruh rendah
44
6. Upaya Memobilisasi Stakeholder
+
Influence
LATENS PROMOTERS
Melakukan koordinasi &
Melakukan koordinasi komunikasi secara intens,
dengan meyakinkan bahwa memberikan laporan secara
aksi perubahan akan rutin.
bermanfaat. Melakukan komunikasi secara
intens dan melibatkan dalam
Meminta dukungan dan aksi perubahan sehingga
Empat Kelompok Stakeholders
Interest
-
+
APATHETICS DEFENDERS
Meningkatkan hubungan
Memberikan informasi informal, menerima masukan dan
tentang manfaat dari aksi informasi untuk penyempurnaan
kegiatan dan melibatkan mereka
perubahan dalam kegiatan.
Komunikasi dengan Komunikasi dengan koordinasi
Informasi yang jelas, dan informasi yang meyakinkan
sehingga akan akan akan manfaat akper bagi
membantu dengan kepentingan lebih besar,
sehingga akan mendukung
kemampuannya untuk
mendukung akper
Gambar IV.3
Strategi Mempengaruhi Stakeholder
45
7. Pemanfaatan Sumber Daya
a. Struktur dan Peran Sumber
MENTOR
Drs. Sigit Suwarso, MA
Kabid Ideologi dan Kewaspadaan Nasional pada Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang
Gambar IV.4
Struktur Pemanfaatan Sumber Daya
47
5) Pokja Teknis adalah kelompok kerja atau tim yang dibentuk oleh project leader
untuk membantu menyusun dan melaksanakan segala bentuk teknis pelaksnaan
aksi perubahan. Peran pokja teknis adalah sebagai berikut :
a) Melaksanakan kegiatan teknis operasional yang sudah diagendakan dalam
Aksi Perubahan;
b) Merancang dan menyusun aplikasi sistem informasi pelayanan;
c) Pelaksana kegiatan bimtek, sosialisasi dan ujicoba;
d) Melaporkan hasil kerja kepada Project Leader.
b. Masa Berlakunya Tim Efektif
Tim kerja berlaku mulai pelaksanaan aksi perubahan sampai selesainya aksi
perubahan yaitu mulai tanggal 8 April 2021 sampai dengan 5 Juni 2021. Tim juga
selalu melaksanakan koordinasi dan bekerja sesuai tugas masing-masing dan tim
dibentuk atas nama institusi bukan perorangan, sehingga apabila ada anggota tim
yang mutasi atau hal-hal lain maka tidak akan mengganggu / mempegaruhi jalannya
aksi perubahan. Tgl
c. Etika dan Mekanisme Tim Efektif
Untuk mendukung kelancaran proses pelaksanaan aksi perubahan, tim efektif
mempunyai etika dan mekanisme kerja yang disepakati bersama :
1) Menerapkan budaya kerja dalam berkeja yang tercermin dalam sikap kerja
sama, disiplin, tanggung jawab, kreatif dan responsif;
2) Menjalin hubungan kerja yang harmonis dengan saling memberikan masukan
dan pendapat terhadap pelaksanaan aksi perubahan;
3) Anggota tim saling membangun sinergi kerja yang harmonis untuk keberhasilan
pelaksanaan aksi perubahan;
4) Berpedoman dan melaksanakan jadual yang telah disusun bersama;
5) Laporan kemajuan kerja dibuat setiap tahap kegiatan.
d. Alat Monitoring dan Evaluasi yang digunakan untuk memantau kegiatan
Alat yang digunakn untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan aksi
perubahan adalah sebagai berikut :
a) Rapat koordinasi pada setiap tahapan / milestone;
b) Laporan dari setiap pokja baik tulisan maupun lisan (Laporan lisan apabila
terdapat hal mendesak perlu dilaporkan);
c) Laporan menggunakan media komunikasi elektronik (telepon/ HP);
d) Dokumentasi kegiatan (foto/video)
48
e. Format Laporan yang Digunakan
Untuk memudahkan penyusunan laporan akhir dan mendokumentasikan setiap
pelaksanaan tahapan / milestone diperlukan form laporan. Untuk itu diperlukan
kegiatan :
a) Menyusun form laporan yang diisi oleh tim efektif;
b) Membuat laporan hasil kegiatan yang dilaporkan kepada Project Leader.
49
CONTOH PEMBUATAN NET MAP/JEJARING (KOMPLIT)
: Project Leader
Keterangan Warna :
: Stakeholder Utama : Stakeholder Primer : Stakeholder Sekunder
50
Berdasarkan kontribusinya, kekuatan pengaruhnya di dalam proses
pengambilan keputusan dan keterlibatannya di dalam aksi atau program
kegiatan, maka Stakeholders dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Stakeholder Utama
Mereka yang bisa memiliki pengaruh positif maupun negatif terhadap
aksi perubahan dan keberadaan mereka sangat penting bagi organisasi yang
memiliki proyek perubahan tersebut.
2. Stakeholder Primer
Mereka yang langsung dipengaruhi oleh kegiatan yang dijalankan oleh
organisasi, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.
3. Stakeholder Sekunder
Mereka yang tidak langsung dipengaruhi oleh kegiatan yang dijalankan
oleh organisasi, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.