Anda di halaman 1dari 18

KOMUNIKASI PEMASARAN

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen dengan dosen
pengampu

Disusun Oleh:

1. Cindy Febriyanti / NIM 190210301088


2. Saharani Ummukhair M.A / NIM 190210301104
3. Naila Marom S. / NIM 190210301111
4. Hendri Siswantoro / NIM 190210301122

Kelompok 10
Kelas C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat membuat dan menyusun makalah
mata kuliah Pengantar Pemasaran dengan lancar, tanpa suatu halangan
apapun.Tak lupa shalawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah memberikan tauladan mulia bagi seluruh umat
manusia di dunia.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada para pembimbing yang telah
membantu kami dalam proses penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kami mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak
kesalahan. Kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan guna penulisan
makalah lebih lanjut. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih.

Jember, 3 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang...................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 5

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................. 5

1.4 Manfaat Penulisan................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 6

2.1 ………………………………………………………….

2.2 .6

2.3 8

2.4 13

2.5 13

2.6 ………………..... 19

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 20

3.1 Kesimpulan...........................................................................................

3.2 Saran.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Disadari atau tidak, komunikasi sering dianggap sebagai suatu kejadian otomatis
dan terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak memiliki kesadaran untuk
melakukannya secara efektif. Aktivitas komunikasi adalah aktivitas rutin serta otomatis
dilakukan, sehingga kita tidak pernah mempelajarinya secara khusus, seperti bagaimana
menulis ataupun membaca secara cepat dan efektif ataupun berbicara secara efektif serta
menjadi pendengar yang baik. Menurut Stephen Covey, komunikasi merupakan
keterampilan yang penting dalam hidup manusia. Unsur yang paling penting dalam
berkomunikasi adalah bukan sekedar apa yang kita tulis atau yang kita katakan, tetapi
karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan. Penerima
pesan tidak hanya sekedar mendengar kalimat yang disampaikan tetapi juga membaca
dan menilai sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi yang efektif adalah karakter
kokoh yang dibangun dari fondasi etika serta integritas pribadi yang kuat.
Begitu juga dengan komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran merupakan
kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjua. Selain itu, komunikasi
pemasaran merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang
pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara
menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Tetapi tanpa dukungan dari
pemahaman seorang pemasar terhadap perbedaan budaya-budaya dari suatu daerah, maka
bisa menjadi hambatan dalam melakukan pemasaran antar daerah, wilayah dan negara
yang berbeda latar belakang kebudayaan. Keterampilan melakukan komunikasi 
pemasaran  lintas budaya yang efektif akan berperan besar dalam mendukung pencapaian
tujuan dari seluruh aktivitas pemasaran. Untuk dapat melakukan pemasaran yang efektif,
maka kemampuan untuk mengirimkan pesan atau informasi yang baik dengan perbedaan
budaya serta keterampilan menggunakan berbagai media atau alat audio visual
merupakan bagian yang sangat penting.
1.2 Rumusan Masalah
Adapaun rumusan masalah yang ditulis dalam makalah ini sebagai berikut :

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan komunikasi?

1.2.2 Apa saja cabang ilmu komunikasi?


1.2.3 Bagaimana model dan sarana komunikasi pemasaran?
1.2.4 Bagaimana penyimpangan (noise) serta tantangan strategi komunikasi pemasaran
komunikasi global?
1.2.5 Bagaimana model integrasi strategi bisnis dan komunikasi pemasaran?

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan hal yang menyangkut komunikasi


pemasaran.

1.4 Manfaat Penulisan


Berdasarkan uraian tersebut, diharapkan kami selaku penulis dapat memberikan
manfaat kepada khalayak umum mengenai Komunikasi Pemasaran. Selain itu kami
berharap dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan materi ini serta usaha
yang sedang kami miliki. Sehingga menegerti peran dan tanggung jawab seperti apa yang
harus kami laksanakan.
Kemudian bagi pembaca setelah membaca makalah ini dapat menambah wawasan
dan kemampuan berfikir mengenai manajemen pemasaran. Serta memiliki pandangan
bagaiaman mengimplementasikan pembelajaran dengan konsep permasalahan ini serta
mengaplikasikan secara langsung dalam dunia pendidikan.
Terakhir untuk makalah ini dapat dijadikan sebagai sarana edukasi di dalam
kehidupan masyarakat. Sehingga mereka dapat mengetahui konsep kominikasi
pemasaran yang dapat diimplementasikan dalam hidup bermasyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Komunikasi

