Manajemen Kinerja
TIM WIDYAISWARA
NAMA : Dr. SUDALMA, S.SI, M.Si
TEMP/TGL LAHIR : Boyolali, 2 Maret 1970
JABATAN : Widyaiswara Ahli Madya
ALAMAT : Tembalang Pesona Asri Blok L-01, Kramas, Tembalang
Semarang
NO HP/EMAIL : 085225145990 / dalma.chem.gm88@gmail.com
PENDIDIKAN : 1. Kimia FMIPA (1988 – 1994)
2. Magister Ilmu Lingkungan UNDIP (2008 – 2010)
3. Doktor Ilmu Lingkungan UNDIP (2011 – 2015)
PENGALAMAN KERJA :
1.Staf Balai KeselamatanKerja 1998-2016
2.Kasi Keselamatan Kerja Balai KeselamatanKerja 2016- 2018
3.Kasi Pelayanan Teknis Balai KeselamatanKerja 2018-2021
4.Plt Kepala Balai Keselamatan Kerja Nov 2017–Okt 2018
5.Widyaiswara Ahli Madya BPSDMD Jateng Feb 2021 - skrg
Kompetensi Teknis
6.Asesor Kompetensi (BNSP) 2008-2025
7.Ahli K3 Utama (LSP ICCOSH – BNSP) 2016-2023
8.Ahli Higiene Industri Utama (LSP ICCOSH–BNSP) 2016-2023
9.Ahli Manajemen Resiko Madya (LSP PM – BNSP) 2021-2024
Organisasi Profesi
10.
Wakil Ketua LSP-LH Inkalindo2017-2025
11.
Ketua DPW Inkalindo Jateng2017-2018
12.
DPP Inkalindo (Pengembangan Kapasitas Org) 2018-2025
13.
KAK3RS (DPP – Pengkajian HI dan Limbah B3) 2019-2024
Mengajar
14.
Dosen tidak tetap MIL UNDIP (Kapita selekta / Pencemaran Udara) 2016-2021
15.
Dosen tidak tetap MTI - UII (Manajemen K3) 2018-2020
16.
Dosen tidak tetap MTI - UII (Kesehatan Industri) 2019-2020
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
Dasar Hukum Pelaksanaan PKA
1. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
2. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 5 Tahun 2022 Tentang
Penyelenggaraan Pelatihan Struktural Kepemimpinan, tanggal 01 Juni 2022.
3. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 6 Tahun 2022 Tentang
Perubhan Perkalan No 5 tahun 2022. 22.
4. Surat Edaran No.1/K1/HKM.02.3/2022 tentang Panduan Tehnis Penyelenggaraan
Pelatihan Struktural Kepemimpinan dengan metode Klasikal, Pembelajaran
Terpadu (Blended Learning) atau Pembelajaran Jarak Jauh (distance learning)
Tahun 2022.
5. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 374/K.1/PDP.07/2022
Tentang Kurikulum Pelatihan Struktural Kepemimpinan
Tujuan
Pelatihan
Pasal 3,
Per LAN Secara Umum
6/2019
Penyelenggaraan PKA ATTITUD
bertujuan untuk
mengembangkan
E
Kompetensi Peserta
dalam rangka SKILLS
memenuhi standar
Kompetensi manajerial
Jabatan KNOWLEDGE
Administrator
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI Overview Substansi & Desain Pembelajaran Agenda III PKA 6
KOMPETENSI YANG DIBANGUN PADA PKA
(PerLAN No. 6 Tahun 2019 Pasal 4)
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI Overview Substansi & Desain Pembelajaran Agenda III PKA 7
Struktur
KELOMPOK
Kurikulum
KELOMPOK KELOMPOK
MATA PELATIHAN MATA PELATIHAN MATA PELATIHAN
INTI DASAR PILIHAN
memuat agenda smart
E-Learning, government sesuai memuat agenda
Experiential Learning, dengan ketentuan penunjang pembelajaran
Klasikal peraturan perundang- aktualisasi kepemimpinan
undangan.
