2. Seorang apoteker telah selesai menyerahkan obat atas resep yang tertanggal 3
Mei 2018. Pada tahun berapakah resep tersebut boleh dimusnahkan?
a. 2018
b. 2021
c. 2022
d. 2023
e. 2025
Jawaban : 2023
Pada soal diatas terkait Penyimpanan Resep, dimana pada Permenkes No. 9
Tahun 2017 tentang Apotek Pasal 23 dijelaskan bahwa resep harus disimpan di
Apotek dengan baik paling singkat 5 (Lima) tahun. Apoteker yang telah
menyerahkan obat atas resep yang tertanggal 3 Mei 2018, sehingga resep boleh
dimusnahkan pada tahun 2023.
7. Seorang apoteker akan memesan beberapa obat yaitu Morfin Sulfat tablet,
Diazepam tablet, Alganax tab (Alprazolam), Ephedrin tablet dan Salbutamol
tablet. Berapakah jenis surat pesanan yang harus dibuat oleh Apoteker tersebut?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Jawaban: D
Morfin Termasuk dalam Golongan obat Narkotika; Diazepam dan Alganax
(Alprazolam) termasuk dalam golongan obat Psikotropika; Ephedrin tablet
termasuk dalam golongan obat Prekursor; dan Salbutamol termasuk dalam
golongan Obat Keras. Sesuai Permenkes RI No. 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran,
Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
Farmasi Pasal 9 menyatakan Surat pesanan Narkotika hanya dapat digunakan
untuk 1 (satu) jenis Narkotika dan Surat pesanan Psikotropika atau Prekursor
Farmasi hanya dapat digunakan untuk 1 (satu) atau beberapa jenis Psikotropika
atau Prekursor Farmasi. Sehingga Surat pesanan untuk memesan obat tersebut
harus ada 4 jenis surat pesanan yaitu 1 Surat pesanan Narkotik untuk memesan
Morfin sulfat tablet; 1 Surat Pesanan psikotropik untuk memesan obat Diazepam
dan alganax; 1 Surat pesanan Prekursor untuk memesan obat ephedrin tablet dan
1 Surat Pesanan Biasa (regular) untuk memesan obat salbulamol.
8. Seorang apoteker akan memesan beberapa obat yaitu Codein tablet, Pethidin
injeksi, Diazepam tablet, Alganax tab (Alprazolam), Ephedrin tablet dan
Salbutamol tablet. Berapakah jumlah surat pesanan yang harus dibuat oleh
Apoteker tersebut?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Jawaban : E
Codein tablet dan Pethidin Injeksi termasuk dalam Golongan obat Narkotika;
Diazepam dan Alganax (Alprazolam) termasuk dalam golongan obat Psikotropika;
Ephedrin tablet termasuk dalam golongan obat Prekursor; dan Salbutamol
termasuk dalam golongan Obat Keras. Sesuai Permenkes RI No. 3 Tahun 2015
Tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika,
Psikotropika dan Prekursor Farmasi Pasal 9 menyatakan Surat pesanan Narkotika
hanya dapat digunakan untuk 1 (satu) jenis Narkotika dan Surat pesanan
Psikotropika atau Prekursor Farmasi hanya dapat digunakan untuk 1 (satu) atau
beberapa jenis Psikotropika atau Prekursor Farmasi. Sehingga Surat pesanan
untuk memesan obat tersebut harus ada 5 jenis surat pesanan yaitu 2 Surat
pesanan Narkotik untuk memesan Codein tablet dan Pethidin injeksi; 1 Surat
Pesanan psikotropik untuk memesan obat Diazepam dan alganax; 1 Surat pesanan
Prekursor untuk memesan obat ephedrin tablet dan 1 Surat Pesanan Biasa
(regular) untuk memesan obat salbulamol.
13. Iklan Obat yang ditujukan untuk anak-anak dengan menampilkan anak-anak tanpa
ada supervisi orang dewasa agar lebih meningkatkan kemandirian anak-anak
dalam memilih obat, adalah iklan yang :
a. Diperbolehkan
b. Tidak diperbolehkan
c. Diperbolehkan dengan penayangan di jam-jam tertentu
d. Diperbolehkan asal ditayangkan pada malam hari
e. Semua benar
Jawaban : B
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 386/Menkes/SK/IV/1994 tentang
Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Kosmetika, Makanan minuman,
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, dan Alat Kesehatan menyatakan Iklan obat
tidak boleh ditujukan untuk khalayak anak-anak atau menampilkan anak-anak
tanpa adanya supervisi orang dewasa atau memakai narasi suara anak-anak yang
menganjurkan penggunaan obat.
