Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini kami membahas Teori Pembangunan Ekonomi W.W. Rostow.

Dalam makalah ini berisi tentang sejarah dan definisi pembangunan ekonomi menurut
Teori Rostow, tahapan pembangunan ekonomi dalam teori tersebut, serta kelemahan dan
keunggulan dari Teori Rostow. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.

Jatinangor, 1 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. 1


DAFTAR ISI ................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 4
2.1 Sejarah Teori Pembangunan Menurut W.W Rostow ............................. 4
2.2 Pengertian Pembangunan Ekonomi Menurut W.W Rostow .................. 4
2.3 Tahap Pembangunan Ekonomi Dalam Teori W.W Rostow .................. 5
2.4 Keunggulan Dan Kelemahan Teori W.W Rostow ................................. 7
BAB III PENUTUP ................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 10
3.2 Saran ...................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

W.W Rostow adalah seorang ahli ekonomi, teori ini berawal dari artikel Rostow yang
dimuat dalam Economics Journal pada maret 1956 dan kemudian dikembangkan lebih lanjut
dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1960 . Teori Rostow ini dikelompokkan kedalam
model jenjang linier (linier stages model).
W.W Rostow merupakan seorang ekonom Amerika Serikat yang menjadi Bapak Teori
Pembangunan dan Pertumbuhan. Teorinya mempengaruhi model pembangunan di hampir
semua Dunia Ketiga. Pikiran Rostow pada dasarnya dikembangkan dalam konteks perang
dingin serta membendung pengaruh sosialisme. Itulah mengapa, pikiran Rostow pertama
dituangkan dalam makalah yang secara jelas sebagai manifesto non-komunis. Dalam
tulisannya yang berjudul The Stages Of Economic Growth : A Non Communist Manifesto,
Rostow membentangkan pandangannya tentang modernisasi yang dianggapnya sebagai cara
untuk membendung semangat sosialisme.
Menurut Rostow proses pembangunan ekonomi bisa dibedakan kedalam lima tahap. Lima
tahap tersebut adalah karakteristik perubahan keadaan ekonomi, social, dan politik yang
terjadi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah Teori Pembangunan Rostow?


2. Apakah definisi teori pembangunan ekonomi Rostow?
3. Apa saja tahapan-tahapan yang diperlukan dalam teori pembangunan ekonomi
Rostow?
4. Apakan keunggulan serta kelemahan dari teori Rostow?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami Sejarah Teori Pembangunan Rostow.


2. Untuk mengetahui dan memahami definisi teori pembangunan ekonomi Rostow.
3. Untuk mengetahui dan memahami tahapan-tahapan yang diperlukan dalam teori
pembangunan ekonomi Rostow.
4. Untuk mengetahui dan memahami keunggulan serta kelemahan dari teori Rostow.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Teori Pembangunan W.W Rostow

Teori pembangunan ekonomi dari Rostow ini sangat populer dan paling banyak
mendapatkan komentar dari para ahli. Teori ini pada mulanya merupakan artikel Rostow yang
dimuat dalam Economics Journal (Maret 1956) dan kemudian dikembangkan nya lebih lanjut
dalam bukunya yang berjudul The Stages of Economic Growth (1960). Menurut pengklasifikasian
Todaro, teori Rostow ini dikelompokkan ke dalam model jenjang linear (linear stages model).

W.W Rostow pula yang membuat distingsi antara sektor tradisional dan sektor kapitalis
modern. Frasa-frasa ini terkenal dengan terminologi ‘less developed’, untuk menyebut kondisi
suatu negara yang masih mengandalkan sektor tradisional, dan terminologi ‘more developed’
untuk menyebut kondisi suatu negara yang sudah mencapai tahap industrialisasi dengan
mengandalkan sektor kapitalis modern.