Aktualisasi Pembelajaran
Pembelajaran
Kepemimpinan Klasikal Tahap I
Klasikal Tahap II Kepemimpinan Kinerja
Kepemimpinan Pelayanan
Di Tempat penyelenggaraan
Di Tempat penyelenggaraan Di tempat kerja
peserta /
tempat lainnya
OUTPUT
PKA/PKP
Pembelajaran E-Learning Pembangunan
Syncronous
Mandiri Komitmen Bersama
Asyncronous
Di Kedudukan Peserta Di Kedudukan Peserta Di tempat kerja peserta/ tempat lainnya
3 Essay (agenda 1,2,3)/ Pendalaman Identifikasi Masalah/
Penugasan Individu Agenda Tantangan dan Komitmen
Penugasan Individu
PETA POTENSI DIRIi (plus tindak lanjut essay)
Penugasan
Kelompok Pembelajaran Klasikal
Tahap I
NOTE :
• Pada saat pembelajaran
Di Tempat penyelenggaraan
Aktualisasi Laporan STULA
klasikal I dan II (on campus), Pembelajaran (Individu& Klp)
Peserta diasramakan, dan Kepemimpinan
diberikan kegiatan penunjang Klasikal Tahap II KINERJA
kesehatan jasmani paling
Evaluasi Akademik
banyak 9 (SEMBILAN) kali. Di Tempat penyelenggaraan
• Pada saat off campus, Peserta
Di tempat kerja peserta / tempat lainnya Rancangan Proper
dapat diberikan penambahan seminar AKSI PERUBAHAN Pelaksanaan AKSI
penguatan materi PERUBAHAN
pembelajaran secara daring Laporan Pengembangan Potensi Mentoring Pelaksanaan
Diri Pengembangan Potensi Diri
KURIKULUM PKA - 4 AGENDA
PBM 1
Kepemimpinan
Pancasila &
Nasionalisme
4
Aktualisasi
Kepemimpinan
Administrator
(STULA & AP)
Kepemimpinan Manajemen
Kinerja Kinerja
2 3
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI Overview Substansi & Desain Pembelajaran Agenda III PKA 15
KETERKAITAN AGENDA PBM DALAM
MEMBENTUK KOMPETENSI
KEPEMIMPINAN
KINERJA
MP JK
Studi Lapangan
KT Agenda II: KSP
Kepemimpina
n Kinerja
Mampu
meningkatkan
Aksi Perubahan kinerja organisasi
secara
AK Agenda III: MR berkelanjutan
1 7
Manajemen
Kinerja M-
MK Permasalahan/
Keu
6 Potensi
2 Peningkatan
SK HK
OD Kinerja Organisasi
3 5
4
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI Overview Substansi & Desain Pembelajaran Agenda III PKA 16
Melaksanakan system
KOMPETENSI YANG Akuntabilitas
akuntabilitas &
Membangun Budaya
. Kinerja) 3
5 4
Standar Melaksanakan Sistem
Mengembangkan dan
Kinerja Manajemen Manajemen Kinerja &
menerapkan
Standar Kinerja Pelayanan Kinerja Membangun Budaya Kinerja
Pelayanan
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI Overview Substansi & Desain Pembelajaran Agenda III PKA 17
DAFTAR MATA PELATIHAN DALAM AGENDA
III
& PENGELOMPOKANNYA
Manajemen
Keuangan
Manajeme Organisasi
n Digital
Kinertja
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI Overview Substansi & Desain Pembelajaran Agenda III PKA 18
AKUNTABILITAS KINERJA
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI Overview Substansi & Desain Pembelajaran Agenda III PKA 19
KERANGKA PIKIR PROSES PEMBELAJARAN 1
MATA PELATIHAN AKUNTABILITAS
KINERJA
Komunikasi & Koordinasi
Akuntabilitas
Melaksanakan
System
Konsep Akuntabilita Akuntabilitas &
Akuntabilita Budaya
Akuntabilitas s Kinerja Membangun
s Akuntabilita
Kinerja Organisasi Budaya
Pemimpin s
Akuntabilitas
Pemahaman terhadap
Resiko &
Kesalahan
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI Overview Substansi & Desain Pembelajaran Agenda III PKA 20
Deskripsi Singkat :
Mardiasmo (2006:3)
Bentuk kewajiban mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban yang
dilaksanakan secara periodik.
denmaskoento@gmail.com
Dalam bidang ILMU AKUNTANSI, akuntabilitas diartikan sebagai pertanggungjelasan.
