2 T (0338) 671174
Situbondo, Jawa Timur F(0338) 678061
www.nusamed.co.id E rs.elizabeth11@gmail.com
MEMUTUSKAN
ditetapkan di : SITUBONDO
Pada Tanggal : 7 Januari 2019
PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA
RUMAH SAKIT ELIZABETH
NOMOR : 01-SURKP-NSM-11204/19.011
BAB I
TATA CARA MENYELENGGARAAN
Pasal 1
1. Rumah sakit menyelenggarakan pengelolaan rekam medis terkait asuhan pasien
sesuai dengan peraturan perundang – undangan.
2. Ada Unit kerja rekam medis dalam struktur organisasi Rumah Sakit Elizabeth.
3. Setiap pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Elizabeth
wajib dibuatkan berkas rekam medis.
4. Pelayanan Unit Rekam Medis dilaksanakan dalam 24 jam.
5. Setiap pasien yang pertama kali datang untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan wajib dibuatkan KIB (Kartu Identitas Berobat).
6. Dalam melaksanakan tugasnya, petugas rekam medis wajib mematuhi ketentuan
dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
7. Petugas rekam medis wajib bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien, dan
mengutamakan keselamatan pasien.
8. Penyediaan tenaga di Unit Rekam Medis harus mengacu kepada pola
ketenagaan.
9. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin
bulanan minimal satu bulan sekali atau dapat dilakukan sewaktu-waktu.
Pasal 2
1. Setiap pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan wajib diidentifikasi
selengkap mungkin dan dilakukan pencatatan identitas sesuai dengan bukti diri
yang sah dan yang masih berlaku seperti : KTP/KK/SIM/Paspor.
Jalan WR Supratman No. 2 T (0338) 671174
Situbondo, Jawa Timur F(0338) 678061
www.nusamed.co.id E rs.elizabeth11@gmail.com
2. Khusus identifikasi bayi baru lahir dilakukan dengan cara pengisian formulir
identifikasi bayi dimana memuat cap kaki bayi Kanan dan Kiri, serta cap ibu jari
tangan dari ibu bayi yang bersangkutan. Identifikasi bayi baru lahir dilengkapi
juga dengan pemberian gelang identitas pada bayi yang memuat nama ibu bayi.
(contoh : Elizabeth, By, Ny).
3. Bila pasien tidak membawa kartu identitas maka pasien/ keluarga harus menulis
di formulir identitas yang disediakan oleh rumah sakit dengan huruf kapital pada
kotak huruf yang disediakan, nama tidak boleh disingkat.
4. Proses identifikasi pasien yang tidak membawa identita untuk mengetahui
tanggal lahir pasien, maka sebagai data penggantinya menggunakan umur pasien
sebagai tahun lahir dan tanggal atau bulan menggunakan 01 – 06 – 1989 (tahun
sesuai dengan umur saat ini).
5. Setiap melakukan identifikasi pasien wajib disimpan dalam data base atau data
server program komputer Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS)
sebagai indeks utama pasien yang dapat di cetak sewaktu-waktu.
6. Jika ada pasien dengan nama yang sama baik rawat jalan atau rawat inap
diberikan stiker “HATI HATI DENGAN NAMA YANG SAMA” distatus pasien,
formulir permintaan penunjang dan tempat tidur pasien jika pasien rawat inap.
7. Pemberian nama untuk pasien yang tidak dikenal dengan cara diberi identitas
Mr. X untuk pasien laki – laki dan Mrs. Y untuk pasien perempuan.
8. Proses identifikasi pasien di Rumah Sakit Elizabeth dilakukan :
a. Minimal menggunakan 2 identitas dari 4 identitas yaitu nama pasien,
tanggal lahir, nomer rekam medis, nomer induk kependudukan.
b. Tidak boleh mengunakan nomer kamar atau lokasi pasien.
Pasal 3
1. Setiap pasien Rumah Sakit Elizabeth mendapatkan satu nomor rekam medis
sesuai dengan sistem penomoran Unit..
2. Sistem pengaturan urutan berkas rekam medis untuk rawat jalan, rawat inap,
gawat darurat dan pemeriksaan penunjang.
3. Setiap rekam medis pasien yang sudah pulang wajib dirapikan dan disusun sesuai
dengan kronologi dan urut-urutan formulir rekam medisnya (assembling).
