Anda di halaman 1dari 10

Warta Farmasi, 6(1), 72 – 81, 2017 Eny Nurhikma, dkk

STUDI PENYIMPANAN OBAT LASA ( Look Alike Saund Alike )


DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
Eny Nurhikma*, Musdalipah

Akademi Farmasi Bina Husada Kendari


Email : eynibinhus@gmail.com

ABSTRAK
Instalasi Farmasi rumah sakit adalah unit pelaksanaan fungsional yang
menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian salah satunnya
penyimpanan obat. LASA (Look Alike Sound Alike) adalah obat-obat yang
tampak kelihatan mirip (nama obat, rupa atau bentuk obat dan dalam
pengucapan nama obatpun mirip). Penyimpanan obat LASA sesekali
menimbulkan medication error dan menyebabkan dam pak yang serius
terhadap pasien jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Peneliian ini
bertujuan Untuk mengetahui penyimpanan obat LASA (look alike sound alike)
Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Kendari priode Apri – Mei 2017.
Jenis penelitian ialah deskriptif. Desain penelitian Cross sectional study.
Pengambilan data secara prospektif dengan cara observasi (form ceklis) dan
wawancara dengan kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.
Data dianalisis secara deskriptif dan dijabarkan dalam bentuk narasi. Hasil
penelitian menunjukkan penyimpanan obat LASA di Instalasi Farmasi Rumah
Sakit Bhayangkara Kendari sudah sesuai dengan peraturan tetapi penerapannya
belum sepenuhnya dilakukan Seperti, penyimpanan obat LASA hannya pada
sediaan tablet, belum adanya penandaan stiker khusus pada oabat LASA, belum
adanya penandaan stiker pada obat injeksi yang tergolong LASA, dan kurangnya
sarana dan prasarana, dan SDM.
Kata Kunci : Penyimpanan Obat, LASA (Look Alaike Sound Alaike)
ABSTRACT
Hospital Pharmacy Installation is a functional implementation unit that regulates
all pharmacy service activities of one of the drug storage. LASA (Look A like
Sound A like) are drugs that look similar (the name of medicine, likeness or form
of medicine and in pronunciation of a drug similar). Occasional drug storage
causes errors and has a serious impact on patients in the event of errors in their
use. This research is used to know the storage of drugs LASA (same similar) In
Pharmacy Installation Bhayangkara Kendari Hospital period April - May 2017.
This type of research is descriptive. The research design is Cross sectional study.
Prospective data collection by observation (checklist form) and interview with the
head of pharmacy installation of Bhayangkara Kendari Hospital. Data were
analyzed descriptively and described in narrative form. The results showed that
the storage of LASA drugs at the Pharmacy Installation of Bhayangkara Hospital
Kendari was in accordance with the regulations but the application has not been
fully done such as, LASA drug storage only on tablet preparations, no special
sticker marking on LASA drugs, no marking of stickers on injection drugs