Komunikasi secara mudah diartikan sebagai proses transfer pesan dalam penyaluran
informasi atau message melalui sarana atau saluran komunikasi kepada komunikan yang tertuju.
Penyaluran informasi berjalan dengan adanya aktivitas komunikasi yang dilakukan manusia,
baik secara sengaja atau tidak. Manusia sesuai sifat dasarnya pasti ingn berkomunikasi dengan
energi yang sediki, tetapi dengan hasil yang sebanyak mungkin. Dalam hal ini tentu bukan hanya
manusia yang berkomunikasi, melainkan semua pihak termasuk intitusi atau lembaga. Jadi, jika
ada anggapan bahwa intitusi, lembaga atau perusahaan tidak adanya komunikasi adalah sesuatu
yang salah.

Fenomena menyedihkan saat ini adalah komunikasi pemasaran yang dipahami hanya
sebagai alat pelengkap(tools) saja dalam proses pemasaran karena dianggap pijakan teoritinya
tidak ada dan lemah sering dianggap sepele atau tidak penting. Kondisi inilah yang akhirnya
menybabkan perkembangan komunikasi pemasaran seperti berjalan ditempat atau mandek
perkembannya karena diangap pijakan teoriritisnya lemah. Oleh sebab itu, memetakan posisi
kuminikasi pemasaran sesuatu yang penting untuk memperkokoh komunikasi pemasaran sebagai
suatu kejian keilmuan.

2.2 Cabang Ilmu Komunikasi


Awalnya orang menganggap bahwa ilmu komunikasi itu adalah sesuatu yang alamiah,
tidak untuk dipelajari dengan serius karena terlihat sangat mudah. Semua orang bisa
berkomunikasi tanpa harus dipelajari dengan serius. Namun ternyata permasalahan pelik didunia
kebanyakanmuncul dari sisi komunikasi yang dianggap sepele.

Ilmu komunikasi dibagi menjadi beberapa cabang ilmu, yaitu komunikasi antar pribadi,
komunikasi massa, komunikasi antarbudaya, komunikasi organisasi dan komunikasi teknologi
informasi. Komunikasi pemasaran secara lugas disebutkan guna untuk membantu bagaimana
manusia melakukan pemasaran barang da jasa. Dalam halini, keberadaan komunikasi pemasaran
terletak pada perpaduan antara komunikasi organisasi dan komunikasi antarpribadi.

Dalam komunikasi pemasaran, strategi dan taktik pesan menjadi sesuatu yang perlu guna
efetivitas penyampaian pesan komunikasi pemasaran. Pembuatan strategi dan taktik dalam
komunikasi pemasaran memang mutlak perlu dalam upaya memahami penggunaan komunikasi.
Komunikasi dalam hal pemasaran tidak hanya dipakai sebagai sarana atau tools saja, tetapi juga
sebagai bagian yang menyatu dalam strategi pemasaran perusahaan. Kebanyakan perusahaan
mengunakan jaringan komunikasi klasik daripada yang baru, sehingga memperkenalkan produk
tidak maksima. Proses komunikasi dianggap sebagai sarana seperti layaknya proses transaksi
penjualan. Masih banyak perusahaan yang kurang paham dengan komunikasi pemasaran, mereka
terjebak dengan sesuatu yang kaku dan tidak fleksibel dan bahkan mereka mengabaikan
pentingnya komunikasi pemasaran. Kondisi ini membuat strategi tidak maksimal dan tidak
sesuai dengan rena yang telah dibuat.

2.3 Model dan Sarana Komunikasi Pemasaran

Model yang banyak diajukan dan didaptasi dalam proses komunikasi pemasaran adalah
bentuk komuikasi antarpribadi. Alasan mengapa model komunikasi sedemikian lebih diminati
karena adanya faktor keintiman atau kedekatan dengan pelanggan yang merupakan kunci mutlak
keberhasilan komunikasi pemasaran. Suatus sosialisasi produk pasti akan mudah diingat dan
dikenal oleh pelanggan bila mereka sudah merasa dekat dengan merek atau brand yang ada.
Satu hal yang perlu diingat dari bab-bab sebelumnya adalah bahwa keunikan model komunikasi
pemasaran terdapat pada proses timbak balik ( feedback), sehingga dalam proses kerjanya tidak
searah, melainkan dua arah.
Berdasarakan beberapa hal yang telah dijelaskan maka dengan jelas komunikasi
pemasaran dapat didefinisikan sebagai sebuah hubungan sistematik antara pelaku bisnis dan
pasar yang menjadi target, dimana si pelaku pasar akan mengumpulkan beranekaragam idede-
ide, pesanan dan berbagai macam kebutuhan untuk dikomunikasikan yang kemudian dihimpun
ke dalan taget pasar.