Jalan WR Supratman No. 2 T (0338) 671174
Situbondo, Jawa Timur F(0338) 678061
www.nusamed.co.id E rs.elizabeth11@gmail.com
Pasal 4
1. Rumah Sakit menetapkan otorisasi pengisian dan cara pengoreksian kesalahan
pada berkas rekam medis pasien.
2. Berkas rekam medis harus selalu tersedia apabila dibutuhkan oleh staf medis,
keperawatan dan profesional klinis lainnya sewaktu - waktu untuk proses asuhan
pasien.
3. Rumah Sakit menetapkan format, lokasi dan kewenangan pengisian berkas
rekam medis pasien.
4. Kebijakan Rumah Sakit menetapkan otorisasi pengisian dan cara pengoreksian
kesalahan pada berkas rekam medis pasien, meliputi :
a. Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
membuat rekam medis, rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi
setelah pasien menerima pelayanan selambat-lambatnya dalam waktu
1 x 24 jam.
b. Pembuatan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat 4 poin a,
dilaksanakan melalui pencatatan dan penberkastasian hasil pemeriksaan,
pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien.
c. Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan
tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang
memberikan pelayanan kesehatan secara .
d. Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran dan mahasiswa
lainnya ditandatangani dan menjadi tanggungjawab dokter yang merawat,
atau dokter pembimbingnya.
e. Catatan yang dibuat oleh residens harus diketahui oleh dokter
pembimbingnya.
f. Penghapusan tulisan pada rekam medis dalam bentuk apapun tidak
diperbolehkan.
Jalan WR Supratman No. 2 T (0338) 671174
Situbondo, Jawa Timur F(0338) 678061
www.nusamed.co.id E rs.elizabeth11@gmail.com
2. Pengembalian berkas rekam medis rawat jalan ke Unit Rekam Medis dilakukan
dalam kurun waktu 1 x 24 jam setelah pasien mendapatkan pelayanan.
3. Berkas Ketidak Lengkapan Pengisian Catatan Medis (KLPCM) untuk dilengkapi dan
dikembalikan ke Unit Rekam Medis dalam kurun waktu 3x24 jam.
Pasal 8
1. Perencanaan dan perancangan Rumah Sakit memiliki prioritas informasi dari
sumber-sumber yang pengaruhi strategi Manajemen Informasi Rumah Sakit.
2. Strategi Manajemen Informasi Rumah Sakit sesuai dengan ukuran Rumah Sakit,
kompleksitas pelayanan, ketersediaan staf terlatih, dan sumber daya manusia
serta teknikal lainnya
3. Setiap perencanaan dan perancangan Rumah Sakit menggabungkan masukan dari
berbagai sumber dari para praktisi kesehatan, para pimpinan dan manajer Rumah
Sakit, dan pihak luar Rumah Sakit yang membutuhkan data atau informasi tentang
operasional dan pelayanan Rumah Sakit, misi Rumah Sakit, sumber daya, akses
teknologi yang dapat dicapai, komunikasi efektif diantara pemberi pelayanan,
populasi pasien atau demografi dan pola penyakit.
BAB II
REVIEW REKAM MEDIS
Pasal 9
1. Review formulir rekam medis dilakukan secara periodik minimal 1 (satu) tahun
sekali atau sewaktu-waktu bila terdapat/penambahan/perubahan dari PPA terkait
atau sesuai dengan ketetapan pemerintah yang diberlakukan.
2. Rumah Sakit menetapkan langkah-langkah/upaya dalam memberikan
keseragaman kebijakan dan prosedur pengetahuan tentang fungsi Rumah Sakit
sebagai fungsi pengendalian kebijakan, meliputi review dan persetujuan pejabat
berwenang sebelum diterbitkan, proses dan frekuensi review serta persetujuan
berkelanjutan, pengendalian untuk menjamin kebijakan dan prosedur terkini
digunakan, identifikasi perubahan, pemeliharaan identitas dan berkas yang bisa
dibaca/terbaca, proses pengelolaan kebijakan dan prosedur yang berasal dari luar
Rumah Sakit, penetapan masa retensi rekam medis pasien.
Jalan WR Supratman No. 2 T (0338) 671174
Situbondo, Jawa Timur F(0338) 678061
www.nusamed.co.id E rs.elizabeth11@gmail.com
Pasal 10
1. Review rekam medis pasien di review regular/teratur termasuk rekam medis dari
pasien yang saat ini sedang dalam perawatan dan pasien yang sudah pulang.