Warta Farmasi Vol.6 No.1, ISSN 2089-712X 72


Warta Farmasi, 6(1), 72 – 81, 2017 Eny Nurhikma, dkk

Classified as LASA, and lack of facilities and infrastructure, lack of human


resources.
Keywords: Drug Storage, LASA (Look A like Sound A like)
PENDAHULUAN perencanaan, pemilihan obat,
Rumah sakit adalah institusi pengadaan, distribusi, penyimpanan,
pelayanan kesehatan yang penggunaan dan pengawasan.
meyelenggarakan pelayanan kesehatan Salah satu bagian terpenting dari
perorangan secara paripurna yang pengelolaan obat adalah
menyediakan pelayanan rawat inap, penyimpanan, tahap penyimpanan
rawat jalan, dan rawat darurat. Rumah merupakan bagian dari pengelolaan
Sakit sebagai salah satu fasilitas obat menjadi sangat penting dalam
pelayanan kesehatan merupakan memelihara mutu obat-obatan,
bagian dari sumber daya kesehatan menjaga kelangsungan persediaan,
yang sangat diperlukan dalam memudahkan pencarian dan
mendukung penyelenggaraan upaya pengawasan, memberikan informasi
kesehatan Penyelenggaraan pelayanan kebutuhan obat yang akan datang,
kesehatan di Rumah Sakit, (Depkes, serta mengurangi resiko kerusakan,
2009). kehilangan dan kesalahan pemberian
Kesehatan dengan perangkat obat (Medication Error) (Kemenkes,
keilmuannya masing-masing 2014).
berinteraksi satu sama lain Salah satu Obat-Obat LASA (look alike
unit terpenting dari rumah sakit adalah sound alike) berpotensi untuk
instalasi farmasi. Instalasi Farmasi membingungkan staf pelaksana,
rumah sakit adalah unit pelaksana sehingga menjadi salah satu penyebab
fungsional yang menyelenggarakan medication error yang cukup sering.
seluruh kegiatan pelayanan Hal ini merupakan suatu keprihatinan
kefarmasian meliputi Pengelolaan yang juga terjadi di seluruh dunia.
Alat Kesehatan, Bahan Medis Habis Dengan puluhan ribu obat yang
Pakai (BHP), dan pengelolaan obat beredar di pasaran, maka sangat
secara keseluruhan (Kemenkes, 2014). signifikan potensi terjadinya
Pengelolaan Obat adalah kesalahan akibat bingung terhadap
rangkaian kegiatan yang meliputi

Warta Farmasi Vol.6 No.1, ISSN 2089-712X 73


Warta Farmasi, 6(1), 72 – 81, 2017 Eny Nurhikma, dkk

nama merek atau generik serta penelitian survei dengan metode


kemasan (Permenkes, 2016). prospektif yaitu penelitian ini bersifat
Penandaan obat yang tergolong melihat ke depan (forward looking),
LASA dilakukan untuk lebih artinya penelitian dimulai dari variabel
menegaskan bahwa dalam deretan rak penyebab atau faktor risiko, kemudian
obat tersebut terdapat obat LASA, diikuti akibatnya pada waktu yang
yaitu dengan menempelkan label akan datang. Penelitian dilakukan pada
bertuliskan “LASA” dengan bulan April – Mei 2017 di Rumah
pemberian warna tertentu Sistem Sakit Bhayangkara Kendari. Sampel
penyimpanan obat yang berada dalam penelitian ini adalah obat yang
satu rak sangat memungkinkan untuk tergolong dalam LASA (look alike
terjadinya LASA, sehingga perlu sound alike). Sampel penelitian bagian
adanya suatu strategi dalam dari populasi yang memenuhi kriteria
penyusunan obat-obatan untuk inklusi dan eksklusi sebagai berikut :
meminimalisir kesalahan-kesalahan 1. Kriteria inklusi :
dari sisi penyimpanan obat dapat kita a) Penyimpanan obat LASA
tandai dengan menggunakan (look alike sound alike )
penebalan, atau warna huruf berbeda b) Obat-obat LASA (look alike
pada pelabelan nama obat sound alike )
(Permenkes, 2016). 2. Kriteria eksklusi
a) Golongan obat yang tidak
METODE PENELITIAN
termasuk LASA.
Jenis penelitian adalah
deskriptif. Penelitian ini berupa

Warta Farmasi Vol.6 No.1, ISSN 2089-712X 74


Warta Farmasi, 6(1), 72 – 81, 2017 Eny Nurhikma, dkk

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Form Observasi Penyimpanan Obat LASA