Akuntabilitas = Pertanggungjawaban
Suatu organisasi dikatakan akuntabel jika memiliki kemampuan untuk menjelaskan kondisi yang
dialami termasuk didalamnya keputusan yang diambil dan berbagai aktivitas yang dilakukan.
Istilah akuntabilitas dalam bidang ilmu akuntansi dipisahkan dengan istilah responsibilitas atau
diartikan sebagai pertanggungjawaban.
denmaskoento@gmail.com
Mengapa Akuntabilitas Penting ?
Wahy
u
5. KELUHAN DAN RESPON. ada wadah 4. EVALUASI DAN REVIEW. Pada tahapan
untuk menampung aspirasi/keluhan ini, evaluasi dan review difokuskan
dari semua pemangku kepentingan dan pada metodologi dan validitas
apakah responnya telah dilakukan pengumpulan masukan; proses
dengan cepat, tepat dan efektif sesuai pembuatan kebijakan; dan respon
harapan pemangku kepentingan penerapan kebijakan dari pengguna
akhir (end user) di lapangan.
Bagaimana Peran Pemimpin Membangun
Budaya Akuntabilitas dalam Organisasi?
?
integral dari sistem dan tatanan integral dari sistem dan tatanan
kehidupan sosial. kehidupan bernegara. Dalam
Dalam praktek pemerintahan, dalam praktek pemerintahan, dalam
hubungan antara ASN/PNS dengan hubungan antara PNS dengan
pimpinan dan antar pimpinan dalam pejabat dan antar pimpinan pada
tiap2 level/hirarki dalam organisasi tiap2 level dalam organisasi/
lembaga
-- LAN (2014) --
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
PENTINGNYA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI
ANTARA PIMPINAN/PEGAWAI DENGAN PIMPINAN SEBAGAI ATASANNYA
Komunikasi dan kordinasi diperlukan
atasan untuk melaksanakan tugas
menejerialnya, yakni untuk
menyamakan persepsi dan
menggerakan bawahannya dalam
Semua organisasi mengatur atau memberi pengarahan.
pemerintahan, dalam
pelaksanaan tugasnya, telah Komunikasi diperlukan bawahan
diatur (struktur organisasi, kepada atasan untuk menjelaskan
memiliki hirarki dengan tugas-tugas yang telah dilaksanakan
sesuai dengan perintah dari atasan.
pembagian tugas dan
tanggungjawab yang jelas
pada masing-2 level Komunikasi dan koordinasi kepada
organisasi artinya selalu ada atasan juga diperlukan sebagai
posisi pemimpin dan yang sarana untuk menyampaikan ide,
dipimpin). gagasan, kritik dan saran.
Pelaksanaan komunikasi dalam suatu organisasi akan berdampak pada tingkat kinerja individu dalam organisasi,
maka sangat penting komunikasi dan koordinasi dengan atasan untuk dapat menentukan dan meningkatkan
produktivitas kerja anggota / pegawai dalam organisasi.
Mendengar
Menjadi
Teladan
Memotivasi
Mentoring
Memampukan
KUNTO
Budaya Akuntabilitas
1. Seluruh pejabat dan staf yang ada dalam organisasi kita
Membangun budaya akuntabilitas tidak harus mengetahui apa yang kita lakukan.
dapat secara serta-merta terbentuk secara 2. Semua pejabat dan anggota organisasi harus percaya
bahwa tujuan dan sasaran organisasi yang telah
instan meski dalam suatu oraganisasi disepakati Bersama.
publik. Banyak yang harus dipenuhi bila kita 3. Semua pejabat dan pegawai memerlukan patokan-
hendak mengembangkan sistem patokan dan sasaran hasil kerja yang terukur.
syarat 4. Semua pihak memerlukan umpan-balik (feedback) yang
akuntabilitas dalam suatu oraganisasi.
mengalir secara dua-arah.
Terlebih jika dikaitkan dengan pelayanan 5. Semua pejabat/pegawai memerlukan evaluasi terhadap
publik sebagai bagian dari budaya pelaksanaan tanggungjawab yang diembannya dan
akuntabilitas yang harus menjadi dasar bagi kegiatan yang dilakukannya.
pelaksanaan pelayanan publik 6. Saling keterbukaan dan rasa saling-percaya karena
hanya dalam iklim kerja yang terang-benderang dan
suasana relasi antarmanusia yang diikat nilai saling-
memuliakan inilah anggota suatu komunitas/organisasi
dapat mengolah pengalamannya dengan optimal.
