Planning (perencanaan)
Merupakan proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan prioritas-prioritas yang harus
dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya.
Merupakan kegiatan non fisik ( kejiwaan ) sebelum melaksanakan kegiatan fisik.
b.
Sangat diperlukan dalam rangka mengarahkan tujuan dan sasaran organisasi serta tujuan suatu
program pembangunan.
Organizing
Merupakan proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya
serta penempatan mengenai orang yang menduduki fungsi-fungsi tersebut secara tepat.
Dilakukan demi perencanaan, pelaksanaan dan pembagian kerja yang tepat.
c. Motivating ( pendorongan )
Merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan untuk membina dan mendorong semangat dan
kerelaan kerja pare pegawai.
Mencakup segi-segi perangsang balk yang bersifat rohaniah seperti kenaikan pangkat, pendidikan
dan pengembangan karier, pemberian cuti dan sebagainya maupun yang bersifat jasmaniah
seperti sistem upah yang menggairahkan, pemberian tunjangan, penyediaan fasilitas yang
lengkap dan sebagainya.
c.
Controling ( pengendalian )
Merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan,
penyempurnaan dan penilaian sehingga dapat mencapai tujuan seperti yang direncanakan.
Sangat penting untuk mengetahui sampai dimana pekerjaan sudah dilaksanakan.
Dapat dilakukan evaluasi, penentuan tindakan korektif ataupun tindak lanjut, sehingga
1.
merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan artinya kalau tata kerjanya sudah efisien berarti
diharapkan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi bisa berjalan lancar.
Jadi sifat dan maksud organisasi dan metode adalah pelayanan terhadap manajer dan administrasi yang
berusaha memajukan pekerjaan mereka atau tata kerja yang diperlukan dalam rangka pencapaian
efisiensi yang maksimal pada organisasi.
2.
PENGERTIAN EFISIENSI
Efisiensi adalah perbandingan terbaik atau rasionalitas antara hasil yang diperoleh atau output dengan
kegiatan yang dilakukan serta sumber dan waktu yang digunakan.
Kalau dirumuskan sebagai berikut :
Efesiensi = Output dibagi Input
0/I
Efisiensi disini harus diperhatikan benar-benar karena merupakan syarat atau ukuran pada pelaksanaan
kerja yang setepat-tepatnya sehingga O & M sebagai bantuan secara teknis dan praktis dalam
melaksanakan fungsi manajemen bisa memanfaatkan sumber-sumber waktu dan ruang yang tersedia
secara maksimal.
Adapun syarat pencapaian efisiensi dalam O & M adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pencapaian target haruslah berhasil guna maksudnya target tercapai sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan tetapi mutu dari hasil kerja tersebut juga harus diperhatikan.
Ekonomi artinya dalam pencapaian effective ( berhasil guna ) penggunaan biaya, tenaga kerja,
material, peralatan dan waktu sudah digunakan setepat-tepatnya.
Pelaksanaan kerja bisa dipertanggungjawabkan.
Harus benar-benar mencerminkan pembagian kerja yang nyata karena adanya keterbatasan
kemampuan perseorangan.
Rasionalitas wewenang dan tanggungjawab artinya antara wewenang dan tanggungjawab yang
dibebankan kepada tenaga kerja harus seimbang.
Prosedur kerja yang praktis, dapat dikerjakan dan dapat dilaksanakan. Hal ini untuk mencerminkan
banwa O & M adalah kegiatan yang praktis maka target efektif dan ekonomis, pelaksanaan kerja
yang dapat dipertanggung jawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan.
2.
3.
4.
3.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB III
TEORI DAN PROSES ORGANISAS
Dalam membahas organisasi secara mendetail make perlu diperinci ape saja yang tercakup dalam
seluk beluk organisasi. Adapun dalam pembahasan ini ditekankan pada:
1. Teori organisasi
2.
3.
Proses organisasi
Dinamika organisasi.
c.
d.
Organisasi adalah instrumen sosial yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasikan.
Ada beberapa macam definisi organisasi, yaitu:
a.
b.
c.
d.
1.
TEORI ORGANISASI
Dalam pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup masalah teoriteori organisasi yang pernah ada
dan berlaku beserta sejarah dan perkembangannya hingga sekarang. Yaitu meliputi teori organisasi
klasik, teori organisasi neoklasik dan teori organisasi modern.
a.
Prinsip koordinasi
Prinsip skalar
Prinsip fungsional
Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah ( Scientific Management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick
Winslow Taylor.Teori manajemen ilmiah masih banyak dijumpai dalam prakek-praktek manajemen
modern.
Ada dua pendapat manajemen ilmiah:
pendapat pertarna mengatakan manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada
studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi.
Sedang pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau
teknik a bag of tricks untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
Taylor dalam teorinya mengemukakan empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan
dalam organisasi perusahaan, yaitu :
Menggantikan metoda-metoda kerja dalam praktek dengan berbagai metoda yang
dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah dan benar.
Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara ilmiah.
Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus
diintegrasikan.
Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para
karyawan.
Pengembangan manajemen ilmiah tersebut terutama tampak pada perkembangan teknik-teknik riset
operasi, simulasi, otomatisasi dan lain-lain dalam pemecahan masalah manajemen dan organisasi.
Teori organisasi klasik sepenuhnya hanya menguraikan anatomi organisasi formal.
Pengertian organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan
peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan
dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Didalam organisasi formal ada empat
unsur pokok yang selalu muncul yaitu:
1.
Sistem kegiatan yang terkoordinasi
2.
Kelompok orang
3.
Kerja sama
4.
Kekuasaan dan kepemimpinan.
Dari keempat unsur pokok tersebut dapat digabung dan menjadi definisi organisasi formal yaitu
suatu sistem kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk
mencapai tujuan dibawah kekuasaan dan kepemimpinan.
Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi formal sangat
bergantung pada empat kondisi pokok yaitu:
b.
1.
Kekuasaan
2.
Saling melayani
3.
Doktrin ( rumusan tujuan organisasi )
4.
Disiplin ( perilaku yang ditentukan oleh perintah ).
Untuk membentuk suatu organisasi, ada beberapa tiang dasar yang penting, yaitu :
1.
Pembagian kerja, yang merupakan tiang dasar yang paling penting dan sebagai alasan
utama untuk koordinasi.
2.
Proses skalar dan fungsional, merupakan proses pertumbuhan vertikal dan horisontal
organisasi.
3.
Struktur merupakan hubungan antara berbagai kegiatan berbeda yang dilaksanakan dalam
suatu organisasi.
4.
Rentang kendali ( span of control ), berhubungan dengan berapa banyak seorang atasan
tersebut dapat mengendalikan bawahan secara efektif.
Teori Organisasi Neoklasik.
Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori / aliran hubungan manusiawi ( The Human
Relation Movement ). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori
ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun
sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini make teori neoklasik mendefinisikan "
suatu organisasi " sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori
neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari
tulisan Hugo Munsterberg.
Hugo Munsterberg dikenal sebagai pencetus psikologi industri, dan tulisannya yang menonjol
dalam buku yang berjudul " Psychology and Industrial Efficiency " tahun 1913. Baku ini
merupakan jembatan penting antara manajemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut dari teori
neoklasik. Dalam hal ini, Munsterberg menekankan adanya beberapa perbedaan karakteristik
individual dalam organisasi dan mengingatkan adanya pengaruh faktor sosial dan budaya terhadap
organisasi.
Percobaan-percobaan di Howthorne yang dilakukan dari tahun 1924 sampai 1932 menandai
permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi. Percobaan ini merupakan kristalisasi teori
neoklasik. Penemuan-penemuan Howthorne telah menambah dimensi-dimensi baru dan essensial
bagi teori organisasi. Didalam studi Howthorne tersebut telah memperkenalkan gagasan bahwa
organisasi adalah saute sistem terbuka dimana segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan erat.
Dan pada akhirnya percobaan-percobaan Howthorne menunjukkan bagaimana kegiatan kelompokkelompok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
Dalam hal pembagian kerja, teori neoklasik telah mengemukakan periunya hal-hal sebagai berikut :
sedangkan teori modern dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan menjadikan
pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
b.
Teori klasik telah membicarakan konsep koordinasi, skalar dan vertikal. sedangkan
teori modem lebih dinamis dari pada teori lainnya dan meliputi lebih banyak variabel yang
dipertimbangkan.
Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat kompleks, dinamis,
multilevel, multidimensional, multivariabel dan probalistik. Dengan analisas sistem teori organisasi
modem mencoba untuk mencan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang saling berhubungan,
pertanyaan kunci tersebut diantaranya adalah :
a.
b.
c.
b.
c.
d.
Teori modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada
sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi, yaitu ..
a. Komunikasi
b.
c.
Konsep keseimbangan
Proses pengambilan keputusan
Perkembangan teori organisasi yang telah dibahas, memberikan dasar munculnya berbagai
pendekatan manajemen yang berbeda-beda, adapun pendekatan-pendekatan manajemen tersebut
adalah :
a. Pendekatan proses, pendekatan ini disebut juga sebagai pendekatan fungsional, operasional,
universal dan tradisional.
b. Pendekatan keperilakuan ( Behavior Approach ), pendekatan ini sering disebut pendekatan
hubungan manusiawi ( Human Relation Approach ).
c. Pendekatan kuantitatif ( Quantitative Approach ) sering dinyatakan dengan istiiah
Management Science ataupun Operation Research.
d. Pendekatan sistem.
e.
2.
a. Model struktur, dalam hal ini kita dapat mempergunakan prinsip-prinsip teori organisasi
b. Dimensi-dimensi dasar struktur, yang akan menentukan kegiatankegiatandan hubungan-hubungan
yang harus dilakukan dan tingkat spesialisasi yang dapat diberikan
Tetapi sebelum kedua hal tersebut dibahas, terlebih dahulu akan dibicarakan variabel-variabel kunci yang
menentukan desain struktur organisasi yaitu :
a.
Strategi mempengaruhi pemilihan teknologi dan orang-orang yang tepat untuk pelaksanaan
kegiatan tersebut
b.
c.
d.
Manajer dan struktur, yaitu struktur organisasi dipengaruhi secara langsung oleh preferensi
pribadi manajer terhadap berbagai tipe organisasi tertentu
a.
Model Tradisional
Bentuk umum model struktur tradisional secara essensial adalah pyramid. Masing-masing
tingkatan hierarkis menggambarkan segmen struktur dan hubungan-hubungan pekerjaan
atasan-bawahan. Bentuk umum struktur organisasi model tradisional ini akan berbeda
untukjenis operasi perusahaan yang berbeda pula. Struktur model tradisional akan efisien dalam
kondisi lingkungan yang stabil bila asumsi-asumsi yang berkaitan dengan sikap dan
kemampuan para anggoata sebagai landasan bentuk strukturnya adalah akurat.
b.
b.
c.
Inti konsep hubungan manusiawi tidak berurusan langsung dengan struktur organisasi, struktur
diterima sebagai sesuatu pemberian yang sudah tertentu. Bagaimanapun juga mekanismemekanisme model hubungan manusiawi tersebut cukup besar gunanya dalam pencegahan atau
pemecahan konflik yang terjadi pada struktur.
c.
b.
c.
a.
b.
