Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembangunan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia adalah tercapainya bangsa yang maju dan mandiri, sejahtera lahir dan bathin. Salah satu ciri bangsa yang maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas sumberdaya manusia. Hanya dengan sumberdaya yang sehat akan lebih produktif dan meningkatkan daya saing bangsa. Menyadari hal tersebut, pemerintah Republik Indonesia telah mencanangkan kebijaksanaan dan strategi baru dalam suatu erakan Pembangunan !er"a"asan #esehatan sebagai Strategi $asional menuju Indonesia Sehat %&'&( pada tanggal ' Maret '))). *engan kebijaksanaan dan strategi ini, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan disemua sektor harus mampu mempertimbangkan dampak negatif dan positif terhadap sektor kesehatan, baik bagi indi+idu, keluarga maupun masyarakat. *isektor kesehatan sendiri upaya kesehatan akan lebih mengutamakan upaya,upaya pre+entif dan promotif yang proaktif, tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. *asar pandangan baru dalam pembangunan kesehatan ini disebut Paradigma Sehat(. Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat me"ujudkan derajat kesehatan yang optimal. *erajat kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kualitas sumberdaya manusia. Sumberdaya manusia yang sehat akan lebih produktif dan meningkatkan daya saing manusia. Menurut -. !lum, derajat kesehatan manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan medis dan keturunan. .ang sangat besar pengaruhnya adalah keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan perilaku masyarakat yang merugikan kesehatan, baik masyarakat di pedesaan maupun perkotaan yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat dibidang kesehatan, ekonomi maupun teknologi. *i daerah pedesaan terutama dengan masyarakat berpenghasilan rendah, penyakit yang penularannya berkaitan dengan air dan lingkungan terutama penyakit diare masih endemis dan masih merupakan masalah kesehatan. *i daerah tersebut sebagian besar rumah tangga belum mempunyai akses penggunaan air bersih dan sanitasi, karena belum semua rumah dilengkapi sarana. Perilaku hidup bersih dan sehat belum membudaya pada masyarakat pedesaan karena kurang pengertian dan kesadaran pentingnya terhadap perilaku hidup bersih dan sehat /healthy life style0. Masyarakat masih menempatkan prioritas pada pembangunan sarana air bersih daripada pembangunan sarana sanitasi dan program kesehatan, padahal pembangunan sarana air bersih tanpa disertai pembangunan sarana sanitasi dan kesehatan, kurang memberikan dampak terhadap peningkatan derajad

kesehatan. Masyarakat kurang memperhatikan pentingnya kegiatan untuk operasional dan pemeliharaan sarana, serta usaha peningkatan kualitas air dan lingkungan, kurangnya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat terhadap penggunaan sarana air bersih dan sanitasi menyebabkan kurangnya kesinambungan 1 keberlanjutan program air bersih, sanitasi dan kesehatan. Salah satu strategi untuk mencapai peningkatan derajad kesehatan, produkti+itas dan taraf hidup masyarakat, ialah melalui Program Penyediaan 2ir Minum dan Sanitasi !erbasis Masyarakat /P2MSIM2S0. *an salah satu komponen kegiatan penting yang harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan dengan pembangunan sarana air bersih dan sanitasi ialah komponen promosi kesehatan dan sanitasi. Promosi kesehatan atau sering disebut perilaku hidup bersih dan sehat /PH!S0 ialah merupakan pendekatan terencana untuk mencegah penularan penyakit dalam rangka peningkatan derajad kesehatan, melalui pengadopsian perubahan perilaku oleh masyarakat secara meluas.