PERAN PEMIMPIN MEMBANGUN BUDAYA
AKUNTABILITAS
DALAM ORGANISASI
1. Contoh sikap akuntabilitas. ” saya telah melakukan
kesalahan – dan ini yang akan kita lakukan untuk
memperbaikinya” adalah contoh positif sikap
akuntabilitas dimana nantinya karyawan tidak ragu
untuk mengikutinya.
2. Menentukan hasil dan harapan
3. Berkomitmen meningkatkan peran SPIP secara
konsisten.
4. Keterbukaan dalam mendapatkan feedback dan
memecahkan masalah tanpa mencari kesalahan.
5. Mempekerjakan / memberdayakan juga karyawan
yang memiliki akuntabilitas.
6. Melatih karyawan agar mampu menjadi akuntabel.
7. Menetapkan sikap konsekwensi dan dukungan;
INDIKATOR MINIMAL DALAM MEMBANGUN AKUNTABILITAS
antara pelaksanaan
dengan standar
Kesesuai 1.Adanya Standard Operating
prosedor
Standar Minimal
KUNTO denmaskoento@gmail.com
Resiko dan Kesalahan Akuntabilitas
denmaskoento@gmail.com
POLA PIKIR RISIKO DAN KESALAHAN AKUNTABILITAS
ASAS PENYELENGGARAAN NEGARA
PROFESIONALITAS
PENYELENGGAR KETERBUKAAN
A NEGARA
KEPASTIAN HUKUM
RESIKO DAN
KEPERCAYAAN KESALAHAN
PUBLIK PROPOSIONALITAS AKUNTABILITAS
AKUNTABILITAS
PELAYANAN
MASYARAKAT PENGELOLAAN
KEPENTINGAN UMUM RESIKO DAN
TERTIB KESALAHAN
PENYELENGGARAAN DENGAN BAIK
NEGARA DAN BENAR
UU 28/1999
PENYELENGGARAAN NEGARA
YANG BERSIH DAN BEBAS
RISIKO DAN
DARI KORUPSI, KOLUSI, DAN
NEPOTISME
Asas
penyelenggaraan
negara
KESALAHAN
1. kepastian hukum, Kebijakan, Program,
2. tertib penyelenggaraan negara,
3. kepentingan umum,
Kegiatan
4. keterbukaan,
5. proporsionalitas,
6. profesionalitas,
7. dan akuntabilitas.
Konsep Akuntabilita
Akuntabilita Budaya
Akuntabilitas s Kinerja
s Akuntabilita
Kinerja Organisasi
Pemimpin s
Pemahaman terhadap
Resiko & Kesalahan
Melaksanakan
System
Konsep Akuntabilita Akuntabilitas &
Akuntabilita Budaya
Akuntabilitas s Kinerja Membangun
s Akuntabilita
Kinerja Organisasi Budaya
Pemimpin s
Akuntabilitas
Pemahaman terhadap
Resiko & Kesalahan
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI Overview Substansi & Desain Pembelajaran Agenda III PKA 57
TRANSFORMASI BIROKRASI SAMPAI 2025
DYNAMIC GOVERNANCE
Visi
Menjadi
PERFORMANCE BASED BUREAUCRACY Pemerintahan Kelas
Dunia
RULE BASED
BUREAUCRACY 2025
2019 Roadmap 2020-2025
Roadmap 2015-2019
Grand Design Reformasi
Birokrasi Nasional
2014 Pada tahun 2025, pencapaian sasaran-sasaran di atas secara bertahap, diharapkan telah
2010 - 2025 menghasilkan governance yang berkualitas. Semakin baik kualitas governance, semakin
Roadmap 2010-2014
baik pula hasil pembangunan (development outcomes) yang ditandai dengan: a. tidak
Perpres No. 81 Th. 2010 ada korupsi; b. tidak ada pelanggaran; c. APBN dan APBD baik; d. semua program
selesai dengan baik; e. semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat; f. komunikasi
dengan publik baik; g. penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif; h.
penerapan reward dan punishment secara konsisten dan berkelanjutan; i. hasil
pembangunan nyata (propertumbuhan, prolapangan kerja, dan propengurangan
kemiskinan; artinya, menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi kemiskinan, dan
memperbaiki kesejahteraan rakyat).
