Anda di halaman 1dari 123

PENGARUH EDU WEB TENTANG PERILAKU

HIDUP SEHAT TERHADAP SELF MANAGEMENT


GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 3
NGANJUK

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Oleh :

IKE KRISTAUNI

NIM. 201701059

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES KARYA HUSADA KEDIRI

2021
PENGARUH EDU WEB TENTANG PERILAKU
HIDUP SEHAT TERHADAP SELF MANAGEMENT
GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 3
NGANJUK

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Oleh :

IKE KRISTAUNI

NIM. 201701059

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES KARYA HUSADA KEDIRI

2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN

SKRIPSI

PENGARUH EDU WEB TENTANG PERILAKU


HIDUP SEHAT TERHADAP SELF MANAGEMENT
GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 3
NGANJUK
Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan


Oleh :

IKE KRISTAUNI

NIM. 201701059

Menyetujui untuk diuji:

Pembimbing I Pembimbing II

Nian Afrian Nuari,S.Kep,Ns., M.Kep Dhina Widayati,S.Kep,Ns., M.Kep


NIDN : 0706048501 NIDN : 0731038601

Mengetahui:
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
STIKES Karya Husada Kediri,

da H M.K
NID 037101

ii
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
PENGARUH EDU WEB TENTANG PERILAKU
HIDUP SEHAT TERHADAP SELF MANAGEMENT
GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 3
NGANJUK
Oleh :

IKE KRISTAUNI
NIM. 201701059
Telah diuji pada
Hari : Selasa
Tanggal : 22 Juni 2021
Dan dinyatakan skripsi telah diterima dan lulus oleh :

Tanda Tangan

Penguji 1 : Dr. Ratna Hidayati , M.Kep.,Sp.Mat ( )


NIDN. 07-0502-7101

Penguji 2 : Nian Afrian Nuari, S.Kep, Ns., M.Kep ( )


NIDN. 07-0604-8501

Penguji 3 : Dhina Widayati,S.Kep,Ns., M.Kep ( )


NIDN. 07-3103-8601

Mengesahkan
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
STIKES Karya Husada Kediri

da H M.K
NID 037101

iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :

PENGARUH EDU WEB TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT

TERHADAP SELF MANAGEMENT GASTRITIS PADA REMAJA DI

SMA NEGERI 3 NGANJUK

Yang dibuat untuk melengkapi sebagai persyaratan menjadi Sarjana

Keperawatan pada Program Studi S1 Keperawatan STIKES Karya Husada

Kediri, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi

dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk

mendapatkan gelar kesarjanaan di lingkungan STIKES Karya Husada Kediri

atau di Perguruan Tinggi atau Instansi manapun, kecuali yang sumber

informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

Pare, 01 Februari 2021

IKE KRISTAUNI
NIM.201701059

iv
MOTTO

"Jika kamu ingin hidup bahagia, terikatlah pada tujuan,

bukan orang atau benda"

Albert Einstein

v
PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim

Sembah Sujud Hamba Ucapkan Kehadirat ALLAH SWT Yang Telah


Melimpahkan Rahmat Serta Hidayah-Nya Dan Sholawat Serta Salam Kepada
Junjungan Nabi Besar Muhammad SAW

"Saya Persembahkan SKRIPSI Ini Untuk"

Kepada orang tuaku bapak Tawar dan Ibu Sukini, Kak riadi dan kakak Ningsih
tercinta dan tersayang. Terimakasih atas semuanya yang telah engkau berikan,
dari doa, materi, motivasi, nasehat, kasih sayang tiada tara, kesabaran,
pengorbanan serta yang selalu mendukung dan memberikan semangat selama
saya menuntut ilmu dan alhamdulillah bisa menyelesaikan SKRIPSI ini dengan
baik

Ibu Nian Afrian Nuari dan Ibu Dhina Widayati sebagai dosen pembimbing.
Terimakasih atas waktu, nasehat, motivasi, serta kesabarannya dalam memberikan
ilmu dan bimbingannya dalam penyelesaian SKRIPSI ini.

Bapak ibu Dosen STIKES Karya Husada Kediri yang telah membimbing,
mengajarkan dan memberi ilmu selama ini hingga saya dapat sampai ke tahap ini.
Semoga semua ilmu yang diberikan dapat bermanfaat didunia maupun akhirat.

Teman-teman saya terimakasih atas dukungan, masukan, pengertian, kritikan


yang membuat ku terus terpacu untuk menyelesaikan SKRIPSI ini.

Serta semua pihak yang membantu dalam penyusunan SKRIPSI ini yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu, saya ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya.

vi
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat allah SWT atas segala rahmat

dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada peneliti, sehingga peneliti dapat

menyelesaikan penyusunan Proposal Skripsi dengan judul “Pengaruh Edu Web

Tentang Perilaku Hidup Sehat Terhadap Self Management Gastritis Pada Remaja

Di SMA Negeri 3 Nganjuk”. Penyelesaian Proposal Skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan semua pihak. Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Ita Eko Suparni, S.SiT., M.Keb selaku ketua STIKES Karya Husada Kediri.

2. Farida Hayati, S.Kep.,M.Kep selaku ketua prodi S1 Keperawatan STIKES

Karya Husada Kediri.

3. Nian Afrian Nuari, S.Kep, Ns., M.Kep. selaku dosen pembimbing 1 yang telah

sabar membimbing, memberi semangat dan dukungan, memberi motivasi,

masukan maupun saran sehingga Proposal Skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

4. Dhina Widayati, S.Kep, Ns., M.Kep. selaku dosen pembimbing 2 yang telah

sabar membimbing, memberi semangat dan dukungan, memberi motivasi,

masukan maupun saran sehingga Proposal Skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

5. Segenap Dosen Prodi S1 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri yang

telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi saya, serta bimbingan dan

pengarahan selama menempuh pendidikan di STIKES Karya Husada Kediri.

6. Kedua orang tuaku Bapak Tawar, Ibu Sukini, Kakakku Riadi, Kakakku Dwi

Setyoningsih dan keluarga tercinta yang dengan penuh cinta dan kasih

vii
sayangnya telah banyak memberikan doa, dukungan dan motivasi secara

materiil maupun moril guna kelancaran penyelesaian makalah ini.

7. Kepala sekola SMA Negeri 3 Nganjuk yang sudah memberi ijin untuk

melakukan penelitian

8. Rekan-rekan seperjuangan S1 Keperawatan angkatan 2017 yang tidak dapat

saya sebut satu persatu.

Dengan segala kerendahan hati, peneliti menyadari bahwa Proposal Skripsi ini

masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Semoga Allah

SWT senantiasa melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Pare, 01 Februari 2021

viii
ABSTRAK

Kristauni, Ike. 2021. Pengaruh Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat Terhadap
Self Management Gastritis Pada Remaja Di SMA Negeri 3 Nganjuk.
Prodi S1 Keperawatan STIKES Karya Husada Pare Kediri. Nian Afrian
Nuari, S.Kep.Ns.,M.Kep. Dhina Widayati, S.Kep.Ns.,M.Kep.
Tingkat kekambuhan gastritis yang tinggi pada remaja terkait dengan
self management yang masih kurang. Melalui edu web tentang perilaku hidup
sehat yang dapat meningkatkan pengetahuan dan membentuk perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh edu web tentang perilaku hidup sehat terhadap self management gastritis
pada remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk. Penelitian ini menggunakan metode pre-
eksperimen dengan pendekatan one grup pre-post test design, parameter
menggunakan kuesioner dan pengambilan sampling dengan teknik purposive
sampling terdiri dari 40 responden. Hasil penelitian menunujukan bahwa self
management gastritis sebelum intervensi didapatkan hampir seluruh responden
memiliki self management gastritis kriteria kurang dan setelah intervensi
didapatkan hampir seluruh responden memiliki self management gastritis kriteria
cukup. Setelah dilakukan analisa data menggunakan uji wilcoxon artinya terdapat
pengaruh edu web tentang perilaku hidup sehat terhadap self management gastritis
pada remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk (p value 0,000 < α=0,05). Kesimpulan edu
web berpengaruh terhadap self management gastritis pada remaja di SMA Negeri
3 Nganjuk. Disarankan dapat terus menggunakan website karena bisa diakses
melalui smarthphone bisa dijangkau dimanapun berada dan lebih menarik minat
para remaja untuk meningkatkan self management gastritis.

Kata Kunci : Edu Web, Self Management Gastritis, Remaja

ix
ABSTRACT

Kristauni, Ike. 2021. The Effect of Edu Web on Healthy Living Behavior on
Gastritis Self Management in Adolescent in State Senior High School 3
Nganjuk. Nursing Departments of STIKES Karya Husada Pare Kediri.
Nian Afrian Nuari, S.Kep.Ns.,M.Kep. Dhina Widayati,
S.Kep.Ns.,M.Kep.
The high rate of recurrence of gastritis in adolescents related to self-
management is still lacking. Therefore, through web edu about healthy living
behavior can increase knowledge and can create health behaviors that are carried
out on the awareness of adolescents themselves. The goal of the research is to
know the effect of edu web on healthy living behavior on gastritis self
management in adolescent in State Senior High School 3 Nganjuk. The research
design used pre Experimental method with one group pre post test design and
took sampling with purposive sampling. It was involving 40 respondents. The
results showed that before the intervention, almost all of the respondents had
gastritis self-management criteria. And after the intervention, almost all
respondents had sufficient gastritis self-management criteria. Based on data
analysis used Wilcozon test, was found that there was an effect of edu web on
healthy living behavior on gastritis self-management in adolescents at SMA
Negeri 3 Nganjuk (p value 0.000 < = 0.05). And a conclusion has been found that
the edu web had an effect on self-management of gastritis in adolescents at SMA
Negeri 3 Nganjuk. It is recommended for adolescents to use this website because
it can be accessed and reached anywhere via a smartphone. Not only that, this
website is more interesting for adolescents to improve gastritis self-management.

Keywords: Edu Web, Gastritis Self Management, Adolescents

x
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ............................................................................ i


LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN.......................................................................... iv
MOTTO .............................................................................................. v
PERSEMBAHAN ..................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .............................................................................. vii
ABSTRAK .............................................................................................. ix
ABSTRACT .............................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
DAFTAR BAGAN.................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN .......................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 6
1.5 Relevansi ............................................................................................. 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Konsep Edu Web................................................................................. 9
2.2 Konsel Self Management..................................................................... 15
2.3 Konsep Gastritis .................................................................................. 20
2.4 Konsep Remaja ................................................................................... 27

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS


3.1 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................... 31
3.2 Kerangka Konseptual .......................................................................... 32
3.3 Hipotesis .............................................................................................. 33

BAB 4 METODE PENELITIAN


4.1 Desain Penelitian................................................................................. 34
4.2 Kerangka Kerja ................................................................................... 35
4.3 Sampling Desain ................................................................................. 36
4.4 Identifikasi Variabel ............................................................................ 37
4.5 Definisi Operasional............................................................................ 38
4.6 Pengumpulan Data .............................................................................. 39
4.7 Waktu Dan Tempat Penelitian ............................................................ 45
4.8 Etika Penelitian ................................................................................... 45
4.9 Keterbatasan Peneliti ........................................................................... 46

xi
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian ................................................................................... 48
5.2 Pembahasan ........................................................................................ 51

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan ......................................................................................... 59
6.2 Saran .............................................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 61


LAMPIRAN ............................................................................................. 63

xii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Definisi Operasional Pengaruh Edu Web Tentang Perilaku


Hidup Sehat Terhadap Self Management Gastritis Pada
Remaja Di SMA Negeri 3 Nganjuk .......................................... 41
Tabel 4.2 Rekap Tabulasi Data Peneliti ......................................... 48
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di SMA Negeri
3 Nganjuk ................................................................................. 54
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Self Management Gastritis Pada Remaja
Sebelum Diberikan Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat di
SMA Negeri 3 Nganjuk......................... ........... ....................... 55
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Self Management Gastritis Pada Remaja
Sesudah Diberikan Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat di
SMA Negeri 3 Nganjuk ............................................................ 55
Tabel 5.4 Tabulasi Pengaruh Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat
Terhadap Self Management Gastritis Pada Remaja Di SMA
Negeri 3 Nganjuk...................................................................... 56

xiii
DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 3.2 Kerangka Konsep Pengaruh Edu Web Tentang Perilaku


Hidup Sehat Terhadap Self Management Gastritis Pada
Remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk.. .................................... 35
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Pengaruh Edu Web Tentang Perilaku
Hidup Sehat Terhadap Self Management Gastritis Pada
Remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk ...................................... 38

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Surat Ijin Studi Pendahuluan ............................................. 63
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Studi
Pendahuluan.. .................................................................... 64
Lampiran 3 Surat Keterangan Kelaikan Etik ........................................ 65
Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Penelitian ...................................... 66
Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............ 67
Lampiran 6 Lembar Permohonan Menjadi Responden ....................... 68
Lampiran 7 Lembar Persetujuan Menjadi Responden .......................... 69
Lampiran 8 Lembar Pengunduran Diri Menjadi Responden ................ 70
Lampiran 9 Lembar Data Umum .......................................................... 71
Lampiran 10 Kisi-kisi Lembar Kuesioner .............................................. 72
Lampiran 11 Lembar Kuesioner ............................................................. 73
Lampiran 12 SOP Pengaruh Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat
Terhadap Self Management Gastritis Pada Remaja Di
SMA Negeri 3 Nganjuk ..................................................... 74
Lampiran 13 SAP Pengaruh Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat
Terhadap Self Management Gastritis Pada Remaja Di
SMA Negeri 3 Nganjuk ..................................................... 77
Lampiran 14 Rekapitulasi Data Umum Hasil Penelitian Pengaruh Edu
Web Tentang Perilaku Hidup Sehat Terhadap Self
Management Gastritis Pada Remaja Di SMA Negeri 3
Nganjuk ............................................................................. 80
Lampiran 15 Rekapitulasi Data Khusus Hasil Penelitian Self
Management Gastritis Pada Remaja Sebelum Intervensi
Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat Di SMA Negeri 3
Nganjuk ............................................................................. 83
Lampiran 16 Rekapitulasi Data Khusus Hasil Penelitian Self
Management Gastritis Pada Remaja Sesudah Intervensi
Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat Di SMA Negeri 3
Nganjuk ............................................................................. 85
Lampiran 17 Daftar Yang Masuk Website ............................................. 87
Lampiran 18 Materi Website .................................................................. 88
Lampiran 19 Data Hasil Penelitian ......................................................... 93
Lampiran 20 Dokumentasi ..................................................................... 104
Lampiran 21 Lembar Konsultasi Skripsi ................................................ 105
Lampiran 22 Lembar Konsultasi Skripsi ............................................. 106

xv
DAFTAR SINGKATAN

WHO : World Health Organization


Covid-19 : Virus Corona
PTM : Penyakit Tidak Menular
FKTP : Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
FKRTL : Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut
IT : Information Technology
HTML : Hypertext Text Markup Language
PHP : PHP Hypertext Preprocessor
CSS : Cascading Style Sheet
OAINS : Obat Antiinflamasi Nonsteroid
HCL : Asam Klorida
Ca : Cancer Antigen

xvi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penatalaksanaan suatu penyakit itu memerlukan self management. Self

management merupakan suatu perilaku terampil, menekankan pada

peran, serta tanggung jawab individu dalam pengelolaan penyakitnya

sendiri (Kisokanth et al., 2013). Self management suatu keterlibatan

individu didalam kegiatan maupun praktek yang bertujuan

mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dengan

membuat penderita aktif dan berpartisipasi dengan mengambil keputusan

perihal program khusus untuk pengobatan mereka, membangun dan

mempertahankan kemitraan atau hubungan dengan orang yang terlibat

dalam membantu mengatasi meningkatkan kesehatan serta memiliki

kapasitas pengetahuan, sumber daya dan kepercayaan diri yang baik

dalam mengelola dampak dari masalah kesehatan mereka, fungsi sehari-

hari seperti mengontrol emosi dan hubungan interpersonal (Quensland

Healt dalam Primanda & Kritpracha, 2012).

Self-management yang dimiliki oleh remaja dalam kaitannya dengan

jenis pengalaman penyakit dan masalah spesifik tentang kesehatan

mereka (Lin, 2018). Self-management memungkinkan remaja untuk

meningkatkan keterampilan dalam memecahkan masalah, meningkatkan

keyakinan diri (self-effcacy) dan mendukung aplikasi pengetahuan dalam

kehidupan nyata (PERKENI, 2011). Self-management yang

1
2

memprioritaskan pada perilaku hidup sehat mandiri seperti menjaga pola

makan, aktiftas fisik olahraga cukup dan tidak merokok yang

diterapkan oleh para remaja dalam kehidupan sehari-hari dapat

mencegah, mengendalikan serta mengurangi dampak penyakit yang

dideritanya.