Dalam hal pre-kondisi untuk meningkatkan ekonomi suatu negara, penekanannya terdapat
pada keseluruhan proses di mana masyarakat berkembang dari suatu tahap ke tahap yang lain.
Tahap-tahap yang berbeda ini ditujukan untuk mengidentifikasi variabel-variabel kritis atau
strategis yang dianggap mengangkat kondisi-kondisi yang cukup dan perlu untuk perubahan dan
transisi menuju tahapan baru yang berkualitas. Teori Rostow ini secara mendasar bersifat unilinear
dan universal, serta dianggap bersifat permanen.

2.2 Definisi Teori Pembangunan Menurut Teori W.W Rostow

Menurut Rostow pembangunan ekonomi atau proses tranformasi suatu masyarakat


tradisional menjadi masyarakat modern merupakan proses yang multidimensional. Pembangunan
ekonomi bukan berarti hanya perubahan struktur ekonomi suatu Negara tetapi juga ditunjukan
oleh peranan sector pertanian dan peranan sector industry . menurut rostow pembangunan
ekonomi berarti pula sebagai suatu proses yang menyebabkan antara lain :

1. Perubahan orientasi organisasi ekonomi , politik , dan social yang pada mulanya
berorientasi kepada suatu daerah menjadi berorientasi keluar.

4
2. Perubahan pandangan masyarakat menganai jumlah anak dalam keluarga yaitu dari
menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil.
3. Perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakuakn investasi yang tidak
produktif (menumpuk emas , membeli rumah dan sebagainya) menjadi investasi yang
produktif.
4. Perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang terjadi , merangsang pembangunan
ekonomi ( misalnya penghargaan terhadap waktu , penghargaan terhadap prestasi
perorangan)

2.3 Tahapan Proses Pembangunan Menurut Teori W.W Rostow

1. Tahap Masyarakat Tradisional


Masyarakat tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Tingkat produksi per kapita dan tingkat produktivitas para pekerja masih sangat terbatas.
Sebagian besar sumber daya masyarakat digunakan untuk sektor pertanian.
b) Struktur sosial dalam pertanian yang masih bersifat hierarkis dimana anggota masyarakat
kemungkinan kecil mengadakan mobilitas vertikal. Hubungan keluarga dan kesukuan
sangat besar pengaruhnya terhadap organisasi masyarakat dan dalam menentukan
kedudukan seseorang.
c) Kebijaksanaan Pemerintah Pusat dipengaruhi oleh tuan tanah yang berkuasa di daerah.

2. Tahap Prasyarat Lepas Landas


Pada tahap ini dibedakan menjadi dua ciri yaitu:
a) Tahapan yang dicapai oleh negara-negara seperti Eropa, Asia Timur, Timur Tengah dan
Afrika yang dilakukan dengan merombak masyarakat tradisional lama yang sudah ada;
b) Tahapan yang dicapai oleh negara-negara Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan
Selandia Baru (born free) yang dilakukan tanpa merombak masyarakat tradisional lama
yang sudah ada.

5
3. Tahap Lepas Landas
Ciri-ciri dari tahap lepas landas yaitu:
a) Berlakunya kenaikan dalam penanaman modal yang produktif dari 5% atau kurang
menjadi 10% dari produk nasional netto
b) Terjadi perkembangan satu atau beberapa sektor industry dengan tingkat laju
pertumbuhan yang tinggi
c) Terciptanya suatu kerangka dasar politik, sosial, dan institusional yang akan
menciptakan:
d) Segala gejolak-gejolak untuk membuat perluasan di sector modern;
e) Potensi eksternalitas ekonomi yang ditimbulkan oleh kegiatan lepas landas
sehingga menyebabkan pertumbuhan akan terus menerus terjadi.

4. Tahap Menuju Kematangan


Pada tahap ini keadaan perekonomian yang terus menerus bertumbuh meskipun kadang-
kadang disertai dengan laju yang fluktuatif, terjadi perluasan pemakaian teknologi modern
secara menyeluruh pada kegiatan-kegiatan perekonomian, timbul industri-industri baru
dengan cepat dan tertinggalnya industri-industri lama. Sehingga barang-barang yang
dulunya impor sekarang mampu diproduksi di dalam negeri sendiri.