KERANGKA PIKIR PROSES PEMBELAJARAN MATA 2
PELATIHAN MANAJEMEN KINERJA
Konsep Kinerja
Melaksanakan
Konsep Teknik Praktek Baik PENERAPAN Sistem Manajemen
Manajemen Manajemen Manajemen MANAJEMEN Kinerja &
Kinerja Kinerja Kinerja KINERJA Membangun Budaya
Kinerja
Konsep
Kepemimpinan
Kinerja
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI Overview Substansi & Desain Pembelajaran Agenda III PKA 59
KINERJA
Kinerja sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu “keluaran/hasil dari
kegiatan/program yang telah atau hendak dicapai sehubungan
dengan penggunaan anggaran dengan
kuantitas dan kualitas
terukur”.
MANAJEMEN KINERJA
EVALUASI &
IKU PEMANFAATAN PENGUKURAN IKU
INFORMASI KINERJA
KINERJA
Do
Check
PELAPORAN
KINERJA
IKU
(LKJIP)
M A N A J E M E N BERBASIS KINERJA
Good
Governance
Result Oriented
Government
SASARAN 1
Clarity about objectives (Outcomes) BERORIENTASI HASIL
UKURAN KINERJA
Information on results (performance indicators) JELAS
2
RPJMD
Rencana Strategis
Rencana Kinerja
Tahunan
Rencana Kerja
dan Anggaran (RKA)
Perjanjian Kinerja
(Performance
Contract/Agreement)
Kinerja Aktual
Laporan pertanggungjawaban
LKjIP keuangan
66
PERAN ADMINISTRATOR DLM
PERENCANAAN KINERJA
69
LANJUTAN PENGERTIAN …..
LKjIP mrpkn Implementasi SAKIP sbg Amanah PP 8/2006 ttg Lap Keu & Kinerja IP
melalui Perpres 29/2014 ttg SAKIP yg mengacu pedoman teknis dlm Permen PAN &
RB 53/2014.
70
ARTI NILAI AKUNTABILITAS KINERJA YANG BAIK
Transisi
Menghemat anggaran
Mempertanggungjawabk melalui kegiatan yang
Menetapkan ukuran dan
an hasil atas penggunaan berdampak langsung
target kinerja yang jelas;
anggaran; bagi pencapaian sasaran
pembangunan.
EFEKTIFITAS EFISIENSI
EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS DISEBABKAN OLEH:
Perumusan sasaran Upaya cross-cutting
Re-focusing
pembangunan lebih program dan kegiatan
Program/Kegiatan yang
berorientasi hasil yang sehingga terwujud
sesuai dengan sasaran
sesuai dengan sinergitas (kolaborasi)
pembangunan tersebut;
kebutuhan masyarakat; antar-instansi.
73
Akuntabilitas Kinerja merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggung jawabkan keberhasilan dan/atau kegagalan pelaksanaan Program dan Kegiatan yang
telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukut
dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan, melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang
disusun secara periodik dan menjadi wadah bagi pertanggung jawaban seluruh instansi pemerintah.