14. Berikut adalah aspek aspek cara Distribusi Obat yang baik
a. Bangunan & peralatan
b. Dokumentasi
c. Transportasi
d. a, b benar
e. a,b,c, benar
Jawaban : E
Di dalam Petunjuk Pelaksanaan Cara Distribusi Obat yang Baik terdapat beberapa
Aspek-aspek diantaranya : Manajemen Mutu; Organisasi Manajemen dan
Personalia; Bangunan dan Peralatan; Operasional; Inspeksi Diri; Keluhan, Obat
dan/atau Bahan Obat Kembalian, Diduga Palsu, dan Penarikan kembali;
Transportasi; Sarana Distribusi berdasarkan Kontrak; dan Dokumentasi.
15. Di Jawa Tengah Pengawasan Obat dan Makanan saat ini dinilai masih kurang
efektif terbukti dengan banyaknya kasus2 pelanggaran yang terjadi seperti
peredaran obat ilegal, obat palsu, penyalagunaan obat dan bahan berbahaya dll.
Untuk meningkatkan efektifitas pengawasan Obat dan Makanan maka Presiden
mengeluarkan Inpres no. 3 Tahun 2017 untuk dilaksakanan oleh:
a. Badan POM dan Balai POM
b. Gubernur
c. Bupati/Walikota
d. a, b benar
e. a,b,c, benar
Jawaban : E
Berdasarkan Intruksi Presiden No. 3 Tahun 2017
16. Industri Farmasi paling sedikit harus memiliki personal kunci kualifikasi apoteker
sebanyak:
a. 1 orang
b. 2 orang
c. 3 orang
d. 4 orang
e. 5 orang
Jawaban : C
Personil Kunci mencakup Kepala bagian Produksi, Kepala bagian Pengawasan Mutu
dan Kepala bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu).
Kepala bagian Produksi hendaklah seorang Apoteker yang terdaftar dan
terkualifikasi, memperoleh pelatihan yang sesuai, memiliki pengalaman praktis yang
memadai dalam bidang pembuatan obat dan keterampilan manajerial sehingga
memungkinkan untuk melaksanakan tugas secara profesional.
Kepala bagian Pengawasan Mutu hendaklah seorang terkualifikasi dan lebih
diutamakan seorang Apoteker, memperoleh pelatihan yang sesuai, memiliki
pengalaman praktis yang memadai dan keterampilan manajerial sehingga
memungkinkan untuk melaksanakan tugas secara profesional.
Kepala bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu) hendaklah seorang Apoteker
yang terdaftar dan terkualifikasi, memperoleh pelatihan yang sesuai, memiliki
pengalaman praktis yang memadai dan keterampilan manajerial sehingga
memungkinkan untuk melaksanakan tugas secara profesional. Kepala bagian
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu) hendaklah diberi kewenangan dan tanggung
jawab penuh untuk melaksanakan tugas yang berhubungan dengan sistem mutu/
pemastian mutu.
Jadi Industri Farmasi paling sedikit harus memiliki personal kunci kualifikasi
apoteker sebanyak 3 Apoteker (Pedoman CBOB 2006)
17. Obat yang masuk dalam Obat Obat Tertentu yang harus dikelola sesuai peraturan
Perka BPOM No.7 Tahun 2016 Tentang Pedoman Obat Obat Tertentu yang Sering
Disalahgunakan adalah:
a. Dextromethorfan
b. Klorpromazin
c. Ambroxol
d. Diazepam
e. Fenilbutason
Jawaban : B
18. Obat yang masuk dalam golongan prekursor narkotika berdasarkan UU No.
35/2009 Tentang Narkotika adalah :
a. Trihexylphenidil
b. Klorpromazin
c. PCC
d. Fenilpropanolamin
e. Amitriptilin
Jawaban : D
Trihexylphenidil, Klorpromazin, dan Amitripilin Termasuk Golongan Obab-obat
tertentu, PCC (Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol) termasuk obat Keras dan
Fenilpropanolamin termasuk golongan Prekursor.