2. Review kelengkapan rekam medis dilakukan oleh Profesional Pemberi Asuhan
(PPA) yang diberi otorisasi untuk pengisian rekam medis atau mengelola rekam
medis pasien.
3. Review berfokus pada ketepatan waktu, dapat terbaca dan kelengkapan berkas
rekam medis.
4. Review dilakukan oleh Tim Rekam Medis setiap bulan dan dievaluasi setiap tiga
bulan dengan berdasar atas sampel yang mewakili PPA yang memberikan
pelayanan dan jenis pelayanan yang diberikan.
Pasal 11
1. Rumah sakit menetapkan penggunaan kode diagnosa menggunakan ICD 10 dan
untuk kode tindakan medis menggunakan ICD 9 CM. Pelaksanaannya dimonitor
melalui audit rekam medis setiap bulan dan dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
2. Definisi, simbol dan singkatan yang digunakan di Rumah Sakit sesuai dengan
panduan mengenai definisi, simbolsingkatan yang telah ditetapkan.
Pelaksanaannya akan dimonitor melalui audit rekam medis setiap bulan dan
dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
BAB III
PERLINDUNGAN, PEMANFAATAN, KEPEMILIKAN, PENYIMPANAN, PEMUSNAHAN
DAN KERAHASIAAN
Pasal 12
1. Rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Elizabeth disimpan dalam jangka
waktu 5 ( lima ) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau
dipulangkan.
2. Setelah batas waktu 5 ( lima ) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat 2
dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali identitas pasien, ringkasan
Jalan WR Supratman No. 2 T (0338) 671174
Situbondo, Jawa Timur F(0338) 678061
www.nusamed.co.id E rs.elizabeth11@gmail.com
pulang, persetujuan tindakan medik, laporan oprasi dan identifikasi bayi baru
lahir.
3. Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik sebagaimana dimaksud pada
ayat 3 harus disimpan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung dari
tanggal dibuatnya ringkasan tersebut.
Pasal 13
4. Sistem penyimpanan berkas rekam medis berdasarkan sistem penjajaran dengan
nomor langsung
5. Rumah Sakit menentukan masa penyimpanan (retensi) berkas rekam medis klinis
dan data serta informasi lainnya dari pasien dengan tujuan untuk melakukan
evaluasi guna mendukung asuhan pasien, manajemen, berkastasi yang sah secara
hukum, riset dan pendidikan
6. Penyimpanan rekam medis dan ringkasan pulang sebagaimana dimaksud pada
ayat 2 dan ayat 4 dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh kepala Rumah
Sakit Elizabeth.
7. Seluruh berkas rekam medis yang telah di retensi tetap dijaga kerahasiaannya dan
akses terhadap data tersebut dibatasi dengan ketentuan yang sama seperti saat
berkas tersebut masih dalam masa aktif.
8. Sarana pelayanan kesehatan wajib menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam
rangka penyelenggaraan rekam medis dan penyimpanan rekam medis pasien
rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat disimpan di dalam satu ruang atau
tempat.
Pasal 14
1. Rumah Sakit melindungi rekam medis pasien, baik manual maupun data elektronik
dengan menyediakan fasilitas penyimpanan berkas yang aman terlindungi dari
kerusakan yang diakibatkan oleh air, panas, kelembaban, hewan, dan kerusakan
lainnya.
2. Rekam medis pasien harus disimpan pada area yang bebas dari lalu-lalang pihak
diluar petugas yang diberikan wewenang memiliki akses terhadap rekam medis,
dan ruang penyimpanan rekam medis wajib dikunci setiap kali tidak ada petugas
yang menjaga.
Jalan WR Supratman No. 2 T (0338) 671174
Situbondo, Jawa Timur F(0338) 678061
www.nusamed.co.id E rs.elizabeth11@gmail.com
Pasal 15
1. Rumah sakit menentukan kewenangan (otoritas) terhadap akses data dan
informasi, serta kewajiban pengguna untuk menjaga kerahasiaan informasi yang
ada di dalam berkas rekam medis
2. Sistem informasi rekam medis dan akses data kesehatan diatur sesuai kebijakan
Kepala Rumah Sakit yang dituangkan dalam Program Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIM-RS) untuk memberikan perlindungan dari gangguan dan akses
serta penggunaan yang tidak sah serta dijaga keamanannya dengan membatasi
akses.