Penentuan basis yang tepat untuk mengelompokkan kegiatan agar menghasilkan satuansatuan kerja yang efisien dan menguntungkan bagi organisasi secara keseluruhan.
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa pembagian kerja akan mempengaruhi tingkat
prestasi organisasi melalui minimisasi ketergantungan pada individu-individu tertentu, atau
ketrampilan-ketrampilan khusus dan gerakan-gerakan atau perpindahan yang percuma dari
komponen-komponen pekerjaan besar.
Pembagian kerja juga mengarahkan penanaman pada peralatan dan mesin-mesin yang efisien
untuk meningkatkan produktivitas. Disamping itu pembagian kerja ( spesialisasi ) mengandung
konsekwensi pada perlaku para, karyawan, seperti menimbulkan kebosanan karena pekerjaan
menjadi monoton dan sebagainya. Dan selanjutnya perlu disadari bahwa pembagian kerja
bukan hanya merupakan proses organisasional.
Pengembangan struktur organisasi ( formal ) bersangkutan juga dengan penyusunan hubunganhubungan yang terjadi dalam struktur. Kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan sebagai
fungsi struktural yang terjadi secara garis besar dapat diperinci sebagai berikut :
a . Wewenang ( Authority ), adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain
untuk melakukan sesuatu dan merupakan kunci jabatan manajerial.
b . Kekuasaan ( Power ), adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu hak yang terjadi
dalam wewenang.
c . Tanggungjawab ( Responsibility ), adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu. Didalam
10
d.
e.
f.
g.
R ( 2 n 1 n 1)
Dimana R adalah jumlah hubungan, dan n adalah jumlah bawahan.
h.
Struktur Flat dan Tall, istilah flat berarti datar dan tall berarti tinggi. Dalam organisasi
struktur ini digunakan untuk menggambarkan poly menyeluruh rentang kendali dan
tingkatan manajemen, mengenai sifat dan ruang lingkupnya analog dengan hubungan
antara delegasi dan desentralisasi. Struktur flat mempunyai rentang kendali banyak lebar)
sedangkan struktur tall mempunyai rentang kendali sedikit ( sempit ).
i . Sentralisasi dan desentralisasi, desentralisasi wewenang terjadi bila wewenang
didelegasikan atau dilimpahkan meluas dalam suatu organisasi, dan sentralisasi wewenang
terjadi bila wewenang dipegang atau dipusatkan pada seseorang atau beberapa orang.
j . Rantai wewnang skalar, bersangkutan dengan jumlah tingkatan dalam saute organisasi dan
secara otomatis ada kapan saja seorang individu dijadikan bawahan pada seorang atasan.
Untuk menentukan perbedaan tingkat wewenang dalam organisasi adalah semakin tinggi
tingkatan semakin besar wewenang.
k . Kesatuan perintah, dimaksudkan terutama untuk memudahkan koordinasi.
Meskipun organisasi ( formal ) disusun atas dasar kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan
wewenang, kekuasaan, tanggungjawab, akuntabilitas dan arus komunikasi yang sama, tetapi
hasilnya adalah berbagai tipe struktur organisasi yang berbeda-beda. Karena tidak ada
pandangan yang paling baik dalam merancang struktur organisasi ataupun terap dalam semua
kondisi, maka akan dibahas beberapa tipe departementasi yang masing-masing tipe mempunyai
berbagai kebaikan dan kelemahan. Departementasi pada umumnya dapat dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu :
a.
Departementasi fungsional
Merupakan departementasi yang paling umum dan luas digunakan dalam merancang
struktur, dan dapat dijumpai dalam semua tipe organisasi. Adapun kebaikan utama
departementasi fungsional adalah berkaitan dengan aspek-aspek positif spesialisasi,
sedangkan kelemahannya antar lain mempersulit koordinasi, dapat menciptakan konflik
antar fungsi dan kurangnya kontak antar fungsi.
11
Gambar 1
b.
Departementasi produk
Dengan berkembangnya organisasi ( formal ) maka departementasi fungsional menjadi
tidak praktis lagi digunakan, sehingga perlu dibentuk divisi-divisi setengah otonom yang
masing-masing merancang, memproduksi dan, memasarkan sendiri produk-produknya.
Departementasi produk merupakapengelompokkan kegiatan-kegiatan atas dasar
perbedaan-perbedaan barang atau jasa menurut perbedaan-perbedaan cara produksi atau
proses dan cara pemakaiannya.
Gambar 2
c.
Departementasi wilayah
Departementasi atas dasar wiiayan aKan ciperiUKan tDila organisasi tersebut beroperasi di
wilayah-wilayah yang tersebar. Tipe departementasi wilayah sering disebut sebagai
departementasi lokasi, daerah regional ataupun geografis.
Gambar 3
12
b.
c.
Penyelesaian-penyelesaian sederhana yang ditawarkan teori klasik untuk saat sekarang tidak
lagi memadai untuk memecahkan berbagai masalah kompleks, oleh karena itu memerlukan
beberapa model struktural yang lebih modern yang telah dirancang dan diimplementasikan
untuk dapat menghadapi tantangan organisasional maupun lingkungan. Model struktur tersebut
antara lain :
a. Organisasi proyek, banyak digunakan dalam industri-industri dan teknologi tinggi yang
memerlukan perhatian besar terhadap perencanaan, penelitian, pengembangan dan
koordinasi. Karakteristik terpenting dari organisasi proyek, dan perbedaan yang paling
radikal dengan struktur organisasi klasik adalah adanya hubungan horisontal dan diagonal.
Struktur organisasi proyek diciptakan apabila manajemen memutuskan untuk memusatkan
sejumlah besar kekuatan dan cumber daya organisasi untuk suatu periode tertentu pada
pencapaian suatu tujuan proyek khusus.
Ada beberapa macam bentuk struktur proyek yang antara lain
1. Organisasi proyek individual, hanya terdiri atas manajer proyek, dan tidak mempunyai
kegiatan.
2. Organisasi proyek staf, manajer proyek mempunyai staf pendukung.
3. Organisasi proyek intermiks, manajer proyek mempunyai personalia staf dan dipilih
kepala-kepala fungsional utama.
4. Organisasi proyek agregat, manajer proyek mempunyai semua personalia.
b. Organisasi matriks, dihasilkan dari struktur proyek yang dilapiskan diatas struktur fungsional
dan dianggap sebagai suatu bentuk organisasi proyek plus organisasi fungsional.
Organisasi matriks sangat terkenal dalam industri ruang angkasa dan organisasi yang
memerlukan koordinasi karena banyaknya hubungan-hubungan yang terjadi. Bentuk
organisasi matriks akan sangat bermanfaat apabila :
1. Kegiatan mempunyai waktu penyeleseaian yang terbatas dan skedul waktu harus
ditepati.
2. Pengendalian biaya merupakan faktor kritis.
3. Banyak ketrampilan atau keahlian khusus yang menbutuhkan koordinasi bagi
penyelesaian proyek.
4. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan banyak yang barn dan beium dikenai.
c.
Organisasi bentuk bebas, adalah tipe organisasi yang berhubungan erat, dan tipe ini
mempunyai dua karakteristik Yaitu dengan model-model proyek dan matriks, dan kadangkadang disebut sebagai naturalistik atau organik. Tipe organisasi bentuk bebas dapat
dipandang sebagai perluasan pola desentralisasi:
13
1.
2.
Menggunakan
secara ekstensifsistem informasi yang dikomputerisasikan.
Beranggotakan dan dikelola oleh para manajer muda dan dinamis yang berani
mengambil resiko.
Dalam pokok bahasan ini, disamping membicarakan masalah struktur organisasi juga akan
dibicarakan pula mengenai proses-proses yang terjadi dalam organisasi ( formal ). Adapun
mengenai proses-proses tersebut antara lain :
a.
2.
Analisis Etzioni
Kalau French dan Raven memoerlakukan kekuasaan dan pengaruh sebagai elemenelemen laten dan aktif proses yang soma, sedangkan Etzioni lebih mencurahkan
perhatian pada apa yang dilakukan seseorang untuk orang lain baik suka maupun
tidak.
3.
Analisis Nizbet
Memandang kekuasaan sebagai antitesa wewenang, dan kekuasaan, dilain pihak
merupakan paksaan atau usaha untuk mendominasi orang lain agar berperilaku
dengan care-care tertentu tanpa mempengaruhi sistem referensi.
14
Kekuasaan adalah suatu kenyataan penting dalam kehidupan organisasi, hal tersebut tidak
dapat dipungkiri. Didalam praktek mempengaruhi orang lain itu sulit sekali, kadang kala
orang harus berhati-hati, secara luar biasa dalam menghadapi dan berusaha untuk
mempengaruhi orang lain. Ada pule yang dilakukan secara otomatis dan dengan mudah
orang terpengaruh oleh seorang yang lain.
b.
Menurut Herber A Simon, proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas
tiga langkah utama yaitu :
Kegiatan intelijen > merupakan langkah awal menyangkut pencarian berbagai
kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
Kegiatan desain > tahap kedua yaitu pembuatan, pengembangan dan
penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
Kegiatan pemilihan > tahap ketiga, adalah pemilihan serangkaian kegiatan
tertentu dari alternatif alternatif yang tersedia.
b.
c.
d.
Menurut Elbing
Proses pengambilan keputusan meliputi lima langkah berikut :
Umpan Balik
Dalam proses pengambilan keputusan ada unsur resiko dan ketidak pastian. Resiko
15
merupakan kementakan suatu pedstiwa dapat atau tidak dapat terjadi. Sedangkan
ketidak pastian merupakan hal dimana tidak mungkin untuk menentukan kementakan
pada suatu kejadian karena kekurangan informasi.
Pengambilan keputusan diinterpretasikan sebagai tercakup pada fungsi perencanaan
manajemen, karena perencanaan menyangkut keputusankeputusan sangat penting
dan jangka panjang, seperti penentuan tujuan, penetuan sumber daya yang digunakan
dan pemutusan siapa yang akan melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan, Ada
beberapa tipe keputusan organisasi dan manajemen meialui pengklasifikasian sebagai
berikut:
a. Keputusan-keputusan perseorangan dan organisasi Adalah keputusan yang
dilakukan oleh perseorangan berupa keputusan berpartisipasi dan keputusan
berproduksi demi organisasi.
b. Keputusan-keputusan pribadi dan organisasional Chester Barnar menjelaskan
adanya perbedaan antara keputusan pribadi dan organisasional yaitu, perbedaan
dasarnya adalah bahwa keputusan--keputusan pribadi ( person decision )
biasanya tidak dapat didelegasikan kepada orang lain, Sedangkan keputusankeputusan organisasional ( organizational decision ) sering didelegasikan,
c.
Ada enam model deskriptif perilaku rasionalitas pilihan dalam perilaku pengambilan
keputusan manajemen yaitu :
a. Model ekonomi
b.
c.
d.
e.
f.