19. Pelayanan farmasi klinik sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 Tahun 2016
adalah sebagai berikut:
a. Pengkajian Resep, Pelayanan Informasi Obat (PIO), Pelayanan Kefarmasian di
rumah
b. Pelayanan Informasi Obat (PIO), Penegakkan diagnosa penyakit, Pemantauan
Terapi Obat
c. Penegakkan diagnosa penyakit, pengkajian resep, Pelayanan Kefarmasian di
rumah
d. Pelayanan Kefarmasian di rumah, perawatan luka pasien, Pemantauan Terapi
Obat (PTO)
e. Pemantauan Terapi Obat (PTO), perawatan luka pasien, Pelayanan Informasi
Obat (PIO)
Jawaban : A
20. Kosmetika yang beredar di Indonesia harus memenuhi persyaratan antara lain :
a. ternotifikasi
b. diproduksi oleh sarana yang telah memiliki izin produksi
c. memiliki SKI untuk kosmetika impor
d. a dan b benar
e. a,b,c benar
Jawaban : E
• Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
1176/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Notifikasi Kosmetika. Komestika yang
beredar di Indonesia harus Ternotifikasi.
• Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
1175/Men.Kes/Per/VIII/2010 tentang Izin Produksi Kosmetika. Industri
Kosmetika yang akan membuat kosmetika harus memiliki izin produksi.
• Peraturan BPOM No. 30 Tahun 2017 Tentang Pengawasan Pemasukan Obat
dan Makanan ke dalam Wilayah Indonesia. Pemasukan Bahan Obat dan
Makanan termasuk komestika dilakukan oleh perusahaan atau importir di
bidang Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Pemasukan Obat dan Makanan juga harus mendapat persetujuan
dari Kepala Badan. Persetujuan yang dimaksud meliputi SKI border dan SKI
Post border
21. Berikut ini Narkotika yang hanya digunakan untuk penelitian, kecuali :
a. Doveri
b. Karisoprodol
c. Amfetamin
d. Ganja
e. Metadon
Jawaban : B
Karena Carisoprodol bukan termasuk obat Narkotika. Amfetamin dan Ganja
termasuk Obat Narkotika golongan 1; Metadon termasuk Obat Narkotika golongan
2; dan Doveri termasuk Obat Narkotika golongan 3. Obat Narkotika Golongan 1
hanya untuk Ilmu pengetahuan/Penelitian sedangkan Obat Narkotika golongan 2 dan
3 digunakan pengobatan dan Ilmu pengetahuan.
24. Cairan obat dalam adalah sediaan yang hanya boleh diproduksi oleh
a. Industri Ekstrak bahan Alam
b. Industri Obat Tradsional
c. Usaha Kecil Obat Tradisonal dengan penanggungjawab Apoteker
d. Usaha Mikro Obat Tradisional
e. Usaha Jamu Gendong
Jawaban: C
25. Berikut ini adalah hal yang menjadi pertimbangan farmasetis dalam pengkajian resep
sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 Tahun 2016:
a. Bentuk dan kekuatan sediaan, stabilitas, kompatibilitas (ketercampuran Obat).
b. Ketepatan indikasi dan dosis Obat
c. Aturan, cara dan lama penggunaan Obat
d. Duplikasi dan/atau polifarmasi
e. Reaksi Obat yang tidak diinginkan
Jawaban: A
26. Hal-hal yang menjadi pertimbangan klinis dalam pengkajian resep sesuai Peraturan
Menteri Kesehatan No. 73 Tahun 2016:
a. Ketepatan indikasi dan dosis Obat, Duplikasi dan/atau polifarmasi, Stabilitas
dan kompatibilitas
b. Aturan, cara dan lama penggunaan Obat, Stabilitas dan kompatibilitas obat
c. Duplikasi dan/atau polifarmasi, Aturan, cara dan lama penggunaan, Stabilitas
dan kompatibilitas
d. Stabilitas dan kompatibilitas obat, Duplikasi dan/atau polifarmasi,
e. Reaksi Obat yang tidak diinginkan, Duplikasi dan/atau polifarmasi, Ketepatan
indikasi dan dosis
Jawaban: E
27. Dalam UU nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan pasal 11 ayat 6, yang
termasuk dalam kelompok tenaga kefarmasian adalah:
a. Apoteker dan Asisten Apoteker
b. Apoteker, Sarjana Farmasi dan Asisten Apoteker
c. Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian
d. Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian yang terdiri atas Sarjana Farmasi,
Diploma 3 Farmasi dan Asisten Apoteker
Jawaban: C
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 36 tahun 2014 tentang tenaga kefarmasian
Pasal 11 Ayat 6 disebutkan bahwa yang termasuk kelompok tenaga kefarmasian
yaitu terdiri dari Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.