Anda di halaman 1dari 4

No : Dok 02/PSPA/17

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER Tanggal : 22-08-2017


FAKULTAS FARMASI Mengganti No : -
UNIVERSITAS ANDALAS Tanggal : -
RESUME
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)

APOTEK
A. IDENTITAS PRIBADI
Nama Nadya Kasih Ramadhani, S. Farm
No. BP
Angkatan
1641012347
III/2016 A
B. IDENTITAS TEMPAT PKPA
Nama Arena Medika Bukittinggi
Alamat Jalan Raya Bukittinggi-Padang Luar Km. 04 Padang Luar,
Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam
Pembimbing 1 Rino Wahyudi, S.Si, M.Farm.Klin., Apt
Pembimbing 2 Prof. Deddi Prima Putra, Apt

C. RESUME PKPA
1 ASPEK MANAJERIAL
Perencanaan
Perencanaan pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan di Apotek Arena Medika dilakukan
dengan sangat cermat, yaitu dengan mengumpulkan data untuk obat yang akan dipesan dari buku
barang habis, kemudian dilaporkan kepada APA untuk disalin ke surat pesanan barang. Perencanaan
pengadaan sediaan farmasi di Apotek Arena Medika diadakan dengan memperhatikan pola penyakit
di sekitar apotek, tingkat perekonomian dan budaya masyarakat di sekitar lingkungan apotek.
Barang-barang yang telah direncanakan dipesan ke PBF ataupun apotek lain, dengan surat pesanan
yang telah ditandatangani oleh APA. Pemesanan obat dapat juga dilakukan melalui telepon yang
diikuti dengan surat pesanan barang. Sedangkan pemesanan obat golongan narkotika dilakukan
dengan membuat surat pesanan khusus yang ditandatangani oleh APA kepada PBF Kimia Farma
sebanyak 4 rangkap, 3 rangkap untuk PBF dan 1 rangkap untuk arsip apotek. Sedangkan untuk
pemesanan obat-obat golongan psikotropika dan prekursor farmasi dibuat minimal rangkap 2, yaitu 1
lembar untuk arsip apotek dan 1 lembar untuk PBF (tergantung permintaan PBF).
Pengelolaan Narkotika
Pengelolaan narkotika dimulai dari pemesanan narkotika yang dilakukan oleh Apotek Arena
Medika kepada PBF Kimia Farma (distributor tunggal) dengan SP khusus narkotika yang dibuat empat
rangkap (3 lembar-1 asli, 2 copy surat- untuk PBF bersangkutan, dan 1 untuk arsip apotek). SP
narkotika ditandatangani oleh APA mencantumkan nama jelas, nomor SIP, nomor SIA, nama dan
alamat apotek, nama dan alamat distributor serta stempel apotek. Satu surat pesanan hanya untuk
satu item obat golongan narkotika. Penerimaan narkotika dari PBF harus diterima oleh APA dengan
mencantumkan nomor SIP pada faktur setelah dilakukan pengecekan faktur dengan SP. Obat-obat
golongan narkotika yang telah diterima kemudian disimpan dilemari khusus narkotika dengan dua
pintu dan dikunci (pemegang kunci yaitu Apoteker maupun TTK yang telah diberi kuasa). Obat-obat
narkotika hanya dijual berdasarkan resep asli dari Apotek Arena Medika yang belum diambil atau
diambil sebagian. Obat-obat narkotika dilaporkan setiap bulan secara online melalui SIPNAP.
Pengelolaan Psikotropika
Pengelolaan psikotropika di Apotek Arena Medika dimulai dari pemesanan psikotropika yang
dilakukan langsung oleh Apotek Arena Medika ke PBF dengan menggunakan surat pesanan (SP)
psikotropika yang APA (mencantumkan nama jelas, nomor SIK, nomor SIPA dan stempel apotek).
Setiap SP psikotropika dapat memuat beberapa item psikotropika. SP dibuat 2 rangkap (untuk
diserahkan ke PBF bersangkutan dan untuk arsip apotek). Obat yang diterima apotek diperiksa
kesesuaian antara faktur dan surat pesanan, kemudian obat psikotropika disimpan didalam lemari
penyimpanan. Pada Apotek Arena Medika lemari sudah memiliki dua pintu dan terpisah dari obat
golongan lain dan terkunci. Apotek Arena Medika hanya melayani resep psikotropika asli atau salinan
resep yang belum diambil sama sekali. Pelaporan penggunaan psikotropika dilakukan disetiap bulan
secara online melalui SIPNAP. Apotek Arena Medika belum pernah melakukan pemusnahan
psikotropika.
Penerimaan
Pada proses penerimaan barang, dilakukan pengecekan terhadap barang yang datang dengan arsip