• RPJMD
Perencanaan • Rencana Strategis (Renstra)
Kinerja • Perjanjian Kinerja (PK)
• Rencana Kerja
PERENCANA
AN KINERJA
Pengukuran • Indikator Kinerja Utama (IKU)
Kinerja • Mekanisme pengumpulan data kinerja
KOMPONEN Pelaporan
• Laporan Akuntabilitas Kinerja
SAKIP Kinerja
CAPAIAN PENGUKURA
KINERJA N
KINERJA • Pedoman dan pelaksanaan evaluasi internal
Evaluasi
• Pemantauan pencapaian kinerja
Internal
• Evaluasi program
• Pencapaian target
Capaian • Keandalan informasi kinerja
Kinerja • Benchmark kinerja dengan instansi lain
• Kinerja menurut stakeholder lain
EVALUASI PELAPORAN
KINERJA
7/13/23 INTERNAL
TREND NILAI KABUPATEN/KOTA WILAYAH
JAWA TENGAH
SAKIP RB
11% 6%
23%
BB
BB
B
B
CC
89% 71
%
A Memuaskan
Nilai ›80-90 Terdapat gambaran bahwa instansi Pemerintah/unit kerja dapat memimpin perubahan dalam mewujudkan Pemerintahan berorientasi hasil, karena
pengukuran kinerja telah dilakukan sampai ke level eselon 4/pengawas/sub koordinator
BB Sangat Baik
Nilai ›70-80 Terdapat gambaran bahwa AKIP sangat baik pada 2/3 unit kerja, baik itu unit kerja utama maupun unit kerja pendukung. Akuntabilitas yang sangat
baik ditandai dengan mulai terwujudnya efisiensi penggunaan anggaran dalam mencpai kinerja, memiliki system manajemen kinerja yang handal dan
berbasis teknologi informasi, serta pengukiuran kinerja telah dilakukan sampai ke level eseloin 3/koordinator
B Baik
Nilai ›60-70 Terdapat gambaran bahwa AKIP sudah baik pada 1/3 unit kerja, khususnya pada unit kerja utama. Terlihat masih perlu adanya sedikit perbaikan pada
unit kerja, serta komitmen dalam manajemen kinerja. Pengukuran kinerja baru dilaksanakan sampai level eselon 2/Unit Kerja
CC Cukup memadai
Nilai ›50-60 Terdapat gambaran bahwa AKIP cukup baik, namun demikian masih perlu banyak perbaikan walaupun tidak mendasar khusunya akuntabilitas kinerja
pada unit kerja
C Kurang
Nilai ›30-50 Sistem dan tatanan dalam AKIP kurang dapat diandalkan. Belum terimplementasi sistem manajemen kinerja sehingga masih perlu banyak perbbaikan
di level pusat.
D Sangat Kurang
Nilai ›0-30 Sistem dan tatanan dalam AKIP sama sekali tidak dapat diandalkan. Sama sekali belum terdapat penerapan manajemen kinerja seingga masih perlu
banyak perbaikan/perubahan yg sifatnya sangat mendasar, khusunya dlm implementasi SAKIP
PEMANFAATAN PERENCANAAN
STRATEGIS DALAM PERENCANAAN
MANAJEMEN
MENUJU SAKIP AA
Management planning is a pivotal ingredient in this approach, involving (1) the
programming of approved goals into specific projects, programs, and activities, (2) the
design of organizational units to carry out approved programs, and (3) the staffing of those
units and the procurement of the necessary revenues to support the approved programs
SUMBER: ROBERT ANTHONY dalam ALAN WALTER STEISS. (2003). STRATEGIC MANAGEMENT FOR
PUBLIC NON PROFIT ORGANIZATION. NEW YORK : MARCELL DEKKER , INC.
MINIMAL REQUIREMENT
MENUJU SAKIP AA 1. Kinerja telah menjadi dasar dalam penetapan Perencanaan dan
Penganggaran yang akan berimplikasi pada Efisiensi anggaran dan
refocusing program/kegiatan.
2. Kinerja menjadi dasar dalam pemberian reward dan punishment
sebagai hasil dari pengukuran kinerja Organisasi dan Individu.
3. Kinerja menjadi dasar dalam penyusunan struktur organisasi
sehingga lebih ramping dan lincah. (restrukturisasi organisasi)
4. Memiliki Sistem Informasi yang mengintegrasikan Perencanaan,
Penganggaran dan Pengelolaan Kinerja.
5. Evaluasi akuntabilitas kinerja terbukti berhasil secara signifikan
pada peningkatan capaian kinerja Pemerintah.
6. Pemerintah daerah dan seluruh OPD memiliki cascading dan pohon
kinerja, yang menjabarkan mandat, isu strategis dan/atau impian
Kepada Daerah dengan menggunakan asas causalitas (sebab-
akibat, jika-maka, CSF, dll) sebagai dasar penyelesaian masalah.
7. Telah melakukan penjabaran kinerja organisasi sampai ke level
individu dan hasil penjabaran kinerja tersebut diformalkan menjadi
Perjanjian kinerja dari Pimpinan Organisasi sampai Individu.