Gastritis dapat terjadi tiba-tiba (gastritis akut) atau secara bertahap

(gastritis kronis). Kebanyakan kasus gastritis tidak secara permanen

merusak lambung tetapi seseorang yang menderita gastritis sering sering

mengalami serangan kekambuhan yang mengakibatkan nyeri ulu hati

(Ehrlich, 2011). Gastritis akut merupakan suatu peradangan permukaan

mukosa lambung dengan kerusakan pada superfisial sedangkan gastritis

kronis merupakan peradangan permukaan mukosa lambung yang bersifat

menahun, resiko terjadinya kanker gastrik yang berkembang dikatakan

meningkat setelah 10 tahun gastritis kronik. Perdarahan mungkin terjadi

setelah satu episode gastritis akut atau dengan luka yang disebabkan

oleh gastritis kronis (Deden, 2010).

Insiden terjadinya gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah

penduduk setiap tahunnya. Kejadian gastritis di Indonesia menurut

WHO adalah 40,8% penderita gastritis. Kejadian gastritis di beberapa

daerah di Indonesia cukup tinggi dengan pravelensi 274.396 (Budiana

dalam Syamsu 2017). Berdasarkan profil kesehatan Indonesia 2013

sebanyak 30,154 kasus. Gastritis sering terjadi pada pelajar karena tidak

memperhatikan pola makan akibat banyaknya kegiatan di kelas

(Susilowati, 2019).
3

Prevelensi gastritis di Jawa Timur pada tahun 2011 mencapai 44,5%

yaitu dengan jumlah 58.116 kejadian (Dinkes Jatim Rumpiana 2011).

Berdasarkan dari data Dinas Kesehatan Kota Nganjuk pada tahun 2017

jumlah penderita penyakit gastritis sebesar 35.487 orang. Berdasarkan

studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 16 Januari

2021 di SMA Negeri 3 Nganjuk dengan mengisi kuesioner pada 10

remaja didapatkan 60% siswa-siswi yang memiliki riwayat sakit

gastritis. Dari hasil studi pendahuluan terdapat remaja yang suka

makan- makanan pedas, suka minum-minuman bersoda dan kopi, pola

makan tidak teratur. Aktivitas sehari-hari yang padat dan tugas sekolah

tak kunjung selesai juga mengganggu pola makan mereka dan

mengakibatkan stres psikologis mereka terganggu, sehingga mereka

terlambat untuk makan dan hanya mengkonsumsi obat untuk meredakan

rasa sakit pada perut.

Salah satu untuk melakukan self management adalah edukasi website

karena pandemi. Dengan edukasi website bisa mengurangi kontak fisik

sehingga edukasi bisa dilakukan dari rumah lewat media handphone.

Remaja lebih tertarik membaca dan belajar melalui handphone, selain

itu remaja lebih tertarik belajar menggunakan media handphone.

Website sangat mudah diakses oleh para remaja sehingga mereka lebih

mengerti tentang informasi yang mereka butuhkan melalui website. Edu

web tentang perilaku hidup sehat terhadap self management gastritis

pada remaja adalah edukasi berbasis website untuk mencegah

kekambuhan ulang gastritis pada remaja. Pada era modern seperti ini
4

internet lebih mudah diakses oleh masyarakat sehingga informasi lebih

cepat didapatkan dari internet. Berdasarkan penelitian Bryan dkk (2016)

hasil penelitian di SMA Negeri 1 likupang, ada responden yang

memiliki kebiasaan makan baik terdapat responden yang melakukan

pencegahan gastritis dan responden yang tidak melakukan pencegahan

gastritis. Dengan demikian dapat dijelaskan siswa seringkali

mengabaikan kebiasaan makan yang baik dan tidak melakukan

pencegahan gastritis sebagai upaya menghindari terjadinya penyakit

gastritis.

Self-management dapat dilakukan remaja dengan baik untuk mencegah

kekambuhan ulang gastritis, remaja harus memiliki pengetahuan yang

baik tentang pencegahan kekambuhan ulang gastritis melalui self-

management, salah satunya melalui edukasi website tentang perilaku

hidup sehat yang dapat meningkatkan pengetahuan dan membentuk

perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran remaja. Dengan

edukasi website yang diberikan kepada remaja dengan cara mengakses

menggunakan link yang sudah tersedia dengan handphone masing-

masing. Website ini didalamnya terdapat artikel mengenai identifikasi

perilaku hidup sehat, manfaat edu web, diet sehat untuk gastritis,

aktifitas dan penatalaksanaan, website ini sangat tepat karena sekarang

hampir semua orang memiliki media elektronik. Maka self-management

pencegahan kekambuhan ulang gastritis perlu ditingkatkan oleh para

remaja.
5

Perilaku hidup sehat dicirikan dengan pola perilaku yang akan

memberikan dampak pada kesehatan individu. Diungkapkan oleh

(Saydam, 2011) bahwa perilaku hidup yang tidak sehat diantaranya

adalah merokok, pola makan yang kurang baik dan tidak teratur,

konsumsi minuman beralkohol. Perilaku hidup yang tidak sehat ini

dapat menimbulkan penyakit pada saluran pencernaan gastritis. Gizi juga

acap kali dijadikan sebab kenapa seseorang tidak sehat, sering sakit dan

tidak dalam pertumbuhan yang baik (Kurniawan, 2018).

Berdasarkan fenomena latar belakang permasalahan diatas maka peneliti

tertarik untuk meneliti dengan judul "pengaruh edu web tentang

perilaku hidup sehat terhadap self-management gastritis pada remaja di

SMA Negeri 3 nganjuk"

1.2 Rumusan Masalah

Remaja mempunyai riwayat gastritis yang tidak melakukan self-

management terutama pola hidup sehat yang memiliki ancaman

kekambuhan ulang gastritis, terkait hal tersebut, maka peneliti dapat

merumuskan masalah dalam penelitian ini, "Apakah berpengaruh edukasi

website tentang perilaku hidup sehat terhadap self-management gastritis

pada remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk"


6

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh edu web tentang perilaku hidup sehat terhadap

self-management gastritis pada remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengidentifikasi self-management gastritis sebelum diberikan edu web

tentang perilaku hidup sehat pada remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk.

1.3.2.2 Mengidentifikasi self-management gastritis sesudah diberikan edu web

tentang perilaku hidup sehat pada remaja di SMA Negeri 3

Nganjuk.

1.3.2.3 Menganalisis pengaruh edu web tentang perilaku hidup sehat

terhadap self-management gastritis pada remaja di SMA Negeri 3

Nganjuk.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Responden

Diharapkan menambah wawasan responden pada remaja tentang self-

management gastritis dengan memberikan edu web tentang perilaku

hidup sehat.

1.4.2 Bagi Peneliti

Dapat menambah informasi tentang pengaruh edu web tentang perilaku

hidup sehat terhadap self-management gastritis pada remaja sehingga

dapat digunakan sebagai acuan untuk penanganan masalah gastritis

pada remaja.
7

1.4.3 Manfaat bagi Tempat Peneliti

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan tambahan

wawasan tentang pengaruh self-management gastritis pada remaja.

1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai dasar atau referensi peneliti lain yang ingin meneliti

permasalahan terkait self-management gastritis pada remaja.

1.5 Relevansi

Program pemerintah yang telah dilakukan untuk megendalikan penyakit

tidak menular (PTM) dimana salah satunya mencakup penyakit gastritis

yang terjadi akibat berbagai faktor resiko seperti merokok, diet tidak

sehat, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi minuman alkohol,

dilaksanakan mulai dari pencegahan dini, pengobatan, dan rehabilitasi.

Kegiatan pencegahan dan deteksi dini dapat dilaksanakan melalui

pemberdayaan masyarakat melalui Posbindu PTM, sedangkan pengobatan

dan rehabilitasi pelayanan kesehatan, baik fasilitas kesehatan tingkat

pertama (FKTP) maupun fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut

(FKRTL). Sesuai dengan Permenkes No 45 tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan, Kementrian Kesehatan, Dinas

Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,, Instansi

kesehatan pemerintah lainnya, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib

menyelenggarakan Surveilans Kesehatan sesuai kewenangannya, termasuk

penyelenggaraan surveilans faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

Surveilans faktor risiko PTM merupakan bagian penting dalam upaya


8

pengendalian PTM di Indonesia guna menghasilkan data dan informasi

yang valid sebagai bahan perencanaan, monitoring, dan evaluasi

program (Dirjen PP & PL, 2015).

Gastritis apabila dibiarkan berlarut-larut tanpa ada upaya pencegahan

akan membuat kesehatna semakin parah dan dapat mengakibatkan

kanker lambung bahkan kematian. Oleh karena itu penderita gastritis

harus mengetahui apa yang membuat terjadinya penyakit tersebut serta

memiliki kesadaran untuk melakukan tindakan agar tidak terjadi kembali

penyakit tersebut atau kekambuhan (Tilong, 2014).

Kejadian penyakit gastritis meningkat sejak 5-6 tahun ini bisa

menyerang semua jenis kelamin karena pola makan yang buruk dan

kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok. Penyakit gastritis ini

lebih menyerang kepada usia remaja sampai dewasa sehingga butuh

perawatan khusus karena akan mengganggu masa tua kita semua,

sehingga dibutuhkan pengetahuan dan kesadaran dari individu untuk

mengobati dan mencegah kekambuhan ulang gastritis (Iwan, 2018).


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Edu Web

2.1.1 Definisi Edu Web

Sebuah media informasi maupun media pembelajaran pada individu,

kelompok, dan masyarakat yang bisa diakses dengan internet. Pada

zaman modern ini informasi mudah didapatkan melalui internet dan

hampir semua orang memiliki handphone maupun smartphone untuk

mengakses internet maka dari itu peneliti menggunakan media

aplikasi salah satunya untuk meningkatkan pengetahuan remaja

terhadap perilaku hidup sehat terhadap self management gastritis.

2.1.2 Manfaat Edu Web

1) Untuk mengetahui informasi

2) Untuk mengetahui informasi perilaku hidup sehat

3) Untuk mengetahui informasi pencegahan kekambuhan ulang

gastritis

2.1.3 Tujuan Edu Web

Edukasi website bertujuan untuk menambah pengetahuan dan

kesadaran remaja untuk meningkatkan kesehatannya sendiri. Dengan

edukasi website remaja lebih mudah mendapatkan informasi

mengenai kesehatan sehingga lebih mudah untuk menerapkan perilaku

kesehatan. Karena setiap hari remaja tidak pernah lepas dari

9
10

handphone, maka dari itu edukasi website sangat tepat untuk

memberikan edukasi pada remaja.

2.1.4 Cara Penggunaan Website

Penggunaan aplikasi website ini mudah hanya dengan memasukkan

username nama dan password. Dengan memasukan alamat email kita

nanti akan bisa login ke website.

2.1.5 Cara Peneliti Membuat Website

Website ini dibuat original oleh peneliti dan bantuan tenaga

profesional lainnya yang membantu dalam pembuatan aplikasi ini.

Tahap-tahap pembuatan aplikasi ini yang menentukan konten terlebih

dahulu atau isi aplikasi yang ingin dibahas didalamnya. Konten ini

yang dibuat oleh peneliti berisi informasi mengenai perilaku hidup

sehat, tentang penyakit gastritis dan penatalaksanaan pencegahan

kekambuhan ulang gastritis. Setelah peneliti menentukan konten yang

akan dibahas diaplikasi ini bekerja sama pada orang yang ahli

dibidang IT untuk membuat desain dan laman WEB sebagai salah

satu untuk pembuatan aplikasi ini. Aplikasi ini dubuat dengan

menggunakan bahasa pemograman seperti HTML (Hypertext

Markup), PHP (PHP: Hypertext Prepocessor), CSS (Cascading Style

Sheet) dan JavaScript. Dari 4 item itu bertujuan untuk membuat dan

mengembangkan sebuah halaman web serta CSS sebagai aturan

untuk mengandalikan begbagai komponen dalam sebuah web

sehingga akan lebih terstruktur dan seragam, serta javascript

membuat tampilan dlam web lebih menarik. Setelah aplikasi ini


11

selesai ditahap pemograman maka langkah selanjutnya yaitu

mengoneksikan. Website tersebut agar aplikasi ini bisa diakses oleh

semua orang. Setelah dionlinekan maka semua orang bisa mengakses

website ini dengan alamat link nya

https://smkpsmwarujayeng.sch.id/antigastritis/ setelah aplikasi dibuat

oleh bantuan tenaga ahli TI maka peneliti membuat artikel atau

memasukkan artikel yang sudah dibuat sebelumnya ke aplikasi

tersebut. Peneliti juga dapat memantau responden dari server untuk

mengetahui responden yang sudah membuka ataupun belum

mendaftarkan akun di website tersebut.

2.1.6 Perilaku Hidup Sehat

Perilaku hidup sehat adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan

upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan

meningkatkan kesehatannya (Notoatmodjo, 2003).

Perilaku ini mencakup beberapa aspek, antara lain:

1) Makan dengan menu seimbang.

Makanan menu seimbang yaitu makanan dengan komposisi

makanan sehari-hari terdiri dari makanan-makanan yang

mnegandung: karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin-

vitamin.

Menurut Almatsier (2013), makanan sehat adalah makanan yang

didalamnya terkandung zat-zat gizi. Zat-zat gizi itu sendiri adalah

zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat-zat gizi tersebut yaitu

karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang sangat


12

banyak manfaatnya. Selain itu, ada definisi makanan sehat

berpedoman pada menu 4 sehat 5 sempurna yang berarti pola

menu seimbang yang bila disusun dengan baik mengandung

semua gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, yang tersusun dari,

makanan pokok (karbohidrat, lauk pauk (protein), sayuran, buah-

buahan, dan susu, tidak mengonsumsi makanan atau minuman

yang dapat menimbulkan kecanduan (kopi) (Yuswedi, 2020).

Dengan makan dengan menu seimbang bisa untuk mencegah

kekambuhan gastritis.

2) Olahraga / Aktivitas fisik secara teratur

Olahraga adalah "suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan

terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan

ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani", adapun

manfaat olahraga sebagai berikut:

1. Meningkatkan kerja dan fungsi jantung, paru, dan pembuluh

darah

2. Meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang

3. Menigkatkan kelenturan pada tubuh sehingga mengurangi

cedera

4. Meningkatkan metabolisme tubuh untuk mencegah kegemukan

dan mempertahankan berat badan ideal

5. Mengurangi resiko terjadinya penyakit (darah tinggi, kencing

manis, jantung koroner)

6. Memperbaiki sistem hormon


13

7. Meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh terhadap

penyakit

Aktivitas fisik teratur sekurang-kurangnya 30 mneit sehari

berolahraga, dan sekurang-kurangnya 3 kali dalam satu minggu

(Yuswedi, 2020).

3) Tidak merokok.

Merokok adalah suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan

dalam kehidupan sehari hari, merupakan suatu kebutuhan yang

tidak bisa dihindari bagi orang yang mengalami kecenderungan

terhadap rokok. Rokok merupakan salah satu bahan adiktif artinya

dapat menimbulkan ketergantungan bagi pemakainya.

Perilaku kesehatan pada dasarnya merupakan suatu respon

seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan

sakit dan penyakit, sistem pekayanan kesehatan, makanan, serta

lingkungan. Batasan ini mempunyai dua unsur pokok, yakni

respon dan stimulus atau perangsangan. Respon atau reaksi

manusia, baik bersifat pasif (pengetahuan, persepsi, dan sikap),

maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata atau practice).

Sedangkan stimulus atau rangsangan terdiri dari empat unsur

pokok, yakni: sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan dan

lingkungan (Notoatmodjo, 2003).


14

4) Mengelola stres, bukan menghindari stress

Stres adalah bagian dari hidup manusia sehari-hari, dan sulit

untuk dihindari. Penting mengelola atau mengatasi stres, termasuk

dapat mengidentifikasi sumber stres.

Menurut McGrath (2013; dalam Hanjaya 2016), stress

didefinisikan sebagai sebuah ketidakseimbangan antara kebutuhan

(fisik dan/atau psikologis) dan kemampuan merespon, yang

didalam kondisi dimana seseorang tidak dapat memenuhi

permintaan tersebut. Seperti yang dipaparkan oleh Notoatmodjo

(2015) bahwa stress seharusnya dikelola, bukan menghindari stres,

karena stres adalah bagian dari hidup manusia sehari-hari, dan

sulit untuk dihindari. Penting bagaimana seseorang dapat

mengelola atau mengatasi stres, termasuk dapat mengidentifikasi

sumber stres. Menyediakan waktu untuk rekreasi untuk refrest

relaksasi, rekreasi adalah ibarat membuka jendela pada waktu

ketika banyak pikiran atau stres.

5) Istirahat Cukup

Tidur merupakan salah satu cara untuk melepas kelelahan baik

jasmani maupun mental. Tidur adalah suatu proses yang sangat

penting bagi manusia, karena dalam tidur terjadi proses

pemulihan, proses ini bermanfaat megembalikan kondisi seseorang

pada keadaan semula, dengan begitu tubuh yang tadinya

mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali. Proses

pemulihan yang terhambat dapat menyebabkan organ tubuh tidak


15

bisa bekerja dengan maksimal, akibatnya orang yang kurang tidur

akan cepat lelah dan mengalami penurunan konsentrasi

(Ulimudiin, 2011).

