100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
1K tayangan21 halaman
Simvastatin adalah obat antilipemia yang menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah serta meningkatkan kolesterol baik (HDL). Obat ini digunakan untuk menurunkan risiko penyakit jantung dengan menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida pada pasien hiperkolesterolemia dan penyakit jantung. Simvastatin dapat menyebabkan efek samping pada otot dan hati jika dikonsumsi bersama obat tertentu atau mak
Simvastatin adalah obat antilipemia yang menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah serta meningkatkan kolesterol baik (HDL). Obat ini digunakan untuk menurunkan risiko penyakit jantung dengan menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida pada pasien hiperkolesterolemia dan penyakit jantung. Simvastatin dapat menyebabkan efek samping pada otot dan hati jika dikonsumsi bersama obat tertentu atau mak
Simvastatin adalah obat antilipemia yang menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah serta meningkatkan kolesterol baik (HDL). Obat ini digunakan untuk menurunkan risiko penyakit jantung dengan menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida pada pasien hiperkolesterolemia dan penyakit jantung. Simvastatin dapat menyebabkan efek samping pada otot dan hati jika dikonsumsi bersama obat tertentu atau mak
Indikasi: hiperkolesterolemia primer pada pasien yang tidak cukup
memberikan respon terhadap diet; mengurangi kejadian klinis dan memperlambat progresi aterosklerosis koroner pada pasien penyakit jantung koroner dan kadar kolesterol 5,5 mmol/l atau lebih. Kontraindikasi: hamil, menyusui, pasien dengan penyakit hati aktif atau peningkatan serum transaminase yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Dosis: Awal 10 mg/hari dosis tunggal pada malam hari. Dapat disesuaikan dengan interval kurang dari 4 minggu; kisaran lazim 10-40 mg/hari. Penyakit jantung koroner, awal 20 mg 1x/hari malam hari. Efek samping: pusing, sakit kepala, konstipasi, diare, dispepsia, mual, ruam kulit, nyeri abdomen, nyeri dada, gangguan penglihatan, hepatitis, sakit kuning, anemia. Nama Dagang: Cholestat (Kalbe Farma) Kaplet salut selaput 10 mg; Esvat (Ferron) Tablet salut selaput 5 mg, 10 mg, 20 mg; Detrovel (Fahrenheit) Tablet 5 mg, 10 mg; Ethicol (Ethica) Tablet salut enterik 10 mg; Mersivas (Mersifarma TM) Tablet salut selaput 10 mg; Normofat (Soho) Tablet 10 mg; Rechol (Pharos) Tablet salut selaput 5 mg, 10 mg.
Inhibitor HMG CoA reduktase : Lovastatin, praavastatin, simvastatin, dan fluvastatin Kelompok antihiperlipidemia yang baru ini menghambat tahap pertama aktifitas enzim dalam sintesis sterol. Analog dengan struktural alamia, asam3-hidroksi-3metil Glutarat (HMG), semua obat dalam grup ini berpacu dalam menghambat hidrosi metil glutaril koenzim A (HMG-CoA reduktase). Kecuali fluvastati, inhibitor HMG reduktase lainnya merupakan modifikasi kimia dari senyawa alamia yang terdapat dalam jamur.
Mekanisme Kerja Inhibisi 1. HMG-CoA reduktase Lovastatin, simvastatin, pravastatin, fluvastain adalah analog 3-tatin dan simvastatin adalah lakton yang dihidrolisis menjadi obat aktif. Pravastatin dan fluvastatin aktif dengan cara demikian. Karena afinitasnya yang kuat terhadap enzim, semua efektif berpacu menghambat HMG-CoA reduktase, tahapan terbatas dalam sintesis kolesterol. Dengan menghambat sintesis kolesterol denovo-, obat akan menghabiskan simpanan kolesterol. 2. Penurunan reseptor LDL Penghapusan kolesterol intraseluler menyebabkan sel meningkat jumlah resepto LDL permukaan sel spesifik yang dapat mengikat dan menginternalisasikan LDL yang beredar. Sehingga, hasil akhir adalah penurunana kolesterolplsama karena sintesis berkurang dan peningkatan katabolisme LDL. Inhibitor HMG-CoA reduktase, seperti kolestiramin , dapat meningkatkan kadar HDL plasma pada beberapa pasien sehingga menurunkanresiko mendapatkan penyakit PJK. Penurunan triasilgliserol juga terjadi sedikit. 3. Penggunaan Dalam Terapi Obat-obat ini efektif dalam menurunkan kadar kolesterol plasma pada semua jenis hiperlipidemia. Namun pasien yang homozigot untuk penyakit hiperkolesterolemia kekurangan reseptor LDL dan oleh karenanya mendapatkan keuntungan sedikit dari obat-obat ini. Perlu diperhatikan bahwa meskipun proteksi diberikan karena pengurangan kadar kolesterol, kira-kira pasien yang diobati dengan obat ini masih menderita masalah koroner. Karena itu diperlukan strategi tambahan seperti diet, latihan, atau obat tambahan perlu diberikan. Farmakokinetik: pravastatin dan fluvastatin hamper seluruhnya dapat diabsorbsi setelah pemberian oral; dosis oral lovastatin dan simvastatin diabsorbsi 30-50%. Pravastatin dan fluvastatin adalah obat aktif langsung, sedangkan lovastatin dan simvastatin harus dihidrolisis menjadi asam. Karena ekstraksi first pass, kerja utama obat-obat ini pada hati. Semua mengalami biotransformasi, beberapa produk masih tetap aktif. Ekskresi terjadi terutama melalui empedu dan feses, tetapi pengeluaran melalui urin juga terjadi. Waktu paruh berkisar antara 1,5-2 jam. Efek samping : a) Hati : kelainan biokimiawi fungsi hati telah terjadi dalam penggunaan inhibitor HMG-CoA reduktase. Karena itu, sangat diperlukan menilai fungsi hati dan mengukur kadar serum transaminase secara periodic. Semua akan kembali normal jika obat dihentikan. b) Otot : miopati dan rhabdomiolisis (disintegrasi atau disolusi otot) jarang dilaporkan. Dalam beberapa kasus, pasien biasanya menderita insufisiensi ginjal atau mengambil obat seperti siklosporin, itrakonazol, eritromisin, gemfibrosil atau niasin. Kadar keratin kinase plasma harus diperiksa secara teratur. c) Interaksi obat : inhibitor HMG-CoA reduktase juga meningkatkan kadar kumarin. Sehingga, penting untuk sering mengevaluasi waktu protrombin. d) Kontra indikasi : obat-obat ini merupakan kontraindikasi bagi ibu hamil atau menyusui. Obat-obat ini tidak boleh digunakan pada anak-anak atau remaja.