5. Tahap Konsumsi Tinggi


Pada tahap konsumsi tinggi ini pendapatan riil perkapita meningkat sampai pada suatu titik
dimana sejumlah besar orang dapat membeli barang-barang konsumsi selain kebutuhan
pokok seperti sandang, pangan, dan papan. Rostow juga menyebutkan ada tiga macam
tujuan masyarakat yang saling bersaing untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan
politik antara lain:
a) Memperbesar kekuasaan dan pengaruh negara tersebut terhadap negara lain
b) Menciptakan suatu welfare state yaitu kemakmuran yang lebih merata kepada
penduduknya dengan cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yang
lebih merata melalui sistem perpajakan yang progresif.
c) Meningkatkan konsumsi masyarakat dari konsumsi kebutuhan primer menjadi
konsumsi kebutuhan sekunder dan tersier.

6
Menurut W.W. Rostow, proses pembangunan dikatakan berhasil apabila masyarakat telah;
a) Berhasil memproduksi kebutuhannya sendiri
b) Memasuki tahapan lepas landas
c) Memiliki tingkat konsumsi tinggi
d) Memasuki tahap kedewasaan ekonomi
e) Melakukan perdagangan lintas Negara

2.4 Keunggulan dan Kelemahan Teori W.W Rostow


A. Keunggulan Teori W.W Rostow
a) Memberikan kejelasan tahapan-tahapan pencapaian kemajuan yang meliputi :
1) masyarakat tradisional,
2) masyarakat prasyarat lepas landas,
3) masyarakat lepas landas,
4) masyarakat menuju kematangan dan
5) masyarakat dengan konsumsi tinggi.
Tahapan tersebut memberikan tawaran secara terperinci pada pengambil kebijakan di
sebuah Negara tentang tahapah dan prasyarat dari pencapaian tahapan yang harus dilalui
untuk menjadikan sebuah Negara menjadi lebih maju. Kejelasan teori yang disampaikan
oleh Rostow itulah yang melatarbelakangi banyak Negara berkembang menerapkan teori
ini dalam pembangunan mereka.

b) Petunjuk jelas yang disampaikan oleh Rostow tentang cara praktis dalam memperoleh
sumberdaya modal untuk mencapai tingkat investasi produktif yang tinggi. Cara tersebut
disajikan dalam berbagai alternatif yaitu:
1) Dana investasi dari pajak yang tinggi
2) Dana invesatasi dari pasar uang atau pasar modal
3) Melalui perdagangan internasional
4) Investasi langsung modal asing

7
B. Kelemahan Teori W.W Rostow
1 Sering terjadi pertumbuhan ekonomi yang semu tidak seperti yang diharapkan oleh
teori ekonomi ini. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan ekonomi tertutupi oleh
pertumbuhan penduduk akibat penurunan angka kematian. Akibat lanjutannya
adalah sebuah Negara menjadi sulit untuk berkembang dan melalui tahap tinggal
landas.
2 Dengan dasar teori ini, seringkali Negara harus melakukan mobilisasi seluruh
kemampuan modal dan sumber daya alamnya sehingga mencapai tingkat investasi
produktif sebesar 10% dari pendapatan nasionalnya. Efek dari teori itu adalah
terjadi eksploitasi besar-besaran terhadap sumber alam dan bahan-bahan mentah,
tanpa mempertimbangkan kelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan di
masa yang akan dating. Kerusakan alam justru berakibat pada penurunan ekonomi
masyarakat tradisional, penurunan kesehatan, merebaknya penyakit, kerawanan
sosial, dsb.
3 Negara yang menerapkan teori ini seringkali memperoleh sumberdaya modal dari
investasi langsung modal asing yang ditanamkan pada bidang pembangunan
prasarana, pembukaan tambang, dan struktur produktif yang lain. Investasi ini
biasanya dalam bentuk pinjaman, baik dari Negara, kreditor, maupun dari lembaga-
lembaga internasional seperti bank dunia, IMF atau dari MNC (Multi Natioanl
Corporation). Pinjaman juga sering diberikan pada pemerintah Negara berkembang
untuk mendanai proyek-proyek pembangunan. Dari pola itu terlihat terdapat
ketidak seimbangan posisi karena Negara berkembang tersebut berposisi sebagai
debitor, sedangkan Negara asing atau lembaga asing adalah kreditor. Negara
berkembang selanjutnya sering ditekan sehingga yang tampak, pemerintah Negara
berkembang tersebut tidak lebih hanyalah tangan kanan dari Negara asing atau
lembaga asing yang ingin mensukseskan agenda-agenda politik maupun
ekonominya di Negara yang sedang berkembang. Negara berkembang juga
seringkali terjerat utang dan sulit untuk menyelesaikan persoalan utang sehingga
menjadikan mereka sulit menuju kemajuan yang diharapkan.

