Anda di halaman 1dari 4

Menurut Apriyantono (1989), penetapan natrium benzoat dilakukan dengan

cara titrasi (titrimetri) atau juga dikenal sebagai analisis volumetri, dimana zat yang
akan dianalisis dibiarkan bereaksi dengan zat lain yang konsentrasinya diketahui dan
dialirkan dari buret dalam bentuk larutan, misalnya pada sampel yang terlebih dahulu
sudah diekstrak dengan bahan-bahan kimia yang setelahnya dititrasi dengan NaOH
yang sesudah dibakukan dengan asam oksalat. Pada titrasi ini indikator yang
digunakan adalah indikator fenolftalein sampai terjadi perubahan warna dari tidak
berwarna sampai menjadi warna merah muda.

Indikator, merupakan senyawa ion yang biasanya adalah asam lemah dan
dapat teionisasi dan membentuk kesetimbangan menjadi bentuk anionnya. Biasanya
warna indikator saat belum terionisasi dan setelah terionisasi akan berbeda.
Fenolftalein umumnya dipakai sebagai indikator dalam menentukan titik akhir titrasi
asam kuat dengan basa kuat. Fungsi penambahan indikator fenoftalein untuk
mengetahui terjadinya suatu titik ekuivalen dalam proses penitrasian dengan
terjadinya perubahan warna pada larutan. Indikator fenolftalein dengan range pH 8,0-
9,6 merupakan indikator yang baik untuk larutan basa dimana indikator ini akan
merubah warna larutan dari bening menjadi merah muda akibat dari perubahan pH
larutan pada saat penitrasian (Bassett, 1994).
Adapun hasil kadar Natrium benzoat pada titrasi pertama yakni 121 mg/kg,
dan pada titrasi kedua yakni 69 mg/kg. Hal ini menunjukkan kadar yang lebih rendah
dari Batas Maksimum yang dihitung sebagai asam benzoate, dimana menurut
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2013 Tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan
Pengawet, pada minuman berbasis air berperisa tidak berkarbonat yaitu 400 mg/kg.
Sehingga dapat disimpulkan kadar natrium benzoat dalam sampel minuman ringan
bermerk mizone masih di dalam rentang batasan penggunaan pengawet. Hal ini
merupakan hal yang krusial, karena dampak dari penggunaan natrium benzoat yang
melebihi batas maksimum adalah dapat menyebabkan kanker karena Natrium
Bnezoat debagaiagen karsinogenik (lipi.go.id) dan dapat menyebabkan reaksi alergi
dan penyakit saraf.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijabarkan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:

1. Prinsip titrasi yaitu penentuan kadar suatu zat berdasarkan volume


pentiter. Titrasi yang digunakan menggunakan NaOH dan indikator
fenoftalein, dimana indikator ini berfungsi untuk mengetahui terjadinya
suatu titik ekuivalen dalam proses penitrasian dengan terjadinya
perubahan warna pada larutan. Indikator fenolftalein dengan range pH 8,0-
9,6 merupakan indikator yang baik untuk larutan basa dimana indikator ini
akan merubah warna larutan dari bening menjadi merah muda akibat dari
perubahan pH larutan pada saat penitrasian
2. Hasil kadar Natrium benzoat pada titrasi pertama yakni 121 mg/kg, dan
pada titrasi kedua yakni 69 mg/kg. Hal ini menunjukkan kadar yang lebih
rendah dari batas maksimum penggunaan Natrium Benzoat, sehingga
minuman ringan bermerk Mizone masih aman untuk dikonsumsi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Diakses dari http://eprints.ung.ac.id/7539/9/2013-2-2-84204-


441409021-bab4-20022014033254.pdf

Anonim. 2017. Diakses dari http://eprints.ung.ac.id/7539/9/2013-2-2-


84204-441409021-bab4-20022014033254.pdf

Apriyantono, A., Fardiaz D., Puspitasari N. L., Sedarnawati, dan


Budiyanto S. 1989. Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi
Bogor : IPB
Bassett, J., Denney, R.C., Jeffrey, G.H., dan Mendham, J. 1994. Buku
Ajar Vogel: Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Alih Bahasa A.
Hadnyana P. dan L. Setiono. Vogels Textbook of Quantitative
Inorganic Analysis Including Elementary Instrumental Analysis,
Fourth Edition. 1991. Jakarta : EGC.
Deman, J.M., 1997, Kimia Makanan, Bandung : Penerbit ITB.

Deman, J.M., 1997, Kimia Makanan, Bandung : Penerbit ITB.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG BATAS
MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PENGAWET

Splittstoesser, W. E., 1984. Vegetable Growing Handbook. Van Nostrand Reinhold


Company, New York.

Splittstoesser, W. E., 1984. Vegetable Growing Handbook. Van Nostrand


Reinhold Company, New York.

Anda mungkin juga menyukai