1. Terapi obat kombinasi Kadang-kadang perlu memberikan 2 antihiperlipidemia untuk mendapatkan penurunan kadar lipid plasma yang signifikan. Sebagai contoh, pada hiperlipidemia terapi II, pasien sering diobati dengan kombinasai niasin ditambah obat pengikat asam empedu, seperti kolestiramin. Kombinasi inhibitor HMG-CoA reduktase dengan zat pengikat asam empedu juga telah menunjukkan manfaat dalam menurunkan kolesterol LDL. Tabel 6. Efek Terapi Obat Lipid dan Lipoprotein Obat Mekanisme Aksi Efek Lipid Efek Lipoprotein Keterangan Cholestyramine, colestipol, colesevam Naiknya katabolisme LDL, turunnya Absorpsi kolesterol, Turunnya kolesterol Turunnya LDL Permasalahan akibat komplikasi, ikatan dengan beberapa obat golongan asam Niacin Turunnya LDL, sintesis VLDL Turunnya trigliserida dan kolesterol Turunnya VLDL,LDL,HDL Masalah dengan penerimaan pasaien, kombinasi yg baik dengan resin obat,menyebabkan hepatotoksik yang rendah Probucol Naiknya Turunnya Turunnya LDL Menurunnya HDL, bersihan LDL kolesterol dan HDL efikasi dengan menghambat oksidasi LDL dan fasilitator bolak balik kolesterol Gemfibrozil, fenofibrate, clofibrate Naiknya bersihan VLDL dan turunnya sintesis VLDL Turunnya trigliserida dan kolesterol Turunnya VLDL, LDL dan naiknya HDL Menyebabkan kolesterol, rendahnya lDL akibat HDL, Gemfibrosil menghambat glukoronidasi oleh simvastatin, lovastatin, atorvastatin Lomvastatin, pravastatin, simvastatin,fluvastatin, atrovastatin, furvastatin Naiknya katabolisme LDL dan menghambat sintesis LDL Turunnya kolesterol Turunnya LDL Naiknya aktivitas family heterozygote hiperkolestrolemia dengan kombinasi beberapa agen Ezetimibe Menghambat absorpsi koloesterol dan melewati saluran intestinal Turunnya kolesterol Turunnya LDL Menimbulkan reaksi efek samping dan reaksi additive dengan obat lain
Simvastatin adalah kelompok obat yang disebut HMG CoA (hydroxymethylglutaryl-CoA) reductase inhibitors, atau merupakan senyawa antilipemik. Simvastatin menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah (low-density lipoprotein atau LDL) dan triglyceride di dalam darah dan meningkatkan kadar kolesterol baik (high-density lipoprotein atau HDL). Simvastatin digunakan untuk menurunkan kolesterol dan triglyceride (sejenis lemak) di dalam darah. Simvastatin digunakan untuk menurunkan risiko stroke, serangan jantung, dan komplikasi jantung lain pada mereka dengan diabetes, sakit jantung koroner, atau faktor risiko lainnya. Pada kasus yang langka, simvastatin dapat menyebabkan kondisi yang menghasilkan kerusakan otot jaringan tulang, menyebabkan gagal ginjal. Jika sedang mengkonsumsi obat ini hindari makan makanan yang tinggi lemak atau kolesterol. Simvastatin tidak akan efektif untuk menurunkan kolesterol jika pola makan tidak dijaga. Hindari minuman alkohol. Obat ini dapat meningkatkan kadar triglyceride dan dapat meningkatkan risiko kerusakan hati. Ada banyak obat yang dapat meningkatkan risiko masalah medis serius jika penggunaanya bersamaan dengan simvastatin. Simvastatin merupakan sebagian dari program pengobatan lengkap yang juga termasuk pola makan, olahraga, dan kontrol berat badan. 2. Rumus kimia dan struktur Nama IUPAC : (1S,3R,7S,8S,8aR)-8-{2-[(2R,4R)-4-hydroxy-6-oxotetrahydro-2H-pyran-2- yl]ethyl}-3,7-dimethyl-1,2,3,7,8,8a-hexahydronaphthalen-1-yl 2,2-dimethylbutanoate. Rumus kimia : C 25 H 38 O 5
Rumus struktur :
rumus struktur
rumus struktur 3D Golongan / kelas terapi : Obat Kardiovaskuler 3. Kegunaan 1. Terapi dengan lipid-altering agents dapat dipertimbangkan penggunaannya pada individu yang mengalami peningkatan resiko artherosclerosis vaskuler yang disebabkan oleh hiperkolesterolemia. 2. Terapi dengan lipid-altering agents merupakan penunjang pada diet ketat, bila respon terhadap diet dan pengobatan non-farmakologi tunggal lainnya tidak memadai. 3. Penyakit jantung koroner. 4. Pada penderita dengan penyakit jantung koroner dan hiperkolesterolemia, simvastatin diindikasikan untuk : Mengurangi resiko mortalitas total dengan mengurangi kematian akibat penyakit jantung koroner. Mengurangi resiko infark miokardial non fatal. Mengurangi resiko pada pasien yang menjalani prosedur revaskularisasi miokardial. 