2.2 Konsep Self Management

2.2.1 Definisi self management

Self Management (manajemen diri) adalah kemampuan individu untuk

mengelola gejala, pengobatan baik fisik dan konsekuensi psikososial

serta perubahan gaya hidup dalam kehidupan dengan kondisi kronis.

Pengelolaan diri memberikan kemampuan meliputi kemampuan

memonitor kondisi seseorang dan untuk mempengaruhi perubahan

kognitif, perilaku dan emosional yang diperlukan untuk

mempertahankan kualitas kehidupan yang memuaskan. Dengan

demikian proses dinamis dan berkesinambungan terus menerus

dipertahankan (Barlow, & Hainsworth, 2012).

2.2.2 Tujuan self management

Tujuan utama dalam self management gastritis adalah meningkatkan

kesadaran diri untuk mencegah kekambuhan ulang gastritis sehingga

memungkinkan mereka mengelola kesehatannya dalam kehidupan

sehari-hari.

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi self management

1) Usia

Peningkatan usia menyebabkan terjadinya peningkatan

kedewasaan/kematangan seseorang sehingga klien dapat berfikir


16

secara rasional tentang manfaat yang akan dicapai jika klien

melakukan self management secara adekuat dalam kehidupannya

sehari-hari (Sousa et al, 2012).

2) Jenis Kelamin

Jenis kelamin memberikan kontribusi yang nyata terhadap self

management gastritis. Dijelaskan bahwa klien dengan jenis

kelamin perempuan menunjukkan perilaku self mangement gastritis

lebih baik dibandingkan dengan klien yang berjenis kelamin laki-

laki. Self management harus dilaksanakan oleh klien gastritis laki-

laki maupun perempuan, hanya saja pada kenyataannya

perempuan lebih peduli terhadap kesehatannya sehingga ia

berupaya secara optimal untuk melakukan perawatan mandiri

terhadap penyakit yang dialaminya (Sousa et al, 2012).

3) Komunikasi Petugas Kesehatan

Peningkatan komunikasi kesehatan antara klien dan petugas

kesehatan akan meningkatkan kepuasan, kepatuhan terhadap

perencanaan pengobatan yang harus dijalankan dan meningkatkan

status kesehatan. Meningkatkan partisipasi klien dalam

pengambilan keputusan dan meningkatkan komunikasi petugas

kesehatan akan meningkatkan self management. Komunikasi

petugas kesehatan berpengaruh terhadap self management terutama

berkaitan dengan pola makan sehat. Komunikasi yang dijalankan

oleh petugas kesehatan berkaitan dengan pendidikan kesehatan

tentang bagaimana tindakan yang harus dilakukan oleh klien


17

dalam kehidupan sehari-hari agar terjaga pola makan sehari-hari

sehingga dapat meminimalkan kekambuhan gastritis (Heisler et al,

2013).

4) Pengetahuan

Terbentuknya kemampuan dalam self care management gastritis

adalah dari kemampuan dalam melakukan self care dan self

mangement. Keberhasilan self care management gastritis seperti

perilaku pasien atau kemampuan pasien dalam melakukan self

care dan self management sebagai faktor yang berhubungan

dengan self care management gastritis yaitu pengetahuan yang

dimiliki akan merubah persepsi yang pada akhirnya berdampak

pada perilaku yang ditampilkan seseorang dalam menerapkan self

care management gastritis.

2.2.4 Self Management Dalam Pencegahan Kekambuhan Gastritis

1. Pola Makan

Pola makan adalah suatu cara untuk mengatur jumlah atau jenis

makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan

kesehatan, status nutrisi, pencegahan atau membantu

menyembuhkan penyakit. Pola makan yang baik selalu mengacu

pada gizi seimbang. Kebutuhan zat gizi tubuh hanya dapat

terpenuhi hanya dengan pola makan yang bervariasi dan beragam,

semakin lengkap jenis makanan yang kita peroleh, maka semakin

lengkaplah perolehan zat gizi untuk mewujudkan kesehatan yang

optimal (Prita, 2010).


18

Pola makan menggambarkan perilaku seseorang yang berhubungan

dengan kebiasaan makan yang tidak teratur, meliputi frekuensi

makan, jenis makan dan jumlah makan. Beberapa jenis makanan

yang mengandung gas, asam, pedas, dan konsumsi minuman soda

termasuk dalam makanan dan minuman yang merangsang saluran

pencernaan. Apabila makanan dikonsumsi dalam jumlah yang

banyak mengiritasi lambung dan memicu terjadinya kekambuhan

gastritis (Sulastri, 2012).

2. Pemakaian obat-obatan

Gatritis dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu

seperti anti nyeri (aspirin, piroxicam, paracetamol), anti inflamasi

nonsteroid (OAINS), antibiotik, suplemen, dan menelan zat kimia

seperti alkohol. Beberapa obat menyebabkan efek samping pada

saluran cerna, sehingga mengiritasi mukosa lambung dan

menghambat pengeluaran kadar prostagladin untuk memunculkan

nyeri. Obat OAINS merupakan golongan obat besar yang

menghambat pengeluaran prostagladin dari asam arakhidonat.

Prostagladin salah satu faktor defensif yang sangat penting, selain

menghambat produksi prostagladin, aspirin, dan obat anti

inflamasi nonsteroid dapat merusak mukosa secara menyeluruh,

ini terjadi karena kandungan asam dalam obat bersifat korosif

sehingga merusak sel epitel mukosa dan mengakibatkan gastritis

dan ulkus peptikum (Rosniyanti, 2010).


19

3. Management stress

Istilah manajemen stres merujuk pada identifikasi dan analisis

terhadap permasalahan yang terkait dengan stres dan aplikasi

berbagai alat terapeutik untuk mengubah sumber stres atau

pengalaman stres (contton dalam Intan 2012). Manajemen stres

sangat penting untuk mencegah kekambuhan gastritis, sehingga

management stres harus dimiliki oleh setiap individu.

Mendefinisikan manajemen stres sebagai usaha untuk mencegah

timbulnya stres, meningkatkan ambang stres dari individu dan

menampung akibat fisiologikal dari stress.

4. Aktivitas/ Exercise

Pengelolaan dan pencegahan gastritis dapat dilakukan dengan

olahraga/latihan jasmani. Latihan jasmani yang dianjurkan berupa

olahraga yang ringan seperti jogging, yoga, bersepeda atau

berenang. Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan

kemampuan. Untuk mereka yang relatif sehat, intensitas latihan

jasmani bisa ditingkatkan. Hindari kebiasaan hidup yang kurang

gerak atau bermalas-malasan (Perkeni, 2013)


20

2.3 Konsep Gastritis

2.3.1 Definisi Gastritis

Penyakit gastritis adalah peradangan atau pembengkakan dari mukosa

lambung yang disebabkan oleh infeksi kuman heliobacter pylor.

Penderita penyakit gastritis akan mengalami sakit ulu hati, nyeri

lambung, rasa mual muntah, rasa lemah, nafsu makan menurun, sakit

kepala dan terjadi perdarahan pada saluran cerna (Gobel, 2012).

Penyakit gastritis atau sering juga disebut penyakuit tukak lambung

merupakan tukak (borok, pekung) di dalam lambung, termasuk

penyakit pencernaan. Namun penyakit ini leih populer disebut

sebagai penyakit maag. Penyakit ini memang sudah mulai dialami

oleh orang Indonesia sejak dari remaja sampai lanjut usia (Saydam,

2011)

Gastritis menjadi salah satu gangguan pencernaan yang dialami

masyarakat, karena pola makan yang tidak sesuai dengan makanan

yang terlalu pedas, sehingga produksi asam lambung tidak terkontrol.

Penyakit ini menyerang semua usia tetapi lebih sering menyerang

usia produktif karena gaya hidup yang kurang memperhatikan

kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi (Hartati dkk, 2014).


21

2.3.2 Klasifikasi Gastritis

Menurut Suratun (2010), jenis-jenis gastritis adalah sebagai berikut:

1) Gastritis Akut

Gastritis akut merupakan peradangan pada mukosa lambung yang

menyebabkan erosi dan perdarahan mukosa lambung dan setelah

terpapar pada zat iritan, erosi tidak mnegenal lapisan otot.

2) Gastritis Kronis

Gastritis Kronis merupakan gastritis yang terkait dengan atropi

mukosa gastrik sehingga produksi HCI menurun dan

menimbulkan kondisi achlorhydria dan ulserasi peptic gastritis

koronis dapat diklasifikasikan pada tipe a dan tipe B.

a) Tipe A merupakan gastritis autoimun. Adanya antibody

terhadap sel parietal menuimbulkan reaksi peradangan yang

pada akhirnya dapat menimbulkan atropi mukosa lambung.

Pada 95% pasien dengan anemia persion dan 60% pasien

dengan gastritis atropi kronik memiliki antibody terhadap sel

parietal. Biasanya kondisi ini menjadi tendensi terjadinya Ca

lambung pada fundus atau korpus.

b) Tipe B merupakan gastritis yang terjadi akibat infeksi oleh

helicobacter pylori. Terdapat inflamasi yang difuse pada

lapisan mukosa sampai muskularis, sehingga sering

menyebabkan perdarahan dan erosi sering mengenai antrum.


22

2.3.3 Etiologi Gastritis

Ada beberapa yang dapat mengakibatkan seseorang menderita gastritis

antara lain mengkonsumsi obat-obatan kimia seperti asetaminofen,

aspirin, dan steroid kartikosteroid (Suratan dalam Ida, 2017).

Asetaminofen dan kartikosteroid dapat mengakibatkan iritasi pada

mukosa lambung, sedangkan NSAIDS (Nonsteroid Anti Inflammation

Drugs) dan kortikosteroid menghambat sintesis prostagladin sehingga

sekresi HCL meningkat dan menyebabkan suasana lambung menjadi

sangat asam. Kondisi asam ini menimbulkan iritasi mukosa lambung.

Penyebab lain adalah konsumsi alkohol. Alkohol dapat menyebabkan

kerusakan gester. Terapi radiasi, refluk empedu, zat-zat korosif (cuka,

lada) dapat menyebabkan kerusakan mukosa gaster dan menimbulkan

edema dan perdarahan. Kondisi yang stressful seperti trauma, luka

bakar, kemoterapi dan kerusakan susunan saraf pusat akan

merangsang peningkatan produksi HCI lambung. Selain itu, infeksi

oleh bakteri seperti Helicobacter pylori, eschericia coli, Salmonellan

dan lain-lain juga dianggap sebagai pemicu (Desty, 2019).

2.3.4 Faktor Resiko Gastritis

Menurut (Smetzer dalam Bagas, 2016) faktor-faktor resiko yang

sering menyebabkan gastritis diantaranya:

1. Pola Makan

Orang yang memiliki pola makan yag tidak teratur mudah

terserang penyakit ini. Pada saat perut harus diisi, tetapi dibiarkan
23

kosong atau ditunda pengisiannya, asam lambung akan mnecerna

lapisan mukosa lambung sehingga timbul rasa nyeri.

2. Helicobacter Pylori

Helicobacter Pylori adalah kuman garam negatif, hasil yang

berbentuk kurva dan batang Helicobacter Pylori adalah suatu

bakteri yang menyebabkan peradangan lapisan lambung yang

kronis (gastritis) pada manusia. Infeksi Helicobacter Pylori ini

sering diketahui sebagai penyebab utama terjadi ulkus peptikum

dan penyebab terserang terjadinya gastritis.

3. Terlambat Makan

Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung

setiap waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah

makan biasanya kadar glukosa dalam darah telah banyak terserap

dan terpakai sehingga tubuh akan merasakan lapar dan pada saat

itu jumlah asam lambung terstimulasi. Bila seseorang telat makan

sampai 2-3 jam, maka asam lambung yang diproduksi semakin

banyak dan berlebih sehingga dapat mengiritasi mukosa lambung

serta menimbulkan rasa nyeri di sekitar epigastrium.

4. Makanan Pedas

Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan merangsang

sistem pencernaan, terutama lambung dan usus kontraksi. Hal ini

akan mengakibatkan rasa panas dan nyeri di ulu hati yang disertai

dengan mual dan muntah. Gejala tersebut membuat penderita


24

semakin berkurang nafsu makannya. Bila kebiasaan mengkonsumsi

makanan pedas lebih dari satu kali dalam satu minggu selama

minimal 6 bulan dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan

iritasi pada lambung yang disebut dengan gastritis.

5. Stress

Stress memiliki efek negatif melalui mekanisme neuroendokrin

terhadap saluran pencernaan sehingga berisiko untuk mengalami

gastritis (Saroinsong, 2014).

6. OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid)

Obat anti inflamasi non steroid merupakan jenis obat yang

memiliki efek yang menyebabkan gastritis. OAINS bersifat

analgetik, antipiretik, dan anti inflamasi. Obat analgetik hanya

efektif terhadap nyeri. Sedangkan obat antipiretik akan

menurunkan suhu dalam keadaan demam dan meingankan gejala

nyeri (Hidayah, 2013).

2.3.5 Tanda dan Gejala Gastrits

Menurut Muttaqin (2011) secara umum gastritis mempunyai beberapa

gejala yaitu:

1) Nafsu makan menurun drastis.

2) Sering mual dan muntah.

3) Sering bersendawa dalam keadaan lapar.

4) Nyeri perut, kembung, dan rasa sesak bagian atas perut (ulu

hati).
25

5) Kepala terasa pusing.

6) Sulit tidur karena gangguan rasa sakit pada perut.

2.3.6 Prinsip Diet

Diet pada pasien gastritis yaitu diet lambung, dan prinsip diet yang

dianjurkan yaitu (Mutaqin, 2011):

1. Pasien dianjurkan untuk makan secara teratur, tidak terlalu

kenyang dan tidak boleh berpuasa (makan sedikit-sering).

2. Makanan harus mengandung cukup kalori dan protein namun

kandungan lemak/minyak, khususnya yang jenuh harus dikurangi.

3. Makanan pada diet lambung harus mudah dicernakan dan

mengandug serat pangan yang solubel (soluble dietary fibre).

4. Makanan tidak boleh mengandung bahan yang merangsang,

bersifat asam, yang mengandung miyak/lemak secara belebihan,

dan yang bersifat melekat.

5. Makanan tidak boleh terlalu panas atau dingin.

2.3.7 Penatalaksanaan

Terapi gastritis sangat bergantung pada penyebab spesifiknya dan

mungkin memerlukan perubahan dalm gaya hidup, pengobatan atau

dalam kasus yang jarang pembedahan untuk mengobatinya (Ivanus,

2018).

1. Jika penyebabnya adalah infeksi oleh H.pylori, maka diberikan

bismuth, antibiotik (misalnya amoxicillin dan claritromycin).

2. Penderita gastrittis karena stress akut banyak mengalami

perubahan (penyakit berat, cedera atau pendarahan) berhasil


26

diatasi. Tetapi sekitar 2% penderita gastritis karena stres akut

mengalami perdarahan yang sering berakibat fatal. Karena itu

dilakukan pencegahan dengan memberikan antacid (untuk

menetralkan asam lambung) dan obat anti-ulkus yang (untuk

mengurangi atau menghentikan pembentukan asam lambung).

Perdarahan hebat karena gastritis akibat stress akut bisa diatasi

dengan menutup sumber perdarahan dengan tindakan endoskopi.

Jika perdarahan masih berlanjut mungkin seluruh lambung harus

diangkat.

3. Penderita gastritis erosif kronis bisa diobati dengan antasid.

Penderita sebaiknya menghindari obat tertentu (misalnya aspirin

atau obat anti peradangan non-stroid lainnya) dan makanan yang

menyebabkan iritasi lambung

4. Untuk meringankan penyumbatan disaluran keluar lambung pada

gastritis eonofilik bisa diberikan kortikosteroid atau dilakukan

pembedahan

5. Gastritis atrofik tidak dapat di semnuhkan, sebagian penderita

harus mendapat suntikan tambahan vitamin B12

6. Penderita myener bisa disembuhkan dengan mengangkat sebagian

atau seluruh lambung

7. Gastritis sel plasma bisa diobati dengan obat-obatan anti-ulkus

yang menghalangi pelepasan asam lambung

8. Pengaturan diet yaitu pemberian makanan lunak dengan jumlah

sedikit tapi sering


27

9. Makanan yang perlu dihindari adalah yang merangsang dan

berlemak seperti sambal, bumbu dapur dan gorengan

10. Kedisiplinan dalam pemenuhan jam-jam makan juga sangat

membantu pasien dengan gastritis

2.3.8 Komplikasi

Komplikasi dalam gastritis akut, yaitu perdarahan saluran cerna

bagian atas yang berupa hematemesis dan melena. Perdarahan yang

banyak dapat menyebabkan syok hemoragik yang mengakibatkan

kematian dan dapat terjadi ulkus. Komplikasi yang timbul pada

gastritis kronis yaitu strofi lambung yang dapat menyebabkan

gangguan penyerapan vitamin B12, akibat kurangnya penyerapan B12

menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan zat besi terganggu dan

penyempitan daerah pylorus (Masjoer, 2011)

2.4 Konsep Remaja

2.4.1 Definisi Remaja

Remaja merupakan masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke

masa dewasa, yang telah meliputi semua perkembangan yang dialami

sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Perubahan perkembangan

tersebut meliputi aspek fisik, psikis dan psikososial. Masa remaja

merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Remaja

ialah masa perubahan atau peralihan dari anak-anak ke masa dewasa

yang meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis, dan

perubahan sosial (Sofia & Adiyanti, 2013).


