“KONSEP HARGA”
DOSEN PENGAMPU:
Joko Widodo S.Pd., M.Pd
HALAMAN JUDUL
OLEH KELOMPOK 10
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan berkat-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini sebagai wujud pertanggung
jawaban atas mata kuliah Manajemen Pemasaran
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang nantinya akan membangun dan memotivasi
penulis untuk dapat memperbaikinya serta menghasilkan karya tulis yang lebih
baik lagi. Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dan menambah pengetahuan bagi pihak-pihak yang terkait di dalamnya.
Tim penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................5
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................9
3.2 Saran................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Harga adalah salah satu variable pemasaran yang perlu diperhatikan oleh
manajemen pemasaran, karena harga akan langsung memengaruhi besarnya
volume penjualan dan laba yang dicapai oleh perusahaan. Harga merupakan
suatu nilai tukar untuk manfaat yang ditimbulkan oleh barang atau jasa
tertentu bagi seseorang. Dari prespektif konsumen, harga adalah apa yang
diberikan atau dikorbankan untuk mendapatkan suatu produk atau jasa. Ketika
konsumen merasakan bahwa harga dari suatu produk atau jasa adalah masuk
akal, maka ini memungkinkan mereka untuk menunjukkan perilaku pembelian
ulang. Disisi lain, jika konsumen tidak merasakan pengorbanan mereka
berguna, mereka mungkin tidak membeli lagi seperti ketika mereka puas atau
tidak puas dengan kualitas produk atau jasa. Harga sering kali digunakan
sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat
yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang dirasakan
konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa difinisi dari harga?
2. Apa saja peranan, serta tujuan penetapan harga?
3. Apa pengaruh dan kendala dalam penetapan harga?
1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian dari harga.
2. Mendeskripsikan tentang peranan, serta tujuan penetapan harga.
3. Mendeskripsikan pengaruh dan kendala dalam penetapan harga.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Konsep Harga
Secara sederhana, istilah harga bisa diartikan sebagai jumlah uang
(suatu moneter) dan / aspek lain (non-moneter)yang mengandung utilitas
atau keuangan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan sebuah
produk. Produk adalah segala sesuatu (barang, jasa, orang, tempat, ide,
informasi, dan / organisasi) yang bisa ditawarkan untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Sedangkan utilitas merupakan atribut
atau faktor yang berpotensi memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu.
Secara garis besar terdapat lima jenis pokok utilitas, yaitu:
Utilitas bentuk (from utulity), berhubungan dengan proses
produksi/konversi, perubahan fisik atau kimiawi yang membuat
suatu produk menjadi lebih bernilai tambah. Pemasaran
berkontribusi terhadap penciptaan utilitas bentuk, misalnya riset
pasar bermanfaat untuk mengidentifikasi ukuran, bentuk, warna,
corak/gaya, dan fitur produk yang diharapkan konsumen. Salah
satu corak utilitas bentuk adalah kayu yang telah dibentuk menjadi
kursi, meja, lemari, rak dan peralatan mebel lainya.
Utilitas tempat (place utility) terbentuk jika produk tersedia
dilokasi-lokasi yang mudah diakses oleh calon pembeli.
Contohnya, sepatu Nike akan memiliki utilitas tempat apabila
sudah dikirim dari pabrik ke gerai ritel seperti Mall atau Toserba.
Utilitas waktu (time utility), tercipta apabila sebuah produk
tersedia saat dibutuhkan oleh para pelanggan potensial. Sebagai
contoh, kartu natal dan tahun baru bisa saja diproduksi dibulan
Mei, namun belum dipasarkan hingga akhir November atau awal
Desember. Dengan menyimpan kartu natal dn tahun baru hingga
saat dibutuhkan, pemasar telah menciptakan utilitas waktu.
Utiltas informasi (information utility) tercipta dengan jalan
menginformasikan kepada calon pembeli mengenai keberadaan,
ketersediaan, cara instalasi, dan cara pemakaian sebuah produk.
Bila konsumen belum mengetahui keberadaan suatu produk dan
5
tempat penjualannya, produk bersangkutan belum ada nilainya.
Salah satu bentuk khusus utilitas informasi adalah utilitas citra
(emage utility) yang berupa nilai emosional atau psikologis yang
diasosiasikan dengan produk atau merk tertentu. Utilitas citra biasa
dijumpai pada produk-produk prestisius seperti busana rancangan
desainer ternama (seperti alm.Gianni Varsace), mobil mewah
(jaguar, porsche, roll royce, bmw, marcedes, bent ley, volvo, dan
lain-lain) parfum eksklusif (Georgio, Armani, Chanel), Universitas
terkrmuka seperti (Harvard, Yale, Stanford, Waharton School,
London Business Shool, dan MIT), dst.
