TENTANG
APOTEK JARINGAN/WARALABA
DISUSUN OLEH :
KELAS : 6A FARMASI
NIM : 51704019
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………........3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………...4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………..4
C. Tujuan……………………………………………………………………………………4
BAB II ISI
1. Sejarah dan pengertian dari apotek jaringan/waralaba…………………………………..4
2. Analisis dalam hukum mengenai apotek jaringan/waralaba…………………………….6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………….…..7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak dapat diingkari lagi, apotek telah menjadi sebuah tempat yang sangat biasa
kita jumpai di berbagai tempat. Apotek itu sendiri sudah menjadi suatu kebutuhan kita
ketika kita memerlukan berbagai macam obat dan keperluan kesehatan lainnya. Bahkan
banyak beberapa apotek yang telah menyediakan layanan Praktek Dokter, yang secara
tidak langsung telah memudahkan kita ketika memerlukan seorang dokter untuk
memeriksa kesehatan kita. Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan
pekerjaan kefarmasian penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.
Salah satu tenaga kesehatan yang mendukung pelayanan kesehatan dalam
menjamin ketersediaan dan menjaga mutu obat yang ada adalah tenaga kefarmasian
dalam hal ini profesi apoteker. Pelayanan Kefarmasian oleh seorang apoteker dapat
dilakukan melalui praktik di apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik,
toko obat, atau praktek bersama. Adapun bentuk pelayanan apoteker, dapat dilakukan
melalui pendirian apotek. Apoteker dapat mendirikan apotek dengan modal sendiri atau
modal dari pemilik modal baik perorangan maupun perusahaan. Dalam
perkembangannya, bentuk apotek yang dikenal salah satunya adalah apotek waralaba
selain apotek mandiri.
Pengertian waralaba sendiri adalah: “hak khusus yang dimiliki oleh orang
perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam
rangka memasarkan barang dan atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat
dimanfaatkan dan atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba”.
Bisnis waralaba adalah tren bisnis masa depan dengan resiko kegagalan yang
kecil dimana pertumbuhannya sangat pesat dan memberi warna tersendiri dalam
perekonomian Indonesia. Konsep waralaba banyak diminati oleh para pelaku usaha
karena alasannya adalah bahwa dalam konsep bisnis waralaba setidaknya terdapat
jaminan akan kestabilan sistem operasional dan pengalaman bisnis itu sudah teruji
mendatangkan keuntungan.
Popularitas bisnis waralaba sebagai suatu cara pemasaran dan distribusi barang
dan jasa memang semakin meningkat. Besarnya peluang bisnis waralaba di Indonesia
menjadikan waralaba baik asing maupun lokal bermunculan dan mengalami peningkatan
yang sangat luar biasa. Untuk seorang pemula dalam dunia bisnis, bentuk waralaba ini
merupakan alternatif untuk memulai sebuah bisnis. Bertebarannya apotek yang berbentuk
waralaba dibandingkan dengan apotek mandiri membuat persaingan ekonomi dan
pelayanan farmasi semakin ketat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dan apa pengertian dari apotek jaringan/waralaba
2. Bagaimana analisis dalam hukum mengenai apotek jaringan/waralaba
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah dan mengetahui pengertian dari apotek jaringan/waralaba
2. Untuk mengetahui analisis dalam hokum mengenai apotek jaringan/waralaba
BAB II
ISI
A. Kesimpulan
Apotek waralaba memang sangat menguntungkan dan tetap mendukung
pelayanan dalam penyediaan obat dan penjaminan mutunya, serta dapat meningkatkan
persaingan ekonomi yang berdaya saing dinamis, baik antar apotek waralaba, apotek
mandiri, maupun antar franchise yang bergerak dibidang yang sama. Namun disisi lain,
masih banyak hal yang perlu menjadi perhatian bersama, misalnya dalam konseling
pemberian obat kepada pasien atau masyarakat yang kian semakin berkurang. Mungkin
akibat mengejar target penjualan obat, maupun adanya oknum-oknum yang
memanfaatkan apotek sebagai tempat untuk transaksi obat ilegal atau bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan. Baik buruknya pelayanan kefarmasian diapotek
waralaba, kembali lagi kepada prinsip dan etika pemberi waralaba dan penerima waralaba
dalam membangun koneksi dan hubungan yang berkelanjutan, agar dalam usaha apotek
waralaba tersebut dapat berlangsung sesuai peraturan yang berlaku dan berguna secara
utuh untuk masyarakat sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Oscar, Lydianita dan Jauhar, Mohammad, 2016, Dasar-Dasar Manajemen Farmasi, Jakarta:
Prestasi Pustaka Publish.
Anonymous, “Sejarah dan Pengertian Waralaba”, diakses dari
https://ayowaralaba.com/news/read/55/1751858/sejarah-dan-pengertian-waralaba ,
pada tanggal 11 Maret 2019.
Anonymous, “Pengertian Bisnis Waralaba Apotek atau Franchise Apotek”, diakses dari
http://softwareapotekmurah.com/waralaba-apotek/ , pada tanggal 11 Maret 2019.
Micknela Ikun, “perjanjian waralaba apotek dalam perspektif hukum persaingan usaha”,
diakses dari https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/9073 , pada tanggal 12 maret
2019.
Undang-Undang No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
PP RI No. 42 Tahun 2007 Tentang Waralaba
PP RI No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian
PP No. 16 Tahun 1997
Permenkes No 9 Tahun 2017 Tentang Apotek