Sarana-sarana komunikasi pemasaran

1. Penjualan personal
2. Periklanan
3. Promosi penjualan
4. Public relation
5. Penjualan langsung
6. Desain pemasaran

2.4 Penyimpangan (noise) serta Tantangan Strategi Komunikasi Pemasaran Komunikasi


Global

2.4.1 Penyimpangan (noise) dalam Saluran Komunikasi


Dalam proses komunikasi tidak semua selalu dapat berjalan dengan mudah dan
sesuai dengan yang diinginkan. Ada unsur penyimpangan yang akan terjadi, hal ini
disebabkan oleh berbagai macam hal terutama menyangkut factor social buday
masyarakatnya. Hambatan terbesar dalam komunikasi pemasaran adalah adanya factor
ketidakmampuan komunikan (penerima) menyamakan konsep yang ingin disampaikan
oleh komunikator. Di sini diketahui bahwa pada kenyataanya factor penyamaan presepsi
terhadap pesan sangat bergantung pada peran dan keterlibatan komunikator (pengirim) .
jadi sesuatu yang keliru apabila masih ada anggapan bahwa penyelewengan (noise)
dalam komunikasi pemasaran lebih disebabkan oleh satu pihak, baik itu komunikator
(perusahaan) atau komunikan (pelanggan). Jadi sesuatu yang dianggap
Jadi, sesuatu yang tidak tepat bila noise dalam banyak literature lebih dianggap
sebagai factor kunci yang dipermasalahkan dalam proses komunikasi yang akan
mengarah pada preseden kesalaahan komunikan. Guna lebih memudahkan penafsiran,
maka bisa dilihat pada gambar berikut ini

Noise in The Channel

Sender Receiver
Message
Transmitter Transmitter

Pada banyak literature, noise dalam komunikasi pemasaran lebih banyak


dikaitkan dengan menyoal pemilihan saluran komunikasi pemasaran yang tepat bagi
pelanggan. Hal ini akibat si komunikator (perusahaan) tidak memahami sifat,
karakteristik, dan keunikan yang dimiliki oleh saluran komunikator tersebut. Sedangkan
bagi penerima atau komunikan, noise dalam pemasaran lebih dikaitkan dengan tidak
adanya kesesuian interpretasi dan makna yang sama dari komunikator (perusahaan) tidak
memahami sifat, karakteristik dan keunikan-keunikan yang dimiliki oleh saluran
komunikasi tersebut. Sedangkan bagi penerima atau komunikan, noise dalam komunikasi
pemasaran lebih dikaitkan dengan tidak adanya kesesuaian interpretasi dan makna yang
sama dari komunikator (perusahaan)

Sayangnya banyak permasalahan interpretasi dalam konsep ideal (dalam benak)


komunikan atau penerima biasanya tidak dibahas lebih dalam. Kondisi ini dianggap
penulis sebagai permasalahan karena bagaimanapun juga, penerima harus cerdas dalam
memahami suatu pesan yang dimaksud. Jadi pembuatan strategi pesan bukan mutlak
diserahkan kepada perusahaan, tetapi ada upaya dari komunikan (penerima) untuk lebih
berusaha memahami pesan yang dimaksud. Agar pelaksana di dalam system komunikasi
dapat menghindari noise atau penyelewengan, maka perlu dilakukan dua cara berikut ini :
1. Untuk menghindari noise dalam komunikasi pemasaran, maka pelanggan harus fokus dan
bijak dalam memahami pesan-pesan pemasaran yang tidak selalu berisi informasi yang
mereka perlukan.
2. Agar keluar dari noise dalam peran-peran komunikasi pemasaran, maka perusahaan harus
maksimal mungkin mempersuasikan dan menginformasikan produk dan jasa kepada
target konsumen yang tertuju.