1. Hiperkolesterolemia. Menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada penderita hiperkolesterolemia primer (Tipe IIa dan IIb). Rekomendasi umum : Sebelum memulai terapi dengan simvastatin, agar disingkirkan terlebih dahulu penyebab sekunder dari hiperkolesterolemia (seperti diabetes melitus yang tidak terkontrol, hipotiroid, sindrom nefrotik, disproteinemia, penyakit hati obstruktif, terapi dengan obat lain, alkoholism), dan lakukan pengukuran profil kolesterol total, kolesterol HDL dan trigliserida (TG). 1. Hipersensitif terhadap simvastatin atau komponen obat. 2. Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum yang menetap yang tidak jelas penyebabnya. 3. Wanita hamil dan menyusui. 4. Dosis Pasien harus melakukan diet pengurangan kolesterol sebelum dan selama pengobatan dengan simvastatin. Dosis awal yang dianjurkan 5-10 mg sehari sebagai dosis tunggal pada malam hari. Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang 5 mg sehari. Pengaturan dosis dilakukan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu sampai maksimum 40 mg sehari sebagai dosis tunggal malam hari. Lakukan pengukuran kadar lipid dengan interval tidak kurang dari 4 minggu dan dosis disesuaikan dengan respon penderita. Pasien yang diobati dengan immunosupresan bersama HMG Co-A reduktase inhibitor, agar diberikan dosis simvastatin terendah yang dianjurkan. Bila kadar kolesterol LDL turun dibawah 75 mg/dl (1,94 mmol/l) atau kadar total kolesterol plasma turun dibawah 140 mg/dl (3,6 mmol/l) maka perlu dipertimbangkan pengurangan dosis simvastatin. Penderita gangguan fungsi ginjal : tidak diperlukan penyesuaian dosis, karena simvastatin tidak diekskresikan melalui ginjal secara bermakna. Walaupun demikian, hati-hati pemberian pada insufisiensi ginjal parah, dosis awal 5 mg sehari dan harus dipantau ketat. Terapi bersama obat lain : simvastatin efektif diberikan dalam bentuk tunggal atau bersamaan dengan bile-acid sequestrants. 5. mekanisme aksi Simvastatin adalah turunan metilasi dari lovastatin yang bekerja secara kompetitif menghambat 3- hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme A (HMG-CoA) reduktase, enzim yang sangay berperan dalam katalisasi biosntesis colesterol. Farmakodinamik : Simvastatin analog 3-Hidroksi-3-metilglutarat, suatu precursor kolesterol dan merupakan obat yang menurunkan kadar kolesterol (hipolipidemik). Simvastatin merupakan hasil sintesa dari hasil fermentasi Aspergillus terreus. Secara invivo simvastatin akan dihidrolisa menjadi metabolit aktif. Mekanisme kerja dari metabolit aktif tersebut adalah dengan cara menghambat kerja 3-Hidroksi-3- metilglutaril koenzim A reduktase (HMG Co-A reduktase), dimana enzim ini mengkatalisa perubahan HMG Co-A menjadi asam mevalonat yang merupakan langkah awal dari sintesa kolesterol. Penghambat HMG Co-A reduktase menghambat sintesis kolesterol di hati dan hal ini akan menurunkan kadar LDL plasma. Menurunnya kadar kolesterol akan menimbulkan perubahan- perubahan yang berkaitan dengan potensial obat ini. Kolesterol menekan transkripsi tiga jenis gen yang mengatur sintesis HMG Co-A sintase, HMG Co-A reduktase dan reseptor LDL. Menurunnya sintesis kolesterol oleh penghambat HMG Co-A reduktase akan menghilangkan hambatan ekspresi tiga jenis gen tersebut di atas, sehingga aktivitas sintesis kolesterol meningkat secara kompensatoir. Hal ini menyebabkan penurunan sintesis kolesterol oleh penghambat HMG Co-A reduktase tidak besar. Rupa-rupanya obat ini melangsungkan efeknya dalam menurunkan kolesterol dengan cara meningkatkan jumlah reseptor LDL, sehingga katabolisme kolesterol terjadi semakin banyak. Dengan demikian maka obat ini dapat menurunkan kadar kolesterol (LDL). Oleh karena itu pula obat ini tidak efektif untuk penderita hiperkolesterolemia familial homozigot, karena jumlah reseptor LDL pada penderita ini sedikit sekali.