NO KEGIATAN YA TIDAK KETERANGAN


1 Menerapkan Sistem FIFO Dan FEFO √

2 Pemisahan Obat LASA Berdasarkan √ Hannya pada obat-obat


Dosis Obat tablet dan kapsul
3 Pemisahan Obat LASA Berdasarkan √ Masih tercampur
Bentuk Sediaan Obat dengan obat yang lain
4 Obat LASA Diberi Penandaan Stiker √ Sebagian masih belum
LASA ditandai
5 Obat Injeksi Yang Sediaannya terlihat √ Menggunakan satu
mirip diberi Label warna Yang warna (kuning) untuk
berbeda semua sediaan obat
6 Sistem penulisan obat LASA √ Penulisannya belum
menggunakan talman lattering atau menggunakan sistem
talman letters talman lettering

Penyimpanan merupakan penggunaan yang tidak bertanggung


kegiatan menyimpan dan memelihara jawab, menjaga ketersediaan,
dengan cara menempatkan perbekalan memudahkan pencarian dan
farmasi yang diterima pada tempat pengawasan.
yang dinilai aman dari pencurian serta Metode penyimpanan dapat
gangguan fisik yang dapat merusak dilakukan berdasarkan kelas terapi,
mutu obat serta menurut persyaratan bentuk sediaan, jenis Sediaan Farmasi,
yang ditetapkan yaitu dibedakan Alat Kesehatan, Bahan Medis Habis
menurut bentuk sediaan dan jenisnya, Pakai dan disusun secara alfabetis
dibedakan menurut suhunya, dengan menerapkan prinsip First
kestabilannya, mudah tidaknya Expired First Out (FEFO) dan First In
meledak atau terbakar, tahan atau First Out (FIFO) disertaisistem
tidaknya terhadap cahaya, disertai informasi manajemen. Penyimpanan
dengan system informasi yang selalu Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,dan
menjamin ketersediaan perbekalan Bahan Medis Habis Pakai yang
farmasi sesuai kebutuhan.Tujuannya penampilan dan penamaan yang mirip
adalah untuk memelihara mutu LASA (Look Alike Sound Alike) tidak
sediaan farmasi, menghindari ditempatkan berdekatan dan harus

Warta Farmasi Vol.6 No.1, ISSN 2089-712X 75


Warta Farmasi, 6(1), 72 – 81, 2017 Eny Nurhikma, dkk

diberi penandaan khusus untuk berdasarkan jenis dan macam-macam


mencegah terjadinya kesalahan sedian yaitu:
pengambilan Obat. 1. Bentuk sedian obat (tablet, kapsul,
Berdasarkan kutipan wawancara salep, vial, injeksi, larutan)
dengan Apoteker penanggung jawab 2. Alat kesehatan
bahwa “untuk penyimpanannya kita 3. Berdasarkan Suhu penyimpanan
disini berdasarkan sediaan obat, (oxitosin injeksi, insulin, farelax
jenisnya misalnya obat tablet di obat injeksi, bunascan injeksi disimpan
tablet, injeksi, sirup kemudian cairan, pada suhu 8 °C)
tetapi memang belum sesuai karena, 4. Berdasarkan farmakologi
faktor ruangan yang sangat sempit Penyusunan obat pada Instalasi
dengan obat yang banyak. kita Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara
membutuhkan ruangan yang lebih Kendari sudah berdasarkan abjad dan
besar,jadi kenapa masih ditumpuk alfabetis. tetapi karena ruangan yang
dokumen-dokumen dan belangko terlalu sempit, kurangnya lemari atau
resep namun kita memaksimalkan rak dan juga penyimpanan dokumen-
bagaimana penyimpanan obat agar dokumen yang masih digabung dengan
tidak tercampur dengan obat yang rak obat sehingga menyebabkan kurang
lain”. efiennya penyimpanan.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Berdasarkan penelitian
Bhayangkara Kendari menerapkan Hasnawati dkk (2016) standar
penyimpanan obat-obat dengan persyaratan penyimpanan obat harus
metode FEFO dilakukan dengan cara menerapkan sistem FIFO dan FEFO,
menetapkan obat-obat yang menyimpan atau menyusun obat
mempunyai ED lebih lama diletakan berdasarkan bentuk sediaan dan
dibelakang obat-obatan yang secara alfhabetis, menyimpan obat-
mempunyai ED lebih pendek. Barang obat menggunakan almari, rak dan
yang ED paling dekat diletakan palet almari yang digunakan terbuat
didepan walaupun barang tersebut dari kayu dan rak yang digunakan
datangnya belakangan. Sistem terbuat dari besi.
penyimpanan dikelompokan