Menurut Fisher pada hakekatnya ada dua model proses pengambilan keputusan
yaitu :
a. Model preskriptif ( pemberian resep perbaikan )
b.
Model deskriptif
16
Teknik-teknik kreatif
Tipe teknik ini mencoba untuk memanfaatkan semua hal yang tersedia untuk membantu
individu dalam pengambilan keputusan kreatif. Dalam hal ini ada empat pedoman
sebagai alat bantu simulasi kreatifitas yang cukup representatif yang dikemukakan oleh
Newman, Summer, dan Warren, yaitu :
1.
2.
3.
4.
b. Synectics
Tidak terkenal seperti Brainstorming, teknik ini dikembangkan oleh William J.
Gordon. Synectics didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat
dijabarkan dan diajarkan. Teknik ini mencakup dua tahap dasar yaitu :
smembuat yang aneh menjadi lazim
17
c. Proses kornunikasi
Proses komunikasi dalam bab ini tidak akan dibahas, karena akan dibahas secara lengkap dan
menyeluruh dalam bab lain secara tersendiri.
3.
DINAMIKA ORGANISASI
Manusia melakukan kegiatan dan bereaksi terhadap kegiatan orang lain dalam organisasi baik dari
pimpinan atau sesama anggota, menimbulkan bermacam-macam dinamika perilaku dalam organisasi.
Dalam dinamika organisasi ini akan dibahas beberapa hal penting antara lain : Organisasi informal,
dinamika konflik, teori motivasi, kepemimpinan dalam organisasi, analisis kepegawaian dan anggaran
organisasi.
a.
Organisasi informal
Organisasi informal dapat disebut sebagai suatu " bayangan " organisasi formal. Meskipun
organisasi informal merupakan refleksi organisasi formal, tetapi terdapat perbedaan ciri-ciri
organisasi yang menonjol, secara lebih khusus Argyris mengemukakan empat bidang utama yang
membedakan organisasi formal dari informal, yaitu :
1. Hubungan-hubungan antar pribadi, dalam organisasi formal hubungan diantara orang-orang
ditentukan sedangkan dalam hubungan informal sangat tergantung pada berbagai kebutuhan
para anggota.
2. Kepemimpinan, para pemimpin ditetapkan dan ditunjukkan dalam formal, serta muncul dan
dipilih dalam informal.
3.
4.
Adapun alasan utama terbentuknya organisasi informal adalah karena adanya kebutuhankebutuhan penting yang bersifat manusiawi ( Human Needs ) yang harus dipenuhi oleh organisasi
formal. Berikut ini kebutuhan-kebutuhan yang mendasari terbentuknya organisasi informal adalah :
a. Kebutuhan sosial
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Disamping itu ada beberapa karakteristik khusus dalam organisasi informal yaitu :
a. Standart perilaku
b.
c.
d.
18
b.
c.
d.
Anggota kelompok
Status golongan pinggir
Status diluar
Dalam banyak hal, organisasi informal membantu organisasi formal, dan tanpa adanya organisasi
informal, organisasi formal akan menghadapi hambatan-hambatan yang lebih berat. Melihat hal
tersebut maka bisa disimpulkan secara garis besar mengenai manfaat organisasi informal yaitu
a. Sebagai pendukung tujuan organisasi
b. Sebagai alai komunikasi tambahan
c. Sebagai slat pemuas kebutuhan sosial
d. Dapat membantu manajer yang kurang mampu.
b.
Dinamika konflik
Timbulnya konflik atau pertentangan dalam organisasi, merupakan suatu kelanjutan dari adanya
komunikasi dan informasi yang tidak menemui sasarannya. Suatu pemahaman akan konsep dan
dinamika konflik telah menjadi bagian vital dalam studi perilaku organisasional, oleh karena itu perlu
untuk dipahami dengan balk.
Pada hakekatnya konflik merupakan suatu pertarungan menang kalah antara kelompok atau
perorangan yang berbeda kepentingannya satu sama lain dalam organisasi, atau dapatjuga
dikatakan bahwa konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua
atau lebih pihak yang terkait.
Adapun mengenai jenis-jenis konflik, ada beberapa orang yang mengelompokkan konflik menjadi
sebagai berikut :
a. Konflik peranan yang terjadi dalam diri seseorang (person role conflict ).
b. Konflik antar peranan ( inter-role conflict ), yaitu persoalan timbul karena satu orang menjabat
dua atau lebih fungsi yang saling bertentangan.
c. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang ( intersender
conflict
d. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan ( Intrasender
Conflict )
Selain pembagian jenis konflik diatas rnasih ada pembagian jenis konflik yang dibedakan menurut
pihak-pihak yang saling bertentangan, yaitu :
a. konflik daiam diri individu
b.
c.
d.
e.
f.
Konflik organisasional timbul karena ada beberapa sumbernya, dan berbagai sumber utama konflik
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. kebutuhan untuk membagi sumber days-sumber Jaya yang terbatas
b.
c.
d.
e.
f.
b.
keberadaan peralatan-peralatan yang tidak cocok atau alokasi-alokasi sumber daya yang tidak
sesuai
19
c.
d.
Didalam sautu organisasi terdapat empat bidang struktural, dan dibidang itulah konflik sering terjadi,
yaitu -.
a. konflik hierarkis, adalah konflik antara berbagai tingkatan organisasi
b.
c.
d.
Secara tradisional pendekatan terhadap konflik organisasional adalah sangat sederhana dan
optimistik. Pendekatan tersebut didasarkan atas tiga anggapan, yaitu :
a. konflik dapat dihindarkan
b.
c.
d.
Apabila keadaan tidak saling mengerti serta situasi penilaian terhadapa perbedaan antara anggota
organisasi itu makin parch sehingga konsensus suht dicapai, sehingga konflik tak terelakkan, dalam
hal ini pimpinan dapat melakukan berbagai tindakan tetapi harus melihat situasi dan kondisinya,
yaitu :
a. menggunakan kekuasaan
b.
c.
d.
e.
c.
konfrontasi
kompromi
menghaluskan situasi
pengunduran diri
Bila dilihat sekilas memang sepertinya konflik itu sangat sulit untuk dihindari dan diselesasikan, tetapi
dalam hal ini jangan beranggapan bahwa dengan adanya konflik berarti organisasi tersebut telah
gagal, karena bagaimanapun sulitnya suatu konflik pasti dapat diselesaikan oleh para anggota
dengan melihat persoalan sertamendudukannya pada proporsi yang wajar.
Teori motivasi
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guns mencapai suatu tujuan.
Jadi motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi merupakan hal yang dapat disimpulkan
adanya karena sesuatu perilaku yang tampak. Motivasi merupakan masalah yang kompleks dalam
organsiasi karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi adalah berbeda-beds dan
berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula.
Motivasi dapat ditimbulkan baik oleh faktor internal maupun eksternal tergantung dari mans suatu
kegiatan dimulai.
Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri sesorang akan menimbulkan motivasi internal. Begitu
juga dalam suatu organisasi, setiap individu akan mempunyai kebutuhan dan keinginan yang
berbeda dan unik. Penggolongan motivasi internal yang dapat diterima secara umum belum
mendapat kesempatan para ahli, namun demikian para psikolog menyetujui bahwa motivasi internal
dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu :
a.
b.
motivasi fisiologis, yang merupakan motivasi alamiah ( biologis ) seperti lapar, haus, seks.
Motivasi psikhologis, yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori dasar, yaitu :
-
motivasi kasih sayang ( Affectional Motivation ), yaitu motivasi untuk menciptakan dan
20
Teori motivasi eksternal menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada didalam individu yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor intern. Untuk itu, teori organisasi eksternal tidak mengabaikan teori
motivasi internal, tetapi justru mengembangkannya. Teori motivasi eksternal ada yang positif dan ada
pula yang negatif. Dalam hal ini ada sebuah teori dari Mc Gregor vang dikenal dengan teori X dan
teori Y, yang akan menbantu menjelaskan teori motivasi eksternal.
Teori tradisional mengenai kehidupan organisasi banyak diarahkan dan dikendalikan atas teori X .
Adapun anggapan-anggapan yang mendasari teori tersebut adalah :
a. rata-rata para pekerja itu malas, tidak suka bekerja.
b.
karena pada dasarnya pekerja tidak suka bekerja, maka harus dipaksa, dikendalikan,
diperlakukan dengan hukuman, dan diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi.
c. rata-rata para pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggungjawab, ambisi
yang kecil dan lain-lain.
Tetapi pada kenyataannya teori X tidak dapat menjawab seluruh fakta yang ada dan terjadi dalam
organisasi. Oleh karena itu perfu ada teori yang lain yang mungkin dapat menjawabnya, yaitu teori Y,
anggapan-anggapan dari teori Y antara lain sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
usaha fisik dan mental yang dilakukan manusia dalam bekerja adalah kodrat manusia, sama
halnya dengan bermain atau beristerahat
rata-rata manusia bersedia belajar, dalam kondisi yang layak tidak hanyamenerima tetapi
mencari tanggungjawab.
ada kemampuan yang besar dalam kecerdikan, kreativitas dan daya imajinasi untuk
memecahkan masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh karyawan
pengendalian ekstern dan hukuman bukan satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha
pencapaian tujuan tersebut
keterikatan pada tujuan organisasi adalah fungsi penghargaan yang diterima karena prestasinya
organisasi seharusnya memberikan kemungkinan orang untuk mewujudkan potensinya, dan
tidak hanya digunakan sebagian.
Motivasi dapat dipandang sebagai proses psikologis dasar yang terdiri atas berbagai kebutuhan,
dorongan dan tujuan. Pendekatan hubungan manusiawi pada umumnya tidak menyadari pentingnya
proses psikologis tersebut. Pandangan itu terutama didasarkan atas tiga asumsi sebagai berikut :
a. personalia terutama domotivasi secara ekonomis dan perasaan aman serta kondisi kerja yang
balk
b. pemenuhan ketiga hal itu akan mempunyai pengaruh positif pada semangat kerja mereka
c.
Dengan ketiga asumsi tersebut, diharapkan masalah motivasional yang dihadapi manajemen relatif
mudah dipecahkan dan diselesaikan. Dalam kenyataannya pendekatan hubungan manusiawi tidak
sepenuhnya berjalan dalam praktek, telah terbukti bahwa pendekatan ini terialu sederhana untuk
dapat memecahkan masalah-masalah motivasional kompleks yang dihadapi manajemen. Sejalan
dengan perkembangan masalah-masalah manusiawi yang mulai meningkat, keterbatasanketerbatasan pendekatan hubungan manusiawi mulai tampak.
Pada tahun 1943 telah terjadi suatu pengembangan teori motivasi manusia yang sangat terkenal
yang dilakukan oleh Abraham Maslow seorang
psikolog. konsep teorynya menjelaskan suatu hirarki kebutuhan ( Hierarchy of Needs ) yang
menunjukkan adanya lima tingkatan keinginan dan kebutuhan manusia. Secara lebih terinci kelima
kebutuhan dasar manusia yang membentuk hierarki kebutuhan adalah :
a.