B. Tujuan 3ujuan 4mum Program P2MSIM2S bertujuan untuk meningkatkan jumlah "arga misikin pedesaan dan pinggiran kota /peri urban0 yang dapat mengakses perbaikan pelayanan serta fasilitas air minum dan sanitasi serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat /PH!S0 dalam rangka usaha pencapaian target M* sector air minum dan sanitasi melalui upaya, upaya pengarus,utamakan /mainstreaming0 dan perluasan /scaling,up0 pendekatan berbasis masyarakat /community dri+en approach0. Secara khusus kegiatan Promosi #esehatan dan Sanitasi dalam Pamsimas bertujuan untuk menurunkan angka penyakit berbasis air dan lingkungan melalui peningkatan kapasitas dan kemampuan masyarakat untuk merencanakan dan melaksanakan program pengembangan cakupan sanitasi melalui pengembangan jamban keluarga dan pembangunan sarana sanitasi di masyarakat, dan sekolah, melalui pengembangan S2!1S dan Program PH!S. 3ujuan #husus a. Meningkatkan komunikasi atau interaksi antara indi+idu dan kelompok dalam masyarakat /laki,laki, perempuan, kaya, miskin0 secara partisipatif, yang di kelola oleh masyarakat untuk mengubah perilaku buruk yang berkaitan dengan perilaku kunci PH!S yang mempunyai daya ungkit terhadap pencegahan penyakit penyakit yang di tularkan melalui air dan lingkungan b. Meningkatkan kapasitas masyarakat dan kapasitas kelembagaan khususnya kelembagaan dimasyarakat dalam pengelolaan air bersih, promosi kesehatan dan sanitasi secara terpadu dan berkesinambungan.

c. Meningkatnya fasilitasi masyarakat secara partisipatif menggunakan metode partisipatif yang dilaksanakan sesuai dengan potensi dan kondisi setempat. d. Meningkatnya promosi kesehatan dan sanitasi secara partisipatif dan terintegrasi dengan program yang terkait melalui institusi lain seperti sekolah e. Meningkatkannya promosi kesehatan melalui berbagai saluran komunikasi untuk mendukung pelaksanaan promosi kesehatan dan sanitasi yang dilaksanakan secara partisipatif oleh masyarakat

BAB II PEMBAHASAN

A. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN 1. Pers a!an Peren"anaan Part s !at # Ma$as s%a a. Pendekatan #epada Masyarakat 35M sebagai pendamping masyarakat dapat memulainya dengan melakukan pendekatan pada berbagai pihak. Pendekatan dapat dilakukan dengan cara mendatangi pihak,pihak terkait, seperti #epala Puskesmas, Petugas #esehatan -ingkungan1Sanitarian setempat, #epala Sekolah, Penilik Sekolah1Staff *inas Pendidikan 3ingkat #ecamatan, dan pihak lainnya. Pendekatan perlu dilakukan dengan tujuan 6 #esepakatan untuk memfasilitasi masyarakat agar mampu merencanakan program promosi higiene sanitasi di sekolah dan di masyarakat secara partisipatif. Menjamin kualitas perencanaan promosi higiene sanitasi serta ada keterkaitan antara program disekolah dan di masyarakat. 3ermasuk mendapatkan gambaran program kegiatan promosikesehatan yang direncanakan di Puskesmas sehingga perencanaan program kesehatan dalam R#M dapat terintegrasi dengan program,program di Puskesmas. *iperoleh data dan informasi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas fasilitasi kepada masyarakat seperti data penyakit di desa, kondisi sarana air minum dan kualitas lingkungan, fasilitas kesehatan, jumlah tenaga kesehatan, jumlah kader kesehatan, program penyuluhan serta media komunikasi yang telah dilaksanakan, dan lain,lain. b. Peningkatan #ualitas 5asilitasi Masyarakat 7rientasi a"al perlu di lakukan sebelum 35M menfasilitasi masyarakat melakukan berbagai kegiatan pada tahap perencanaan. Pertemuan dengan para aparat desa dan tokoh desa /tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala dusun, dll0 adalah agenda pertama yang harus dilakukan. Selain itu bergabun dengan berbagai kegiatan kumpulan seperti pengajian, ibadah gereja, dan kegiatan kumpulan lainnya adalah hal yang sangat bermanfaat untuk membuat hubungan kedekatan dengan masyarakat. 3ujuan dari pendekatan a"al ini adalah 6 meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan perencanaan program promosi higiene sanitasi. &. Peren"anaan Se"ara Part s !at # ' Mas(arakat Perencanaan kegiatan promosi kesehatan dilaksanakan oleh masyarakat sendiri sesuai kebutuhan dan sensitif gender dan kemiskinan, ada keterpaduan dengan pembangunan sarana air bersih dan sanitasi, sehingga dapat dicapai 6