farmakodinamik Farmakokinetik: Karena ekstraksi first-pass, kerja utama obat-obat ini pada hati yang dihidrolisis menjadi asam. Ekskresi terjadi terutama melalui empedu dan feses tetapi pengeluaran melalui urin juga terjadi. Waktu paruh berkisar antara 1,5-2 jam. 6. Efek samping 1. Abdominal pain, konstipasi, flatulens, astenia, sakit kepala, miopati, rabdomiolisis. Pada kasus tertentu terjadi angioneurotik edema. 2. Efek samping lain yang pernah dilaporkan pada golongan obat ini : Neurologi : disfungsi saraf cranial tertentu, tremor, pusing, vertigo, hilang ingatan, parestesia, neuropati perifer, kelumpuhan saraf periferal. Reaksi hipersensitif : anafilaksis, angioedema, trombositopenia, leukopenia, anemia hemolitik. Gastrointestinal : anoreksia, muntah. Kulit : alopecia, pruritus. Reproduksi : ginekomastia, kehilangan libido, disfungsi ereksi. Mata : mempercepat katarak, optalmoplegia. 7.Interaksi Dengan Obat Lain : Efek Cytochrome P450: substrat CYP3A4 (mayor); menghambat CYP2C8/9 (lemah), 2D6 (lemah) Meningkatkan efek/toksisitas : resiko myopathy/rhabdomyolyis dapat meningkat dengan pemberian bersama senyawa penurun lipid yang dapat menyebabkan rhabdomyolysis (gemfibrozil, turunan asam fibrat atau niasin pada dosis = 1 g/ hari),atau selama penggunaan bersama inhibitor CYP3A4 kuat . Inhibitor CYP3A4 dapat meningkatkan efek/kadar simvastatin;contoh inhibitor meliputi:antifungi golongan azol,klaritromisin,diklofenak,doksisiklin, eritromisin,imatinib,isoniazid,nefazodon,nicardipin,propofol,inhibitor protease,kuinidin, telitromisin dan verapamil.Dalam jumlah besar ( > 1 quart/hari, 1 quart = 0,9463 L), jus grapefruit dapat meningkatkan serum konsentrasi simvastatin, meningkatkan risiko rhabdomyolysis. Pada umumnya penggunaan bersama dengan inhibitor CYP3A4 tidak direkomendasikan; produsen merekomendasikan pembatasan dosis simvastatin hingga 20 mg/hari jika digunakan dengan amiodaron atau verapamil, dan 10 mg/hari jika digunakan dengan siklosporin,gemfibrozil atau turunan asam fibrat. Efek antikoagulan warfarin dapat ditingkatkan oleh simvastatin. Efek penurun kolesterol aditif bila digunakan bersama dengan golongan sekuestran asam empedu (kolestipol atau kolestiramin). Menurunkan efek: Jika digunakan dalam 1 jam sebelum atau hingga 2 jam sesudah kolestiramin, penurunan absorpsi simvastatin dapat terjadi. - Dengan Makanan : Hindari penggunaan etanol yang berlebihan (potensial mengakibatkan efek hepatik) Konsentrasi serum simvastatin dapat ditingkatkan jika digunakan dengan jus grapefruit ; hindari penggunaan bersama dengan jus dalam jumlah besar ( > 1 quart/hari, 1 quart = 0,9463 L) St. Johns wort dapat menurunkan efek simvastatin.
Cara kerja obat: Simvastatin merupakan obat yang menurunkan kadar kolesterol (hipolipidemik) dan merupakan hasil sintesis dari hasli fermentasi Aspergillus terreus. Secara in vitro Simvastatin akan dihidrolisis menjadi metabolit aktif. Mekanisme kerja dari metabolit aktif tersebut dengan cara menghambat kerja 3- hidroksi-3-metilglutaril koenzim A reduktase (HMG Co-A reduktase), dimana enzim ini mengkatalisis perubahan HMG Co-A menjadi asam mevalonat yang merupakan langkah awal dari sintesis kolesterol.
Indikasi:
Terapi dengan "lipid-altering agent" dapat dipertimbangkan penggunaannya pada individu yang mengalami peningkatan risiko aterosklerosis vaskular yang disebabkan oleh hiperkolesterolemia Terapi dengan "lipid-altering agent" merupakan penunjang data diet ketat, bila respon terhadap diet dan pengobatan non-farmakologi tunggal lainnya tidak memadai. Penyakit jantung koroner. o Pada penderita dengan penyakit jantung koroner dan hiperkolesterolemia, Simvastatin diindikasikan Mengurangi risiko mortalitas total dengan mengurangi kematian akibat jantung koroner Mengurangi risiko infark miokard non fatal. Mengurangi risiko pada pasien yang menjalani prosedur revaskularisasi miokardial Hiperkolesterolemia o Menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada penderita hiperkolesterolemia primer (Tipe IIa dan IIb).
Rekomendasi umum: Sebelum memulai terapi dengan Simvastatin, agar disingkirkan dahulu penyebab sekunder dari hiperkolesterolemia (seperti diabetes mellitus yang tidak terkontrol, hipotiroid, sindrom nefrotik disproteinemia, penyakit hati obstruktif, terapi dengan obat lain, alkoholisme) dan lakukan pengukuran profil kolesterol total, kolesterol HDL dan trigliserida (TG).
Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap Simvastatin atau komponen obat. Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum yang menetap yang tidak jelas penyebabnya. Wanita hamil dan menyusui.