28

Menurut King (2012) remaja merupakan perkembangan yang

merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Masa ini

dimulai sekitar pada usia 12 tahun dan berakhir pada usia 18 sampai

21 tahun.

Menurut Monks (2008) remaja merupakan masa transisi dari anak-

anak hingga dewasa. Fase remaja tersebut mencerminkan cara

berfikir remaja masih dalam koridor berpikir konkret, kondisi ini

disebabkan pada masa ini terjadi suatu proses pendewasaan pada diri

remaja. Masa tersebut berlangsung dari usia 12 sampai 21 tahun,

dengan pembagian sebagai berikut:

a. Masa remaja awal (Early adolescent) umur 12-15 tahun.

b. Masa remaja pertengahan (middle adolescent) umur 15-18 tahun

c. Remaja terakhir (late adolescent) umur 18-21 tahun

2.4.2 Perkembangan pada Masa Remaja

Tahapan perkembangan manusia salah satunya diteliti oleh Erikson.

Menurut teori tahapan psikososial oleh Erikson (dalam Santrock,

2002), masa remaja termasuk ke dalam tahapan keempat dari

keseluruhan tahapan perkembangan manusia. Dalam tahap peralihan

dari anak-anak ke dewasa ini, energi yang dimiliki seseorang

dialihkan untuk mendapatkan pengetahuan dan kemampuan

intelektual. Menurut Erikson (dalam Santrock,2002), tahapan ini

merupakan tahapan perkembangan ego identity vs. Identity confusion,

di mana individu dihadapkan dengan kebutuhan untuk menemukan

jati diri dan apa yang akan ia lakukan dalam hidup. Penting dalam
29

tahap ini adalah untuk ekplorasi terhadap solusi alternatif terhadap

peran individu dalam hidup (santrock, 2002). Perubahan biologis,

kognitif, serta perubahan identitas sosial dari anak-anak menuju ke

dewasa yang dialami oleh remaja dapat menimbulkan kebingungan

terhadap identitas diri remaja itu. Hal ini sesuai dengan

perkembangan ego remaja yaitu identity vs. Identity confusion,

dimana remaja pada tahap ini berusaha untuk mencari identitas dan

definisi dalam hidup, sebagai konsekuensi masa peralihan antara

anak-anak dan dewasa. Adanya kebingungan atas identitas dirir

kemudian akan mempengaruhi perkembangan resiliensi remaja, karena

salah satu karakteristis dalam resiliensi menurut Wagnild dan Young

(2006) self-reliance, di mana pengenalan terhadap kemampuan dan

kapasitas diri merupakan hal yang penting dalam mencapai self-

reliance. Kurangnya pemahaman remaja mengenai kualitas baik dan

buruknya akan menyebabkan resiliensi remaja menjadi terlambat.

2.4.3 Konflik Pada Remaja

Adanya perubahan-perubahan yang dialami oleh remaja dan juga

perubahan lingkungan yang menurut remaja untuk menjadu dewasa

seperti yang diharapkan lingkugan dapat membuat remaja mengalami

kebingugan yang pada awalnya hanyalah permasalahan pribadi,

namun akhirnya dapat berkembang menjadi masalah sosial (Yeni,

2019). Santrock (2003) menyebut sebutan istilah abnormal behavior

atau tingkah laku abnormal yang berarti sebuah tingkah laku yang

mal-adaptif serta berbahaya dan bukan sekedar tingkah laku yang


30

berbeda dengan orang lain pada umunya. Tingkah laku seperti ini

tidak mampu mendukung kesejahteraan, perkembangan, dan

oemenuhan masa remaja. Tingkah laku maladaptif antara lain seperti

bunuh diri, mangalami depresi, memiliki keyakinan yang aneh dan

tidak rasional, menyerang orang lain (berkelahi/tawuran), mengalami

ketergantungan pada obat-obatan terlarang. Tingkah laku abnormal

seperti ini mempengaruhi kemampuan remaja untuk dapat berfungsi

secara efektif dan juga dapat membahayakan orang lain (Santrock,

2003).
BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

3.1.1 Definisi

Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan

dan membentuk suatu teori yang menjelaskan karakteristik antar

variabel (baik variable yang diteliti maupun yang tidak diteliti).

Ketangka konsep akan membantu peneliti menghubungkan hasil

penemuan dengan teori. Kerangka konsep adalah konsep yang dipakai

sebagai landasan berfikir dalam kegiatan ilmu (Nursalam, 2010)

Penyusunan kerangka konsep akan membantu kita untuk membuat

hipotesis, menguji hubungan tertentu, dan membantu peneliti dalam

menghubungkan hasil penemuan dengan teori yang hanya dapat

diamati atau diukur melalui konstruk atau variabel (Nursalam, 2011)

31
32

3.2 Kerangka Konseptual Keterangan :

Remaja yang : Diteliti


Kurangnya Resiko
mengalami gastritis : Tidak diteliti
pengetahuan kekambuhan
meningkat
Faktor-faktor yang Edu web perilaku hidup
mempengaruhi self Self management dalam pencegahan Manfaat edu web : sehat pencegahan
mangemet : kekabuhan : kekambuhan gastritis:
1) Untuk mengetahui
1. Usia 1. Pola makan informasi 1. Konsep perilaku hidup
sehat
2. Jenis kelamin 2. pemakaian obat-obatan 2) Untuk mengetahui
informasi perilaku 2. Konsep gastritis
3. Komunikasi 4. Manajemen stress hidup sehat
petugas kesehatan 3. Penatalaksanaan
4. Aktivitas/exercise 3) Untuk mengetahui gastritis untuk mencegah
4. Pengetahuan informasi pencegahan kekambuhan gastritis
Pengetahuan meningkat kekambuhan ulang
gastritis

Self management meningkat

Bagan 3.2 Kerangka Konsep Pengaruh Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat Terhadap Self Management Gastritis
Pada Remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk
33

Narasi Kerangka Konsep

Remaja yang mengalami gastritis dibutuhkan self mangement pencegahan

kekambuhan ulang gastritis seperti pola makan, pemakaian obat-obatan,

management stress dan aktivitas. Adapun faktor penyebab gastritis pola

makan, Helicobacter Pylori, terlambat makan, makanan pedas, stress, OAINS

(Obat Anti Inflamasi Non Steroid). Melalui edu web tentang perilaku hidup

sehat yang berisikan tentang komponen yang mempengaruhi perilaku hidup

sehat , gastritis dan pentalaksanaan pencegahan kekambuhan ulang gastritis

dengan edukasi website dapat meningkatkan pengetahuan yang mendukung

perilaku self mangement dalam pencegahan kekambuhan gastritis sehingga

self mangement meningkat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi self

management usia, jenis kelamin dan komunikasi petugas kesehatan. Dengan

self management meningkat maka pencegahan kekambuhan gastritis dapat

diterapkan oleh remaja dengan kriteria self management Baik, Cukup,

Kurang.

3.3 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu peryataan asumsi tentang hubungan antara dua atau

lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan di dalam

penelitian (Nursalam, 2011).

H1 : Ada pengaruh edu web tentang perilaku hidup sehat terhadap self

management ganstritis pada remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk.


BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Rancangan penelitian atau desain penelitian adalah semua proses yang

diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Hidayat, 2014).

Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini termasuk jenis penelitian

pre-eksperimental dengan pendekatan "One group pre-post test design"

yaitu penelitian yang sebelum dilakukan perlakuan variabelnya

diobservasi/diukur lebih dahulu (pre-test) setelah itu dilakukan perlakuan

dan setelah perlakuan variabelnya dilakukan observasi/diukur lebih

dahulu (pre-test) setelah itu dilakukan perlakuan dan setealah perlakuan

variabelnya dilakukan observasi/pengukuran (post-test) (Hidayat, 2014).

Konsep desain yang digunakan adalah intervensi dengan pengukuran

dengan membandingkan pre-test dengan pengukuran post-test sebagai

berikut (Nursalam, 2014) :

Subyek Pra test Perlakuan Post test

S O I O

Keterangan :

S : Subyek/Responden

O : Pengukuran self management gastritis

I : Intervensi edukasi website tentang perilaku hidup sehat

O : Pengukuran self management gastritis

34
35

4.2 Kerangka Kerja

Populasi :

Remaja kelas XI SMA Negeri 3 Nganjuk yang mengalami gastritis

Teknik sampling :
Purposive sampling

Sampel :
Sebagian remaja yang memiliki riwayat gastritis di SMA Negeri 3
Nganjuk sebanyak 40 anak

Melakukan pengukuran self management gastritis (pretest)

Melakukan intervensi edu web tentang perilaku hidup sehat pada remaja
dilakukan 2 kali selama 30 menit

Melakukan pengukuran self management gastritis (posttest)

Analisa data pre test dengan post test


menggunakan "uji Wilcoxon"

Kesimpulan :
P ≤ 0,05 = H1 diterima
P > 0,05 = H1 ditolak

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Pengaruh Edu Web Tentang Perilaku Hidup
Sehat Terhadap Self Management Gastritis Pada Remaja di
SMA Negeri 3 Nganjuk .
36

4.3 Sampling Desain

4.3.1 Populasi

Populasi adalah populasi dalam oenelitian adalah subjek (misalnya:

manusia, klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan

(Nursalam, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja

yang mengalami gastritis di SMA Negeri 3 Nganjuk sebanyak anak.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2014).

Dalam penelitian ini sampel penelitian seluruh remaja gastritis yang

terdata sebanyak responden berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi

sebagai berikut :

4.3.2.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari

suaru populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Pertimbangan

ilmiah harus menjadi pedoman saat menentukan kriteria inklusi

(Nursalam, 2015). Adapun kriteria inklusi sampel penelitian ini

adalah:

1. Remaja kelas XI yang memiliki riwayat gastritis

2. Usia 15 tahun - 18 tahun

4.3.2.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek

yang memenuhi kriteria inklusi dari studi (Nursalam, 2015). Adapun

kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :


37

1. Remaja kelas XI yang memiliki riwayat gastritis dan memiliki

riwayat sakit tipoid, desminore dan diare

4.3.3 Sampling

Sampling adalah proses menyelidiki porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Teknik sampling adalah suatu cara yang ditempuh

dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-

benar sesuai dengan keseluruhan subyek penelitian (Nursalam, 2015).

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Purposive sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara

memilih sampel antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki

peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut

dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal/diketahui

sebelumnya (Nursalam, 2015).

4.4 Identifikasi Variabel

Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu

konsep pengertian tersebut (Notoatmodjo, 2015).

4.4.1 Variabel Independen (bebas)

Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi atau nilainya

menentukan variabel lain (Nursalam, 2015). Dalam penelitian ini

variabel independennya adalah edu web tentang perilaku hidup sehat


38

4.4.2 Variabel Dependen (terikat)

Variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk

menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel bebas

(Nursalam, 2015). Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah

self mangement gastritis

4.5 Definisi Operasional

Menurut Notoatmodjo (2015) definisi operasional adalah uraian tentang

batasan variabel yang dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh

variabel yang bersangkutan

Tabel 4.1 Definisi Operasional Pengaruh Edu Web Tentang Perilaku


Hidup Sehat Terhadap Self Management Gastritis Pada
Remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk

Variable Definisi Parameter Alat Ukur Skala Skor


Operasional
Independen : Memberikan Komponen perilaku SAP, - -
Edu web edukasi hidup sehat Website
tentang tentang - Konsep perilaku
perilaku hidup perilaku hidup hidup sehat
sehat sehat melalui - Konsep gastritis
media website - Penatalaksanaan
diberikan 2x gastritis untuk
dalam 1 mencegah
minggu sesi 1 kekambuhan gastritis
dan sesi 2, hari
selasa hari
jumat
Dependen : Pengelolaan Self management Kuesioner Ordinal Skor jawaban :
Self diri sendiri pencegahan Selalu : 3
management secara mandiri kekambuhan gastritis Sering : 2
gastritis oleh remaja -Pola makan Kadang : 1
yang - Pemakaian obat- Tidak pernah : 0
mengalami obatan
gastritis dalam - Manajemen stress Dengan kriteria
kemampuan - Aktivitas/ Exercise :
pencegahan Baik : 26-36
kekambuhan Cukup : 13-25
gastritis Kurang : 0-12
39

4.6 Pengumpulan Data dan Analisa Data

4.6.1 Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan

proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2014).

4.6.1.1 Proses pengumpulan data

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu :

1) Mengajukan ijin penelitian kepada Ketua Prodi S1 Keperawatan

STIKES Karya Husada Kediri

2) Dilanjutkan pengajuan ijin di SMA Negeri 3 Nganjuk untuk

melakukan penelitian

3) Pengumpulan data dilakukan dengan cara berkoordinasi dengan

pihak sekolah SMA Negeri 3 Nganjuk untuk meminta jadwal

kegiatan pembelajaran yang dilakukan responden

4) Setelah terpenuhi jadwal kegiatan siswa peneliti melakukan

pengumpulan data pre-test dengan kuesioner self management

gastritis dan demografi

5) Peneliti memberikan intervensi edu web tentang perilaku hidup

sehat selama 30 menit

6) Pengambilan data posttest dilakukan setelah intervensi edu web

tentang perilaku hidup sehat, dengan menggunakan instrument

lembar kuesioner self management gastritis


40

7) Setelah semua data data terkumpul dilanjutkan dengan proses

pengolahan data yang meliputi editing, coding, scoring, tabulating

dan anlisa data

4.6.1.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah suatu alat yang digunakan dalam

pengumpulan data dengan cara apapun (Notoatmodjo, 2015).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk variabel

independennya menggunakan SAP (Satuan Acara Penyuluhan) dan

untuk variabel dependennya menggunakan lembar kuesioner untuk

pengambilan data pre-post test, dimana dalam bentuk ini telah

disediakan jawabannya sehingga tinggal memilih jawaban "Ya" atau

"Tidak" yang di isi oleh peneliti.

4.6.2 Analisa Data

4.6.2.1 Editing

Edititng adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2014). Proses

editing ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengecek kelengkapan identitas pengisi dan yang diperlukan bagi

pengolahan data lebih lanjut

b. Mengecek kembali kelengkapan data, artinya memeriksa isi

instrumen pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembar

instrumen barangkali ada yang terlepas atau sobek). Jika ternyata


41

kurang lengkap, maka perlu dikembalikan ke responden untuk

dilengkapi

c. Lembar kuesioner yang telah diisi oleh responden diolah ke tahap

selanjutnya yaitu rekapitulasi data dengan coding

4.6.2.2 Coding

Coding yaitu mengkasifikasikan jawaban dari para responden dan

memberikan nomor urut responden, memberikan kode jawaban

responden dan kode pengkategorian pada masing-masing kuesioner

(Setiawan & Saryono, 2015). Dalam penelitian ini coding dilakukan

peneliti dengan memberikan nomor urut responden, memberikan kode

jawaban responden dan kode pengkategorian pada masing-masing

hasil kuesioner. Dalam penelitian ini coding dilakukan dengan cara :

1) Data Umum

a. Usia

16 tahun : kode 1

17 tahun : kode 2

18 tahun : kode 2

b. Jenis Kelamin

Laki- laki : kode 1

Perempuan : kode 2

c. Pola Makan

Teratur (3x sehari) : Kode 1

Tidak Teratur : Kode 2


42

d. Kebiasaan Olahraga

Sering Olahraga : Kode 1

Tidak Pernah Olahraga : Kode 2

e. Lama Menderita Gatritis

< 6 Bulan : Kode 1

> 6 Bulan : Kode 2

2) Data Khusus

Variabel dependent self mangement gastritis

Baik : Kode 1

Cukup : Kode 2

Kurang : Kode 3

4.6.2.3 Scoring

Scoring adalah menentukan nilai untuk tiap item lembar kuesioner

serta menemukan nilai tertinggi dan terendah. Penelitian variabel

dependen, untuk jawaban responden "Ya" diberi jawaban 1 dan

jawaban "Tidak" diberi nilai 0. Dari seluruh responden dari masing-

masing pertanyaan, dijumlahkan kemudian dibagi dengan skor

maksimal dan dikalikan 100% dan hasilnya berupa prosentase dengan

rumus :

N= x 100%

Keterangan :

N : Prosentasi hasil

Sp : Skor yang didapatkan

Sm : Skor maksimal
43

Selanjutnya dari hasil prosentase diinterpretasikan dengan

menggunakan kalimat yang bersifat kuantitatif, yaitu

Self management baik : 26 - 36

Self management cukup : 13 - 25

Self management kurang : 0 - 12

(Nursalam, 2014)

4.6.2.4 Tabulasi

Tabulating adalah penyusunan data dalam bentuk tabel yang

merupakan kegiatan untuk meringkas data yang masuk (data mentah)

ke dalam tabel-tabel yang telah disiapkan (Notoatmodjo, 2014).

