Anda di halaman 1dari 15

Jawaban UAS FARKLIN

Semoga bermanfaat, jika mau menambahkan sendiri gapapa


yah

1. Apa pengertian KFT ? Apakah tugas farmasi dalam KFT ?


KFT (komite farmasi dan terapi ) adalah organisasi yang mewakili hubungan komunikasi
natara staf medis dengan staf farmasi. sekurang-kurangnya terdiri dari 3 dokter, apoteker, dan
perawat. Ketua KFT dipilih oleh dokter yang ada. Jika ada ahli farmakologi klinik maka
sebagai ketua dan sekretarisnya apoteker di IFRS.
tugas farmasi dalam KFT adalah :
1. Memberikan rekomendasi dalam pemilihan penggunaan obat-obatan
2. menyusun formularium yang menjadi dasar dalam penggunaan obat-obatan di RS dan
apabila perlu dapat diadakan perubahan secara berkala
3. Menyusun standart terapi bersama-sama dengan staf medic
4. Melaksanakan evaluasi penulisan resep dan penggunaan obat generic bersama sama
dengan IFRS
5. Menerbitkan kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan obat serta evaluasinya
6. Melengkapi staf fungsional di bidang kesehatan dengan pengetahuan terbaru yang
berhubungan dengan obat dan penggunaan obat sesuai dengan kebutuhan

Peran apoteker dalam Komite/Tim Farmasi dan Terapi:

a. Analisis dan diseminasi informasi ilmiah, klinis, dan farmakoekonomi yang terkait dengan
obat atau kelas terapi yang sedang ditinjau.

b. Evaluasi penggunaan obat dan menganalisis data


2. PENGERTIAN FORMULARIUM? PENYUSUNANNYA? MANFAAT?
Formularium adalah
Dokumen yang secara terus menerus direvisi, memuat sediaan obat dan informasi penting
lainnya, yang merefleksikan keputusan klinik mutakhir dari staf medik rumah sakit.
Penyunanannya
• Proses Penyusunan Formularium
1. Rekapitulasi usulan dari masing-masing SMF
2. Mengelompokkan usulan berdasarkan kelas terapi
3. Membahas usulan dalam rapat-rapat SKFT
4. Mengumpanbalikkan draft ke SMF
5. Membahas umpan balik dari SMF
6. Menetapkan daftar obat yang masuk ke dalam formularium
7. Menyusun kebijakan dan pedoman untuk implementasi
8. Mengedukasi formularium kepada staf dan monitoring

• Isi Formularium

1. Informasi kebijakan dan prosedur rumah sakit tentang obat

• Kebijakan formularium dan tatalaksana obat (penulisan resep, prosedur pelayanan


obat, penulisan obat generik)

• Prosedur pengusulan (penambahan dan penghapusan)

• SK tentang SKFT

• Kebijakan dan prosedur tentang substitusi generik dan terapetik, penghentian


permintaan secara otomatis, permintaan secara lisan, obat dibawa MRS, swamedikasi,
penggunaan sampel obat, permintaan obat cito, standar waktu penggunaan obat,
MESO

• Informasi tentang penggunaan formularium (cara penggunaan formularium, dll)

• Kebijakan penulisan resep untuk pasien rawat jalan

2. Daftar Obat
• Disusun berdasarkan kelas terapi merujuk pada DOEN

• Nama obat per kelas terapi dituliskan dalam nama generik berdasarkan abjad

3. Informasi Khusus

• Tabel ekivalensi

• Cara perhitungan dosis anak

• Cara perhitungan penyesuaian dosis

• Interaksi Obat

• Daftar obat dengan indeks terapetik sempit

Manfaat

• Meningkatkan mutu dan ketepatan penggunaan obat di rumah sakit

• Merupakan bahan edukasi bagi profesional kesehatan tentang terapi obat yang rasional

• Memberikan rasio manfaat biaya yang tertinggi, bukan hanya sekedar mencari harga obat
yang termurah

• Memudahkan profesional kesehatan dalam memilih obat yang akan digunakan untuk
perawatan pasien

• Memuat sejumlah pilihan terapi obat yang jenisnya dibatasi sehingga profesional
kesehatan dapat mengetahui dan mengingat obat yang mereka gunakan secara rutin

• Pengelolaan obamt dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.