Warta Farmasi Vol.6 No.1, ISSN 2089-712X 76


Warta Farmasi, 6(1), 72 – 81, 2017 Eny Nurhikma, dkk

Metode FIFO (First in First dapat menyebabkan dampak yang


Out), yaitu obat-obatan yang baru serius terhadap pasien jika terjadi
masuk diletakkan di belakang obat kesalahan dalam penggunaan dan
yang terdahulu, sedangkan metode sebaiknya dibedakan tempat
FEFO (first expired first out) dengan penyimpanannya.
cara menempatkan obat-obatan yang Berdasarkan kutipan
mempunyai ED (expired date) lebih wawancara dengan Apoteker
lama diletakkan di belakang obat- penanggung jawab bahwa “untuk
obatan yang mempunyai ED lebih sementara ini untuk LASA tetap kita
pendek. Proses penyimpanannya pisahkan tetapi hannya untuk tablet,
memprioritaskan metode FEFO, baru seperti yang dilihat masih tersimpan
kemudian dilakukan metode FIFO. berbeda dari obat-obat yang lain,
Barang yang ED-nya paling dekat tetapi untuk injeksi itu sebenarnya
diletakkan di depan walaupun barang memang belum kita pisahkan karena
tersebut datangnya belakangan. Ruang dengan kondisi tempatnya yang
penyimpanan diatur suhu dan belum ada dan memamng belim di
kelembaban yang dilakukan secara beri stiker”
berkala, yaitu 2 (dua) kali sehari Instalasi Farmasi Rumah Sakit
setiap jam 08.00 WIB dan 15.00 bhayangkara Kendari menyimpan
WIB. Suhu yang terdapat di ruangan sedian farmasi yang memiliki