Peningkatan akses penggunaan sarana air bersih dan sanitasi terutama kelompok masyarakat miskin. Peningkatan efekti+itas penggunaan sarana. Peningkatan PH!S /hygiene use0 dengan perilaku hygiene yang praktis oleh perorangan, rumah tangga dan kelompok masyarakat. Perencanaan dilakukan oleh masyarakat dan di fasilitasi oleh fasilitator, meliputi kegiatan promosi kesehatan di masyarakat dan di sekolah, menggunakan panduan perencanaan partisipatif masyarakat, sehingga dapat disusun rencana kerja masyarakat /R#M0. -angkah kegiatan perencanaan promosi kesehatan adalah seperti diuraikan di ba"ah ini 6 1) I'ent # kas Masala$* P+tens 'an Anal s s S tuas a. Identifikasi Perilaku !eresiko 3erhadap #esehatan Masyarakat mengidentifikasi faktor,faktor apakah yang ada di masyarakat, yang menyebabkan terjadinya penyebaran penyakit /adakah faktor perilaku dan atau faktor sarana air bersih dan sarana sanitasi yang menyebabkan penyebaran penyakit0. Masyarakat menganalisa perilaku yang paling beresiko terhadap kesehatan diantara banyak faktor perilaku yang menyebabkan penyebaran penyakit tanpa mengarahkan masyarakat, melalui bantuan pertanyaan,pertanyaan oleh fasilitator, masyarakat dapat menemukan tentang prioritas perilaku beresiko. Masyarakat mengidentifikasi kelompok sasaran perilaku beresiko /siapakah berperilaku beresiko, kapan perilaku buruk tersebut dilakukan, dan dimana perilaku buruk tersebut dilakukan0. Masyarakat dapat menganalisis potensi yang dimiliki seperti tenaga1kader kesehatan, media komunikasi yang ada, perilaku baik terhadap kesehatan yang sudah membudaya di masyarakat, dan lain, lain. Masyarakat menganalisa mengapa mereka belum melakukan perilaku kesehatan yang diinginkan8 2pakah masyarakat tidak melakukan karena tidak tahu dan tidak mengerti atau masyarakat sudah mengerti dan paham tetapi tetapi tidak mau melakukannya. Pada tahap ini 35M juga melakukan proses pemicuan dengan metode S3!M, sampai terbentuknya informal leader(. Proses kegiatan monitoring dan kegiatan lain di tindak lanjuti oleh organisasi sanitasi yang terbentuk tersebut. b. Perumusan Masalah dan 9ara Pemecahan Masalah Setelah masyarakat mengidentifikasi masalah perilaku beresiko terhadap kesehatan yang ada di masyarakat dan menganalisis potensi masyarakat, selanjutnya masyarakat menyusun perumusan masalah dan cara pemecahan masalah tersebut, dengan memanfaatkan potensi yang ada di masyarakat . *alam perumusan masalah perlu memuat hal,hal sebagai berikut/lihat tabel0 Perumusan masalah dan cara pemecahan masalah tersebut dibahas dalam rembug desa /pleno masyarakat0 untuk mendapatkan kesepakatan bersama dalam melaksanakannya.

