Perapotekan
PSPA UMM
2022
Learning Obyective:
● Menguasai pengelolaan resep dan obat-obat khusus (narkotika, psikotropika, obat-obat rusak
dan expired date
Apotek
Fasilitas
pelayanan
Kefarmasian
● Narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi
sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam
golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang tentang Narkotika.
Pengertian Psikotropika
● Psikotropika adalah obat, baik alamiah maupun sintetis bukan Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku.
Pengelolaan Narkotika,
Psikotropika di Apotek • Seluruh kegiatan pengelolaan
meliputi kegiatan sebagai berikut: Narkotika & Psikotropika di apotek
wajib berada di bawah tanggung
a. pengadaan; jawab seorang Apoteker penanggung
jawab*.
b. penerimaan;
c. penyimpanan;
• Dalam melaksanakan kegiatan
d. penyerahan; pengelolaan Narkotika &
Psikotropika, Apoteker penanggung
e. pengembalian; jawab sebagaimana dimaksud di atas
f. pemusnahan; dan dapat dibantu oleh Apoteker lain*
dan/atau Tenaga Teknis Kefarmasian.
g. pelaporan. *) apoteker wajib memiliki SIPA
1. Pengadaan:
● Jika pada hasil pemeriksaan dinyatakan sesuai dan kondisi kemasan obat baik maka Apoteker atau
Tenaga Teknis Kefarmasian yang mendapat delegasi wajib menandatangani Faktur Pembelian
dan/atau Surat Pengiriman Barang (SPB) dengan mencantumkan nama lengkap, nomor
SIPA/SIPTTK dan stempel sarana.
3. PENYIMPANAN
● Selain dapat menyerahkan kepada pasien, Apotek juga dapat menyerahkan Narkotika dan
Psikotropika kepada:
▪ Apotek lainnya,
▪ Puskesmas,
▪ Dokter
SP KHUSUS
Penyerahan….lanj
• Penyerahan Narkotika, Psikotropika oleh
Apotek kepada Apotek lainnya, Puskesmas,
Instalasi Farmasi Rumah Sakit, dan Instalasi
Farmasi Klinik hanya dapat dilakukan untuk
memenuhi kekurangan jumlah berdasarkan
resep yang telah diterima. Penyerahan tersebut
harus berdasarkan surat permintaan tertulis yang
sah dan dilengkapi fotokopi resep yang disahkan
oleh Apoteker Penanggung Jawab.
● Fasilitas Pelayanan Kefarmasian dilarang menyerahkan Narkotika berdasarkan salinan resep yang baru
dilayani sebagian atau belum dilayani sama sekali apabila tidak menyimpan resep asli.
● Penyerahan Narkotika, Psikotropika hanya dapat dilakukan dalam bentuk obat jadi, termasuk dalam
bentuk racikan obat.
●
Resep Psikotropika dengan permintaan iter dilarang diserahkan sekaligus.
● Apotek hanya dapat menyerahkan Narkotika berdasarkan resep yang ditulis oleh dokter yang berpraktek
di provinsi yang sama dengan Apotek tersebut, kecuali resep tersebut telah mendapat persetujuan dari
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota tempat Apotek yang akan melayani resep tersebut.
SALINAN RESEP
● Salinan resep adalah salinan yang dibuat dan ditandatangani oleh apoteker menggunakan blanko
salinan resep dan bukan berupa fotokopi dari resep asli. Salinan resep selain memuat semua
keterangan yang terdapat dalam resep asli, harus memuat pula:
c. Tanda det atau detur untuk obat yang sudah diserahkan; tanda nedet atau ne detur untuk obat
yang belum diserahkan;
e. Stempel sarana.
● Dalam menyerahkan Narkotika, Psikotropika, atau Prekursor Farmasi berdasarkan resep, pada resep
atau salinan resep harus dicatat nama, alamat, dan nomor telepon yang bisa dihubungi dari pihak yang
mengambil obat.