penyimpanan 18,7o Celcius. penampilan dan penamaan yang

Penyimpanan obat LASA mirip atau bisa disebut LASA (look

1. Pemisahan obat LASA berdasarkan alike sound alike) di tempat yang

dosis obat dan bentuk sediaan terpisah. Definisi LASA (look alike

LASA (look alike sound alike) sound alike) adalah obat-obat yang

adalah obat – obat yang tampak tampak kelihatan mirip (nama obat,

kelihatan mirip (nama obat, rupa rupa bentuk obat dan dalam

atau bentuk obat dan dalam pengucapan nama obatnya pun

pengucapan nama obatnya pun mirip). Obat–obat yang tergolong

mirip). Karena hal ini dapat LASA dengan dosis yang berbeda

menimbulkan medication error dan disimpan dirak yang terpisah tetapi

Warta Farmasi Vol.6 No.1, ISSN 2089-712X 77


Warta Farmasi, 6(1), 72 – 81, 2017 Eny Nurhikma, dkk

hanya obat yang berbentuk tablet menerapkan kebijakan penandaan


(lampiran 2), sedangkan untuk obat obat LASA sesuai dengan
injeksi dan obat-obat yang lain Permenkes No 72 tahun (2016),
belum dipisahkan penyimpanannya Namun belum sepenuhnya sesuai
dan belum diberi label LASA karena dengan standar yang ada
kurangnya rak penyimpanan obat dikarenakan kurangnya tempat
yang masih belum ada di Instalasi penyimpanan dan banyaknya obat
Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara yang ada di Instalasi Farmasi rumah
Kendari. (lampiran sakit bhayangkara kendari sehingga
2. Obat LASA diberi penandaan stiker penanggung jawab instalasi belum
LASA sepenuhnya memaksimalkan
Berdasarkan wawancara dengan penandaannya.
Apoteker penanggung jawab bahwa Penandaan obat yang tidak
“untuk penyimpanannya diberikan lengkap dapat menyebabkan
label LASA tetapi untuk medication error yang didasarkan
dikemasannya sendiri belum. pada penampilan yang mirip atau
Seharusnya injeksi itu kalo sama terdengar mirip ketika di tulis atau
harus ada tempelan LASAnya tetapi di ucapkan atau juga telah
ini kita belum ada. Untuk saat ini diidentifikasi memiliki potensi
Alasannya kenapa!, selain kesalahan pemberian obat. Hal ini
keterbatasan SDM kemudian terlihat beberapa injeksi yang
banyaknya psien yang kami layani terlihat mirip namun memiliki
tidak sesuai dengan jumlah SDM kandungan yang berbeda, salah satu
yang ada, pasiennya banyak tetapi contohnya citicolin injeksi terlihat
SDMnya sedikit. Disisni biasanya mirip sediannya dengan
kita mengutamakan pelayanan cepat ondancentron injeksi, paracetamol
jadi kalo misalnya mau di tempel infus terlihat mirip kemasannya
lagi kayaknya memakan waktu yang dengan metronidazol infus, dan
lama”. asam tranexamat injeksi terlihat
Instalasi farmasi rumah Sakit sama sediaannya dengan
bhayangkara Kendari telah ondancentron injeksi 8 mg/ml (Lihat

Warta Farmasi Vol.6 No.1, ISSN 2089-712X 78


Warta Farmasi, 6(1), 72 – 81, 2017 Eny Nurhikma, dkk

Lampiran 4). Hal ini sesuai dengan tergolong LASA. Di Amerika


hasil wawancara dengan kepala Serikat, beberapa studi
instalasi farmasi bahwa terkadang menunjukkan penggunaan huruf
terjadi kesalahan pemberian obat kapital ini terbukti dapat membantu
yang disebabkan oleh kemiripan membedakan nama obat-obat yang
dari beberapa sediaan obat di mirip dan mengurangi medication
instalasi farmasi rumah sakit error akibat nama obat yang look-
bhayangkara kendari. alike.
3. Penandaan Obat injeksi LASA Berdasarkan wawancara
dengan label warna yang berbeda dengan Apoteker penanggung jawab
dan menggunakan penulisan Talman bahwa “untuk sementara ini untuk
Latters LASA tetap kita pisahkan tetapi
Berdasarkan penelitian Putra hannya untuk tablet, seperti yang
dkk (2014) menyatakan bahwa dilihat masih tersimpan berbeda
Sistem penulisan nama obat dengan dari obat-obat yang lain, tetapi
cara Tallman lettering/tallman untuk injeksi itu sebenarnya
letters dapat diterapkan pada memang belum kita pisahkan karena
kemasan, etiket obat, dengan kondisi tempatnya yang
kemasan/wadah obat di IFRS, belum ada dan memamng belim di
rekaman data obat pasien, hingga beri stiker”
mesin pendispensing otomatis. Berdasarkan penelitian di
Penulisan secara Tallman Rumah Sakit Bhayangkara
lettering/tallman letters dilakukan penggunaan stiker LASA belum
dengan menggunakan huruf besar menggunakan sistem penulisan
yang berbeda sebagai penekanan. tallman latter dan belum
Metode Tallman digunakan untuk membedakan warna stiker LASA
membedakan huruf yang tampaknya pada semua sediaan yang ada di
sama dengan nama obat lain yang Instalasi Farmasi, saat ini penandaan
mirip. Diharapkan dengan memberi hanya menggunakan satu warna
huruf kapital, petugas akan lebih yaitu warna kuning. Tujuan
berhati-hati dengan obat yang pemberian penandaan dengan warna

