DAN PSIKOTROPIKA
Confirmation
Ekspor Penyaluran
PENGELOLAAN OBAT NARKOTIKA DI SARANA
PELAYANAN FARMASI
Pengadaa
n
Pelapora Penerimaa
n n
Pemusnaha Penyimpana
n n
Pengembalia Penyeraha
n n
NARKOTIKA
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan.
NARKOTIKA
Penggolongan Narkotika :
1. Narkotika Golongan I
adalah Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan
ketergantungan.
contoh : Tanaman Papaver Somniferum L (Opium), Tanaman Erythroxylon (Kokain), Tanaman
Ganja
2. Narkotika Golongan II
adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
contoh : Fentanil, Morfin, Petidin
NARKOTIKA
• Psikotropika
zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku.
PSIKOTROPIKA
• Surat Pesanan Narkotika hanya dapat digunakan untuk 1 (satu) jenis Narkotika.
• Penyaluran Narkotika Golongan I hanya dapat dilakukan oleh perusahan PBF milik Negara yang
memiliki Izin khusus Impor Narkotika kepada Lembaga Ilmu Pengetahuan untuk kepentingan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk untuk kebutuhan laboratorium
• Surat Pesanan Psikotropika hanya dapat digunakan untuk 1 (satu) atau beberapa jenis
Psikotropika.
DISTRIBUSI
• Penyaluran Narkotika dan Psikotropika dalam bentuk obat jadi hanya dapat
dilakukan oleh :
1. Industri Farmasi kepada PBF dan Instalasi Farmasi Pemerintah
2. PBF kepada PBF lainnya, Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit,
Instalasi Farmasi Klinik, Instalasi Farmasi Pemerintah, dan Lembaga
Ilmu Pengetahuan
3. Instalasi Farmasi Pemerintah Pusat kepada Instalasi Farmasi Pemerintah
Daerah, Instalasi Farmasi Rumah Sakit milik Pemerintah, dan Instalasi
Farmasi Tentara Nasional Indonesia atau Kepolisian; dan
4. Instalasi Farmasi Pemerintah Daerah kepada Instalasi Farmasi Rumah
Sakit milik Pemerintah Daerah, Instalasi Farmasi Klinik milik
Pemerintah Daerah, dan Puskesmas.
DISTRIBUSI BAHAN BAKU
NARKOTIKA
• Penyaluran Narkotika dalam bentuk bahan baku hanya
dapat dilakukan oleh Perusahaan PBF milik Negara yang
memiliki izin Khusus Impor Narkotika kepada Industri
Farmasi dan/atau Lembaga Ilmu Pengetahuan.
• Penanggung jawab fasilitas pelayanan kefarmasian yang melaksanakan pemusnahan Narkotika/Psikotropika harus
membuat berita acara pemusnahan.
• Berita acara dibuat dalam rangkap 3 dan tembusannya disampaikan kepada Direktur Jendral dan Kepala
Badan/Kepala Balai.
PENCATATAN NARKOTIKA &
PSIKOTROPIKA
SP
Faktur (- obat)
Dokter/Klinik/Pasar
gelap/Penyalahguna OKNUM MR
TREN PENYERAHAN PSIKOTROPIKA
BTK.
NO NAMA OBAT SEDIAAN HASIL UJI