Kebutuhan fisiologis ( Phisiological Needs ) seperti lapar, haws, perumahan dan lain-lain
b.
c.
Kebutuhan keamanan ( safety needs yaitu kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan
dari bahaya, ancaman dan perampasan ataupun pemecatan
Kebutuhan sosial ( social needs ), yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam
menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam
21
d.
e.
Selain teori motivasi tersebut diatas masih ada teori motivasi yang lain antara lain teori motivasi
prestasi ( achievement motivation ) yang didasarkan pada kekuatan yang ada didalam manusia, teori
ini dikembangkan oleh Mc Delland melalui riset empiris. Teori ini menyatakan bahwa seseorang
dianggap mempunyai motivasi prestasi yang tinggi, apabila dia mempunyai keinginan untuk
berprestasi lebih baik daripada yang lain dalam banyak situasi. Mc Clelland memusatkan
perhatiannya pada tiga kebutuhan manusiawi yaitu :
a.
b.
c.
d.
kedewasaan sosial dan hubungan sosial yang luas ( Social Maturity and Breath )
motivasi diri dan dorongan berprestasi
sikap-sikap hubungan manusiawi.
2.
3.
Teori kelompok
Teori kelompok dalam kepemimpinan ( Group Theory of Leadership ) dikembangkan atas
dasar ilmu psikologi sosial. Teori ini menyatakan bahwa untuk pencapaian tujuan-tujuan
kelompok harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan bawahannya.
Teori situasional ( Contingency )
Pendekatan sifat maupun kelompok terbukti tidak memadai untuk mengungkap teori
kepemimpinan yang menyeluruh, perhatian dialihkan pada aspek-aspek situasional
kepemimpinan. Fred Fiedieer telah mengajukan sebuah model dasar situasonal bagi
efektivitas kepemimpinan yang dikenal sebagai contingency model of leadership effectiveness
yang menjelaskan hubungan antara gaya kepimimpinan dan situasi yang menguntungkan
atau menyenangkan, situasi-situasi tersebut digambarkan dalam tiga dimensi empirik yaitu :
a. hubungan pimpinan-anggota
b.
c.
4.
22
b.
c.
Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap kerja setiap
anggota.
Demokratis, mempunyai ciri-ciri :
Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan
dorongan dan bantuan dari pemimpin.
kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan
bila dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis, pemimpin mengarahkan dua atau lebih alternatif
prosedur yang dapat dipilih.
kelompok para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian
tugas ditentukan oleh.
pemimpin adalah obyektif atau Fact Minded
Laissez Faire, mempunyai ciri-ciri :
Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari
pemimpin.
Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang membuat orang
selalu siap bila dia akan memberikan informasi saat ditanya.
Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas.
Jaringan Blake dan Mouton mengidentifikasian gaya manajer, tetapi tidak secara langsung berkaitan
dengan efectivitas. William J. Redden, seorang profesor dan konsultan Kanada, telah menambahkan
dimensi ketiga atau efectivitas pada modeinya. Teori ini menyajikan empat gaya kepemimpinan
dasar dan setiap gaya dapat efektif atau tidak efektif tergantung pada situasi, kedelapan gaya ini
dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Gaya-gaya efektif
1. Eksekutif ( Executive )
b.
2.
3.
4.
Pembangun ( Developer )
2.
3.
4.
Misionaris ( Missionary )
Birokrat ( Bureaucrat ).
Gaya-gaya tidak efektif
1. Kompromis ( Compromiser )
Otokrat ( Autocrat )
Pelarian ( Deserter ).
Baik pendekatan Blake dan Mouton maupun Redden merupakan pendekatan yang deskriptif dan
secara empirik kekurangan penelitian valid yang mendukungnya. Dilain pihak Rensis Likert dengan
melibatkan kelompok Michigan dalam melakukan penelitian bertahun-tahun mengemukakan empat
sistem atau gaya dasar kepemimpinan organisasional yaitu :
1. sistem 1 : otokratik eksploratif, manajer mengambil semua
keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan dan
23
2.
3.
4.
d. Analisis kepegawaian
Hubungan dan kerja sama yang efektif dapat ditentukan oleh adanya analisis kepegawaian ( personal
analysis) yang merupakan proses usaha yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin dalam rangka
peningkatan efisiensi dalam pemanfaatan tenaga kerja demi tercapainya tujuan. Dalam hal ini analisis
kepegawaian mencakup beberapa hal antara lain
1.
Klasifikasi jabatan ( position dasification )
Pada pokoknya adalah suatu penyusunan dan penggolongan jabatanjabatan berdasarkan macammacam bidang, tugas dan pekerjaan yang dilakukan berikut sysrat-syarat yang diperlukan untuk
memangku jabatan tersebut.
Untuk mengadakan pengklasifikasian jabatan ada beberapa caranya yaitu :
a. menentukan luas lingkup ( scope ) suatu bidang pekerjaan
b.
c.
d.
Disamping itu dengan adanya klasifikasi jabatan, maka dalam organisasi tersebut akan terjadi halhal berikut
a. mendapatkan dasar penggajian yang adil
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
2.
Job analysis sangat bermanfaat bagi instansi atau organisasi dalam rangka :
24
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
3.
2.
3.
4.
5.
6.
Demikian juga job deskiption tersebut amat bermanfaat bagi setiap instansi dalam rangka sebagai
berikut :
1. pengorganisasian seluruh pekerjaan dan tats kerja kantor
2.
3.
4.
5.
4.
pembinaan hubungan antar unit, khususnya dalam menjelaskan hubungan antara wewenang
dan tanggungjawab
pelaksanaan recruitment, training dan placement yang tepat
penyeragaman kepangkatan serta titel jabatan, penamaan jabatan, garis promosi dan tingkat
gaji yang berlaku dalam instansi yang bersangkutan
penyelenggaraan pengawasan dan penilaian produktivitas kerja seseorang ( penerapan
prinsip the rightman in the right place ) sesuai dengan bobot kerja yang bersangkutan.
Penilaian kerja dan ketepatan kerja (Job Evaluation and Efficiency Rating Program )
Tindakan-tindakan seperti yang sudah disebutkan diatas pada akhirnya untuk mempermudah
program evaluasi ( penilaian ). Penilaian harus dilakukan baik mengenai pekerjaan maupun
kecekatan, ketrampilan dan ketepatan dalam melakukan suatu pekerjaan. Biasanya kesemuanya
itu digabungkan menjadi satu yang bernama program penilaian pekerjaan dan ketepatan kerja.
Adapun yang dimaksud dengan job ecaluation adalah suatu penentuan secara sistematis dan
terus menerus tentang nilai suatu job yang dalam hubungannya dengan penentuan persyaratan
kecakapan atau pengalaman minimum untuk dapat memangku suatu jabatan, berikut penentuan
skala gaji dari para pejabat yang dimaksud. Sedangkan efficiency ratings mempunyai pengertian
sebagai suatu care untuk mengadakan pengawasan dan penilaian secara tepat tentang
bagaimana ketrampilan seorang pegawai atau pejabat dalam melaksanakan tugas pekerjaannya,
serta berapa efisiensi hasil kerja yang diperoleh dari padanya.
Hasil dari job evaluation dan efficiency ratings tersebut diatas sangat bermanfaat bagi instansi
untuk mengukur :
1.
Ketrampilan dan kesempurnaan atau ketepatan pelaksanaan kerja seseorang
2.
Kelemahan atau kekuatan kerja seseorang
3.
Nilai kepangkatan dan besarnya tanggungjawad t)erriubung dengan pangkat tersebut.
Mengenai tujuan pengukuran atau penilaian terhadap ketiga hal tersebut melalui job evaluation
dan efficiency ratings, tidak lain agar dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan yang obyektif
untuk
a. pengembangan karier pegawai
b.
25
c.
d.
e.
f.
e.
Anggaran organisasi
Uang adalah faktor yang sangat penting, bahkan menentukan dalam setiap proses pencapaian tujuan.
Setiap program, setiap kegiatan baik rutin maupun proyek semua itu tidak akan terlaksana tanpa
adanya penyediaan uang atau biaya yang cukup.
Salah satu tanggungjawab terpenting dari setiap pimpinan adalah mengusahakan senantiasa terdapat
kesimbangan antara kegiatan-kegiatan organisasi dengan hasil-hasil yang akan dicapai berdasarkan
batas-batas sumber keuangan yang dapat dipergunakan. Untuk memenuhi tanggungjawab tersebut
dan sekaligus sebagai alat pengendaliannyamaka dibuat sesuatu yang dinamakan anggaran atau
budget. Berdasarkan hal tersebut maka budget dapat diartikan sebagai suatu penyusunan perkiraan
secara terinci tentang hasil yang ingin dicapai dari penggunaan uang yang tersedia untuk suatu
pelaksanaan program kegiatan organisasi.
Dari uraian tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa budget mempunyai arti penting yaitu dapat
dipakai sebagai
1. alat menterpadukan perencanaan dan program
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Budget memang harus disusun secara wajar atau reasonable, artinya jangan sampai berlaku pepatah "
besar pasak dad pada tiang ", untuk itu maka budget tersebut harus disusn dengan memenuhi
persyaratan-persyaratan sebagaibedkut :
26
b.
c.
d.
e.
mempermudah pengendalian
mempermudah pemerincian pos-pos lainnya
mengarahkan kemungkinan perluasan kegiatan organisasi
mempermudah analisis dan evaluasi.
3. Perbandingan biaya yang sebenarnya dikeluarkan dengan tingkat biaya yang memuaskan yang
seharusnya dicapai.
4. Melakukan tindakan-tindakan perbaikan dengan segera yang meliputi bidang-bidang antara lain :
a. Kepegawaian
b. organisasi
c. tata kerja
d. keuangan
e. meterial
f. perlengkapan dan mesin-mesin
5. Mengadakan kontinuitas dalam pelaksanaan, yang meliputi
a. peninjauan on the spot pada waktu tertentu dan tak terduga-duga
b. penyeragaman sistem anggaran, sistem laporan dan sistem pertanggung jawaban
c. penyelenggaraan diskusi-diskusi, seminar dan rapat kerja ataupun loka karya ( work shop ).
Untuk penyusunan anggaran ada prosedur-prosedur yang harus dilakukan yaitu :
1 . Harus diingat bahwa policy perencanaan penyusunan anggaran tersebut harus disesuaikan
dengan program kerja yang menyelunih dari organisasi.
2 . Diadakan pertemuan terbuka dengan para pimpinan unit pelaksana dan dijelaskan oleh pimpinan
tertinggi tentang besarnya uang yang akan diotorisasi.
3 . Dengan memakai anggaran belanja yang lampau sebagai titik tolak, maka masing-masing unit
mempersiapkan rencana anggarannya.
4 . Penyerahan anggaran dari masing-masing pimpinan unit pelaksana kepada pimpinan unit untuk
diberikan persetujuan.
5 . Pimpinan unit seungkat ler)in tinggi tersebut dapat langsung memberikan persetujuan atau
mengadakan revisi-revisi seperlunya.
6 . Mulai diadakan penyusunan usul anggaran lengkap oleh instansi yang bersangkutan.