Posologi: Pasien harus melakukan diet pengurangan kolesterol sebelum dan selama pengobatan dengan simvastatin
Dosis awal yang dianjurkan 5-10 mg sehari sebagai dosis tunggal pada malam hari Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang 5 mg sehari Pengaturan dosis dilakukan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu sampai maksimum 40 mg sehari sebagai dosis tunggal pada malam hari. Lakukan pengukuran kadar lipid dengan interval tidak kurang dari 4 minggu dan dosis disesuaikan dengan respon penderita. Pasien yang diobati dengan imunosupresan bersama HMG Co-A reductase inhibitor agar diberikan dosis Simvastatin terendah yang dianjurkan. Bila kadar kolesterol LDL turun di bawah 75 mg/dl (1.94 mmol/l) atau kadar kolesterol totalplasma turun di bawah 140 mg/dl (3,6 mmol/l) maka perlu dipertimbangkan pengurangan dosis Simvastatin. Penderita gangguan fungsi ginjal: tidak diperlukan penyesuaian dosis, karena Simvastatin tidak
SIMVASTATIN NAMA GENERIK Simvastatin NAMA KIMIA Sinonim : butanoic acid, 2,2-dimethyl-,1,2,3,7,8,8a-hexahydro-3,7-dimethyl- 8-[2-(tetrahydro-4-hydroxy-6-oxo-2H-pyran-2-yl)-ethyl]-1-naphthalenyl ester, [1S-[1a,3a,7,8(2S*,4S*),-8a ]]. STRUKTUR KIMIA C25H38O5 KETERANGAN Simvastatin merupakan senyawa antilipemik, Inhibitor HMG-CoA (hydroxymethylglutaryl-CoA) reduktase SIFAT FISIKOKIMIA Simvastatin merupakan serbuk kristal warna putih, nonhigroskopis.;Praktis tidak larut dalam air dan sangat larut dalam kloroform, metanol dan etanol SUB KELAS TERAPI Obat Kardiovaskuler FARMAKOLOGI Farmakodinamik/Farmakokinetik ;Onset kerja : > 3 hari ;Efek puncak : 2 minggu;Absorpsi : 85% ;Ikatan obat-protein (protein binding) ~ 95%;Metabolisme : di hati melalui CYP3A4; first-pass effect ;Bioavailabilitas : < 5%;T eliminasi : tidak diketahui ;Waktu untuk mencapai puncak : 1,3-2,4 jam;Ekskresi : feces (60%); urine (13%) STABILITAS PENYIMPANAN Tablet harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat pada suhu antara 5C hingga 30C (41F hingga 86F) KONTRA INDIKASI Statin kontraindikasi pada pasien dengan penyakit hati yang aktif (tes fungsi hati abnormal yang persisten) , pada kehamilan dan menyusui, porphyria EFEK SAMPING Myositis reversibel merupakan efek samping yang jarang tetapi bermakna (significant side effect) . Statin juga menyebabkan sikit kepala, mempengaruhi hasil fungsi hati (hepatitis, jarang terjadi), paraesthasia, dan efek pada saluran cerna termasuk ;nyeri abdomen,flatulence, konstipasi, diare, mual dan muntah. Rash dan reaksi hipersensitifitas (termasuk angioedema dan anafilaksis) dilaporkan jarang terjadi.;Efek pada otot : myalgia, myositis dan myopathy jika myopathy diduga terjadi dan kreatinin kinase meningkat (lebih dari 5 kali batas atas nilai normal), atau timbul gejala muskular yang berat, pengobatan tidak boleh dilanjutkan. ;Pada pasien dengan risiko tinggi terhadap gangguan otot, pemberian statin tidak boleh dimulai jika kreatinin kinase meningkat. Insidensi terjadinya myopahyi akan meningkat jika statin diberikan pada dosis tinggi atau diberikan dengan fibrat, ;dengan asam nikotinat atau dengan immunosupresan seperti sklosporin ; perlu pengawasan (monitoring) yang ketat terhadap fungsi hati dan jika kreatinin kinase menunjukakan gejala akibat penggunaan obat tersebut.;Rhabdomyolysis dengan gagal ginjal akut sekunder hingga myoglobinuria juga dilaporkan terjadi. ;Efek samping yang lain : alopesia, anemia, pusing, neuropati perifer, hepatitis, jaundice, pankreatitis. INTERAKSI MAKANAN Hindari penggunaan etanol yang berlebihan (potensial mengakibatkan efek hepatik) ;Konsentrasi serum simvastatin dapat ditingkatkan jika digunakan dengan jus grapefruit ; hindari penggunaan bersama dengan jus dalam jumlah besar ( > 1 quart/hari, 1 quart = 0,9463 L);St. Johns wort dapat menurunkan efek simvastatin. INTERAKSI OBAT Efek Cytochrome P450: substrat CYP3A4 (mayor); menghambat CYP2C8/9 (lemah), 2D6 (lemah);Meningkatkan efek/toksisitas : resiko myopathy/rhabdomyolyis dapat meningkat dengan pemberian bersama senyawa penurun lipid yang dapat menyebabkan rhabdomyolysis (gemfibrozil, turunan asam fibrat atau niasin pada dosis = 1 g/ hari),atau selama penggunaan;bersama inhibitor CYP3A4 kuat .;Inhibitor CYP3A4 dapat meningkatkan efek/kadar simvastatin;contoh inhibitor meliputi:antifungi golongan azol,klaritromisin,diklofenak,doksisiklin, eritromisin,imatinib,isoniazid,nefazodon,nicardipin,propofol,inhibitor protease,kuinidin, telitromisin ;dan verapamil.Dalam jumlah besar ( > 1 quart/hari, 1 quart = 0,9463 L), jus grapefruit dapat meningkatkan serum konsentrasi simvastatin, meningkatkan risiko rhabdomyolysis. Pada umumnya penggunaan bersama dengan inhibitor CYP3A4 tidak direkomendasikan;;produsen merekomendasikan pembatasan dosis simvastatin hingga 20 mg/hari jika digunakan dengan amiodaron atau verapamil, dan 10 mg/hari jika digunakan dengan siklosporin,gemfibrozil atau turunan asam fibrat. ;Efek antikoagulan warfarin dapat ditingkatkan oleh simvastatin. Efek penurun kolesterol