Dalam tabulating data yang telah dimasukkan diperiksa kembali

untuk memastikan bahwa data telah bersih dari kesalahan, baik pada

waktu pengambilan maupun dalam waktu pmembaca kode sehingga

siap untuk dianalisa. Adapun tabulating dalam penelitian ini sebagai

berikut :

Tabel 4.2 Rekap Tabulasi Data Penelitian


No. Skor jawaban lembar Jml Skor % Kriteria
Resp kuesioner skor Maks
1 2 3 4 . . dst

1
2
3
.
Dst
44

Dari hasil pengolahan tabulating diinterprestasikan dengan

menggunakan skala data kuantitatif :

0% : Tidak satupun dari responden

1% - 24% : Sebagian kecil dari responden

25% - 49 % : Hampir setengah dari responden

50% : Setengah responden

51% - 75% : Sebagian besar responden

76% - 90% : Hampir seluruh dari responden

100% : Seluruh dari responden

(Nursalam, 2015)

4.6.2.5 Teknik Analisa Data

Analisa data adalah suatu proses atau analisa yang digunakan

secara sistemik terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan

supaya bisa diteliti (Nursalam, 2015). Untuk mengetahui adanya

pengaruh edu web tentang perilaku hidup sehat terhadap self

management gastritris pada remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk

digunakan uji validasi dengan uji Wilcoxcon dengan tingkat

kesalahan α = 0,05, yaitu :

1) Jika p value ≤ α (0,05) H1 diterima berarti ada pengaruh edu

web tentang perilaku hidup sehat terhadap self management

gastritis pada remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk

2) Jika p value > α (0,05) H1 ditolak tidak ada pengaruh edu web

tentang perilaku hidup sehat terhadap self management gastritis

pada remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk


45

4.7 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian direncanakan dilakukan di SMA Negeri 3 Nganjuk , dan akan

dilaksanakan pada bulan April 2021.

4.8 Etika Penelitian

Masalah etika yang harus diperhatikan menurut Hidayat (2015) antara

lain sebagi berikut :

4.8.1 Lembar Persetujuan (informent consent)

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan menjadi responden

dan diberikan sebelum penelitian diberikan. Tujuan informent consent

adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian,

mengetahui dampaknya. Subyek bersedia, maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,

maka peneliti harus menghormati hak responden.

4.8.2 Tanpa Nama (Anonimity)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penanganan subyek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data

atau hasil penelitian yang akan disajikan, dalam penelitian ini

peneliti hanya menggunakan inisial nama.


46

4.8.3 Kerahasiaan (Confidentialy)

Masalah ini merupakan masalah etik dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah lainnya.

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan

pada hasil riset. Untuk tetap menjaga kerahasiaan responden, peneliti

menyimpan data dengan aman. Penyimpanan data hard dilakukan

pada tempat yang tidak bisa diakses oleh orang lain, dan untuk data

soft peneliti menyimpan dengan menggunakan password yang hanya

diketahui oleh peneliti.

4.9 Keterbatasan Peneliti

Keterbatasan penelitian ini dapat disampaikan sebagai berikut :

4.9.1 Terbatasnya jumlah sampel yang kurang maksimal sehingga tidak

dapat mewakili secara maksimal self management gastritis yang

dilakukan oleh remaja.

4.9.2 Keterbatasan suasana saat pengambilan data , masih dalam kondisi

pandemic wabah covid-19 sehingga proses pengambilan sampel jadi

lebih lama.

4.9.3 Aspek psikologis responden yang mempengaruhi self management

gastritis yang dimiliki remaja setiap harinya.


BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang "Pengaruh Edu Web

Tentang Perilaku Hidup Sehat Terhadap Self Management Gastritis Pada

Remaja Di SMA Negeri 3 Nganjuk". Jumlah sampel penelitian ini adalah

sebanyak 40 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 - 24 April 2021 di SMA Negeri

3 Nganjuk. Hasil penelitian ini meliputi data umum dan data khusus. Data

umum responden antara lain mengenai usia, jenis kelamin, pola makan,

kebiasaan olahraga, dan lama menderita gastritis. Sedangkan pada data

khusus akan menyajikan data tentang identifikasi self management gastritis

pada remaja sebelum diberikan edu web tentang perilaku hidup sehat,

identifikasi self management gastritis pada remaja sesudah diberikan edu

web tentang perilaku hidup sehat serta analisis pengaruh edu web tentang

perilaku hidup sehat terhadap self management gastritis pada remaja di

SMA Negeri 3 Nganjuk.

47
48

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Data Umum

5.1.1.1 Karakteristik Responden

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di SMA


Negeri 3 Nganjuk
Kaa Frekuensi Prosentase
Karakteristik Responden (%)
Usia 16 Tahun 9 22.5
17 Tahun 31 77.5
18 Tahun 0 0
Jenis Kelamin Laki - Laki 15 37.5
Perempuan 25 62.5
Pola Makan Teratur (3x sehari) 11 27.5
Tidak Teratur 29 72.5
Kebiasaan Sering Olahraga 12 30.0
Olahraga
Tidak Pernah Olahraga 28 70.0
Lama Menderita <6 Bulan 30 75.0
Gastritis
>6 Bulan 10 25.0
Berdasarkan hasil penelitian karakteristik responden dapat dilihat

pada tabel di atas, yaitu usia didapatkan hampir seluruh (77,5%)

responden berusia 17 tahun, karakteristik jenis kelamin didapatkan

sebagian besar (62,5%) responden berjenis kelamin perempuan,

pada karakteristik pola makan didapatkan sebagian besar (72,5%)

responden pola makan tidak teratur, pada karakteristik kebiasaan

olahraga didapatkan sebagian besar (70.0%) responden tidak

pernah olahraga, pada karakteristik lama menderita gastritis

didapatkan sebagian besar (75.0 %) responden lama menderita

gastritis <6 bulan.


49

5.1.2 Data Khusus

5.1.2.1 Self Management Gastritis Pada Remaja Sebelum Diberikan Edu

Web Tentang Perilaku Hidup Sehat di SMA Negeri 3 Nganjuk

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Self Management Gastritis Pada


Remaja Sebelum Diberikan Edu Web Tentang Perilaku
Hidup Sehat di SMA Negeri 3 Nganjuk
Kriteria Self Management Gastritis Frekuensi %
Kurang 23 57.5
Cukup 17 42.5
Baik 0 0
Total 40 100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa self management gastritis

pada remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk sebelum diberikan edu web

tentang perilaku hidup sehat didapatkan lebih dari setengah (57,5%)

responden memiliki self management gastritis kriteria kurang.

5.1.2.2 Self Management Gastritis Pada Remaja Sesudah Diberikan Edu

Web Tentang Perilaku Hidup Sehat di SMA Negeri 3 Nganjuk

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Self Management Gastritis Pada


Remaja Sesudah Diberikan Edu Web Tentang Perilaku
Hidup Sehat di SMA Negeri 3 Nganjuk
Kriteria Self Management Gastritis Frekuensi %
Kurang 0 0
Cukup 37 92.5
Baik 3 7.5
Total 40 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa self management gastritis pada

remaja sesudah diberikan edu web tentang perilaku hidup sehat

didapatkan hampir seluruh (92.5%) responden memiliki self

management gastritis kriteria cukup.


50

5.1.2.3 Analisis Pengaruh Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat Terhadap

Self Management Gastritis Pada Remaja Di SMA Negeri 3 Nganjuk

Tabel 5.4 Tabulasi Silang Pengaruh Analisis Pengaruh Edu Web


Tentang Perilaku Hidup Sehat Terhadap Self
Management Gastritis Pada Remaja Di SMA Negeri 3
Nganjuk
Kriteria Self Management Intervensi edu web tentang perilaku hidup sehat
Gastritis
Sebelum intervensi Sesudah intervensi
F % F %
Kurang 23 57.5 0 0
Cukup 17 42.5 37 92.5
Baik 0 0 3 7.5
Total 40 100 40 100
P Value 0,000 < α 0,05
Berdasarkan tabel diatas jumlah sebelum diberikan intervensi yaitu

12,42 dan sesudah diberikan intervensi yaitu 23,05. Berdasarkan hasil

analisa data menggunakan uji wilcoxon sebelum intervensi dan

sesudah intervensi diketahui p value = 0,000 < α= 0,05 sehingga p

value < α menunjukkan bahwa H1 diterima, berartii yang artinya

terdapat pengaruh edu web tentang perilaku hidup sehat terhadap self

management gastritis pada remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk.


51

5.2 Pembahasan

5.2.1 Identifikasi Self Management Gastritis Pada Remaja Sebelum

Diberikan Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat Di SMA Negeri 3

Nganjuk

Hasil penelitian didapatkan bahwa self management gastritis pada remaja

sebelum diberikan edu web tentang perilaku hidup sehat didapatkan lebih

dari setengah (57,5%) responden memiliki self management gastritis

kriteria kurang dan terdapat hampir setengah (42,5%) responden memiliki

self management gastritis cukup. Faktor- faktor self mangement gastritis

yaitu usia, jenis kelamin, komunikasi petugas kesehatan, dan pengetahuan.

Data umum yang berhubungan dalam hasil penelitian diantaranya : usia,

jenis kelamin, pola makan, aktivitas dan lama menderita penyakit. Perilaku

hidup sehat adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau

kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan

kesehatannya (Notoatmodjo, 2003). Namun pada kenyataannya, masih

terdapat individu yang belum menyadari akan pentingnya perilaku hidup

sehat.

Data umum responden pada karakteristik usia didapatkan hampir seluruh

(77,5%) responden berusia 17 tahun dan sebagian kecil (22,5%) responden

berusia 16 tahun. Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambahnya usia maka akan semakin berkembang

pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh

juga akan semakin membaik dan bertambah. Pada usia remaja awal,

remaja lebih mudah terpengaruhi dan rasa ingin tahunya yang semakin
52

tinggi (Notoatmodjo, 2012). Pada masa ini remaja banyak terjadi

perubahan baik dalam fisik, psikis dan sosial. Perubahan- perubahan

tersebut dapat mengganggu batin remaja. Kondisi ini menyebabkan remaja

dalam kondisi rawan dalam menjalani proses pertumbuhan dan

perkembangannya. Kondisi ini diperkuat dengan adanya globalisasi yang

ditandai dengan makin derasnya arus globalisasi (Kemenkes RI, 2014).

Peneliti sependapat dengan penelitian Rahmi Kurnia Gustin (2011) hasil

penelitian di Puskesmas Gulai Bancah Kota Bukit Tinggi, hasil penelitian

menunjukkan bahwa proporsi kejadian gastritis lebih tinggi pada

responden dengan umur muda dan dewasa, dibanding pada responden

dengan umur tua.

Selanjutnya dari segi jenis kelamin didapatkan sebagian besar (62,5%)

responden berjenis kelamin perempuan dan kurang dari setengah (37,5%)

responden berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan jenis kelamin, wanita

lebih sering terkena penyakit gastritis. Hal ini disebabkan karena wanita

sering diet terlalu ketat, karena takut gemuk, makan tidak beraturan,

disamping itu wanita lebih emosional dibandingkan pria (Ronald H.

Sitorus, 1996:30). Peneliti sependapat dengan penelitian Hanik

Murjayanah (2011) hasil penelitian faktor-faktor risiko yang berhubungan

dengan gastritis menunjukan bahwa responden dengan jenis kelamin

perempuan memiliki resiko 3,059 kali untuk terkena gastritis dibandingkan

dengan responden berjenis kelamin laki-laki. Sehingga perempuan harus

memiliki self management gastritis yang baik, agar kekambuhan ulang

gastritis bisa dihindari.


53

5.2.2 Identifikasi Self Management Gastritis Pada Remaja Sesudah Diberikan

Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat Di SMA Negeri 3 Nganjuk

Hasil penelitian didapatkan bahwa self management gastritis pada remaja

sesudah diberikan edu web tentang perilaku hidup sehat didapatkan hampir

seluruh (92,5%) responden memiliki self management gastritis kriteria

cukup dan sebagian kecil (7,5%) responden memiliki kriteria baik.

Data umum responden pada karakteristik segi pola makan didapatkan

sebagian besar (72,5%) responden pola makan tidak teratur dan kurang

dari setengah (27,5%) responden memiliki pola makan tertur (3x sehari).

Menurut Persagi (2010), kasus gastritis biasanya terjadi karena adanya

frekuensi makan yang tidak teratur sehingga lambung menjadi sensitive

apabila asam lambung meningkat. Pola makan yang tidak teratur akan

mengakibatkan lambung sulit beradaptasi, bila hal ini berlangsung secara

terus menerus akan terjadi kelebihan asam lambung sehingga dapat

mengakibatkan mukosa lambung teriritasi dan terjadilah gastritis. Menurut

Brunner & Suddart (2010), secara alami lambung memproduksi asam

lambung dalam jumlah yang kecil setelah 4-6 jam sesudah makan,

biasanya kadar glukosa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai

sehingga tubuh akan merasakan lapar dan saat itulah jumlah asam lambung

akan terstimulasi. Bila seorang telat makan sampai 2-3 jam asam lambung

yang diproduksi akan semakin berlebih sehingga dapat meniritasi mukosa

lambung dan menimbulkan rasa nyeri di daerah ulu hati. Peneliti

sependapat dengan penelitian Wahyuni, Dkk (2012), hasil penelitian

terdapat adanya hubungan antara ketepatan waktu makan dan tingkat stress
54

dengan kejadian gastritis pada mahasiswa strata 1 FKM Universitas

Hasanudin. Faktor pola makan yang dimiliki responden secara tidak

langsung juga memberikan dampak pada self management gastritis,

kebanyakan dari mereka tidak memperhatikan jenis makanan, frekuensi

makanan, dan jumlah makanan. Sehingga mereka memiliki kesadaran

yang kurang untuk melakukan self management gastritis.

Selanjutnya dari segi kebiasaan olahraga didapatkan sebagian besar

(70,0%) responden tidak pernah olahraga dan kurang dari setengah (30,0)

responden sering olahraga. Olahraga dapat meningkatkan kecepatan

pernafasan dan jantung. Juga dapat menstimulaso aktifitas otot usus

sehingga membantu mengeluarkan limbah makanan dari dalam usus lebih

cepat namun jika olahraga terlalu lama dapat juga meningkatkan produksi

asam lambung dan memicu terjadinya penyakit gastritis (David, 2010).

Olahraga yang terlalu lama dapat menimbulkan gejala gastritis seperti

mual dan perih. Hal ini terjadi karena lambung memproduksi asam

(disebut asam lambung) untuk mencerna makanan dalam jadwal yang

teratur. Bahkan saat tidurpun lambung tetap memproduksi asam walaupun

tak ada makanan yang harus dihancurkan (Nurheti Yuliarti, 2010). Peneliti

sependapat dengan Supriyanto DKK (2014) hasil penelitian hubungan

rutinitas olahraga dengan kejadian penyakit gastritis pada organisasi

persaudaraan setia hati terate di Glagah Banyuwangi bahwa terdapat

hubungan antara rutinitas olahraga dengan kejadian penyakit gastritis.

Sebagaimana responden melakukan kebiasan olahraga ini tentu saja

mereka lebih bisa melakukan pencegahan kekambuhan ulang gastritis dan


55

mempertahankan kesehatannya membuat mereka terpacu untuk

mempertahankannya dengan meningkatkan melakukan self management

gastritis, sebab mereka sadar bahwa mereka tidak ingin gastritis kambuh

kembali.

Selanjutnya dari segi lama menderita penyakit didapatkan sebagian besar

(75,0%) responden lama menderita gastritis <6 bulan dan kurang dari

setengah (25,0%) responden lama menderita gastritis >5 bulan.

Berdasarkan teori perilaku sakit Mechanics menjelaskan bahwa yang

sering mengalami kondisi sakit atau merasakan adanya gejala sakit

memiliki kecenderungan untuk berperilaku dengan menaruh perhatian

terhadap gejala pada dirinya dan kemudian mencari pertolongan

(Notoatmodjo, 2014). Menurut peneliti lama menderita penyakit gastritis

hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden mengalami gastritis

akut. Sehingga dibutuhkan self mangement gastritis yang baik agar tidak

kambuh kembali.

