Anda di halaman 1dari 19

Teori Aging

Teori Genetika
Suatu proses yang alami di mana hal ini telah
diwariskan secara turun-temurun (genetik) dan tanpa
disadari untuk mengubah sel dan struktur jaringan
Teori Wear and Tear
Akumulasi sampah metabolik atau zat nutrisi dapat
merusak sintesis DNA.
Sel somatik nomal memiliki kemampuan yang terbatas
dalam bereplikasi dan menjalankan fungsinya.
Teori Riwayat Lingkungan
Menurut teori ini, faktor yang ada dalam lingkungan
dapat membawa perubahan dalam proses penuaan.
Faktor-faktor tersebut merupakan karsinogen dari
industri, cahaya matahari, trauma dan infeksi.
Teori Lipofusin dan Radikal Bebas
Normalnya radikal bebas akan dihancurkan oleh enzim
pelindung, namun beberapa berhasil lolos dan
berakumulasi di dalam organ tubuh.
Radikal bebas tidak mengandung DNA. Oleh karena itu,
radikal bebas dapat menyebabkan gangguan genetik
dan menghasilkan produk-produk limbah yang
menumpuk di dalam inti dan sitoplasma.
Teori Imunitas
Selama proses penuaan, sistem imun juga akan
mengalami kemunduran dalam pertahanan terhadap
organisme asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga
pada lamsia akan sangat mudah mengalami infeksi dan
kanker
Perubahan sistem imun ini diakibatkan perubahan pada
jaringan limfoid sehingga tidak adanya keseimbangan
dalam sel T intuk memproduksi antibodi dan kekebalan
tubuh menurun
Perbedaan Fisologi
Pada Lansia
Endokrin
BMR berkurang 1% / tahun setelah usia 30 tahun +
berkurangnya aktivitas metabolisme + massa otot
berkurang mengganggu kontrol thermoregulasi
Sensitivitas insulin pada sel otot turun terganggunya
toleransi glukosa
Jumlah aldosteron turun gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit
Aldosteron dan kortisol turun gangguan sistem imun
dan kardiovaskular
Jantung
Elastisitas arteri ukuran medium dan besar turun
Resistensi vaskular sistemik naik Hipertensi
Cardiac output berkurang 3% / dekade
Penumpukan jaringan ikat dan lemak jumlah sel
sistem konduksi turun risiko aritmia
Respon baroreseptor karotis turun hipotensi
ortostatik
Jantung menjadi semakin kaku murmur
Sistem Respirasi
Kyphoskoliosis ekspansi dada
Kalsifikasi kartilago intercostal, recoil elastik paru ,
fungsi diafragma
Luas permukaan alveolus 20% uptake oksigen
maksimum
Alveolus lebih rentan kolaps saat ekspirasi
Jumlah silia , jumlah sel goblet Produksi mukus
rentan infeksi saluran nafas + rentensi sputum
Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
Aliran darah ginjal 10%/dekade Meningkatkan risiko
acute kidney injury
Massa ginjal 25-30%
Jumlah glomerulus 30 40 %
Sensitivitas terhadap arginine vasopressin pada
keadaan hiperosmolal / dehidrasi kemampuan ginjal
mengkonsentrasikan urin Risiko syok pada lansia
Renin dan aldosteron kapasitas mempertahankan
Na+ dan ekskresi K+ risiko hiponatremia dan
hiperkalemia
Kapasitas dan kontraktilitas vesica urinaria volume
urin residu dan frekuensi berkemih risiko infeksi
saluran kemih, inkontinensia, obstruksi saluran kemih
Estrogen wanita perubahan mukosa uretra sulit
menahan tekanan intra-abdomen stress incotinence
Sistem Gastrointestinal
Prevalensi gastritis atropikans dan akloridia
meganggu absorbsi vit B12 defisit neurologis seperti
delirum dan demensia
Metabolisme sistem sitokrom P450 pada liver terganggu
sulit memetabolisme obat-obatan dan memperbaiki
diri apabila terjadi keruskana
Influks Ca ke dalam neuron jumlah Ca digunakan
untuk kontraksi otot polos gangguan peristaltis
kolon Konstipasi
Sistem Syaraf
Ukuran otak Volume ruang subdural
apabilalansia mengalami perdarahan subdural, maka
tidak dengan segera megalami penurunan kesadaran
Memerlukan waktu yang lebih lama untuk memproses
informasi , merasa kesulitan menyebutkan nama
benda/orang secara spontan dan cepat
Lapisan mielin pada sistem saraf perifer
melambatnya waktu konduksi ambang batas
sensoris
Perubahan siklus tidur
Sistem Imun
Fungsi lebih rentan infeksi
Thymus mengalami involusi sejak masa remaja, dan
terjadi penurunan jumlah hormon yang diproduksi
thymus.
Sistem Reproduksi
Wanita lansia tdak terjadi ovulasi dan produksi hormon
estrogen 95%. dinding vagina menjadi tipis dan
tidak elastis dan jumlah cairan vagina berkurang
Berkurangnya jumlah estrogen sering terjadi hot
flushes, palpitasi, gelisah, nyeri kepala, berkeringat
malam, depresi, mudah lelah
Pria lansia testosteron 35%, ukuran testis
produksi sperma , sex drive dan respon terhadapt
rangsang seksual disfungsi ereksi
Sistem Dermatomuskuloskeletal
Pada kulit, terjadi penipisan lapisan dermis dan
epidermis + jumlah elsastin dan kolagen + ketidak
mampuan memepertahankan kelembaban keripus,
penipisan kulit perubahan warna kulit
Pada rambut produksi melanin penipisan rambut
dan berkurangnya jumlah rambut pada kulit
kepala,ketiak, dan area pubis.
Resorbsi tulang > formasi tulang (dimulai sejak usia 30
tahun) + peurunan jumlah air dalam kartilago dan
diskus intervertebralis penurunan kemampuan
kompresi dan fleksibilitas
Massa otot dan kekuatan kontraksinya lansia
Sistem Indra
Terjadi penipisan kornea pembiasan cahaya ke retina
terganggu
Pendengaran pada frekuensi tinggi, kesulitan untuk
membedakan sumber bunyi, dan terganggunya
kemampuan membedakan noise dengan suara target.
Hidung mengalami penurunan sensitivitas
Lidah mengalami penurunan sensitivitas tidak nafsu
makan
Indra peraba mengalami penurunan sensitivitas
terhadap rangsang lebih tidak sadar nyeri.

Anda mungkin juga menyukai