PERUMUSAN MASALAH DAN CARA PEMECAHAN MASALAH M2S2-2H P:RI-2#4 !:R:SI#7 SI2P2 *IM2$2 M:$ 2P2 /52#37R P:$.:!2! 0 P:M:92H 2$ M2S2-2H P73:$SI M2S.2R2#2 3 4$34# P:M:92H2$ M2S2-2H

&) Penguatan LKM* Pe, l $an O!s Keg atan 'an Pen(usunan RRK Pr+,+s Kese$atan Setelah masyarakat merumuskan masalah dan cara pemecahannya, agar secara operasional mudah dilaksanakan oleh masyarakat /indi+idu, rumah tangga, kelompok masyarakat0 maka perlu tindak lanjut 6 Penguatan kapasitas 3im #erja Masyarakat dan Penyusunan rancangan rinci kegiatan dan rencana biaya, yang praktis dan mudah dilaksanakan oleh masyarakat. a. Penguatan -#M 3im 5asilitator Masyarakat dibantu oleh bidan desa, sanitarian, staf 9abang *inas Pendidikan, #epala *esa, memberikan penguatan melalui on the job training kepada -#M /terutama Seksi #esehatan0 agar mampu menyusun opsi kegiatan promosi kesehatan, rancangan rinci kegiatan dan rencana biaya 6 ; Promosi #esehatan di Masyarakat ; Promosi kesehatan di Sekolah b. 7psi #egiatan Promosi #esehatan Minimal empat perilaku seperti telah diuraikan sebelumnya. ; Perilaku buang air besar di tempat yang benar /jamban0. ; Perilaku cuci tangan pakai sabun. ; Perilaku pengamanan air minum dan makanan. ; Perilaku kebersihan pengelolaan sampah ; Perillaku pengelolaan limbah cair rumah tangga 3elah diuraikan diatas bah"a langkah berikut setelah identifikasi masalah dan pemahamannpenyebaran penyakit dilakukan analisis. Salah satu cara analisis yang

sering digunakan dalam pemilihan opsi kegiatan PH!S adalah dengan berdiskusi, menggunakan matriks :5:#3I5 < 3I*2# :5:#3I5 dan M4*2H < S4-I3(. !ila opsi kegiatan PH!S telah dipilih, maka mungkin perlu pula menetapkan pilihan1opsi teknis jenis sarana yang dibutuhkan. *asar pemilihan opsi teknis ini adalah dengan pertimbangan kelebihan dan kekurangannya. 7psi yang dipilih hendaknya sudah mempertimbangkan berbagai aspek yang hidup di masyarakat seperti 6 kepercayaan, tradisi, tata nilai dan sebagainya, agar tidak mengalami masalah di kemudian hari. c. Penyusunan Rancangan Rinci #egiatan Setelah opsi kegiatan dan opsi teknis sarana ditentukan, maka dilanjutkan dengan membuat suatu rencana tindakan yang akan dimasukkan ke dalam Rencana #erja Masyarakat /R#M0. 4ntuk itu perlu dilakukan diskusi kelompok masyarakat /#elompok *iskusi 3erfokus0. #egiatan ini dapat langsung dilanjutkan setelah pemilihan opsi dilakukan atau pada kesempatan lain yang terpisah, karena pembuatan rencana kerja tersebut mungkin membutuhkan beberapa kali diskusi. #egiatan ini hendaknya dilakukan dalam kelompok yang melibatkan pula anggota -#M, sanitarian Puskesmas, per"akilan sekolah1guru, disamping fasilitator.

*imaklumi bah"a untuk mengubah perilaku tidaklah mudah. !anyak sekali faktor yang mempengaruhi. *iperlukan moti+asi( tertentu untuk mau berubah. !ahkan kemampuan juga turut mempengaruhi. 4ntuk itu mungkin diperlukan penyebaran informasi yang cukup.

4ntuk memperoleh informasi kesehatan yang lebih banyak dan rele+an diharapkan 953 dapat membantu -#M untuk meningkatkan akses ke Puskesmas. Perlu pula dipikirkan1didiskusikan dengan masyarakat mengenai kemungkinan diadakan pelatihan khusus bidang penyuluhan kesehatan dan bidang teknis PH!S.

