Nama:

1. Regita Indah Ibra (51704032)

2. Reza Meliana (51704033)
Imunodefesiensi sekunder
Pengertian Keadaan di mana komponen sistem imun tidak dapat berfungsi secara
normal. Akibatnya, penderita imundefisiensi lebih rentan terhadap
infeksi virus, jamur atau bakteri, kanker dan juga infeksi berulang
(reaktivasi infeksi laten) Gangguan imundefisiensi dapat dibagi menjadi
dua golongan, yaitu imunodefisiensi primer (kongenital) dan sekunder
(imunodefisiensi didapat).

Imunodefisiensi disebabkan oleh kelainan genetik pada satu atau lebih

komponen sistem imun. Sedangkan, imunodefisiensi sekunder
merupakan kerusakan sistem imun yang disebabkan infeksi, kekurangan
nutrisi, ataupun efek dari pengobatan

imunodefisiensi sekunder merupakan kerusakan sistem imun yang

disebabkan infeksi, kekurangan nutrisi, ataupun efek dari pengobatan.
munodefisiensi sekunder umumnya didapatkan pada usia lanjut dan
merupakan dampak dari penyakit lain yang diderita atau efek obat-
obatan
 Contoh Obat Dan Zat Kimia
Penyebabnya
Medical
IMURAN
Zat Penyebab :
Azathioprine
Azatioprin adalah antimetabolit
golongan purin yang merupakan
prekursor 6-merkaptopurin.
Azotioprin dalam tubuh dubah
menjadi6-merkaptopurin (6-MP)
yang merupakan metabolit aktif da
bekerja menghambat sintesis de
novo purin
RHEU_TREX CYCLOPHOSPHAMIDE
KALBE
Zat Penyebab :
Zat Penyebab :
Metrotreksat
Siklofosfamid
Digunakan sebagai obat Siklofosfamid mengurangi respon
tunggal atau kombinasi dengan imun humoral dan meningkatkan
siklosporin dalam mencegah reson imun selular. Selain pada
penolakan cangkok sumsum bedah cangkok, obat ini juga
tulang. MTX juga berguna digunakan pada artritis reumatoid,
untuk penyakit autoimun dan sindrom nefrotik dan
peradangan tertentu granulomatosis wegener
 Contoh Kasus
Sesorang pasien diketahui miliki keluhan Kulit kering, Mata
kering yang diakibatkan oleh penurunan produksi air mata,
Gangguan penglihatan pada malam hari (nyctalopia), dan luka
yang sulit disembuhkan kemudian dokter melakukan beberapa
tes laboratorium yang berguna untuk mengetahui kadar
vitamin A dalam tubuh karena kondisi diagnosa medis
berkaitan dengan defisiensi vitamin A disebabkan oleh
kurangnya asupan vitamin A di dalam tubuh pasien..
 Contoh Penyakit Dan Bagian Yang Dirusak

Infeksi
HIV (Human Immunodefeciency Virus) dan AIDS
(Acquired Immunodefeciency Syndrome) adalah
penyakit umum yang terus menghancurkan
sistem kekebalan tubuh penderitanya.
Penyebabnya adalah virus HIV yang mematikan
beberapa jenis limfosit yang disebut sel T-
Hepler. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh tidak
dapat mempertahankan tubuh terhadap
organisme biasanya tidak berbahaya. Pada
orang dewasa pengidap AIDS, infeksi HIV dapat
mengancam jiwa
Kanker 
pasien dengan kanker yang menyebar luas
umumnya mudah terinfeksi mikroorganisme.
Tumor bone marrow dan leukimia yang
01 02 muncul di sumsum tulang belakang dapat
mengganggu pertumbuhan limfosit dan
leukosit. Tumor juga menghambat fungsi
limfosit seperti pada penyakit Hodgkin

Obat-obatan Pengangkatan Lien

Beberapa obat menekan sistem kekebalan
tubuh, seperti obat kemoterapi yang
03 04 Pengangkatan lien sebagai terapi trauma
atau kondisi hematologik menyebabkan
tidak hanya menyerang sel kanker tetapi peningkatan suspeksibilitas terhadap infeksi
juga sel-sel sehat lainnya, termasuk dalam terutama Streptococcus pneumoniae
sum-sum tulang belakang dan sistem
kekebalan tubuh.Selain itu, gangguan
autoimun ataumereka yang menjalani
transplantasi organ dapat mengurangi
kekebalan tubuh melawan infeksi
 Terapi untuk HIV/AIDS
Diberikan antiretroviral untuk mengatasi infeksi HIV jika
memungkinkan. Selain itu juga terapi untuk gangguan
penyakit ini biasanya meliputi antibiotik dan terapi
imunoglobin. Obat antiviral lain yang biasa diberikan
seperti amantadine dan acyclovir, atau obat yang
disebut interferon dihgunakan untuk perawatan infeksi
viral akibat gangguan imunodefesiensi

Terapi untuk Kanker

Beberapa terapi untuk kanker
1. Kemoterapi
2. Radioterapi
3. Operasi
4. Imunoterapi
6. Terapi hormon
7. Transplantasi sel punca (stem cell)
8. Pemberian obat-obatan presisi
9. Terapi gen