surat pesanan, serta kesesuaiaan faktur yang diterima dengan barang datang, seperti nama barang,
jumlah barang, kemasan, harga, nomor batch dan expire date–nya. Jika ada barang yang datang
tetapi tidak terdapat dalam arsip surat pesanan di apotek, tidak cocok nomor batch dan expire date-
nya terlalu dekat, maka barang tersebut akan ditolak. Jika sudah sesuai, tenaga teknis kefarmasian
akan menandatangani faktur barang datang dengan mencantumkan nomor SIPA atau SIPTTKnya,
selanjutnya disalin ke kartu stok obat.
Penyimpanan
Penyimpanan sediaan farmasi di Apotek Arena Medika digolongkan berdasarkan penggolongannya.
Untuk obat bebas dan obat bebas terbatas disusun pada rak (etalase) bagian depan apotek
berdasarkan bentuk sediaan dan alfabetis, obat keras, obat paten dan obat generik disusun pada rak
yang terletak dekat dengan ruang racik berdasarkan bentuk sediaan dan alfabetis serta
menggunakan sistem FEFO ( First Expire First Out) dan FIFO (First in First Out), sedangkan sediaan
narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus yang terkunci dan berbahan kayu kuat.
Semua prosedur dan cara penyimpanan tersebut telah dilakukan dengan baik, sehingga tidak banyak
tempat yang dihabiskan untuk menyimpan obat-obatan tersebut dan pelayanan kepada pasien pun
dapat berjalan dengan baik.
Pemusnahan
Untuk pemusnahan obat bebas, obat bebas terbatas dilakukan dengan cara dibakar atau cara lain
yang memadai dengan disaksikan sekurang-kurangnya satu orang asisten apoteker.
Pengendalian
Pengendalian persediaan di Apotek Arena Medika dilakukan menggunakan kartu stok dengan cara
manual. Kartu stok Apotek Arena Medika memuat nama sediaan, kemasan, tanggal, sumber, masuk,
keluar, dan sisa obat.
Pencatatan
Untuk pencatatan obat-obat bebas dan bebas terbatas ditulis ke dalam buku penjualan, untuk
sediaan obat keras dan psikotropika penggunaannya dicatat pada kartu stok obat, dan untuk sediaan
narkotika & psikotropika ditulis ke dalam buku penggunaan narkotika & psikotropika.
Pelaporan
Pelaporan sediaan narkotika dan psikotropika dibuat setiap satu bulan sekali sebanyak empat
rangkap yang ditujukan ke Dinas Kesehatan Bukittinggi, serta tebusan ke BPOM dan arsip yang
bersangkutan (sistem online). Sedangkan untuk sediaan lainnya diadakan stok opname setiap sekali
setahun.
2 ASPEK PELAYANAN FARMASI KLINIS (untuk Apotek, RS dan Puskesmas)
ASPEK PEMBUATAN OBAT (untuk industri farmasi)
ASPEK DISTIBUSI OBAT (untuk PBF)
ASPEK PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN (untuk BB POM)
Pelayanan farmasi klinik di Apotek Arena Medika merupakan bagian dari pelayanan
kefarmasian yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Pelayanan farmasi di Apotek Arena Medika meliputi :
Skrining Resep
1. Persyaratan Administratif :
a) Nama, SIP dan alamat dokter;
b) Tanggal penulisan resep;
c) Tanda tangan/ paraf dokter penulis resep;
d) Nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien;
e) Cara pemakaian yang jelas;
f) Informasi lainnya.
2. Kesesuaian Farmasetik :
Terdiri dari bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian.
3. Pertimbangan Klinis :
Terdiri dari adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan lain
lain). Jika ada keraguan terhadap resep apoteker atau tenaga teknis kefarmasian di Apotek Arena
Medika akan berkonsultasikan kepada dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan
alternatif seperlunya bila perlu menggunakan persetujuan setelah pemberitahuan.
Penyiapan Obat
1. Peracikan.
Terdiri dari kegiatan menyiapkan, menimbang, mencampur, mengemas dan memberikan etiket pada
wadah. Dalam melaksanakan peracikan obat di Apotek Arena Medika dibuat suatu prosedur tetap
dengan memperhatikan dosis, jenis dan jumlah obat.
2. Pemberian Etiket
Penulisan etiket ditulis jelas, besar, dan dapat dibaca. Obat dikemas dengan rapi dalam kemasan
yang cocok sehingga terjaga kualitasnya. Untuk obat dalam bentuk racikan, wadah berupa kertas
perkamen yang dibungkus dalam plastik kedap. Etiket putih untuk obat dalam/oral dan warna biru