7 . Saat pengecekan terakhir susunan anggaran yang menyeluruh oleh pimpinan tertinggi.
8 . Merupakan tahapan penyerahan usulan anggaran itu kepada pihak yang berwenang menyetujui
dan memotorisasikan keluarnya uang.
BAB IV
27
PENGERTIAN
Dalam mengartikan tata kerja, prosedur dan sistem kerja akan kita pisahkan pengertian untuk
masing-masing supaya jelas dalam memahaminya.
Tata kerja :
merupakan cara kerja suatu pekerjaan yang benar dan berhasii guna atau bisa
mencapai tingkat efisien yang maksimal.
Prosedur :
merupakan tahapan dalam tata kerja yang harus dilalui suatu pekerjaan baik mengenai
dari mana asainya dan mau menuju mana, kapan pekerjaan tersebut harus
diselesaikan maupun alat apa yang harus digunakan agar pekerjaan tersebut dapat
diselesaikan.
Sistem
:
merupakan susunan antara tata kerja dengan prosedur yang menjadi satu sehingga
membentuk suatu pola tertentu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Misalnya :
Mengenai sistem kearsipan perpustakaan Gunadarma adalah sebagai berikut :
1. Mengklasifikasi buku berbahasa Inggris dan buku berbahasa Indonesia.
2. Memberikan kode-kode tertentu pada buku menurut abjad, nama pengarang
maupun gabungan keduanya ( melaksanakan pengkodean = Coding )
3. Mengatur buku-buku yang sudah diberi kode ditempat yang sudah disediakan.
4. Menentukan jangka waktu peminjaman dan pengembalian buku hingga tersusun
rapi seperti semula.
Dari contoh tersebut untuk masing-masing kegiatan biasanya dibagi lagi tata kerja dan
prosedurnya sehingga bisa dilaksanakan dengan baik.
Penting untuk ditekankan disini bahwa ketiga-tiganya baik tata kerja, prosedur maupun system
merupakan satu kesatuan yang bulat artinya ketiga tiganya merupakan tindak lanjut dalam rangka
pelaksanaan suatu biodang pekerjaan tertentu.
Jadi dengan adanya sistem kerja, tata kerja dan prosedur kerja menadi pelaksanaan fungsi
manajemen dan kebijaksanaan pimpinan menjadi lebih terarah, terkoordinir dan terkontrol dengan balk
.
2. PRINSIP-PRINSIP PEMAKAIAN TATA KERJA, PROSEDUR DAN SISTEM KERJA
Prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam memakai tata kerja, prosedur dan sistem kerja suatu
instansi adalah sebagai berikut :
1. Tata kerja, prosedur kerja dan sistem tata kerja harus disusun dengan memperhatikan segi-segi
tujuan, fasilitas, peralatan, maaterial, biaya, dan waktu yang tersedia Berupa segi lugas, macam
dan sifat dari tugas atau pekerjaan.
2. Untuk mempersiapkan hal-hal itu dengan setepat-tepatnya makes haruslah terlebih dahulu
dipersiapkan adanya penjelasan tentang tujuan pokok organisasi, skema, klasifikasi jabatan,
analisa jabatan, unsur kegiatan organisasi dan semacamnya.
3. Pilih salah satu bidang tugas yang akan dibuat bagan prosedurnya.
4.
5.
6.
7.
Selanjutnya harus dibuat dan dijelaskan daftar dari tiap-tiap detail pekerjaan yang harus dilakukan
berikut lamanya waktu yang diperlukan untuk melaksanakan bidang tugas yang termaksud.
(contoh dalam gambar ).
Dalam penetapan tahap demi tahap dalam rangkaian pekerjaan misalnya soal prosedur surat
keluar ) maka antara tahap yang satu dengan tahap berikutnya harus betul-betul terdapat saling
hubungan yang sangat erat yang keseluruhannya menuju arch satu tujuan.
Dalam tiap-tiap hat itu harus betul-betul merupakan suatu kerja yang nyata dan perlu untuk
pelaksanaan dan penyelesaian seluruh tugas atau pekerjaan yang dimaksud.
Disamping itu harus ditetapkan pula skill atau kecakapan dan ketrampilan tenaga kerja yang
diperlukan untuk penyelesaian bidang tugas termaksud. Jadi ini dimaksudkan untuk tidak
memperpanjang prosedur kerja. Dengan kata lain prosedur kerja disusun bukan berdasarkan
jumlah ( quantity ) tenaga kerja yang ada, melainkan berdasarkan skill ( quality ) tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan suatu bidang pekerjaan tertentu
DAFTAR PEKERJAAN PETUGAS
(Untuk Evaluasi Kerja dan Pembuatan Skema Arus Kerja)
28
8.
9.
10.
11.
Tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja itu harus disusun sedmikian rupa sehingga memiliki
stabilitas dan fleksibilitas ( stability and flexibility ). Stibilitas maksudnya bahwa sistem, tata kerja
dan prosedur kerja itu harus mengandung unsur tetap sehingga menjamin kelancaran dan
kemantapan kerja. Adapun fleksibilitas artinya bahwa dalam pelaksanaannya tidak kaku tetapi
harus luwes yaitu masih memungkinkan diadakannya saling pergantian tugas, sehingga misalnya
salah seorang tidak masuk atau kebetulan salah satu mesin macet, maka pekerjaan harus tetap
dapat teriaksana dan diselesaikan.
Perlu diperhatikan bahwa penyusunan sistem, prosedur dan tata kerja harus selalu disesuaikan
dengan kemajuan jaman dan teknologi, jadi harus dijaga updatednessnya
Untuk penggambaran tentang penerapan sesuatu prosedur tertentu sebaiknya dieprgunakan
tanda-tanda atau simbol dan skema atau bagan prosedur dengan setepat-tepatnya. Bagan
semacam ini disebut skema arus kerja ( work flow chart) atau skema proses kerja ( work
prosedures chart ). Khususnya tentang hat ini periksa uraian dibawah.
Dan akhirnya untuk menjamin penerapan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja yang setepattepatnya, maka adanya pedoman ( manuals ) tentang hat-hat itu mutlak perlu dipersiapkan, untuk
itu maka adanya staf khusus sebagai O & M Spesialist adalah mutlak diperlukan.
BAB V
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASi
1.
PENGERTIAN
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka
seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah
wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina
hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara
lebih terperinci.
Dibawah ini ada beberapa pendapatyang mendefinisikan komunikasi secara terpisah
diantaranya :
a.
Keith Davis
Communication is process of passing information and understanding from one person to the
another.
Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke orang
yang lain.
b.
Chester I Barnard
Komunikasi adalah suatu alat dimana orang-orang yang saling berhubungan satu sama lain dalam
suatu organisasi untuk mencapai tujuan umum.
c.
1.
2.
3.
Dalam suatu organisasi komunikasi dilakukan untuk menyampaikan berita, perintah dari atasan,
pemberitahuan kebijaksanaan perusahaan, ataupun untuk menanggapi masalah bawhan atau keluhan
bawahan. Dengan demikian keluhan, masalah maupun informasi yang diperlukan antar karyawan
maupun antar atasan-bawahan bisa dilakukan / diselesaikan dengan baik.
29
Adapun agar komunikasi yang dilakukan antar 2 orang atau lebih bisa berhasil baik harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1.
Jelas yaitu dinyatakan kedalam bahasa yang dimengerti oleh si penerima berita.
2.
Tepat Dalam hal orang yang dituju untuk diberi berita atau informasi yang perlu
disampaikan.
Sasaran Tujuan pemberian berita atau informasi sebaiknya sebaiknya sesuai dengan yang
diharapkan si pengirim.
3.
Biasanya seseorang yang melakukan komunikasi dengan seseorang mempunyai tujuan yang berbedabeda tergantung pada maksud pribadi seseorang. Seseorang yang melakukan komunikasi dengan orang
lain bisa bertui . uan untuk memberikan informasi kepada orang yang menerima berita tersebut, bisa juga
seseorang yang melakukan komunikasi dengan orang lain karena bertujuan untuk memperoleh berita
yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaannya tetapi bisa juga seseorang yang melakukan
komunikasi dengan orang lain karena bertujuan untuk
merundingkan sesuatu atau musyawarah untuk mencapai persetujuan diantara mereka.
Bentuk jelasnya bagaimana komunikasi terjadi bisa dilihat dalam illustrasi sebagai berikut :
1.
One Way Traffic : Komunikasi satu arch yang artinya komunikasi itu terjadi Mika seseorang
yang mengirim berita tidak bermaksud untuk menerima umpan batik ( respon ) dari orang yang
menerimanya secara langsung. Jadi hanya bermaksud memberikan informasi atau menyarnpaikan
perintah dari atasan untuk dikerjakan karyawan.
A ----------------------------------------------> B
A Si pengirim berita
B Si penerima berita
2.
Two Way Traffic : Komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain dimana
Kedua orang tersebut sama-sama aktif dalam memberikan tanggapan. Jadi baik komunikator
maupun komunikan sama-sama dalam berinteraksi.
Two way traffic ini biasanya dilakukan diantara sesama Leman atau sesama karyawan yang berada
dalam tingkatan struktur organisasi yang sama.
A <----------------------------------------------> B
A Adalah si pengirim berita
B Adalah si penerima berita
3.
Bagaimana kalau komunikasi dilakukan oleh lebih dari due orang sedangkan dalam
komunikasi tersebut jumlah orang yang melakukan komunikasi terus bertambah ?
Menurut J E Walters dalam suatu organisasi bisa dicari berapa jurnlah arus tata hubungan yang
terjadi kalau penambahan jumlah orang yang melakukan komunikasi terus bertambah. Sebagai
gambaran saudara lihat pada gambar sebagai berikut :
Dari gambar diatas jelas terdapat 4 orang pejabat yaitu Kabag I, Kabag II, Kabag III dan
Kepala Biro, sehingga kemungkinan komunikasi yang terjadi adalah sebagai berikut :
1.
Komunikasi antara Kepala Biro dengan masing-masing Kabag secara dua arah.
( A <--------------------> B)
2.
3.
Komunikasi antara masing-masing Kabag baik antara Kabag I dengan Kabag II, maupun
Kabag I dengan Kabag III atau Kabag II dengan Kabag III secara dua arah komunikasi.
Dari komunikasi yang terbentuk antara Kepala Biro dengan Kabag maupun antara sesama
Kabag terjadi sebanyak 12 arus tata hubungan komunikasi.
Adapun menurut J E Walters, jumlah arus tata hubungan tersebut bisa dicari dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
30
R
Dimana : R
=N(N-1)
adalah Relationship yaitu tata hubungan yang terjadi sebagai akibat bertambahnya
jumlah orang yang melakukan komunikasi.
N adalah Number yaitu jumlah artinya jumlah orang yang ada dalam organisasi atau
jumlah anggota organisasi atau bisa juga jumlah unit kerja dalam organisasi.