3. Rumah sakit menentukan petugas Rumah Sakit yang mempunyai akses ke berkas
rekam medis pasien rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat , untuk melihat dan
membaca rekam medis tersebut , yaitu :
a. Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis yang
melayani pasien di rumah sakit (dokter dan dokter gigi).
b. Dokter tamu/dokter internship yang merawat pasien di rumah sakit.
c. Tenaga kesehatan tertentu dan tenaga non kesehatan/medis yang secara
langsung atau tidak langsung terlibat terhadap akses ke berkas rekam medis
antara lain, perawat, perawat gigi, bidan, petugas laboratorium, gizi, petugas
rekam medis, apoteker, rehabilitasi medik, petugas informasi dan teknologi,
petugas pendaftaran pasien, radiografer, petugas verifikasi asuransi, petugas
administrasi dan keuangan, mahasiswa praktek.
4. Kewenangan praktisi kesehatan rumah sakit yang mempunyai hak akses ke berkas
rekam medis pasien rawat jalan,rawat inap dan gawat darurat dibedakan menjadi:
a. Akses terhadap isi dan kelengkapan formulir rekam medis diberikan kepada
dokter dan dokter gigi (dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter
gigi spesialis, dokter tamu/dokter internship) yang merawat pasien di rumah
sakit. Tenaga kesehatan tertentu dan tenaga non kesehatan/medis (perawat,
perawat gigi, bidan, petugas laboratorium, gizi, petugas rekam medis,
Jalan WR Supratman No. 2 T (0338) 671174
Situbondo, Jawa Timur F(0338) 678061
www.nusamed.co.id E rs.elizabeth11@gmail.com
a. Rekam Medis disimpan dalam Map khusus rekam medis yang tertulis
“RAHASIA”.
b. Proses transfer berkas rekam medis ke luar ruang rekam medis harus
bersifat tertutup, rahasia dan tidak diketahui oleh orang lain.
c. Ruang berkas rekam medis tidak diperbolehkan dimasuki oleh orang selain
petugas yang diberi kewenangan masuk ke ruang berkas rekam medis.
d. Tidak diperkenankan untuk membawa berkas rekam medis keluar dari rumah
sakit, kecuali atas ijin kepala rumah sakit dan sepengetahuan kepala Unit
Rekam Medis.
e. Petugas rekam medis harus betul-betul menjaga agar berkas dapat
tersimpan dengan baik dan terlindungi dari kemungkinan pencurian atau
pembocoran isi berkas Rekam Medis.
5. Kebijakan memperoleh akses informasi kesehatan pasien, meliputi :
a. Berkas rekam medis adalah milik sarana pelayanan kesehatan.
b. Isi berkas rekam medis merupakan milik pasien.
c. Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya
oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan
pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
d. Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal :
1) Untuk kepentingan kesehatan pasien;
2) Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka
penegakan hukum atas perintah pengadilan;
3) Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri;
4) Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-
undangan; dan
5) Untuk kepentingan penelitian, pendidikan dan audit medis, sepanjang
tidak menyebutkan identitas pasien;
Jalan WR Supratman No. 2 T (0338) 671174
Situbondo, Jawa Timur F(0338) 678061
www.nusamed.co.id E rs.elizabeth11@gmail.com
BAB V
JENIS DAN ISI REKAM MEDIS
Pasal 17
1. Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara
elektronik.
2. Rumah Sakit menetapkan secara spesifik dari berkas rekam medis yang akan
dipergunakan untuk pelayanan kesehatan di rawat jalan, rawat inap dan gawat
darurat.
3. Berkas rekam medis pasien berisi informasi yang memadai untuk mengidentifikasi
pasien, mendukung diagnosis, memberikan justifikasi pelayanan dan pengobatan,
serta menberkastasikan jalannya dan hasil pengobatan selama pasien menjalani
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
Jalan WR Supratman No. 2 T (0338) 671174
Situbondo, Jawa Timur F(0338) 678061
www.nusamed.co.id E rs.elizabeth11@gmail.com
4. Kebijakan Rumah Sakit menetapkan secara spesifik isi dari berkas rekam medis
g. Risiko Jatuh
h. Asesmen Fungsional
i. Risiko Nutrisional
j. Kebutuhan Edukasi
k. Perencanaan Pemulangan Pasien (Discharge Planning)
3. Jenis asesmen medis awal terdiri dari :
persetujuan serta 2 (dua) orang saksi dari pihak keluarga. Jika hanya ada 1 (satu)
saksi keluarga maka saksi kedua dari staf Rumah Sakit.
