Anda di halaman 1dari 3

A.

PENGERTIAN
Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari masalah kesehatan pada lanjut
usia yang menyangkut aspek Promotof, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif serta Psikososial
yang menyertai kehidupan lanjut usia.

B. CIRI – CIRI GERIATRI


Ada 4 ciri yang dapat dikategorikan sebagai pasien Geriatri dan psikogeriatri, yaitu :
o   Keterbatasan fungsi tubuh yang berhubungan dengan makin meningkatnya usia.
o  Adanya akumulasi dari penyakit-penyakit degeneratif (Kanker, Stroke, Jantung dan
Kolestrol)
o   Lanjut usia secara psikososial
o   Hal- hal yang dapat menimbulkan gangguan keseimbangan (homeostasi)

C. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN GERIATRI


 Penurunan Kondisi Fisik, misalnya : tenaga berkurang, enerji menurun, kulit makin
keriput, gigi makin rontok, tulang makin rapuh, dsb.
 Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual, misalnya : gangguan jantung, gangguan
metabolisme, vaginitis, dan kekurangan gizi, karena pencernaan kurang sempurna atau
nafsu makan sangat kurang.

D. FARMAKOTERAPI PADA GERIATRI


Adapun prinsip umum penggunaan obat pada usia lanjut :
1) Berikan obat hanya yang betul-betul diperlukan artinya hanya bila ada indikasi yang
tepat. Bila diperlukan efek plasebo berikan plasebo yang sesungguhnya 2. Pilihlah obat
yang memberikan rasio manfaat yang paling menguntungkandan tidak berinteraksi
dengan obat yang lain atau penyakit lainnya 3. Mulai pengobatan dengan dosis separuh
lebih sedikit dari dosis yang biasa diberikan pada orang dewasa yang masih muda. 4.
Sesuaikan dosis obat berdasarkan dosis klinik pasien, dan bila perlu dengan memonitor
kadar plasma pasien. Dosis penuNjang yang tepat umumnya lebih rendah. 5. Berikan
regimen dosis yang sederhana dan sediaan obat yang mudah ditelan untuk memelihara
kepatuhan pasien 6. Periksa secara berkala semua obat yang dimakan pasien, dan
hentikan obat yang tidak diperlukan lagi.
Perubahan Farmakokinetik pada lansia dilihat dari :
 Volume Distribusi (Vd) -Body fat meninggkat,akan meningkatkan Vd obat yang larut
lemak sehingga t1/2 makin panjang -Total body wakter menurun,akan menurunkan Vd
obat yang larut air sehingga konsentrasi obat dalam plasma meningkat.
 Ikatan Dengan Protein
Pada lansia terjadi penurunan kadar albumin akibat penyakit kronis -Akibatnya
bioavailibilitas obat yang mengikat protein akan mengikat karna fraksi obat bebas dalam
plasma meningkat
 Eliminasi
Fungsi ginjal menurun: menurunkan eliminasi obat yang diekskresikan oleh ginjal. Pada
lansia umumnya menurun 35-50% fungsi ginjal -Perlu pengurangan dosis atau
memperpanjang interval pemberian obat 
 Metabolisme
Pada lansia 65th, aliran darah hepar menurun 40-45%,mempengaruhi FPM Ukuran hepar
mengecil . Metabolisme oksidatif dengan sitokrom p450 menurun
Penyakit yang umum menyerang pasien geriatric adalah sebagai berikut :
-Penyakit Jantung
-Radang Sendi
-Demensia
-Diabetes.

E. INTERAKSI OBAT DAN MEKANISME KERJA OBAT PADA PASIEN GERIATRI


Interaksi obat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi respon tubuh terhadap
pengobatan dan dianggap penting secara klinis jika berakibat meningkatkan toksisitas atau
mengurangi efektifitas obat yang berinteraksi sehingga terjadi perubahan efek terapi.
(Setiawati, 2008)
 Interaksi obat dan mekanisme kerja obat pada pasien geriatri adalah sebagai berikut :
 Captopril dengan furosemide
Mekanisme Kerja Obat : Efek antihipertensi sinergis dari captopril dan
furosemide
 Amlodipin dengan captopril
Mekanisme Kerja Obat : Efek antihipertensi sinergis dari amlodipin dengan
captopril
 Aspirin dengan captopril
Mekanisme Kerja Obat : Aspirin menghambat siklooksigenase, yang akhirnya
menyebabkan penekanan sintesis prostaglandin dimana prostaglandin berperan
dalam efek antihipertensi captopril
 Aspirin dengan Clopidogrel
Mekanisme Kerja Obat : Potensiasi efek penghambatan agregasi platelet aspirin
oleh clopidogrel
 Captopril dengan insulin
Mekanisme Kerja Obat : Captopril meningkatkan sensitivitas insulin
 Domperidon dengan paracetamol
Mekanisme Kerja Obat : Domperidone meningkatkan kecepatan absorbs
paracetamol
 Captopril dengan suplemen kalium
Mekanisme Kerja Obat : Efek sinergis kombinasi suplemen kalium dengan
captopril yang menurunkan sekresi aldosterone sehingga menyebabkan retensi
kalium
 Amlodipine dengan aspirin
Mekanisme Kerja Obat : Terjadinya perubahan sifat pembuluh darah sehingga
menyebabkan penurunan efek amlodipine
 Suplemen kalium dengan valsartan
Mekanisme Kerja Obat : Penghambatan angiotensin II menyebabkan penurunan
sekresi aldosterone yang akhirnya menyebabkan retensi kalium
 Amlodipine dengan CaCO3
Mekanisme Kerja Obat : Penurunan efek Ca channel bloker karena penjenuhan
Ca channel oleh calcium
 Bicnat dengan sukralfat
Mekanisme Kerja Obat : Efek peningkatan sukralfat pada dinding GI menurun
karena adanya perubahan Ph oleh antacid
 CaCO3 dengan sukralfat
Mekanisme Kerja Obat : Efek peningkatan sukralfat pada dinding GI menurun
karena adanya perubahan Ph oleh antacid
 Captopril dengan valsartan
Mekanisme Kerja Obat : Menyebabkan hyperkalemia dan penurunan fungsi ginjal
karena efek sinergis pada sistem renin angiotensin
 Aspirin dengan insulin
Mekanisme Kerja Obat : Aspirin menstimulasi sekresi insulin dalam tubuh
 CaCO3 dengan Captopril
Mekanisme Kerja Obat : CaCO3 memperlambat waktu pengosongan lambung
dan meningkatkan Ph lambung sehingga menurunkan bioavabilitas captopril
 Amlodipine dengan simvastin
Mekanisme Kerja Obat : Amlodipine menghambat metabolism simvastin
 Captopril dengan digoksin
Mekanisme Kerja Obat : Captopril mengurangi sekresi tubular digoksin
 Captopril dengan spironolakton
Mekanisme Kerja Obat : Efek sinergis diuretic hemat kalium spironolakton
dengan captopril dapat menurunkan level aldosterone dan menyebabkan retensi
kalium

Anda mungkin juga menyukai