Jadi rumus tersebut diatas menjelaskan secara matematis bahwa jumlah tata arus
hubungan yang ada dalam suatu organisasi sama dengan jumlah orang-orang yang ada dalam
organisasi dikalikan jumlah tersebut dikurangi satu. Sebagai contohnya saudara lihat pada gambar
diatas :
Pada gambar diatas bisa diketahui bahwa jumlah orang yang ada dalam organisasi adalah 4 orang
sehingga jumlah arus tata hubungannya adalah sebagai berikut :
R
= 4 (4-1)
=4X3
= 12
Dari hasil Relationship yang terjadi tersebut diatas menunjukkan bahwa penambahan setiap anggota
organisasi akan mengakibatkan penambahan arus tata hubungan ( komunikasi ) dalam suatu
organisasi. Adapun dengan adanya tata hubungan yang terjadi dalam suatu organisasi inilah yang
merupakan faktor intern dari suatu organisasi yang menyebabkan organisasi tersebut bersifat
dinamis dalam arti selalu berkembang mengikuti perubahan anggota organisasi maupun perubahan
lingkungan organisasi baik yang bersifat intern maupun ekstern.
Jadi arus tata hubungan timbal batik yang ada pada suatu organisasi menunjukkan adanya
komunikasi ( interaksi ) sesama anggota organisasi, baik untuk mengadakan komunikasi dalam arti
memberikan perintah dari atasan, memberikan keterangan yang harus dimengerti karyawan maupun
komunikasi dalam arti laporan dari hasil prestasi karyawan.
Disamping bentuk-bentuk komunikasi yang bisa terjadi dalam suatu organisasi diatas bisa juga
dilihat bagaimana komunikasi bisa dilakukan antara orang yang satu dengan orang yang lain. Adapun
cars-cars komunikasi dilakukan bisa melalui :
1. Komunikasi langsung
Yaitu komunikasi yang dilakukan aalam menyampaikan berita, laporan maupun perintah antara si
pengirim berita ( komunikator ) kepada si penerima berita ( komunikan ) dilakukan secara langsung,
sehingga kalau si penerima berita melakukan respon umpan balik yang terjadi juga diterima oleh si
pengirim berita juga secara langsung ( pada saat itu juga ).
2. Komunikasi tidak langsung
Komunikasi yang terjadi jika dalam menyampaikan berita tidak dilakukan secara langsung, hanya
melalui orang lain ataupun secara tertulis. Komunikasi ini mengakibatkan umpan balik yang terjadi
juga tertunda.
3. Komunikasi horisontal
Komunikasi ini terjadi apabila pesan, berita laporan maupun informasi yang disampaikan oleh si
komunikator kepada si komunikan bertujuan untuk menjalin hubungan baik dengan sesama
karyawan maupun bertujuan untuk melakukan koordinasi dalam bekerja sama.
4. Komunikasi formal
Komunikasi yang dilakukan antara sesama anggota organisasi disesuaikan dengan urutan /
tingkatan dalam struktur organisasi. Kalau komunikasi formal disampaikan dari atasan ke bawahan
komunikasi ini biasanya digunakan untuk menyampaikan perintah. Akan tetapi kalau komunikasi
dilakukan dari bawahan ke atasan maka komunikasi ini biasanya digunakan untuk menyampaikan
laporan.
5.
31
Jadi agar komunikasi informal bisa bermanfaat maka seorang pemimpin harus bisa memakai jalur ini
untuk memperlancar berjalannya komunikasi formal perusahaan ( komunikasi informal ini jangan
sampai mengakibatkan timbulnya desas-desus yang meresahkan karywan.
2. BAGAIMANA MENYALURKAN IDE MELALUI KOMUNIKASI : 2)
Sudah diterangkan dimuka bahwa dalam berkomunikasi harus ada si pengirim berita ( sender )
maupun si penerima berita ( receiver ). Akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui
tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahap-tahapan tersebut bisa digambarkan
sebagai berikut :
Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina
koordinasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
Agar tercapainya koordinasi dalam kerja sama itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang setepattepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerja sama benar-benar dapat dilaksaanakan
setepattepatriya juga.
Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena akhir dari
pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerja
sama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.
Untuk jelasnya hubungan komunikasi dalam koordinasi kerja sama dapat digambarkan sebagai beri
Bab vi
FILING
1. PENGERTIAN SINGKAT
32
Pengertian FILING adalah segala tindakan atau perbuatan atau kegiatan yang berhubungan
dengan masalah pengumpulan, klasifikasi, penempatan, pemeliharaan dan distribusi atas surat-surat,
catatan-catatan, perhitunganperhitungan, grafik-grafik, data ataupun informasi yang lain dan tindakan
tersebut dilakukan dengan setepat-tepatnya dalam rangka melakukan suatu proses mamajemen serta
catatan maupun surat tersebut dapat ditemukan
kembali dengan mudah.
Dari pengertian tersebut diatas dapat kits simpulkan :
Hal yang paling pokok dalam FILING adalah tidak hanya bagaimana melakukan penyimpanan saja
tetapi juga yang paling penting adalah bagaimana surat yang disimpan tersebut bisa dengan mudah
ditemukan kembali.
a.
b.
Masalah keamanan penempatan FILING yang sebaiknya sewaktu-waktu jika diperlukan dapat
dengan mudah ditemukan, hal ini sangat pentinr karema menyangkut dengan proses pengambilan
keputusan yang akan dilakukan
c.
perusahaan. Sehingga kecepatan waktu dalam penemuan surat yang dibutuhkan seorang manajer
sangat perlu diperhatikan.
d.
FILING merupakan suatu tempat penampungan daya ingatan seorang manajer yang sewaktu-waktu
jika diperlukan harus dengan cepat ditemukan. Jangan sampai pada saat ingatan tersebut diperlukan
dalam mengatasi suatu masalah susah ditemukan.
a.
FILING yang dibuat setepat-tepatnya baik pada saat penyimpanan disebut sebagai WARKAT atau
PAPERS.
Papers tersebut antara lain :
Surat pembayaran barang.
Surat penerimaan barang.
Surat hutang.
Surat asuransi.
Surat penjualan barang.
Surat-surat administrasi kepegawaian. Surat-surat pembayaran pajak.
Surat perjanjian perdagangan.
Surat-surat jaminan.
Laporan-laporan keuangan perusahaan.
Daftar harga-harga bahan-bahan dasar.
Dan surat-surat yang lainnya
Semua surat-surat tersebut diatas disamping yang belum termasuk kedalam surat-surat diatas sangat
penting gunanya bagi perusahaan, karena surat-surat tersebut akan memperlancar jalannya operasi
perusahaan baik dalam mengadakan perencanaan mass depan maupun target-target perusahaan yang
hendak dicapai sampai dengan masalah dalam pengambilan keputusan.
2. PENYUSUNAN PAPERS KEDALAM FILE
Mengingat pentingnya papers dalam kemajuan perusahaan maka penyimpanan papers kedalam
file dengan aman sangat diperlukan sehingga papers tersebut dapat dijamin keabsahannya, kebersihannya
maupun keamanannya.
Untuk menunjang keamanan penyimpanan papers bisa dilakukan dengan beberapa cara misalnya
Sistem penyusunan papers menurut abjad.
1.
2.
3.
4.
5.
33
1.
Penyusunan papers berdasarkan abjad ini masih dibagi lagi menjadi beberapa bagian, misalnya
berdasarkan :
a. Nama orang, nama pendaftar nama mahasiswa, dan sebagainya. Misalnya : Tanti Edipeni
Sutanto Permadi
Intan Pandanarum
b.
2.
Penyusunan papers menurut subyek ini merupakan modifikasi dari penyusunan papers menurut
abjad. Modifikasi tersebut dalam hal Surat atau subyek pokoknya jadi tidak semata-mata abjadnya saja.
Misalnya dalam perusahaan dagang maka urutan penysunan dapat diatur pertama-tama file
barang tahan lama, kemudian barang-barang yang tahan sementara waktu kemudian file barang yang
harus cepat habis jual.
Jadi berdasarkan masing-masing subyek tersebut untuk kemudian dapat disusun filingnya
menurut abjad sesuai dengan yang seperti yang dijelaskan dalam ad. 1.
Dengan dimasukkannya papers-papers tersebut kedalam file akan memudahkan kita untuk
dengan cepat menemukan file yang dibutuhkan sesuai dengan urutan subyek yang diperlikannya.
Menurut nomor
3.
Penyusunan papers ini dengan jalan menempatkan file-file kedalam tempat yang sesuai untuk
kemudian setiap tabs ( adalah lembaran menonjol sehingga jelas menjadi pembatas antara bagianbagian yang berbeda ) dad masing-masing file dibubuhi nomor dan menempatkannya sesuai dengan
nomor surat.
Penyusunan seperti ini biasanya digunakan untuk papers-papers semacam cek, wesel, surat-surat
pembelian dan sebagainya.
Misalnya untuk bidang keuangan dan administrasi diberi nomor 3 dan bidang ini terbagi lagi menjadi
beberapa bagian misalnya bagian penerimaan, bagian penjualan dan bagian pemberian kredit, maka
nomor-nomor serinya dapat disusn sebagai berikut :
a. Bagian penerimaan
3-01
b.
c.
Menurut daerah
Filing cara ini digunakan pada instansi atau perusahaan-perusahaan yang mempunyai kantor
cabang didaerah. Adapun urutan filingnya dapat dinyatakan sebagai berikut :
1. Pertama
2. Kedua
34
3. Ketiga
Dengan sistem file ini sebaiknya menggunakan sistem tabs atau kertas yang menonjol untuk
menjadi sekat dengan bagian yang lain. Perlu diketahui bahwa sistem filing dengan cara ini banyak atau
luas dipakai dikalangan militer, perpajakan, asuransi perusahaan dagang, penjualan motor dan
sebagainya.
Manfaat penggunaan sistem file ini dapat dengan mudah mengetahui luasnya wilayah penjualan
atau tanggungjawab masing-masing cabang sehingga dapat membuat atau memperkirakan anggaran
belanja, penghasilan, biaya atau pun perseorangan yang dibutuhkan untukmemperlancar operasi
perusahaan.
Menurut urutan waktu
5.
Penyusunan file dilakukan dengan memperhatikan urutan waktu penerimaan papers dan jangan
lupa sistem ini sangat ditunjang keberhasilannya dengan memakai sistem tabs.
Cara ini biasanya dipakai untuk mencatat semua tagihan menurut urutan jatuh tempo atau
pemberian kredit usaha ataupun korespondensi dan sebagainya.
Manfaat sistem ini bisa diketahui kapan suatu piutang sudah saatnya ditagih, berapa jumlahnya
dan berapa Benda atau biaya yang akan ditanggung dalam jangka waktu pendek, kapan saat
mendesaknya dan sebagainya
.
3. PERKEMBANGAN PENYIMPANAN DATA
Perkembangan penyimpanan data yang diperlukan suatu perusahaan yang sewaktu-waktu dapat
diambil dengan mudah cepat berkembang seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi.
Kalau dulu semua surat yang dianggap penting akan disimpan dalam suatu tempat tertentu maka
dengan perkembangan perusahaan tempat yang dibutuhkan untuk penyimpanan data semakin besar. Oleh
karena itu dicad cars yang lebih efisien dalam menyimpan data yang penting bagi perusahaan.