2. Pernyataan persetujuan (lnformed Consent) dari pasien didapat
melalui suatu proses yang ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh staf yang
terlatih, dalam bahasa yang dipahami pasien dan ditandatangani oleh yang
memberikan persetujuan serta 2 (dua) orang saksi dari pihak keluarga. Jika hanya
ada 1 (satu) saksi keluarga maka saksi kedua dari staf Rumah Sakit.
3. Pernyataan persetujuan (lnformed Consent) bisa diberikan di
rawat jalan atau rawat inap ketika DPJP memberikan informasi dan edukasi kepada
pasien dan keluarga sebelum di lakukan tindakan medis atau tindakan operasi.
4. Pasien dan keluarganya menerima penjelasan yang memadai
tentang penyakit, saran pengobatan, dan para pemberi pelayanan, sehingga
mereka dapat membuat keputusan tentang pelayanan.
5. Rumah sakit menetapkan suatu proses, dalam konteks undang-
undang dan budaya yang ada, tentang orang lain yang dapat memberikan
persetujuan yaitu :
a. Pasien sendiri : yaitu bila pasien telah berumur 18 tahun atau telah menikah.
b. Pasien dibawah 18 tahun :
1) Ayah / ibu kandung,
2) Saudara-saudara kandung.
c. Pasien dibawah 18 tahun tidak mempunyai orang tua / orang tua berhalangan
hadir maka informed consent (persetujuan / penolakan) diberikan oleh mereka
meurut urutan hak sbb :
1) Ayah / ibu adopsi,
2) Saudara-saudara kandung,
3) Induk semang.
d. Pasien dewasa dengan gangguan mental maka informed consent diberikan oleh
mereka menurut urutan hak, sebagai berikut :
1) Ayah / ibu kandung,
2) Wali yang sah,
3) Saudara-saudara kandung.
Jalan WR Supratman No. 2 T (0338) 671174
Situbondo, Jawa Timur F(0338) 678061
www.nusamed.co.id E rs.elizabeth11@gmail.com
6. Jika hasil asesmen risiko jatuh dengan skore tinggi maka dipasang tanda segitiga
risiko pasien jatuh pada tempat tidur pasien selain tanda fall risk di gelang identitas
pasien
Pasal 25
1. Pemberian informasi penundaan dan keterlambatan pelayanan secara tertulis
didokumentasikan dalam rekam medis di formulir Catatan Informasi dan Edukasi
Pasien Terintegrasi untuk Rawat Inap dan formulir informasi Umum Pasien untuk
Rawat Jalan
2. Transfer ke unit khusus (intensif, kamar bersalin, dan recovery room) harus sesuai
dengan kriteria keluar masuk unit tersebut, dan didokumentasikan dalam form
kriteria keluar masuk unit khusus di dalam rekam medis pasien.
3. Pada setiap rekam medis harus ada pencatatan tentang DPJP, dalam satu formulir
yang diisi secara periodik sesuai kebutuhan, yaitu nama dan gelar setiap DPJP,
tanggal mulai dan akhir penanganan pasien, DPJP Utama nama dan gelar, tanggal
mulai dan akhir sebagai DPJP Utama. Daftar ini bukan berfungsi sebagai daftar
hadir
4. Resume Medis dibuat rangkap 3,dengan rincian Resume medis ke 1 diltakkan di
rekam medis pasien, untuk rangkap 2 diberikan pada pihak asuransi, dan rangkap
ke 3 diberikan pada pasien sebelum pasien keluar dari RS Elizabeth
5. Discharge Planning mencakup perencanaan lama dirawat, harus dikomunikasikan
kepada pasien atau keluarga sejak awal pasien MRS, dan didokumentasikan
dalam rekam medis pasien rawat inap
6. Untuk pasien yang pulang karena sudah meninggal maka dokter jaga yang
menyatakan pasien meninggal atau dokter yang merawat harus membuatkan
surat kematian yang berisi identitas pasien dan waktu pasien meninggal. Surat
kematian dibuat rangkap dua , 1 lembar salinan diberikan kepada keluarga pasien
dan salinan satunya dimasukkan dalam rekam medis pasien. Jenazah boleh
dibawa keluarga setelah sekurang-kurangnya 2 jam setelah dinyatakan meninggal.