Utilitas kepemimpinan (possession/ ownership utility) terciptanya
jika terjadi transfer kepemilikan atau hak milik atas suatu produk
dari produsen ke konsumen. Dengan kata lain, utilitas ini terbentuk
kalau ada transaksi pembelian produk atau jasa.
6
produksi seperti tenaga kerja, tanah, modal dan kewirausahaan. Tingkat
upah yang tinggimenarik tenaga kerja, tingkat bunga yang tinggi menjadi
daya tarik bagi investasi modal, dan seterusnya. Sebagai alokator sumber
daya, hingga menentukan apa yang akan diproduksi (penawaran)dan siapa
yang akan membeli barang dan jasa yang dihasilkan(permintaan).
Bagi konsumen. Dalam penjualan ritel, ada segmen pembeli yang sangat
sensitif terhadap faktor harga (menjadikan harga sebagai satu-satunya
pertimbangan membeli produk) dan ada pula yang tidak. Mayoritas
konsumen agak sensitif terhadap harga, namun juga mempertimbangkan
faktor lain (seperti citra merek, lokasi toko, layanan, nilai (value), fitur
produk, dan kuaitas produk). Selain itu, persepsi konsumen terhadap
kualitas prosuk seringkali dipengaruhi oleh harga. Dalam beberapa kasus,
harga yang mahal dianggapmencerminkan kualitas tinggi, terutama dalam
kategori specialty product.
Bagi perusahaan. Dibandingkan dengan bauran pemasaran lainnya
(produk, distribusi, dan promosi) yang membutuhkan pengeluaran dana
dalam jumlah besar, harga merupakan satu-satunya elemen bauran
pemasaran yang mendatangkan pendapatan. Harga produk adalah
diterminan utama bagi pemerintah pasar atau produk bersangkutan. Harga
mempengaruhi posisi bersaing dan pangsa pasar perusahaan. Dampaknya,
harga berpengaruh pada pendapatan dan laba bersih perusahaan. Singkat
kata, perusahaan mendapatkan uang melalui harga yang dibebankan ata
produk atau jasa yang dijualnya.
7
harga adalah fungsi harga dalam “mendidik” konsumen mengenai faktor
produk, misalnya kualitas. Hal ini terutama bermanffant dalam situasi dimana
pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produksi atau manfaatnya
secara objektif. Persepsi yang sering berlakuadalah bahwa harga yang mahal
mencerminkan kualitas yang tinggi.
Penjual barang dalam menetapkan harga dapat mempunyai tujuan yang berbeda
satu sama lain antar penjual maupun antar barang yang satu dengan yang lain.
Tujuan penetapan harga menurut Harini (2008: 55) adalah sebagai berikut:
2. Penetapan harga untuk kestabilan harga. Hal ini biasanya dilakukan untuk
perusahaan yang kebetulan memegang kendali atas harga. Usaha
pengendalian harga diarahkan terutama untuk mencegah terjadinya perang
harga, khususnya bila menghadapi permintaan yang sedang menurun.
8
5. Penetapan harga untuk memaksimir laba. Tujuan ini biasanya menjadi
anutan setiap usaha bisnis. Kelihatannya usaha mencari untung
mempunyai konotasi yang kurang enak seolah-olah menindas konsumen.
Padahal sesungguhnya hal yang wajar saja. Setiap usaha untuk bertahan
hidup memerlukan laba. Memang secara teoritis harga bisa berkembang
tanpa batas.
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penetapan harga sangat penting untuk menentukan seberapa besar pendapatan
yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahaan dari produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan.Harga dan penetapan harga adalah suatu proses yang harus
dilakukan oleh perusahaan untuk mrmberikan nilai suatu produk atau jasa dengan
mengkalkulasikan terlebih dahulu segala macam biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh keuntungan serta mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhipermintaan selain harga.Penetapan harga yang baik dan sesuai
dapat menambah nilai baik dari konsumen kepada perusahaan dimana konsumen
puas dengan harga juga produk yang ditetapkan perusahaan.
3.2 Saran
Dalam menentukan harga,perusahaan tidak hanya memperhatikan harga
namun perlunya perhatikan khusus mengenai faktor-faktor diluar harga yang
mempengaruhijumlah permintaan,situasi pasar secara global,perilaku
konsumen,siklus kehidupan produk dll,sehingga strategi penetapan harga ini dapat
terarah,efektif dan sesuai dengan tujuan perusahaan atas produk atau jasa yang
dihasilkannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11