2.4.2 Strategi Komunikasi Pemasaran Global

Di era globalisasi sekarang ini, sudah tidak memang lagi manusia dari hubungan
antar suku, bangsa , dan Negara. Mereka sudah memandang tentang ekspenssi dan
penguasaaan terhadap pasar dunia secara global. Perubahan orientasi tersebut
memerlukan strategi komunikasi pemasaran yang bersifat global dan internasional pula.
Harus berpatokan dan berpandangan pada pemasaran global, terutama penentu harga,
distribusi, merek, kemasan, dan iklan dengan konsep yang sama.
Inti dari segi komunikasi pemanasan global adalah kesamaan pandangan
pelanggan dan khalayak diantara beberapa Negara tentang suatu produk. Jadi, dalam
memahami fenomena global, perubahan cara pandang yang global tidak selalu
berorientasi pada produk, tetapi lebih kepada bagaimana reaksi dan respons pasar global.
Pergeseran orientasi strategi komunikasi pemasaran kea rah yang global tidak harus
selalu diwujudkan dalam format digital. Itulah yang perlu ditekankan bahwa memiliki
misi dan visi global adalah sesuatu yang perlu bagi perusahaan yang ingin
mengembangkan pasarnya, apalagi dalam keperluan menghadapi persaingan pasar bebas.

2.4.3 Tantangan Strategi Komunikasi Pemasaran Global


Ada beberapa permasalahan klasik yang akan menjadi menghambat proses
tersebut, seperti diuraikan berikut ini
1. Bahasa
Penggunaan bahasa di dalam sarana komunikasi pemasaran
bukanlah sesuatu yang sepele, beda bahasa dan budaya akan
menyebabkan perbedaan penafsiran. Penggunaan bahasa inggris
sebagai bahasa internasional yang mengglobal adalah sesautu yang
sifatnya sangat penting. Oleh sebab itu, penguasaan Bahasa Inggris
mutlak perlu sehubungan dengan pandangan dan strategi
komunikasi pemasaran global. Adaptasi penerjemahan bahasa bisa
menjadi masalah bila terdapat perbedaan interpretasi dalam
menafsirkan bahsa itu sendiri.
2. Buta Huruf
Tantangan dalam membuat promosi dan komunikasi pemasaran
adalah masih adanya benturan masalah buta huruf, maka promosi
harus lebih difokuskan pada hal hal yang menarik dari sisi gambar
dan efek perangsangan panca indera, missal dengan permainan
warna dan keunikan dengan bentuk tulisan atau huruf saja.
3. Warna
Dalam konstalasi social budaya masyaarkat ada sentiment tertentu
terhadap warna yang perlu dihindari karena bisa menimbulkan
simbolisasi negative menyangkut sentiment local. Memahami
warna yang ada di dalam nasyarakat haruslah berangkat dari
bagaimana social budaya dan kebiasaan yang ada di masyarakat
tersebut.
4. Gerak tubuh dan gesture
Gesture, gerak tubuh, dan isyarat tubuh hamper sama dengan
warna karena bisa menyimbolkan sesuatu secara gamblang.
Gesture sangat ditentukan oleh adat dan kebiasaan yang berlaku di
masyarakat tersebut. Hal ini harusnya lebih dipahami oleh para
pelaku pemasaran yang hendak mempromosikan produknya
dengan cakupan dunia. Terkadang gesture tertentu harus dihindari
karena merupakan tabu atau sesuatu yang kurang ajar atau tidak
senooh.
5. Budaya
Memahami budaya adalah termasuk menimbang perbedaan antara
unsur-unsur tingkah laku, peran wanita, agama, seks, cara makan,
salam, agama, dan yang lain. Budaya begitu kental dalam membuat
kecenderungan system pesan yang anda sebarkan kepada
masyarakat. Jangan sampai pesan itu sudah ditanggaapi negative
dengan muatan-muatan informasi negative yang tidak disengaja,
kemudian malah menyinggung budaya sehingga menimbulkan
kesalahan dalam interpretasi
6. Keberadaan Media
Pemilihan media atau saluran komunikasi adalah sesuatu yang
perlu diperhitungkan secara optimal dalam transfer pesan
informasi. Bahkan dipertimbangkan dari karakteristik pelanggan
atau khalayaknya. Tingkat melek media juga menjadi salah satu
faktro penting dalam keperluan media yang dikaitkan dengan
efektivitas dan strategi komunikasi pemasaran. Yang sangat
penting adalah memahami optimalisasi penggunaan media yang
mengglobal adalah penguasaaan bahasa inggris yang baik.
Pemilihan media akan dikaitkan dengan gaya komunikasi
pemasaran apa yang paling digemari atau disenangi sehingga
khalayak menjadi pengguna fanatic.
7. Negosiasi dan penjualan harga
Salah satu pertimbangan dasar dalam menentukan strategi
pemasaran dengan cakupan global adalah memahami dan
mengetahui karakteristik dalam standart system perdagangan dan
jual beli Negara tersebut. Biasanya setiap Negara memiliki
karakteristik tersendiri. Dengan demikian pelaku pasar harus
memahami betul bagaimana system perdagangan,negoisasi,dan
system barter di berbagai Negara yang berbeda.
8. Berbeda Aturan Hukum
Perbedaan hukum atau legalisasi harus menjadi perhatian penting
bagi pelaku pemasaran dalam keperluan globalisasi promosi dan
pemarasan produk. Karena berperan penting dalam melakuakan
usaha. Perangkat hukum ini dapat dianggap perwakilan dari sisi
pemerintah. Memahami hukum sebagai upaya mengetahui
karakteristik Negara dari sisi kebijakan. Keunikan system birokasi
tentu akan bersinggungan dengan tataran budaya dan kebiasaan
masyarakat.
9. Kompetitor
Kompotitor adalah cara yang cocok dalam upaya melakukan
strategi pemasaran yang bersifat global. Kompotitor tentu akan
berperang terhadap kedudukan mereka yang berubah, missal
perusahaan ford akan memosisikan diri di Swedia sebagai mobil
dengan mesin teraman daripada jenis mobil apapun, tetapi akan
berbeda bila produk tersebut di Negara lain.