Semua temuan, hasil analisis dan keputusan,keputusan tentang opsi perubahan PH!S tersebut diatas selanjutnya disajikan pada Pertemuan Pleno Masyarakat untuk persetujuan yang perlu ditindaklanjuti sebagai bahan masukan R#M. 3indak lanjut yang dimaksud antara lain mengenai kesepakatan akan menentukan tujuan, kelompok sasaran, macam1kegiatan pelaksana, keperluan akan alat1bahan1material dan biaya serta "aktu pelaksanaan.

2lat1bahan1media yang dibutuhkan dimasukan dalam rencana kegiatan berikut biaya yang dibutuhkan. *alam membuat perencanaan biaya, -#M 4nit #esehatan

didampingi oleh 35M #esehatan mencari perbandingan harga untuk semua bahan dan alat yang dibutuhkan, minimal = toko. Harga yang digunakan sebagai harga satuan dalam R#M adalah harga yang terendah.

Perlu diingat bah"a dalam menetapkan kelompok sasaran pada prinsipnya terutama adalah kolompok yang beresiko tinggi terhadap penularan penyakit. 7leh karena itu se"aktu menggali informasi dengan menggunakan tool 9ontamination route hendaknya dapat diperoleh pula informasi tentang golongan umur berapa yang banyak ditemukan menderita penyakit tertentu misalnya diare. Maka sasaran program dapat diidentifikasi lebih tajam yaitu yang dikatakan beresiko tinggi( misalnya bayi, dan sebagainya. >uga, kelompok masyarakat yang beresiko tinggi dapat diketahui dari hasil 3ransect ?alk, misalnya ditemui kelompok masyarakat yang mandi, cucicuci, buang air besar dan lain,lain di sungai. 2tau kelompok masyarakat yang tidak cuci tangan dengan sabun setelah buang air besar dan sebagainya.

*alam mendiskusikan pelaksana dari kegiatan,kegiatan hendaknya melibatkan semua segmen sosial masyarakat /laki,laki, perempuan, kaya dan miskin, orang tua, remaja1anak,anak0. *engan adanya permasalahan kesehatan yang jelas, kelompok sasaran yang jelas pula kiranya dapat disusun rencana PH!S yang lebih terfokus. !ahkan sampai kepada materi penyuluhan apa, media komunikasi apa yang efektif dapat dibahas bersama,sama dari data yang telah diperoleh.

Rencana #erja Perubahan Perilaku Hidup !ersih dan Sehat dituangkan dalam tabel sebagai kelanjutan dari pemilihan 7psi PH!S. *engan alur pikir pembuatan perencanaan seperti tersebut di atas, masyarakat akan lebih mudah memahami dan diharapkan lebih banyak terlibat dan mendukung sehingga terjadi suatu pembangunan yang berkesinambungan.

d. Penyusunan R#M Masyarakat dibantu oleh 35M menyusun draft R#M tentang program promosi kesehatan dengan memperhatikan 6 2da keterkaitan antara program promosi kesehatan di sekolah dan di masyarakat. Rencana promosi kesehatan dipresentasikan dalam pleno masyarakat untuk mendapat perbaikan 1 penyempurnaan serta kesepakatan.

Mendapat masukan dari 3#9, P4S#:SM2S dan 9abang *inas Pendidikan #ecamatan, untuk mendapat dukungan dari program dan sektor terkait.

e. Penyusunan Rencana Monitoring dan :+aluasi Masyarakat dibantu oleh 35M, secara partisipatif melalui diskusi kelompok terfokus menyusun rencana monitoring dan e+aluasi kegiatan promosi higiene sanitasi baik di sekolah maupun dimasyarakat, yang mudah dilaksanakan sendiri oleh sis"a sekolah maupun masyarakat

