Kelas : 6A Farmasi NIM : 51704019 Dosen Pembimbing : Denny Puri A, MARS.,Apt PERBEKALAN FARMASI A. PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI
Tugas pokok pengelolaan perbekalan farmasi :
-Mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efisien -Menerapkan farmakoekonomi dalam pelayanan -Meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga farmasi -Mewujudkan sistem informasi manajemen berdayaguna dan tepatguna -Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan Fungsi pengelolaan perbekalan farmasi : -Memilih perbekalan farmasi sesuai dengan kebutuhan pelayanan rumah sakit -Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal -Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat sesuai ketentuan yang berlaku -Memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan rumah sakit -Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku Tahap-tahap pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit meliputi : 1. Perencanaan Tujuan perencanaan perbekalan farmasi adalah untuk menetapkan jenis dan jumlah perbekalan farmasi sesuai dengan pola penyakit dan kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit. 2. Pengadaan Tujuan pengadaan adalah untuk mendapatkan perbekalan farmasi dengan harga yang layak, dengan mutu yang baik, pengiriman barang berjamin dan tepat waktu, proses berjalan lancer dan tidak memerlukan tenaga serta waktu berlebihan. 3. Penerimaan Tujuan penerimaan adalah untuk menjamin perbekalan farmasi yang diterima sesuai kontrak baik spesifikasi mutu, jumlah maupun waktu kedatangan. 4. Penyimpanan Tujuan penyimpanan adalah memelihara mutu sediaan farmasi, menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab, menjaga ketersediaan dan memudahkanpencarian dan pengawasan. 5. Distribusi Tujuan pendistribusian adalah tersedianya perbekalan farmasi di unit-unit pelayanan secara tepat waktu, tepat jenis, dan jumlah. B. METODE SISTEM PENDISTRIBUSIAN PERBEKALAN FARMASI Berdasarkan ada atau tidaknya satelit farmasi a. Sentralisasi Metode sentralisasi merupakan suatu sistem pendistribusian perbekalan farmasi yang dipusatkaan pada suatu tempat yaitu instalasi farmasi sentral. b. Desentralisasi Metode desentralisasi merupakan suatu sistem pendistribusian perbekalan farmasi oleh cabang IFRS di dekat unit perawatan atau pelayanan.
Berdasarkan pendistribusian di gudang farmasi
a. Internal (gudang ke Depo-Depo) b. Eksternal (gudang ke instalasi penunjang lainnya) » Sistem Distribusi untuk Pasien Rawat Inap 1. Sistem Resep Individu (Individual Prescription) Sistem distribusi obat resep individual merupakan sistem penyampaian obat kepada penderita secara individu sesuai dengan resep yang ditulis oleh dokter, setiap resep dikaji dan disiapkan oleh isntalasi farmasi.
2. Sistem Unit Dosis (Unit Dose Dispensing) dan One Daily Dosen (ODD) Sistem distribusi dosis unit merupakan metode dispensing dan pengendalian obat yang dikoordinasikan IFRS dalam rumah sakit.
3. SDO Perlengkapan di Ruang (Floor Stock)
Semua distribusi obat persediaan lengkap di ruang merupakan sistem penyampaian obat kepada penderita sesuai dengan order dokter yang obatnya disiapkan dan diambil oleh perawat dari persediaan obat yang disimpan di
ruang.
4. SDO Kombinasi Resep Individual dan Floor Stock
Sistem distribusi obat kombinasi resep individual dan persediaan di ruang merupakan sistem penyampaian obat kepada penderita berdasarkan permintaan dokter yang obatnya sebagian disiapkan instalasi farmasi dan sebagian lagi disiapkan dari persediaan obat yang terdapat di ruang. » Sistem Distribusi Untuk Penderita Rawat Jalan Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit, menyatakan bahwa sistem distribusi untuk pasien rawat jalan merupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pasien rawat jalan di rumah sakit yang diselenggarakan secara sentralisasi atau desentralisasi dengan sistem resep perorangan oleh pelayanan farmasi rumah sakit. FINISH!!! THANK YOU…