7. Kegiatan proses rujukan, pemulangan pasien Rawat Inap atau Rawat Jalan itu
termasuk perencanaan untuk kebutuhan transportasi pasien. Asesmen kebutuhan
transportasi dilakukan sejak pasien mulai masuk Rumah Sakit apabila
Jalan WR Supratman No. 2 T (0338) 671174
Situbondo, Jawa Timur F(0338) 678061
www.nusamed.co.id E rs.elizabeth11@gmail.com
4. Asesmen awal medis sebelum pasien rawat inap maupun rawat jalan, yang
dilakukan melebihi 30 hari, maka asesmen tersebut harus dinilai ulang dan
diperbaruhi kembali, serta dicatat dalam rekam medis.
5. Asesmen medis pada pasien yang kurang dari 30 hari apabila ada perubahan
kondisi saat pemeriksaan fisik, maka harus diperbaharui baik pemeriksaan
penunjang lainnya ataupun di asesmen ulang dan di catat di dalam rekam medis.
6. Dokter, perawat, profesi kesehatan lain membuat rencana pelayanan untuk
memenuhi semua kebutuhan pasien yang telah diidentifikasi dan dianalisis,
dicatat dalam rekam medis (CPPT).
7. Selama memberikan asuhan pelayanan pasien, semua tenaga kesehatan wajib
melakukan pencatatan asuhan pasien pada berkas rekam medis.
8. Instruksi masing-masing PPA diberikan hanya oleh mereka yang berkompeten dan
berwenang, yang melakukan tindakan asuhan pasien baik diagnostik maupun
terapeutik wajib menuliskan dalam berkas rekam medis yaitu dalam lembar CPPT
dan lembar permintaan pemeriksaan diagnostik (radiologi/laboratorium)
9. Perintah tertulis pada berkas rekam medis dalam lembar CPPT terdapat
pengecualian yaitu di pelayanan khusus seperti igd dan unit pelayanan intensif.
10. Kewenangan penulisan resep obat hanya boleh dilakukan oleh dokter. Apabila
karena suatu hal dokter yang merawat pasien tidak dapat hadir untuk menuliskan
resep obat, maka pemberian resep obat dapat dilakukan oleh dokter jaga dengan
menunjukkan bukti tertulis pemberian perintah tersebut dalam rekam medis,
serta menunjukkan riwayat penatalaksanaan pelayanan medis pasien kepada
dokter jaga.
11. tata cara pemberian perintah (advis) berkaitan dengan terapi dan atau
penatalaksanaan pelayanan kepada pasien dari dokter kepada perawat melalui
telepon diatur dengan mekanisme “tulis – baca ulang – konfirmasi” yaitu: perawat
penerima perintah melalui telepon menulis pada lembar rekam medis, kemudian
membaca ulang perintah tersebut kepada dokter yang memerintahkan,
selanjutnya mengulang kembali apa yang telah diperintahkan sebagai konfirmasi.
Perintah yang sudah diberikan melalui telepon tersebut dimintakan tanda tangan
Jalan WR Supratman No. 2 T (0338) 671174
Situbondo, Jawa Timur F(0338) 678061
www.nusamed.co.id E rs.elizabeth11@gmail.com
sebagai aspek legalitas kepada dokter yang memberikan advis setelah dokter
tersebut dapat hadir secara fisik.
12. Pemberian perintah terapi melalui telepon berkaitan dengan permintaan
pemeriksaan seperti laboratorium atau radiologi dapat dilaksanakan setelah
mendapatkan surat pengantar pemeriksaan yang disertai tanda tangan dari dokter
jaga dengan menunjukkan bukti tertulis pemberian perintah lewat telepon pada
rekam medis sebagaimana sudah diatur dalam poin sebelumnya.
13. Prosedur tindakan diagnostik invasive dan non invasive serta prosedur terapi
termasuk hasilnya harus dicatat dalam rekam medis (lembar CPPT atau lembar
laporan tindakan bedah).
