Anda di halaman 1dari 20

suatu keadaan yang disebabkan karena

adanya kelainan metabolisme lipid yang


ditandai dengan peningkatan kadar
trigliserida dan kolesterol diatas batas
nordalam darah
2.
Hiperlipidemia Klasifikasi
Sekunder Hiperlipidemia
(karena
penyakit
tertentu)

1. Hiperlipidemia
Primer
(genetik)
Menurunkan kolesterol total dan LDL
untuk mengurangi risiko kejadian pertama
atau berulang seperti MI, angina, gagal
jantung, stroke iskemik, atau penyakit
arteri perifer.

(Sumber: Dipiro,2015)
Batas kadar
 Tipe I: Disebabkan oleh asupan lipid eksogen yang berlebihan
ditandai dengan peningkatan kilomikron yang melebihi batas
normal. Dislipidemia tipe ini dapat diatasi dengan diet rendah lipid.
Tidak memerlukan terapi farmakologi
 Tiper IIa: Hiperkolesterolemia familial ditandai dengan peningkatan
drastis LDL darah. Hiperkolesterolemia dikatakan heterozigotjika
level kolesterol totalnya berkitas 275-500mg/dl
 Tipe IIb: kombinasi hiperlipidemia yang ditandai dengan
peningkatan LDL dan VLDL melebiihi batas normal. Nilai TG berkisar
250-750 mg/dl sedangkan kolesterol totalnya antara 250-500mg/dl
 Tipe III: disbetalipopoteinemia, ditandai dengan peningkatan VLDL
dan IDL melebihi batas normal, sedangkan nilai LDL normal. TG
antara 250-750m/dl dan TC antara250-500mg/dl
 Tipe IV: hiperlipidemia / hipertrigliserida familial yang ditandai
dengan peningkatan VLDL melebihi batas normal
 Tipe V: penyakit keturunan yang jarang terjadi dimana tubuh tidak
mampu memetabolisme dan membuang kelebihan trigliseridda
sebagamana mestinya.
 Etiologi dislipidemia dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya seperti:
 1. Faktor Jenis Kelamin
Pada perempuan respon peningkatan
kolesterol sedikit berbeda yaitu kadar LDL
kolesterol meningkat lebih cepat
sedangkan kadar HDL kolesterol juga
meningkat sehingga rasio kadar kolesterol
total/HDL menjadi rendah (Djauzi, 2005).
 2. Faktor Usia
Prevalensi hiperkolesterolemia pada kelompok
usia 25-34 tahun adalah 9,3% dan meningkat
sesuai dengan pertambahan usia hingga 15,5%
pada kelompok usia 55-64 tahun (Djauzi, 2005).
 3. Faktor Genetik
gen diturunkan secara berpasangan.
memerlukan satu gen dari ibu dan satu gen dari
ayah, sehingga kadar hiperlipidemia tinggi dan
diakibatkan oleh faktor dislipidemia primer
karena faktor genetik (Djauzi, 2005).
 4. Faktor Kegemukan
Kelebihan berat badan meningkatkan
trigliserida dan menurunkan HDL (Anwar,
2004).
 5. Faktor Olahraga
rutin berolahraga maka kadar kolesterol
LDL dalam tubuh akan semakin berkurang
sampai menuju ke titik normal (Anwar,
2004).
 6. Faktor Merokok
Nikotin yang terkandung dalam asap rokok
akan merangsang hormone adrenalin,
sehingga akan mengubah metabolisme
lemak yang dapat menurunkan kadar
kolesterol HDL dalam darah (Anwar, 2004).
 7. Faktor Makanan
Asupan tinggi kolesterol dapat menyebabkan
peningkatan kadar kolestertol total dan LDL
sehingga mempunyai resiko terjadinya
dislipidemia (Anwar, 2004).
 Perubahan terapi gaya hidup atau
Terapheutic Lifesyle Changes (TLCs) seperti
terapi diet, penurunan berat badan, dan
peningkatan aktivitas fisik
 Peningkatan asupan serat dapat
mengurangi kolesterol total dan LDL
sebesar 5% hingga 20%
 Suplementasi minyak ikan mengurangi
trigliserida dan VLDL-C
 Mengonsumsi sterol 2 hingga 3 g setiap hari
mengurangi LDL sebesar 6% hingga 15%
 Berhenti merokok
Terapi farmakologi
Efek terapi
Obat untuk
obat pada
setiap fenotip
lipid dan
lipoprotein
lipoprotein
Obat yang Digunakan dalam
Pengobatan Dislipidemia
Golongan Mekanisme Kerja Obat Contoh obat
Obat
Niacin Mengurangi sintesis hepatik VLDL Niaspan
(asam yang akan mengarah pada
nikotinat) pengurangan LDL. Niasin juga
dapat meningkatkan HDL
Inhibitor menghambat 3-hydroxy-3- atorvastatin,
HMG-CoA methylglutaryl koenzim A (HMG- fluvastatin, lovastatin,
reduktase CoA) reduktase, mengganggu pitavastatin,
(statin) konversi HMG-CoA menjadi pravastatin,
mevalonate, tahap yang rosuvastatin, dan
menentukan dalam biosintesis simvastatin
kolesterol
Asam Fibrat mengurangi VLDL, tetapi gemfibrozil,
peningkatan timbal balik dalam fenofibrate, clofibrate
LDL dapat terjadi, dan nilai
kolesterol total dapat tetap
relatif tidak berubah
Golongan Mekanisme Kerja Obat Contoh obat
Obat