2.4.4 Strategi Dalam Komunikasi Global


Jenis serta karakteristik strategi dan taktik dalam komunikasi pemasaran
global pada intinya adalah penciptaan jaringan. Ada beberapa startegi pemasaran
global yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam hubungan
memperluas daya jangkau pasarnya
1.Strategi Sentralisasi dan Produksi
Strategi global ini ada keinginan dan ide dari jaringan eksekutif yang sifat
sepenuhnya top down, artinya bahwa strategi dan taktik global sangat ditentukan
oleh jaringan eksekutif saja. Biasanya pertentangan dalam operasi onalisasi
pelaksanaan tinggi.

2. Strategi Desentralisasi dan Produksi


Dalam strategi global, desentralisasi diartikan sebagai strategi tetap yang
dilakukan oleh pusat atau jajaran eksekutif, tetapi perusahaan di sini
menggunakan agen local atau bantuan perusahaan lain sebagai konsultan dalam
strategi pemasaran yang ada.

3.Sentralisasi dan produk local


Strategi global yang berorientasi pada model ini lebih memadukan atau
mencampurkan antara produk sentral dengan desentralisasi. Strategi ini adalah
model sentralisasi yang memadukan dengan tetap menjunjung nilai-nilai keelokan
yang ada dan mungkin belum berhasil.
4. Strategi Produk Sentral dan Lokal
Pada strategi model produk sentral dan lokal biasanya ada upaya
mengembangkan dan meningkatkan keunikan-keunikan lokal yang dimiliki
daerah tersebut. Pengutama nilai lokal adalah yang menjadi focus dalam strategi
ini. Namun tetap saja strategi produk dengan menggunakan konsep sentralisasi
diutamakan, dengan artian masih ada system manajemen yang jelas terhadap
produk yang ada. Jadi strategi berjalan tanpa arah dan tidak terkontrol.

2.5 Model Integrasi Strategi Bisnis dan Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran merupakan bagian integral dari proses pemasaran dan


strategi bisnis. Oleh karena itu, komunikasi pemasaran bergantung pada kebijakan dan
strategi perusahaan yang dijalankan oleh jajaran eksekutif dan direktur. Kebijakan dan
strategi yang telah dibuat kemudian diteruskan kepada bawahan sehingga mencapai
tahap pelaksanaan. Kebijakan dan strategi tersebut sebagai konsep filosofis perusahaan.
Konsep filosofis perusahaan yang dituangkan merupakan kebijakan yang dapat
dipahami oleh semua pihak dalam perencanaan bisnis perusahaan.