untuk obat luar.
Penyerahan Obat
Sebelum obat diserahkan pada pasien dilakukan pemeriksaan akhir terhadap kesesuaian antara obat
dengan resep. Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker atau tenaga teknis kefarmasian disertai
pemberian informasi obat atau konseling kepada pasien. Setelah penyiapan obat di Apotek Arena
Medika, dilakukan hal sebagai berikut :
1. Sebelum obat diserahkan kepada pasien harus dilakukan pemeriksaan kembali mengenai
penulisan nama pasien pada etiket, cara penggunaan serta jenis dan jumlah obat (kesesuaian
antara penulisan etiket dengan resep).
2. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien.
3. Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien.
4. Menyerahkan obat yang disertai dengan pemberian informasi obat.
5. Memberikan informasi cara penggunaan obat dan hal-hal yang terkait dengan obat antara lain
manfaat obat, makanan dan minuman yang harus dihindari, kemungkinan efek samping, cara
penyimpanan obat dan hal lain yang dirasa perlu.
6. Penyerahan obat kepada pasien dilakukan dengan cara yang baik, mengingat pasien dalam
kondisi tidak sehat mungkin emosinya tidak stabil.
7. Memastikan bahwa yang menerima obat adalah pasien atau keluarganya.
8. Membuat salinan resep sesuai dengan aslinya dan diparaf oleh apoteker (apabila diperlukan).
9. Menyimpan resep pada tempatnya.
10. Untuk meminimalisir kesalahan dalam penyerahan obat, penyiapan obat dan penyerahan obat
dilakukan oleh 2 orang yang berbeda.
Pemberian Informasi Obat
Apoteker atau tenaga teknis kefarmasian memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah
dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi obat pada pasien sekurang-
kurangnya yang diberikan di Apotek Arena Medika meliputi:
1. Cara pemakaian obat dan cara penyimpanan obat,
2. Jangka waktu pengobatan,
3. Aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi.
Konseling
Apoteker memberikan konseling tanpa di ruangan khusus, mengenai sediaan farmasi,
pengobatan dan perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pasien
atau yang bersangkutan terhindar dari bahaya penyalahgunaan atau penggunaan obat yang salah.
Untuk penderita penyakit tertentu seperti kardiovaskular, diabetes, TBC, asma dan penyakit kronis
lainnya, apoteker memberikan konseling secara berkelanjutan. Tetapi sayangnya di Apotek Arena
Medika ini belum dilengkapi dengan ruang konseling sehingga konseling hanya dilakukan seperti
melakukan pemberian informasi obat.
Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, Apotek Arena Medika juga memberikan edukasi untuk
masyarakat yang ingin mengobati diri sendiri (swamedikasi) untuk penyakit ringan dengan
memilihkan obat yang sesuai dan apoteker berpartisipasi secara aktif dalam promosi dan edukasi.
Pemantauan Terapi Obat dan Monitoring Efek Samping Obat
PTO dan MESO dilakukan ketika pasien berobat kembali ke Apotek Arena Medika dan Klinik Kayyasa
Arifi dengan melihat PMR (Patient Medical Record).
3 KESIMPULAN
Apotek Arena Medika sudah menjalankan fungsinya secara manajerial dan secara pelayanan klinis
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
4 SARAN
-Sebaiknya kegiatan konseling di Apotek Arena Medika didukung oleh ruangan konseling yang
tertutup dan jadwal terencana menjaga privasi pasien serta sebaiknya dilengkapi dengan data pasien
sehingga dapat memonitoring penggunaan obat pasien serta membuat laporan serta
pendokumentasian untuk konseling.
-Agar lebih meningkatkan pelayanan farmasi klinik di Apotek Arena Medika sehingga jasa Apoteker
lebih dikenal masyarakat.

Catatan:
1. Resume ini diketik dengan huruf Tahoma, font size 10, 1 spasi pada kotak yang disediakan
2. Pertanyaan di tiap kolom tetap ditampilkan (tidak boleh dihapus)
3. Jika ditemukan ada kesamaan resume secara substansial dengan peserta lain, maka
keikutsertaan peserta dalam Seminar PKPA bisa dibatalkan

Anda mungkin juga menyukai