Warta Farmasi Vol.6 No.1, ISSN 2089-712X 79


Warta Farmasi, 6(1), 72 – 81, 2017 Eny Nurhikma, dkk

yang berbeda untuk obat tergolong Depkes. 2009, Undang-Undang


Republik Indonesia nomor 44
LASA untuk memudahkan staf
tahun 2009 tentang Rumah
Instalasi Farmasi dalam penyediaan sakit, departemen kesehatan
Republik Indonesia.
obat dan menghindari terjadinya
medication error. Sehingga dapat Diana, Lisnawaty., Ratih, P.S. dan
Noorlaila. 2016, Kesesuain
disimpulkan bahwa penyimpanan penyimpanan obat high alert di
obat LASA yang diterapkan di istalasi farmasi RSUD ULIN
BANJARMASIN, diakses pada
Instalsi Farmasi Rumah Sakit 19 November 2016.
Bhyangkara Kendari sudah
Hasnawati, Anita lukman., Indra
menerapkan sistem LASA tetapi Ardiansyah. 2016, implementasi
sistem penyimpanan obat di
belum maksimal dikarnakan oleh
puskesmas rawat inap
ruang yang sempit dengan jumlah sidomulyo kotamadya
pekanbaru, diakses pada 15
obat yang banyak, dan kurangnya
Februari 2017
SDM (sumber daya manusia),
Kementrian, Keseehatan. 2014,
sehingga penerapannya masi belum Peraturan menteri kesehatan
maksimal. republik indonesia Nomor 58
tahun 2014 Tentang Standar
pelayanan kefarmasian di
KESIMPULAN rumah sakit, Jakarta.
Penyimpanan obat di Instalasi Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara
Kendari sudah menerapkan sistem Novianty, Dhita., Aditya, Maulana. dan
Ikhwan, Wirahadi. 2015,
LASA tetapi belum sepenuhnya Kesesuaian penyimpanan obat
dilengkapi karena beberapa faktor high alert di depo obat RSUD
ratu zalecha martapura tahun
seperti ruangan yang sempit, 2015, diakses pada 10 Februari
penyimpanan obat LASA yang belum 2017.

ada, dan kurangnya Tenaga Teknis Notoatmodjo, Soekidjo. 2010,


Metodologi Penelitian
kefarmasian. Kesehatan, Rineka Cipta,
DAFTAR PUSTAKA Jakarta

Anonim. 2016, Buku pedoman dan Notoatmodjo, Soekidjo. 2002,


petunjuk pelaksanaan karya Metodologi Penelitian
tulis ilmiah (KTI)tahun Kesehatan, Edisi Revisi, Rineka
akademik 2016-2017, Bina Cipta, Jakarta
Husada Kendari.

Warta Farmasi Vol.6 No.1, ISSN 2089-712X 80


Warta Farmasi, 6(1), 72 – 81, 2017 Eny Nurhikma, dkk

Putra, Aditya. 2014, Penyimpanan obat Faktor Penyebab Medication


Look alike Sound alike (LASA) Error di Instalasi Rawat
Di Gudang Perbekalan Farmasi Darurat, diakses pada 5 Jaruari
Rumah Sakit Prof.dr. Margono 2017
Soekarjo Purwokerto.
Kementrian, Keseehatan. 2016,
Pitoyo, dkk. 2015, Kebijakan sistem Peraturan menteri kesehatan
penyimpanan obat LASA, Alur republik indonesia Nomor 72
layanan, dan Formulir untuk tahun 2016 Tentang Standar
mencegah Dispensing Error, pelayanan kefarmasian di
diakses pada tanggal 2 Februari rumah sakit, Jakarta.
2017 Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
Tajuddin, R.S., Indrianty, Sudirman.
dan Alimin, Maidin. 2012,

Warta Farmasi Vol.6 No.1, ISSN 2089-712X 81

Anda mungkin juga menyukai