Dalam memahami dan berkomunikasi dengan pasar yang akan dimasuki,


perusahaan biasanya dengan kemampuan komunikasi pemasaran akan mendekat pada
konsumen atau calon konsumen. Pendekatan kepada konsumen dijadikan sebuah hasil
observasi yang diolah dan dimasukkan ke dalam MIIS (Marketing Intelligence and
Information System) sebagai pusat pangkalan data, perpustakan, dan arsip perusahaan.
Di dalam perusahaan, MIIS merupakan bagian penelitian dan pengembangan(Litbang)
atau R&D (Research and Development). Melalui MIIS, pemilik perusahaan bersama
para manajer atau jajaran eksekutif akan menganalisis pasar dan membuat strategi
rencana, termasuk tujuan komunikasi pemasaran dalam keperluan ekspansi pasar.
Perusahaan akan memprediksi bagaimana ekspansi pasar yang akan dimasuki.
Dalam hal ini, pengenalan pasar adalah sesuatu yang penting dalam menentukan strategi
dan taktik pemasaran. Bagi para pelaku pasar, penentuan strategi dan taktik dapat
dilakukan dengan menganalisis riset pasar.
Dalam proses pembuatan strategi bisnis perusahaan yang andal dapat terwujud
apabila komunikasi pemasaran perusahaan dilakukan secara konstan dan serius.
Komunikasi pemasaran yang dilakukan adalah kunci keberhasilan strategi bisnis
perusahaan sehingga perusahaan harus secara transparan membuka bagaimana sistem
kerja dan menerima segala kritik dan saran dari pelanggan. Komunikasi pemasaran
sangat berperan penting dalam keberhasilan strategi bisnis dan pemasaran perusahaan.
Hal ini dikarenakan komunikasi pemasaran menciptakan perubahan sikap dan
pandangan masyarakat dalam aspek simpati dan empati. Oleh karena itu, perlu kehati-
hatian dalam membuat target dan segmentasinya. Jika tidak, komunikasi pemasaran
disinyalir mampu ‘membutakan’ mata masyarakat. Selain itu, komunikasi pemasaran
memilki efek langsung kepada masyarakat. Jika penyampaian informasi tertuju kepada
yang bukan target pasar, maka perusahaan harus siap menerima respon yang tidak
sesuai. Apabila hal itu terjadi, perusahaan biasanya mengajukan kerja public relation.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komunikasi merupakan proses transfer informasi atau pesan yang dilakukan oleh
manusia baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Dalam cabang ilmu komunikasi, Ilmu
komunikasi dibagi menjadi beberapa cabang ilmu, yaitu komunikasi antar pribadi,
komunikasi massa, komunikasi antarbudaya, komunikasi organisasi dan komunikasi
teknologi informasi. Komunikasi dalam pemasaran sangat diperlukan di dalam
perusahaan untuk mencapai tujuan.
Sarana komunikasi dapat terbagi menjadi beberapa sarana. Seperti penjualan
personal, periklanan, promosi penjualan, public relation, penjualan langsung, dan desain
pemasaran.
Ada beberapa hal dalam pelaksanaan komunikasi pemasaran. Hal pertama yaitu
penyimpangan (noise) komunikasi dimana dalam pelaksanaan komunikasi tidak
selamanya berjalan dengan lancar dan mudah. Tentu dalam pelaksanaannya, terdapat
penyimpangan disebabkan oleh berbagai macam hal terutama menyangkut factor social
budaya masyarakatnya. Hal kedua dalam pelaksanaan komunikasi pemasaran yaitu
adanya tantangan yang menghambat jalannya komunikasi, seperti, bahasa, buta huruf,
warna, gerak tubuh, budaya, keberadaan media, negosiasi, berbeda aturan hukum, dan
kompetitor. Hal ketiga yaitu strategi dalam komunikasi pemasaran yang terdiri dari
strategi sentralisasi dan produksi, strategi desentralisasi dan produksi, sentralisasi dan
produk lokal, dan strategi produk sentral dan lokal,
Komunikasi pemasaran sangat penting bagi pencapaian tujuan perusahaan.
Komunikasi sangat erat kaitannya dengan strategi yang telah disusun secara terencana
oleh perusahaan. Dalam pelaksanaan komunikasi, komunikasi sebaiknya dilakukan secara
konstan dan serius. Dengan komunikasi pemasaran yang baik, perusahaan akan lebih
mudah mencapai target yang telah direncanakan.

3.2 Saran
Saran yang penulis sampaikan untuk meningkatkan kesadaran dan kerjasama
dalam berkomunikasi baik anggota dan atasan demi tercapainnya tujuan dan target dalam
perusahaan atau organisasi tersebut. Kemudian untuk tidak melupakan penggunaan
bahasa yang baik dan sopan agar ketika melakukan komunikasi tidak ada pihak yang
merasa sakit hati. Serta meminimalisir kesalahan dalam berkomunikasi suatu perusahaan
atau organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Prisgunanto, Ilham. 2006, Komunikasi Pemasaran . Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia

https://prezi.com/eoyyxxpno337/perencanaan-komunikasi-dan-strategi-komunikasi/

Anda mungkin juga menyukai