14. Rencana asuhan dicatat pada CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi)
rekam medis dan bentuk kemajuan terukur ditulis dalam format SOAP (Subyektif,
Obyektif, Asessment, Plan) direvisi sesuai kebutuhan, serta asuhan di review dan
diverifikasi oleh DPJP.
15. PPA yang melakukan tindakan asuhan pasien baik diagnostik maupun terapiutik
wajib menuliskan pada berkas rekam medis yaitu pada lembar CPPT dan lembar
permintaan pemeriksaan diagnostik (radiologi/laboratorium)
16. Pada pasien rawat jalan dilakukan pasien rawat jalan dilakukan pasien invasif/
berisiko termasuk masien yang rujuk dari luar dilakukan asesemen dan dicatatat
dalam rekam medis
17. Setiap PPA melaksanakan asuhan secara terintegrasi dan didokumentasikan ke
dalam rekam medis terintegrasi (catatan perkembangan pasien terintegrasi).
18. Pengintegrasian asuhan tercermin dalam rekam medis pasien terintegrasi,
manajer kasus/ case manager, rapat tim asuhan terintegrasi.
19. Para PPA bertindak sebagai tim interdisiplin yang akan memberikan pelayanan
sesuai standar profesi masing-masing.Setiap PPA melaksanakan asuhan secara
terintegrasi dan didokumentasikan ke dalam rekam medis teritegrasi (catatan
perkembangan pasien terintegrasi).
20. Penggunaan rekam medis sebagai dokumentasi teritegrasi sebagai sarana
komunikasi efektif bagi semua PPA
21. Bukti pelaksanaan darah dan produk darah tercantum dalam rekam medis
Jalan WR Supratman No. 2 T (0338) 671174
Situbondo, Jawa Timur F(0338) 678061
www.nusamed.co.id E rs.elizabeth11@gmail.com
DPJP untuk menghindari duplikasi dari pengobatan yang berisi tentang diagnosis
yang signifikan, alergi obat-obatan yang sekarang diminum, tindakan pembedahan
dimasa lalu. Resumee dimasukkan dalam rekam medis pasien rawat jalan, dan diisi
oleh dokter yang memeriksa di poli rawat jalan.
2. Resumee rawat jalan terkini merupakan hasil dari pemeriksaan tiga bulan terakhir.
Petugas poli rawat jalan (asisten dokter) dan petugas rekam medis yang menjaga
kelangsungan Resumee rawat jalan.
3. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) wajib mengisi Resumee Medis Pasien
secara lengkap sebelum pasien pulang yang berisi : alasan masuk Rumah Sakit,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan medis/pemeriksaan lain untuk penegakan
diagnosis, penemuan kelainan fisik dan lainnya yang penting, perencanaan dan
pemberian terapi atau prosedur diagnosis dan pengobatan yang telah dilakukan,
pemberian medika mentosa dan pemberian obat waktu pulang, status atau
kondisi pasien waktu pulang, instruksi pelaksanakan tindak lanjut / follow up.
4. Asesmen awal medis pasien merupakan hasil dari pemeriksaan Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) dan dilakukan 1x24 jam selama pasien
dinyatakan rawat inap. Dalam mengisi asesmen awal medis pasien harus secara
lengkap, kelengkapan pengisian asesmen awal medis pasien dapat didelegasikan
secara mandat kepada dokter jaga bila DPJP berhalangan hadir, hasil pemeriksaan
terlebihnya dikonsulkan ke DPJP. Selanjutnya di verifikasi oleh Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP).
5. Setiap pencatatan ke dalam rekam medis dapat menggunakan tinta pena bolpoin
berwarna hitam atau biru dan/atau untuk pembubuhan nama dan waktu selain
menggunakan pena bolpoint juga dapat menggunakan cap nama dan/atau cap
waktu dan/atau cap simbol berwarna hitam, biru, ungu, atau merah, serta
menggunakan pensil bluered berwarna biru atau merah.
6. Setiap pencatatan asesmen medis pasien hemodialisa ke rekam medis dapat
menggunakan pena bolpoint dan/atau menggunakan cap asesmen medis pasien
hemodialisa yang sudah ditetapkan dan berwarna hitam, biru, atau ungu.