B. MONITORIN- DAN E.ALUASI Monitoring dan e+aluasi dilaksanakan secara terus menerus dan kontinyu untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan /target0 program promosi hygiene sanitasi dan perubahan perilaku. '. Mengetahui #emajuan Perubahan Secara 5isik dengan menggunakan peta sosial, 2pakah ada perubahan tempat,tempat yang semua digunakan untuk buang air besar /seperti di sungai, hutan, kebun, dan lain,lain0 sekarang masih digunakan untuk buang air besar. 2pakah ada tempat,tempat untuk membuang kotoran bayi,balita, sekarang masih terjadi. 2pakah ada penambahan jumlah sarana jamban keluarga, jamban sekolah, tempat cuci tangan di sekolah. 2pakah di jamban ada perubahan tentang penyediaan air dan sabun untuk cuci tangan. %. Memeriksa #emajuan Pelaksanaan #egiatan dengan menggunakan tabel perencanaan yang disusun berdasar data dalam R#M, untuk mengetahui apakah jenis dan +olume kegiatan yang direncanakan, pada saat ini sudah dilaksanakan. =. :+aluasi Perubahan Perilaku Secara Partisipatif /terutama dapat dilakukan di sekolah0 Misal melalui sistim berbaris sis"a sekolah ditanyakan 6 Siapa yang telah cuci tangan dengan air sesudah !2!. Siapa yang tidak cuci tangan dengan air dan sabun sesudah !2!. Siapa yang tidak cuci tangan sesudah !2!.

@. Monitoring #esinambungan 4ntuk melaksanakan monitoring kesinambungan khususnya bidang kesehatan, dilakukan dalam empat tahap. .aitu 6 3ahap ' dilakukan untuk merekam data situasi baseline berdasarkan bagaimana kondisi yang terjadi saat ini seperti perilaku buruk apa saja yang masih di lakukan oleh masyarakat, bagaimana kondisi dan jumlah dari sarana air bersih di masyarakat, sekolah dan tempat ibadahA sarana sanitasi di masyarakat, di sekolah dan tempat ibadahA dan tempat cuci tangan di sekolah. 3ahap % dilakukan untuk memonitor kuailtas dari proses perencanaan masyarakat dan R#M sebelum disetujui untuk didanai khususnya bidang kesehatan. 2pakah perencanaan kegiatan Promosi kesehatan sudah mencantumkan semua perilaku kunci1perilaku sasaran yang ingin diubah, 2pakah ada rencana promosi perbaikan perilaku hidup bersih tersebut disekolah8 2pakah ada rencana promosi perbaikan perilaku hidup bersih tersebut dimasyarakat 8 2pakah telah direncanakan indikator dan mekanisme monitoring untuk perbaikan perilaku tsb di lingkungan murid,murid sekolah 8 2pakah telah direncanakan indikator dan mekanisme monitoring untuk perbaikan perilaku tsb dalam masyarakat 8.

3ahap = kesesuaian antara R#M dengan kenyataan dari pelaksanaan kegiatan. 2pakah perencanaan PH!S dalam R#M telah mulai dilaksanakan 8Siapa yg bertanggungja"ab pelaksanaan, disekolah 8 di masyarakat 82pakah penanggung ja"ab pelaksanaan sudah terima pelatihan 8 2pakah dana disediakan sesuai dengan R#M untuk menerima kegiatan PH!S disekolah 8 *imasyarakat 8 3ahap @, yaitu dilakukan bagi seluruh pelaksana proyek dan masyarakat pengguna untuk mengetahui bagaimana dampak atau hasil dari kegiatan yang dilakukan -#M dan mesyarakat melalui R#M

*2532R #:P4S32#22$ *epartemen #esehatan RI, Pusat Promosi #esehatan, Pedoman Pelaksanaan Promoosi #esehatan di *aerah, >akarta %&&) *epartemen #esehatan RI, Pusat promosi #esehatan, Pedoman Pengelolaan Promosi #esehatan *alam Pencapaian PH!S, >akarta %&&B *epartemen #esehatan RI, Panduan Pelatihan #omunikasi Perubahan Perilaku, 4ntuk mempromosikan #I!!-2, >akarta %&&B *epartemen #esehatan RI, Pusat Promosi #esehatan, Pedoman #emitraan Promosi #esehatan *engan -embaga S"adaya Masyarakat, >akarta

Anda mungkin juga menyukai