5.2.3 Analisis Pengaruh Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat Terhadap

Self Management Gastritis Pada Remaja Di SMA Negeri 3 Nganjuk

Hasil penelitian pengaruh edu web tentang perilaku hidup sehat terhadap

self management gastritis pada remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk, yaitu

dari hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon didapatkan nilai sig (2-

tailed) p-value = 0,000 < α 0,05 hal ini menunjukan bahwa H1 diterima

yang artinya ada pengaruh edu web tentang perilaku hidup sehat terhadap

self management gastritis pada remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk. Dengan

nilai besar pengaruh mean = pre : 12,42 , post : 23,05 termasuk dalam
56

kategori terjadi peningkatan self management gastritis yang dilakukan oleh

responden, yang terlihat pada peningkatan nilai mean dari sebelum

intervensi meningkat setelah intervensi.

Sedangkan pada hasil penelitian menunjukan bahwa self management

gastritis sebelum intervensi edu web tentang perilaku hidup sehat

didapatkan lebih dari setengah (57,5%) responden memiliki self

management gastritis kriteria kurang dan setelah intervensi didapatkan

hampir seluruh (92,5%) responden memiliki self management gastritis

kriteria cukup. Self management yang dimiliki oleh para remaja dalam

kaitannya dengan pengalaman penyakit dan masalah spesifik tentang

kesehatan mereka (Lin, 2018). Self management dapat dilakukan remaja

dengan baik untuk mendukung pencegahan kekambuhan ulang gastritis.

Remaja harus memiliki pengetahuan yang baik tentang pencegahan

kekambuhan ulang gastritis melalui self management, salah satunya

melalui edu web tentang perilaku hidup sehat yang dapat meningkatkan

pengetahuan dan membentuk perilaku kesehatan yang dilakukan atas

kesadaran remaja. Setelah dilakukan edu web terdapat peningkatan self

management yang telah dihitung rata-rata nya yaitu meningkatkan self

management pemakaian obat- obatan, self management pola makan, self

management aktivitas dan self management manajemen stress.

Pengguanaan website berbasis edukasi dengan tujuan untuk menambah

pengetahuan dan kesadaran remaja untuk meningkatkan kesehatannya

sendiri. Dengan dibantu media pembelajaran yang interaktif, interaktif

merupakan salah satu karakteristik dari E-learning. Interaktif adalah


57

tersedianya jalur komunikasu yang lebih banyak, baik secara langsung

(synchronous), seperti chatting atau messenger atau tidak langsung

(asynchronous) seperti forum malling list atau buku tamu (Rusman, 2013).

Menurut Daryanto (2013) media interaktif adalah suatu media yang

dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat memilih apa yang

dikehendaki. Media interaktif biasanya mengacu pada produk dan layanan

digital pada sistem berbasis komputer atau handphone yang merespon

tindakan pengguna dengan menyajikan konten seperti teks, gambar, vidio.

Ada pula kelebihan dari penggunaan website yaitu memungkinkan setiap

orang dimanapun dan kapanpun untuk belajar, masyarakat dapat belajar

sesuai dengan karakteristik dirinya sendiri karena bersifat individual,

kemanapun untuk membuat tautan (link) sehingga masyarakat dapat

mengakses informasi dari berbagai sumber baik didalam maupun diluar

lingkungan belajar. Serta kekurangan dari website ini yaitu keberhasilan

pembelajaran dengan menggunakan website seringkali menjadi masalah

bagi masyarakat, dibutuhkan panduan bagi pembelajar untuk mencari

informasi yang relevan, dikarenakan informasi yang terdapat didalam

website sangat beragam, dengan menggunakan pembelajaran berbasis

website masyarakat terkadang merasa terisolasi terutama jika terdapat

keterbatasan dalam fasilitas komunikasi (Rusman, 2012).

Peneliti sependapat dengan Shofia, DKK (2020), terdapat pengaruh media

edukasi gizi berbasis web terhadap perilaku makan gizi seimbang remaja

SMA Surabaya terdapat setelah intervensi pengetahuan, sikap, dan praktik

meningkat sebesar 44,4%, 33,3%, dan 44,4% . Perilaku hidup sehat pada
58

remaja sangat penting dalam menunjang pencegahan kekambuhan ulang

gastritis, perilaku hidup sehat dapat diterapkan jika remaja memiliki

pengetahuan dan pemahaman tentang perilaku hidup sehat yang dapat

diperoleh dari berbagai informasi salah satunya melalui edu web, sehingga

informasi tentang perilaku hidup sehat yang didapatkan oleh responden

dapat meningkatkan self management gastritis. Hal tersebut diperjelas

dengan intervensi yang diberikan pada responden yaitu sebelum intervensi

memiliki self management gastritis kriteria kurang dan setelah intervensi

sebagian besar responden memiliki self management gastritis kriteria

cukup dan diperkuat dengan analisis dalam penelitian ini ada pengaruh edu

web tentang perilaku hidup sehat terhadap self management gastritis pada

remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk.


BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh edu web tentang

perilaku hidup sehat terhadap self management gastritis pada remaja di SMA

Negeri 3 Nganjuk, maka diambil kesimpulan bahwa :

6.1 Kesimpulan

6.1.1 Sebelum diberikan edu web tentang perilaku hidup sehat lebih dari setengah

responden memiliki self management gastritis kriteria kurang.

6.1.2 Sesudah diberikan edu web tentang perilaku hidup sehat hampir dari seluruh

responden memiliki self management gastritis kriteria cukup.

6.1.3 Edu web berpengaruh pada self management gastritis pada remaja di SMA

Negeri 3 Nganjuk.

6.2 SARAN

6.2.1 Bagi Responden

Diharapkan bagi responden agar dapat terus menggunakan media website

berbasis edukasi perilaku hidup sehat sehari- hari untuk mengaplikasikan

self management gastritis yaitu melalui perilaku sehari- hari self

management gastritis seperti melakukan excercise/ olahraga, mengelola

stress dan istirahat cukup. Selain itu website sangat mudah dijangkau,

murah, bisa diakses melalui smarthpone dan bisa belajar dimanapun

menggunakan website.

59
60

6.2.2 Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan tempat penelitian bisa memakai website berbasis edukasi

perilaku hidup sehat terhadap self management gastritis sebagai alternatif

dan memudahkan para remaja yang memiliki riwayat gastritis untuk

meningkatkan self management gastritis.

6.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Disarankan pada peneliti selanjutnya dapat mengembangkan desain website

agar lebih menarik minat untuk menggunakan website dan mengembangkan

penelitian dengan menambah kelompok kontrol sehingga peneliti

selanjutnya dapat meningkatkan/menyempurnakan penelitian seputar

masalah self management gastritis pada remaja.


61

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier 2013. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Bagas.2016 . Hubungan pola makan dengan kejadian gastritis pada remaja


dipondok AL-HIKMAH Trayon Karanggede Boyolali. http://eprints.ums ac
.id 147262 Diakses 20 November 2020

Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media

Desty 2019 Hubungan pola makan dengan kejadian gastritis pada remaja kelas X
di MA walisongo Kec. Kebonsari Kab. Madiun

Ehrlich, S.D (2011).gastritis http://www.umm.edu/altmed/articles/gatritis-


\000067.htm#iyzz1xjJUAWU2. Diakses 15 November 2020

Gobel. SA. (2012) Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit


Gastritis (Maag) Di Kelurahan Hunggaluwa kec. Limboto. Pharmacetical
and sciense journal vol. 10 no 01

Gustin, R.K. (2011). Faktor- faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Gastritis
Pada Pasien yang Berobat Jalan di Puskesmas Gulai Ganah Kota Bukit
Tinggi Tahun 2011

Hanik, Murjayanah. 2011. Faktor- Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan


Kejadian Gastritis (Studi di RSU dr.R.Soetrasno Rembang Tahun 2010.

Hartati, Sri (2014) Hubungan Pola Makan Dengan Resiko Gastritis Pada
Mahasiswa Yang Mengalami Sistem KBK. JOM PSIK, Vol.1 No 2.

Hidayah, (2013) Kesalahan kesalahan pola makan pemicu sebab penyakit


mematikan, Yogyakarta: Buku Biru

Kurnia Gustin, Rahmi (2011) FAKTOR-FAKTO YANG BERHUBUNGAN


DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA PASIEN YANG BEROBAT
JALAN DI PUSKESMAS GULAI BANCAH KOTA BUKITTINGGI. OTHER
THESIS, Fakultas Kedokteran.

Kurniawan, Wawan.(2018). Hubungan pengetahuan ibu balita tentang gizi dengan


keluarga sadar gizi (KADARZI) pada balita Desa Cikenong, Syntax Literate
: Jurnal Ilmiah Indo, 3(1), 135-150

Lynn, P. (2018). Taylor's Clinical Musrsing Skills: A Nursing Process


Approachh.Philadelphia: Wolters Kluwer Health and Lippincott Williams.

Notoadmodjo (2003) Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta

Notoadmodjo , S (2010) Promkes teori&aplikasi. Jakarta. Rineka Cipta


62

Notoadmodjo , S (2010) Metodologi Pemeliharaan Kesehatan. Jakarta. Rineka


Cipta

Notoadmodjo. 2015. Metodologi Penelelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nurheti, yuliarti. 2010. Panduan Praktis Mencegah dan Mengatasi Penyakit


Maag.Jakarta: Andi.

Nursalam. 2015. Konsep Dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan


Jakarta : Salemba Medika.

Ronal H. Sitorus, 1996, pedoman Perawatan Dan Pengobatan Berbagai Penyakit,


Bandung : Pionir Jaya.

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Profesionalisme


Guru Bad 21. Bandung : Alfabeta.

Saydam, G. (2011). Memahami berbagai penyakit, Bandung : Alfabeta.

Shofia, DKK (2020). Pengaruh Media Edukasi Gizi Berbasis Web Terhadap
Perilaku Makan Gizi Seimbang Remaja SMA Surabaya.

Setiawan & Saryono.2016. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam


Kesehatan.Yogyakarta : Nuha Medika.

Supriyanto, DKK. 2014. Hubungan Rutinitas Olahraga Dengan Kejadian Penyakit


Gastritis Pada Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate Di Glagah
Banyuwangi

Tilong, A.D. (2014). Rahasia pola makan sehat. Yogyakarta : Flash books.

Umar, Yuswedi. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Gaya Hidup


Sehat Terhadap Self Management Pencegahan Diabetes Mellitus Pada Pra
Lansia Yang Beresiko Diabetes Mellitus Di Puskesmas Kepung Kabupaten
Kediri

Wahyuni, F., Sirajuddin, S., & Najamuddin, U. (2012) dengan juudul Ketepatan
waktu makan, asupan kafein, dan tingkat stress terhadap kejadian gastritis
pada mahasiswa.
63

Lampiran 1
64

Lampiran 2
65

Lampiran 3
66

Lampiran 4
67

Lampiran 5
68

Lampiran 6

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Calon Responden

Di Tempat

Dengan Hormat,

Saya mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Karya Husada


Kediri Program Studi Sarjana Keperawatan bermaksud melaksanakan penelitian
ini untuk dijadikan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas akhir
Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edu web tentang


perilaku hidup sehat terhadap self management gastritis pada remaja di SMA
Negeri 3 Nganjuk. Manfaat penelitian ini bagi responden adalah untuk menambah
wawasan tentang perilaku hidup sehat dan serta diharapkan meningkatkan
kesadaran untuk mencegah kekambuhan ulang gastritis. Sehubungan dengan ini,
saya mohon kesediaan saudara/saudari untuk bersedia menjadi responden dan
mengisi kuesioner yang saya sediakan. Identitas dan jawaban Saudara/Saudari
akan dijamin kerahasiaannya. Apabila selama pelaksanaan penelitian
Saudara/Saudari merasa kurang nyaman dapat mengundurkan diri tanpa sanksi
apapun. Apabila Saudara/Saudari merasa ada yang kurang jelas dan perlu
didiskusikan lagi, bisa menghubungi saya pada nomor 085708167454. Demikian
atas ketersediaan dan bantuannya, saya mengucapkan terima kasih.

Pare, 19 April 2021

Responden Peneliti

(.....................................) ( Ike Kristauni )


69

Lampiran 7

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Calon Responden

Di Tempat

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program Studi Sarjana


Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri, saya akan melakukan penelitian
tentang "Pengaruh Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat Terhadap Self
Management Gastritis Pada Remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk". Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edu web tentang perilaku hidup sehat
terhadap self management gastritis pada remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk. Untuk
keperluan tersebut saya mohon Saudar/Saudari untuk Bersedia/Tidak Bersedia
menjadi responden dalam penelitian ini, selanjutnya saya akan mohon
Saudar/Saudari bersedia/tidak bersedia untuk mengikuti edukasi website dan
mengisi kuesioner yang saya sediakan dengan kejujuran dan apa adanya. Jawaban
Saudara/Saudari dijamin kerahasiannya.

Demikian lembar persetujuan ini saya buat, atas bantuan dan


partisipasinya saya sampaikan terimakasih.

*Coret yang tidak perlu Pare, 19 April 2021

Responden Peneliti

(.....................................) ( Ike Kristauni )

Saksi

(...................................)
70

Lampiran 8

LEMBAR PENGUNDURAN DIRI MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Usia :

Alamat :

Dengan ini menyatakan sesungguhnya telah

MENGUNDURKAN DIRI

Untuk ikut serta berpartisipasi dalam penelitian

Dengan judul : Pengaruh Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat Terhadap Self
Management Gastritis Pada Remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk.

Pare, 19 April 2021

Responden Peneliti

(.....................................) ( Ike Kristauni )

Saksi

(...................................)
71

Lampiran 9

LEMBAR DATA UMUM

Pengaruh Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat Terhadap Self


Management Gastritis Pada Remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk

Inisial nama : ..............

A. Data umum

Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang disediakan

1. Berapa usia anda saat ini :

1) 16 tahun
2) 17 tahun
3) 18 tahun

2. Jenis kelamin

1) Laki- laki
2) Perempuan

3. Pola makan

1) Teratur (3x sehari)


2) Tidak Teratur

4. Kebiasaan olahraga

1) Sering olahraga
2) Tidak Pernah Olahraga

5. Lama menderita gastritis

1) < 6 bulan
2) > 6 bulan
72

Lampiran 10

KISI-KISI LEMBAR KUESIONER

Pengaruh Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat Terhadap Self


Management Gastritis Pada Remaja Di SMA Negeri 3 Nganjuk

Variabel Parameter/indikator Jumlah Nomor Keterangan


Soal Soal
Self Self management
management Pencegahan
gastritis kekambuhan
gastritis 3 1,2,3 Skor Jawaban :
1. Pola makan 3 4,5,6 Selalu : skor 3
2. Pemakaian obat- 3 7,8,9 Sering : skor 2
obatan 3 10,11,12 Kadang : skor 1
3.Manajemen stress Tidak pernah : 0
4.Aktivitas/ Dengan Kriteria
Exercise :
Baik : 26-36
Cukup : 13-25
Kurang : 0-12
73

Lampiran 11

LEMBAR KUESIONER

Pengaruh Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat Terhadap Self


Management Gastritis Pada Remaja di SMA Negeri 3 Nganjuk

Petunjuk :

Pilihlah jawaban yang disediakan dengan memberikan tanda centang (√) pada
pilihan jawaban yang tersedia pada kolom jawaban

No Pernyataan Selalu Sering Kurang Tidak


Pernah
1 Saya akan mengurangi makan
makanan pedas dan asam
2 Saya tidak akan minum kopi dan soda
3 Saya akan makan teratur setiap hari
4 Saya akan minum obat antasida sesuai
kebutuhan
5 Saya akan minum obat antasida saat
sakit saja
6 Saya sebelum minum obat melihat
kebenaran obat nya
7 Jika saya memiliki permasalahan saya
selalu bercerita dengan orang lain
8 Jika saya stres saya alihkan dengan
menonton tv, mendengarkan musik
dan bermain dengan teman
9 Jika saya stres saya akan pergi
berekreasi
10 Saya akan berolahraga setiap hari
11 Saya berolahraga dengan melihat
kemampuan fisik saya
12 Saya berolahraga untuk menjaga
kesehatan tubuh
74

Lampiran 12

SOP PENGARUH EDU WEB TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT


TERHADAP SELF MANAGEMENT GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA
NEGERI 3 NGANJUK

A. Pengertian

Edu web adalah Sebuah media informasi maupun media pembelajaran


pada individu, kelompok, dan masyarakat yang bisa diakses dengan internet.
Pada zaman modern ini informasi mudah didapatkan melalui internet dan
hampir semua orang memiliki handphone maupun smartphone untuk
mengakses internet maka dari itu peneliti menggunakan media aplikasi salah
satunya untuk meningkatkan pengetahuan remaja terhadap perilaku hidup sehat
terhadap self management gastritis.

Pengaruh edu web tentang perilaku hidup sehat terhadap self management
gastritis adalah kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang perilaku hidup
sehat melalui media website.

B. Tujuan

1) Untuk mengetahui informasi perilaku hidup sehat

2) Untuk mengetahui informasi pencegahan kekambuhan ulang gastritis

3) Untuk meningkatkan kesadaran remaja tentang perilaku hidup sehat dan


pencegahan kekambuhan ulang gastritis

C. Indikasi

1) Remaja yang mengalami gastritis

D. Persiapan alat

Alat : Smartphone

E. Jadwal pelaksanaan dengan menggunakan aplikasi website ini diberikan 2 kali


dalam 1 minggu selama 30 menit dibagi dua sesi yaitu sesi 1 hari selasa sesi 2
hari jumat

D. Penatalaksanaan

Memberikan pengenalan terkait media edukasi website :


75

1) Untuk hari pertama peneliti menyebarkan share link pada responden agar
responden dapat mengakses website ini.