aditif bila digunakan bersama dengan golongan sekuestran asam empedu (kolestipol atau kolestiramin). ;Menurunkan efek: Jika digunakan dalam 1 jam sebelum atau hingga 2 jam sesudah kolestiramin, penurunan absorpsi simvastatin dapat terjadi. PENGARUH KEHAMILAN Faktor risiko : X;Penggunaan statin dihindari/kontraindikasi pada wanita hamil, dilaporkan terjadi congenital anomalies (cacat tubuh); biosintesis kolesterol penting bagi perkembangan fetus. ;penurunan syntesis kolesterol kemungkinan mempengaruhi perkembangan janin PENGARUH MENYUSUI Ekskresi ke dalam air susu tidak diketahui/kontraindikasi ;Produsen atorvastatin, fluvastatin, rosuvastatin dan simvastatin menyarankan untuk menghindari penggunaan obat pada wanita menyusui, tidak ada informasi yang tersedia PARAMETER MONITORING Kadar kreatin fosfokinase, serum kolesterol (total dan fraksionasi), tes fungsi hati BENTUK SEDIAAN Tablet PERINGATAN Statin harus diberikan dengan hati-hati pada pasien dengan riwayat penyakit hati atau pasien yang menggunakan alkohol dalam jumlah yang banyak (penggunaan dihindari pada penyakit hati yang aktif). ;Hipotiroidisme harus diberi pengobatan yang adekuat lebih dahulu sebelum memulai pengobatan dengan statin). Tes fungsi hati harus dilakukan sebelum pengobatan dan 1 3 bulan setelah penggunaan obat, diteruskan tiap 6 sampai 1 tahun, ;kecuali jika terdapat tanda-tanda hepatotoksisitas. Pengobatan harus dihentikan apabila kadar serum transminase meningkat hingga dan bertahan 3 kali batas atas nilai normalnya.;Statin harus digunakan dengan peringatan (hati-hati) pada pasien dengan faktor resiko mengalami myopathy atau rhabdomyolysis; pasien diberi nasehat untuk melaporkan nyeri otot yang terjadi padanya.;Statin dihindari penggunaannya pada porphyria , namun rosuvastatin aman digunakan. INFORMASI PASIEN Jumlah dan frekuensi penggunaan obat tergantung dari beberapa faktor, seperti kondisi pasien, umur dan berat badan. Bila anda mempunyai pertanyaan yang berkaitan dengan jumlah dan/ frekwensi pemakaian obat tanyakan pada apoteker atau dokter. ;Gunakan obat ini pada malam hari kecuali dinyatakan lain oleh dokter atau apoteker. ;Mintalah nasehat tenaga kesehatan bila anda makan grapefruit atau minum jus grapefruit ;Obat ini sangat efektif jika digunakan bersama dengan olah raga dan diet mengurangi asupan makanan yang mengandung kolesterol (lemak) dan lemak jenuh;Pasien disarankan untuk segera memberitahukan dokter jika mengalami nyeri otot, nyeri tekan (tenderness) dan kelemahan yang tidak dapat dijelaskan.;Tes laboratorium diperlukan untuk memonitor terapi. Pastikan hal ini dilakukan ;Jangan menghentikan pemakaian obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter ;Jangan menggunakan obat melebihi jumlah yang telah diresepkan, kecuali atas anjuran dokter.;Kondisi medis awal pasien harus diceritakan pada petugas kesehatan sebelum menggunakan obat ini;Jangan menggunakan OTC atau obat resep yang lain tanpa memberitahu dokter yang merawat. Ini termasuk sediaan herbal atau suplemen makanan yang lain;Jika pasien lupa minum obat, segera mungkin minum obat setelah ingat. Jika terlewat beberapa jam dan telah mendekati waktu minum obat berikutnya jangan minum obat dengan dosis ganda, kecuali atas saran dari tenaga kesehatan .;Jika lebih dari satu kali dosis terlewat, mulai kembali pengobatan seperti awal dan mintalah nasehat dokter pada kunjungan berikutnya. ;Obat ini hanya digunakan oleh pasien yang mendapat resep. Jangan diberikan pada orang lain. MEKANISME AKSI Simvastatin adalah turunan metilasi dari lovastatin yang bekerja secara kompetitif menghambat 3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme A (HMG-CoA) reduktase, enzim yang sangay berperan dalam katalisasi biosntesis colesterol. MONITORING Kadar kreatin fosfokinase berkaitan dengan kemungkinan terjadinya myopathy, serum kolesterol (total dan fraksionasi);Tes fungsi hati terutama pada awal pengobatan dan bila ada indikasi klinik.;Pasien dengan dosis hingga 80 mg harus dilakukan tes pada awal pengobatan dan 3 bulan sesudah pengobatan. Kemudian disarankan pemeriksaan secara periodik (tiap setengah tahun) selama tahun pertama pengobatan. ;Pasien dengan peningkatan kadar transaminase harus disertai tes kedua (sebagai konfirmasi) dan sering dimonitoring hingga nilai kembali normal. Penggunaan obat dihentikan bila terjadi peningkatan ALT/AST yang menetap > 3 x ULN
