Anda di halaman 1dari 5

5.2.

1 Pembuatan Sediaan Padat

Untuk pembuatan sediaan padat, pada umumnya digunakan ekstrak padat.


Kecuali dalam hal yang sangat jarang, umumnya ekstrak bersifat higroskopis.
Oleh sebab itu, untuk pembuatannya perlu dilakukan granulasi atau diisikan ke
dalam kapsul gelatin lunak. Untuk mengatasi masalah higroskopisitas ini
diperlukan penambahan silica gek, suatu eksipien dengan porositas tinggi. Jika
dalam pencampuran, granulasi dan pengeringan dilakukan cara-cara klasik, maka
sebagai pengikat sebaiknya digunakan senyawa turunan selulosa atau polivinil
pirolidon dalam pelarut organik sebagai pengikat. Jika digunakan larutan airdan
senyawa air, seperti musilago amyli, hal ini dapat menimbulkan beberapa masalah
selama proses, terutama jika kadar ekstrak cukup tinggi. Senyawa gula dan
saponin yang sering terdapat sebagai komponen sekunder dalam ekstrak akan
terlarut dalam air yang digunakan untuk proses, dan hal ini akan mempersulit
pengeringan granul.

Kekukaran lain dalam membuat tablet menggunakan cara granulasi


dengan pelarut air adalah tablet yang dihasilkan akan semakin mengeras dan sukar
hancur seiring dengan lamanya penyimpanan. Dengan menggunakan pelarut
organik untuk proses granulasi, dapat dihasilkan granul yang dapat dicetak
langsung dengan penambahan mikrokristalinselulosa, pelincir yang bersifat aborsi
seperti aerosil, dan sejumlah sejumlah kecil pelincir magnesium stearat.

Pada umumnya sediaan padat kering tidak menimbulkan masalah


stabilitas. Praktis tidak terjadi peguraian akibat hidrolisis, oksidasi, polimerisasi,
dan sebagainya. Dalam formulasi yang mengandung lebih dari satu ekstrak, bukan
tidak mungkin terjadi, misalnya, nila formulasi suatu ekstrak mengandung
alkaloid dan ekstrak lain mengandung tannin atau ekstrak mengandung asam
organik yang mampu membentuk garam stabil dengan alkaloid. Untuk sediaan
yang akan dimasukkan ke dalam kapsul gelatin keras perlu diperhatikan dengan
baik sehingga memudahkan pengisisn kapsul.

Beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan tablet


dan kapsul adalah :
1) Umumnya ekstrak bersifat higroskopis, jadi pembuatan tablet dan
kapsul perlu memperhatikan kelembaban ruangan untuk mencegah
penarikan air. Misalnya dengan penambahan adsorben penarik air dan
dengan penambahan aerosil dengan cara menyalut ekstrak, misal
dengan sistem penyalutan dan sistem matrik.
2) Bahan aktif relatif kecil, perlu upaya pencegahan supaya tidak rusak
selama proses
3) Saat ini ekstrak banyak digunakan sebagai pelengkap makanan, maka
dalam pengembangan produk, biasanya dicampur dengan vitamin dan
mineral. Perhatikan inkompatibilitas dengan bahan higroskopis.

Beberapa contoh formulasi tablet dari ekstrak dapat dilihat pada Tbel 5.1
Karakteristik dari 6 formula tersebut adalah penambahan Aerosil yang
cukup besar, akan menurunkan higroskopisitas ekstrak dan melonggarkan serbuk.
Selain itu, penambahan Aerosil R 972 (bersifat menolak air) diberikan pula,
seperti dalam formula berikut :

Ekstrak kering (+5% Aerosil R 972) 45%


Amylum solani 10%
Aerosil 972 2%
Talcum siliconisatum 3%
a) Aerosil R 972 yang hidrofobik dicampur dengan ekstrak. Hal ini akan
melindungi ekstrak yang higroskopis dan penetrasi air yang berarti dari
aglomerasi
b) Campuran tersebut dicampur dengan konstituen lain, di-slugging,
dihancurkan dan dihaluskan, selanjutnya dicampur dengan konstituen
berikut :
Granulatum simplex 35%
Talcum siliconisatum 3%
Aerosil compositum 2%
Tablet yang dihasilkan memiliki kekerasan 2 kg/cm2, friabilitas 0,755 dan
waktu hancur < 6 menit.

Crippa meneliti formulasi ekstrak dalam tablet dengan penambahan ai,


seperti formula pada Tabel 5.2 berikut dapat meningkatkan waktu hancur.
Penambahan silika koloidal dan mikrokristalin selulosa yang menurunkan waktu
hancur, juga disarankan untuk produksi tablet.
Crippa menyarankan penggunaan air sebagai pengikat dengan
penambahan adsorban, seperti silika koloidal. Hal ini akan menimbulkan porositas
tablet. Efek lebih diintensifkan lagi dengan penambahan mikrokristalin selulosa
sebagai pengisi dan penghancur (Tabel 5.3).
Tingkat higroskopisitas ekstrak yang dihaluskan dengan penambahan
magnesium stearat lebih rendah dibandingkan dengan ekstrak dengan
penambahan silika koloidal.
Catatan :
Penggunaan amilum sebagai pengisi mungkin menyebabkan penenduaan
release ekstrak dari tablet, karena kemungkinan amilum akan memelar dengan
adanya air sehingga dapat membentuk membran yang akan memperlambat release
ekstrak.

Anda mungkin juga menyukai