2) Setelah peneliti membagikan link yang diakses, kemudian peneliti


membagikan username pada responden untuk mendaftar diakun masing-
masing dengan menggunakan username dan password

3) Untuk hari kedua peneliti memberikan materi atau artikel mengenai konsep
perilaku hidup sehat , konsep gastritis, Penatalaksanaan gastritis untuk
mencegah kekambuhan gastritis
E. Prosedur pelaksanaan

No Prosedur Aplikasi website


penatalaksanaan
1 Registrasi akun
masuk sebelum
masuk ke
website dengan
menekan
tombol sign in

2 Setelah
menekan sign in
kita akan masuk
ke dalam
website
76

3 Log out website


77

Lampiran 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

"PENGARUH EDU WEB TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT


TERHADAP SELF MANAGEMENT GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA
NEGERI 3 NGANJUK"

Topik : Edu web tentang perilaku hidup sehat terhadap self


management gastritis pada remaja

Sasaran : Remaja SMA Negeri 3 Nganjuk Kelas XI yang memiliki


riwayat gastritis

Tanggal : 19 April 2021

Waktu : 30 menit

a. Tujuan Instruksional Umum

Setelah selesai mengikuti edukasi website selama 30 menit responden


diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang perilaku hidup sehat dan
meningkatkan kesadaran mencegah kekambuhan ulang gastritis

b. Tujuan Intruksional Khusus

setelah diberikan penyuluhan edukasi website tentang perilaku hidup sehat


terhadap self management gastritis pada remaja diharapkan responden mampu :

1. Mengetahui dan menjelaskan perilaku hidup sehat

2. Menjelaskan gastritis

3.Mampu meningkatkan kesadaran pencegahan kekambuhan ulnag gastritis

c. Materi

1. Konsep perilaku hidup sehat

2. Konsep gastritis

3. Penatalaksanaan gastritis untuk mencegah kekambuhan gastritis

d. Metode

1. Diskusi

e. Media

1. Website
78

f. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN KEGIATAN PESERTA


PENYULUHAN
1 5 menit Pembukaan
1.Membuka kegiatan 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan 2. Memperhatikan tujuan
salam dan maksud dari
2. Memperkenalkan diri edukasi website tentang
3. Menjelaskan tujuan dan perilaku hidup sehat
maksud dari edukasi terhadap self
website tentang perilaku management gastritis
hidup sehat terhadap self pada remaja
management gastritis
pada remaja
2 15 menit Pelaksanaan
1. Memberikan materi 1. Melihat materi di
perilaku hidup sehat di website
bagikan di website
2. Memberikan materi
gastritis di website
3.Memberikan materi
penatalaksanaan
pencegahan kekambuhan
ulang gastritis di website
3 10 menit Tanya jawab, evaluasi dan
penutup 1. Memberikan pertanyaan
1. Memberikan kesempatan 2. Menjawab dan
kepada responden untuk menjelaskan materi
bertanya tentang materi sesuai yang ditanyakan
yang kurang dipahami pemateri
2. Mengevaluasi responden 3. Menjawab salam
dengan meminta untuk penutup
menjelaskan materi yang
diberikan
3. Mengucapkan terimaksih
atas perhatian yang
diberikan
4. Mengucapkan salam
penutup
g. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a) Responden hadir dalam website


79

b) Penyelenggaraan penyuluhan edukasi website tentang perilaku hidup


sehat terhadap self management gastritis pada remaja dilaksanakan di
rumah masing masing dikarenakan pandemi COVID-19

2. Evaluasi Proses

a) Responden antusias dalam penyuluhan

b) Responden konsentrasi memahami website yang sudah disediakan

c) Responden mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara


lengkap dan benar

3. Evaluasi Hasil

Setelah diberikan edukasi website tentang perilaku hidup sehat terhadap self
management gastritis pada remaja sekitar 80 % responden mampu mengerti
dan memahami edukasi yang diberikan dengan tujuan khusus
80

Lampiran 14

REKAPITULASI DATA UMUM HASIL PENELITIAN

PENGARUH EDU WEB TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT TERHADAP SELF MANAGEMENT

GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 3 NGANJUK

No. Umur Lama menderita


Kode JenisJelamin Kode Polamakan Kode KebiasaanOlahraga Kode Kode
Respd (tahun) gastritis (Bulan)
1 17 2 P 2 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 >6 2
2 16 1 P 2 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 <6 1
3 17 2 P 2 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 <6 1
4 16 1 P 2 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 <6 1
5 17 2 L 1 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 <6 1
6 17 2 L 1 Teratur 1 SeringOlahraga 1 <6 1
7 16 1 L 1 Tidakteratur 2 SeringOlahraga 1 >6 2
8 16 1 P 2 Teratur 1 Tidakpernaholahraga 2 >6 2
9 17 2 P 2 Teratur 1 Tidakpernaholahraga 2 <6 1
10 17 2 P 2 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 <6 1
11 16 1 L 1 Teratur 1 Tidakpernaholahraga 2 <6 1
12 17 2 L 1 Tidakteratur 2 SeringOlahraga 1 <6 1
13 16 1 P 2 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 <6 1
14 16 1 P 2 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 <6 1
81

No. Umur Lama menderita


Kode JenisJelamin Kode Polamakan Kode KebiasaanOlahraga Kode Kode
Respd (tahun) gastritis (Bulan)
15 17 2 P 2 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 >6 2
16 17 2 L 1 Teratur 1 SeringOlahraga 1 <6 1
17 17 2 L 1 Teratur 1 SeringOlahraga 1 <6 1
18 16 1 P 2 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 <6 1
19 17 2 L 1 Tidakteratur 2 SeringOlahraga 1 <6 1
20 17 2 P 2 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 <6 1
21 17 2 L 1 Tidakteratur 2 SeringOlahraga 1 <6 1
22 17 2 P 2 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 <6 1
23 17 2 P 2 Teratur 1 Tidakpernaholahraga 2 >6 2
24 17 2 L 1 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 <6 1
25 17 2 P 2 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 <6 1
26 17 2 L 1 Tidakteratur 2 SeringOlahraga 1 <6 1
27 17 2 P 2 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 >6 2
28 17 2 P 2 Tidakteratur 2 SeringOlahraga 1 <6 1
29 17 2 L 1 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 >6 2
30 17 2 L 1 Teratur 1 SeringOlahraga 1 <6 1
31 17 2 P 2 Teratur 1 Tidakpernaholahraga 2 >6 2
32 17 2 P 2 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 >6 2
33 17 2 P 2 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 <6 1
34 17 2 L 1 Tidakteratur 2 SeringOlahraga 1 <6 1
35 17 2 P 2 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 <6 1
36 17 2 P 2 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 <6 1
37 16 1 P 2 Teratur 1 Tidakpernaholahraga 2 <6 1
38 17 2 P 2 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 >6 2
82

No. Umur Lama menderita


Kode JenisJelamin Kode Polamakan Kode KebiasaanOlahraga Kode Kode
Respd (tahun) gastritis (Bulan)
39 17 2 P 2 Tidakteratur 2 Tidakpernaholahraga 2 <6 1
40 17 2 L 1 Teratur 1 SeringOlahraga 1 <6 1
83

Lampiran 15

REKAPITULASI DATA KHUSUS HASIL PENELITIAN

SELF MANAGEMENT GASTRITIS PADA REMAJA SEBELUM INTERVENSI

EDU WEB TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT

DI SMA NEGERI 3 NGANJUK

SkorJawaban Item KuesionerSelf


No ManagementGastritis Pre Intervensi Jumlahs Rentangsk
Kriteria Kode
Respn kor or
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1 0 1 2 3 2 1 0 0 0 1 1 12 0-12 Kurang 1
2 1 1 1 3 3 2 0 1 0 0 1 1 14 13-25 Cukup 2
3 1 0 1 2 3 2 1 1 0 0 1 1 13 13-25 Cukup 2
4 0 0 1 3 3 3 1 0 0 0 0 1 12 0-12 Kurang 1
5 1 1 1 3 3 2 1 0 0 1 0 1 14 13-25 Cukup 2
6 0 0 1 2 3 2 0 1 0 1 1 1 12 0-12 Kurang 1
7 1 0 1 2 3 2 1 1 0 1 1 1 14 13-25 Cukup 2
8 0 1 1 2 3 2 1 0 0 0 0 1 11 0-12 Kurang 1
9 0 0 1 2 3 2 1 0 0 0 0 1 10 0-12 Kurang 1
10 1 1 1 3 3 2 0 1 0 0 1 1 14 13-25 Cukup 2
11 1 1 1 1 3 2 0 1 0 0 0 1 11 0-12 Kurang 1
12 0 0 1 2 3 2 0 0 1 1 1 1 12 0-12 Kurang 1
13 0 1 1 3 3 3 1 1 0 1 1 1 16 13-25 Cukup 2
14 1 1 1 2 3 2 1 0 0 1 0 1 13 13-25 Cukup 2
15 0 1 1 2 3 2 0 1 0 0 1 1 12 0-12 Kurang 1
16 1 1 2 2 3 2 1 1 0 1 1 1 16 13-25 Cukup 2
17 1 0 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 11 0-12 Kurang 1
18 1 0 1 2 3 2 0 1 0 0 0 1 11 0-12 Kurang 1
19 0 0 1 1 2 2 0 1 0 1 1 1 10 0-12 Kurang 1
20 2 0 1 3 3 2 1 1 0 0 0 1 14 13-25 Cukup 2
21 1 1 1 3 3 2 1 0 0 1 1 1 15 13-25 Cukup 2
22 0 1 1 3 3 2 0 1 0 0 1 1 13 13-25 Cukup 2
23 0 0 1 2 3 2 1 0 0 0 1 1 11 0-12 Kurang 1
24 1 1 1 2 3 2 0 1 0 0 0 1 12 0-12 Kurang 1
25 1 1 1 2 3 2 0 1 0 0 0 1 12 0-12 Kurang 1
26 0 0 1 3 3 2 0 1 0 1 1 1 13 13-25 Cukup 2
27 1 0 1 3 3 2 0 1 0 0 1 1 13 13-25 Cukup 2
28 1 1 1 2 2 2 1 0 0 0 0 1 11 0-12 Kurang 1
84

SkorJawaban Item KuesionerSelf


No ManagementGastritis Pre Intervensi Jumlahs Rentangsk
Kriteria Kode
Respn kor or
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
29 0 0 1 2 3 2 0 1 0 1 1 1 12 0-12 Kurang 1
30 1 0 1 2 3 1 0 1 0 1 1 1 12 0-12 Kurang 1
31 0 1 1 2 3 2 0 1 0 0 0 1 11 0-12 Kurang 1
32 1 0 1 2 3 3 0 1 0 0 1 1 13 13-25 Cukup 2
33 0 1 1 3 3 2 0 2 0 0 0 1 13 13-25 Cukup 2
34 0 0 1 2 2 2 0 1 0 1 1 1 11 0-12 Kurang 1
35 1 1 1 2 3 2 1 0 0 0 1 1 13 13-25 Cukup 2
36 1 1 1 2 3 2 1 0 0 0 1 1 13 13-25 Cukup 2
37 0 1 1 2 2 2 1 1 0 0 0 1 11 0-12 Kurang 1
38 1 1 1 2 2 2 1 1 0 0 0 1 12 0-12 Kurang 1
39 0 0 1 2 3 2 1 0 0 1 1 1 12 0-12 Kurang 1
40 0 0 1 1 3 2 0 1 1 1 1 1 12 0-12 Kurang 1
85

Lampiran 16

REKAPITULASI DATA KHUSUS HASIL PENELITIAN

SELF MANAGEMENT GASTRITIS PADA REMAJA SESUDAH INTERVENSI EDU

WEB TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT

DI SMA NEGERI 3 NGANJUK

SkorJawaban Item KuesionerSelf


No ManagementGastritis Post Intervensi Jumlahs Rentangsk
Kriteria Kode
Respn kor or
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 2 2 3 3 3 2 1 1 1 2 2 24 13-25 Cukup 2
2 2 2 2 3 3 3 1 1 0 1 2 2 22 13-25 Cukup 2
3 2 1 2 3 3 3 1 1 1 1 2 2 22 13-25 Cukup 2
4 1 2 2 3 3 3 2 1 0 1 1 1 20 13-25 Cukup 2
5 2 2 3 3 3 3 1 2 1 2 2 2 26 26-36 Baik 3
6 2 1 3 3 3 3 1 2 1 2 2 2 25 13-25 Cukup 2
7 2 1 3 3 3 3 1 3 1 2 2 2 26 26-36 Baik 3
8 2 2 3 3 3 3 2 2 1 1 1 1 24 13-25 Cukup 2
9 3 2 2 3 3 3 2 1 0 1 2 2 24 13-25 Cukup 2
10 3 2 2 3 3 3 2 1 1 1 2 2 25 13-25 Cukup 2
11 3 2 2 3 3 3 1 2 1 2 1 1 24 13-25 Cukup 2
12 2 2 3 3 3 3 1 1 1 2 2 2 25 13-25 Cukup 2
13 2 2 3 3 3 3 3 1 0 1 1 2 24 13-25 Cukup 2
14 2 3 3 3 3 3 2 1 0 1 2 1 24 13-25 Cukup 2
15 2 3 3 3 3 3 1 1 0 1 1 1 22 13-25 Cukup 2
16 2 2 3 3 3 3 1 3 1 2 2 2 27 26-36 Baik 3
17 2 2 3 3 3 3 0 2 1 2 2 2 25 13-25 Cukup 2
18 3 2 3 3 3 3 2 2 0 1 1 2 25 13-25 Cukup 2
19 2 1 3 3 3 3 0 2 1 2 1 1 22 13-25 Cukup 2
20 3 1 2 3 3 3 2 2 0 1 1 1 22 13-25 Cukup 2
21 2 1 3 3 3 3 1 2 1 2 2 2 25 13-25 Cukup 2
22 2 2 2 3 3 3 2 1 0 1 1 2 22 13-25 Cukup 2
23 1 2 2 3 3 3 3 1 0 1 1 1 21 13-25 Cukup 2
24 2 1 3 3 3 3 0 3 1 1 1 1 22 13-25 Cukup 2
25 2 1 2 3 3 3 2 1 0 1 1 1 20 13-25 Cukup 2
26 2 1 3 3 3 3 0 3 0 2 2 2 24 13-25 Cukup 2
27 2 2 2 3 3 3 1 2 0 1 1 1 21 13-25 Cukup 2
28 3 2 2 3 3 3 2 1 0 1 1 1 22 13-25 Cukup 2
86

SkorJawaban Item KuesionerSelf


No ManagementGastritis Post Intervensi Jumlahs Rentangsk
Kriteria Kode
Respn kor or
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
29 2 1 2 3 3 3 0 2 1 1 1 1 20 13-25 Cukup 2
30 2 1 2 3 3 3 1 3 0 1 2 1 22 13-25 Cukup 2
31 2 2 2 3 3 3 2 1 0 1 1 1 21 13-25 Cukup 2
32 3 2 3 3 3 3 1 2 0 1 1 1 23 13-25 Cukup 2
33 1 2 2 3 3 3 2 2 1 1 1 1 22 13-25 Cukup 2
34 2 1 2 3 3 3 1 3 1 1 1 1 22 13-25 Cukup 2
35 2 2 2 3 3 3 2 1 1 1 1 1 22 13-25 Cukup 2
36 2 2 3 3 3 3 3 1 0 1 1 1 23 13-25 Cukup 2
37 2 2 3 3 3 3 3 2 0 1 1 1 24 13-25 Cukup 2
38 2 2 2 3 3 3 1 2 1 1 1 1 22 13-25 Cukup 2
39 2 2 3 3 3 3 2 1 1 1 1 1 23 13-25 Cukup 2
40 2 1 2 3 3 3 1 3 1 1 2 1 23 13-25 Cukup 2
87