● Resep dan/ atau surat permintaan tertulis Narkotika harus disimpan terpisah dari resep dan/ atau surat
permintaan tertulis lainnya
● Resep dan/ atau surat permintaan tertulis Psikotropika harus disimpan terpisah dari resep dan/ atau surat
permintaan tertulis lainnya.
● Resep yang didalamnya tertulis Narkotika bersama Psikotropika harus disimpan bergabung dengan
resep Narkotika
● Penyerahan Narkotika, Psikotropika harus berdasarkan surat permintaan tertulis yang ditandatangani
oleh Dokter dan dalam jumlah yang terbatas sesuai peruntukan.
● Surat Permintaan Tertulis yang diterima Apotek dalam rangka penyerahan Obat wajib dilakukan
skrining.
● Resep yang di dalamnya tertulis Narkotika bersama Psikotropika dan/atau Prekursor Farmasi
harus disimpan bergabung dengan resep Narkotika lainnya
● Resep yang di dalamnya tertulis Psikotropika bersama Prekursor Farmasi harus disimpan
bergabung dengan resep Psikotropika lainnya.
● Resep dan/ atau surat permintaan tertulis harus mampu telusur dan dapat ditunjukkan pada saat
diperlukan.
● Resep dan/ atau surat permintaan tertulis disimpan sekurang-kurangnya selama 5 (lima) tahun
berdasarkan urutan tanggal dan nomor urutan penerimaan resep.
● Resep dan/ atau surat permintaan tertulis yang telah
disimpan melebihi 5 (lima) tahun dapat dimusnahkan.
● Pemusnahan resep dilakukan dengan cara dibakar
atau dengan cara lain yang sesuai oleh Apoteker
Penanggung Jawab dan disaksikan oleh sekurang-
kurangnya seorang petugas apotek
● Pada pemusnahan resep, harus dibuat Berita Acara
Pemusnahan.
● Pemusnahan resep wajib dilaporkan dengan
melampirkan Berita Acara Pemusnahan kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat
dan tembusan Kepala Balai Pengawas Obat dan
Makanan setempat.
5. PENGEMBALIAN
● Pengembalian Narkotika, Psikotropika dan/atau Prekursor Farmasi kepada pemasok harus dilengkapi
dengan dokumen serah terima pengembalian Narkotika, Psikotropika dan/atau Prekursor Farmasi
yang sah dan fotokopi arsip Faktur Pembelian.
● Setiap pengembalian Narkotika, Psikotropika dan/atau Prekursor Farmasi wajib dicatat dalam Kartu
Stok.
● Seluruh dokumen pengembalian harus terdokumentasi dengan baik dan mampu telusur.
● Dokumen pengembalian yang memuat Narkotika harus disimpan terpisah dari dokumen pegembalian
obat lainnya.
● Dokumen pengembalian yang memuat Psikotropika harus disimpan terpisah dari dokumen
pegembalian obat lainnya.
6. Pemusnahan
https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/5240/Pemusnahan-
Produk-Obat-dan-Alat-Kesehatan-Kadaluwarsa.html
6. Pelaporan
Pelaporan Pemasukan dan Penyerahan/Penggunaan Narkotika dan Psikotropika dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dalam hal ditemukan Narkotika dan Psikotropika yang diduga substandard atau ilegal termasuk palsu, Apotek harus
melaporkan kepada Badan POM melalui Unit Pelaksana Teknis terdekat. Dan paling sedikit harus mencakup informasi
sebagai berikut:
a. Informasi obat yaitu terdiri atas: b. kronologis singkat penemuan obat, antara lain
1) nama obat; 1). Waktu kejadian
2) dosis; 2). Kondisi penyimpanan
3) komposisi; 3). Kondisi kemasan primer dan/atau sekunder
4) nomor bets; 4). Lokasi temuan
5) tanggal produksi dan/atau tanggal kedaluwarsa; 5). Keterangan yang mendasari dugaan sebagai
6) nomor izin edar; substandard dan / atau illegal
termasuk palsu
7) foto produk yang menampilkan bentuk sediaan dan kemasan;
8) pendaftar dan/atau produsen;
KADALUWARSA
● Kedaluwarsa adalah: Batas kedaluwarsa obat yang ditetapkan berdasarkan uji stabilitas
yang dilakukan pada suhu dan kondisi sesuai dengan kondisi ideal penyimpanan obat.