Komposisi Tiap tablet salut selaput mengandung : Simvastatin...........................................10mg Cara Kerja Obat Simvastatin merupakan obat yang menurunkan kadar kolesterol (hipolipidemik) dan merupakan hasil sintesa dari hasil fermentasi Aspergillus Tarreus. Secara invivo simvastatin akan dihidrolisa menjadi metabolik aktif. Makanisme karja dari metabolik aktif tersebut adalah dengan cara menghambat kerja 3-Hidroksi-3-metilglutaril koenzim A reduktase (HMG Co-A reduktase), dimana enzim ini mengakatalisa perubahan HMG Co-A menjadi asam mevalonat yang merupakan langkah awal sintesa kolestrol. Indikasi Terapi dengan lipid-aftering egents dapat dipertimbangkan penggunaannya pada indivdu yang mengalami peningkatan resiko atherosklerosis vaskular yang disebabkan oleh hiperkolesterolemia. Terapi dengan lipid-aftering agents merupakan penunjang pada diet ketat, bila respon terhadap diet dan pengobatan non farmkologi tunggal lainnya tidak memadai. Penyakit jantung koroner Pada penderita dengan penyakit jantung koroner dan hiperkolesterolemia, simvastatin diindikasikan untuk : a. Penggunaan resiko mortalitas total dengan mengurangi kematian akibat penyakit koroner b. Mengurangi resiko miokardial infarktion non fatal c. Mengurangi resiko pada pasien yang manjalani prosedur revaskularisasi miokardial. Hiperkolesterolemia Menrurunkan kadar kelesterol total dan LDL pada penderita hiperkolesterolemia primer (tipe IIa dan Iib). Rekomendasi umum : Sebelum memulai terapi dengan simvastatin, agar disengkirkan terlebih dahulu penyebab sekunder dari hiperkolesterolemia (seperti diabetes melitus yang tidak terkontrol, hipotiroid, sindrom nefrotik, disproteinemia, penyakit hati obstruktif, terapi dengan obat lain, alkoholisme), dan lakukan pengukuran profil kolesterol total, kolesterol LDL dan trigiserida (TG). Kontra Indikasi Hipersensitifitas terhadap simvastatin atau komponen obat Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum yang menetap yang tidak jels penyebabnya. Wanita hamil dan menyusui Dosis Pasien harus melakukan diet pengurangan kelosterol sebelum dan selama pengobatan simvastatin. Dosis awal yang dianjurkan 5-10mg sehari sebagai dosis tunggal pada malam hari. Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang 5mg sehari.pengaturan dosis dilakukan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu sampai maksimal 40mg sehari sebagai dosis tunggal pada pada malam hari. Lakukan pengukuran kadar lipid dengan interval tidak kurang dari 4 minggu dan dosis disesuaikan dengan respon penderita. Pasien yang diobati dengan immunosepresan bersama HMG Co-A reduktase inhibitor, agar diberikan dosis simvastatin terendah yang dianjurkan. Bila kadar kolesterol LDL turun dibawah 75mg/dl (1,94mmol/l) atau kadar total kolesterol plasma turun dibawah 140mg/dl (3,6mmol/l) maka perlu dipertimbangkan pengurangn dosis simvastatin. Penderita gangguan fungsi ginjal : tidak diperlukan penyesuaian dosis, karena simvastatin tidak diekresikan melalui ginjal secara bermakna. Walaupun demikian, hati-hati pemberian pada insufisiensi ginjal parah, dosis awal 5mg sehari dan harus dipantau ketat. Terapi bersama obat lain : simvastatin efektif diberikan dalam bentuk tunggal atau bersamaan dengan bile-acid sequestrants. Efek Samping Abdomial pain, konstipasi flatulens, astenia, sakit kepala, miopati, rabdomiolisis, pada kasus tertentu terjadi angioneurotic edema. Efek sampaing lain yang pernah dilaporkan pada golongan obat ini adalah : a. Neuroogi : disfungsi saraf kranial tertentu, tremor, pusing vertigo, hilang ingatan, parastesia, neuropati perifer, kelumpuhan saraf periferal. b. Reaksi hipersensitif : anafilaksis, angioedema, trombositopenia, leucopennia, anemia hemolitik c. Gastointestinal : anoreksia, muntah d. Kulit : alopecia, pruritus e. Reproduksi : ginekomastia, kehilangan libido, disfungsi ereksi f. Mata : mempercepat katarak, ophtalmoplegia. Peringatan Dan Perhatian Selama terapi dengan simvastatin harus dilakukan pemeriksaan kolesterol secara periodik . pada pasien yang mengalami peningkatan kadar serum transeminase, perhatian khusus berupa pengukuran khusus kadar transeminase harus dilakukan jika terjadi peningkatan yang menetap (hingga 3 kali batas normal atas) pengobatan segera dihentikan. Dianjurkan melakukan tes fungsi hati sebelum pengobatan dimulai, 6 dan 12 minggu setelah pengobatan pertama, dan berikutnya secara periodik (misalnya secara semianual) Hati-hati penggunaan pada pasien alkoholism dan atau mempunyai riwayat penyakit hati Pada penggunaan jangka panjang dianjurkan menggunakan tes laboratorium secara periodik tiap 3 bulan untuk mengetahui pengobatan selanjutnya. Terapi dengan simvastatin harus dihentikan sementara atau tidak dilanjutkan dengan penderita dengan miopati akut dan parah atau pada penderita dengan resiko kegagalan ginjal skunder karena rabdomiolisis atau terjadinya kenaikan kreatinin phosphokinasse (CPK). Penderita agar segera memberitahukan kepada dokter apabila terdapat nyeri otot yang tidak jelas dan otot terasa lemah Simvastatin tidak efektif pada pasien dengan homozygous familial hiperkolesterolemia Simvastatin tidak diindikasikan dimana hipertrigliseridemia merupakan kelainan utama (misalnya hiperlipidemia tipe I,IV, dan V) Keamanan dan efektifitas pada anak-anak dan remaja belum pasti. Interaksi Obat Pemakaian bersama-sama dengan immunosupresan, itrakonazole, gemfibrozil, niasin dan eritromisin dapat menyebabkan peningkatan gangguan otot skelet(rabdomiolisis dan miopati) Dengan antikoagulan kumarin dapat memperpanjang waktu protrombin. Antipirin, propanolol, digoksin.