8
4 Tahap tinggal landas merupakan tahap yang sangat kritis. Dalam teori yang
disampaikan oleh Rostow, justru tidak memberikan penekanan pada bagaimana
mengatasi problematika yang kritis dalam tahap tinggal landas. Rostow tidak
memberikan pembahasan yang mendalam bagaimana cara mengatasi efek negatif
dari sebuah pertumbuhan ekonomi yang dipercepat, seperti misalnya efek
kesenjangan sosial, distabilitas sosial dan distabilitas politik yang seringkali justru
berakibat pada kehancuran yang mendalam seperti yang misalnya terjadi di
Indonesia.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut Rostow pembangunan ekonomi atau proses tranformasi suatu masyarakat
tradisional menjadi masyarakat modern merupakan proses yang multidimensional.
Pembangunan ekonomi bukan berarti hanya perubahan struktur ekonomi suatu Negara
tetapi juga ditunjukan oleh peranan sector pertanian dan peranan sektor industri.
Menurut Rostow, proses pembangunan ekonomi bisa dibedakan ke dalam 5 tahap
yaitu mesyarakat tradisional (the traditional society), prasyarat untuk tinggal landas (the
preconditions for take-off), tinggal landas (the take-off), menuju kedewasaan (the drive to
maturity), dan masa konsumsi tinggi (the age of higt mass-consumtion).
Menurut Rostow Bahwa untuk mencapai tahap tinggal landas tidak satu sektor
ekonomipun yang baku untuk semua negara yang bisa menciptakan pembangunan
ekonomi. Oleh karena itu, suatu negara tertentu tidak bisa hanya sekadar mencontoh pola
perkembangan sektor pemimpin negara-negara lain.

3.3 Saran
Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:
1 Pendidikan adalah faktor utama penentu pembangunan ekonomi, sehingga untuk
menciptakan pembangunan, pendidikan harus menjadi aspek utama yang dibangun.
2 Teknologi yang digunakan dalam pertumbuhan ekonomi adalah teknologi yang
tepat guna dan dapat menyerap tenaga kerja
3 Dalam melaksanakan pertumbuhan ekonomi seharusnya disesuaikan dengan
kondisi suatu negara, jangan terlalu prematur menghadapi pertumbuhan ekonomi
karena dapat menimbulkan pemborosan sumber daya dan kekecewaan baik secara
politik maupun psikologi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Arif. 2000. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta : Gramedia pustaka Utama.
Fakih, Mansour. 2001. Sesat Pikir Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Insist Press
http:// teori-pembangunan-ww-rostow.html.
kafeilmu.co.cc/tema/5-tahap-teori-pembangunan-rostow.html
http:/wordpress.com/.../teori-tahap-tahap-pertumbuhan-walt-whitman-rostow/
http:// menurut+teori+rostow&aq=f&aqi=&aql=&oq=&fp=6709ba7af3321efd

11

Anda mungkin juga menyukai