Nama Kelompok
1. Elfa Ruslina Adha 14. Tutik Susiyawati
2. Sepiah Saputri 15. Jihan Fahirah
3. David Krisbianto 16. I Made Endra Aryana
4. Kadek Ayu Handayani 17. Ni Ketut Sri Widari
5. I Komang Suardana 18. Sugiono
6. I Gede Weda Sastrawan 19. Ni Made Intan Pradnya Taradiva
7. Ni Putu Noviana Framita 20. I Ketut Tersen
8. Ni Made Nana Dwi Riyanti 21. Ni Kadek Ayu Patni Dewi
9. Dian Anggraeni Rufaedah 22.Dwi Larantika
10. Ni Luh Putu Astiti Ratnawati
11. Ni Luh Kade Dwi Oka Ratnawathi
12. Kadek Trisnawati
13. T.Ni Made Dewi Erawati
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya
sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Proses Keperawatan dan
Berpikir Kritis” bisa terselesaikan tepat waktu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Maka,
penulis berharap agar pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun
untuk perbaikan dimasa mendatang.
Semoga segala bimbingan dan dukungan dari semua pihak mendapat balasan dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan mempunyai peran yang besar dalam
meningkatkan derajat kesehatan. Upaya peningkatan derajat kesehatan dapat melalui upaya
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative. Area pelayanan keperawatan yang paling
banyak adalah di rumah sakit. Pelayanan keperawatan pada pasien dilakukan dengan
pendekatan proses keperawatan yang terdiri atas lima tahap yaitu pengkajian, perumusan
diagnose keperawatan, perencanaan, pelaksanaaan, dan evaluasi. Langkah-langkah tersebut
bersifat siklus yang berarti tiap-tiap tahap saling berkesinambungan dan saling terkait.
Pengkajian merupakan langkah pertama dan paling krusial dalam proses keperawatan, karena
pada tahap tersebut menentukan tahapan proses keperawatan selajutnya. Kesalahan pada
tahap pengkajian akan membuat tahap-tahap berikutnya juga menjadi salah.
BAB II
PEMBAHASAN
I. Berpikir kritis
Berpikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan
mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Berpikir adalah aktivitas
yang sifatnya mencari ide atau gagasan dengan menggunakan berbagai ringkasan yang
masuk akal. Berpikir juga diartikan sebagai proses menimbang-nimbang dalam ingatan.
Menurut Tri Rusmi (1996) dalam perilaku manusia sebagaimana dikutip oleh Maryam
(2008 : 2) mendefiniskan berpikir sebagai suatu proses sensasi, persepsi, dan
memori/ingatan, berpikir menggunakan lambang(visual atau gambar), serta adanya sutu
penarikan kesimpulan yang disertai proses pemecahan masalah. Berpikir kritis adalah
pengujian secara rasional terhadap ide-ide, kesimpulan, pendapat, prinsip, pemikiran,
masalah, kepercayaan, dan tindakan (Roselina, 2005 : 14).
5. Mengambil tindakan
Setelah mendapatkan solusi, hal selanjutnya yang harus dilakukan untuk
menerapkan solusi tersebut adalah merencanakan apa yang akan terjadi selanjutnya
jika solusi yang diterapkan tidak berjalan dengan baik atau dianggap kurang efektif.
Dalam menerapkan solusi, pastikan setiap anggota dalam tim sadar dan
memahami peran masing-masing.
3. Intervensi Keperawatan
Rencana asuhan keperawatan yang di rumuskan dengan tepat memfasilitasi
kontinuitas asuhan perawatan dari satu perawat ke perawat lainnya. Sebagai hasil,
semua perawat mempunyai kesempatan untuk memberikan asuhan yang berkualitas
tinggi dan konsisten. Rencana asuhan keperawatan tertulis mengatur pertukaran
informasi oleh perawat dalam laporan pertukaran dinas. Rencana perawatan tertulis
juga mencakup kebutuhan klien jangka panjang (potter,1997)
4. Implementasi keperawatan
Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan
pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh
karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien. Adapun tahap-tahap dalam
tindakan keperawatan adalah sebagai berikut :
a. Tahap 1 : persiapan tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat
untuk mengevaluasi yang diindentifikasi pada tahap perencanaan.
b. Tahap 2 : intervensi fokus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah
kegiatan dan pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi
kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan tindakan keperawatan meliputi
tindakan : independen, dependen, dan interdependen.
c. Tahap 3 : dokumentasi Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh
pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses
keperawatan.
5. Evaluasi perencanaan
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan jalan membandingkan antara proses
dengan pedoman/rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat
dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan
sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di
rumuskan sebelumnya. Sasaran evaluasi adalah sebagai berikut:
a. Proses asuhan keperawatan, berdasarkan kriteria/ rencana yang telah disusun.
b. Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak menunjukan perubahan/kemajuan
sama sekali bahkan timbul masalah baru.dalam hal ini perawat perlu untuk
mengkaji secara lebih mendalam apakah terdapat data, analisis, diagnosa,
tindakan, dan faktor-faktor lain yang tidak sesuai yang menjadi penyebab tidak
tercapainya tujuan.