Lampiran 17 Daftar Yang Masuk Website


88

Lampiran 18 Materi Website


89
90
91
92
93

Lampiran 19

Data Hasil Penelitian

Summarize
a
Case Summaries

umur jenis kelamin pola makan kebiasaan olah raga


1 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
2 16 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
3 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
4 16 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
5 17 thn laki-laki tidak teratur tidak pernah olahraga
6 17 thn laki-laki Teratur sering olahraga
7 16 thn laki-laki tidak teratur sering olahraga
8 16 thn Perempuan Teratur tidak pernah olahraga
9 17 thn Perempuan Teratur tidak pernah olahraga
10 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
11 16 thn laki-laki Teratur tidak pernah olahraga
12 17 thn laki-laki tidak teratur sering olahraga
13 16 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
14 16 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
15 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
16 17 thn laki-laki Teratur sering olahraga
17 17 thn laki-laki Teratur sering olahraga
18 16 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
19 17 thn laki-laki tidak teratur sering olahraga
20 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
21 17 thn laki-laki tidak teratur sering olahraga
22 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
23 17 thn Perempuan Teratur tidak pernah olahraga
24 17 thn laki-laki tidak teratur tidak pernah olahraga
25 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
26 17 thn laki-laki tidak teratur sering olahraga
27 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
28 17 thn Perempuan tidak teratur sering olahraga
29 17 thn laki-laki tidak teratur tidak pernah olahraga
30 17 thn laki-laki Teratur sering olahraga
31 17 thn Perempuan Teratur tidak pernah olahraga
32 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
33 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
34 17 thn laki-laki tidak teratur sering olahraga
35 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
36 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
37 16 thn Perempuan Teratur tidak pernah olahraga
38 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
39 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
40 17 thn laki-laki Teratur sering olahraga
Total N 40 40 40 40
94

a
Case Summaries

umur jenis kelamin pola makan kebiasaan olah raga


1 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
2 16 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
3 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
4 16 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
5 17 thn laki-laki tidak teratur tidak pernah olahraga
6 17 thn laki-laki Teratur sering olahraga
7 16 thn laki-laki tidak teratur sering olahraga
8 16 thn Perempuan Teratur tidak pernah olahraga
9 17 thn Perempuan Teratur tidak pernah olahraga
10 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
11 16 thn laki-laki Teratur tidak pernah olahraga
12 17 thn laki-laki tidak teratur sering olahraga
13 16 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
14 16 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
15 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
16 17 thn laki-laki Teratur sering olahraga
17 17 thn laki-laki Teratur sering olahraga
18 16 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
19 17 thn laki-laki tidak teratur sering olahraga
20 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
21 17 thn laki-laki tidak teratur sering olahraga
22 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
23 17 thn Perempuan Teratur tidak pernah olahraga
24 17 thn laki-laki tidak teratur tidak pernah olahraga
25 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
26 17 thn laki-laki tidak teratur sering olahraga
27 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
28 17 thn Perempuan tidak teratur sering olahraga
29 17 thn laki-laki tidak teratur tidak pernah olahraga
30 17 thn laki-laki Teratur sering olahraga
31 17 thn Perempuan Teratur tidak pernah olahraga
32 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
33 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
34 17 thn laki-laki tidak teratur sering olahraga
35 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
36 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
37 16 thn Perempuan Teratur tidak pernah olahraga
38 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
39 17 thn Perempuan tidak teratur tidak pernah olahraga
40 17 thn laki-laki Teratur sering olahraga
Total N 40 40 40 40
a. Limited to first 40 cases.
95

Summarize
a
Case Summaries
skor self kriteria self skor self kriteria self
management management management management
gastritis sebelum gastritis sebelum gastritis sesudah gastritis sesudah
lama intervensi edu web intervensi edu web intervensi edu web intervensi edu web
menderita tentang perilaku tentang perilaku tentang perilaku tentang perilaku
gastritis hidup sehat hidup sehat hidup sehat hidup sehat
1 >6 bln 12 Kurang 24 Cukup
2 <6 bln 14 Cukup 22 Cukup
3 <6 bln 13 Cukup 22 Cukup
4 <6 bln 12 Kurang 20 Cukup
5 <6 bln 14 Cukup 26 Baik
6 <6 bln 12 Kurang 25 Cukup
7 >6 bln 14 Cukup 26 Baik
8 >6 bln 11 Kurang 24 Cukup
9 <6 bln 10 Kurang 24 Cukup
10 <6 bln 14 cukup 25 Cukup
11 <6 bln 11 kurang 24 Cukup
12 <6 bln 12 kurang 25 Cukup
13 <6 bln 16 cukup 24 Cukup
14 <6 bln 13 cukup 24 Cukup
15 >6 bln 12 kurang 22 Cukup
16 <6 bln 16 cukup 27 Baik
17 <6 bln 11 kurang 25 Cukup
18 <6 bln 11 kurang 25 Cukup
19 <6 bln 10 kurang 22 Cukup
20 <6 bln 14 cukup 22 Cukup
21 <6 bln 15 cukup 25 Cukup
22 <6 bln 13 cukup 22 Cukup
23 >6 bln 11 kurang 21 Cukup
24 <6 bln 12 kurang 22 Cukup
25 <6 bln 12 kurang 20 Cukup
26 <6 bln 13 cukup 24 Cukup
27 >6 bln 13 cukup 21 Cukup
28 <6 bln 11 kurang 22 Cukup
29 >6 bln 12 kurang 20 Cukup
30 <6 bln 12 kurang 22 Cukup
31 >6 bln 11 kurang 21 Cukup
32 >6 bln 13 cukup 23 Cukup
33 <6 bln 13 cukup 22 Cukup
34 <6 bln 11 kurang 22 Cukup
35 <6 bln 13 cukup 22 Cukup
36 <6 bln 13 cukup 23 Cukup
37 <6 bln 11 kurang 24 Cukup
38 >6 bln 12 kurang 22 Cukup
39 <6 bln 12 kurang 23 Cukup
40 <6 bln 12 kurang 23 Cukup
Total N 40 40 40 40 40
a. Limited to first 40 cases.
96

Distribusi Frekuensi Data Hasil Penelitian

Frequency Table Data Umum


Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 16 thn 9 22.5 22.5 22.5
17 thn 31 77.5 77.5 100.0
Total 40 100.0 100.0

jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 15 37.5 37.5 37.5
perempuan 25 62.5 62.5 100.0
Total 40 100.0 100.0

pola makan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Teratur 11 27.5 27.5 27.5
tidak teratur 29 72.5 72.5 100.0
Total 40 100.0 100.0

kebiasaan olah raga


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid sering olahraga 12 30.0 30.0 30.0
tidak pernah olahraga 28 70.0 70.0 100.0
Total 40 100.0 100.0

lama menderita gastritis


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <6 bln 30 75.0 75.0 75.0
>6 bln 10 25.0 25.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
97

Frequency Table Data Khusus

kriteria self management gastritis sebelum intervensi edu web tentang


perilaku hidup sehat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 23 57.5 57.5 57.5
Cukup 17 42.5 42.5 100.0
Total 40 100.0 100.0

kriteria self management gastritis sesudah intervensi edu web tentang


perilaku hidup sehat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup 37 92.5 92.5 92.5
Baik 3 7.5 7.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
98

Tabulasi Silang Data Hasil Penelitian


Crosstabs
Data Umum >< Self Management Gastritis Sebelum Intervensi Edu
Web Tentang Perilaku Hidup Sehat
umur * kriteria self management gastritis sebelum intervensi edu web tentang
perilaku hidup sehat Crosstabulation
kriteria self management gastritis
sebelum intervensi edu web tentang
perilaku hidup sehat

kurang Cukup Total


Umur 16 thn Count 5 4 9
% of Total 12.5% 10.0% 22.5%
17 thn Count 18 13 31
% of Total 45.0% 32.5% 77.5%
Total Count 23 17 40
% of Total 57.5% 42.5% 100.0%

jenis kelamin * kriteria self management gastritis sebelum intervensi edu web tentang
perilaku hidup sehat Crosstabulation
kriteria self management gastritis
sebelum intervensi edu web tentang
perilaku hidup sehat

kurang Cukup Total


jenis kelamin laki-laki Count 10 5 15
% of Total 25.0% 12.5% 37.5%
perempuan Count 13 12 25
% of Total 32.5% 30.0% 62.5%
Total Count 23 17 40
% of Total 57.5% 42.5% 100.0%

pola makan * kriteria self management gastritis sebelum intervensi edu web tentang perilaku
hidup sehat Crosstabulation
kriteria self management gastritis
sebelum intervensi edu web tentang
perilaku hidup sehat

Kurang cukup Total


pola makan teratur Count 10 1 11
% of Total 25.0% 2.5% 27.5%
tidak teratur Count 13 16 29
% of Total 32.5% 40.0% 72.5%
Total Count 23 17 40
% of Total 57.5% 42.5% 100.0%
99

kebiasaan olah raga * kriteria self management gastritis sebelum intervensi edu web
tentang perilaku hidup sehat Crosstabulation
kriteria self management gastritis
sebelum intervensi edu web
tentang perilaku hidup sehat

kurang Cukup Total


kebiasaan sering Count 8 4 12
olah raga olahraga
% of Total 20.0% 10.0% 30.0%
tidak pernah Count 15 13 28
olahraga
% of Total 37.5% 32.5% 70.0%
Total Count 23 17 40
% of Total 57.5% 42.5% 100.0%

lama menderita gastritis * kriteria self management gastritis sebelum intervensi edu web
tentang perilaku hidup sehat Crosstabulation
kriteria self management gastritis
sebelum intervensi edu web tentang
perilaku hidup sehat

Kurang Cukup Total


lama menderita <6 bln Count 16 14 30
gastritis
% of Total 40.0% 35.0% 75.0%
>6 bln Count 7 3 10
% of Total 17.5% 7.5% 25.0%
Total Count 23 17 40
% of Total 57.5% 42.5% 100.0%
100

Crosstabs

Data Umum >< Self Management Gastritis Sesudah Intervensi Edu


Web Tentang Perilaku Hidup Sehat

umur * kriteria self management gastritis sesudah intervensi edu web tentang
perilaku hidup sehat Crosstabulation
kriteria self management gastritis
sesudah intervensi edu web tentang
perilaku hidup sehat

cukup Baik Total


Umur 16 thn Count 8 1 9
% of Total 20.0% 2.5% 22.5%
17 thn Count 29 2 31
% of Total 72.5% 5.0% 77.5%
Total Count 37 3 40
% of Total 92.5% 7.5% 100.0%

jenis kelamin * kriteria self management gastritis sesudah intervensi edu web tentang
perilaku hidup sehat Crosstabulation
kriteria self management gastritis
sesudah intervensi edu web tentang
perilaku hidup sehat

cukup Baik Total


jenis kelamin laki-laki Count 12 3 15
% of Total 30.0% 7.5% 37.5%
perempuan Count 25 0 25
% of Total 62.5% .0% 62.5%
Total Count 37 3 40
% of Total 92.5% 7.5% 100.0%

pola makan * kriteria self management gastritis sesudah intervensi edu web tentang perilaku
hidup sehat Crosstabulation
kriteria self management gastritis
sesudah intervensi edu web tentang
perilaku hidup sehat

Cukup Baik Total


pola makan teratur Count 10 1 11
% of Total 25.0% 2.5% 27.5%
tidak teratur Count 27 2 29
% of Total 67.5% 5.0% 72.5%
Total Count 37 3 40
% of Total 92.5% 7.5% 100.0%
101

kebiasaan olah raga * kriteria self management gastritis sesudah intervensi edu web
tentang perilaku hidup sehat Crosstabulation
kriteria self management gastritis
sesudah intervensi edu web tentang
perilaku hidup sehat

cukup Baik Total


kebiasaan sering Count 10 2 12
olah raga olahraga
% of Total 25.0% 5.0% 30.0%
tidak pernah Count 27 1 28
olahraga
% of Total 67.5% 2.5% 70.0%
Total Count 37 3 40
% of Total 92.5% 7.5% 100.0%

lama menderita gastritis * kriteria self management gastritis sesudah intervensi edu web tentang
perilaku hidup sehat Crosstabulation
kriteria self management gastritis
sesudah intervensi edu web tentang
perilaku hidup sehat

Cukup baik Total


lama menderita gastritis <6 bln Count 28 2 30
% of Total 70.0% 5.0% 75.0%
>6 bln Count 9 1 10
% of Total 22.5% 2.5% 25.0%
Total Count 37 3 40
% of Total 92.5% 7.5% 100.0%
102

Crosstabs Variabel

Self Management Gastritis


Sebelum >< Sesudah Intervensi Edu Web Perilaku Hidup Sehat

Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kriteria self management
gastritis sebelum intervensi edu
web tentang perilaku hidup
sehat * kriteria self management 40 100.0% 0 .0% 40 100.0%
gastritis sesudah intervensi edu
web tentang perilaku hidup
sehat

kriteria self management gastritis sebelum intervensi edu web tentang perilaku hidup sehat *
kriteria self management gastritis sesudah intervensi edu web tentang perilaku hidup sehat
Crosstabulation
kriteria self management gastritis
sesudah intervensi edu web
tentang perilaku hidup sehat

Cukup baik Total


kriteria self management Kurang Count 23 0 23
gastritis sebelum intervensi
% of Total 57.5% .0% 57.5%
edu web tentang perilaku
hidup sehat Cukup Count 14 3 17
% of Total 35.0% 7.5% 42.5%
Total Count 37 3 40
% of Total 92.5% 7.5% 100.0%

Descriptives
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


skor self management gastritis
sebelum intervensi edu web 40 10 16 12.42 1.430
tentang perilaku hidup sehat
skor self management gastritis
sesudah intervensi edu web 40 20 27 23.05 1.739
tentang perilaku hidup sehat
Valid N (listwise) 40
103

Analisis Data Hasil Penelitian DenganWilcoxon

NPar Tests
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks


a
kriteria self management Negative Ranks 0 .00 .00
gastritis sesudah intervensi edu b
Positive Ranks 26 13.50 351.00
web tentang perilaku hidup
Ties c
sehat - kriteria self management 14
gastritis sebelum intervensi edu
web tentang perilaku hidup Total
40
sehat
a. kriteria self management gastritis sesudah intervensi edu web tentang perilaku hidup sehat <
kriteria self management gastritis sebelum intervensi edu web tentang perilaku hidup sehat
b. kriteria self management gastritis sesudah intervensi edu web tentang perilaku hidup sehat >
kriteria self management gastritis sebelum intervensi edu web tentang perilaku hidup sehat
c. kriteria self management gastritis sesudah intervensi edu web tentang perilaku hidup sehat =
kriteria self management gastritis sebelum intervensi edu web tentang perilaku hidup sehat

b
Test Statistics
kriteria self
management
gastritis sesudah
intervensi edu web
tentang perilaku
hidup sehat - kriteria
self management
gastritis sebelum
intervensi edu web
tentang perilaku
hidup sehat
a
Z -5.099
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
104

Lampiran 20

Dokumentasi
105

Lampiran 21

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

Nama Pembimbing 1 : Nian Afrian Nuari, S.Kep, Ns., M.Kep.

Nama Mahasiswa : Ike Kristauni

NIM : 201701059

Judul Skripsi : Pengaruh Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat


Terhadap Self Management Gastritis Pada Remaja
di SMA Negeri 3 Nganjuk

No Tanggal Materi bimbingan Keterangan TTD


1 18 September Konsul judul Revisi
2020
2 08 November Konsul judul ACC
2020
3 27 November Konsul bab 1 Revisi
2020 Konsul bab 2 Revisi
4 08 Desember Konsul bab 1 ACC
2020 Konsul bab 2 Revisi
5 12 Desember Konsul bab 2 Revisi
2020
6 20 Desember Konsul bab 2 ACC
2020
7 28 Desember Konsul bab 3 Revisi
2020
8 09 Januari Konsul bab 3 Revisi
2021
9 11 Januari Konsul bab 3 ACC
2021 Konsul bab 4 Revisi
10 18 Januari Konsul bab 4 ACC
2021
11 20 Januari Konsul kuesioner Revisi
2021
12 22 Januari Konsul kuesioner ACC
2021
13 03 Juni 2021 Konsul bab 5 Revisi
Konsul bab 6 Revisi
14 07 Juni Konsul bab 5 ACC
Konsul bab 6 ACC
15 08 Juni 2021 Konsul Abstrak Revisi

16 10 Juni 2021 Konsul Abstrak ACC


106

Lampiran 22

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

Nama Pembimbing 2 : Dhina Widayati, S.Kep,Ns., M.Kep

Nama Mahasiswa : Ike Kristauni

NIM : 201701059

Judul Skripsi : Pengaruh Edu Web Tentang Perilaku Hidup Sehat


Terhadap Self Management Gastritis Pada Remaja
di SMA Negeri 3 Nganjuk

No Tanggal Materi bimbingan Keterangan TTD


1 08 November Konsul judul ACC
2020
2 24 November Konsul bab 1 Revisi
2020
3 10 Desember Konsul bab 1 ACC
2020 Konsul bab 2 Revisi
4 14 Desember Konsul bab 2 ACC
2020
5 15 Desember Konsul bab 3 Revisi
2020
6 04 Januari Konsul bab 3 ACC
2021 Konsul bab 4 Revisi
7 26 Januari Konsul bab 4 ACC
2021 Konsul kuesioner Revisi
8 1 Februari Konsul kuesioner ACC
2021
9 06 Mei 2021 Konsul bab 5 Revisi

10 25 Mei 2021 Konsul bab 5 ACC


Konsul bab 6 Revisi
11 26 Mei 2021 Konsul bab 6 ACC

12 7 Juni 2021 Konsul Abstrak Revisi

13 10 Juni 2021 Konsul Abstrak ACC

Anda mungkin juga menyukai