Perkembangan teknologi yang sangat membantu meringankan beban petugas penyimpan data adalah
perkembangan teknologi dibidang teknik komputer dimana dengan perkembangan teknologi komputer maka
sekarang dapat digunakannya mesin-mesin Electronic Data Processing, pita-pita suara, laser disc, compact
disc dsb.
Dengan mengikuti perkembangan komputer maka dapat diikuti kemudahan-kemudahan yang bisa
dilakukan dalam penyimpanan data maupun dalam penemuan data kembali.
Hanya saja semua papers dalam suatu filing tidaklah harus disimpan selamanya atau harus disimpan
semuanya.
Ada batas-batas waktu tertentu suatu papers sudah tidak dibutuhkan lagi atau perlukan surat-surat
tertentu kita masukkan kedalam suatu file.
Untuk kebijaksanaan tersebut yaitu masalah bagaimana penerapan suara sistem filing benar-benar
tepat dilakukan, bagaimana kegunaan penyimpanan suatu papers atau apa yang akan diperoleh dengan
penyimpanan suatu papers dapat kita pelajan dalarn kcbijlaksariaan u . widang Records Retention
Schedule.
Evaluasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAB VII
35
1.
PENGERTIAN
Sebelum kita masuk kedalam pengertian records retention schedule, maka kita ulang sedikit masalah
filing yang sudah dibicarakan pada bab yang ada didepannya.
Dalam FILING kita bicarakan bagaimana care menyimpan data-data ataupun surat-surat perusahaan
yang penting, tanpa betas waktu sebenarnya berapa lama papers tersebut seharusnya disimpan. Untuk itu
masalah kapan dan perlukah suatu papers disimpan dan kapan seharusnya surat, data maupun laporan
sebaiknya dimusnahkan kita perlu mengetahui apa yang dinamakan Record Retention Schedule.
Adapun pengertian Record Retention Schedule menurut F X Soedjadi adalah sebagai berikut :
Record Retention Schedule adalah suatu kebijak sanaan yang hrus dilakukan dalam rangka proses
mamajemen , yaitu yang berhubungan dengan penggolongan, pemilihan , distribusi ataupun disposisi dari
record untuk menentukan records yang mana yang perlu tetap di sampan untuk selamalamanya serta jenisjenis records yang mana dan dalam jangka waktu berapa lama pule perlu di musnakan karena sudah tidak
dipedukan lagi.
2.
PENGGOLONGAN RECORDS
Penggolongan records ini dilakukan untuk mengatasi masalah dalam melakukan pemilihan dan
menentukan kapan suatu records harus dimusnahkan atau dimpan untuk selamanya.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan kondisi suatu instansi,
keadaan perusahaan, kepentingan records terhadap hasil pengambilan keputusan, biaya yang harus
dikeluarkan serta dasar sistem filing yang dipakai maka suatu records bisa ditentukan kapan dan jenis apa
yang harus dimusnahkan atau disimpan untuk sementara ( temporary storage'), dan kapan records tersebut
harus disimpan untuk selamanya ( permanent storage ).
Adapun penggolongan records menurut F X Soedjadi adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
1.
1.
2.
3.
4.
5.
2.
Maksud records disini adalah records yang mesa penggunaannya dalam waktu yang terbatas
sehingga perlu dimasukkan kedalam file yang untuk sementara waktu disimpan untuk kemudian dimusnahkan
kalau sudah melewati batas waktu kedaluarsa.
Kalau records tersebut setelah dimasukkan kedalam file sudah dimanfaatkan untuk mengatasi
masalah atau persoalan-persoalan perusahaan maka records tersebut sudah dapat dimusnahkan.
Sedangkan yang termasuk kedalam records ini adalah sebagai berikut :
a. Surat-surat undangan rapat.
b.
36
c.
d.
3.
Yang termasuk records ini adalah catatan-catatan atau laporan-laporan ataupun dokumen-dokumen
yang mempunyai waktu penggunaannya dalam jangka waktu yang relatif lama, misalnya dalam jangka waktu
4 atau 5 tahun.
Records ini karena mempunyai usia pemakaian yang relatif lama maka records ini harus dimasukkan
kedalam file yang telah disesuaikan dengan sistem dipakai dan memerlukan pemeriksaan yang terusmenerus atau secara kontinue.
Penyimpanan records ini bisa dimasukkan kedalam almari-air-nari atau file kabinet yang mempunyai
usia pemakaian sampai sepuluh tahunan, sehingga keamanan file yang disimpan terjamin.
Apabila records tersebut sudah melewati batas waktunya maka records tersebut bisa dimusnahkan
dengan catatan menunggu pemeriksaan dari pejabat yang berwenang.
a.
b.
c.
d.
4.
Records inilah yang akan disimpan selama-lamanya sampai bangkrutnya perusahaan atau instansi
yang bersangkutan. Karena records ini menyangkut mati-hidupnya perusahaan misainya menyangkut segi
yuridis atau historis berdirinya perusahaan atau instansi tersebut.
Sebelum records ini disimpan pada tempat penyimpanan yang permanent records-records tersebut
harus melewati proses yaitu dimasukkan terlebih dahulu kedalam tempat penyimpanan sementara barn
kemudian sebelum dipindahkan ketempat penyimpanan permanen records yang disimpan kedalam tempat
penyimpanan sementara tersebut sudah melalui pemeriksaan yang berwenang untuk dimasukkan kedalam
tempat penyimpanan yang permanen.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Evaluasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
37
BAB VIII
PENULISAN LAPORAN
1. PENGERTIAN LAPORAN
Laporan merupakan hal yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari, apakah itu termasuk
laporan yang diterima secara resmi maupun yang masuk dari mulut- kemulut.
Kalau dalam kehidupan sehari-hari laporan ini biasa kita kenal dengan istilah pengaduan,
dimana pengaduan disini yang nantinya akan menimbulkan percekcokkan atau menbawa manfaat
kebaikan sangat tergantung dari si pemberi informasi atau bagaimanakah cara menangkap informasi
tersebut diatas.
Dari gambaran diatas dapat kita ketahui betapa pentingnya peranan laporan dalam kehidupan
sehari-hari apalagi kalau laporan tersebut menyangkut kehidupan suatu perusahaan atau organisasi.
Dengan gambaran tersebut diatas apa yang kita tangkap, gambaran apa yang terlihat kalau ada
suatu laporan ?
Menurut F X Soedjadi mendefinisikannya sebagai berikut :
Laporan adalah :
1.
2.
3.
4.
Sebagai alat untuk memperlancar kerja sama dan koordinasi maupun komunikasi yang saling
mempengaruhi antar perseorangan dalam organisasi.
Sebagai alat untuk membuat Budgeting ( anggaran ), pelaksanaan, pengawasan, pengendalian
maupun pengambilan keputusan.
Sebagai alat untuk menukar informasi yang saling dibutuhkan dalam pekerjaan.
Bagaimana agar laporan benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat perananannya dalam organisasi
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Clear
Kejelasan suatu laporan diperlukan baik kejelasan dalam pemakaian bahasa, istilah, maupun katakata harus yang mudah dicerna, dipahami dan dimengerti bagi si pembaca. Kejelasan suatu laporan
tersebut tentu saja didukung oleh penguasaan materi laporan dari si pemberi laporan sehingga dengan
adanya jaminan bahwa si pembuat laporan menguasai materinya merupakan jaminan kejelasan suatu
laporan disamping hal-hal tersebut diatas.
2.
38
Caranya dengan jalan menghindarkan pemakaian kata-kata yang membingungkan atau tidak
muluk-muluk, demikian juga dalam hal penyusunan kata-kata maupun kalimat harus yang jelas, singkat
jangan sampai melantur kemana-mana dan bertele-tele yang membuat si pembaca laporan semakin
bingung dan tidak mengerti.
3.
Lengkap ( complete )
Kelengkapan tersebut menyangkut
a. Permasalahan yang dibahas harus sudah terselesaikan semua sehingga tidak menimbulkan
tanda tanya.
b. Pembahasan urutan permasalahan harus sesuai dengan prioritas penting tidaknya
permasalahan diselesaikan atau dengan kata lain masalah yang sangat penting diutamakan
pembahasannya baru masalah-masalah yang timbul dalam pembahasan sampingan
sejogyanya juga dibahas. sehingga laporan rnenjadi lengkap dan mantap karena sudah
mencakup segala segi yang didukung dengan data-data statistik yang jelas dan lengkap.
4. Tepat waktu dan cermat
Tepat waktu sangat diperlukan dalam penyampaian laporan kepada pihak-pinaK yang
rrieMDUtUnKan Karena pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang
bersifat mendadak membutuhkan pembuatan laporan yang bisa diusahakan secepat-cepatnya dibuat
dan disampaikan.
Kalau sampai terjadi keterlambatan penyampai laporan bagi yang berkepentingan berarti terjadi
pemborosan waktu maupun tenaga karena kalau misainya laporan tersebut diperlukan untuk bagian
pengendalian produksi maka bagian pengendalian produksi akan kacau karena bagian ini menyangkut
proses produksi yang berlangsung terus menerus.
Oleh karena itu ketepatan waktu maupun kecermatan pembuatan laporan sangat diperlukan
apalagi bila laporan tersebut menyangkut tindakan koreksi yang harus ada follow up nya.
5.
Tetap ( Consistent )
Laporan yang didukung data-data yang bersifat tetap dalam arti selalu akurat dan tidak berubahubah sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan akan membuat suatu laporan lebih dapat dipercaya
dan diterima.
Keterangan-keterangan dalam menyampaikan laporan tidak boleh saling bertentangan satu sama
lain.
6.
b.
c.
d.
39
c.
Melakukan penyebaran daftar pertanyaan baik dengan sistem sampel maupun dengan sistem yang
lainnya.
5.
Setelah melakukan pengumpulan data secara atau kasar mengenai observasi atau penelitian yang
dilakukan maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemilihan data dan fakta tersebut. Pemilihan data
tersebut bisa dilakukan dengan cara :
a.
Pemilihan data berdasarkan perbedaan cakupan yang diteliti yaitu data tersebut apakah menyangkut
personal perusahaan, finansial maupun pelaksanaan rencana.
Dibeda-bedakan menurut peristiwa dan dampaknya.
b.
c.
d.
6.
Pembuatan kerangka laporan sangat diperlukan karena dalam kerangka ini termasuk juga
didalamnya pemaparan mengenai baba-bab laporan yang dibuat ataupun inti masalah yang dirangkum
dalam suatu laporan. Pada.dasarnya kerangka laporan mencakup 4 bagian pokok yaitu :
a.
Pertama : Pendahuluan
Dengan melihat isi pendahuluan pembaca bisa mengetahui :
1. Maksud dan tujuan pembuatan laporan.
2.
3.
4.
5.
b.
3.
Terdapat hasil penyelesaian masalah dan kemudian ditarik kesimpulan dan saran dari si pelapor.
Biasanya bagian tubuh laporan ini, yang merupakan bagian terpanjang dari keseluruhan laporan, oleh
karenanya bagian ini biasanya terbagi-bagi lagi menjadi beberapa bagian, misalnya terdiri dari :
a. Permasalahan.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
c.
d.