SAKIP
ANGGARAN PROVINSI
JAWA TENGAH
TAHUN 2021
Nilai : 80,72
Predikat : A
KINERJA
IMPLEMENTASI SAKIP PROVINSI JAWA
TENGAH TAHUN 2021 PERENCANAAN KINERJA
• Telah Menyusun cascading kinerja mulai sasaran strategis
daerah sampai ke Perangkat Daerah, namun kegiatan dan sub
kegiatan belum sepenuhnya efektif dalam pencapaian kinerja
78.97
2021
SAKIP RB
Berada diatas rata-rata
Provinsi Jawa tengah Rata-Rata Provinsi scra Nasional
Nasional
REKOMENDASI SAKIP PROVINSI JAWA TENGAH HASIL EVALUASI 2021
MENGHEMAT 1.6 TRILIUN ATAU 40% DARI APBD SEBAGAI HASIL EFISIENSI
ANGGARAN (REFOKUSING PROGRAM/KEGIATAN)
DIY CUKUP BERHASIL DALAM MEMBINA KAB/KOTA DI PROV. DIY. TERCATAT 80%
KAB/KOTA TELAH MERAIH PREDIKAT SAKIP A.
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI Overview Substansi & Desain Pembelajaran Agenda III PKA 88
KERANGKA PIKIR PROSES PEMBELAJARAN MATA 3
PELATIHAN STANDAR KINERJA PELAYANAN
Kepastian
Standar Pelayanan
Penerimaan
(SP)
Layanan
Konsep
Monitoring
Standar Kinerja
Kinerja
Pelayanan
• Mampu menyusun dan
Pengelolaan & melaksanakan SP
Pelayanan Penyusunan & Pelaksanaan/
Pemberdayaan • Mampu Menerapkan
Publik Penetapan Penerapan
Sumber Daya SPM
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI Overview Substansi & Desain Pembelajaran Agenda III PKA 89
UU no. 25 tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik
15
Publik
• Pasal 15, 20, 21, dan 22 mengamanatkan :
Setiap publik
penyelenggara wajib
pelayanan
standar pelayanan yang memuatmenerapkan
sekurang-
menyusun,
kurangny 14 komponen Standar Pelayanan,
a serta
menetapkan, menyusun dan menetapkan
Maklumat Pelayanan dengan memperhatikan
kemampuan
dan penyelenggara, kebutuhan
masyarakat, dan kondisi lingkungan
DEFINIS 16
1
Tuntutan aspirasi masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik yang
berkualitas.
2
Memberikan pemahaman dan persepsi yang
sama bagi penyelenggara, masyarakat, dan
pihak terkait dalam penyusunan standar
pelayanan.
3
Diperlukan adanya standar pelayanan di tiap
unit pelayanan sebagai jaminan dan kepastian
penyelenggaraan pelayanan.
Tujuan SP 1
8
Memberikan kepastian, meningkatkan kualitas dan kinerja
pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan selaras dengan
kemampuan penyelenggara sehingga mendapatkan kepercayaan
masyarakat.
Sasaran SP
Setiap penyelenggara mampu menyusun,
menetapkan, dan menerapkan Standar Pelayanan
SP Publik dengan baik dan konsisten.
KOMPONEN STANDAR PELAYANAN 19
Penyusunan Rancangan SP
Perbaikan Berkelanjutan
Pembahasan Rancangan
SP dengan Masyarakat
Penetapan SP
Penerapan
SP
(Kop Surat)
Maklumat Pelayanan
“Dengan ini, kami menyatakan sanggup menyelenggarakan pelayanan sesuai standar pelayanan yang
telah ditetapkan, DAN APABILA KAMI MELANGGAR KAMI BERSEDIA MENERIMA SANKSI SESUAI
DENGAN
KETENTUAN YANG BERLAKU”
Jakarta,.........................................
.
Pimpinan Penyelenggara Pelayanan
SIKLUS PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN 24
PENYUSUNAN RANCANGAN SP
PENETAPAN SP
EVALUASI
PERBAIKAN PELAYANAN
PENERAPAN SP
INOVASI
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Sumber Daya Dalam Pelayanan Publik? 35
Sistem
manajemen
pelayanan
35
36
Pegawai 37
0 0 0
1 3 5
Mengenali Pengembangan Monitoring
Pengguna Pegawai
Pelayanan (Fokus
dan Evaluasi
Pelanggan).