Simvastatin Tablet salut selaput Komposisi: Tiap tablet salut selaput mengandung: Simvastatin 10 mg Farmakologi: Simvastatin adalah senyawa antilipermic derivat asam mevinat yang mempunyai mekanisme kerja menghambat 3-hidroksi-3-metil-glutaril-koenzim A (HMG-CoA) reduktase yang mempunyai fungsi sebagai katalis dalam pembentukan kolesterol. HMG-CoA reduktase bertanggung jawab terhadap perubahan HMG-CoA menjadi asam mevalonat. Penghambatan terhadap HMG-CoA reduktase menyebabkan penurunan sintesa kolesterol dan meningkatkan jumlah reseptor Low Density Lipoprotein (LDL) yang terdapat dalam membran sel hati dan jaringan ekstrahepatik, sehingga menyebabkan banyak LDL yang hilang dalam plasma. Simvastatin cenderung mengurangi jumlah trigliserida dan meningkatkan High Density Lipoprotein (HDL) kolesterol. Indikasi: Sebelum memulai terapi dengan simvastatin, singkirkan dulu penyebab hiperkolesterolemia sekunder (misal: diabetes melitus tidak terkontrol, hipertiroidisme, sindroma nefrotik, disproteinemia, penyakit hati obstruktif, alkoholisme serta terapi dengan obat lain) dan lakukan pengukuran profil lipid total kolesterol, HDL kolesterol dan trigliserida. Penurunan kadar kolesterol total dan LDL pada penderita hiperkolesterolemia primer, bila respon terhadap diet dan penatalaksanaan non farmakologik saja tidak memadai. Simvastatin meningkatkan kadar kolesterol HDL dan karenanya menurunkan rasio LDL/HDL serta rasio kolesterol total/LDL. Meskipun mungkin bermanfaat mengurangi kolesterol LDL yang meninkat pada penderita dengan hiperkolesterolemia campuran dan hipertrigliseridemia (dengan hiperkolesterolemia sebagai kelainan utama), namun simvastatin belum diteliti pada kelainan utama berupa peningkatan kadar Chylemicron. Kontraindikasi: Pasien yang mengalami gagal fungsi hati atau pernah mengalami gagal fungsi hati. Pasien yang mengalami peningkatan jumlah serum transaminase yang abnormal. Pecandu alkohol. Bagi wanita hamil dan menyusui. Hipersensitif terhadap simvastatin. Dosis: Penderita harus melakukan diet pengurangan kolesterol baku sebelum dan selama memulai pengobatan dengan simvastatin dan harus melanjutkan diet selama pengobatan dengan simvastatin. Dosis awal 10 mg/hari sebagai dosis tunggal malam hari. Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang 5 mg/hari. Pengaturan dosis dilakukan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu sampai maksimal 40 mg/hari (diberikan malam hari). Lakukan pengukuran kadar lipid dengan interval tidak kurang dari 4 minggu dan dosis disesuaikan dengan respon penderita. Pada pasien yang diobati dengan obat-obat imunosupresan bersama HMG-CoA reduktase inhibitor, dosis simvastatin yang dianjurkan adalah terendah. Bila kadar kolesterol LDL < 75 mg/dl (1,94 mmol/l) atau kadar total kolesterol plasma < 140 mg/dl (3,6 mmol/l) maka perlu dipertimbangkan pengurangan dosis simvastatin. Penderita gangguan fungsi ginjal: Pemberian simvastatin tidak perlu penyesuaian dosis, karena simvastatin tidak diekskresi ginjal secara bermakna. Simvastatin efektif diberikan dalam bentuk tunggal, atau bersamaan dengan Bile Acid Sesquestran akan lebih efektif. Efek samping: Sakit kepala, konstipasi, nausea, flatulen, diare, dispepsia, sakit perut, fatigue, nyeri dada dan angina. Astenia, miopathy, ruam kulit, rhabdomyolisis, hepatitis, angioneurotik edema terisolasi. Pernah dilaporkan: Neurologik: disfungsi saraf kranial, tremor, pusing, gangguan psikis, anxiety, insomnia, depresi, vertigo, hilang memori, parestesia, neuropati perifer, pheripheral nerve palsy. Reaksi hipersensitifitas: anaphylaxis, angioedema, sindrom menyerupai lupus erythematosus, polymialgia rheumatika, vasculitis, positive ANA, eosinophilia, arthritis, arthralgia, urtikaria, malaise, dispepsia, toksik epidermal necrolysis, erythema multiforme, termasuksyndrome Stevens Johnson pernah dilaporkan (sangat jarang). Gastrointestinal : anoreksia, mual, muntah, diare, pankreatitis, dispepsia. Kulit : alopesia, pruritus. Organ reproduksi : ginekomastia, libido berkurang, disfungsi erektil. Mata : oftalmoplegia, progesifitas katarak. Laboratorium : peningkatan serum transaminase, serumcreatinine phosphokinase. Peringatan dan perhatian: Selama terapi dengan simvastatin harus dilakukan pemeriksaan fungsi hati. Pemeriksaan level transaminase dalam serum, termasuk ALT (SGPT) harus dilakukan sebelum pengobatan, setiap 6 minggu dan 12 minggu setelah pengobatan atau penaikan dosis dan kemudian secara berkala setiap 6 bulan. Pemberian simvastatin harus dihentikan bagi pasien yang mengalami peningkatan serum transaminase 3 kali lebih besar diatas normal. Efek pada otot: pasien harus diminta segera melaporkan bila mengalami nyeri otot, lemah atau lemas. Segera hentikan pengobatan bila terjadi peningkatan kadar creatinine phosphokinase. Myopathy harus dipertimbangkan pada penderita dengan myalgia, otot lemah dan / atau peningkatan kadarcreatinine phosphokinase (10 x batas normal atas). Pengobatan dengan HMG-CoA reduktase inhibitor harus ditunda atau dihentikan pada penderita dengan gejala akut dan serius yang cenderung merupakan myopathy, atau merupakan faktor predisposisi untuk perkembangan gagal ginjal akut sekunder karena adanyarhabdomyolisis. Penggunaan pada anak-anak: keamanan dan efektifitas penggunaan simvastatin pada anak- anak dan remaja belum diketahui, karena itu pemberian simvastatin tidak dianjurkan. Penderita dengan homozygous familial hypercholesterolemia tidak memiliki reseptor LDL, pengobatan simvastatin kurang berhasil. Pada penderita hipertrigliseridemia, simvastatin hanya berkhasiat menurunkan trigliserida terbatas dan tidak diindikasikan untuk hiperlipidemia tipe I, IV, V. Interaksi obat: Bila simvastatin dikombinasikan dengan siklosporin, eritromisin, gemfibrozil dan niacin dapat menyebabkan peningkatan resiko terjadi myopathy dan rhabdomyolisis. Bila simvastatin dikombinasikan dengan warfarin akan meningkatkan aktivitas warfarin sebagai antikoagulan. Pemberian simvastatin bersamaan waktu dengan digoksin dapat menyebabkan aktivitas jantung akan meningkat.