Lamanya kedaluwarsa dihitung sejak tanggal obat diproduksi hingga waktu uji terakhir
dimana obat tersebut dinyatakan masih memenuhi persyaratan mutu atau lamanya uji
stabilitas obat yang datanya tersedia dengan hasil obat memenuhi syarat.
● Pemusnahan resep dilakukan dengan cara dibakar atau dengan cara lain yang sesuai oleh
Apoteker Penanggung Jawab dan disaksikan oleh sekurang-kurangnya seorang petugas
Fasilitas Pelayanan Kefarmasian.
● Pada pemusnahan resep, harus dibuat Berita Acara Pemusnahan.
● Pemusnahan resep wajib dilaporkan dengan melampirkan Berita Acara Pemusnahan
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dan tembusan Kepala Balai
Pengawas Obat dan Makanan setempat
PELAPORAN
Ciri – ciri fisik Obat Ciri – ciri fisik obat Ciri -ciri fisik Obat
kedaluwarsa dalam bentuk kedaluwarsa dalam bentuk kedaluwarsa dalam bentukl
● Melakukan pengecekan tanggal kedaluwarsa pada kemasan
Tablet Kapsul Serbuk/puyer
● Melihatwarna,
Berubah perubahan
baufisik
danobat (perubahan
Berubahwarna,
warna, bau dandan
bau rasa) Berubah warna, bau dan
rasa rasa rasa
Timbul noda bintik-bintik Cangkang kapsul menjadi Lembab, lembek, basah,
Hancur/menjadi bubuk lembek, terbuka sehingga lengket
Hilang/terlepas dari isinya keluar Timbul noda bintik-bintik
kemasan Cangkang kapsul melekat Kemasan terbuka, terkoyak
Lembab, lembek, basah, satu sama lain, dapat juga atau sobek
lengket melekat dengan kemasan Kemasan lembab
Ciri -ciri fisik Obat Ciri -ciri fisik obat Ciri -ciri fisik obat
Kedaluwarsa dalam bentuk kedaluwarsa dalam bentuk kedaluwarsa dalam Produk
Cairan Salep, gel, krim Berubah steril (termasuk injeksi)
Berubah warna, bau dan rasa warna, bau dan rasa Injeksi: cairan tidak kembali
Keruh Mengental menjadi suspensi setelah
Mengental Mengendap dikocok
Mengendap Memisah Kemasan terkoyak atau
Memisah Mengeras sobek
Segel pada kemasan Kemasan lengket Kemasan bernoda
rusak/terkoyak Kemasan berlubang Kemasan berembun
Kemasan lembab atau Isi bocor Ada bagian yang hilang
berembun Ada bagian yang rusak atau
bengkok
● Ambil obat dari kemasan aslinya dan campurkan obat dengan barang yang tidak enak seperti ampas kopi atau
teh dan tanah. Dengan begitu obat menjadi tidak menarik bagi anak-anak, hewan peliharaan, maupun orang-
orang yang sengaja mencari obat di bak sampah.
● Taruh campuran dalam wadah yang bisa ditutup untuk menjaga agar obat tidak bocor atau tumpah
● Buang wadah ke tempat sampah
● Untuk membuang kemasan:
○ Jika Wadah berupa botol atau pot plastik, lepaskan etiket obat, dan tutup botol, kemudian dibuang di tempat
sampah.