BAB VII
Jalan WR Supratman No. 2 T (0338) 671174
Situbondo, Jawa Timur F(0338) 678061
www.nusamed.co.id E rs.elizabeth11@gmail.com
Penanggung
No. Formulir Nama Formulir
Jawab Pengisian
FRM 6.2 Lembar Konfirmasi Perawat/Bidan
FRM 6.3 Lembar Observasi Perawat/Bidan
FRM 6.4.1 Formulir Tindakan Kebidanan Bidan
FRM 6.4.2 Formulir Tindakan Keperawatan Perawat
FRM 6.5 Catatan Pelayanan Pasien Terminal (akhir Perawat/Bidan
kehidupan)
FRM 6.6 Monitoring Cairan Perawat/Bidan
FRM 6.7 Berkas Medik Transfusi Perawat/Bidan
FRM 6.8 Daftar Pemberian Obat Parenteral Perawat/Bidan
FRM 6.9 Daftar Pemberian Obat Non Parenteral Perawat/Bidan
FRM 6.10 Lembar Penempelan Copy Resep Perawat/Bidan
FRM 6.10.1 Lembar Obat Yang Dibawa Pasien Di Rumah Perawat/Bidan
FRM 6.11 Laporan Serah Terima Pasien Perawat/Bidan
FRM 6.12.1 Formulir Efek Samping Obat Apoteker
FRM 6.12.2 Formulir Efek Samping Obat Nasional Apoteker
FRM 7 Kepala list konsultasi
FRM 7 Lembar Permintaan Konsultasi Dokter
FRM 8.1 Resumee Medis Dokter
FRM 9 Kepala list formulir Khusus
FRM 9.1 Cat. Edukasi Terintegrasi Pasien / Keluarga Dokter, Dokter
Gigi, Perawat,
Ahli Gizi, Bidan,
Fisioterapi,
Analis, Apoteker,
Radiografer
FRM 9.2 Formulir Penolakan Pengobatan Pasien/Bidan
FRM 9.3 Formulir Persetujuan Permintaan Pendapat Pasien/Bidan
Lain / Second Opinion
No. Formulir Nama Formulir Penanggung
Jalan WR Supratman No. 2 T (0338) 671174
Situbondo, Jawa Timur F(0338) 678061
www.nusamed.co.id E rs.elizabeth11@gmail.com
Jawab Pengisian
FRM 9.4 Formulir Daftar Dokter Penanggung Jawab Pasien/Bidan
Pelayanan
FRM 9.5 Formulir Kriteria Pemindahan Unit Khusus Pasien/Bidan
FRM 9.6 Formulir Rujukan Pasien Pasien/Bidan
FRM 9.7 Formulir Monitoring Pasien di Ambulance Pasien/Bidan
FRM 9.8 Formulir Permintaan Ambulance Pasien/Bidan
FRM 9.9 Surat Pernyataan Pulang Atas Permintaan Pasien/Bidan
Sendiri
FRM 9.10 Surat Perjanjian Izin Pulang Sementara Pasien/Bidan
FRM 9.11 Formulir Keluhan Pasien Pasien/Bidan
FRM 9.12 Permohonan Untuk Mendapatkan Pelayanan Pasien/Bidan
Rohanian
FRM 9.13 Formulir Transfer Pasien Pasien/Bidan,
Dokter
FRM 9.14 Instruksi Pasien Pulang Pasien/Bidan
FRM 9.15 Penyebab Kematian Perianatal Dokter
FRM 9.16 Penyebab Kematian Dokter
FRM 9.17 Jangan dilakukan resusitasi permintaan Pasien
keluarga
FRM 9.18 Jangan dilakukan resusitasi oleh dokter Pasien
FRM 9.19 Daftar Penitipan dan Penyimpanan Barang Satpam
Milik Pasien
FRM 9.20 Penyerahan barang berharga pribadi pasien Satpam
FRM 9.21 Lembar Informasi Umum Pasien Dokter, Dokter
Gigi, Perawat,
Ahli Gizi, Bidan,
Fisioterapi,
Analis, Apoteker,
Radiografer
FRM 9.22 Lembar Observasi ICU Pasien/Bidan
Penanggung
No. Formulir Nama Formulir
Jawab Pengisian
Jalan WR Supratman No. 2 T (0338) 671174
Situbondo, Jawa Timur F(0338) 678061
www.nusamed.co.id E rs.elizabeth11@gmail.com
ditetapkan di : SITUBONDO
Pada Tanggal : 7 Januari 2019
PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA
RUMAH SAKIT ELIZABETH