37
MONITORING DAN EVALUASI 38
Pengaturan Sistem
Penerapan Pengelolaan
Pelayanan pengaduan
Berbasis
Elektronik
Pengaturan Standar
Pengaturan Tentang kerja dan
Proses Bisnis pelayanan
Pengaturan Fasilitas
Pelayanan
39
PERBAIKI SISTEM PELAYANAN YANG 40
MENDUKUNG PELAYANAN
Blended, Klasikal)
PROFESIONAL INOVATIF PEDULI Overview Substansi & Desain Pembelajaran Agenda III PKA 10
9
DESAIN
PEMBELAJARAN
DISTANCE LEARNING
Tu g a s k e l o m p o k d i a r a h k a n a g a r p e s e r
Tugas individu diarahkan ta
agar peserta mampu m a m p u m e ny u s u n s t rate g i u nt u k
menyusun strategi m e n i n g ka t k a n k i n e r j a o rg a n i s a s i y a
4 hari pembelajaran peningkatan kinerja ng
(synchronous 9 jp, organisasinya. b e ro r i e nta s i p a d a m a n a j e m e n k i n e r j a
ya n g
asynchronous 20 jp) Penugasan merupakan b e r ku a l i ta s dan memitigasi
kelanjutan dari essay pada re s i ko k i n e r j a s e r ta m e m a ks i m a l ka n
tahap belajar mandiri p e m a n fa ata n
te k n o l o g i ko m u n i ka s i d a n i n fo r m a s
i.
penugasan kelompok bisa diambil dari makalah/essay
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI salah seorang peserta, atau disediakan oleh pengampu 11
Overview Substansi & Desain Pembelajaran Agenda III PKA
0
KERANGKA PIKIR PENUGASAN ASYNCHRONOUS:
DENGAN FOKUS PENGUATAN KOMPETENSI PER
KELOMPOK
MATA PELATIHAN
Memperkuat SECARA BERTAHAP
Memperkuat kompetensi Memperkuat
Memperkuat kompetensi “Mengelola SD terutama kompetensi
kompetensi “Membangun anggaran & kompetensi mengintegrasikan
“Strategi kerjasana & Mitigasi dan membangun berbagai strategi
meningkatkan memanfaatkan budaya risiko” dalam disain system
kinerja organisasi teknologi digital”
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI Overview Substansi & Desain Pembelajaran Agenda III PKA 111
Hari ke-1 (Hari ke-
16)
Synchronous (3 JP)
Individu (2 JP)
Asynchronous (5 JP)
Kelompok (3 JP)
1. Overview Keterkaitan Agenda III dengan 1. Menyusun strategi Alternatif (Dipilih salah satu):
Agenda I, II, dan IV. peningkatan kinerja unit 1. Menganalisis kasus suatu
2. Overview Mata Pelatihan Kelompok I kerjanya, sesuai dengan organisasi yang memiliki
(Manajemen Kinerja, Akuntabilitas Makalah yang dibuat saat kinerja rendah (Disiapkan
Kinerja dan Standar Kinerja) Self Learning/ MOOC oleh Fasilitator) dan
3. Alternatif (Dipilih salah satu): 2. Menyusun Road Map merumuskan strategi untuk
Pembahasan Makalah (4 makalah Peningkatan Kinerja untuk 1 meningkatkan kinerja
peserta)dan pemberian feedback. tahun pertama. 2. Menganalisis kasus (salah
Pembekalan tentang Strategi Inovasi 3. Membuat learning journal satu makalah anggota
Untuk Peningkatan Kinerja √ kelompok) dan
Organisasi merumuskan strategi untuk
Penjelasan Teknik-Teknik analisis meningkatkan kinerja
kinerja organisasi
• Penjelasan Penugasan hari pertama
INTEGRITAS PROFESIONAL PEDULI Overview Substansi & Desain Pembelajaran Agenda III PKA
INOVATIF 112
Terima Kasih
INTEGRITAS PROFESIONAL PEDULI Overview Substansi & Desain Pembelajaran Agenda III PKA
INOVATIF 113