Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Rahul

Kelas : X IPA

1. Melakukan pola hidup bersih dan sehat, menggunakan masker, serta tidak bepergian ke
wilayah yang terdapat kasus positif virus Covid-19. Virus corona tipe baru yang diberi
nama resmi Covid-19 oleh WHO dapat menyebar antarmanusia dari droplet yang masuk
dari orang terinfeksi virus itu ke tubuh manusia yang lain. Selain itu, masyarakat juga lebih
berhati-hati dan sudah mulai menghindari suspect atau orang-orang yang terindikasi gejala
terinfeksi virus, seperti sesak napas dan batuk serta memiliki riwayat perjalanan ke wilayah
yang terdapat kasus infeksi virus Covid-19. Masyarakat juga dapat lebih menjaga kondisi
tubuh karena daya tahan tubuh yang kuat dan tubuh yang sehat penting untuk melawan
virus. Jika daya tahan tubuh lemah apalagi memiliki penyakit lain, maka mereka akan
mudah terinfeksi virus. Selain faktor daya tahan tubuh, jumlah dosis virus yang masuk
tubuh juga memengaruhi kemampuan tubuh melawan virus. Jika dosis virus yang masuk
cukup banyak dan imun tubuh kalah melawan jumlah virus yang banyak itu maka tubuh
akan terinfeksi virus.
2. filum kingdom Animalia:
 Porifera (Hewan berpori/spons)
 Coelenterata (Hewan berongga)
 Platyhelminthes ( Cacing pipih)
 Nemathelminthes ( Cacing Benang)
 Annelida (Cacing Gelang)
 Mollusca ( Hewan Lunak )
 Arthropoda ( hewan kaki beruas)
 Echinodermata (Hewan berkulit duri)
 Chordata (hewan vertebrata)
3. Suksesi ekologi
a. Suksesi ekologi adalah suatu proses perkembangan (perubahan), meliputi struktur spesies
dan komunitasnya, yang terarah sehingga dapat diduga arah perkembangannya. Proses
suksesi ini merupakan hasil modifikasi lingkungan fisik oleh komunitas (Biotis). Suksesi
mempelajari perubahan vegetasi pada suatu habitat, dalam perjalanan waktu, hingga
tercapai stabilisasi dalam bentuk vegetasi klimaks-stabil.
b. Lahan kosong>>> invasi benih>>> kolonisasi>>> kompetisi>>> interaksi antar komunitas
dan lingkungan>>> stabilisasi dan tercapainya keseimbangan yang mantap.
Nama : Muhammad Rahul
Kelas : X IPA

c. Suksesi sekunder, karena terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak
bersifat merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan /
substrat seperti sebelumnya. Proses suksesi sekunder dimulai lagi dari tahap awal, tetapi
tidak dari komunitas pionir. Gangguan yang menyebabkan terjadinya suksesi sekunder
dapat berasal dari peristiwa alami atau akibat kegiatan manusia.
4. Bahan pencemar (polutan) apa yang menyebabkan :
a. Pemanasan global/global worming : Gas Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida
(CO2), Gas SO dan SO2(gas belerang), Gas Kloro Fluoro Karbon (CFC)(dari barang
sehari-hari contoh kulkas dan AC).
b. Lubang ozon / ozon hole : zat pendingin, pelarut, propelan, dan agen peniup-
busa halokarbon (klorofluorokarbon (CFC), HCFC, halon).
c. Hujan asam / acid rain : Sulfur dioksida (SO2),nitrogen oksida (NOx) ,volatile organic
compounds(VOCs) atau zat-zat organik yang mudah menguap.
5. Dampak yang ditimbulkan dalam pemupukan:
a. Tanah Mengeras
Tidak banyak yang tau kalau tanah adalah bagian pertama yang akan diserang saat
pemberian unsur hara zat kimia pada tanaman dilakukan. Padahal tanah adalah mediator
terbaik untuk menyerap berbagai unsur makro dan mikro yang terdapat pada area
sekitarnya.
b. Peningkatan Hama Mikroorganisme Pengganggu Tanaman
Sebenarnya, tidak semua mikroorganisme dalam tanah bersifat merusak tumbuhan. Ada
beberapa dari mereka malah dibutuhkan untuk memangsa (predator) berbagai
mikroorganisme yang sifatnya merusak tumbuhan. Namun karena peggunaan pupuk
seperti pestisida sulit untuk dikontrol, maka spesies mikroorganisme yang bermanfaat bagi
tumbuhan menjadi mati. Punahnya spesies mikroorganisme tersebut mengakibatkan
populasi hama pengganggu tumbuhan yang ada semakin meningkat karena tidak ada lagi
pemangsanya.
c. Resistensi Hama Tanaman
Tujuan utama pemakaian formulasi kimia ini secara umum adalah untuk memusahkan
hama tanaman. Namun kenyataannya menjadi terbalik. Alih-alih mati, hama yang sempat
mengalami penurunan jumlah tersebut istilahnya seolah dapat membaca kandungan
pestisida sehingga dalam waktu ke depan akan mengalami kekebalan (resistensi) bahkan
Nama : Muhammad Rahul
Kelas : X IPA

lebih kuat dari yang sebelumnya. Kekebalan ini menyebabkan pohon yang diserangpun
menjadi cepat tumbang.
d. Menjadi Bahan Alami Residu
Dapat menjumpai residu pupuk kimia ini di mana-mana, mulai dari tanah, sungai, sumur,
udara, air minum, bahkan pada sayur dan buah yang biasa kita makan. Kabar buruknya lagi
adalah residu berbahan kimia ini dapat bertahan sampai puluhan tahun karena sulit
diuraikan.
e. Punahnya Mikroorganisme Alami Pembasmi Hama
Di sini, imunitas musuh alami dari beberapa hama dan penyakit tanaman mulai menurun
kadarnya. Penurunan kekuatan ini berdampak sampai mengalami kelumpuhan. Setelah
benar-benar lumpuh, hama dan penyakit yang disebabkan oleh berbagai jenis
mikroorganisme perusak tanah dan pohon semakin berkembang pesat.
f. Terancam Putusnya Mata Rantai Makanan
Situasi ini menggambarkan sirkulasi rantai makanan yang terputus akibat spesies tertentu
mengalami kepunahan. Sama halnya seperti akibat dari residu pestisida yang membuat
pemangsa tikus-tikus tanaman juga terinfeksi, maka populasi tikus meningkat. Peningkatan
beberapa spesies tertentu ini pula yang akan mengantarkan skema mata rantai yang
dibentuk alam menjadi terputus karena adanya perubahan pola interaksi berbagai jenis
spesies yang berhubungan.
g. Kepunahan Beberapa Satwa Hidup
Keberadaan beberapa spesies tidak memiliki sistem kekebalan yang sama. Beberapa hewan
dapat bertahan. Sementara yang lain tidak, karena ikut mengalami pencemaran oleh pupuk
seperti pestisida lewat residunya melalui air dan udara.

Anda mungkin juga menyukai