Batasan masalah
Hipotesa.
Latar belakang teori.
Bagian ( part )
Bab-bab ( chapters )
Sub bab-sub bab (section ) dan sebagainya.
Ketiga -. Saran-saran
Saran-saran disini sudah terangkum semua penyelesaian masalah secara tegas tanpa
memberikan alternatif-alternatif pilihan lagi. Biasanya pada laporan SURVEI, saran-saran tersebut
dimasukkan kedalam tiap akhir uraian pada flap-tiap akhir bab atau bisa juga dapat sekaligus
disatukan sebagai bab terakhir dari seluruh laporan.
Keempat : Konklusi dan Penutup
Konklusi dan penutup sebagai logika dari hubungan korelasi antara data, fakta dan analisa.
Adapun konklusi ini bisa juga dijadikan kedalam, satu bab dengan bab saran-saran karena saran-saran
40
tersebut merupakan pencerminan kesimpulan yang jelas tanpa pemberian alternatif lagi.
Sedangkan pada penutup disamping tercermin penegasan logika juga berupa penegasan saransaran atau harapan penyempurnaan kegiatankegiatan selanjutnya serta implementasi dan follow up
dari semua ide-ide yang terpapar.
3.
Dengan melihat betapa pentingnya logika korelasi pada setiap laporan maka tepatlah apabila tabel
angka-angka, grafik-grafik maupun skema-skema yang mendukung penyelesaian masalah dicantumkan
langsung kedalam halaman yang terdekat dari pembahasan masalah sehingga mempermudah analisa.
Dengan peletakan skema, tabel maupun grafik yang mendukung penyelesaian masalah tersebut
mempermudah si pembaca untuk mengikuti alur dari rangkaian analisa si pelapor. Jadi tabel, skema maupun
grafik-grafik tersebut menjadi bagian yang mutlak dari bab yang bersangkutan.
Disamping tabel, skema maupun grafik menjadi bagian yang mutlak, tabel-tabel ini juga menjamin
analisis secara rasional dan menjadi ide penunjang bagi masalah yang dibicarakan sehingga dapatlah tabeltabel ini dicantumkan sebagai lampiran ( appendix ).
Sedangkan untuk memudahkan si penerima laporan maka sebaiknya pembuatan appendix diberi nomor urut
sesuai dengan urutan pembahasan masalah yang dikemukakan.
4.
Bentuk resmi dari suatu laporan terutama laporan yang panjang haruslah dibuat memperhatikan soalsoal kerangka, sisternatika, teknis penulisan dan sebagainya.
Laporan resmi tersusun secara tepat dan terperinci mengenai hal-hal dibawah ini :
1. Halaman judul.
2. Kata pengantar.
3. Daftar isi.
4. Daftar tabel.
5. Daftar gambar.
6. Pendahuluan.
7. Tubuh laporan.
8. Kesimpulan dan saran.
9. Daftar pustaka.
10. Lampiran.
11. Daftar petunjuk.
Evaluasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
41
BAB IX
ORGANISASI UNIT 0 DAN M
1.
ANALISA O & M
Organisasi dan metode merupakan kegiatan bantuan ( staff function ) atau kegiatan penunjang.
Kegiatan O & M pada pelaksanaannya dilakukan melalui rangkaian penelitian dan analisis.
Hal ini dilakukan untuk menyernpurnakan organisasi dan metode perusahaan disamping untuk
menemukan masalah administrasi dan keuangan perusahaan, untuk kemudian dicari penyelesaian
masalah dengan menggunakan pendekatan yang sesuai.
Oleh karena itu analisis O & M merupakan rangkaian kegiatan yang rasional yang pada dasarnya
dengan menggunakan analisis O & M bisa mendapat manfaat-manfaat sebagai berikut :
1. Memperoleh peningkatan manajerial skill pada setiap pimpinan karena melakukan kegiatan
manajemen dengan sebaik-baiknya dan setepattepatnya.
2. Penerapan alat-alat pengendalian yang setepat-tepatnya karena pemakaian sumber-sumber yang
ada efektif, demikian juga pendaya gunaan personel perusahaan maupun finansial.
3. Pelaksanaan proses pengorganisasian dengan tepat termasuk staffing, seleksi, pengembangan
pegawai departementasi maupun delegation of authoritynya.
4. Terbinanya organisasi dengan memanfaatkan dinamika organisasi demi kemajuan dan
pengembangan organisasi secara mantap dan terarah pada tujuan organisasi.
b.
c.
d.
e.
Sistem pengumpulan data yang tidak tepat maupun tidak realistisnya data analisis.
Jabatan dalam melaksanakan kegiatan O & M yang merangkap jabatan lain akan memperlambat
proses penyelesaian kegiatan analisis O & M.
Keengganan para pejabat eselon satudalam memberikan waktu untuk diinterview karena
menganggap para pegawai tim O & M akan menghambat pelaksanaannya.
Kurangnya dana pembiayaan kegiatan O & M akan menyebabkan terhentinya kegiatan ini.
42
Dengan mengetahui betapa beratnya pelaksanaan kegiatan O & M mengharuskan personel tim
ahli harus dipilih yang benar-bena,, tahan akan gangguan atau hambatan yang bersifat konsepsional
maupun operasional. Untuk itulah seseorang yang akan dimasukkan kedalam tim ahli analisis O & M
hendaknya memenuhi syarat-syarat yang seperti yang dikemukakan oleh F X Soedjadi sebagai berikut :
1. Cukup mempunyai dasar-dasar pengetahuan manajemen, ekonomi, statistik, sosiologi,
filsafat, psikologi, dan sebagainya.
2. Mempunyai kecakapan teoritis dan praktis.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
3.
43
Skema diatas menjelaskan Direktur utama sebagai top manajer, lalu direktur-direktur Produksi dan
pemasaran dan teknik sebagai manajer lini, sedangakan Direktur Umum sebagai staff manajer. Mereka
itu didalam usaha peningkatan efisiensi organisasi, tata kerja, prosedur dan sistem kerja mendapat
bantuan sepenuhnya dari pusat O & M.
Tetapi bagaimanakah letaknya pada badan-badan pemerintah, artinya departemen-departemen
dan lembaga-lembaga non departemen di Indonesia ?.
Pada departemen-departemen khususnya yang baru saja mengalami perkembangan ini bentuk
ideal unit O & M belum bisa dilaksanakannya karena terbentur pada hambatan-hambatan kegiatan O & M
baik hambatan bersifat operasional maupun konsepsional.
Oleh karena itu perkembangan organisasi yang berada dalam masa transisi ini, unit O & M
ditempatkan dibawah staff manajer, jadi berada dibawah sekretaris jenderal.
Hal ini dilakukan karena dikhawatirkan kalau unit O & M diletakkan langsung berada dibawah Top
manajer akan menimbulkan tanggapantanggapan yang negatif, misalnya unit O & M dipandang sebagai
usaha-usaha mencarikan tempat yang enak bagi golongan-golongan tertentu atau unit O & M
memberikan peluang bagi golongan tertentu untuk menghindari masalah-masalah organisasi.
Peletakan unit O & M ada dibawah staff manajer hanyalah untuk menekankan fungsinya sebagai
penunjang keberhasilan para pemimpin. Oleh karena itu tipe dan letak unit O & M, sebagai functional
atau transitional type, pada departemen dapatlah digambarkan dengan skema :
Dari skema atau bagian ini dapat dijelaskan bahwa menteri adalah sebagai top manajer, dan para
direkturjendral sebagai line manajers yang tugasnya meliputi seluruh Indonesia ( Nation Wide scope )
sedangkan inspektur jendral dan sekretaris jendral sebagai staff manajer dengan togas-togas bantuan khusus
bagi departemen-departemen yang bersangkutan. Karena itu, unit O & M sebagai salah satu unit dibawah
Sek-Jen, scope tugasnya hanya meliputi departemen itu sendiri, yakni khusus dalam usaha peningkatan
efisiensi organisasi, tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja didalamny
STAFFING O & M
Staffing adalah sebagai bagian dari peiaksanaan fungsi manajemen emen pengorganisasian, dimana
staffing merupakan kegiatan untuk mengisi dan mencari orang-orang untuk menduduki jabatan yang ada
pada unit O & M.
Pengisian jabatan tersebut harus dilakukan dengan melihat kondisi seseorang baik fisik maupun
mentainya seperti yang dijelaskan pada syaratsyarat seorang analis O & M.
Kegiatan O & M adalah kegiatan yang menyangkut organisasi, tata kerja. prosedur kerja dan sistem
kerja maupun teknik perkantoran yang berhubungan dengan filing, record retention pengolahan dan
pengumpulan data dan sebagainya dimana kesemuanya itu ditujukan untuk menyempurnakan,
mengembangkan kegiatan melalui kegiatan riset, penelitian survei analis ataupun pembukaan biro konsultasi
masalah pbrusahaan.
Oleh karena itu karena pentingnya kegiatan O & M bagi organisasi mengharuskan perusahaan
melakukan staffing unit O & M benar-benar tepat, baik kwalitas personalnya maupun jumlah karyawannya-
44
Evaluasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Mengapa dalam Organisasi perlu dengan apa yang disebut O dan M , jelaskan ?
Mengapa kegiatan Odan M disebut sebagai kegiatan yang Rasional ?
Sebutkan Lima Syarat yang Harus dipenuhi seseorang yang akan dipilih di dalam tim ahli O dan M ?
Sebutkan dan jelaskan tiga manfaat pelaksanaan O dan M dalam Organisasi ?
Sebutkan hambatan-hambatan yang terjadi dalam kegiatan O dan M ?
Sebutkan apa itu hambatan Konseptual ?
Sebutkan apa itu hambatan Operasional ?
Mengapa seorang pejabat Eselon satu Sering merasa enggan kalau diminta keterangan dari tim Ahli
Odan M, Jelaskan ?
9. Bolehkah Seorang yang menjabat satu jabatan tertentu dalam struktur organisasi juga menjadi
anggota tim ahli O dan M ?
10. Sebutkan dan jelaskan tiga manfaat pelaksanaan O dan M dalam organisasi ?
DAFTAR PUSTAKA
FX. Soedjadi, Organization And Methods, CV. Haji Masagung, Jakarta, 1989.
Soekanto Reksohadiprodjo, T. Hani Handoko, Organisasi Perusahaan, Yogyakarta, Edisi 2, 1987.
Soekanto Reksohadiprodjo, Dasar-Dasar Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1984. T. Hani Handoko,
Manajemen, BPFE & IMP2M AMP-YKPN, Yogyakarta, 1984.
Widyatmini, Izzati Amperaningrum, Pengantar Organisasi Dan Metode, Penerbit Gunadarma, Edisi Pertama
Cetakan Keempat, Mei 1995.
Ernest Da;;e, Organization., American Management, Association, New York, 1967
Harold kootz Cyrill Oonnel, Heinz Weirich, Management, Edisi ke delapan, MC Graw Hill Kogakusha,Ltd,
okio,1984
45
46