TERAPI
Formularium
LATAR BELAKANG
2
OBAT
Dasar hukum :
PERMENKES 085/1989 tentang kewajiban menuliskan resep dan/atau
menggunakan obat generik di fasilitas kesehatan pemerintah
JUKLAK DIRJEN YANMED 0428/1989
JUKNIS DIRJEN YANMED 1467/1989 tentang pembentukan KFT di rumah
sakit
Sub Panitia untuk sediaan kardiovas- Sub Panitia untuk sediaan sistem Sub Panitia untuk
kular (diuretik, gli- kosida jantung, anti saraf pu- sat (analgetik dan anti sediaan endokrino-
hipertensi, vasodila-lator, spamolitik dan piretik, anti konvulsan, sediaan logi (anti diabetes,
anti koagulan) psikoterapetik, stimulan saluran nafas anti inflamasi, hor-
dan serebral serta se-diaan sedatif dan mon dan sediaan
hipnotik) tiroid)
KEBIJAKAN PFT
1. Pengusulan obat baru
2. Menetapkan kategori obat
3. Obat-obat yang tidak memenuhi kategori disebut obat Non formularium
4. Blanko resep
5. Menetapkan kebijakan dalam dispensing
6. Mengadakan ketentuan dan peraturan untuk menentukan Perwakilan
perusahaan Farmasi
7. Penarikan obat
8. Mengusun aturan untuk order obat bagi Penderita Rawat Jalan
Obat yang dievaluasi dan disetujui oleh
PFT adalah (kategori obat)
1. Obat Formularium ( Formularium drugs)
2. Obat yang disetujiu dalam kondisi 3 Periode
(Drug approved on A Conditional Trial Period)
3. Obat Formulasi Khusus ( Specialized
Formulary Drugs)
4. Obat yang diselidiki ( Investigational Drug)
KATEGORI OBAT
19
1. OBAT FORMULARIUM
Obat yang direkomendasi sbg obat esensial untuk
perawatan pasien dan ada di pasaran.
Semua dokter boleh menulis obat ini.
10. Pelaksanaan audit mutudan kaji ulang secara berkala dan konsisten
Pemberdayaan PFT
Dengan kurangnya pemanfaatan PFT, maka perlu
dilakukan hal diwah ini untuk meningkatkan keberadaan
PFT, melalui:
1. Penetapan tugas, fungsi , tanggung jawab, wewenang dan
hak PFT oleh pimpinan RS
2. Kriteria Ketua dan sekretaris PFT dengan komitmen yang
kuat
3. Sistem formularium wajib ditaati
4. Formularium harus dipakai
5. Sarana PFT yang memadai
6. PFT diberdayagunakan oleh Komite Medik
Sistem Formularium
Sistem formularium adalah suatu metode yang
dilaksanakan staf medik suatu rumah sakit, bekerja
sama melalui PFT, untuk mengevaluasi, menilai
dan menseleksi seluruh sediaan obat yang tersedia
di perdagangan dan mempertimbangkan produk
yang paling berguna dalam perawatan penderita.
Tanggapan negatif pelaksanaan SF
Kesetaraan terapi dan substitusi generik harus aman dan efektif. Apoteker
harus mengambil peranan kepemimpinan dalam seleksi obat dengan
mengusulkan kesempatan untuk seleksi obat/sediaan obat yang perlu
digunakan.