Anda di halaman 1dari 12

Interaksi Obat Pada

Pasien Geriatri

Mata Kuliah :

Interaksi Obat
Disusun Oleh :
Kelompok 2

Lidya
Wahyu
Maria Ulfa Maya Widianti Nadia Andinita Neti Nuramelia Pheby Oktriani Rani Setia Wati
( 51704017
) ( 51704019 ) ( 51704021 ) ( 51704023 ) ( 51704025 ) ( 51704027 ) ( 51704029 )

Nadya
M. Fahreza Maya Fortuna Nabila Refriza Pandu Dwi S Rahmi Intan
Nursyahbilla
( 51704018 ) ( 51704020 ) ( 51704022 ) ( 51704026 ) ( 51704028 )
( 51704024 )

Rati Alapia Refi Dwi S Regita Indah

( 51704030 ) ( 51704031 ) ( 51704032 )


GERIAT
RI
A. PENGERTIAN
 
Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang
mempelajari masalah kesehatan pada lanjut usia yang
menyangkut aspek Promotof, Preventif, Kuratif dan
Rehabilitatif serta Psikososial yang menyertai
kehidupan lanjut usia.  

B. CIRI – CIRI GERIATRI

Ada 4 ciri yang dapat dikategorikan sebagai


pasien Geriatri dan psikogeriatri, yaitu :

o   Keterbatasan fungsi tubuh yang berhubungan dengan makin


meningkatnya usia.

o  Adanya akumulasi dari penyakit-penyakit degeneratif (Kanker,


Stroke, Jantung dan Kolestrol)

o   Lanjut usia secara psikososial

o   Hal- hal yang dapat menimbulkan gangguan keseimbangan


(homeostasi)
FAKTOR – FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KESEHATAN
GERIATRI
1. Penurunan Kondisi Fisik 2. Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual

misalnya : tenaga berkurang, enerji menurun, misalnya : gangguan jantung, gangguan metabolisme,
kulit makin keriput, gigi makin rontok, tulang vaginitis, dan kekurangan gizi, karena pencernaan
makin rapuh, dsb. kurang sempurna atau nafsu makan sangat kurang.
FARMAKOTERAPI PADA
GERIATRI
Adapun prinsip umum penggunaan obat pada usia
lanjut :
1. Berikan obat hanya yang betul-betul diperlukan
artinya hanya bila ada indikasi yang tepat. Bila
diperlukan efek plasebo berikan plasebo yang
sesungguhnya 2. Pilihlah obat yang memberikan rasio
manfaat yang paling menguntungkandan
tidak berinteraksi dengan obat yang lain
atau penyakit lainnya
3. Mulai pengobatan dengan dosis separuh lebih
sedikit dari dosis yang biasa diberikan pada orang
dewasa yang masih muda.
4. Sesuaikan dosis obat berdasarkan dosis
klinik pasien, dan bila perlu dengan
memonitor kadar plasma pasien. Dosis
penunjang yang tepat umumnya lebih rendah.
5. Berikan regimen dosis yang sederhana dan sediaan obat
yang mudah ditelan untuk memelihara kepatuhan pasien
6. Periksa secara berkala semua obat yang dimakan
pasien, dan hentikan obat yang tidak diperlukan lagi.
Volume Distribusi (Vd) -Body fat
meninggkat,akan meningkatkan Vd obat yang
larut lemak sehingga t1/2 makin panjang -Total
body wakter menurun,akan menurunkan Vd obat
yang larut air sehingga konsentrasi obat dalam
plasma meningkat.
01
Ikatan Dengan Protein
Pada lansia terjadi penurunan kadar albumin

Perubahan
akibat penyakit kronis -Akibatnya bioavailibilitas
obat yang mengikat protein akan mengikat karna
fraksi obat bebas dalam plasma meningkat
02
Farmakokineti Eliminasi
Fungsi ginjal menurun: menurunkan eliminasi
obat yang diekskresikan oleh ginjal. Pada lansia

k pada lansia umumnya menurun 35-50% fungsi ginjal -Perlu


pengurangan dosis atau memperpanjang interval 03
pemberian obat 
dilihat dari : Metabolisme
Pada lansia 65th, aliran darah hepar menurun 40-

04
45%,mempengaruhi FPM Ukuran hepar mengecil .
Metabolisme oksidatif dengan sitokrom p450
menurun
Penyakit yang umum menyerang pasien
geriatric adalah sebagai berikut :

 Penyakit Jantung

 Radang Sendi

 Demensia

 Diabetes.
INTERAKSI OBAT DAN MEKANISME
KERJA OBAT PADA PASIEN GERIATRI
• Captopril dengan furosemide
Mekanisme Kerja Obat : Efek antihipertensi sinergis dari captopril dan
furosemide

• Amlodipin dengan captopril


Mekanisme Kerja Obat : Efek antihipertensi sinergis dari amlodipin dengan
captopril

• Aspirin dengan captopril


Mekanisme Kerja Obat : Aspirin menghambat siklooksigenase, yang
akhirnya
menyebabkan penekanan sintesis prostaglandin dimana prostaglandin
berperan
dalam efek antihipertensi captopril

• Aspirin dengan Clopidogrel


Mekanisme Kerja Obat : Potensiasi efek penghambatan agregasi platelet
aspirin
• Domperidon dengan paracetamol
Mekanisme Kerja Obat : Domperidone meningkatkan kecepatan absorbs
paracetamolLanjutan
• Captopril dengan suplemen kalium
Mekanisme Kerja Obat : Efek sinergis kombinasi suplemen kalium dengan
captopril yang menurunkan
sekresi aldosterone sehingga menyebabkan retensi kalium

• Amlodipine dengan aspirin


Mekanisme Kerja Obat : Terjadinya perubahan sifat pembuluh darah sehingga
menyebabkan penurunan
efek amlodipine

• Suplemen kalium dengan valsartan


Mekanisme Kerja Obat : Penghambatan angiotensin II menyebabkan penurunan
sekresi aldosterone yang
akhirnya menyebabkan retensi kalium

• Amlodipine dengan CaCO3


Mekanisme Kerja Obat : Penurunan efek Ca channel bloker karena penjenuhan
Ca channel oleh calcium
• Bicnat dengan sukralfat
Lanjutan
Mekanisme Kerja Obat : Efek peningkatan sukralfat pada dinding GI
menurun karena adanya
perubahan Ph oleh antacid

• CaCO3 dengan sukralfat


Mekanisme Kerja Obat : Efek peningkatan sukralfat pada dinding GI
menurun karena adanya
perubahan Ph oleh antacid

• Captopril dengan valsartan


Mekanisme Kerja Obat : Menyebabkan hyperkalemia dan penurunan fungsi
ginjal karena efek
sinergis pada sistem renin angiotensin

• Aspirin dengan insulin


Mekanisme Kerja Obat : Aspirin menstimulasi sekresi insulin dalam tubuh

• CaCO3 dengan Captopril


Mekanisme Kerja Obat : CaCO3 memperlambat waktu pengosongan
lambung dan meningkatkan Ph
lambung sehingga menurunkan bioavabilitas captopril
Lanjutan

• Amlodipine dengan simvastin


Mekanisme Kerja Obat : Amlodipine menghambat metabolism simvastin

• Captopril dengan digoksin


Mekanisme Kerja Obat : Captopril mengurangi sekresi tubular digoksin

• Captopril dengan spironolakton


Mekanisme Kerja Obat : Efek sinergis diuretic hemat kalium
spironolakton dengan captopril dapat

menurunkan level aldosterone dan menyebabkan retensi kalium  


TERIMA KA
SIH

Anda mungkin juga menyukai