3. PENGERTIAN PDT? TUJUAN?

Pedoman, pegangan, maupun petunjuk bagi dokter atau tenaga kesehatan lainnya untuk
membuat diagnosis secara ilmiah, benar dan dapat dipertanggung jawabkan serta
memberikan terapi yang rasional.

Tujuan :

a. Menjaga
1. Mutu pelayanan farmasi
2. Standart kefarmasian
b. Mengendalikan logistik
c. Mengoptimalkan alokasi pembiayaan pengobatan
4 Apa yang dimaksud dengan off label drug ? berikan contoh Mengapa banyak terjadi
pada bidang pediatri dan obgyn? Apa dampak kurangnya informasi off label pada pasien
dan farmasis ?

Off label drug adalah penggunaan obat diluar indikasi atau aturan dosis yang disetujui oleh
lembaga yang berwenang. Lembaga berwenang itu kalau di amerika serikat adalah food and
drug administration (FDA) sedangkan di Indonesia adalah Badan POM. Tetapi karena
umumnya obat-obat yang masuk ke Indonesia adalah obat impor yang persetujuannya
dimintakan ke FDA maka bisa dibilang bahwa indikasi yang dimaskdu adalah indikasi yang
disetujui oleh FDA. Munculnya obat obat off-label biasanya terjadi karena dokter dan
peneliti lainnya menemukan indikasi lain dan dokter memiliki hak prerogratif untuk
meresepkan obat tersebut. penggunaan obat diiluar indikasi/aturan dosis yang tercantum
dalam pelabelan yang disetujui oleh FDA
Contoh off label drug pada pasien obgyn dan pediatric
metformin (suatu antidiabetika oral) sering diresepkan untuk Polysistic Ovary Syndom?
Atau bahwa ketotifen (suatu anti histamin) sering diresepkan sebagai perangsang nafsu
makan untuk anak-anak? Atau misoprostol (suatu obat untuk ulcus peptic) diresepkan
sebagai penginduksi persalinan.
Hal ini dikarenakan penggunaan obat off label pada ibu hamil adalah menghindari
komplikasi masalah kandungan seperti kelahiran prematur, persalinan, preeklampsia dan
eklampsia atau meningkatkan kapasitas adaptasi postnatal yang mungkin terjadi misalnya
sepsis ataupun respiratori distress.(Rayburn,1997).

Dengan adanya obat-obat off-label, para farmasis harus berhati-hati dalam memberikan
informasi kepada pasien. Hendaknya informasi yang disampaikan kepada pasien tidaklah
salah sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran pada pasien atau hal-hal lain yang tidak
diinginkan. Kurangnya informasi adanya obat-obat off-label ini oleh farmasis tentunya bisa
menimbulkan kesalahan penafsiran dan tujuan dari peresepan obat itu sendiri.
5 Apa yang dimaksud dengan LASA? jelaskan
Berikan 10 contoh obat yang termasuk LASA
Adalah atau kepanjangan dari Look Alike Sound Alike (Nama Obat Rupa dan Ucapan
Mirip / Norum) adalah Obat yang memiliki kemasan yang terlihat mirip atau obat yang
memiliki nama yang terdengan mirip.
Menurut Permenkes RI No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang keselamatan pasien
Rumah Sakit, LASA masuk kedalam obat-obatan yang perlu diwaspadai (High-alert
medications), Yaitu obat yang sering menyebabkan terjadi kesalahan atau kesalahan yang
serius (sentinel event), obat yang berisiko tnggi menyebabkan dampak yang tidak
diinginkan (adverse outcome)
6 Jelaskan yang dimaksud denga obat obat Hi Alert ?
Berikan 5 contoh !,
Berian juga 2 contoh obat yang termasuk LASA dan Hi Alert
“ High alert drugs “ adalah obat-obat yang secara signifikan berisiko membahayakan pasien
bila digunakan dengan salah atau bila pengelolaan kurang tepat.

Anda mungkin juga menyukai