Ezetimibe Mengganggu absorbsi kolesterol Ezetrol


dari membran fili saluran cerna

Suplementa Makanan tinggi omega-3 asam


si Minyak lemak rantai panjang tidak jenuh
Ikan (dari minyak ikan) atau sering
disebut asam eikosapentanoat
(EPA), mengurangi kolesterol,
trigliserid, LDL, VLDL, dan dapat
meningkatkan HDL
BARs (Bile Mengikat asam empedu dalam lumen usus
cholestyramine,
Acid Resin) / saluran cerna, dengan gangguan stimulasi colestipol,
Resin asam terhadap sirkulasi enterohepatik asam empedu,
yang menurunkan penyimpanan asam empedu
colesevelam
empedu dan merangsang hepatik sintesis asam empedu
dari kolesterol. Menipisnya kumpulan kolesterol
hati meningkatkan biosintesis kolesterol dan
reseptor LDL pada membran hepatosit, yang
meningkatkan laju katabolisme dari plasma dan
menurunkan kadar LDL. Peningkatan biosintesis
kolesterol hati berhubungan dengan
peningkatan produksi VLDL hepatik; akibatnya,
BARs dapat mengganggu hipertrigliseridemia
pada pasien dengan dislipidemia kombinasi.
FIRST LINE THERAPY
Tipe Lipoprotein Pilihan Obat Terapi Kombinasi

I Tidak diindikasikan -

IIa - Statin Niacin atau BAR


- Kolestiramin Statin atau niacin
atau kolestipol Statin atau BAR ezetimib
- Niacin
IIb - Statin BAR atau fibrat atau niacin
- Fibrat Statin atau niacin atau BAR
- Niacin Statin atau fibrat ezetimib
III - Fibrat Statin atau fibrat
- Niacin Ezetimib
IV - Fibrat Niacin
- niacin fibrat
V - Fibrat Niacin
- Niacin Minyak Ikan
 Mengukur kolestrol total, LDL-C, HDL-C dan
Trigliserida dalam jangka pendek untuk
mengetahui respon terhadap obat dan
diet
 Mengukur kadar lipid saat puasa
 Pasien dengan penggunaan statin setiap 4-
8 minggu harus diperiksa fungsi hati
 Pasien dengan faktor resiko banyak dan
menderita PJK harus dimonitoring tekanan
darah, berat badan, penghentian merokok
dan kontrol glikemik.

Anda mungkin juga menyukai